Makalah
Disusun Oleh:
Kelompok 10
Tampil Presentasi: Urutan ke-2 (Tanggal 6 Maret 2017)
- Aulia Rachmawati (120303150009)
- Elieana Nuraeni Lestari (120303150011)
- Rahmawati Puspita R. (120303150014)
- Dhea Adinda Lukman (120303150017)
- Randi Suren (120303150033)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
3.1 Simpulan...............................................................................................................17
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................... 18
Lampiran 1...............................................................................................................18
Lampiran 2...............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui informasi akuntansi yang terkandung dalam PSAP 01 Penyajian
Laporan Keuangan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Pernyataan Standar ini mengatur penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum
(general purpose financial statements) dalam rangka meningkatkan keterbandingan
laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitas. Laporan
keuangan disusun dengan menerapkan basis akrual.
2
2.1.3 Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan Pemerintah yaitu basis
akrual . Entitas pelaporan menyelenggarakan akuntansi dan penyajian laporan keuangan
dengan menggunakan basis akrual baik dalam pengakuan pendapatan dan beban, maupun
pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas.
2.1.4 Definisi
Arus Kas adalah arus masuk dan arus keluar kas dan setara kas pada Bendahara
Umum Negara/Daerah
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau
sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun
masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya
nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan
sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Aset tak berwujud adalah aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan
barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan
intelektual.
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari12 (dua
belas) bulan untuk digunakan, atau dimaksudkan untuk digunakan, dalam kegiatan
pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi,
tanpamemperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Basis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa
lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset
dan kewajiban pemerintah.
Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi atau entitas pelaporan yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan
keuangan.
a) menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas
pemerintah;
b) menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya ekonomi, kewajiban, dan
ekuitas pemerintah;
c) menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya ekonomi;
Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan terdiri dari
laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports) dan laporan finansial, sehingga seluruh
komponen menjadi sebagai berikut:
Menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang
dikelola oleh pemerintah pusat / daerah dalam satu periode pelaporan. Mengungkapkan pula
kegiatan keuangan pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap
APBN/APBD. Unsur-unsurnya sebagai berikut.
a. Pendapatan
7
Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang
menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
b. Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang
mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
c. Transfer
Transfer adalah penerimaan/pengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan
dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana bagi hasil.
d. Surplus/defisit
Surplus/defisit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja selama satu
periode pelaporan.
e. Pembiayaan
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau
pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun
tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama
dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
8
2.2.4 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
e) Lain-lain;
2.2.5 Neraca
Mengklasifikasikan aset menjadi aset lancar dan nonlancar serta kewajiban menjadi
kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.
9
Mengungkapkan setiap pos aset dan kewajiban yang mencakup jumlah-jumlah yang
diharapkan akan diterima / dibayar dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan
Informasi tentang:
Tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan à bermanfaat untuk menilai
likuiditas dan solvabilitas suatu entitas pelaporan.
a) Diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu
12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan, atau
Aset Lancar =
Investasi jangka pendek: Deposito berjangka 3 -12 bulan dan surat berharga yang
mudah diperjualbelikan.
Piutang: Piutang pajak, retribusi, denda, penjualan angsuran, tuntutan ganti rugi, dan
piutang lain yang maksimal 12 bulan pelunasannya.
Persediaan: mencakup barang atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk
digunakan.
Aset Nonlancar =
Mencakup aset yang bersifat jangka panjang, aset tak berwujud, digunakan langsung
atau tidak langsung untuk masyarakat umum dan kegiatan pemerintah.
10
Diklasifikasikan menjadi: Investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan, dan
aset lainnya
Dana Cadangan =
Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah dan
Aset diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah.
11
e) Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;
Biaya perolehan asset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk
tenagakerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan,
perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan dengan
pembangunan asset tetap tersebut
Tempo dalam waktu 12 (duabelas) bulan setelah tanggal pelaporan. Misalnya bunga
pinjaman, utang jangka pendek dari fihak ketiga, utang perhitungan fihak ketiga (PFK), dan
bagian lancar utang jangka panjang
a) Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (duabelas) bulan;
b) Entitas bermaksud mendanai kembali (refinance) kewajiban tersebut atas dasar jangka
panjang; dan
12
c) Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan
Pengakuan Kewajiban
Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan
dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat pelaporan, dan perubahan atas
kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.
Kewajiban diakui pada saat dan pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.
Ekuitas, ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara asset
dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan. Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo
akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas.
(a) Piutang dirinci menurut jumlah piutang pajak, retribusi, penjualan, fihak terkait, uang
muka, dan jumlah lainnya; piutang transfer dirinci menurut sumbernya;
(b) Persediaan dirinci lebih lanjut sesuai dengan standar yang mengatur Akuntansi untuk
persediaan;
(c) Asset tetap diklasifikasikan berdasarkan kelompok sesuai dengan standar yang mengatur
tentang asset tetap;
(d) Utang transfer dianalisis menurut entitas penerimanya dan cadangan diklasifikasikan
sesuai dengan peruntukannya;
13
2.5 Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas
dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal
pelaporan. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi,
pendanaan, dan transitoris.
Dalam laporan operasional yang dianalisis menurut suatu klasifikasi beban, beban-
beban dikelompokkan menurut klasifikasi ekonomi (sebagai contoh beban
penyusutan/amortisasi, beban alat tulis kantor, beban transportasi,dan beban gaji dan tunjangan
pegawai), dan tidak direalokasikan pada berbagai fungsi dalam suatu entitas pelaporan.
Metode ini sederhana untuk diaplikasikan dalam kebanyakan entitas kecil karena
tidak memerlukan alokasi beban operasional pada berbagai fungsi.
Dalam laporan operasional yang dianalisis menurut klasifikasi fungsi, beban-beban
dikelompokkan menurut program atau yang dimaksudkannya. Penyajian laporan ini
memberikan informasi yang lebih relevan bagi pemakai dibandingkan dengan laporan menurut
klasifikasi ekonomi, walau dalam hal ini pengalokasian beban ke fungsi-fungsi adakalanya
bersifat arbitrer dan atas dasar pertimbangan tertentu.
Dalam Laporan Operasional, surplus/deficit penjualan asset nonlancar dan
pendapatan/beban luar biasa dikelompokkan dalam kelompok tersendiri.
14
2.7 Laporan Perubahan Ekuitas
a) Ekuitas awal
b) Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;
c) Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, yang antara lain berasal dari
dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan
koreksi kesalahan mendasar, misalnya:
1. koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya;
2. perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.
d) Ekuitas akhir.
15
diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-
pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan,
seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen lainnya.
Penyajian Kebijakan-kebijakan Akuntansi
Bagian kebijakan akuntansi pada Catatan atas Laporan Keuangan menjelaskan hal-hal
berikut ini:
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
17
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Sesi Diskusi
1. Kezia ( 120303150010 )
Pertanyaan: “Bagaimana analisis dari laporan arus kas jika aliran kasnya bernilai negatif?”
Jawaban : Cash Flow from Investing Activities Bagian dari laporan arus kas
menunjukkan, perubahan kas yang berasal dari aktivitas investasi perusahaan, seperti misalnya,
Capital Expenditure, penerimaan dividen, investasi ke perusahaan atau instrumen keuangan
lainnya, penjualan aset tetap, dan lain sebagainya.Pada umumnya, arus kas ini akan
menunjukkan nilai yang negatif bagi sebagian besar perusahaan, karena biaya yang dikeluarkan
untuk membeli aset tetap baru pastilah lebih tinggi daripada penjualannya, justru menjadi hal
yang aneh ketika arus kas ini bernilai positif, sebab itu berarti perusahaan sedang menjual aset
tetapnya, karena perusahaan tidak bisa membayar utangnya.
Pertanyaan: “Apa saja contoh dari aset tetap dalam lingkungan pemerintah dan sebutkan 5
alasan penyusutan aset tetap?”
Jawaban : Dalam PSAP 07, aset tetap di neraca diklasifikasikan menjadi enam akun
sebagaimana dirinci dalam penjelasan berikut ini:
a. Tanah
Tanah yang dikelompokkan dalam aset tetap adalah tanah yang dimiliki atau dikuasai
oleh pemerintah untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum dan dalam kondisi siap digunakan. Tanah yang digunakan untuk
bangunan, jalan, irigasi, dan jaringan tetap dicatat sebagai tanah yang terpisah dari aset
tetap yang dibangun di atas tanah tersebut.
18
yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah untuk digunakan dalam kegiatan
pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan dalam kondisi siap
digunakan. Aset tetap yang dapat diklasifikasikan dalam Peralatan dan Mesin ini
mencakup antara lain: alat berat; alat angkutan; alat bengkel dan alat ukur; alat
pertanian; alat kantor dan rumah tangga; alat studio, komunikasi, dan pemancar; alat
kedokteran dan kesehatan; alat laboratorium; alat persenjataan; komputer; alat
eksplorasi; alat pemboran; alat produksi, pengolahan, dan pemurnian; alat bantu
eksplorasi; alat keselamatan kerja; alat peraga; dan unit peralatan proses produksi.
19
manfaat dari suatu aset. Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat
disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristik aset tersebut. Penyusutan ini bukan untuk
alokasi biaya sebagaimana penyusutan di sektor komersial, tetapi untuk menyesuaikan nilai
sehingga dapat disajikan secara wajar. Pengertian ini berdampak pada jurnal yang harus dibuat
pada saat mengakui penyusutan, dimana tidak ada pengakuan beban penyusutan melainkan
hanya penurunan nilai aset. Nilai penyusutan untuk masing-masing periode dicatat dengan cara
mengurangi nilai tercatat aset tetap dan akun Diinvestasikan dalam Aset Tetap.
20
APBN/APBD sangat menyenangkan namun belum transparan paripurna, apabila tak
dilengkapi surplus/defisit ekuitas pemerintah pusat dan daerah. Termaktub didalamnya
adalah penggunaan aset tersusut dan besar susutan dalam pemerintahan. Informasi ini
akan meningkatkan kinerja perlemen, meningkatkan kemampuan pengambilan
keputusan pemerintah dan meningkatkan daya-layan sektor publik secara menyeluruh.
Pertanyaan: “Mengapa hanya perbendaharaan umum saja yang membuat laporan arus kas
dan apa perbedaannya dengan badan lain yang tidak membuat laporan arus kas?”
Jawaban : Karena laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan
informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan
berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris. Klasifikasi arus kas
menurut aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris memberikan informasi yang
memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh dari aktivitas tersebut terhadap
21
posisi kas dan setara kas pemerintah. Informasi tersebut juga dapat digunakan untuk
mengevaluasi hubungan antar aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris. Maka dari
itu perbendaharaan umum perlu membuat laporan arus kas.
Perbedaannya dengan badan lain yang tidak membuat laporan arus kas terletak pada proses
pengambilan keputusan ekonomi, mereka akan sulit melakukan evaluasi terhadap kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas serta keputusan perolehannya.
LAMPIRAN 2
22
23
24
25
26
DAFTAR PUSTAKA
27