Anda di halaman 1dari 22

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah swt, yang telah memberikan kekuatan kepada
penulis

dalam

menulis

makalah

ini,

atas

kehadiratnya

penulis

dapat

menyelesaikan makalah ini. Di dalam makalah ini penulis membahas sedikit


tentang Mengelola Perdagangan Eceran, Grosir dan Logistik
Oleh karena itu, tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu dapat
memberikan sedikit ilmu mengenai manajemen pemasaran. Mulai dari
Perdagangan Eceran, Grosir dan Logistik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh yang telah membantu
dalam pembuatan makalah ini. Kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan pengarahan bagaimana cara pembuatannya dan teman-teman yang
telah memberikan saran serta kritik. Jika di dalam penulisan makalah ini masih
banyak kesalahan dalam penulisannya. Penulis ucapkan mohon maaf, oleh karena
itu penulis berharap kepada para pembaca untuk memberikan saran dan kritik
dalam makalah ini. Semoga dengan makalah ini bermanfaat bagi para pembaca
serta dapat menambah ilmu pengetahuan mengenai Manajemen Pemasaran.

Jakarta, 20 Mei 2014

Penulis

1 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................... 1
Daftar Isi ............................................................................................................................. 2
Bab V. Mengelola Pedagang Eceran, Grosir, dan Logistik ................................................ 3
2.1

Pedagang Enceran ................................................................................................. 3

2.1.1 Jenis Pengecer Utama Toko .............................................................................. 3


2.1.2 Tingkatan Layanan............................................................................................ 4
2.1.3 Kategori Usaha Eceran Non-toko ..................................................................... 4
2.1.4 Lingkungan Eceran Baru .................................................................................. 6
2.1.5 Perkembangan Lingkungan Eceran Lainnya .................................................... 6
2.1.6 Keputusan Pemasaran ...................................................................................... 8
2.2

Perdagangan Grosir ............................................................................................. 13

2.2.1 Perbedaan Pedagang Grosir dengan Pengecer ................................................ 13


2.2.2 Jenis Pedagang Grosir Utama......................................................................... 13
2.2.3 Fungsi-Fungsi Yang Dilaksanakan Pedagang Grosir ..................................... 13
2.2.4 Tren dalam Perdagangan Grosir ..................................................................... 14
2.3

Logistik Pasar.................................................................................................... 15

2.3.1 Tahap Perencanaan Logistik ........................................................................... 15


2.3.2 Sistem Logistik Terintegrasi ........................................................................... 15
2.3.3 Tujuan Logistik Pasar ..................................................................................... 16
2.3.4 Kalkulasi Biaya Sistem Logistik Pasar ........................................................... 16
2.3.5 Keputusan Logistik Pasar................................................................................ 16
2.3.5 Pelajaran Organisasional ................................................................................. 18
Frenchise ........................................................................................................................... 18
Kesimpulan ....................................................................................................................... 20
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 22

2 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

Bab V. Mengelola Pedagang Eceran, Grosir, dan Logistik


2.1 Pedagang Enceran
Perdagangan eceran (retailing) termasuk semua aktifitas dalam menjual barang
atau jasa langsung ke konsumen akhir untuk kebutuhan pribadi non bisnis.
Pengecer (retailer) atau toko eceran (retail store) adalah semua badan usaha yang
volume penjualannya terutama dating dari penjualan eceran.
2.1.1 Jenis Pengecer Utama Toko

1. Toko Khusus (Specially Store), yaitu toko lini produk dijual dengan sempit
dengan berbagai pilihan yang sama. Seperti toko sepatu, toko bunga, toko
pakaian dan toko perlengkapan olahraga.
2. Toko Serba Ada (Departement Store), yaitu toko yang menjual beberapa lini
produk, biasanya menjual pakaian, perlengkapan dan barang kebutuhan rumah
tangga dan biasanya tiap lini tersebut beroperasi sebagai departemen tersendiri
yang dikelola oleh pembeli spesialis atau pedagang khusus.
3. Pasar Swalayan, yaitu toko dimana operasinya lebih besar dengan biaya dan
marjin rendah, tetapi bervolume tinggi. Swalayan dirancang untuk melayani
semua kebutuhan konsumen seperti makanan dan produk peralatan rumah.
4. Toko Kenyamanan (Convenience Store), yaitu toko yang relative kecil dan
terletak di daerah pemukiman, mempunyai jam buka yang panjang selama 7
hari selama seminggu, serta menjual lini dalam produk bahan pangan yang
terbatas dan memiliki tingkat perputaran tinggi.
5. Toko Diskon ( Discount Store ), yaitu toko yang menjual barang standar
dengan harga
lebih murah karna mengambil marjin yang lebih rendah dan
menjual dengan volume yang tinggi. Dan umumnya menjual merek nasional,
bukan barang bermutu rendah.
6. Pengecer Potongan Harga ( Off-Price Retail ), yaitu toko dimana membeli
dengan harga yang lebih rendah dari pada harga pedagang besar dan
menetapkan harga untuk konsumen lebih rendah dari pada harga eceran,
sering merupakan barang sisa, berlebih dan tidak regular yang diperoleh
dengan harga yang lebih rendah dari produsen atau pengecerlainnya.
7. Toko Super ( Super Store ), yaitu toko yang rata-rata memiliki ruang jual yang
sangat luas dan bertujuan untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen akan
produk makanan dan bukan makanan yang dibeli secara rutin. Toko super
dapat dibedakan menjadi :
1) Toko Kombinasi ( Combination Store ), merupakan difersifikasi usaha
swalayan ke bidang obat-obatan.

3 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

2) Pasar Hiper ( Hipermarket ), yaitu toko yang menggabungkan prinsip-prinsip


pasar swalayan, toko diskon serta pengecer gudang, ragam produk nya lebih
dari sekedar barang-barang rutin yang dibeli tapi meliputi mebel, peralatan
besar dan kecil, pakaian dan beberapa jenis lainnya.
8. Ruang Pameran, yaitu menjual banyak pilihan produk bermerek, mark-up
tinggi, perputaran cepat dengan harga diskon. Pelanggan memesan barang
tersebut dari suatu area pengambilan barang di toko itu.
2.1.2 Tingkatan Layanan

Pengecer memosisikan diri menawarkan satu dari empat tingkat layanan, yakni:
1. Swalayan (self-service), adalah landasan semua usaha diskon. Banyak
pelanggan
besedia melakukan proses menemukan, membandingkan, dan
memilih sendiri guna menghemat uang.
2. Memilih sendiri (self-selection), pelanggan mencari barang sendiri, walaupun
mereka dapat meminta bantuan.
3. Layanan terbatas (limited-service), pengecer ini lebih banyak menjual barang
belanja, dan pelanggan memerlukan banyak informasi dan bantuan.
4. Layanan penuh (full-service), wiraniaga siap membantu dalam setiap tahap
proses menentukan, menemukan, membandingkan, memilih tersebut.
2.1.3 Kategori Usaha Eceran Non-toko

1. Penjualan Langsung
Disebut juga penjualan multilevel dan pemasaran jaringan, dengan ratusan
perusahaan menjual dari pintu ke pintu atau kegiatan penjualan di rumah
Contoh: Amway yang memberi
kompensasi persentase penjualan

4 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

2. Pemasaran Langsung
Yakni pemasaran surat langsung (pemasaran jarak jauh/telemarketing, pemasaran

televisi respon langsung dan belanja elektronik) dan catalog.


Contoh: Amazon.com sebagai situs penjualan online yang sukses
3. Mesin Otomatis
Menawarkan berbagai barang, seperti minuman ringan, kopi, permen, surat kabar,

majalah, dan lain-lain di berbagai tempat.


Contoh: Di Jepang, negara dengan mesin otomatis terbanyak, Coca Cola memiliki
lebih dari 1 juta mesin.
4. Layanan Pembelian
Yakni pengecer tanpa toko yang melayani klien tertentu (biasanya karyawan
organisasi besar) yang ingin membeli dari sejumlah pengecer yang setuju
memberi diskon sebagai imbalan keanggotaan.

5 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

2.1.4 Lingkungan Eceran Baru

Contoh: Whole Foods Market, gerai makanan yang memberi contoh lingkungan
eceran baru seperti karyawan yang siap membantu dan produk yang unik.
2.1.5 Perkembangan Lingkungan Eceran Lainnya

1. Bentuk dan Kombinasi Eceran Baru

Contoh: Loblaws Supermarkets yang menambahkan klub kebugaran di toko.


2. Pertumbuhan Persaingan Antarjenis
Contoh: Department store yang harus bersaing dengan jenis toko berbeda seperti
toko diskon dan ruang pamer katalog karena memiliki konsumen yang sama
dengan menjual jenis barang yang sama.

6 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

3. Persaingan
antara
Pengecer
Berbasis Toko dan Nontoko
Contoh: Kmart yang memperluas bisnis
dengan membuka penjualan online.

4. Pertumbuhan Pengecer Raksasa

Contoh: WalMart, supercenter yang menggabungkan barang makanan dan


pilihan barang bukan makanan.
5. Penurunan Pengecer Pasar Menengah
Contoh: Kohls memperoleh kesuksesan
saat memasukkan nama-nama trendi
seperti Vera Wang dan majalah Elle
untuk merancang lini eksklusif.
.

7 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

6. Profil Global Pengecer Utama


Kini banyak pengecer dengan format
unik dan positioning merk yang kuat
di negara lain.
Contoh: hipermarket ,Carrefour dari
Perancis.

2.1.6 Keputusan Pemasaran

a. Pasar Sasaran
Sebelum pengecer mendefinisikan dan menentukan profil pasar sasaran, pengecer
tidak dapat membuat keputusan konsisten tentang pilihan produk, dekorasi toko,
pesan dan media iklan.
b. Pilihan Produk
Sebelum pengecer mendefinisikan dan menentukan profil pasar sasaran, pengecer
tidak dapat membuat keputusan konsisten tentang pilihan produk, dekorasi toko,
pesan dan media iklan.
Kemungkinan pengembangan strategi diferensiasi produk:
Menampilkan merk nasional yang ekslusif yang tidak tersedia di pengecer
pesaing
Menampilkan hampir seluruhnya barang merk pribadi (private label)
Menampilkan acara besar tentang barang yang unik
Menampilkan barang yang mengejutkan atau terus berubah.
Kemungkinan pengembangan strategi diferensiasi produk (contd):
Menampilkan barang terkini atau terbaru terlebih dahulu.
Menawarkan layanan penyesuaian (customization) barang.
Menawarkan pilihan bagi target yang sangat dicari.
c. Pengadaan Barang
1. Setelah memutuskan strategi pilihan produk, pengecer harus menentukan
sumber barang, kebijakan dan praktik.
2. Pengecer dengan cepat meningkatkan keterampilan dalam meramalkan
permintaan, pemilihan barang, pengendalian stok, alokasi ruang dan tampilan.

8 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

Contoh: Trader Joes memiliki jaringan pengadaan barang internasional yang


dapat meluncurkan produk baru sepanjang waktu dan memastikan tidak ada
barang tak populer bertahan lama dalam toko.
d. Harga
Harga adalah faktor positioning kunci dan harus diputuskan dalam
hubungannya dengan pasar sasaran, bauran pilihan produk dan jasa, dan
persaingan. Pengecer harus memperhatikan taktik penetapan harga.
Contoh: WalMart mengabaikan
penetapan harga obral dan lebih
menyukai penetapan harga rendah setiap
hari (ELDP).

e. Jasa
Bauran jasa adalah alat kunci untuk mendiferensiasikan satu toko dari toko
lainnya.
Bauran jasa yang dapat diberikan antara lain:
Layanan prapembelian, meliputi menerima telepon dan pesan melalui surat,
iklan, dll.
Layanan pascapembelia, meliputi pengiriman dan penghantaran,
pembungkusan hadiah, pengukiran nama, dll.

9 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

Layanan tambahan, mencakup informasi umum, tempat parkir, toilet,


restoran, layanan penjagaan bayi, kredit, dll.
f. Atmosfer Toko
Atmosfer adalah elemen lain dalam melengkapi toko. Setiap toko mempunyai
penampilan dan tata letak fisik yang bisa mempersulit atau mempermudah orang
untuk bergerak.
Contoh: Toko SonyStyle
menggunakan aroma jeruk
mandarin dan sedikit vanilla
yang dirancang khusus. Seluruh
permukaan di toko SonyStyle juga
dirancang untuk dapat di sentuh,
dari kaca berukir dengan sudut
siku-siku di atas konter sampai
kertas sutra dan panel dari kayu
maple.

g. Kegiatan dan Pengalaman Toko


Pertumbuhan e-commerce memaksa pengecer tradisional merespon dengan
membangun atmosfer berbeda, termasuk menciptakan hiburan dalam toko.
Contoh: Victorias secret menggunakan konsep teater eceran sehingga
pelanggan merasa berada dalam suasana di novel romantis.

h. Komunikasi
Pengecer menggunakan sarana komunikasi yang beragam untuk menghasilkan
pembelian.
Komunikasi dapat dilakukan melalui :
Pemasangan iklan
Penjualan khusus
Penerbitan kupon diskon
Hingga program penghargaan kepada konsumen yang paling sering
berbelanja, dll.

10 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

i. Keputusan Lokasi
Pengecer dapat menempatkan toko-tokonya di lokasi:
Pusat Kawasan Bisnis
Wilayah kota yang paling tua dan lalu lintasnya paling ramai, sering disebut
sebagai pusat kota.
Pusat Belanja Regional
Mal dipinggiran kota diisi oleh 40-200 toko, biasanya terdapat satu atau dua
toko utama yang terkenal secara nasional seperti JCPenney dan sejumlah toko
kecil di bawah operasi waralaba.
Pusat Perbelanjaan Setempat
Mal yang lebih kecil dengan satu toko utama dan sekitar 20-40 toko yang
lebih kecil.
Jalur Belanja
Sekumpulan toko, biasanya terletak pada satu gedung yang panjang,
menyediakan kebutuhan masyarakat sekitar untuk kebutuhan bahan pangan,
perkakas, laundry, perbaikan sepatu dan dry cleaning.
Lokasi di dalam sebuah toko yang lebih besar
Contoh: Dunkin Donuts menempatkan
unit baru dan lebih kecil sebagai
ruangan khusus pada toko atau pusat
kegiatan lebih besar seperti bandara
udara sekolah atau department store.

2.1.7 Label Pribadi (Private Label Brand)


Adalah merek yang dikembangkan oleh pengecer atau pedagang grosir.

Contoh: makanan anjing WalMart, OlRoy,


telah melampaui Purina dari Nestle sebagai
makanan anjing paling laris.

11 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

a. Peranan Merk Pribadi


Alasan perantara mensponsori merk pribadi:
Lebih menguntungkan sebab dapat menekan biaya produksi dan distribusi.
Pengecer mengembangkan merk toko ekslusif untuk mendiferensiasikan diri
dari pesaing.
Namun, sebagian pengecer telah kembali ke strategi tanpa merk bagi barang
konsumen dan obat. Generik adalah produk umum yang tidak bermerek, di
kemas secara sederhana, versi yang lebih murah untuk produk seperti spaghetti,
kertas tisu, dan buah kalengan. Produk generic bisa murah karena bahan bakunya
yang berkualitas lebih rendah, pelabelan dan kemasan yang lebih murah, dan iklan
yang minim.
Contoh: Mujirushi Ryohin (Muji), terkenal
sebagai perusahaan pengecer di Jepang
dengan etos tanpa merek dan menetapkan
harga yang rendah.

b. Ancaman Label Pribadi


Kini, pengecer membangun kualitas yang lebih baik untuk merek tokonya dan
menekankan kemasan yang menarik.

Contoh: Safeway mengeluarkan dana hingga $100 juta untuk mengiklankan


produknya.

12 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

2.2

Perdagangan Grosir

Yakni mencakup semua kegiatan dalam penjualan barang atau jasa kepada mereka
yang membeli atau menjual kembali untuk keperluan bisnis.
2.2.1 Perbedaan Pedagang Grosir dengan Pengecer

1. Pedagang Grosir tidak terlalu memperhatikan promosi, atmosfer dan lokasi.


2. Transaksi grosir lebih besar dari eceran.
3. Pemerintah menangani pedagang grosir dan pengecer dengan cara berbeda
berdasarkan peraturan hukum dan pajak.
2.2.2 Jenis Pedagang Grosir Utama

1. Pedagang Grosir, yaitu bisnis yang dimiliki secara independen dan memiliki
hak atas barang yang mereka tangani. Mereka adalah pemborong layanan
penuh dan layanan terbatas, distributor, perusahaan pemasok pabrik.
2. Pedagang Grosir Layanan Penuh, yaitu memiliki stok, memiliki tenaga
penjualan, melakukan pengiriman, menyediakan bantuan manajemen.
3. Pedagang Grosir Layanan Terbatas, seperti Pedagang grosir truk menjual
dan mengantarkan lini terbatas barang yang agak tahan lama ke swalayan, toko
bahan pangan, rumah sakit, restoran, hotel.
4. Pialang dan Agen, yaitu memfasilitasi pembelian dan penjualan, dan
mendapatkan komisi 2% sampai 6% dari harga jual, fungsi terbatas, biasanya
dikhususkan berdasarkan lini produk atau jenis pelanggan.
5. Cabang dan Kantor Produsen serta Pengecer, yaitu kegiatan perdagangan
grosir dilakukan oleh penjual atau pembeli sendiri dan bukan melalui pedagang
grosir independen.
6. Pedagang Grosir Khusus, yaitu pengumpul pertanian ( membeli hasil
pertanian dari banyak usaha tani ), pabrik dan terminal minyak curah (
mengkonsolidasikan hasil berbagai sumur), dan perusahaan lelang (melelang
mobil, peralatan dan sebagainya ke penyalur dan bisnis lain.

2.2.3 Fungsi-Fungsi Yang Dilaksanakan Pedagang Grosir

1. Penjualan dan Promosi


Tenaga penjualan pedagang grosir membantu produsen dalam menjangkau
banyak pelanggan bisnis kecil dengan biaya yang relatif rendah.
2. Pembelian dan pembentukan pilihan barang
Pedagang grosir mampu memilih barang dan menciptakan pilihan yang
dibutuhkan pelanggan mereka, menghemat banyak pekerjaan.

13 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

3. Pemecah jumlah besar


Pedagang grosir mendapatkan penghematan untuk pelanggan mereka dengan
membeli dalam jumlah yang besar dan memecah jumlah besar itu menjadi unit
yang lebih kecil.
4. Pergudangan
Pedagang grosir menyimpan persediaan sehingga mengurangi biaya
persediaan dan resiko bagi pemasok dan pelanggan.
5. Transportasi
Pedagang grosir sering kali dapat memberikan pengiriman yang lebih cepat
kepada pembeli karena mereka lebih dekat dengan pembeli.
6. Pembiayaan
Pedagang grosir membiayai pelanggan dengan memberikan kredit, dan
membiayai pemasok dengan memesan lebih awal dan membayar tagihan tepat
waktu.
7. Penanggungan Risiko
Pedagang grosir menyerap sejumlah risiko dengan mengambil alih hak
kepemilikan dan menanggung biaya pencurian, kerusakan, tumpah, dan
keusangan.
8. Informasi Pasar
Pedagang grosir memasok informasi tentang kegiatan pesaing, produk baru,
perkembangan harga, dan seterusnya kepada pemasok dan pelanggan.
9. Layanan Manajemen dan Konseling
Pedagang grosir sering membantu pengecer meningkatkan operasi mereka
dengan melatih penjaga toko, membantu tata letak dan tampilan toko, dan
membuat sistem akuntansi dan kendali persediaan.

2.2.4 Tren dalam Perdagangan Grosir

Pedagang grosir yang andal berjuang menghadapi tantangan dan


menyesuaikan layanannya untuk memenuhi kebutuhan pemasok dan pelanggan
sasaran yang terus berubah. Mereka menyadari bahwa mereka harus menambah
nilai kepada saluran. Salah satu dorongan utama bagi pedagang grosir adalah
meningkatkan produktivitas asset dengan mengelola persediaan dan piutang
dengan lebih baik. Mereka juga mengurangi biaya operasi dengan lebih banyak
berinvestasi dalam teknologi penanganan bahan, sistem informasi dan internet.
Terakhir, mereka meningkatkan keputusan strategis mereka tentang pasar sasaran,
pilihan produk dan jasa, harga, komunikasi dan distribusi.
Empat cara memperkuat hubungan pedagang grosir dengan produsen:
1. Mengusahakan kesepakatan yang jelas dengan produsen tentang fungsi yang
diharapkan di saluran pemasaran.
2. Mendapatkan gambaran kebutuhan produsen dengan mengunjungi pabrik.
14 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

3. Memenuhi komitmen ke produsen dengan memenuhi sasaran volume,


membayar tagihan tepat waktu, dll.
4. Mengidentifikasi dan menawarkan layanan bernilai tambah untuk membantu
pemasok

Contoh: W.W Grainger, perusahaan pemasok produk pemeliharaan fasilitas yang


dibantu lebih dari 1.300 produsen untuk menawarkan pada pelanggan lebih dari
800.000 persediaan dan suku cadang perbaikan secara keseluruhan.

2.3 Logistik Pasar


Meliputi perencanaan infrastruktur untuk memenuhi permintaan, lalu
mengimplementasikan dan mengendalikan aliran fisik bahan dan barang akhir dari
titik asal ke titik penggunaan, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan
mendapatkan laba.
2.3.1 Tahap Perencanaan Logistik

1. Memutuskan proposisi nilai perusahaan bagi pelanggannya


2. Memutuskan rancangan saluran dan strategi jaringan terbaik untuk menjangkau
pelanggan.
3. Mengembangkan kesempurnaan operasional dalam peramalan, penjualan,
manajemen gudang, manajemen transportasi, dan manajemen bahan
4. Mengimplementasikan solusi dengan sistem informasi, peralatan, kebijakan,
dan prosedur terbaik
2.3.2

Sistem Logistik Terintegrasi

Meliputi manajemen bahan, sistem aliran bahan, dan distribusi fisik dibantu oleh
teknologi informasi (TI). Logistik pasar meliputi beberapa kegiatan. Pertama
adalah peramalan penjualan, berdasarkan jadwal distribusi, produksi dan tingkat
persediaan perusahaan. Rencana produksi mengindikasikan bahan yang harus di
pesan departemen pembelian. Bahan ini tiba melalui transportasi ke dalam,
memasuki wilayah penerimaan, dan disimpan di persediaan bahan mentah. Bahan

15 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

mentah di ubah menjadi barang


jadi. Persediaan barang jadi
merupakan penghubung antara
pesanan pelanggan dan kegiatan
manufaktur. Pesanan pelanggan
menurunkan tingkat persediaan
barang jadi,
dan
kegiatan
manufaktur
meningkatkannya.
Barang jadi mengalir dari lini
perakitan dan melewati proses
pengemasan, gudang dalam pabrik, pemrosesan ruang pengiriman, transportasi ke
luar, gudang lapangan, serta pengiriman dan layanan pelanggan.
Contoh: FedEx bekerja sama dengan Volvo dalam menyalurkan suku cadang truk
dari permintaan melalui telepon.
2.3.3 Tujuan Logistik Pasar

Banyak perusahaan menyatakan tujuan logistic pasar mereka sebagai


menempatkan barang yang tepat di tempat yang tepat pada saat yang tepat
dengan biaya terendah. Sayangnya, tujuan ini hanya memberikan sedikit panduan
praktis. Tidak ada sistem yang dapat memaksimalkan layanan pelanggan dan
meminimalkan biaya distribusi pada saat yang sama. Layanan pelanggan
maksimum mengimplikasikan persediaan besar, transportasi premium, dan
berbagai gudang yang semuanya meningkatkan biaya logistic pasar. Perusahaan
juga tidak dapat mencapai efisiensi logistic pasar dengan meminta setiap manajer
logistic pasar meminimalkan biaya logistiknya sendiri. Biaya logistic pasar
berinteraksi dan sering berhubungan secara negatif.
Contoh: Lands End, pengecer pakaian raksasa menetapkan tujuannya untuk
merespons semua panggilan dalam 20 detik dan mengirim pemesanan dalam 24
jam setelah penerimaan pemesanan.
2.3.4 Kalkulasi Biaya Sistem Logistik Pasar

Pemilihan sistem logistik pasar memerlukan pengamatan total biaya (M)


yang berhubungan dengan berbagai sistem yang direncanakan dan memilih sistem
yang meminimalkannya. Jika sulit mengukur S, perusahaan harus berusaha
meminimalkan T + FW + VW untuk tingkat layanan pelanggan yang ditargetkan.
2.3.5 Keputusan Logistik Pasar

1. Pemrosesan Pemesanan
Perusahaan berusaha mempersingkat siklus pemesanan sampai pembayaran
yakni waktu antara penerimaan pesanan, pengiriman, dan pembayaran.

16 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

Contoh: General Electric mengoperasikan sistem informasi yang memeriksa


kredit pelanggan terhadap penerimaan pesanan dan menentukan apa dan di
mana barang disimpan.
2. Pergudangan
Fungsi penyimpanan adalah membantu memperlancar perbedaan antara
produksi dan jumlah yang diinginkan oleh pasar.
Gudang Penyimpanan :Menyimpan barang untuk jangka waktu menengah
sampai panjang.
Gudang Distribusi
: Menerima barang dari berbagai pabrik perusahaan
dan pemasok serta memindahkan sesegera mungkin
Gudang Otomatis
: Menerapkan sistem penanganan bahan yang maju di
bawah kendali komputer pusat.
3. Persediaan
Manajemen harus mengetahui tingkat stok yang diperlukan untuk
menempatkan pesanan baru (titik pesanan). Perusahaan juga harus
menyeimbangkan antara:
Biaya pemrosesan pesanan (biaya setup dan biaya pelaksanaan)
Biaya penyimpanan persediaan (biaya penyimpanan, biaya modal, pajak dan
asuransi, serta penyusutan dan keusangan).
Menentukan Kuantitas Pesanan Optimal
Contoh: Sony menetapkan sistem persediaan mendekati nol, yang disebut
sebagai SOMO (sell one,make one). Sistem ini mengharuskan perusahaan
membuat sesuai pesanan, tidak stok.
4. Transportasi
Pilihan transportasi akan mempengaruhi penetapan harga produk, kinerja
pengiriman tepat waktu, dan kondisi barang ketika barang itu tiba, yang semuanya
memengaruhi kepuasan pelanggan.
Kontainerisasi terdiri dari memasukkan barang dalam kotak atau trailer yang
mudah dipindahkan antar dua model transportasi.
Piggyback : penggunaan rel dan truk
Fishyback : penggunaan air dan truk
Trainship : penggunaan air dan rel
Airtruck
: penggunaan udara dan truk
Pengiriman dapat memilih dari angkutan pribadi, kontrak, dan angkutan umum.
Angkutan kontrak adalah organisasi independen yang menjual layanan
transportasi kepada pihak lain berdasarkan kontrak. Angkutan umum memberikan
layanan antara titik yang ditentukan sebelumnya berdasarkan jadwal dan tersedia
bagi semua pengirim dengan tarif standar.

17 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

Contoh transportasi: Di Eropa, P&G menggunakan tiga kelompok sistem logistik


(angkutan pribadi, kontrak dan umum) untuk menjadwalkan pengiriman barang
paling efisien.
2.3.5 Pelajaran Organisasional

Strategi logistik pasar harus diturunkan dari strategi bisnis, bukan hanya dari
pertimbangan harga. Sistem logistik harus memberikan informasi intensif dan
membentuk hubungan elektronik di antara semua pihak yang berkepentingan.
Terakhir, perusahaan harus menetapkan tujuan logistiknya untuk menyamai atau
melebihi standar layanan pesaing dan harus melibatkan anggota semua tim yang
relevan dalam proses perencanaan. Melaksanakan logistik dengan benar akan
memberikan imbalan besar.
Contoh : Pepsi Bottling Group (pembotol independen dan distributor terbesar
Pepsi) memperbaiki rantai pasokan yang bocor di tahun 2002 hingga angka
kejadian kehabisan stok berkurang signifikan di 2006.

Frenchise
Pengertian franchising, franchisor, Franchisee, Franchise fee dan Royalty fee
(Biaya royalti)
Waralaba (Franchising ) adalah di mana salah satu pihak diberikan hak untuk
memamfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan tinjauan hukum islam
terhadap transaksi bisnis Intelektual atau penemuan atau cirri khas usaha yang
dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan
pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang atau jasa.
Franchisor adalah orang atau badan usaha yang memiliki konsep, merek produk
dan di mana franchisor menguasai, mengembangkan dan memberikannya melalui
kontrak perjanjian franchise. Franchisor bertugas merekrut kandidat untuk
menjadi bagian dalam jaringannya. Franchisor mengkontribusikan dan asistensi.
Franchisor mengendalikan dan mengatur outlet franhisee dan menyediakan
service/layanan sebelum grand opening dan selama aktivitas bisnis berjalan.
Franchisee adalah orang atau badan usaha yang memperoleh hak mereproduksi
konsep franchisor di mana franchisee terikat dengan kontrak perjanjian.
Franchisee berkomitmen dalam menghormati konsep, spesifikasi dan
peraturannya. Franchisee membayar kewajibannya sesuai dengan yang tertulis di
kontrak (bersambung).

18 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

Franchisee juga berkomitmen untuk tidak memvulgarisasi informasi yang dia


dapat lewat franchise. Ini adalah komitmen kerahasiaan yang dituntut sejak
pertama kali kotak dengan franchisor terjadi. Franchisee adalah pengusaha atau
perusahaan independen franchisor.
Franchise fee, merupakan biaya yang dibayarkan oleh penerima waralaba
(franchisee) kepada pemberi waralaba (franchisor) untuk membiayai pos
pengeluaran/belanja iklan dari franchisor yang disebarluaskan secara
nasional/international. Besarnya Franchise fee biasanya 3% dari penjualan. Tidak
semua franchisor mengenakan Franchise fee kepada franchiseenya. Alasan dari
adanya Franchise fee adalah kenyataan bahwa tujuan dari jaringan waralaba
adalah membentuk satu skala ekonomi yang demikian besar sehingga biaya-biaya
per outletnya menjadi sedemikian effisiennya untuk bersaing dengan usaha
sejenis. Mengingat Franchise fee merupakan pos pengeluaran yang dirasakan
manfaatnya oleh semua jaringan, maka setiap anggota jaringan (franchisee)
diminta untuk memberikan kontribusi dalam bentuk Franchise fee.
Royalty fee (Biaya royalti) adalah satu set jumlah uang yang pemilik waralaba
bisnis harus membayar untuk menjadi bagian dari sistem waralaba. Biasanya,
biaya dihitung sebagai persentase dari penjualan kotor atau bersih dan dibayar
mingguan, bulanan atau kuartalan. Menutupi biaya hak penggunaan merek
waralaba dan uang biasanya digunakan untuk membantu pemilik waralaba (atau
perusahaan induk waralaba) offset dukungan administrasi dan fungsi.

19 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

Kesimpulan
Perdagangan eceran meliputi semua kegiatan yang dilibatkan dalam
penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk
penggunaan pribadi dan non bisnis. Pengecer bisa dipahami berdasarkan
perdagangan eceran toko, perdagangan eceran non toko dan organisasi eceran.
Seperti produk, jenis toko eceran melalui tahap-tahap pertumbuhan dan
penurunan. Ketika toko yang ada menawarkan lebih banyak jasa agar tetap
kompetitif, biaya dan harga naik, dan membuka pintu ke bentuk eceran baru yang
menawarkan bauran barang dan jasa dengan harga yang lebih rendah.
Jenis toko eceran utama adalah toko khusus, depatement store, pasar
swalayan, toko kelontong, toko diskon, pengecer off price / harga murah (factory
outlet, pengecer off price independen, dan klub gudang), superstore (kombinasi
toko dan pasar swalayan), dan ruang pamer catalog. Meskipun sebagian besar
barang dan jasa dijual melalui toko, perdagangan eceran nontoko juga tumbuh.
Jenis perdagangan nontoko yang utama adalah penjualan langsung (penjualan
satu-satu), penjualan satu ke banyak pihak, dan pemasaran jaringan multilevel),
pemasaran langsung (yang meliput e-commerce dan perdagangan eceran internet),
mesin penjual otomatis, dan layanan pembelian.
Meskipun banyak toko eceran dimiliki secara independen, semakin banyak
jumlah toko eceran yang berbentuk perdagangan eceran korporat. Organisasi
mencapai banyak skala keekonomisan, seperti daya beli yang lebih besar,
pengakuan merek yang lebih luas, dan karyawan yang lebih terlatih. Jenis utama
perdagangan eceran korporat adalah toko rantai korporat, rantai sukarela, koperasi
pengecer, koperasi pengecer, organisasi waralaba, dan konglomerasi perdagangan.
Seperti semua pemasar, pengecer harus mempersiapkan rencana pemasaran yang
mencakup keputusan pasar sasaran, pilihan produk dan pengadaan barang,
layanan dan atmosfer toko, harga, promosi, dan tempat. Keputusan ini harus
memperhitungkan tren utama, seperti pertumbuhan label pribadi, bentuk dan
kombinasi eceran baru, pertumbuhan persaingan eceran antar jenis, persaingan
antara perdagangan eceran berbasis toko dan nontoko, pertumbuhan pengencer
raksasa, penurunan pengecer pasar menengah, pertumbuhan investasi dalam
teknologi, dan kehadiran global pengecer utama.
Perdagangan grosir meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan
barang atau jasa kepada mereka yang membeli untuk dijual kembali atau
penggunaan bisnis. Pedagang grosir dapat melaksanakan fungsi dengan lebih baik
dan lebih efektif biaya dibandingkan produsen. Fungsi-fungsi ini meliputi
penjualan dan promosi, pembelian dan pembentukan pilihan, fungsi pemecahan,
gudang, transpotasi, pembiayaan, penanggung resiko, menyebarluaskan informasi
pasar, dan pengawasan layanan dan konsultasi manajemen.

20 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

Ada empat jenis padagang grosir : pedagang grosir pialang dan agen;
cabang penjualan produsen dan pengecer, kantor penjualan, dan kantor pembelian;
dan berbagai pedagang
grosir seperti pengumpul produk pertanian dan
perusahaan lelang.
Seperti pengecer, pedagang grosir harus memutuskan pasar sasaran,
pilihan produk dan jasa, harga, promosi, dan tempat. Pedagang grosir paling
berhasil adalah mereka yang menyesuaikan layanan mereka untuk memenuhi
kebutuhan pemasok dan pelanggan sasaran.
Produsen produk fisik dan jasa harus memutuskan logistic pasar-cara
terbaik untuk menyimpan dan memindahkan barang dan jasa ke tujuan
pasar;mengoordinasiakan kegiatan pemasok. Agen, pembelian, produsen,
pemasar, anggota saluran, dan pelanggan. Perolehan utama dalam efiensi logistic
berasal dari kemajuan teknologi informasi.

21 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

Daftar Pustaka
Internet:

https://www.google.com/search?q=MENGELOLA+PERDAGANGAN+E
CERAN%2C+GROSIR+DAN+LOGISTIK&ie=utf-8&oe=utf8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=sb
http://blogputriarizka.blogspot.com/2013/05/mengelola-pedagang-ecerangrosir-dan.html
http://pemasaranlanjutan.blogspot.com/2012/06/bab-16-mengelolaperdagangan-eceran.html

22 |M a n a j e m e n P e m a s a r a n

Anda mungkin juga menyukai