Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

STUDI KELAYAKAN BISNIS


“KHADEEJAH COLLECTION”

Dosen Pengampu :
Dr. Abd. Rokhim, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 2 :


1. AMINATUS SHOLICHAH (1662006)
2. NADYA AYU LESTARI (1662017)
3. LILIS NUR CHAMIDAH (1662024)
4. LINDA WAHYUNINGTYAS (1662028)
5. CUCUN FIRDA SURYANA (1662046)
6. VINDA LISTIA NINGSIH (1662061)

AKUNTANSI KS-01/2016
STIE PGRI DEWANTARA JOMBANG

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya sehingga kami
dapat menyelesaikanpenelitian studi kelayakan bisnis ini dengan nama usaha yang akan kami
jalankan yaitu “Khadeejah Collection”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah pilihan studi kelayakan bisnis. Dalam makalah ini membahas tentang layak atau
tidaknya usaha yang akan kami jalankan berdasarkan aspek-aspek yang telah ditentukan.

Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
apabila masih terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, mohon kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah yang telah kami
susun.Akhir kata, Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

Jombang, 20 Mei 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis................................................................. 2
1.3. Manfaat Studi Kelayakan Bisnis............................................................... 2
BAB II ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.1. Aspek Pasar dan Pemasaran...................................................................... 3
BAB III ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI
3.1. Aspek Teknis dan Teknologi..................................................................... 6
BAB IV ASPEK MANAJEMEN
4.1 Aspek Manajemen..................................................................................... 10
BAB V ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
5.1 Aspek Sumber Daya Manusia................................................................... 14
BAB VI ASPEK FINANCIAL
6.1 Aspek Financial......................................................................................... 15
BAB VII ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI
7.1 Aspek Sosial dan Ekonomi........................................................................ 22
BAB VIII ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
8.1 Aspek Lingkungan Hidup.......................................................................... 23
BAB IX PENUTUP
21.1. Kesimpulan................................................................................................ 24

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan primer manusia akan selalu dibutuhkan dan
dicari. Salah satunya usaha yang akan kami dirikan ini adalah usaha dalam bidang
konveksi, yaitu kebutuhan pokok manusia yang berupa sandang atau pakaian.
Usaha yang akan kami dirikan merupakan usaha yang masih dalam skala kecil.
Dalam usaha ini kami akan memberikan layanan untuk membuat pakaian muslim wanita
yang sesuai dengan permintaan konsumen berdasarkan model yang kami sediakan. Dan
juga berdasarkan kualitas yang diinginkan pelanggan. Kami akan menyediakan beberapa
model beserta ukuran yang dibutuhkan, mulai dari ukuran S, M, L, XL yang bisa dipilih
sesuai dengan ukuran dan selera konsumen. Kami memasarkan usaha ini melalui media
online, seperti instagram dan shopee, serta memasang banner di gallery kami, karena
juga akan membuka gallery baju jika para pelanggan ingin membeli atau melihat produk
kami secara langsung. Gallery ini kami beri nama “Khadeejah Collection” karena dari
nama Khadijah sendiri mempunyai arti dapat dipercaya, dan disini dapat kami ambil dari
arti tersebut bahwa kualitas produk kami dapat dipercaya oleh pelanggan bahwasanya
memang produk kami ini mempunyai kualitas seperti yang diharapkan oleh konsumen.
Alasan kami mendirikan usaha ini, karena kami melihat peluang bisnis dari
perkembangan dunia fashion terutama pakaian muslim wanita yang sekarang ini paling
banyak diminati oleh para wanita sehingga kami merasa usaha ini cukup menjanjikan.
Dalam hal potensi tenaga kerja, kami akan melibatkan masyarakat sekitar yang akan
kami jadikan sebagai karyawan sehingga mampu mengurangi tingkat pengangguran
terutama pada kaum wanita. Karena dalam hal ini dapat mendorong kaum wanita untuk
maju.
Tujuan kami melakukan studi kelayakan bisnis ini dalam jangka pendek adalah
memperoleh keuntungan yang maksimal dari kegiatan dan proses yang dilakukan,
sedangkan dalam jangka panjang dapat meningkatkan mempertahankan keberlangsungan
hidup dan dapat mengembangkan usaha ini menjadi skala besar. Oleh karena itu, untuk
mencapai tujuan tersebut kami harus mengelola usaha ini dengan baik. Dan sangat
penting sekali diperlukan adanya studi kelayakan bisnis ini agar dapat memajukan usaha
ini sesuai dengan aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek

1
manajemen, aspek sumber daya manusia,, aspek finansial, aspek ekonomi, social &
politik, serta aspek lingkungan hidup.
Adanya analisis tersebut juga dapat melakukan keputusan yang baik mengenai upaya
dalam memasarkan produk yang dihasilkan, hal tersebut dapat diketahui dengan
menggunakan analisis finansial dengan beberapa kriteria kelayakan usaha yaitu Net
Present Value (NPV), Net B/C, Internal Rate Of Return (IRR), analisis BEP, analisis
arus kas, dan analisis kelayakan investasi.

1.2 Tujuan Studi Kelayakan Bisnis


Tujuan studi kelayakan bisnis yang kami lakukan ini untuk mengetahui apakah usaha
yang akan kami jalankan ini layak atau tidak, jika dilihat dari beberapa aspek seperti
aspek pasar & pemasaran, aspek teknis & teknologi, aspek manajemen, aspek sumber
daya manusia, aspek finansial, aspek ekonomi, aspek social & politik, dan aspek
lingkungan hidup.

1.3 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis


Manfaat studi kelayakan bisnis ini, selain bermanfaat bagi kami, penelitian ini juga dapat
memberikan manfaat bagi pembaca, seperti :
1. Dapat menggunakan penelitian ini sebagai referensi.
2. Dapat mengembangkan penelitian dengan topic yang sama menjadi lebih baik.
3. Menambah pengetahuan ilmu dalam usaha konveksi.
4. Membangun usaha konveksi berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan.
5. Mengetahui resiko yang akan terjadi setelah melakukan penelitian.
6. Menjadi tolak ukur untuk mengambil keputusan.
7. Untuk dijadikan sebagai acuan dalam membangun sebuah bisnis yang
direncanakan.

2
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

Permintaan produk dalam hal usaha ini bisa dikatakan sangat besar. Pemasaran
produk dilakukan dengan membuka outlet sendiri yang terletak dalam satu lokasi
dengan tempat produksi. Media pemasaran usaha ini dipromosikan dengan
menggunakan banner, serta kita akan menyebar luaskan lewat sosial media seperti
instagram dan shopee karena kita memiliki admin tersendiri.
Untuk memenuhi jumlah display penjualan ditempat kami, kami memproduksi tiap
orang dapat memperoleh sekitar 80-85 pcs dengan jumlah penjahit yang terdiri dari 3
orang. Sedangkan untuk memenuhi jumlah pesanan, kami sesuaikan dengan jumlah
pesanan dan tingkat kerumitan produk yang dipesan, dengan begitu kita dapat melayani
customer sesuai dengan apa yang mereka inginkan dengan tarif berbeda – beda sesuai
dengan tingkat kerumitan dalam pengerjaan.

Aspek Pasar dan Pemasaran


1. Bentuk Pasar
Bentuk usaha “Khadeejah Collection” adalah Perseorangan. Usaha yang dibangun
belum mempunyai banyak pesaing di daerah Jl. Kanigoro Desa Puton Kecamatan
Diwek Blok Perumahan The Puton. Karena didaerah tersebut hanya usaha kami
satu-satunya usaha dalam bidang konveksi.

2. Peramalan Permintaan dan Penawaran


Dilihat dari kondisi permintaan, permintaan akan produk bisa dikatakan sangat
besar dikarenakan alasan yang sudah disebutkan sebelumnya. Berdasarkan data
terbaru dari BPS Kabupaten Jombang jumlah penduduk wanita adalah 604.338
jiwa. Namun sasaran utama kita adalah penduduk wanita yang berada di
Kecamatan Diwek, dimana jumlah penduduk wanitanya adalah 56.814 jiwa.
Namun berdasarkan fakta di lapangan wanita yang suka berbelanja pakaian adalah
penduduk wanita berusia antara 15-45 tahun. Dari data kependudukan Kecamatan
Diwek jumlah penduduk kelompok umur 15-35 tahun kira - kira adalah 43% dari
jumlah penduduk wanita yaitu 43% dari 56.814 jiwa yaitu 24.430 jiwa.
Berdasarkan perkiraan kami dari penduduk wanita yang suka berbelanja pakaian,
sebanyak 80% adalah penggemar busana muslimah yaitu sebanyak 80% dari
3
24.430 adalah 19.544 jiwa. Diperkirakan sebanyak 4% konsumen yang suka
berbelanja setiap bulan yaitu 782 jiwa. Selain itu survey lembaga riset Snapcart
mengungkapkan bahwa para pemuda dan wanita yang gemar belanja online adalah
mencapai 11,9% dari total populasi di Indonesia. Namun disini kita perkirakan bagi
yang gemar belanja di daerah Kecamatan Diwek sebanyak 100 jiwa.
Dari segi penawaran, berdasarkan survey yang telah kami lakukan memang
banyak yang memproduksi busana muslimah ini, namun untuk dipertengahan
daerah yang akan kita dirikan usaha ini cukup menguntungkan karena tidak ada
toko busana disana yang mengkhususkan produksi pakaian muslimah dari berbagai
gaya namun harganya terjangkau dan bebas request sesuai yang diinginkan, maka
belum ada penawaran di lapangan, khususnya di daerah lokasi bisnis yang akan
kami laksanakan. Maka dapat disimpulkan bahwa peluang usaha ini yaitu 782 unit
per bulan. Berdasarkan kemampuan kapasitas produksi peluang yang akan kami
ambil adalah 200 unit tiap bulan dengan rincian onlinenya 100 pcs dan dari
konsumen yang membeli produk di gallery 100 pcs.

3. Peluang Pasar & Proyeksi Penjualan


Permintaan di masyarakat sangat banyak sedangkan penawaran belum ada,
sebanyak 200 unit produk yang kami ambil dipastikan akan laku. Kapasitas
produksi tahap awal yaitu 600 unit per triwulan atau sebanyak 2.400 unit per tahun.
Program pemasaran berupa banner yang akan kami pasang didekat lokasi usaha,
serta kita akan menyebar luaskan lewat sosial media seperti instagram dan shopee
karena kita memiliki admin tersendiri.

4. Segmen – Target – Posisi Pasar


Fashion erat kaitannya dengan wanita. Wanita yang cenderung bersikap konsumtif
dalam dunia fashion adalah wanita muda, namun untuk zaman sekarang tidak
menutup kemungkinan para ibu – ibu juga tak mau kalah mengenai fashion anak
muda masa kini. Disamping itu mereka ingin selalu update dalam hal berpakaian,
bahkan mereka tidak tanggung-tanggung mengeluarkan kocek (uang) banyak demi
memperbaharui koleksi baju yang ada di lemarinya. Untuk itu segmentasi yang
akan kami terapkan pada usaha kami adalah sebagai berikut:
Target utama yang akan kami tuju adalah wanita muda yang menyukai fashion
yang “tidak biasa” dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam hal berbusana.
4
Wanita yang memiliki potensi untuk menjadi konsumen kami adalah wanita
Muslimah. Karena kita terinspirasi dengan gaya busana trendy masa kini mengenai
busana muslimah, tak heran jika banyak yang buka toko seperti kita ini. Karena
usaha ini cukup menjanjikan dikalangan kaum hawa, tak peduli berapa usia kita.
Karena kaum hawa saat ini selalu update mengenai trend baju muslimah. Dan
mereka sangat memperhatikan style dalam hal berpakaian dimanata mereka selalu
terlihat modis dan fashionable. Lokasi yang kami pilih pun berada pada mayoritas
kaum hawa yang suka akan model – model busana muslimah masa kini dan
lokasinya ini pun sangat strategis karena tepat menghadap jalan raya dan dengan
begitu diharapkan dapat menarik para customer yang berkunjung ataupun lewat.
Dalam pasar fashion, kami akan memposisikan produk kami sebagai produk yang
update, fashionable, menarik, simple tapi tetap legan, tidak norak dan dapat
memberikan manfaat bagi wanita-wanita yang ingin bergaya dan trendy.

5. Sikap, Perilaku & KepuasanKonsumen


Konsumen selalu menginginkan kualitas produk yang paling baik karena bagi
kebanyakan orang lebih mengutamakan kualitas tapi harga terjangkau, intinya
harga setara dengan kualitas. Hal itu sangat dicermati oleh perusahaan dan
perusahaan selalu berupaya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk guna
tetap menjaga kepuasan pelanggan dalam memilih produk kita.

5
BAB III
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

1. Pemilihan Rencana Produk


Dalam proses produksi dilaksanakan oleh 5 orang karyawan dimana alokasi pekerjaan
adalah sebagai berikut :
 Bagian Pembuatan,Pemotongan Pola, Penjahitan dan Finishing = 3 Orang
 Bagian Kasir dalam toko sekaligus admin = 1 Orang
 Bagian Pelayanan Konsumen = 1 Orang
Penjualan produk dilakukan secara langsung melalui membuka outlet dan menerima
pesanan dari konsumen baik secara langsung maupun melalui media online (seperti
instagram).
Dalam usaha ini terdapat beberapa proses penting untuk memproduksi/menghasilkan
pakaian yang berkualitas, diantaranya :
1) Membuat pola (desain) kain/baju
2) Memotong pola
3) Proses menjahit kain, mengobras, memberi ornament/aksesoris
4) Finishing (pengecekan barang yang sudah jadi)
5) Packing
6) Penjualan/pemasaran produk

Usaha ini kami pilih karena kami merasa memiliki prospek masa depan yang
sangat menjanjikan. Karena kami melihat dari jumlah pesaing usaha konveksi yang
tidak ada di sekitar lokasi usaha serta daerah pemasaran yang mudah dijangkau oleh
masyarakat sekitar. Perencanaan produk awal dalam jangka waktu satu bulan dengan
jumlah produk jadi sebanyak 200 pcs pakaian dan diperkirakan mempunyai prospek
untuk meningkatnya pesanan dari para pelanggan. Untuk pengujian produk awal
usaha ini, maka kami adakan pengujian dengan melihat jumlah permintaan dan
penawaran pakaian dipasaran dengan hasil produksi pakaian tersebut apakah
konsumen merasa puas terhadap hasil produk kami atau belum.

6
2. Rencana Kualitas
Dalam pembuatan proses produk, kami mempunyai standar kualitas tersendiri
terhadap produk yang akan dipasarkan. Dengan maksud tujuan agar perusahaan
mendapat kepercayaan lebih dari konsumen dan dapat mendominasi persaingan pasar,
serta melalui pengawasan langsung dari pemilik usaha. Standar produk yang nantinya
akan dipasarkan yaitu dari kualitas bahan dan model yang akan diproduksi, sehingga
konsumen akan selalu puas dan tidak pernah bosan dengan produk yang dihasilkan
karena motif dan model yang selalu bervariasi.

3. Pemilihan Teknologi
Dalam proses pembuatan produk, usaha kami masih menggunakan teknologi manual.
Berikut perlengkapan usaha kami, yakni:
1. Mesin jahit : 3 unit
2. Mesin obras : 1 unit
3. Wollsum : 1 unit
4. Overdeck : 1 unit
5. Gunting listrik : 1 unit

4. Perencanaan Tata Letak Usaha


Usaha kami ini terletak di Jalan Kanigoro Desa Puton Kecamatan Diwek Blok
Perumahan The Puton, alasan kami memilih lokasi pendirian usaha ini selain letaknya
yang strategis, dan mudah dijangkau oleh konsumen bagi yang ingin datang ke toko
kami.

7
Gambar Letak Toko (Perusahaan)

5. Perencanaan Tata Letak Mesin Proses Produksi


Dibawah ini adalah rencana tata letak mesin dalam proses produksi usaha kami :

3 4

2 2 2

Keterangan:
1. Tempat penyimpanan bahan baku
2. Tempat proses produksi

8
3. Tempat finishing
4. Tempat kasir dan admin
5. Tempat penjualan/outlet

6. Pengawasan Kualitas
Pengawasan terhadap kualitas dilakukan sendiri oleh pemilik usaha. Kami
memaksimalkan tahap proses produksi dan finishing agar kualitas selalu terjaga.
Tujuan pengawasan kualitas oleh pemilik perusahaan ini adalah demi berjalannya
tujuan usaha kami bahwasanya kami ingin memberikan kualitas terbaik sesuai yang
diharapkan oleh konsumen.

9
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN

1. Pembangunan Proyek
Dalam aspek manajemen dan organisasi merupakan aspek yang cukup penting untuk
dianalisis dalam kegiatan suatu usaha. Walaupun suatu usaha sudah dikatakan layak
untuk dilaksanakan, tanpa didukung dengan manajemen dan organisai yang baik, bisa
jadi akan mengalami kegagalan. Untuk lebih jelasnya fungsi manajemen dalam suatu
perusahaan atau orgasnisasi dapat dilihat dari diagram dibawah ini :

Diagram Fungsi Manajemen

Manajemen

 Perencanaan
 Pengorganisasian
 Pelaksanaan
 Pengawasan

Tujuan Organisasi
atau Perusahaan

Manajemen proyek adalah sistem untuk merencanakan, melaksanakan dan mengawasi


pembangunan proyek dengan efisien. Pembangunan proyek harus dapat menyusun
rencana pelaksanaan proyek dengan mengkoordinasikan berbagai aktivitas atau
kegiatan dan penggunaan sumber daya agar secara fisik proyek usaha kami ini dapat
terselesaikan tepat waktu.

10
Untuk itu kami perlu membuat bentuk organisasi agar program yang ada
berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah kami rencanakan. Pada
setiap proyek meliputi tiga tahapan, yaitu :
a. Tahap Perencanaan
Dalam melaksanakan proyek perlu adanya analisis rencana kerja yang
meliputi : Jenis pekerjaan (aktivitas), waktu penyelesaian, tenaga pelaksana,
peralatan dan anggaran.
b. Tahap Penjadwalan
Dari tahap ini sendiri, untuk pembangunan proyek perlu adanya rencana
jadwal kerja. Waktu yang digunakan menjalankan studi sampai usaha ini
berjalan direncanakan waktu 3 bulan, mulai dari persiapan pembuatan studi,
survey dan persiapan pelaksanaan usaha yang dijadwalkan sebagai berikut :

Tabel Jadwal Kegiatan


No KEGIATAN Bulan Bulan Kedua Bulan Ketiga
Pertama
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Persiapan
awal
2 Penyediaan
peralatan &
Perlengkapan
3 Perekrutan
karyawan
4 Perijinan
usaha
5 Proses
Produksi
6 Kegiatan
promosi
7 Grand
Opening
8 Penjualan
produk

c. Pengawasan atau pengendalian


Dalam pembangunan proyek penting sekali melakukan pengawasan atau
pengendalian terhadap suatu proyek. Hal ini dianggap penting karena demi

11
berjalannya usaha sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan, sehingga
proses pembangunan proyek dapat diselesaikan tepat waktu.

2. Implementasi Bisnis
Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang ada pada suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan, dibawah ini adalah bentuk bagan struktur organisasi yang meliputi :

Pemimpin/pemilik

Karyawan 1 Karyawan 2 Karyawan 3 Karyawan 4 Karyawan 5


(Penjahit) (Penjahit) (Penjahit) (Kasir) (Admin dan
pelayanan)

Tugas dan wewenang :


1) Pemimpin/Pemilik :
 Bertugas mengawasi jalannya kegiatan
 Membuat desain-desain produk
 Memutuskan desain produk yang akan dibuat
 Mengelola keuangan usaha
Selain mempunyai tugas dalam perusahaannya, pemilik usaha juga mempunyai
wewenang diantaranya, meliputi :
 Memberhentikan karyawan
 Memutuskan kebijakan-kebijakan yang akan diambil
 Mengambil keputusan yang terkait dengan kondisi keuangan usaha
2) Karyawan Produksi (Penjahit)
 Melaksanakan proses produksi
 Membuat produk sesuai dengan desain/pola yang sudah ditentukan
 Memilih hasil produksi layak atau tidaknya untuk dipasarkan

12
3) Karyawan Toko
a. Bagian Pelayanan bertugas melayani konsumen, selain itu juga sebagai admin
toko yang bertugas melayani konsumen melalui penjualan online.
b. Bagian kasir
Kasir mempunyai tanggungjawab utama yaitu :
 Menjalankan proses penjualan dan pembayaran
 Melakukan pencatatan atas semua transaksi
 Membantu pelanggan dalam memberikan informasi mengenai suatu
produk
 Melakukan proses transaksi pelayanan jual beli serta melakukan
pembungkusan produk yang telah dibeli oleh konsumen
 Melakukan pengecekan atas jumlah barang jadi
 Melakukan pencatatan kas fisik serta melakukan laporan kepada atasan
 Melakukan pengecekan atas stok bulanan

Selain itu, kasir juga mempunyai kewajiban khusus, diantaranya sebagai berikut :
 Melakukan perhitungan secara teliti agar tidak terjadi selisih antara produk dan
uang yang ada dengan laporan yang telah dibuat.
 Melakukan pembukuan dengan baik dan benar.
 Mampu berkomunikasi dengan baik dan benar.
 Terampil dalam melayani konsumen.
 Jujur dan dapat diandalkan.
 Mempunyai keterampilan dalam berkomunikasi.

13
BAB V
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

Usaha yang akan kami jalankan ini merupakan jenis usaha kecil menengah dengan
bentuk firma. Usaha ini dijalankan oleh 5 orang. 3 orang karyawan bagian produksi, 2
orang karyawan akan kami pekerjakan ditoko. Kami mempunyai beberapa klasifikasi
dalam proses perekrutan karyawan, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Karyawan Produksi :
 Pendidikan minimal SMA/SMK
 Wanita usia 18-35 tahun
 Mampu mengoperasikan mesin yang berkaitan dengan proses produksi (mesin
jahit, mesin obras dsb)
 Mempunyai keterampilan dalam bidang konveksi
 Rajin, pekerja keras dan teliti
b) Karyawan Toko
 Pendidikan minimal SMA/SMK
 Wanita usia 18-30 tahun
 Ramah terhadap konsumen
 Murah senyum
 Berpakaian sopan dan wajib memakai hijab
 Mampu berkomunikasi dengan baik

Setelah melakukan perekrutan karyawan, kita akan menentukan organisasi, maka kita
akan menjalankan pekerjaan apa saja yang perlu dilakukan untuk menjalankan
organisasi, mengingat tugas masing-masing harus jelas untuk menghindari terjadinya
tumpang tindih dalam kegiatan pekerjaan dan menghindari adanya penglangan pekerjaan
yang sama oleh bagian yang berbeda.

14
BAB VI
ASPEK FINANCIAL

1. Kebutuhan Dana dan Sumber Dana


Usaha konveksi “Khadeejah Collection” tergolong sebagai bisnis UKM
dengan bentuk usaha perseorangan. Dana yang dianggarkan dalam usaha konveksi
“Khadeejah Collection” adalah sebesar Rp 90.000.000. Sumber dana usaha ini
berasal dari 100 % utang bank BRI dengan bunga 7% per tahun dan jangka waktu
pinjaman selama 4 tahun. Berikut ini tabel angsuran yang ditanggung tiap tahun:
Tahun Angsuran Beban Bunga Jumlah Saldo Pinjaman
Angsuran
0 - - - Rp 100,000,000.00
1 Rp 26,824,316.00 Rp 1,750,000.00 Rp 28,574,316.00 Rp 71,425,684.00
2 Rp 27,324,366.53 Rp 1,249,949.47 Rp 28,574,316.00 Rp 42,851,368.00
3 Rp 27,824,417.06 Rp 749,898.94 Rp 28,574,316.00 Rp 14,277,052.00
4 Rp 28,324,467.59 Rp 249,848.41 Rp 28,574,316.00 (Rp 14)*)

Dana sebesar Rp 100,000,000.00 akan dialokasikan dalam beberapa hal yaitu:


A. Investasi Awal
No Keterangan Jumlah (Rp)
1 Kas 1,500,000.00
2 Mesin jahit 3 unit 6,000,000.00
3 Mesin obras 1 unit 3.500,000.00
4 Wollsum 1 unit 3,000,000.00
5 Overdeck 1 unit 5,000,000.00
6 Gunting Listrik 1 unit 400,000.00
7 Rak penyimpanan bahan 1,200,000.00
8 Almari penyimpanan produk 1,000,000.00
9 Etalase 2,200,000.00
10 Meja & kursi 250,000.00
11 Kaca 100,000.00
12 Hanger 150,000.00
13 Patung model 1,500,000.00
14 Sewa tempat 1 tahun 30,000,000.00
15 Komputer 3,000,000.00
16 Pengurusan izin 1,000,000.00
17 Pemeliharaan & administrasi 500,000.00
Jumlah 60,300,000.00

B. ModalKerja

15
No Keterangan Jumlah (Rp)
1 Kain 33,400,000.00
11 roll Balotelli @Rp 900,000.00
10 roll Katun Jepang @Rp1,250,000.00
11 roll Wolfis @Rp 1,000,000.00
2 Benang 2,000,000.00
20 pak @Rp10,000.00
3 Bahan Pelengkap/aksesoris 2,675,000.00
50 pak Resleting @Rp 40,000.00
30 lusin Kancing baju @Rp 3,500.00
25m Renda @Rp 8,000.00/m
25 roll Pita @Rp 15,000.00
4 Jarum 100,000.00
40 pak @Rp2,500.00
5 Alat bantu lain (meteran, alat tulis,dll) 250,000.00
Perlengkapan packing
6 ( tas belanja, label merk dan label harga) 575,000.00
7 Katalog dan pamphlet 700,000.00
Jumlah 39,700,000.00

16
2. Analisis Hasil Usaha
A. Penyusutan Aset
Perhitungan penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus.
No Peralatan Harga Nilai Dasar Penyusutan
Perolehan Residu Peny. per bln
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Mesin jahit 2,000,000.00 500,000.00 12,5 % 187,500.00
2 Mesin jahit 2,000,000.00 500,000.00 12,5 % 187,500.00
3 Mesin jahit 2,000,000.00 500,000.00 12,5 % 187,500.00
4 Mesin obras 3.500,000.00 500,000.00 12,5 % 375,000.00
5 Wollsum 3,000,000.00 500,000.00 12,5 % 312,500.00
6 Overdeck 5,000,000.00 500,000.00 12,5 % 562,000.00
7 Rak penyimpanan 1,200,000.00 500,000.00 12,5 % 87,500.00
bahan
8 Almari penyimpanan 1,000,000.00 500,000.00 12,5 % 62,500.00
produk
9 Etalase 2,200,000.00 500,000.00 12,5 % 212,500.00
10 Patung model 1,500,000.00 500,000.00 12,5 % 125,000.00
11 Komputer 3,000,000.00 500,000.00 12,5 % 312,500.00
JUMLAH 24,400,000.00 2,612,500.00

17
B. Laporan Laba/Rugi per tahun
“Khadeejah Collection”
Laporan Laba/Rugi
Tahun 2020
Penjualan
Gamis Baloteli Rp 147,000,000.00
Gamis Katun Jepang Rp 123,000,000.00
Gamis Wolfis Rp 170,000,000.00
Total Penjualan Rp 440,000,000.00
Biaya Operasional
Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku Rp 189,000,000.00
Bahan Pembantu Rp 47,250,000.00
Upah Karyawan Produksi Rp 45,000,000.00
Biaya Sewa Tempat Rp 30,000,000.00
Biaya Listrik Produksi Rp 3,600,000.00
Penyusutan Mesin Rp 21,750,000.00
Total Biaya Produksi (Rp 336.600,000.00)
Biaya Penjualan
Biaya Pemasaran Rp 700,000.00
Gaji Karyawan Toko Rp 16,800,000.00
Biaya Pemeliharaan Rp 500,000.00
Penyusutan Peralatan Rp 9,600,000.00
Biaya Listrik Toko Rp 2,400,000.00
Total Biaya Penjualan (Rp 30,000,000.00)
Biaya Operasional Lainnya
Biaya Telepon Rp 1,200,000.00
Biaya ATK Rp 200,000.00
Biaya Lain-lain Rp 50,000.00
Biaya Perizinan Rp 1,000,000.00
Total Biaya Operasional (Rp 2,450,000.00)
Lainnya
Biaya Non Operasional
Biaya Bunga (Rp 1,750,000.00)
Laba Bersih sebelum Pajak Rp 69,200,000.00
Biaya Pajak (0,5%) (Rp 2.200,000.00)
Laba Bersih setelah Pajak Rp 67,000,000.00

3. Analisis BEP
Break even point atau yang biasa disebut dengan BEP adalah tingkat produksi di
mana total pendapatan sama dengan total pengeluaran. Dengan kata lain Break even point
adalah titik dimana perusahaan menghasilkan jumlah laba yang sama dengan biaya selama
proses manufaktur dalam periode akuntansi. Bisa dikatakan bahwa break even point

18
adalah titik impas dalam suatu perusahaan. Hal ini dikerenakan pendapatan  dan
pengeluaran sama nilainya, besaran laba bersih untuk periode tersebut adalah nol. Agar
dapat menghitung seberapa besar Break Even point atau titik impas, maka kita
membutuhkan beberapa komponen. Dalam BEP terdapat setidaknya tiga komponen.
Antara lain fixed cost (biaya tetap), variable cost (biaya variable)  dan selling price (harga
jual).
Berdasarkan Laporan Laba Rugi Khadeejah Collection di atas, maka perhitungan
BEP adalah sebagai berikut:
BEP unit produk = Fixed Cost / (Price – Variabel Cost)
= 84, 250,000 / (200,000 – 93,900)
= 794.06 = 795 pcs
BEP nilai penjualan = Fixed Cost / (1 – (Variabel Cost/Price))
= 84,250,000 / (1 – (93,900/200,000))
= Rp 158,962,300 = Rp 159,000,000.00
Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan Khadeejah Collection harus mampu
memproduksi 795 pcs per tahun atau dengan memperoleh omset penjualan sebesar
Rp 159,000,000.00 untuk mencapai BEP.

4. Analisis Arus Kas


Karena biaya modal Khadeejah Collection menggunakan 100% pinjaman bank, maka
analisis Cash Flow pada Khadeejah Collection sebagai berikut:
Cash flow = EAT + Depreciation + bunga (1 – pajak)
= 67,525,000 + 31,350,000 + 1,750,000 (1 – 0,005)
= 98,875,000 + 1,741,250
= 100,616,250

5. Analisis Kelayakan Investasi


A. Net Present Value
Tahu Cost Cash Flow DF : PV
n 7%
1 100,000,000 -100,000,000 0.935 (93,500,000)
2 100,616,250 0.873 87,837,986
3 100,616,250 0.816 82,102,860
4 100,616,250 0.763 76,770,199
5 100,616,250 0.713 71,739,386

19
NPV 224,950,431
Investasi ini layak karena NPV > 0
B. Profitability Index
Profitability Index = NPV / Investasi Awal
= 224,950,431 / 100,000,000
= 2,25
Investasi ini layak karena PI > 1

C. Internal Rate of Return


Thn Cost Cash Flow DF : PV DF : PV
7% 10%
1 100,000,000 -100,000,000 0.935 (93,500,000) 0.909 (90,900,000)
2 100,616,250 0.873 87,837,986 0.826 83,109,023
3 100,616,250 0.816 82,102,860 0.751 75,562,804
4 100,616,250 0.763 76,770,199 0.683 68,720,899
5 100,616,250 0.713 71,739,386 0.621 62,482,691
NPV 224,950,431 198,975,416

NPV 1
IRR = i1+ (i 2−i1)
NPV 1−NPV 2
224,950,431
IRR = 0.07+ (0.1−0.07)
224,950,431−198,975,416
IRR = 33%
Investasi layak karena IRR > COC yaitu 33% > 7%

D. Payback Period
Payback Period = Investasi Awal / Arus Kas x 12 bulan
= 100,000,000.00 /100,616,250 x 12 bulan
= 11.92
Artinya jangka waktu pengembalian modal adalah 11 bulan 28 hari.
Berdasarkan beberapa metode perhitungan kelayakan investasi di atas, bisnis
Khadeejah Collection ini dapat dikatakan layak.

20
BAB VII
ASPEK SOSIAL DAN EKONOMI

1. Dampak Ekonomi
Pendirian Khadeejah Collection akan membawa akibat secara khusus terhadap
struktur ekonomi masyarakat di lingkungan pendirian usaha ini, hal ini dapat dilihat
dari peningkatan penghasilan karyawan. Dimana pendapatan rata-rata pekerja akan
meningkat dengan gaji yang diterimanya ditambah bonus-bonus yang diberikan
apabila jumlah konsumen yang membeli produk kami lebih banyak jumlahnya dari
waktu-waktu biasanya.

2. Dampak Sosial
Pendirian Khadeejah Collection yang beralamat di Jalan Kanigoro Desa Puton
Kecamatan Diwek ini akan memberikan produk kepada seluruh kalangan masyarakat
baik dari remaja maupun dewasa. Dengan adanya rencana pendirian usaha ini akan
membuka peluang untuk menyerap tenaga kerja langsung di sekitar lokasi pendirian
usaha bisnis ini. Hal ini juga membantu program pemerintah dalam menanggulangi
masalah keterbatasan lapangan pekerjaan dan masalah mengenai keternagakerjaan
serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pendirian usaha ini akan membawa perubahan tingkat pengetahuan dan
perilaku kehidupan, baik bagi karyawan itu sendiri maupun bagi masyarakat sekitar
lokasi pendirian usaha ini. Perubahan bagi karyawan dapat dilihat melaui kemahiran
karyawan dalam mengelola bisnis, mengoperasikan peralatan yang ada serta dapat
menyalurkan kreativitas dari masing-masing karyawan. Dengan adanya bisnis ini
kemahiran penggunaan alat-alat untuk membuat produk oleh karyawan diharapkan
bertambah sehingga secara langsung dan tidak langsung, jasa ini dapat ikut serta
dalam usaha meningkatkan ketrampilan masyarakat.

21
BAB VIII
ASPEK LINGKUNGAN HIDUP

Sejalan dengan berkembangnya bisnis ini menyadari adanya kemungkinan dampak


terhadap lingkungan, kami telah merencanakan bahwa limbah atau sisa-sisa kain tidak akan
kami buang tetapi kami manfaatkan untuk diberikan kepada pembuat kerajinan dari kain
bekas seperti para pembuat bros dari kain perca, dan vas bunga dari kain bekas. Pembuat
kerajinan dari kain bekas tersebut juga merupakan warga sekitar lokasi pendirian usaha kami,
sehingga kami memanfaatkan limbah kain untuk dapat dijadikan kreatifitas yang bermanfaat.
Maka dari itu bisnis yang akan kami jalankan ini adalah bisnis yang ramah terhadap
lingkungan.
Berdasarkan kebijakan tersebut, setiap kegiatan bisnis harus mencegah timbulnya
kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup. Dalam hal ini pencemaran yang ditimbulkan
adalah limbah, seperti yang sudah kami sebutkan diatas. Jadi, limbah sisa-sisa kain tidak akan
mencemari lingkungan sekitar toko atau tempat terjadinya proses produksi. Dibawah ini
adalah beberapa contoh kreatifitas warga sekitar memanfatkan kain-kain yang tidak terpakai
atau yang terbuat dari kain perca :

22
BAB IX
PENUTUP

Studi Kelayakan Bisnis ini layak ditinjau dari aspek pasar & pemasaran, aspek
teknis dan teknologi, aspek manajemen, aspek sumber daya manusia aspek finansial,
aspek ekonomi social dan politik, serta aspek lingkungan hidup.Berdasarkan
perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal – hal sebagai berikut :
Pay Back Period
Jangka waktu pengembalian modal atau investasi adalah 11 bulan 28 hari.
Net Present Value
Tahu Cost Cash Flow DF : PV
n 7%
1 100,000,000 -100,000,000 0.935 (93,500,000)
2 100,616,250 0.873 87,837,986
3 100,616,250 0.816 82,102,860
4 100,616,250 0.763 76,770,199
5 100,616,250 0.713 71,739,386
NPV 224,950,431
Investasi ini layak karena NPV > 0
Profitability Indeks
Berdasarkan pendekatan PI yang dipakai, investasi dikatakan layak jika PI > 2,25 > 1,
maka investasi dikatakan layak.

Internal Rate of Return (IRR)


NPV 1
IRR = i1+ (i 2−i1)
NPV 1−NPV 2
224,950,431
IRR = 0.07+ (0.1−0.07)
224,950,431−198,975,416
IRR = 33%
Investasi layak karena IRR > COC yaitu 33% > 7%

Demikian gambaran singkat mengenai usaha ‘Khadeejah Collection” ini,


sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha ini dapat memberi kemantapan dan
kepastian untuk menjalankan usaha ini dikarenakan dari gambaran perhitungan
diatas, usaha ini dapat dikatakan layak.

23

Anda mungkin juga menyukai