Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Fisika

Kelompok 3

Deannisa Anabella

Elieana Nuraeni L
Fajar Gunawan
Hasna Hanifah
Rendy Jinalih
Rima Yulliyanti U

XI IPA 2

MA NEGERI 2 KOTA BANDUNG


Jl. Cipadung No. 57 Telp. (022)-7811725 Kec. Cibiru Kota Bandung
HUKUM HOOKE

TUJUAN

Mencari hubungan antara gaya terhadap pertambahan panjang pegas

ALAT DAN BAHAN

1. Dasar statif 6. Beban (50 gram)


2. Kaki stat 7. Pegas spiral
3. Batang statif pendek 8. Jepitan penahan
4. Batang statif panjang 9. Penggaris
5. Balok pendukung

LANDASAN TEORI

Apabila suatu gaya F diterapkan pada suatu pegas maka panjang pegas tersebut akan
bertambah sebesar x. Bentuk hubungan antara F dengan x berbentuk garis lurus dengan
melewati titik (0,0) dengan kemiringan m = tan α dan persamaan garisnya dinyatakan sebagai
: F = m x m adalah kemiringan grafik F vs x

Jika gaya F diterapkan pada pegas yang berbeda kekuatannya maka harga m yang diperoleh
juga akan berbeda sehinggaααα harga m tergantung pada jenis pegas. Kemiringan garis
disebut sebagai konstanta gaya pegas (k), maka persamaan menjadi : F = k x
Persamaan diatas menunjukan bahwa pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan
gaya tarik atau gaya tekan yang diberikan. Keadaan ini berlaku dengan syarat gaya F yang
diberikan tidak melebihi batas elastisitas bahan. Hasil yang diperoleh v ini sebenarnya sudah
dikemukakan oleh Robert Hooke sehingga dikenal dengan Hukum Hooke.

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Rakit statif sesuai dengan gambar diatas


2. Pasang balok penahan pada batang statif
3. Pasang jepit penahan pada balok pendukung, kemudian gantung dinamo meter
4. Gantungkan 1 beban (w) = 0,5 N pada pegas sebagai gaya awal (F0)
5. Ukur panjang awal (l0) pegas dan catat hasilnya pada tabel
6. Tambahkan 1 beban dan ukur kembali panjang pegas (l) catat hasilnya pada tabel
7. Ulangi langkah 6 dengan setiap kali menambah 1 beban untuk melengkapi tabel
dibawah
HASIL PENGAMATAN

a. L0 = 0.16 m; F0 = 0,5 N

NO BERAT BEBAN (N) ΔF=(w-F0)N l (m) Δl=(l-l0)m


1 1 0,5 0,25 0,12
2 1,5 1 0,41 0,25
3 2 1,5 0,52 0,36
4 2,5 2 0,66 0,50
5 3 2,5 0,77 0,61
6 3,5 3 0,96 0,80

b. Gambarkan grafik pertambahan panjang pegas terhadap penambahan gaya

3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0.12 0.25 0.36 0.5 0.61 0.8

c. Dari grafik di atas, tentukanlah ketetapan pegas

1. k = F/x = 0,5/0,12 = 4,167 4. k = F/x = 2/0,5 = 4


2. k = F/x = 1/0,25 = 4 5. k = F/x = 2,5/0,61 = 4,1
3. k = F/x = 1,5/0,36 = 4,167 6. k=F/x=3/0,8=3,75
PERTANYAAN

1. Dari grafik di atas berapakah harga k

Jawab : K = (4,167+4+4,167+4+4,1+3,75) : 6
= 24,184 : 6
= 4,03

2. Apakah nama luas daerah di bawah grafik?

Jawab : Segitiga (energi potensial)

3. Jika ∆F dan ∆l = x berapakah luas daerah di bawah grafik

a .t 0,8 x 3
Jawab : L = = = 1,2 m²
2 2

4. Karena luas daerah mewakili energi potensial pegas, berdasarkan hukum hooke maka
tuliskan bentuk persamaan energi potensial

Jawab : E p = ½.F.x = ½(k.x)x = ½kx²

DAFTAR PUSTAKA

Komarudin Nur. Drs, (2005), Fisika 2, Remaja Rsdakarya, Bandung


Maman Syaeful R, (2000), Panduan Pembelajaran Di Laboraturium, BWII, Bandung
AYUNAN SEDERHANA

TUJUAN
Mencari pengaruh massa (m), panjang tali (l) dengan simpangan (A) terhadap ayunan
sederhana

ALAT DAN BAHAN

1. Dasar statif 6. Beban (50 gram)


2. Kaki stat 7. Benang
3. Batang statif pendek 8. Jepitan penahan
4. Batang statif panjang 9. Stopwatch
5. Balok pendukung

LANDASAN TEORI

Gerak harmonik adalah gerak bolak-balik pada suatu titik atau gerak secara periodik. Jika
suatu pegas ditarik dengan gaya F maka pegas akan memberikan gaya pemulih pada pegas
agar kembali keseimbangannya. Apabila gaya tarik yang diberikan pada pegas tidak melewati
batas keelastisitasnya, besarnya gaya pemulih akan berbanding lurus dengan pertambahan
panjang pegas (x) F= - kx , tanda – menunjukkan bahwa gaya pemulih berlawanan dengan
arah gerak benda.

Pada benda yang bergerak harmonik diperlukan waktu untuk satu getaran penuh yang disebut
dengan periode (T) dengan persamaan ;

l 1 g
Periode: T = 2 π √ frekuensi : f = √
g 2π l
PROSEDUR PERCOBAAN

1. Rakit statif sesuai dengan gambar diatas


2. Pasang balok penahan pada batang statif, pasang steker poros pada balok penahan
3. Ikat beban dengan tali dan buatlah 10 tanda (pakai ballpoint) pada tali dengan jarak
masing-masing 10 cm
4. Ikat tanda ke-10 pada steker poros (panjang tali 100 cm)
5. Simpangkan beban sejauh 3 cm
6. Lepaskan beban bersamaan dengan menekan tombol stopwatch, hitung 10 ayunan
kemudian catat 10 ayunan tersebut (t) pada tabel dibawah. Dari sini dapat diperoleh
periode (waktu 1ayunan) x t = 1/10 t
7. Ulangi langkah 5 dan 6 untuk simpangan 5 cm (simpangan II)
8. Ulangi langkah 5 s/d 7 dengan penambahan 1 bebanl
9. Ulangi langkah 5 s/d 7 dengan panjang tali yang berbeda

HASIL PENGAMATAN

a. Catat hasil pengamatan pada tabel di bawah ini

Penyimpangan I II I II I II I II I II I II
Massa beban 50 50 100 100 50 50 100 100 50 50 100 100
(gr)
Panjang 1 1 1 1 0.8 0.8 0.8 0.8 0.6 0.6 0.6 0.6
Tali(m)
Waktu 10 21 22 21 21 20 20 19 20 17 16 17 17
ayunan (t,s)
Periode (t,s)

b. Dari tabel diatas sebutkan faktor yang mempengaruhi t


Massa (m), Panjang tali (l), dan Simpangan (A)
c. Sebutkan sumber-sumber kesalahan yang ada
Pengukuran simpangan yang terkadang kurang tepat, Bandul sering mengenai meja,
Pemberhentian stopwatch yang kurang tepat

DAFTAR PUSTAKA

Komarudin Nur. Drs, (2005), Fisika 2, Remaja Rsdakarya, Bandung


Maman Syaeful R, (2000), Panduan Pembelajaran Di Laboraturium, BWII, Bandung
Umar Efrizon, (2007), Fisika dan Kecakapan Hidup, Ganesa Exact, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai