Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MATA KULIAH

KAPITA SELEKTA PERPAJAKAN

“Ritel Fisik dan Ritel Online”

Disusun oleh :
Kelompok 6
Elieana Nuraeni Lestari 120303150011
Muhammad Farid Ma’ruf 120303150013
Nisya Ulfah Pratiwi 120303150031

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PERPAJAKAN

D III FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PADJADJARAN

SEPTEMBER 2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan anugerah dari-
Nya, kami selaku penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang “Ritel Fisik dan Ritel
Online” ini. Makalah ini dibuat sebagai bentuk tanggung jawab kami sebagai penyusun
dalam memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kapita Selekta Perpajakan.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu pembuatan makalah ini, baik bantuan berupa materi maupun pikirannya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami sadar, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran membangun terhadap makalah ini agar
kedepannya dapat kami perbaiki.
Terima kasih.

Bandung, Oktober 2017

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Ritel

Pengecer atau yang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan disingkat menjadi bisnis
ritel, menurut para ahli yakni :

 Menurut Hendri Ma’ruf (2006:7) Bisnis ritel adalah kegiatan usaha menjual barang
atau jasa kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga atau rumah tangga.
 Menurut Kotler (2009:140), mendefinisikan eceran (Retailing) sebagai berikut:
"Semua badan usaha yang volume penjualannya terutama datang dari penjualan
eceran".
 Menurut Fandy Tjiptono (2008:191), mengemukakan bahwa: "Pedagang eceran
(Retailing) merupakan semua kegiatan penjualan barang dan jasa secara langsung
kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi dan rumah tangga, bukan untuk
keperluan bisnis".
 Menurut Kotler (2009:140) mendefinisikan usaha eceran (retailing) adalah semua
aktivitas dalam menjual barang atau jasa langsung ke konsumen akhir untuk
kebutuhan pribadi dan nonbisnis.
 Menurut Djasmin Saladin (2006:163) “ Penjualan eceran meliputi semua aktifitas
yang melibatkan penjualan barang dan jasa pada konsumen akhir untuk dipergunakan
yang sifatnya pribadi, dan bukan bisnis.”

Ritel merupakan mata rantai yang penting dari saluran ditribusi yang menghubungkan
keseluruhan dari bisnis dan orang-orang yang mencakup perpindahan secara fisik dan
transper kepemilikan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Peranan pengecer
(Retail) lebih komplek apabila dibandingkan dengan pedagang besar (wholesaler). Pengecer
harus dapat menjaga hubungan dengan pemasok (produsen/ pedagang besar). Pengecer
merupakan perantara dalam sistem saluran pemasaran. Dalam alur pemasaran tradisional,
pengecer mendapatkan barang dari produsen dan atau pedagang besar, dan kemudian
menjualnya kepada konsumen akhir. Semua organisasi yang menjual kepada konsumen akhir
baik produsen, pedagang grosi, maupun pengecer merupakan usaha eceran. Dalam bisnis
eceran, tidak dipermasalahkan cara barang atau jasa dijual (dengan orang, surat, telepon,
mesin otomatis atau internet) atau tempat (dalam sebuah toko, dipinggir jalan atau tempat
tinggal konsumen).

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa usaha eceran (ritel)
merupakan aktivitas penjualan barang atau jasa yang langsung kepada konsumen akhir dan
bukan untuk dijual kembali.

1.2 Jenis-jenis Ritel

Ada berbagai jenis bisnis ritel berdasarkan klasifikasinya pada skala usaha, tipe kepemilikan,
produk/jasa yang dijual, teknik pemasaran (marketing) produk, bentuk hukum, dan ukuran
outlet.
1. Skala Usaha
Terdapat dua macam ritel berdasarkan skala usahanya yaitu ritel besar dan ritel kecil.
 Ritel Besar
Merupakan pengecer yang menyediakan barang yang dijualnya dalam jumlah
besar. Contoh dari jenis ritel ini yaitu department store, supermarker, hyper market,
general store dan chain store.
 Ritel Kecil
Biasa disebut juga dengan ritel atau pengecer tradisional dimana barang yang
dijual biasanya dalam jumlah yang kecil. Ritel jenis ini dibagi lagi menjadi dua
kategori yaitu ritel kecil berpangkal seperti kios atau pedagang kaki lima yang
menetap dan ritel kecil tidak berpangkal seperti pengecer yang menjajakan barang
dagangannya secara berkeliling seperti penjual sayuran sepeda.

2. Tipe Kepemilikan
 Independent Retail Firm
Outlet pengecer yang dimiliki dan dikelola secara independen, tanpa adanya
afiliasi (penggabungan), seperti pada toko, warung dan kios yang memiliki lokasi
dimanapun baik yang ada di pasar regional, tradisional, inpres, deretan rumah toko
(ruko), pemukiman, perumahan penduduk ataupun lokasi-lokasi lainnya, termasuk
outlet atau toko yang dikelola oleh pihak koperasi.
 Waralaba (Franchising)
Bisnis yang dapat dijalankan atau dioperasikan oleh siapa saja (retailer) secara
independen namun status kepemilikannya tetap ada pada perusahaan induk
(franchisor) dan aturan-aturan dalam retail mengikuti aturan-aturan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan induk (franchisor). Contoh ritel jenis ini ialah Pizza Hut,
Mc Donald dan KFC.
 Corporate Chain
Contoh dari bisnis retail ini ialah Matahari Group, Robinson Group,
Ramayana Group dan lain sebagainya. Dari namanya kita bisa memahami bahwa ritel
jenis ini merupakan ritel yang dimiliki oleh group. Ritel jenis corporate chain
memanglah ritel yang terdiri atas dua atau lebih bisnis namun saling berhubungan
yang dimiliki oleh suatu kelompok atau beberapa individu pemegang saham.

3. Produk/Jasa yang Dijual


a. Service Retailing
Ini merupakan jenis ritel dimana produknya berupa jasa atau layanan yang langsung
kepada konsumen. Service Ritelling dapat dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu:

 Rented Goods Service


Merupakan jenis ritel yang menyewakan barang (menjual jasa) dimana
kepemilikan terhadap barang tersebut tetap berada pada tangan retailer, contohnya
seperti sewa apartemen, sewa CD, rental mobil dan lain sebagainya.
 Owned Goods Service
Ritel jenis ini biasanya merupakan ritel yang memberikan pelayanan (jasa)
untuk perbaikan dan modifikasi barang miliki pelanggan. Kepemilikan barang berada
sepenuhnya pada pelanggan, pengusaha ritel jenis ini hanya bertugas memperbaiki
dan modifikasi. Contoh dari ritel jenis ini yaitu bengkel sepeda, bengkel motor,
reparasi komputer dan lain sebagainya.
 Non-goods Service
Ritel ini menawarkan jasa personal yang bersifat intangible (tidak berbentuk
produk fisik) seperti jasa supir travel, tour guide, tukang cukur, pengasuh bayi dan
lain sebagainya. 

b. Product Retailing
Merupakan jenis ritel yang menjual berbagai produk berupa barang kebutuhan. Ritel
jenis ini terbagi lagi menjadi empat jenis, yaitu:
 Toko Serba Ada (Toserba/ Department Store)
Perusahaan eceran yang biasanya menawarkan pakaian, produk dan peralatan
rumah tangga dan mempekerjakan sedikitnya 25 orang dalam perusahaannya.
 Catalog Showroom
Berbelanja di ritel jenis ini sedikit berbeda yaitu harus memakai blanko
pemesanan. Hal ini terjadi karena barang-barang yang ditawarkan biasanya hanyalah
barang-barang contoh yang memang dipajang sebagai contoh.  Barang dalam catalog
showroom memiliki harga relatif rendah dengan merk nasional dan daerah
perbelanjaan yang kecil.
 Food and Drug Retailer
Ritel yang menawarkan produk berupa makanan dan obat-obatan ini terbagi
menjadi tiga jenis utama lagi yaitu pasar swalayan (supermarket) dan superdrug store,
convenience store serta combination store.
 Pasar swalayan dan superdrug store
Ritel atau toko-toko besar yang menjual makanan ataupun obat-obatan dalam
jumlah besar dan harga yang rendah.
 Convenience store
Ritel swalayan mini yang menjual produk kebutuhan sehari-hari yang
biasanya berlokasi disekitaran tempat pemukiman penduduk dan buka 24 jam seperti
alfamart dan indomart.
 Combination store
Dalam strategi penetapan harga dan praktik-praktik operasinya, ritel jenis ini
mirip dengan superdrug store namun ritel ini lebih besar.

4. Teknik Pemasaran (Marketing) Produk


a. In Store-Retailing
Penjualan dan transaksi terjadi secara langsung di dalam toko atau warung.
Terdapat 3 kategori lagu untuk ritel jenis ini yaitu specialty
merchandisers, general merchandisers, dan mass merchandisers.
b. Non Store-Retailing
Merupakan ritel non-toko yang menjual produk dan jasanya dengan memakai
media selain toko, seperti :
 Direct selling
Barang dijual dan transaksi dilakukan secara langsung antara
konsumen dan penjual. Contoh barang yang biasanya dijual dalam direct
selling yaitu kosmetik dan peralatan masak. 
 Vending machine
 Telephone and Media Retailers
 Mail order
 Electronic shopping

5. Bentuk Hukum
Baik yang bersifat privat atau publik, ritel jenis ini terbagi menjadi ritel perorangan
(ole proprietorship), kemitraan (partnership dan perseroan terbatas). 

6. Ukuran Outlet
Untuk ritel berdasarkan klasifikasi ini telah diatur oleh peraturan Perpres No. 112
Tahun 2007 tentang penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan toko
modern dengan ketentuan:

 Minimarket, berukururan kurang dari 400 m persegi


 Supermarket/Department Store, berukuran 400 – 500 m persegi.
 Hypermarket dan Perkulakan (grosir), berukuran lebih dari 5000 meter persegi.

7. Struktur Operasional
Berdasarkan struktur operasionalnya, ritel ini terbagi menjadi ritel satu outlet
(independent trader), ritel banyak outlet (multiple/chain store) dan consumer co-
operative.   

e-Commerce sendiri termasuk jenis ritel dengan teknik pemasaran (marketing) produk
non store-retailing. Dalam SE-62/PJ/2013 membagi kegiatan e-Commerce dalam empat
kegiatan besar, yaitu Online Marketplace, Classified Ads, Daily Deals dan Online Retail.
1. Online Marketplace adalah kegiatan menyediakan tempat kegiatan usaha berupa Toko
Internet di Mal Internet sebagai tempat online Marketplace Merchant menjual barang
atau jasa. Pihak-pihak yang terkait adalah penyelenggara, merchant dan pembeli.
2. Classified Ads adalah kegiatan menyediakan tempat dan atau waktu untuk memajang
content barang dan atau jasa bagi Pengiklan untuk memasang iklan yang ditujukan
kepada Pengguna Iklan melalui situs yang disediakan oleh Penyelenggara Classified
Ads. Pihak-pihak yang terkait adalah penyelenggara, pengiklan dan pengguna iklan.
3. Daily Deals adalah kegiatan menyediakan tempat kegiatan usaha berupa situs Daily
Deals sebagai tempat Daily Deals Merchant menjual barang atau jasa kepada pembeli
dengan menggunakan voucher sebagai sarana pembayaran. Pihak-pihak yang terkait
adalah penyelenggara, merchant dan pembeli.
4. Online Retail adalah kegiatan menjual barang dan atau jasa yang dilakukan oleh
penyelenggara Online Retail kepada pembeli di situs Online Retail. Pihak-pihak yang
terkait adalah penyelenggara yang sekaligus berperan sebagai merchant dan pihak
lainnya adalah pembeli.

BAB II

ISI
1. Ritel Fisik

Indomaret
PT Indomarco Prismatama

Jenis Anak perusahaan


Industri/jasa Minimarket
Didirikan 1988
Kantor pusat Jakarta, Indonesia
Pemilik Salim Group
Induk PT Indoritel Makmur Internasional Tbk
Situs web www.indomaret.co.id

Profil Perusahaan

Indomaret adalah jaringan ritel waralaba di Indonesia. Indomaret merupakan salah


satu anak perusahaan Salim Group. PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) adalah
perusahaan swasta nasional yang didirikan berdasarkan akta notaries No. 207, tertanggal 21
November 1988 oleh bapak Benny Kristianto dan SIUP No. 789/0902/PB/XII/88 tanggal 20
Desember 1988 dengan NPWP 1.337.994.6-041 dari Departemen Keuangan RI Ditjen Pajak
Penjaringan Jakarta Utara.

Indomaret merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan


kebutuhan sehari-hari dengan luas area penjualan kurang dari 200 m2. Toko pertama dibuka
di Ancol, Jakarta Utara, pada tahun 1988, dikelola oleh PT. Indomarco Prismatama. Tahun
1997 perusahaan mengembangkan bisnis gerai waralaba pertama di Indonesia, setelah
memiliki lebih dari 230 gerai. Jumlah gerai hingga tahun 2015 adalah 11.400 gerai dengan
rincian 60% gerai adalah milik sendiri dan sisanya waralaba milik masyarakat. Sampai
dengan awal tahun 2017, jumlah gerai sebanyak 13.000 toko. Mitra usaha waralaba ini
meliputi: koperasi, badan usaha dan perorangan. Indomaret tersebar merata dari Sumatera,
Jawa, Madura, Bali, Lombok, Kalimantan dan Sulawesi. Motto perusahaan adalah "mudah
dan hemat".
Aktivitas Perusahaan

 Membagikan beasiswa bagi anak-anak kurang mampu di sekitar toko Indomaret.


Tahun 2009, beasiswa diberikan kepada 1.300 siswa 260 sekolah dasar yang ada di Jawa,
Bali, Madura dan Sumatera.
 Membuka stand di Kidzania, Pacific Place Jakarta. Tempat ini memberikan sarana
bermain anak-anak dan mereka dapat menjalankan profesi seperti halnya staf karyawan
Indomaret, dan belajar tentang sistem retail modern.
 Mengadakan Festival Vokal Group Indomaret (FOGI)untuk memfasilitasi talenta
kaum muda Indonesia yang berbakat dalam dunia tarik suara, khususnya vokal grup.
Tahun 2010 para pemenang FOGI mendapatkan kesempatan untuk bertanding dalam
kejuaraan dunia vokal grup, World Choir Games di Shaoxing, Tiongkok, dan meraih
juara pertama.
 Menggunakan plastik ramah lingkungan, oxi-degradable.
 Melakukan ajang lomba kreativitas untuk anak-anak Taman Kanak-kanak yang ingin
mengembangkan bakat mewarnai.
 Menjadi sponsor pertunjukkan grup band asal korea, yaitu Wonder Girls dan 2PM. 
 Meluncurkan i-Mobil (Indomaret Mobil) yaitu konsep toko portable untuk
mengunjungi konsumen Indomaret pada event-event keramaian. 

Aksi Korporasi

Pada tahun 2013, PT Dyviacom Intrabumi Tbk (DNET), mengakuisisi 3 perusahaan


yang bergerak dibidang retail, yaitu PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (Sari Roti), PT
Fastfood Indonesia Tbk (KFC) dan PT Indomarco Prismatama (Indomaret). DNET kemudian
berubah nama menjadi PT Indoritel Makmur Internasional Tbk, dan menjadi induk
perusahaan bagi ketiganya.

Kepemilikan DNET di Indomaret dan Sari Roti merupakan pemegang saham


mayoritas dimana masing-masing memiliki 40% dan 31,5%. Sedangkan di KFC, DNET
menjadi pemegang saham terbesar kedua 35,8%.

Per tanggal 26 September 2014, Salim Group (induk usaha Indomaret) melalui kongsi
strategis dengan Philadel (Philadel Terra Lestari), telah memiliki 20% saham PT Bank Ina
Perdana Tbk (Bank Ina). Philadel berencana menambah kepemilikan saham di Bank Ina
hingga 30% untuk mensinergikan sistem kantor tanpa cabang Bank Ina dengan jaringan ritel
Indomaret.

Pada awal tahun 2011, Indomaret mengubah logo baru, yaitu logo Indomaret di dalam kotak
berwarna merah, biru dan kuning dari atasnya.

Logo pertama Indomaret (1988-2010) Logo kedua Indomaret (2010-sekarang)

Si Domar, Maskot resmi Indomaret

Visi dan Budaya Perusahaan

1. Visi
Menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul dalam persaingan
global.

2. Motto
Mudah dan Hemat.

3. Budaya Perusahaan
Menjunjung tinggi nilai-nilai Kejujuran, kebenaran dan keadilan,kerja sama majuan
melalui inovasi yang ekonomis., serta mengutamakan kepuasan konsumen.

4. Esensi
Pendekatan dengan senyuman yang tulus, untuk membangun hidup lebih baik.
Kewajiban Perpajakan

Dalam pelaksaannya, Indomaret melakukan pola kemitraan dengan membuka


kesempatan bagi masyarakat luas untuk turut serta memiliki dan mengelola sendiri gerai
Indomaret.
Bagi usaha franchise, sebagaimana diatur dalam UU No. 36 tahun 2008, bahwa yang
menjadi subjek pajak penghasilan salah satunya adalah badan dan bentuk usaha tetap. Aspek
pajak yang diwajibkan bagi usaha franchise diantaranya adalah PPN, Pajak Penghasilan
(PPh) perorangan dan Pajak penghasilan Badan dan Bentuk Usaha Tetap.
Pertama mengenai PPN, bagi yang mempunyai penghasilan bruto lebih dari Rp
4.800.000.000,00 (4,8 Milyar Rupiah) wajib mendaftarkan diri menjadi PKP. Selain itu yang
mempunyai target pendapatan lebih dari Rp4.800.000.000,00 dapat mengajukan untuk
dikukuhkan menjadi PKP pada saat pendapatan kotornya sudah mendekati targetnya atau
bersamaan pada saat pengajuan Nomor Pokok Wajib Pajak. Wajib Pajak usaha Franchise ini
wajib untuk memungut PPN atas semua penyerahan barang/jasa kena pajak dalam daerah
pabean.
Kedua adalah mengenai PPh 21, Wajib pajak harus memotong, memungut, dan
menyetorkan serta melaporkan semua biaya yang terkait dengan karyawan tetap/ tidak tetap
dan biaya jasa jasa lainnya yang dilakukan oleh orang pribadi. Tarif pemotongan dalam PPh
21 ini sesuai dengan ketentuan perpajakan yang diatur dalam UU No. 36 Tahun 2008 tentang
Pajak Penghasilan.
Ketiga adalah PPh 23, Wajib Pajak harus memotong, memungut, dan menyetorkan
serta melaporkan biaya royalti kepada Master Franchise (Pemilik waralaba) sebesar 15% dan
biaya jasa jasa lainnya yang dilakukan oleh badan usaha, ataupun terdapat persewaan atas
penggunaan harta/aset. Lain halnya apabila pemilik Franchise/waralaba tersebut langsung
dari Luar Negeri maka yang terutang adalah PPh 26 sebesar 20%, dan terutang PPN 10%.
Jika Negara asal mempunyai Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda/ Tax Treaty maka tarif
PPh 26 menjadi lebih kecil sesuai dengan tarif di Tax Treaty tersebut.
Keempat adalah PPh ayat 4 (2), wajib pajak harus memotong, memungut, dan
menyetorkan serta melaporkan biaya Sewa sebesar 10% dan bersifat final. Bagi penyewa
tanah dan bangunan yang tidak memiliki NPWP tidak dapat memotong, memungut dan
menyetorkan serta melaporkan, sehingga pemilik yang mempunyai NPWP dapat
menyetorkan sendiri. Atau apabila terutang sesuai dengan jenis perpajakan dalam PPh pasal 4
ayat 2.
Kelima adalah PPh 25, adalah pembayaran angsuran atas kewajiban pajak tahun
berjalan berdasarkan kewajiban pajak tahun lalu. Untuk wajib baru melalukan perhitungan
PPh 25 angsuran dengan mengikuti ketentuan Peratuan Menteri Keuangan. Banyak pihak
mempunyai pendapat yang salah kaprah bahwa kewajiban pajak tiap tahun harus naik, jika
turun maka akan diperiksa oleh pajak. Dasar pemikiran tersebut adalah secara alami, karena
wajib pajak pasti menginginkan kemajuan dalam usahanya dan laba yang diperoleh
meningkat dibanding tahun lalu, tapi pada kondisi tertentu kadang rencana tidak berjalan
dengan baik sehingga laba yang diperoleh menjadi lebih kecil, hal tersebut juga disadari oleh
Perpajakan sehingga mereka mengeluarkan peraturan yang menyatakan bahwa wajib pajak
dapat mengajukan pengurangan angsuran PPh 25 nya karena laba yang akan diperoleh tahun
berjalan lebih kecil dari tahun lalu.
Kewajiban keenam adalah PPh 29, merupakan pajak tahunan yang berupa kinerja
keuangan selama tahun berjalan, jika laba harus membayar pajak dengan tarip progresif
sesuai dengan ketentuan perpajakan. PPh 23 yang sudah dipotong oleh pihak ketiga dan PPh
25 angsuran yang sudah wajib pajak bayarkan tiap bulan dapat digunakan sebagai kredit
pajak. Jika jumlah pajak terutang lebih besar, maka wajib pajak akan membayar
kekurangannya. Sebaliknya jika kredit pajak lebih besar dari pajak terutang wajib pajak
menjadi lebih bayar dan akan diperiksa pajak karena melakukan restitusi.

2. Ritel Online

Indonesia memiliki pangsa pasar besar kegiatan perdagangan elektronik atau e-


commerce. Kementrian Komunikasi dan Informatika RI mencatat aktifitas pengguna internet
hingga 2015 lalu mencapai 93,4 juta pengguna dan 7,4 juta diantaranya merupakan konsumen
online shop dan berhasil mencapai nilai transaksi sebesar US$3,5 miliar. Dan jumlah itu akan
bertambah hingga 8,4 juta konsumen online shop sepanjang tahun 2016 ini.
Melihat perkembangan tersebut, kegiatan e-commerce yang sebelumnya berdalil pada
Undang-Undang No.11 tahun 2008 tentang informasi dan elektronik(UU ITE), dan Undang-
Undang No.7 tahun 2014 tentang perdagangan(UU Perdagangan). Salah sau UU ITE
diterbitkan adalah untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan bagi para pelaku
disekitar e-commerce.
Kegiatan perdagangan elektronik masih dipahami sebagai transaksi elektronik. Dan
transaksi elektronik berdasarkan Pasal 1 ayat (2) UU ITE, yakni perbuatan hukum yang
dilakukan dengan menggunakan computer, jaringan computer, dan/atau media elektronik
lainnya.
Didalam UU Perdagangan, disebutkan dalam Pasal 1 nomor 24 Perdagangan bahwa e-
commerce adalah “Perdagangan melalui system elektronik”, yaitu perdagangan yang
transaksinya dilakukan melalui serangkaian perangkat dan prosedur elektronik.
Contoh retail online :

Profil Perusahaan

Klik Indomaret adalah toko online Indomaret atau tempat belanja online Indomaret;
salah satu inovasi dari Indomaret berupa one stop online store yang menyediakan berbagai
macam produk dalam satu situs untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen.

Indomaret merupakan perusahaan retail yang sudah melayani konsumen selama lebih
dari 27 tahun. Indomaret berkembang sangat pesat dengan jumlah gerai mencapai lebih dari
12.000 yang tersebar di wilayah Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumatra, Kalimantan dan
Sulawesi dimana 40% -nya merupakan gerai waralaba. Sebagian besar pasokan barang
dagangan untuk seluruh gerai berasal dari 27 Distribution Center Indomaret yang
menyediakan lebih 5.000 jenis produk.

 a.   Produk
KlikIndomaret.com menyediakan ribuan pilihan produk yang lengkap dengan harga
terbaik dari segala kebutuhan, mulai dari kebutuhan pokok, makanan &
minuman ,  kebutuhan bayi & ibu menyusui, fashion wanita,fashion pria, pakaian bayi
dan anak, produk kecantikan, handphone, laptop, gadget, kamera, printer, elektronik,
hobi, dan kebutuhan rumah tangga lainnya seperti kompor, elpiji dan masih banyak lagi.

 b.   Kemudahan Bertransaksi

KlikIndomaret.com menawarkan berbagai jenis kemudahan untuk bertransaksi online,


seperti Transfer Antar Bank, Kartu Kredit, BCA Klikpay, Mandiri Clickpay, COD (Cash
On Delivery), pembayaran di salah satu dari ribuan gerai Indomaret yang tersebar luas di
Indonesia dan metode pembayaran lainnya.

 c.   Area Coverage

Barang-barang pesanan yang konsumen beli dapat dikirimkan dari Warehouse ke


seluruh area di Indonesia melalui JNE atau dikirimkan oleh Toko Indomaret melalui
APKA, dan juga bisa diambil langsung di Toko Indomaret terdekat pilihan konsumen
sendiri.

Saat ini pengiriman oleh Toko Klik Indomaret sudah bisa melayani ke kota
JaBoDeTaBek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), Bandung, Semarang,
Yogyakarta, Surabaya, Malang, Jember, dan Denpasar. Kami akan terus menambah area
pengiriman  baru di dalam dan luar pulau Jawa terutama di Medan, Palembang,
Banjarmasin dan Makassar.

 d.   Added Value to Customer

Nilai lebih yang kami berikan kepada konsumen antara lain:

 One Stop Online Shop


 Gratis Biaya Pengiriman*
 Secure e-Payment
 Pembayaran di semua gerai Indomaret

 e.   Tagline

Tagline Klik Indomaret adalah Easy & Safe Online Shopping, kami selalu berusaha
memberikan kemudahan dan keamanan dengan harga terbaik. 
Cara Berbelanja

1. Anda bisa Login terlebih dahulu atau juga bisa langsung pilih barang yang Anda
inginkan kemudian klik Add to Cart.
2. Anda bisa cek data keseluruhan pesanan di My Cart.  Jika sudah selesai belanja,
klik Check Out.
3. Apabila Anda sudah login maka Anda akan masuk ke halaman Alamat
Pengiriman. Namun apabila belum maka Anda akan diarahkan ke
halaman Pendaftaran Member (Sign Up) atau Login. Pada halamanAlamat
Pengiriman, pilih alamat  tujuan atau tambahkan alamat baru jika belum ada. Kemudian
klik NEXT.
4. Isi form pada halaman Cara Pengiriman. Untuk pembelian produk grocery, Anda
dapat memilih Pesan di halaman Cara Pembayaran dan klik PAY NOW
5.  Transaksi Anda berhasil diproses.
6. Antar atau Pesan Ambil. Kemudian klik NEXT.
7. Pilih metode pembayaran

 Cara Pengiriman

 Untuk pembelian produk grocery, pesanan akan dikirim atau dapat juga Anda ambil
di Indomaret terdekat. Waktu pengiriman atau pengambilan tergantung dari jadwal yang
Anda tentukan. Pesanan akan Anda terima dalam waktu 4-6 jam setelah Anda
menyelesaikan transaksi.
 Sedangkan untuk pembelian selain produk grocery, pesanan Anda akan dikirim dari
warehouse kami yang berlokasi di Jl. Ancol 1 No. 9-10, Ancol Barat - Jakarta Utara.
Informasi mengenai waktu pengiriman akan kami tampilkan pada
halaman Shipping. Jika dalam jangka waktu pengiriman tersebut belum menerima
pesanan silakan menghubungi Call Center di nomor (021)  1500 580.

 Untuk pembelian produk grocery yang dikirim dari toko Indomaret terdekat. Personil
akan menghubungi konsumen jika pesanan sudah siap diantar, Jika konsumen tidak
berada di tempat pada pengantaran pertama, kami akan lakukan pengantara kedua untuk
konsumen yang telah melunasi pembayaran. Saat ini kami memberikan free
shipping untuk pembelian produk grocery.
 Untuk pembelian selain produk grocery, biaya pengiriman ditentukan berdasarkan
berat barang dan lokasi pengiriman. Saat ini kami memberikan fasilitas free
shipping untuk pengiriman wilayah Jabodetabek.

Kewajiban Perpajakan

Dalam kegiatan Online Marketplace, terdapat kewajiban PPh dan PPN dalam proses
bisnis jasa penyediaan tempat dan atau waktu, penjualan barang dan atau jasa, serta dalam
proses bisnis penyetoran hasil penjualan kepada merchant oleh penyelenggara.
Dalam kegiatan Classified Ads, terdapat kewajiban PPh dan PPN dalam proses bisnis
penyediaan tempat dan atau waktu untuk memajang content barang dan atau jasa.
Dalam kegiatan Daily Deals, terdapat kewajiban PPh dan PPN dalam proses bisnis
jasa penyediaan tempat dan atau waktu, penjualan barang dan atau jasa, serta dalam proses
bisnis penyetoran hasil penjualan kepada merchant oleh penyelenggara.
Dalam kegiatan Online Retail terdapat kewajiban PPh dan PPN dalam proses bisnis
penjualan barang dan atau jasa. Inilah yang berlaku untuk kegiatan di KlikIndomaret.com
Khusus untuk pelaku e-Commerce yang memiliki perederan usaha tidak lebih dari 4,8
milyar dalam satu tahun pajak dapat menggunakan fasilitas PP Nomor 46/2013 yaitu
menghitung PPH atas transaksi e- Commerce dengan menggunakan tarif tunggal yaitu 1% x
Dasar Pengenaan Pajak.

Direktur Jenderal Pajak pada tanggal 5 Februari 2015 telah menetapkan Surat Edaran
Direktur Jenderal Pajak Nomor SE - 06/PJ/2015 Tentang Pemotongan dan/atau Pemungutan
Pajak Penghasilan atas Transaksi e-Commerce. Penetapan Surat Edaran Direktur Jenderal
Pajak ini dimaksudkan untuk memberikan acuan dalam rangka pelaksanaan pemotongan
dan/atau pemungutan PPh atas transaksi e-commerce, sehingga dapat berjalan dengan baik
dan terdapat keseragaman dalam pelaksanaannya.

Berikut ringkasan aspek pemotongan dan/atau pemungutan PPh yang timbul atas
transaksi E-Commerce:
Keterangan:

Tarif pemotongan PPh Pasal 26 sebagaimana dimaksud tabel di atas sebesar 20% (dua puluh
persen) dari jumlah bruto atau sesuai Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) antara
Indonesia dengan negara yang bersangkutan. aturan terkait e-commerce telah banyak diatur
dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. “Pengaturan e-
Commerce merupakan amanah UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan,”

DAFTAR PUSTAKA

https://www.landasanteori.com

https://dosenekonomi.com/bisnis/jenis-bisnis-ritel

https://www.ortax.org

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE- 62/PJ/2013 tentang Penegasan Ketentuan

Perpajakan atas Transaksi E-Commerce

https://www.indomaret.co.id

https://www.klikindomaret.com

Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE - 06/PJ/2015 Tentang Pemotongan dan/Atau

Pemungutan Pajak Penghasilan Atas Transaksi E-Commerce

http://www.pajak.go.id/content/e-commerce-di-indonesia-sudah-diatur-dalam-uu

perdagangan

http://iese.id/rambu-rambu-ite-di-era-e-commerce

Anda mungkin juga menyukai