MANAJEMEN PEMASARAN
MENGELOLA PERDAGANGAN ECERAN, GROSIR DAN
LOGISTIK
Disusun Oleh:
0127.01.42.2015
0132.01.42.2015
MM-6
MAGISTER MANAJEMEN
PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayahNyalah sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat sesuai
dengan apa yang sebenarnya.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Pemasaran. Serta menjadi referensi bagi para pembaca sekalian.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu
tersusunnya makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat didalam
rangkuman ini. Oleh karena itu, penyusun mohon maaf apabila terdapat banyak
kesalahan baik dalam bahasa, maupun penulisannya, serta kritik dan saran yang
membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan tugas berikutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sumber pengetahuan
bagi para pembaca.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................
ii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
1.1
1.2
Rumusan Masalah................................................................
PEMBAHASAN
2.1
2.2
12
2.3
14
Kesimpulan...........................................................................
20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Eceran meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau
jasa langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan non-bisnis.
Setiap organisasi yang melakukan penjualan kepada konsumen akhir, apakah itu
produsen, pedagang grosir, atau pengecer melakukan eceran.
Walaupun banyak toko eceran dimiliki eceran independen, makin banyak
diantara masuk dalam suatu bentuk eceran korporat. Organiasi-organisasi eceran
mencapai banyak ekonomi skala, seperti daya yang lebih kuat, pengakuan merek
yang lebih luas, dan karyawan yang lebih terlatih. Jenis-jenis utama eceran
korporat adalah jaringan sukarela, koperasi pengecer, koperasi konsumen,
Organisasi waralaba, dan konglomerat perdagangan.
Perdagangan grosir meliputi semua aktifitas yang terlibat dalam penjualan
barang atau jasa kepada orang-orang yang membeli untuk dijual kembali atau
untuk pengguna bisnis. Produsen produk-produk fisik dan jasa harus mengambil
keputusan tentang logistik pasar, cara terbaik untuk menyimpan dan memindahkan
barang
dan
jasanya
ke
tujuan-tujuan
pasar.
Tugas
logistik
adalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Perdagangan Eceran
Eceran (Retailing) meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam
penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk pengguna
pribadi dan non bisnis.
Pengecer (Retailer) atau Toko Eceran (Retail Store) adalah setiap usaha
bisnis yang volume penjualannya terutama dating dari penjualan eceran.
Setiap organisasi yang melakukan penjualan kepada konsumen akhir,
apakah itu produsen, pedagang besar atau pengecer merupakan usaha eceran.
Tidak menjadi masalah bagaimana barang atau jasa tersebut dijual baik melalui
orang, surat, telepon, mesin otomatis atau internet atau dimana dijual baik di
toko, dipinggir jalan atau di rumah konsumen.
Jenis-Jenis Pengecer
Organisasi-organisasi pengecer sangat beragam, dan bentuk-bentuk baru
terus bermunculan antara lain; pengecer toko (store retailers), penjualan eceran
tanpa toko (non store retailers), dan berbagai organisasi eceran (retail
organization). Jenis-jenis pengecer utama :
1. Toko Khusus (Specially Store), yaitu toko lini produk dijual dengan sempit
dengan berbagai pilihan yang sama. Seperti toko sepatu, toko bunga, toko
pakaian dan toko perlengkapan olah raga.
2. Toko Serba Ada (Departemen Store), yaitu toko yang menjual beberapa lini
produk, biasanya menjual pakaian, perlengkapan dan barang kebutuhan
rumah tangga dan biasanya tiap lini tersebut beroperasi sebagai department
tersendiri yang dikelola oleh pembeli spesialis atau pedagang khusus.
3. Pasar Swalayan, yaitu toko dimana operasinya lebih besar dengan biaya dan
marjin rendah, tetapi bervolume tinggi. Swalayan dirancang untuk melayani
semua kebutuhan konsumen seperti makanan dan produk-produk perawatan
rumah.
4. Toko Kenyamanan (Convinience store), yaitu toko yang relative kecil dan
terletak didaerah pemikiman, mempunyai jam buka yang panjang selama
tujuh hari selama seminggu, serta menjual lini dalam produk bahan pangan
yang terbatas dan memiliki tingkat perputaran tinggi.
5. Toko Diskon (Discount Store), yaitu toko yang menjual barang standar
dengan harga lebih murah karena mengambil marjin yang lebih rendah dan
menjual dengan volume yang tinggi. Dan umumnya menjual merek nasional,
bukan barang bermutu rendah.
6. Pengecer Potongan Harga (off-price Retail), yaitu toko dimana membeli
dengan harga yang lebih rendah daripada harga pedagang besar dan
menetapkan harga untuk konsumen lebih rendah dari pada harga eceran,
sering merupakan barang sisa, berlebih dan tidak regular yang diperoleh
dengan harga yang lebih rendah dari produsen atau pengecer lainnya.
7. Toko Super (Super store), yaitu toko yang rata-rata memiliki ruang jual yang
sangat luas dan bertujuan untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen akan
produk makanan dan bukan makanan yang dibeli secara rutin.
8. Ruang Pameran, yaitu menjual banyak pilihan produk bermerek, mark-up
tinggi, perputaran cepat dengan harga diskon. Pelanggan memesan barang
tersebut dari suatu area pengambilan barang di toko itu.
Tingkat Layanan
Hipotesis roda-usaha-pengeceran menjelaskan bahwa salah satu alasan
mengapa muncul jenis-jenis toko baru. Toko-toko eceran konvensional biasanya
meningkatkan layanannya dan menaikkan harganya untuk menutupi biaya.
Biaya yang lebih tinggi memberikan peluang bagi bentuk-bentuk toko baru
menawarkan harga yang lebih rendah dan layanan yang lebih sedikit.
Pengecer dapat memposisikan diri dalam menawarkan salah satu dari
empat tingkat layanan:
1. Swalayan adalah landasan semua usaha diskon. Banyak pelanggan bersedia melakukan
proses menemukan, membandingkan, memilih sendiri guna menghemat
uang.
2. Memilih Sendiri adalah pelanggan mencari barangnya sendiri, walaupun mereka dapat
meminta bantuan.
3. Layanan Terbatas adalah Pengecer ini menjual lebih banyak barang belanja dan
pelanggan memerlukan lebih banyak informasi dan bantuan. Toko-toko
2.
3.
Pewaralaba
menyediakan
sistem
pelaksanaa
bisnis
kepada
terwaralaba.
Sistem
waralaba
menguntungkan
pewaralaba
dan
terwaralaba.
yang mengubah cara konsumen membeli serta cara produsen dan pengecer
menjual :
1. Bentuk Dan Kombinasi Eceran Baru
Beberapa pasar swalayan mencakup cabang bank, toko buku menampilkan
gerai kopi. SPBU mencakup toko makanan. Pengecer juga bereksperimen
dengan toko waktu terbatas yang disebut pop-up yang memungkinkan
pengecer untuk mempromosikan merek, menjakau pembelanja musiman
selama beberapa minggu di wilayah yang ramai dan menciptakan bahan
perbincangan (buzz). Etalase toko harus dapat terus menarik pelanggan
untuk datang ketoko, dan itu berarti toko harus menjadi tempat hiburan
dengan caranya sendiri.
2. Pertumbuhan Persaingan Antarjenis
Department store tidak hanya kawatir dengan departement store lain. jenis
toko yang berbeda, toko diskon, ruang pamer katalog, departement store
semuannya bersaing untuk konsumen yang sama dengan menjual jenis
barang yang sama. Pemenang terbesar: pengecer yang membantu
pembelanja untuk lebih cermat secara ekonomis, menyederhanakan hidup
mereka yang semakin sibuk dan rumit, dan memberikan koneksi emosional,
termasuk supercenter, toko dolar, club gudang dan internet.
Pengecer dengan format unik dan positioning merek yang kuat semakin
banyak yang muncul dinegara-negara lain. Pengecer AS seperti The Limited
dan The GAP menjadi terkenal diseluruh dunia. Wal-Mart mengoprasikan
lebih dari 2.700 toko diluar AS dimana mereka menjalankan 20% bisisnya.
Pengecer Belanda Ahold, dan pengecer Belgia, Delhaize, menghasilkan
hampir 80% penjualan dipasar non domestic.
Keputusan Pemasaran
Dengan lingkungan eceran baru ini sebagai latar belakang, kita akan
memperlajari keputusan pemasaran pengecer diwilayah pasar sasaran, pilihan
dan pengadaaan produk, harga, atmosfer toko dan pelayanan, kegiatan dan
pengalaman toko, komunikasi dan lokasi.
1. Pasar sasaran
Sebelum pengecer mendefisinikan dan menentukan profil pasar sasaran ,
pengecer tidak dapat membuat keputusan konsisten tentang pilihan produk ,
dekorasi toko , pesan , dan media iklan , harga , serta tingkat layanan.
Kesalahan dana memilih atau mengubah pasar sasaran bisa sangat mahal
harganya. Agar dapat mengenai sasaran dengan lebih baik, pengecer
membagi pasar menjadi segmen yang semakin kecil dan meluncurkan lini
toko baru untuk memberikan kumpulan penawaran yang lebih relevan untuk
mengeksploitasi pasar ceruk.
2. Pilihan produk
Pilihan produk pengecer harus sesuai dengan harapan belanja pasar sasaran.
Pengecer harus memutuskan lebar dan dalam pilihan produk. Pilihan produk
terutama bisa sangat menantang dalam industri dengan pergerakan cepat
barang baru ke rak toko. Produsen harus tau kriteria penerimaan yang
digunakan oleh pembeli, komite pembelian, dan manajer toko. Toko
menggunakan profitabilitas produk langsung untuk mengukur biaya
penanganan produk (penerimaan, penyimpanan, dokumen, pemilihan,
pemeriksaan, pengamgkutan dan biaya ruang) dari saat barang tiba digudang
sampai dibeli oleh pelanggan ditoko eceran.
4. Harga
Harga adalah faktor positioning kunci dan harus diputuskan dalam
hubunganya dengan pasar sasaran, bauran pilihan produk dan jasa, dan
persaingan. Sebagian besar pengecer masuk dalam kelompok harga markup
tinggi, volume rendah (toko barang khusus mewah) atau kelompok harga
markup rendah, volume tinggi (pedagang masal dan toko diskon). Pengecer
juga harus memperhatikan taktik penetapan harga.
5. Jasa
Bauran jasa adalah alat kunci untuk mendiferensiasikan satu toko dari toko
lainnya. Pengecer harus memutuskan bauran jasa untuk menawarkan hal-hal
berikut kepada pelanggan :
Layanan pembelian, meliputi menerima telepon dan pesan lewat
surat, iklan, tampilan jendela dan interior.
Layanan pasca pembelian meliputi pengiriman dan penghantaran,
pembungkusan hadiah, penyesuaian dan pengembalian.
Layanan tambahan mencakup informasi umum, penguangan cek,
tempat parkir, restoran, perbaikan, dekorasi enterior, kredit, toilet,
dan layanan penjagaan bayi.
menggunakan
sarana
komunikasi
yang
beragam
untuk
akan
membuka
gerainya,
lalu
kota-kota.
Pengecer
dapat
2.2
Perdagangan Grosir
Perdagangan grosir (wholesaling) mencakup semua kegiatan dalam penjualan
barang atau jasa kepada mereka yang membeli atau menjual kembali untuk
keperluan bisnis. Pedagang grosir disebut juga (distributor) berbeda dengan
Logistik Pasar
Logistik pasar meliputi perencanaan infrastruktur untuk memenuhi
permintaan, lalu mengimplementasikan dan mengendalikan aliran fisik bahan
dan barang akhir dari titik asal ke titik penggunaan, untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dan mendapatkan laba. Perencanaan logistik pasar mempunyai 4
tahap:
1. Memutuskan proposisi nilai perusahaan bagi pelanggannya.
2. Memutuskan rancangan saluran dan strategi jaringan terbaik untuk
menjangkau pelanggan.
3. Mengembangkan kesempurnaan oprasional dalam peramalan penjualan,
manajemen gudang, manajemen tranportasi, dan manajemen bahan.
4. Mengimplementasikan solusi dengan sistem informasi, peralatan, kebijakan,
dan prosedur terbaik.
Dengan mempelajari logistik pasar, manajer dapat menemukan cara yang
paling efisien untuk mengirimkan nilai. Logistik pasar akan melihat dua sistem
pengiriman unggul. Sistem yang pertama meliputi pemesanan piranti lunak
untuk diunduh langsung ke komputer pelanggan. Sistem kedua memungkinkan
produsen komputer mengunduh piranti lunak ke produknya. Kedua solusi itu
menghilangkan kebutuhan untuk mencetak, mengemas, mengirimkan dan
menyimpan jutaan piringan dan buku petunjuk.
pelanggan
maksimum
mengimplikasikan
persediaan
besar,
transportasi
Di mana:
1. Pemrosesan Pesanan
Sebagian perusahaan saat ini berusaha mempersingkat siklus pemesanan
sampai pembayaran-yaitu, waktu antara penerimaan pesanan, pengiriman,
dan pembayaran. Siklus ini mempunyai banyak langkah, termasuk transmisi
pesanan oleh wiraniaga, pemasukan pesanan dan pemeriksaan kredit
pelanggan, jadwal persediaan dan produksi, pengiriman pesanan dan
invoice/faktur, dan penerimaan pembayaran. Semakin panjang siklus ini,
semakin rendah kepuasan pelanggan dan semakin rendah laba perusahaan.
2. Pergudangan
Semua perusahaan harus menyimpan barang jadi sampai barang itu terjual
karena siklus produksi dan konsumsi jarang sesuai. Fungsi penyimpanan
adalah membantu memperlancar perbedaan antara produksi dan jumlah yang
diinginkan oleh pasar. Perusahaan harus memutuskan jumlah lokasi
penyimpanan
persediaan.
Di
satu
pihak,
semakin
banyak
lokasi
Tingkat stok ini disebut titik pesanan (atau pemesanan kembali). Titik
pesanan 20 berarti memesan kembali ketika stok berkurang sampai 20 unit.
Titik pesanan harus menyeimbangkan risiko kehabisan stok dengan biaya
kelebihan stok. Keputusan lain adalah berapa banyak yang dipesan. Semakin
besar jumlah yang dipesan, semakin jarang pesanan harus ditempatkan.
4. Transportasi
Pilihan transportasi akan mempengaruhi penetapan harga produk, kinerja
pengiriman tepat waktu, dan kondisi barang ketika ketika barang itu tiba,
yang semuanya mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dalam mengirimkan
barang ke gudang, penyalur, dan pelanggannya, perusahaan dapat memilih
diantara lima model transportasi: rel, udara, truk, air, dan pipa. Pengirim
mempertimbangkan kriteria seperti kecepatan, frekuensi, keandalan,
kapabilitas, ketersediaan, kemudahan penelusuran, dan biaya. Untuk
kecepatan, udara, rel, dan truk adalah pesaing utama. Jika tujuannya adalah
biaya rendah, pilihannya adalah air dan pipa. Semakin banyak pengirim yang
menggabungkan dua atau lebih model transportasi, berkat kontainerisasi.
Kontainerisasi (containerization) terdiri dari memasukkan barang dalam
kotak atau trailer yang mudah dipindahkan antar dua model transportasi.
Pengirim dapat memilih dari angkutan pribadi, kontrak, dan angkutan umum.
Jika pengirim memiliki armada truk atau armada udaranya sendiri, pengirim
menjadi angkutan pribadi. Angkutan kontrak adalah organisasi independen
yang menjual layanan transportasi kepada pihak lain berdasarkan kontrak.
Angkutan umum memberikan layanan antara titik yang ditentukan
sebelumnya berdasarkan jadwal dan tersedia bagi semua pengirim dengan
tarif standar.
5. Pelajaran Organisional
Strategi logistik pasar harus diturunkan dari strategi bisnis, bukan hanya dari
pertimbangan harga. Sistem logistik harus memberikan informasi intensif
dan membentuk hubungan elektronik di antara semua pihak yang
berkepentingan. Terakhir, perusahaan harus menetapkan tujuan logistiknya
untuk menyamai atau melebihi standar layanan pesaing dan harus
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Eceran meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang
atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan non
bisnis. Setiap organisasi yang melakukan penjualan kepada konsumen akhir,
apakah itu produsen, pedagang besar, atau pengecer melakukan eceran.
Organisasi-organisasi eceran mencapai banyak ekonomi skala, seperti daya beli
yang lebih kuat, pengakuan merek yang lebih luas, dan karyawan yang lebih
terlatih. Jenis-jenis utama eceran korporat adalah jaringan sukarela, koperasi
pengecer,
koperasi
konsumen,
organisasi
waralaba,
dan
konglomerat
perdagangan. Strategi logistik pasar harus berasal dari strategi bisnis, bukan
semata-mata dari pertimbangan biaya. Sistem logistik tersebut harus sarat
dengan informasi dan membentuk hubungan elektronik disemua pihak yang
berkepentingan.
Perusahaan
tersebut
harus
menetapkan
sasaran-sasaran