Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
2023
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmad dan hidayah-
Nya penulis telah dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun judul dari makalah ini
adalah “Portofolio Konsumen dan pesaing” yang membahas unsur kunci dari
portofolio konsumen dan pesaing. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Manajemen Rantai Pasok.
Dalam penyusunan makalah ini tentu tak terlepas dari pengarahan dan
bimbingan dari dosen pengampu. Maka dari itu penulis ucapkan rasa hormat dan
terimakasih kepada ibu Dr. Musnaini, S.E., M.M. dan ibu Siti Hardina, S.E. selaku
dosen pengampu Mata Kuliah Manajemen Rantai Pasok.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena itu
penulis menerima saran dan kritik yang dapat menjadikan makalah ini menjadi lebih
baik. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian makalah ini, dan penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah Portfolio dipakai dalam sejumlah bidang kegiatan yang masing-masing
memiliki arti cukup berbeda. Istilah ini adalah bentuk latinisasi dari portefeuille.
Pengertian portofolio, secara etimologi, portofolio berasal dari dua kata, yaitu port
(singkatan dari report) yang berarti laporan dan folio yang berarti penuh atau lengkap.
Jadi portofolio berarti laporan lengkap segala aktivitas seseorang yang dilakukannya
(Erman S. A., 2003 dalam Nahadi dan Cartono, 2007). Secara umum portofolio
merupakan kumpulan dokumen seseorng, kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan
atau sejenisnya yang bertujuan untuk mendokumentasikan perkembangan suatu
proses dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam dunia keuangan,
“portfolio” digunakan untuk menyebutkan dari kumpulan investasi yang dimiliki oleh
institusi ataupun perorangn. Memiliki portfolio merupakan suatu bagian dari investasi
dan strategi manajemen risiko yang disebut diversifikasi. Dengan memiliki beberapa
aset, risiko tertentu dapat dikurangi. Ada pula portfolio yang ditunjukan untuk
mengambil suatu risiko tinggi yang disebut portfolio konsentrasi (concentrated
portfolio).
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dituliskan diatas, makalah ini
dijabarkan dari rumusan masalah sebagai berikut :
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian dari portfolio dan konsumen.
2. Untuk mengetahui segmen dari pasar.
3. Untuk mengetahui cara menganalisa portofolio konsumen.
4. Untuk mengetahui cara meramal penjualan.
5. Untuk memberitahukan strategi yang dipakai dalam menganalisa portofolio
konsumen.
6. Untuk mengetahui definisi pesaing dan strategi pesaing.
7. Untuk mengetahui tujuan dari pesaing serta pola reaksi pesaing.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Dalam Bidang Keuangan. Portofolio di bidang keuangan dapat
didefinisikan sebagai kumpulan dokumentasi berbagai investasi yang
dimiliki suatu korporasi atau perusahaan tertentu. Pada umumnya,
portofolio ini mengilustrasikan secara detail profil suatu perusahaan
serta menjelaskan tentang berbagai klien yang pernah bekerja sama
atau berinvestasi di perusahaan tersebut. Tujuan pembuatannya di
bidang keuangan adalah untuk menghindari dan meminimalisasi risiko
kegagalan dalam melakukan investasi di sebuah perusahaan.
4. Di Bidang Managemen Dan Pemasaran. Pembuatan portofolio di
bidang manajemen dan pemasaran juga krusial. Portofolio ini
berfungsi untuk mendokumentasikan ilustrasi kelompok merek,
produk, atau jasa yang ditawarkan kepada calon konsumen. Dalam hal
ini, konsumen yang dimaksud adalah semua perusahaan besar yang
sedang merencanakan untuk melakukan promosi dan pemasaran
terhadap produk dan jasa mereka. Orang-orang yang bekerja di bidang
manajemen dan pemasaran harus memiliki portofolio sebagai bukti
saat akan melakukan kerja sama dengan sebuah perusahaan. Dengan
adanya portofolio, perusahaan bisa meyakinkan klien untuk bekerja
sama dan berinvestasi.
5. Dalam Bidang Politik Dan Pemerintahan. Portofolio juga dibutuhkan
di bidang politik dan pemerintahan. Dalam bidang politik dan
pemerintahan ini bertujuan untuk membuat suatu pilar pemerintahan
yang harus diselesaikan oleh para pejabat, menteri dalam kabinet, serta
pihak-pihak yang memiliki peran penting dalam pemerintahan
tersebut.
6. Di Bidang Desain. Portofolio tidak bisa dipisahkan dalam bidang
desain, baik desain interior, eksterior, arsitektur, dan desain grafis.
Portofolio ini berguna untuk menunjukkan kepada klien potensial hasil
karya yang pernah dibuat serta proyek atau tender yang pernah diikuti.
Contoh portofolio di bidang desain bisa berupa logo, branding, cetak
biru, dan lain-lain.
B. Segmentasi Pasar
Analisis portofolio pelanggan dimulai dengan tindakan wajib yang secara
rutin dipakai bersama manajemen pemasaran, yakni segmentasi pasar. Segmentasi
pasar adalah proses memilah-milah pasar menjadi sub-sub kelompok bersifat kurang
lebih homogen yang memungkinkan diberi proporsi nilai yang berbeda. Pada akhir
proses tersebut, perusahaan dapat menentukan segmen-segmen mana yang ingin
dilayaninya. Jika diinginkan, masing-masing segmen dapat dilayani dengan proporsi
nilai yang berbeda. Perbedaan segmentasi pasar dalam konteks CRM terletak pada
4
fokus yang sangat jelas atas nilai pelanggan. Hasil proses segmentasi ini harus berupa
identifikasi potensi nilai dari setiap segmen yang dikenali. Perusahaan ingin
membidik dan mengidentifikasikan para pelanggan yang dapat menghasilkan
keuntungan di masa depan. Segmentasi pasar pada banyak perusahaan bersifat sangat
intuitif. Tim pemasaran akan mengembangkan profil kelompok perusahaan
berdasarkan wawasan dan pengalaman mereka. Kemudian hal itu digunakan untuk
memandu perkembangan strategi-strategi pemasaran dalam berbagai segmen. Dalam
konteks CRM, segmentasi pasar sangat bergantung pada data yang mungkin
dihasilkan secara internal atau diambil dari luar. Data internal dari catatan pemasaran,
penjualan, dan keuangan.
Segmentasi pasar ini merupakan salah satu strategi yang ada di dalam dunia bisnis
dengan mengelompokkan produk yang dimiliki sesuai dengan kemiripan, kesamaan,
minat, dan juga kebutuhan pelanggan. Selain itu, segmentasi pasar merupakan strategi
pemasaran suatu perusahaan untuk mengenal minat dan kebutuhan konsumen di
sebuah market yang menciptakan produk baru yang sesuai dengan minat dan
kebutuhan konsumen. Dengan kata lain, pasar yang tadinya hanya berjumlah satu dan
mempunyai cakupan luas berubah menjadi beberapa pasar yang sifatnya homogen
setelah mengalami segmentasi. Tujuan utama dari segmentasi pasar ini yaitu
membuat proses pemasaran lebih terarah. Cara melakukan segmentasi pasar bisa di
lakukan dengan tahapan-tahapan berikut ini:
1. Memahami Bisnis yang Anda miliki. Langkah pertama yang perlu Anda
lakukan adalah memahami bisnis yang anda miliki. Produk apa yang Anda
jual? Jasa apa yang Anda tawarkan?, Apakah produk atau jasa Anda ada
pasarnya? Seberapa besar pasar itu?, Ada di posisi mana bisnis yang Anda
miliki di market share?, Pertanyaan-pertanyaan diatas perlu Anda analisa
sebelum ke tahap selanjutnya.
3. Memahami Target Pasar. Cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui target
pasar adalah dengan melakukan survei terhadap calon konsumen. Baik berupa
kuesioner, focus group discussion (FGD), melakukan polling, dan
sebagainya. Hal ini cukup rumit dan membutuhkan waktu yang lama apabila
target pasar skala besar atau belum paham cara survei ke calon konsumen
dengan tepat. Ada beberapa cara untuk mendapatkan data dari konsumen
bisnis yang akan dijalankan. Salah satunya ialah menggunakan Poplite dari
Populix yang dapat mengumpulkan data dari konsumen serta analisisnya.
5
Dengan Poplite, bisnis dapat menghemat waktu dan tenaga sehingga bisa
fokus untuk membuat strategi dan melakukan evaluasi strategi bisnis.
4. Identifikasi Target Pasar yang Cocok. Setelah mendapatkan data dari calon
konsumen, sekarang yang perlu dilakukan adalah menentukan target pasar
yang relevan dengan bisnis yang ingin dijalankan.
5. Uji Strategi Marketing. Setelah menentukan target pasar yang menurut cocok,
gunakan A/B testing untuk mengetahui apakah strategi marketing yang
bakalan dilakukan sudah tepat atau belum. Kalau hasilnya kurang
memuaskan, lakukan identifikasi target pasar lagi untuk mendapatkan hasil
yang lebih optimal.
D. Peramalan Penjualan
Analisis portofolio pelanggan berikutnya adalah menilai peramalan penjualan
perusahaan. Salah satu masalah utama dengan model peramalan penjualan adalah
pada umumnya peramalan penjualan menggunakan pandangan historis atau
pandangan hari ini atas portofolio pelanggan. Jika manajemen meyakini masa depan
akan sama dengan masa lalu maka hal ini tidak akan menjadi masalah. Namun, jika
perubahan akan terjadi maka akan menimbulkan masalah, yakni tak satupun dari
model-model ini yang berupaya meramalkan penjualan kepada pelanggan dan biaya
untuk melayani di masa depan. Beberapa metode peramalan penjualan dapat
diterapkan. Metode peramalan tersebut terbagi kedalam dua kelompok utama yaitu
metode kualitatif dan kuantitatif. Kedua kelompok tersebut memberikan hasil
peramalan yang kuantitatif. Perbedaannya terletak pada cara peramalan yang
dilakukan. Metode kualitatif didasarkan pada pertimbangan akal sehat (human
judgement) dan pengalaman. Metode kuantitatif adalah sebuah prosedur formal yang
6
menggunakan model matematik dan data masa lalu untuk memproyeksikan
kebutuhan di masa yang akan datang. (Heizer 2014, hlm 114).
7
Membuat prediksi dengan asumsi bahwa masa depan adalah fungsi
dari masa lalu
Model Asosiatif (hubungan sebab akibat). Teknik Peramalan yang
Menggabungkan banyak variable atau factor yang mungkin
mempengaruhi kuantitas yang sedang diramalkan.
8
Strategi Pesaing. Ada beberapa strategi pemasaran produk berdasarkan posisi
persaingan yaitu sebagai berikut :
9
bagus dengan resiko yang sangat kecil. Strategi ini sering disebut
dengan strategi “play it safe”.
4. Market nicher (relung pasar). Dan posisi persaingan pasar yang
terakhir adalah relung market atau market nicher. UKM dan bisnis
online yang berada di posisi ini biasanya membidik pasar yang sempit
dan persaingan yang tidak terlalu banyak. Biasanya bisnis yang seperti
ini menyasar pada segmen hobi ataupun pada minat-minat tertentu.
1. Memaksimalkan laba
2. Memperbesar market share
3. Meningkatkan mutu produk
Setiap tindakan atau serangan yang kita lakukan, baik secara langsung
ataupun tidak langsung akan menjadi perhatian pesaing. Tindakan pesaing terhadap
serangan yang kita lakukan ditanggapi secara beragam oleh pesaing, mulai langsung
membalas, diam, berusaha mempelajari terlebih dahulu, baru melakukan serangan
balasan. Oleh karena itu, kita juga harus mempertimbangkan reaksi pesaing terhadap
tindakan yang kita lakukan. Jangan sampai serangan balik malah menjadi bumerang
bagi strategi kita. Yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
10
STUDI KASUS
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau dikenal dengan Bank BNI
adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang
usaha/jasa perbankan. Saat ini, BNI adalah bank terbesar ke-4 di Indonesia
berdasarkan total asset, total kredit maupun total Dana Pihak Ketiga (DPK). Pada
Tahun 2012, total asset BNI senilai Rp. 333 Triliun dengan memperkerjakan 24.861
karya- wan. Strategi yang tepat dalam mengembangkan bisnis segmen konsumer dan
ritel di BNI telah berhasil meningkatkan pertumbuhan kredit segemen konsumer dan
ritel sebesar 26,4% di Tahun 2012 serta meningkatkan pertumbuhan dana sebesar
17,7% pada rekening giro dan tabungan (dana murah atau disebut CASA/ Current
Account Saving Account), sehingga porsi dana murah meningkat menjadi 67,3% di
Tahun 2012 atau lebih baik dari posisi CASA bank pesaing, terutama yang menjadi
pesaing utama. Pengelolaan nilai pelanggan menegaskan komitmen perusahaan
menjadikan pelanggan sebagai aset perusahaan yang secara langsung memberikan
dampak pertumbuhan pasar serta finansial secara berkelanjutan. Penciptaan,
penambahan serta pemeliharaan nilai pelanggan dari masa ke masa (lifetime) menjadi
faktor kunci keberhasilan bagi perusahaan untuk mempertahankan keunggulan
bersaingnya terhadap para pesaing di dalam industrinya. Persepsi pelanggan akan
memetakan posisi tawar BNI dibandingkan dengan pesaingnya dalam industri
perbankan, khususnya BCA, Mandiri dan BRI.
11
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi kelompok atau group
yang lebih homogen karakteristiknya yang akan menciptakan value(nilai) yang
berbeda tiap kelompok pelanggan. Pada akhirnya proses tersebut, perusahaan dapat
menentukan segmen-segmen mana yang ingin dilayanin. Jika diinginkan masing-
masing segmen dapat dilayani dengan proposisi nilai yang berbeda. Segmentasi pasar
di banyak perusahaan sangat intuitif. Tim pemasaran akan mengembangkan profil
kelompok pelanggan berdasarkan wawasan dan pengalaman mereka. Ini kemudian
digunakan untuk memandu pengembangan strategi pemasaran di seluruh segmen.
Segmentasi pasar sangat bergantung pada data. Data dapat dihasilkan secara internal
atau bersumber dari luar. Data internal dari catatan pemasaran, penjualan, dan
keuangan seringkali ditingkatkan dengan data tambahan dari sumber eksternal seperti
perusahaan riset pemasaran, organisasi mitra dalam jaringan perusahaan dan spesialis
data.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/article/rantai-nilai-crm-customer-relationship-management-
crm.qmj9vno4
https://jawabanapapun.com/apa-yang-dimaksud-dengan-portofolio-pelanggan/
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/CUSTOMER_PORTOFOLIO_MANAGEMENT.pptx
https://osf.io/g7kpj/download
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/79b4dfbc71e8db5b01bb28edf06ae129.pdf
13