Disusun Oleh:
Tia Ayu Rahmawati (214441112)
Inayatur Robaniyyah (214441115)
Nabila A’la Zzahro’ (214441114)
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi. Oleh karena itu, izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada:
• Ibu Febriani Wahyusari Nurcahyanti, S.E.,M.M., selaku dosen mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia, yang telah memberikan materi pendukung, bimbingan, dan
masukan kepada kami.
• Ibu Anggi, selaku narasumber yang telah membantu kami dalam memberikan informasi
serta membantu kami menyelesaikan tugas makalah kami.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kualitas pelayanan di Toko Kelontong
NADA,Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan
mendeskripsikan peristiwa maupun fenomena yang terjadi di lapangan dan menyajikan data
secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta fakta atau fenomena yang terjadi di
lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Peneliti menggunakan triangulasi sumber untuk mengecek keabsahan data
penelitian.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tiga komponen yang terdiri dari reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Hasil
penelitian menunjukan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang bagus, Penampilan sarana
dan prasarana (tangible) yang baik, kemudahan dalam menerima permintaan konsumen,
waktu pengerjaan yang cepat, respon atau daya tanggap, adanya komunikasi yang baik antara
kedua pihak dan, serta sikap pegawai yang ramah serta adanya jaminan yang menjanjikan.
Terpenuhinya kualitas pelayanan pada konsumen menjadikan konsumen merasa puas.
Sedangkan faktor pendukungnya adalah komunikasi yang baik dengan pengguna layanan,
kesadaran melayani masyarakat dengan ikhlas dan sesuai dengan hati nurani. Faktor
pendukung lain adalah adanya sarana dan prasarana yang cukup lengkap, adanya
SOP/Standart yang jelas, adanya jaminan yang baik dan respon pegawai yang cepat.
Kata Kunci :Kualitas Pelayanan , Kepuasan Konsumen
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Retail atau eceran retailing dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam
penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan
pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Sering kali orang-orang beranggapan bahwa ritel
hanya menjual produk-produk di toko. Tetapi retail ritel juga melibatkan pelayanan jasa
layanan antar delivery services ke rumah-rumah. Tidak semua ritel dilakukan ditoko.
Terkait dengan aktivitas yang dijalankan, ritel menunjukkan upaya untuk memecah barang
atau produk yang dihasilkan dan didistribusikan oleh manufaktur atau perusahaan dalam
jumlah besar dan massal untuk dapat dikonsumsi oleh konsumen akhir dalam jumlah kecil
sesuai dengan kebutuhan Utami 2010 5. Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah
menjual berbagai produk kepada para konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi. Para
peritel berusaha memuaskan kebutuhan-kebutuhan konsumen dengan mencoba memenuhi
kesesuaian barangbarang yang dimilikinya dalam hal harga, tempat, dan waktu sesuai
keinginan pelanggan. Ritel juga menyediakan pasar bagi para produsenuntuk menjual
produk-produk mereka. Ini menunjukkan bahwa ritel adalah kegiatan terakhir dalam jalur
distribusi yang menghubungkan produsen dan konsumen. Ritel retail yang berhasil harus
memenuhi kebutuhan pelanggan pada segmen pasar yang dilayani secara lebih baik
daripada yang dilakukan pesaing. Pasar ritel retail bukan merupakan tempat khusus dimana
1
para pembeli dan penjual bertemu, tetapi sebagai kelompok konsumen dengan kebutuhan-
kebutuhan yang sama segmen pasar dan sekelompok ritel retail yang menggunakan format
ritel retail yang sama untuk memenuhi kebutuhan konsumen tersebut. Pasar sasaran dalam
ritel retail sering kali ditetapkan berdasarkan faktor demografis, geografis dan psikografis.
Menetapkan pasar sasaran merupakan syarat untuk menetapkan strategi bauran ritel retail.
Bauran ritel retail atau disebut dengan retail mix adalah kombinasi elemen-elemen produk,
harga, lokasi, personalia, promosi dan presentasi atau tampilan-untuk menjual barang dan
jasa pada konsumen akhir yang menjadi target pasar. Ritel modern seperti Alfamart dan
Indomaret berkembang sangat pesat di beberapa kota di Indonesia. Sebenarnya selain
Alfamart dan Indomaret masih banyak pemain minimarket lain. Sebut saja Circle K,
Starmart, Yomart, AMPM, dan beberapa nama lainnya termasuk pemain lokal.
Namun,yang tampak di mata masyarakat adalah adu kuat antara Alfamart dan Indomaret.
Maklum, kedua merek minimarket ini sangat agresif menggarap pasar hingga ke kawasan
perumahan. Saking ketatnya bersaing, mereka seperti tak peduli dengan kedekatan lokasi
toko. Dalam radius 10 meter,gampang sekali dijumpai toko Alfamart berhadapan dengan
Indomaret. Perkembangan Alfamart dan Indomaret telah merambah hampir di setiap sudut
kota dan desa di Bali. Kedua minimarket ini bisa dijalankan oleh perorangan dengan sistem
waralaba atau franchise. Kedua toko tersebut selalu menghiasi tepi jalanan dan hampir
dapat dipastikan letaknya selalu berdekatan. Uniknya meskipun keduanya berdekatan
namun masing-masing toko sangat banyak pembelinya. Hal ini terjadi karena keduanya
memiliki pola marketing yang hampir sama. Mereka memiliki manajemen dan strategi
pemasaran yang matang sehingga mengena dihati masyarakat. Melihat pesatnya
perkembangan kedua minimarket ini tentu merupakan suatu ketakutan bagi para pedagang
toko kelontong. Kehadiran minimarket ini telah mengusik kenyamanan pedagang toko
kelontong. para konsumenyang sebelumnya berbelanja di toko kelontong mulai berpaling
membelanjakan uangnya ke minimarket Alfamart dan Indomaret. Hal ini terjadi karena
kedua minimarket ini mampu memenuhi kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder
masyarakat. Ketersediaan produk yang selalu terjaga, baik produk makanan, minuman, alat
tulis, produk kecantikan, pulsa, hingga peralatan rumah tangga lainnya. Keadaan gerai yang
selalu tertata rapi dengan jarak yang teratur, bersih, pencahayaan yang terang dan
sebagainya. Produk selalu lengkap, tersedia dan gampang mengambilnya. Harga produk
yang sangat terjangkau yang tidak jauh berbeda dengan toko kelontong.
2
2.4 Manfaat
Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat secara teoritis maupun secara secara
praktis.
1. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat menambah kajian dan wawasan tentang
strategi sumber daya manusia khususnya strategi Pengelolaan tokonya agar bisa terus
berkembang dan mempertahankan pasar dalam persaingan yang ketat
2. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah diharapkan mampu menambah kontribusi
tentang strategi sumberdaya manusia dalam memanajemen usahanya dalam segi
apapun untuk mengembangkan usaha kepada pelaku UMKM terutama pemilik usaha
kios, warung dan toko kelontong.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
4
tinggi di perusahaan (promosi) atau dipindah tugaskan ke pekerjaan lain (mutasi). Oleh karena
itu, pengembangan merupakan suatu kebutuhan bahkan sesuatu yang diharapkan oleh setiap
orang dalam perusahaan.
2.3 Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Menurut Ardana, Mujiati, & Utama (2012, p. 92), tujuan perusahaan atau organisasi akan dapat
dicapai dengan baik, apabila karyawan dapat menjalankan tugas- tugasnya dengan efisien. Oleh
karena itu, untuk meningkatkan kemampuan kerja para karyawan perusahaan atau organisasi
harus menjalankan usaha-usaha pengembangan karyawannya. Jadi tujuan pengembangan
karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dalam mencapai hasil-hasil
kerja yang telah ditetapkan. Pengembangan karyawan bertujuan dan bermanfaat bagi
perusahaan, karyawan, dan konsumen atau masyarakat yang mengkonsumsi barang/ jasa yang
dihasilkan perusahaan tersebut.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
6
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata kata dan tindakan, selebihnya adalah
data tambahan seperti dokumen dan lain-lain . Dalam penelitian ini, kami menggunakan dua
jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati, dan dicatat untuk
pertama kalinyaData primer mengutamakan data langsung (first hand), yang artinya data
diambil langsung oleh peneliti dari subjek penelitian tanpa ada perantara. Sumber data primer
dalam penelitian ini didapatkan dari informan utama yaitu pemilik toko Nada dan pihak yang
terlibat dalam pengelolaan usaha tokonya.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data.Data sekunder dapat diperoleh melalui bukti dokumentasi. Dokumen berguna untuk
memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai penelitian yang dilakukan, serta dapat
dijadikan bahan triangulasi untuk mengecek kesesuaian data. Dokumen yang digunakan dalam
penelitian ini dapat berupa foto dokumentasi saat melakukan wawancara dengan informan, dan
juga foto ketika peneliti melakukan observasi.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan tiga cara dalam mengumpulkan data penelitian, antara lain wawancara
mendalam, observasi, dan dokumentasi.
a. Wawancara Mendalam
Metode wawancara adalah suatu metode untuk memperoleh data dengan mengadakan
wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berkompeten untuk memberikan informasi atau
data yang dibutuhkan.wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
yang diwawancarai (interview) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.Peneliti
melakukan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap informan penelitian untuk
mendapatkan data yang diinginkan. Wawancara mendalam adalah suatu proses untuk
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka
antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman wawancara, pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan
sosial yang relatif lama.Metode wawancara mendalam (indepth interview) kurang lebihnya
sama seperti metode wawancara lainnya, hanya saja peran pewawancara, tujuan wawancara,
peran informan, dan cara melakukan wawancara agak berbeda dengan wawancara pada
umumnya. Wawancara mendalam dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama
bersama informan di lokasi penelitian, yang mana kondisi ini tidak dilakukan padawawancara
pada umumnya.Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan yang telah dipilih
sesuai dengan pedoman kriteria informan yang telah dibuat oleh peneliti. Pertanyaan yang
diajukan adalah seputar bagaimana strategi Sumber Daya Manusia yang dilakukan oleh toko
Nada dalam mengembangkan usahanya. Peneliti memilih untuk mewawancarai secara face to
face untuk mengetahui proses tanya jawab dilakukan, sehingga menambah kepuasan dan
keakuratan data yang didapat dari hasil wawancara ini.
b. Observasi
7
Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan langsung secara sistematis
terhadap gejala atau fenomena yang ingin diteliti. Observasi merupakan metodepengumpulan
data yang digunakan pada penelitian kualitatif. Keunggulan metode ini adalah data yang
dikumpulkan dalam dua bentuk interaksi dan percakapan (conversation). Artinya, selain
perilaku nonverbal juga mencakup perilaku verbal dari orang-orang yang diamati (Kriyantono,
2012: 110-111).Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan observasi langsung yang bersifat
pasif, artinya peneliti hanya memerankan diri sebagai pengamat dan tidak terlibat jauh secara
emosional dengan objek yang diteliti. Peneliti mengamati, memeriksa, dan mencatat semua
kegiatan atau hal yang berhubungan dengan penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dapat digunakan untuk keperluan penelitian karena alasan-alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan, antara lain karena dokumentasi merupakan sumber yang stabil, kaya,
dan mendorong; dokumentasi berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian; dan sesuai dengan
penelitian kualitatif yang sifatnya alamiah (Guba dan Lincoln, 2013: 59). Dalam penelitian ini,
dokumentasi akan melengkapi penggunaan metode wawancara mendalam dan observasi yang
dilakukan peneliti. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat berupa foto
dokumentasi saat melakukan wawancara dengan informan, dan juga foto ketika peneliti
melakukan observasi.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
9
Respon untuk hal ini sikap peduli yang ditunjukkan oleh karyawan yang berupa respon
terhadap segala permintaan yang diberikan kepada konsumen, melakukan pelayanan dengan
cermat, sikap sopan santun ramah. Mereka diharapkan bekerja cepat dan efisien dalam
melakukan tugas sekaligus ramah dan membantu saat berhadapan dengan konsumen. Toko
NADA memberikan respon yang positive saat berhubungan dengan konsumen atau saat
bertemu dengan konsumen dan tanggap jika ada permintaan.
Komunikasi Yang Baik
Komunikasi yang baik dengan konsumen akan menjadikan jembatan yang baik sebagai
penghubung. Keingingan konsumen akan dapat tersalurkan, dan pihak Toko NADA sendiri
akan mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen. Dengan komunikasi yang baik
hubungan akan terjalin erat antara konsumen dan Toko NADA sehingga upaya menjaga
kepuasan konsumen dapat tercapai.
Sikap Pegawai
Konsep yang terakhir adalah sikap pegawai dalam melayani penguna layanan. Dari hasil
wawancara bisa di lihat bahwa sikap pegawai adalah salah satu variabel yang mendasari
informan mengungkapkan bahwa Toko NADA adalah pelayanan publik yang bagus dalam
pelayanan ditunjukan dengan sikap pegawai yang ramah, sopan santun dan beretika.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa dalam pelaksanaannya
kualitas pelayanan oleh Toko NADA terlihat sudah optimal. Sikap pegawai yang meliputi
keramahan, sopan – santun ini tidak diabaikan oleh pihak Toko NADA. Sehingga penguna
layanan merasa nyaman ketika bertransaksi di Toko NADA. sehingga masyarakat puas
terhadap sikap yang diberikan oleh pegawai Toko NADA.
Artinya kualitas pelayanan yang baik didukung juga dengan sikap pegawai dibuktikan dengan
pegawai yang ramah, dan sopan santun kepada penguna layanan dan sesuai dengan kualitas
pegawai yang ada di Toko NADA. Mayoritas informan mengatakan bahwa sikap pegawai yang
meliputi keramahan dan sopan santun bagus.
10
BAB V
11
DAFTAR PUSTAKA
Fuad, D. H. (2021). Perencanaan Strategis Dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia. Jurnal
Manajemen Dan Bisnis, 3(01), 102-113.
Hanggraeni, D. (2012). Manajemen sumber daya manusia. Universitas Indonesia Publishing.
Nuryanta, N. (2008). Pengelolaan Sumber Daya Manusia (Tinjauan Aspek Rekrutmen dan
Seleksi). El-Tarbawi, 1(1), 55-69.
Prihantoro, A. (2015). Peningkatan kinerja sumber daya manusia melalui motivasi, disiplin,
lingkungan kerja, dan komitmen. Deepublish.
Rohmah, N. F. (2018). Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Intizam, Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 2(1), 1-11.
12