Anda di halaman 1dari 47

PENGANTAR PEMASARAN

“UAS"

DISUSUN OLEH :

NAMA : DOMMI MARLIANA MANIK

NIM : 19303041

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan rahmat-
Nyalah saya akhirnya bisa menyelesaikan karya ilmiah yang ini dengan baik tepat pada
waktunya.Tidak lupa saya menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen mata kuliah
PENGANTAR PEMASARAN yang telah memberikan banyak bimbingan serta masukan
yang bermanfaat dalam proses penyusunan karya ilmiah ini.

Rasa terima kasih juga hendak saya ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga karya ilmiah
ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Meskipun saya sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang penyusunan karya
ilmiah ini, namun saya menyadari bahwa di dalam karya ilmiah yang telah sayai susun ini masih
terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga saya mengharapkan saran serta masukan
dari para pembaca demi tersusunnya karya ilmiah lain yang lebih lagi. Akhir kata, saya ucapkan
terimakasih dan berharap agar karya ilmiah ini bisa memberikan banyak manfaat
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG .........................................................................

1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................

1.3 TUJUAN.................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................

2.1 DISTRIBUSI..........................................................................................

2.2 KOMUNIKASI PEMASARAN TERINTEGRASI.......................

2.3.PEMASARAN GLOBAL DAN E-MARKETING.........................

BAB III PENUTUP...............................................................................................

3.1 KESIMPULAN......................................................................................

3.2 SARAN....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Saat ini, perusahaan besar maupun kecil cenderung mengeluarkan biaya yang
cukup banyak untuk melakukan promosi demi mempertahankan sebuah produk
dan penguatan sebuah merek. Selain itu, demi meningkatkan angka penjualan,
perusahaan gencar melakukan promosi baik melalui periklanan maupun alat-alat
komunikasi pemasaran lainnya seperti humas, pemasaran langsung, penjualan
personal, dan promosi penjualan, dalam memasarkan

produknya. Untuk itu, dibutuhkan pendekatan baru dimana alat-alat komunikasi


pemasaran bisa berjalan efektif dan terintegrasi. Salah satunya dengan cara
melakukan komunikasi pemasaran terpadu atau Integrated Marketing
Communicationss (IMC). Komunikasi pemasaran terpadu adalah kegiatan yang
berupaya memadukan antara periklanan dengan alat-alat komunikasi pemasaran
lainnya seperti humas, pemasaran langsung, promosi penjualan serta event
sponsorship untuk bisa bekerja bersama-sama (Kotler & Armstrong, 2001, hal.
138).

Berdasarkan konsep komunikasi pemasaran terpadu, perusahaan secara seksama


memadukan dan mengkoordinasikan semua bauran pemasaran untuk
menyampaikan pesan yang jelas, konsisten, dan berpengaruh kuat. Komunikasi
pemasaran terpadu membentuk identitas merek yang kuat dengan mengikat
bersama serta memperkuat citra dan pesan yang ingin disampaikan perusahaan.
Selain itu, komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan dapat menghasilkan
konsistensi komunikasi yang lebih baik, anggaran komunikasi yang lebih efektif,
dan dampak penjualan yang lebih besar
1.2 RUMUSAN MASALAH

1.APA ITU DISTRIBUSI ?

2.BAGAIMANA KOMUNIKASI PEMASARAN TERINTEGRASI ?

3.APA ITU PEMASARAN GLOBAL DAN E-MARKETING ?

1.3 TUJUAN

1.MENGETAHUI TENTANG DISTRIBUSI

2.MENGETAHUI KOMUNIKASI PEMASARAN TERINTEGRASI

3.MENGETAHUI PEMASARAN GLOBAL DAN E-MARKETING


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DISTRIBUSI

A.PERANAN PERANTARA PEMASARAN

Yang dimaksud dengan perantara adalah orang atau perusahaan yang menghubungkan aliran
barang dari produsen ke konsumen akhir dan konsumen industrial. Dalam hal ini produsen dan
konsumen dihubungkan dalam kegiatan pembelian dan penjualan kembali barang yang
dihasilkan produsen kepada konsumen. Secara umum perantara terbagi atas merchant middleman
dan agent middleman. Dua bentuk utama dari merchant middleman adalah wholesaler (disebut
juga distributor atau jobber) dan retailer (dealer). Merchant middleman adalah perantara yang
memiliki barang (dengan membeli dari produsen) untuk kemudian dijual kembali. Sedangkan
yang dimaksud dengan agent middleman (broker) adalah perantara yang hanya mencarikan
pembeli, menegosiasikan dan melakukan transaksi atas nama produsen. Jadi ia tidak memiliki
sendiri barang yang dinegosiasikan. Broker real estate dan sales agent merupakan contoh dari
agent middleman.

Perantara dibutuhkan terutama karena adanya beberapa kesenjangan di antara produsen dan
konsumen. Kesenjangan (gap) tersebut adalah :

1.Geographical gap, yaitu gap yang disebabkan oleh tempat pemusatan produksi dan lokasi
konsumen yang tersebar di mana-mana.

2.Time gap, yaitu kesenjangan yang terjadi karena adanya kenyataan bahwa pembelian atau
konsumsi dilakukan hanya pada waktu-waktu tertentu sementara produksi (agar efisien)
berlangsung terus-menerus sepanjang waktu.
3.Quantity gap, yaitu gap yang terjadi karena jumlah barang yang dapat diproduksi secara
ekonomis oleh produsen berbeda dengan kuantitas normal yang diinginkan konsumen.

4.Assortment gap, yaitu situasi dimana produsen umumnya berspesialisasi pada produk tertentu,
sedangkan konsumen menginginkan produk yang beraneka ragam.

5.Communication and information gap, yaitu gap yang timbul karena konsumen tidak tahu di
mana sumber-sumber produksi yang menghasilkan produk yang diinginkan atau dibutuhkannya,
sementara di lain pihak produsen tidak tahu siapa dan di mana pembeli potensial berada.

Untuk mengatasi masalah-masalah ini pemasar memerlukan perantara untuk melakukan


penyesuaian-penyesuaian. Tindakan penyesuaian itu meliputi 4 tugas pokok yaitu: accumulating,
bulk-breaking, sorting, dan assorting.

 Accumulating adalah aktivitas mengumpulkan barang dari berbagai produsen.

 Bulk-breaking merupakan aktivitas membagi produk berbagai produsen itu masing-


masing ke dalam kuantitas yang lebih kecil, sesuai dengan yang dibutuhkan atau diminta
konsumen.

 Sorting adalah aktivitas membagi atau mengelompokkan masingmasing kuantitas yang


lebih kecil itu ke dalam lini-lini produk yang homogen dengan spesifikasi dan tingkat-
tingkat kualitas tertentu.

 Assorting adalah menjual berbagai macam lini produk itu secara bersama-sama. Bauran
lini produk ini tergantung pada besar kecilnya bisnis yang dimiliki perantara. Semakin
besar bisnis perantara maka semakin banyak pula jumlah lini produk, jumlah variasi
produk atau merek pada masing-masing lini produk, dan pengelompokan lini produk
berdasarkan kegunaannya.
Adapun tujuan dari penggunaan perantara adalah memanfaatkan tingkat kontak atau hubungan,
pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi mereka dalam menyebarluaskan produk sehingga
dapat mencapai pasar sasaran secara efektif dan efisien.

Sementara itu yang dimaksud dengan saluran distribusi (marketing channel, trade channel,
distribution channel) adalah rute atau rangkaian perantara, baik yang dikelola pemasar maupun
yang independen, dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. Jumlah perantara
yang terlibat dalam suatu saluran distribusi sangat bervariasi. Kotler, et al., membuat tingkatan-
tingkatan dalam saluran distribusi berdasarkan jumlah perantara di dalamnya. Zero-level channel
menunjukkan bahwa pemasar tidak menggunakan perantara dalam memasarkan produknya
(disebut juga direct-marketing channel). One-level channel menunjukkan pemasar menggunakan
satu tipe perantara, sedangkan two-level channel berarti memakai dua tipe perantara, dan
seterusnya.
1. Produk Konsumen

Keterangan:

 Jenjang (0) Dipergunakan terutama untuk peralatan rumah tangga, kosmetika, minuman
kesehatan makanan bernutrisi.

 Jenjang (1) Umumnya dipergunakan untuk produk-produk pakaian, mebel, peralatan


rumah tangga.

 Jenjang (2) dan (3) banyak dipergunakan untuk barang barang kebutuhan sehari-hari,
alat tulis, obat-obatan.
2. Produk Industrial

Keterangan:

 Jenjang (0) Terutama dipakai untuk produk industrial berupa peralatan dan mesin utama,
dan pesanan dalam jumlah besar.

 Jenjang (1) dan (2) dipergunakan untuk produk industrial berupa Supplies, sebagian kecil
peralatan, dan pesanan dalam jumlah kecil atau pesanan yang sering diminta.
3. Jasa

Keterangan :

 Saluran distribusi langsung digunakan misalnya untuk jasa konsultasi manajemen,


akuntansi perpajakan.

 Agen/broker dipakai dalam jasa asuransi, agen real estate dan agen travel.

 Agen penjualan dan pembeli dipakai, misalnya broker saham dan kelompok afinitas
(affinity groups).

 Penyampai jasa kontrak/waralaba dipergunakan misalnya untuk jasa restoran siap santap
(fast food) dan dry cleaning.
B. SALURAN DISTRIBUSI

Saluran distribusi/marketing channel/trade channel/distribution channel adalah rangkaian jalur


atau rute yang dipergunakan untuk menyalurkan produk atau barang dari produsen kepada
konsumen, dalam bentuk pelayanan pemindahan barang atau perpindahan hak kepemilikan untuk
mendapatkan keuntungan. Saluran distribusi biasanya mengikut sertakan unsur produsen,
konsumen, juga perantara yang fungsinya untuk memindahkan kepemilikan barang. Perantara
juga adalah bagian dari saluran distribusi walaupun mereka tidak mempunyai hak terhadap
kepimilikan barang.

Saluran distribusi begitu penting agar dijaga dan dipertahankan dengan baik. Karena saluran
distribusi adalah rangkaian jalur yang membawa produk dari produsen ke konsumen, jika saluran
distribusi tersebut tidak efektif dan efisien maka masing-masing produk yang nantinya sampai di
tangan konsumen akan mengalami masalah, yang nantinya merugikan produsen sendiri dan
konsumen tentunya (Srawono:2011:61)

FUNGSI SALURAN DISTRIBUSI

Menurut Lamb (2001) saluran distribusi mempunyai fungsi yang krusial untuk perusahaan,
fungsi nya diantaranya dijelaskan berikut ini:

● Fungsi Transaksi

Fungsi transaksi merupakan fungsi yang mencakup tentang perusahaan mengkaitkan dan
mengkomunikasikan produknya dengan calon pelanggan. Fungsi ini membuat mereka sadar
kepada produk yang ditawarkan dan juga menjelaskan kelebihan dan manfaat dari produk
tersebut.
● Fungsi Logistik

Fungsi logistik yaitu fungsi yang mencakup diangkutnya dan disortirnya barang termasuk
sebagai tempat penyimpanan, pemeliharaan dan pelindung barang. Fungsi ini sangat penting
supaya barang yang dibawa tiba tepat waktu dan tidak mengalami kerusakan atau cepat busuk.

● Fungsi Fasilitas

Fungsi fasilitas mencakup penelitian dan pembiayaan, penelitian yaitu proses pengumpulan
informasi mengenai jumlah anggota saluran dan pelanggan lainnya. Pembiayaan adalah
melakukan kepastian bahwa anggota saluran tersebut memiliki uang yang cukup untuk
mempermudah aliran barang melewati saluran distribusi hingga ke konsumen akhir.
MANFAAT SALURAN DISTRIBUSI

Adapun manfaat dari distribusi adalah:

 Untuk Produsen, terbantunya penyaluran barang dan jasa yang dihasilkan produsen ke
konsumen sehingga bisa menjaga kelangsungan produksi

 Untuk Konsumen, mempermudah membeli barang atau jasa yang diperlukan

 Meningkatnya nilai guna suatu barang, karena barang yang menumpuk pada produsen
tanpa disalurkan tidak akan bisa dirasakan manfaat dan kegunaannya oleh masyarakat.

 Menjaga stabilnya harga, karena barnag yang menumpuk disuatu tempat bisa
menurunkan harga sementara di daerah yang kekurangan harga cenderung akan naik.

TINGKATAN DAN BENTUK SALURAN DISTRIBUSI

Ada tingkatan dalam saluran distribusi yang dikemukakan oleh Laksana (2008:124) yakni:

1.Saluran nol tingkat atau saluran pemasaran langsung (Zero Level Channel), produsen menjual
secara langsung ke konsumen

2.Saluran satu tingkat (one level channel) memiliki satu perantara penjualan. Dalam pasar
konsumen perantara ini sekaligus menjadi pengecer (retailer) sedangkan pasar industri adalah
suatu penyalur tinggal dan penyalut industri

3.Saluran dua tingka (two level channel) memiliki dua perantara penjualan. Dalam pasar
konsumen meraka dalam grosir atua pedagang besar (wholeseler) dan menjadi pengecer
(retailer), sedang dalam pasar industri mereka dapat menjadi suatu penyalur tinggal dan penyalur
industri.
4.Saluran tiga tingkat (three level channel) memiliki tiga perantara penjualan yakni grosir,
pemborong (jobber), pengecer (retailer) adalah seorang pemborong yang sering ada ditengah
antara grosir dan pengecer.

Menurut Gitosudarmo (1999) ada tiga kelompok dalam pemasaran yang


memiliki peran dalam saluran distribusi dalam aktivitasnya, yakni:

1.Pedagang Perantara

Pedagang perantara (merchant middleman) adalah pedangan besar ataupun pedagang eceran
yang membeli suatu barang atau jasa oleh kare itu, sempat memiliki atau mempunyai hak atas
kepemilikin barang tersebut selanjutnya menjualnya kembali. Meskipun mereka membantu
produsen tetapi mereka adalah suatu lembaga yang bebas, sehingga tidak dikendalikan oleh
produsen

2.Agen Perantara

Agen perantara (agen middleman) adaah para agen, broker, manufactures, representatives,
pedagang komisioner, salesman dan lainnya yang mencari konsumen yang selanjutnya
mengadakan negosiasi atas nama produsen untuk suatu barang atau jasa yang disalurkannya.
Perbedaannya dengan pedagang perantara adalah terhadap hak kepemilikan barang atau jasa
dimana agen perantara tidak memiliki hak terhadap kepemilikan barang tersebut.

3.Lembaga Pelayanan

Lembaga pelayanan (facilitator) adalah lembaga-lembaga yang bebas. Lembaga ini sifatnya
membantu penyaluran tetapi mereka tidak memiliki hak kepemilikan barang atau negosiasi
pembelian dan penjualan suatu barnag atau jasa tertentu. Misalnya adalah lembaga keuangan,
biro perjalanan dan pengiriman barang serta perusahaan pergudangan.
C.PEDAGANG ECERAN (RETAILING)

Pengecer atau penjualan eceran atau dikenal dengan istilah ritel adalah kegiatan bisnis
perdagangan (penjualan barang atau jasa) yang langsung disalurkan kepada konsumen akhir
untuk digunakan sebagai kebutuhan pribadi, keluarga atau keperluan rumah tangga bukan untuk
dijual kembali. Pengecer merupakan perantara dalam sistem saluran pemasaran, dimana
pengecer mendapatkan barang dari produsen dan atau pedagang besar yang kemudian
menjualnya kepada konsumen akhir.

Menurut Hendri Ma’ruf (2005:71), ritel adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada
perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga atau rumah tangga. Sedangkan pengecer
adalah pengusaha yang menjual barang atau jasa secara eceran kepada masyarakat sebagai
konsumen, ritel perorang atau peritel kecil memiliki jumlah gerai bervariasi, mulai dari satu gerai
hingga lebih.

Menurut Tjiptono (2008:191), Pedagang eceran (retailling) merupakan semua kegiatan penjualan
barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk pemakaian pribadi dan rumah
tangga, bukan untuk keperluan bisnis.

Menurut Kotler (2007:592), usaha eceran (retailing) adalah semua kegiatan yang melibatkan
penjualan barang dan jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi
bukan untuk bisnis.

Menurut Gilbert (2003:6), ritel adalah semua usaha bisnis yang mengarahkan secara langsung
kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan
barang dan jasa sebagai inti dari distribusi.

Menurut Berman dan Evan (2007:3), penjualan eceran adalah tingkat terakhir dari proses
distribusi, yang di dalamnya terdapat aktivitas bisnis dalam penjualan barang atau jasa kepada
konsumen.
Tujuan dan Fungsi Penjualan Eceran (Ritel)

Perdagangan eceran melakukan aktivitas pengemasan menjadi bagian yang lebih kecil,
menyimpan persediaan, menyediakan jasa agar pelanggan dapat memperoleh barang dengan
mudah. Tujuan penjualan eceran (ritel) antara lain adalah sebagai berikut (Weits dkk, 2007:4):

1.Menciptakan tersedianya pilihan akan kombinasi sesuai dengan yang diinginkan oleh
konsumen.

2.Memberikan penawaran produk dan jasa pelayanan dalam unit yang cukup kecil sehingga
memungkinkan para konsumen memenuhi kebutuhannya.

3.Menyediakan pertukaran nilai tambah dari produk (ready exchange of value).

4.Mengadakan transaksi dengan para konsumen-nya.

Adapun fungsi perdagangan eceran atau ritel menurut Utami (2008:8-9)


adalah sebagai berikut:

1.Pengembangan Produk (Pengertian, Tujuan, Strategi dan Tahapan)

2.Product Life Cycle (Pengertian, Tahapan, Karakteristik dan Strategi)

3.Merek / Brand (Pengertian, Bagian, Fungsi, Jenis dan Tahapan Perkembangan)

4.Persepsi (Pengertian, Proses, Jenis dan Faktor yang Mempengaruhi)

5.Pengembangan Usaha (Pengertian, Jenis, Strategi dan Tahapan)

6.Menyediakan berbagai jenis produk dan jasa. Konsumen selalu mempunyai pilihan sendiri
terhadap berbagai jenis produk dan jasa. Untuk itu, dalam fungsinya sebagai peritel, mereka
berusaha menyediakan beraneka ragam produk dan jasa yang dibutuhkan konsumen.
7.Memecah (breaking bulk). Memecah (breaking bulk) di sini berarti memecah beberapa ukuran
produk menjadi lebih kecil, yang akhirnya menguntungkan produsen dan konsumen.

8.Penyimpan persediaan. Fungsi utama ritel adalah mempertahankan persediaan yang sudah ada,
sehingga produk akan selalu tersedia saat konsumen menginginkannya.

9.Penyedia jasa. Dengan adanya ritel, maka konsumen akan mendapat kemudahan dalam
mengkonsumsi produk-produk yang dihasilkan produsen.

10Meningkatkan nilai produk dan jasa. Dengan adanya beberapa jenis barang atau jasa, maka
untuk suatu aktivitas pelanggan dapat ditingkatkan manfaat yang diperoleh oleh pelanggan dari
nilai yang diperoleh dari produk/jasa tersebut.
D. PERDAGANG GROSIR (WOLESALING)

Perdagangan grosir (wholesaling) meliputi semua kegiatan yang melibatkan penjualan barang
dan jasa kepada pihak yang membeli untuk dijual kembali atau pemakaian bisnis. Kita menyebut
pedagang grosir (wholesaler) kepada perusahaan yang terlibat terutama dalam kegiatan
perdagangan grosir. Pedagang grosir membeli sebagian besar barnag dari produsen dan menjual
pada pengecer, konsumen industry, dan pedagang grosir lain. Akibatnya banyak pedagang grosir
terbesar dan paling penting disuatu negara yang tidak dikenal luas oleh konsumen akhir.

Mengapa pedagang grosir begitu penting bagi penjual ? Misalnya mengapa produsen lebih
senang menggunakan pedagang grosir daripada menjual langsung kepada pengecer atau
konsumen? Sederhana saja, pedagang grosir menambah nilai dengan melakukan satu atau lebih
fungsi saluran berikut :

 Menjual dan mempromosikan (selling and promoting), wiraniaga pedagang grosir


membantu produsen mencapai banyak pelanggan kecil dengan biaya rendah.

 Membeli dan membangun pilihan (buying and assortment building), pedagang grosir
dapat memilih barang dan membangun pilihan yang diperlukan pelanggan mereka
sehingga menghemat banyak pekerjaan konsumen

 Pemecahan kuantitas besar (bulk-breaking), pedagang grosir menghemat uang pelanggan


mereka dengna membeli dalam satu muatan truk dan memecah satuan besar menjadi
jumlah kecil.

 Pergudangan (warehousing), pedagang grosir menyimpan persediaan sehingga


memgurangi biaya persediaan dan risiko pemasok dan pelanggan.

 Transportasi, pedagang grosir bisa menyediakan pengiriman yang lebih cepat kepada
pembeli karena mereka lebih dekat ketimbang produsen.

 Pembiayaan (financing), Pedagang grosir membiayai pelanggan mereka dengan


memberikan kredit, dan mereka membiayai pemasok mereka dengan memesan lebih
awal dan membayar tagihan tepat waktu
 Menanggung risiko (risiko bearing), pedagang grosir menanggung risiko dengan
mengambil tanggung jawab dan menanggung biaya kerugian akibat pencurian,
keruasakan, pelapukan, dan keusangan.

 Informasi Pasar (market information), pedagang grosir memberikan informasi kepada


pemasok dan pelanggan tentang pesaing, produk baru, dan perkembangan harga

 Layanan dan nasihat manajemen (management service and advice), pedagang grosir
sering membantu pengecer melatih petugas penjualan mereka, memperbaiki tata letak
dan pajangan toko, dan menetapkan system akuntansi dan pengendalian persediaan.
E. DISTRIBUSI FISIK

Ada beberapa pengertian distribusi fisik. Salah satu tujuan setiap perusahaan adalah untuk
mendapatkan keuntungan (laba), untuk mendapatkannya yaitu dengan cara menjual barang hasil
produksinya ke pasar. Untuk menjual barang hasil produksinya ke pasar bahkan sampai ketangan
konsumen akhir maka, perusahaan memerlukan sebuah saluran distribusi. Didalam saluran
distribusi terdapat aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan yang sering disebut
distribusi fisik.

Suatu produk tidak akan sampai ketangan konsumen akhir tanpa melakukan distribusi fisik
dengan baik. Oleh karena itu, perusahaan tersebut perlu melakukan suatu metode yang akan
dilakukan oleh perusahaan tersebut untuk menyalurkan hasil produksinya ke pasar maupun ke
konsumen akhir dengan cara yang tepat. Hal tersebut menyangkut penentuan strategi penyaluran,
dimana salah satu masalahnya adalah distribusi fisik. Distribusi fisik merupakan tindak lanjut
dari saluran distribusi yaitu dimana sebuah perusahaan menyimpan, menangani, dan
memindahkan atau menyalurkan barang yang dihasilkan melalui saluran pemasaran yang telah
ditetapkan oleh perusahaan agar sampai ketangan konsumen pada waktu dan tempat yang tepat.

Agar mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai pengertian distribusi fisik maka penulis
mengutip beberapa pendapat para ahli diantaranya sebagai berikut:

Adapun Pengertian distribusi fisik menurut H. Djaslim Saladin dan Yeves Marty Oesman (2002),
distribusi fisik adalah:

“Distribusi fisik mencangkup perencanaan dan pengawasan arus bahan dan produk final dari
tempat asal ke tempat pemakai untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan memperoleh
keuntungan. Dengan kata lain distribusi fisik adalah tanggung jawab untuk merancang dan
melaksanakan system untuk mengendalikan arus bahan baku dan bahan jadi”

Sedangkan menurut Philip Kotler dalam bukunya “Manajemen Pemasaran, Analisis,


Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian” (1995) adalah:
“Distribusi fisik terdiri dari seperangkat yang melibatkan perncanaan, penerapan, dan
pengendalian arus bahan dan produk akhir dari titik asal ke titik penggunaan untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan dan menciptakan laba.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa faktor kecepatan dan ketepatan merupakan hal
yang paling penting didalam proses penyampaian hasil produksi ketangan konsumen. Tidak
jarang perusahaan mengalami kerugian yang disebabkan oleh keterlambatan penyampaian
pengiriman produk ketangan konsumen, kerugian yang dialami perusahaan selain biaya operasi,
kepercayaan pelanggan, dan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan dari hasil
penjualan. Apabila hal tersebut terjadi terus menerus maka, pengaruhnya akan sangat besar
sekali terhadap posisi perusahaan terutama nama baik perusahaan tersebut dimata konsumen
akan rusak.

Perusahaan akan dimulai dari langganan yang ditargetkan dan tempat yang berpengaruh terhadap
penyerahan dan persediaan produk tersebut. Menurut pandangan umum, distribusi fisik
merupakan usaha yang menyampaikan produk yang dihasilkan dari tangan produsen ke tangan
konsumen. Menurut pemikiran pemasaran, perencanaan distribusi fisik harus dimulai dari
pertimbangan-pertimbangan dibidang pemasaran, kebijakan terhadap bahan baku dan sumber-
sumber bahan baku.
2.1 KOMUNIKASI PEMASARAN TERINTEGRASI

A.PROSES KOMUNIKASI PEMASARAN

Komunikasi pemasaran terdiri dari 2 (dua) elemen penting, yaitu komunikasi dan pemasaran.
Secara umum, komunikasi adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator
atau pengirim pesan kepada komunikan atau penerima pesan melalui saluran tertentu untuk
mempengaruhi sisi kognitif, afektif, dan psikomotor penerima pesan.

Philip Kotler dan Kevin Lane Keller dalam bukunya Marketing Management (2016 : 27)
menyatakan bahwa : “Marketing is about identifying and meeting human and social needs”.
Menurut definisi tersebut, pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia
dan kebutuhan sosial.

Sementara itu, menurut The American Marketing Association, yang dimaksud dengan pemasaran
adalah : “….is the activity, set of institutions, and processes for creating, communicating,
delivering, and exchanging offerings that have value for customers, clients, partners, and society
at large”. Pemasaran adalah kegiatan, sekumpulan perintah, dan serangkaian proses membentuk,
mengkomunikasikan, mengirim, dan menukarkan penawaran yang bernilai kepada konsumen,
klien, rekanan, dan masyarakat pada umumnya (Kotler dan Keller ; 2016 : 27).

Keberhasilan pemasaran produk barang atau jasa tentunya membutuhkan sebuah Peran
Komunikasi Pemasaran untuk memasarkan produk barang atau jasa. Proses ini akan berjalan
dengan baik apabila penjual atau komunikator dapat memberikan gambaran informasi mengenai
fungsi, manfaat dan kegunaan dari sebuah produk barang atau jasa tersebut. Untuk itu diperlukan
sebuah konsep atau strategi pemasaran yang telah disusun dan direncanakan dengan baik, agar
proses tersebut dapat berjalan dengan baik dan efektif. Proses yang dilakukan pada saat
pemasaran disebut juga sebagai proses komunikasi pemasaran.

Proses Komunikasi Pemasaran adalah sebuah cara untuk menyampaikan informasi mengenai
sebuah produk yang dipasarkan kepada orang – orang yang telah dijadikan sebagai target pasar.
Dengan kata lain, Tujuan Komunikasi Pemasaran adalah untuk menciptakan terjadinya kegiatan
jual beli sebuah produk barang atau jasa. Proses komunikasi pemasaran juga dapat diartikan
sebagai sarana atau cara untuk melakukan pendekatan secara persuasif oleh produsen kepada
pihak yang disebut sebagai konsumen untuk mengembangkan area pasar dari sebuah produk
yang dihasilkan oleh produsen serta untuk menciptakan loyalitas konsumen. Menurut Teori
Komunikasi Pemasaran, proses komunikasi pemasaran dapat dilakukan dengan menggunakan
Elemen Komunikasi Pemasaran seperti :

 Menggunakan iklan sebagai bagian dari promosi penjualan

 Menjalin hubungan dengan konsumen sebagai pembeli produk

 Pemasaran langsung seperti mendatangi konsumen

 Pemasaran interaktif dengan menggunakan saluran komunikasi seperti telephone

 Pemasaran dari mulut ke mulut serta penjualan personal

Karena komunikasi pemasaran haruslah dilakukan dengan proses – proses yang tepat serta
dipengaruhi oleh beberapa unsur diatas untuk mencapai sebuah proses yang baik, Anda juga
harus mempelajari beberapa faktor lain agar Strategi Komunikasi Pemasaran Anda dapat
berjalan dengan efektif. Beberapa faktor agar proses komunikasi pemasaran terjadi dan memiliki
hasil yang efektif antara lain :

1. Mempromosikan produk dengan iklan

Iklan akan menjadi sebuah media yang sangat ampuh untuk mendukung terjadinya proses
komunikasi pemasaran yang baik karena iklan dapat berevolusi dan menjangkau seluruh lapisan
masyarakat dengan akurat dan cepat. Ketika sebuah produk barang atau jasa yang akan
dikomunikasikan sudah terlebih dahulu dipromosikan melalui iklan atau periklanan, maka proses
komunikasi pemasaran yang dilakukan tidak akan terlalu sulit.

2. Lakukan pelatihan kepada sales promotion


Training atau pelatihan yang diberikan kepada sales promotion akan meningkatkan pengetahuan
mereka. Biasanya training atau pelatihan ini akan mengajari para sales promotion bagaimana
cara berbicara yang baik dan benar kepada calon konsumen, sehingga calon konsumen tersebut
tertarik dengan barang atau jasa yang dipasarkan.

Selain itu, training atau pelatihan ini juga akan memberikan pengetahuan yang cukup tentang
informasi atau spesifikasi dari produk barang atau jasa yang mereka jual. Dampaknya adalah
proses komunikasi dapat dilakukan dengan lancar karena sales promotion sudah memiliki
pengetahuan yang cukup untuk menjawab semua pertanyaan konsumen.

3. Pameran produk

Kegiata ketiga yang juga berfungsi untuk mendukung terciptanya proses komunikasi pemasaran
yang baik adalah dengan melakukan pameran produk. Biasanya, pada pameran produk calon
konsumen akan langsung bertanya mengenai spesifikasi, kegunaan serta hal – hal terkait produk
yang dipasarkan. Ketika itu terjadi, maka sebenarnya proses komunikasi pemasaran sudah
dimulai.

4. Terjalinnya sebuah hubungan baik antara penjual dengan pembeli

Hubungan baik yang telah terjalin antara penjual dengan pembeli akan menciptakan sebuah
kelompok pasar yang sangat baik, karena kemungkinan besar dengan terjalinnya hubungan baik
tersebut, calon konsumen akan menjadi konsumen yang berkelanjutan. Ketika terjalinnya sebuah
hubungan yang baik, proses komunikasi antara penjual dan pembeli juga akan semakin lancar
dan penyampaian informasi juga akan semakin mudah.

5. Informasi yang akurat

Dengan memberikan informasi kepada konsumen tentang produk yang kita pasarkan, secara
tidak langsung akan mengarahkan konsumen untuk melihat produk tersebut. Selain itu,
konsumen akan mencari, memahami dan mengingat semua informasi yang telah diberikan
karena konsumen akan refleks melakukan adaptasi terhadap informasi tersebut sehingga muncul
sebuah persepsi pada diri mereka. Persepsi yang muncul inilah yang akan mempengaruhi mereka
untuk mengambil sebuah keputusan ketika proses komunikasi sedang berjalan.

6. Perencanaan

Perencanaan yang matang dalam setiap proses komunikasi pemasaran akan sangat berpengaruh
terhadap keberlangsungan pemasaran tersebut. Untuk itu, penjual sebagai komunikator pemberi
informasi harus memiliki perencanaan agar mampu menjalankan proses komunikasi didalam
situasi dan kondisi apapun. Perencanaan meliputi beberapa bagian, yakni :

 Analisis konsumen

 Melihat peluang yang ada

 Memilih sasaran

 Menentukan bauran komunikasi

 Mendesain strategi penyampaian informasi atau pesan

 Menetapkan media yang digunakan serta strategi penggunaan media

7. Melakukan riset tentang kebutuhan konsumen

Sebelum melakukan seluruh bagian proses pemasaran, sebaiknya Anda melakukan riset tentang
kebutuhan konsumen yang Anda jadikan sebagai target pemasaran. Riset ini akan sangat
berpengaruh terhadap proses pemasaran karena dari informasi yang Anda peroleh ketika
melakukan riset, Anda akan mendapatkan sebuah petunjuk atau informasi yang akan mendukung
Anda ketika proses pemasaran sedang berlangsung.

8. Mengetahui area pemasaran

Proses yang tidak kalah penting untuk Anda lakukan adalah mencari informasi tentang
lingkungan atau area pemasaran produk yang Anda pasarkan. Dengan mengetahui area
pemasaran, maka Anda dapat memilah konsumen mana yang cocok untuk Anda dekati serta
Anda akan lebih mengetahui apa saja yang dibutuhkan konsumen pada area tersebut. Ketika
Anda sudah memiliki informasi yang cukup tentang area pemasaran Anda, maka proses
pemasaran tidak akan memiliki hambatan yang berarti.

9. Mempengaruhi konsumen

Mempengaruhi konsumen juga merupakan sebuah proses yang sangat penting untuk mendukung
pemasaran Anda berhasil. Mempengaruhi konsumen dapat Anda lakukan dengan membangun
kesadaran atau minat konsumen dengan cara memberikan informasi yang akan merangsang
konsumen untuk menggunakan produk Anda.
10. Bentuk persepsi konsumen

Proses selanjutnya adalah membentuk sebuah persepsi bahwa produk yang Anda tawarkan
berkualitas dan memiliki beragam manfaat. Dengan persepsi yang mampu memperkuat kualitas
produk yang Anda berikan kepada calon konsumen, secara tidak langsung konsumen akan
tertarik untuk mendengarkan setiap penjelasan dari Anda.

11. Pemecahan masalah

Proses komunikasi pemasaran yang sedang berlangsung juga harus mampu untuk melakukan
pemecahan masalah bagi konsumen. Seorang konsumen akan membeli sebuah produk untuk
mengatasi masalah yang dialaminya. Biasanya hal ini akan terjadi ketika proses komunikasi
dilakukan untuk memasarkan produk kesehatan, teknologi ataupun kebutuhan lainnya.

12. Evaluasi

Ketika melakukan komunikasi pemasaran, konsumen akan mengevaluasi setiap informasi yang
diberikan oleh sales promotion. Nah, didalam proses evaluasi inilah konsumen akan melakukan
penilaian terhadap sebuah barang. Penilaian yang Ia dapatkan akan berpengaruh terhadap
kesepakatan yang akan terjadi sewaktu proses pemasaran.

13. Presentasi

Pada saar proses komunikasi pemasaran sudah memasuki tahap awal, maka komunikator akan
dituntut untuk mampu mempresentasikan apa yang Ia pikir dan rasakan mengenai sebuah produk
yang Ia pasarkan kepada konsumen. Presentasi yang disampaikan akan menjadi langkah awal
bagi konsumen untuk melanjutkan proses komunikasi atau meninggalkan proses komunikasi
tersebut.

14. Tanya jawab

Pada tahap ini akan terjadi percakapan atau tanya jawab antara sales promotion selaku penjual
dengan konsumen selaku pembeli. Ketika proses tanya jawab ini berhasil memuaskan konsumen
dan konsumen merasa bahwa Ia mendapatkan semua jawaban sesuai dengan keinginannya, maka
konsumen tidak akan ragu untuk mengambil keputusan.
15. Mengatasi gangguan yang mungkin muncul

Seorang pelaku pemasaran produk yang bertindak sebagai komunikator, haruslah mampu untuk
mengatasi segala jenis gangguan yang mungkin saja muncul ketika proses komunikasi
pemasaran sedang berjalan. Gangguan itu bisa saja datang dari pertanyaan konsumen, keinginan
konsumen ataupun hal – hal lainnya. Oleh karena itu, Anda sebagai pelaku pemasaran harus siap
untuk mengatasi gangguan tersebut demi terciptanya proses komunikasi yang baik.

16. Membuat keputusan

Setelah proses komunikasi pemasaran yang sedang berlangsung dianggap cukup, maka saatnya
bagi Anda untuk menunggu keputusan dari konsumen. Keputusan dari konsumen bisa Anda
dapatkan secara langsung ataupun bisa juga Anda dapatkan setelah konsumen berpikir terlebih
dahulu. Pada proses ini, jangan biarkan calon konsumen Anda untuk ragu terhadap produk Anda.
Namun, jangan pula memaksa konsumen untuk menggunakan produk Anda.

17. Analisis setelah pemasaran selesai

Setelah mendapatkan keputusan dari calon konsumen Anda, maka saatnya untuk melakukan
analisis atau riset. Analisis atau riset ini berguna untuk mempersiapkan kembali diri Anda ketika
melakukan pemasaran kepada calon konsumen yang lainnya. Selain itu, Anda juga akan
mengetahui dibagian mana letak kekurangan Anda sewaktu melakukan pemasaran sehingga
Anda dapat mengevaluasi dan memperbaikinya.

Dari semua unsur serta faktor pendukung proses komunikasi pemasaran diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa untuk melakukan sebuah komunikasi pemasaran yang baik dan efektik
haruslah dilakukan dengan penuh perencanaan serta menggunakan strategi yang baik. Meskipun
proses komunikasi pemasaran sudah Anda lakukan dengan baik serta penuh perencanaan, hal itu
tidak menjamin bahwa konsumen akan menggunakan produk Anda. Untuk itu, jangan pernah
menyerah dalam setiap pemasaran yang Anda lakukan.
B. BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERINTEGRASI
Dalam membangun hubungan pelanggan yang baik membutuhkan lebih dari sekedar
mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga untuk produk itu secara atraktif, dan
menyediakan produk itu bagi pelanggan sasaran. Perlu kita perhatikan bahwa perusahaan harus
mengomunikasikan proposisi nilai mereka kepada pelanggan, dan apa yang mereka
komunikasikan tidak boleh di biarkan begitu saja . Apapun bentuk komunikasi yang mereka
gunakan harus sudah diintegrasikan secara cermat dan tepat. Komunikasi yang baik adalah kunci
bagi sebuah usaha perusahaan untuk membangun hubungan pelanggan yang akan
menguntungkan bagi perusahaan tersebut

A. Bauran Promosi
Bauran Promosi atau dalam bahasa inggrisnya ialah promotion mix, biasa disebut bauran
komunikasi pemasaran (marketing communication mix) terhadap perusahaan merupakan paduan
spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pejualan personal, dan sarana
pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk membangun hubungan kepada para
pelanggannya. Definisi utama sarana promosi meliputi :

1.Periklanan (advertising) , sebuah sarana terbayar dari presentasi nonpribadi dan promosi ide,
barang, atau jasa dengan sponsor tertentu.

2.Promosi Penjualan (sales promotion) , insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian
atau penjualan produk dan jasa.

3.Hubungan masyarakat (public relation) , upaya untuk membangun hubungan baik dengan
berbagai kalangan terutama di daerah yang ingin kita pasarkan untuk mendapatkan publisitas
yang diinginkan, membangun citra perusahaan yang baik, dan menangani atau menghadapi
rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan.

4.Penjualan personal (personal selling) , komunikasi antar pribadi oleh wiraniaga perusahaan
yang bertujuan untuk menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan.
5.Pemasaran langsung (direct marketing) , hubungan langsung dengan konsumen individual yang
ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respons segera dan membangun hubungan
pelanggan yang langgeng, biasanya melalui alat elektronik atau media elektronik.

KOMUNIKASI PEMASARAN TERINTEGRASI


Dalam beberapa dekade terakhir ini, pemasar telah menyempurnakan seni pemasaran menjual
suatu produk dengan standar tinggi kepada masyarakat. Para pemasar mengembangkan teknik
komunikasi dalam bentuk media yang sangat efektif untuk mendukung strategi pemasaran ini.

1.Ruang Lingkup Komunikasi Pemasaran Baru


Dua faktor utama yang mengubah seni komunikasi pemasaran saat ini ialah :

Ketika pasar media telah terfregmentasi, pemasar menjauhi pemasaran media, selanjutnya
mereka mengembangkan program pemasaran terfokus yang dirancang untuk membangun
hubungan yang lebih erat dengan pelanggan dalam pasar mikro yang didefinisikan secara sempit.

Perkembangan pesat dalam teknologi informasi mempercepat pergerakan menuju pemasaran


tefregmentasi. Dengan berbagai macam teknologi informasi yang baru saat ini, pemasar dapat
mengakumulasikan informasi pelanggan rinci dan tetap mengikuti perkembangan kebutuhan
pelanggan.

2.Perubahan Model Komunikasi Pemasaran


Perubahan yang menuju pemasaran tersegmentasi dan perkembangan pesat dalam teknologi
informasi dan komunikasi saat ini telah memberikan dampak besar terhadap komunikasi
pemasaran. Seperti halnya pemasaran media yang dulu melahirkan generasi baru terhadap media
komunikasi, perubahan menuju pemasaran sasaran dan perubahan lingkungan komunikasi
melahirkan model komunikasi pemasaran baru. Begitu banyak berbagai macam media yang
khusus dan lebih tepat sasaran untuk menjangkau segmen pelanggan yang lebih kecil dan pesan
yang lebih pribadi.
Bebarapa ahli industri periklanan bahkan memprediksikan kehancuran bentuk komunikasi media
massa yang lama. Mereka percaya bahwa pemasar akan semakin meninggalkan media massa
biasa dan akan digantikan dengan media digital yang sedang trending pada era saat ini.

3.Kebutuhan akan komunikasi pemasaran Terintegrasi


Perubahan menuju bauran pendekatan media dan komunikasi yang lebih kaya memberikan
masalah bagi pemasar. Dalam pemikiran konsumen, pesan melalui beragam media dan promosi
merupakan pesan tunggal tentang perusahaan. Pesan yang bertentangan dari sumber ini bisa
menghasilkan citra perusahaan, posisi merek, dan hubungan pelanggan yang membingungkan.
Komunikasi penjualan personal dikembangkan oleh manajemen penjualan. Personel perusahaan
lain bertanggung jawab atas hubungan masyarakat,acara promosi penjualan, pemasaran internet,
dan bentuk komunikasi pemasaran lainnnya. Meskipun demikian, sementara perusahaan-
perusahaan ini memisahkan sarana komunikasi mereka, tidak demikian dengan pelanggan.
Menurut seorang ahli komunikasi pemasaran:

“Sebagaian besar (konsumen) tidak akan menggolongkan pemakaian (media berbeda). mereka
tidak akan mengatakan: Hei, saya mau berselancar di Web. Bakar saja TV saya, buang semua
radio, batalkan semua langganan majalah dan, juga ambil telepon saya dan jangan kirimkan surat
lagi. ini bukan lah dunia yang diinginkan konsumen, dan juga bukan dunia yang sama bagi
pemasar”.

Konsep permasaran terintegrasi (integrated marketing communications-IMC). Dalam konsep ini,


perusahaan secara cermat mengintegrasikan berbagai saluran komunikasinya untuk
menghantarkan pesan yang jelas, konsisten dan menarik tentang organisasi dan mereknya.
C. MEDIA SOSIAL ATAU CONSUMER GENRATED MEDIA
Social media marketing adalah sebuah proses pemasaran yang dilakukan melalui pihak ketiga
yaitu website berbasis social media. Ada banyak media social yang bisa digunakan untuk
pemasaran atau promosi sebuah produk atau jasa. Akun media social yang sering digunakan
untuk promosi seperti Twitter, Facebook, dan Instagram. Melalui media ini, perusahaan atau
brand bisa melakukan promosi yang terstruktur dan tepat sasaran.

Apa yang Dipasarkan dalam Social Media Marketing?

Banyak orang jika mendengar kata pemasaran atau marketing, Pasti langsung terfikirkan tentang
iklan yang berisi produk.Tapi, pemasaran dengan media social tidak selalu berhubungan dengan
jual-beli secara langsung.Dalam social media marketing, Anda bisa memasarkan konten dalam
bentuk postingan di web, gambar, atau video.Konten yang dipasarkan melalui media social ini
berhubungan dengan barang atau jasa yang akan dijual.

Selain memasarkan konten, social media marketing juga memasarkan merek. Maksud dari
pemasaran merek di sini adalah mengenalkan merek (secara umum) ke masyarakat secara
menyeluruh atau yang sering disebut dengan brand awarness. Dengan mengenalkan merek dan
memberi impresi yang baik, maka rasa percaya masyarakat akan meningkat dan bisa membesar
konversi promosi ke penjualan.

Berikut adalah Komponen Penting yang Harus Ada pada Social Media Marketing.
Ada beberapa komponen penting yang harus ada dalam social media marketing. Anda harus
memahami komponen di bawah ini agar proses pemasaran ini berjalan dengan lancar.

1. Fokus pada Sasaran


Social media marketing bisa dilakukan oleh siapa saja, asal memiliki akun jejaring sosial,
mereka bisa melakukan pemasaran. Namun, pemasaran yang fokus dan tepat sasaran susah
dilakukan. Sebelum memasarkan produk ada baiknya menentukan targetnya terlebih dahulu.
Lebih baik melakukan promosi ke 100 orang yang tepat sasaran daripada ribuan orang yang
belum tentu mau membaca konten promosinya. Selain itu, promosi ke user yang telah
ditargetkan juga bisa meningkatkan penjualan barang.

2. Sabar
Social media marketing membutuhkan kesabaran karena peluang menyerahnya seorang marketer
besar. Pertama, konversi penjualan tidak bisa dilihat secara langsung. Masyarakat butuh
diyakinkan untuk mau membeli. Untuk itu, promosi di sini harus dilakukan secara berkala dan
menarik.

3. Menggabungkan Banyak Platform


Fokus ke satu media social memang sangat disyaratkan oleh banyak marketer. Namun, kalau
Anda bisa memasukkan beberapa media sosial dengan baik, promosi bisa berjalan dengan lancar.
Biasanya pengguna media sosial di beberapa platform memiliki keunikan tersendiri dalam
menanggapi promosi. Ada yang suka promosi secara hard selling, ada yang suka promosi ringan,
promosi dengan gambar, dan video.

4. Ada Influencer
Selain menghadirkan konten yang bermutu, menggunakan influencer juga bisa digunakan untuk
menarik banyak pembeli. Anda bisa menggunakan beberapa selebriti atau selebgram yang dekat
dengan masyarakat.

5. Interaksi yang Aktif


Saat menggunakan media sosial, jangan lupakan interaksi dengan masyarakat. Saat ada yang
bertanya atau melakukan komplain, Anda harus menanggapinya dengan baik. Interaksi yang
aktif akan membuat merek yang Anda miliki semakin dipercaya.
Cara Kerja Sosial Media Marketing.
Sosial media marketing tidak bekerja secara langsung. Konversi penjualan membutuhkan waktu
cukup lama karena masyarakat membutuhkan trust atau rasa percaya. Setelah rasa percaya ini
meningkat dibarengi dengan strategi yang tepat (misal menggunakan selebgram), penjualan bisa
berjalan dengan lancar.

Lamanya proses konversi dari promosi ke penjualan ini membuat banyak marketer tidak sabar.
Akhirnya mereka gagal menerapkan cara pemasaran ini meski cukup penting. Agar pemasaran
ini bisa berjalan lancar, Anda harus bersabar dan menerapkan metode yang tepat, misal target
promosinya jelas dan interaksi dengan masyarakat berjalan dengan baik.
D.ANGGARAN PROMOSI

Banyak perusahaan yang ingin memperkenalkan produk / jasanya kepada calon pelanggan
mereka. Dibutuhkan promosi untuk tujuan tersebut. Setiap promosi pastinya membutuhkan
anggaran. Berikut penjelasan tentang anggaran promosi dalam bisnis.

Apa itu Anggaran Promosi?


Anggaran promosi adalah sejumlah uang tertentu yang disisihkan untuk mempromosikan produk
atau kepercayaan bisnis atau organisasi. Promotional budget ini dibuat untuk mengantisipasi
biaya penting yang terkait dengan pertumbuhan bisnis atau mempertahankan nama merek.

Anggaran sering diatur sesuai dengan persentase penjualan atau keuntungan untuk
mempertahankan tingkat pertumbuhan yang diinginkan.

Periklanan dan promosi bisnis adalah biaya yang bagi sebagian besar bisnis / perusahaan
dibutuhkan waktu untuk memprediksinya. Oleh karena itu, metode persentase dapat digunakan.
Jika lini produk baru akan dirilis dalam waktu dekat, anggaran bisa ditingkatkan.

Promotional budget yang tinggi memotong keuntungan pada periode penggunaan dan
dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan atau awareness akan produk / perusahaan di masa
depan.

Bagaimana Anggaran Promosi Dibelanjakan


Promotional budget biasanya menggunakan uang untuk mengajukan iklan di semua media
seperti radio, televisi, internet, dan cetak. Kampanye email, penjangkauan media sosial, dan
outdoor signage juga akan termasuk dalam anggaran untuk promosi perusahaan.

Promotional budget juga bisa mengarah pada pengadaan tenaga ahli dan konsultan luar yang
mengembangkan kampanye dan menempatkannya di media dan lokasi yang sesuai.

Hal ini bisa termasuk perusahaan / firma marketing profesional yang mengumpulkan dan
menginterpretasikan data. Ini dilakukan untuk lebih memahami bagaimana dana yang
dibelanjakan dalam anggaran promosi diterjemahkan ke dalam bisnis baru atau berulang bagi
perusahaan.
Cara organisasi perusahaan mengalokasikan dana ini terus berkembang, terutama dengan
mengalihkan perhatian publik dari media tradisional yang lebih tua seperti cetak untuk lebih
fokus pada media digital, daring, dan mobile.

Meskipun ukuran keseluruhan anggaran promosi perusahaan mungkin tidak berubah, cara uang
dibagi mungkin akan berubah. Misalnya, uang yang dulu semata-mata ditujukan untuk iklan
melalui televisi mungkin sekarang lebih mencakup kampanye yang menjangkau orang-orang di
smartphone.

Pergeseran yang terjadi dengan tren promotional budget dapat berdampak langsung pada industri
media yang mengandalkan hasil penjualan tersebut.

Penurunan uang periklanan untuk surat kabar dan media cetak lainnya, karena perusahaan
mengarahkan aset tersebut ke media digital dan gerai lainnya. Hal ini memberikan kontribusi
terhadap penurunan industri surat kabar dan majalah.

Return on investment yang perusahaan dapatkan dari anggaran promosi mereka seringkali
memiliki dampak signifikan terhadap di mana mereka terus menempatkan dananya.

Jika kampanye billboard gagal menarik perhatian sementara pesan pemasaran yang tersebar
melalui saluran media sosial meningkatkan penjualan, diperlukan strategi lainnya. Seperti
kemungkinan besar anggaran promosi di perusahaan akan disesuaikan untuk mendukung lebih
banyak investasi di media sosial.
2.1 PEMASARAN GLOBAL DAN E-MARKETING

A.MOTIF PEMASARAN GO INTERNASIONAL

Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang terlibat dalam produksi dan penjualan barang-
barang dan jasa-jasa di lebih dari satu negara. Perusahaan multinasional biasanya terdiri atas
perusahaan induk yang berada di negara asal dan paling tidak lima atau enam cabang perusahaan
atau anak perusahaan yang berada di luar negeri. Biasanya perusahaan multinasional lebih
banyak melakukan investasi langsung di luar negeri (direct foreign investment).

Perusahaan multinasional awalnya adalah perusahaan domestic, dengan tingkat


pertumbuhannya yang semakin tinggi, peluang pasar yang dihadapi semakin besar, maka
perusahaan akan melakukan ekspansi ke negara lain atau go internasional. Motivasi perusahaan
go international meliputi:

1. Memperluas pasar

2. Penggunaan bahan baku dari negara asing,

3. Untuk mempertahankan kelangsungan suplai bahan baku dari berbagai Negara,

4. Penggunaan teknologi asing

5. Peningkatan efisiensi produksi

6. Menghindari hambatan politik dan peraturan pemerintah

7. Fluktuisasi foreign exchange market

8. Diversifikasi international
Perbedaan manajemen keuangan multinasional dengan manajemen keuangan domestic
terletak pada skup bisnis yang dilaksanakan. Perbedaan tersebut menjadi inti munculnya kondisi-
kondisi yang tidak terdapat pada manajemen keuangan domestic seperti:

a) Perbedaan denominasi mata uang. Aliran kas dari anak perusahaan di berbagai negara terdiri
atas mata uang yang berbeda. Dengan demikian analisis nilai tukar dan pengaruh perubahan nilai
mata uang harus diperhatikan

b) Ramifikasi legal dan ekonomi, setiap negara dimana perusahan beroperasi mempunyai
institusi ekonomi dan politik yang berbeda, dan perbedaan ini menimbulkan masalah yang serius
bagi holding company.

c) Perbedaan bahasa, kemampuan berbahasa yang baik memungkinkan untuk melakukan


penetrasi pasar dengan mudah

d) Perbedaan budaya, perusahaan multinasional harus mempertimbangkan faktor budaya


terutama dalam penentuan tujuan, ketenaga kerjaan, dan kemampuannya untuk memperoleh
profit yang wajar.

e) Peranan pemerintah, memilki peran dalam menciptakan aturan dasar dan partisipasi yang
minim. Kondisi seperti ini mudah dijumpai di beberapa negara maju, tetapi dibanyak negara
berkembang peran pemerintah begitu besar dalam transaksi international.

f) Risiko politik, adalah kumungkinan bahwa perusahaan multinasional diambil alih oleh negara
dimana perusahaan itu berada.
MOTIF-MOTIF

Ada 3 motif berdirinya perusahaan multinasional, yaitu:

1.Bermotif memperluas usahanya dalam rangka mencari bahan baku (raw material seker) dan
menjual produknya keluar negeri, bahkan pemerintah tidak tahu berapa banyak dan apa saja yang
dihasilkan oleh perusahaan asing tersebut. (Seperti: PT Freeport (timah dan emas) di Irian Jaya,
PT Caltex (minyak) di Riau, PT Port Newman (minyak) di Batu Binjai NTB dll.

2.Bermotif mencari pasar (market seeker).

Setelah terpenuhinya pasar dalam negara tersebut, perusahaan multinasional ini berusaha
mencari pasar-pasar baru untuk memasarkan produknya. Hal ini dapat memperluas jangkauan
pemasaran barang tersebut.

3.Bermotif menimumkan biaya (cost minimazer) dan memaksimalkan sumber daya, Seperti:
Keringanan pajak, tenaga kerja murah, harga tanah murah, biaya pengolahan limbah dengan
syarat ringan, menghindari adanya batasan kuota dinegaranya, dan pelayanan purna jual cepat.
B. SEGMENTASI,TARGETING DAN POSISIONING GLOBAL
Dalam pemasaran produk, terdapat tiga komponen utama yang harus dijalankan sebagai
rangkaian dari strategi promosi perusahaan. Tiga komponen tersebut adalah segmenting targeting
positioning (STP). Untuk memahami lebih jauh terkait tiga komponen tersebut, dalam artikel ini
akan dibahas secara khusus mengenai komponen pemasaran produk sebagai berikut.

1. Segmenting

Segmenting atau yang sering dikenal dengan segmentasi pasar merupakan tindakan
mengklasifikasikan pasar ke dalam kelompok-kelompok dengan berbagai kategori. Sehingga
kondisi tersebut memungkinkan kebutuhan produk yang berbeda atau kombinasi pemasaran yang
terpisah. Singkatnya, segmentasi merupakan proses membagi pasar menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil berdasarkan dari karakteristik yang memiliki nilai. Melalui segmentasi pasar, aktivitas
pemasaran bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana dan memperoleh hasil yang maksimal dalam
memberikan kepuasan untuk konsumen.

Dalam segmentasi pasar, terdapat beberapa variabel yang harus Anda perhatikan seperti aspek
demografis, psikografis maupun behavior atau perilaku konsumen. Pada aspek demografis
misalnya, Anda membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok seperti umur, jenis kelamin,
pendapatan, pendidikan, ras, dan lain sebagainya. Kemudian dari aspek psikografis, Anda akan
membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial seperti
kepribadian, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Terakhir adalah aspek perilaku, Anda akan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen sesuai
dengan kategori dalam tingkah laku konsumen, perasaan, cara mereka menggunakan produk atau
kondisi pemakaian, serta loyalitas terhadap brand. Upaya yang dapat Anda lakukan untuk
menentukan segmen ini adalah dengan membagi pasar ke dalam kategori user dan non user atas
produk Anda.
2. Targeting
Komponen kedua adalah targeting atau menetapkan target pasar yang ingin Anda sasar.
Targeting merupakan tindakan menilai ketertarikan dan minat dari beragam segmen pasar,
kemudian menentukan segmen pasar mana yang akan Anda jadikan sebagai target pasar. Target
pasar dipahami sebagai kelompok yang dipilih oleh suatu bisnis untuk dijadikan sebagai calon
pelanggan dengan melakukan penargetan dan segmentasi.

Terdapat empat strategi yang bisa Anda pilih dalam melakukan targeting diantaranya
undifferentiated targeting strategy, differentiated targeting strategy, concentrated targeting
strategy, dan custom targeting strategy.

1.Undifferentiated targeting strategy menjelaskan bahwa strategi ini ditujukan untuk pasar besar
dengan kebutuhan yang serupa. Maka dari itu, di dalamnya hanya akan ada satu jenis pemasaran
yang diterapkan untuk melayani semua jenis pasar. Perusahaan hanya mendapat peluang untuk
mengoptimalkan produksi, distribusi dan periklanan massa untuk mendapatkan citra terbaik dari
konsumen secara mayoritas.

2.Differentiated targeting strategy menjelaskan bahwa perusahaan memproduksi berbagai produk


dengan masing-masing ciri yang berbeda. Setiap konsumen tentu saja menginginkan variasi
produk yang beragam, sehingga Anda harus berupaya menawarkan beberapa jenis produk sesuai
permintaan pasar.

3.Concentrated targeting strategy, perusahaan hanya berfokus menawarkan jenis produk tertentu
dalam satu segmen yang dinilai paling berpeluang pasar.

4.Custom targeting strategy ditujukan pada pendekatan konsumen yang bersifat individual

3. Positioning

Ketiga adalah positioning atau penempatan produk yang merupakan upaya untuk menempatkan
posisi produk dalam menghadapi persaingan. Pengembangan strategi pemasaran ini bertujuan
untuk mempengaruhi tentang bagaimana suatu segmen pasar tertentu menilai produk maupun
jasa ketika dibandingkan dalam kompetisi pasar. Sementara, dalam menentukan posisi pasar
Anda harus menunjukkan bahwa produk bisa dibedakan dari kompetitornya.
Itulah yang perlu Anda pahami tentang segmenting, targeting dan positioning dalam strategi
pemasaran. Dengan demikian, pemasaran yang Anda jalankan mendapatkan hasil yang optimal,
yaitu menarik minat konsumen agar mereka melakukan transaksi pembelian.

Jika Anda telah berhasil mendorong konsumen untuk membeli produk Anda, maka selanjutnya
Anda harus mengupayakan kemudahan transaksi yang akan mereka lakukan. Anda perlu
memikirkan sistem transaksi yang bisa langsung dilakukan melalui website. Hal ini ditujukan
agar calon pembeli Anda dapat langsung membayar pesanannya saat itu juga. Untuk
mengakomodasi penerimaan pembayaran melalui berbagai metode, Anda perlu menggunakan
layanan payment gateway seperti Xendit.

Menerima pembayaran sesuai dengan preferensi pelanggan dapat meningkatkan penjualan bagi
bisnis Anda. Dengan Xendit, Anda dapat menerima pembayaran melalui e-wallet, virtual account
(transfer bank), kartu kredit/debut, gerai retail dan cicilan tanpa kartu kredit. Daftar sekarang
tanpa dikenakan biaya pengaturan dan perawatan, hanya bayar sesuai penggunaan.
C. TANTANGAN PEMASARAN GLOBAL
Pemasaran internasional merupakan upaya pemasaran yang ditargetkan lintas batas negara.
Karena melibatkan berbagai karakteristik berbeda dari pelanggan, pasar dan persaingan;
tantangan pemasaran internasional lebih kompleks dibandingkan dengan pemasaran lokal.

Diantara tantangannya adalah terkait:

 Segmentasi: apakah pelanggan disegmentasikan berdasarkan negara-demi-negara atau


karakteristik lainnya?

 Produk: apakah penawaran harus distandarisasi untuk pasar internasional atau


disesuaikan untuk setiap pasar geografis?

 Sifat dan metode [[pemasaran internasional]]. Ini akan sangat bervariasi tergantung pada
apakah perusahaan menangani produk atau jasa industri atau konsumen

D. E-MARKETING
Internet marketing adalah bentuk usaha dari perusahaan untuk memasarkan produk dan jasanya
serta membangun hubungan dengan pelanggan melalui media internet “Kotler dan Armstrong,
2008:237”. Internet marketing merupakan bagian dari E-Marketing “electronic marketing” dan
E-Business “elektronic business”.

Internet marketing tidak hanya menunjuk pada penggunaan media digital, tetapi juga
berhubungan dengan bagaimana melakukan manajemen data konsumen dan menjaga relasi yang
baik dengan konsumen.
SEJARAH INTERNET MARKETING
Sejarah Internet Marketing sebenarnya dimulai bersamaan dengan sejarah hadirnya internet itu
sendiri. Sejak awal diciptakannya, internet sudah membawa fitur-fitur yang cocok untuk
marketing. Kemajuan teknologi pendukung internet seperti munculnya beragam bahasa
pemrograman dan database membuat internet marketing menjadi lebih menarik, hingga akhirnya
muncul berbagai jenis variasi internet marketing, seperti:

 Search engine marketing: Mengoptimalkan website sehingga dapat diindeks di bagian


atas search engine. Hal ini disebut juga sebagai search engine optimization.

 Display advertising: Menampilkan produk-produk di website

 E-mail marketing: Idenya adalah menampilkan produk di email, sebagai pengganti


pengiriman brosur secara manual menggunakan pos.

 Affiliate marketing: Mengajak orang untuk mengunjungi situs tertentu dengan cara

 Interactive advertising: Pembuatan iklan dalam bentuk animasi atau gambar untuk
mengiklankan

 Blog marketing: Menggunakan blog/web blog untuk memasarkan sesuatu, baik secara
langsung dari pihak perusahaan maupun karyawannya atau melalui layanan pihak

 Viral marketing: Menggunakan media jaringan sosial untuk mebuat sebuah brand
tertancap di benak banyak

 Di Indonesia sendiri, teknik internet marketing sebenarnya masih terbatas


penggunaannya. Untuk itu suatu tantangan bagi masyarakat Indonesia untuk
menggunakan internet dalam proses marketing sehingga proses marketing bisa lebih
efisien dan efektif.
TUJUAN INTERNET MARKETING
Teknologi internet berkembang sangat pesat karena dapat menjangkau lebih luas dengan waktu
yang tidak terbatas. Menurut Strauss dan Frost “2012”, pemasaran menggunakan teknologi
internet “internet marketing” memiliki tujuan sebagai berikut:

1.Mampu menjangkau calon konsumen dengan biaya yang lebih murah.

2.Mampu melacak dan mengukur data respon konsumen terhadap aktivitas marketing yang
dilakukan perusahaan.

3.Mampu menjangkau pasar global sebagai pangsa pasar baru.

4.Menyajikan promosi yang lebih menarik.

5.Mempermudah proses pembelian dibandingkan dnegan sistem offline.

6.Persinalisasi pemasaran untuk tiap calon konsumen.

7.One-on-one marketing.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Seiring dengan perkembangan jaman dan lingkungan komunikasi yang senantiasa berubah maka
saat ini perusahaan membutuhkan komunikasi pemasaran yang efektif. Komunikasi pemasaran
yang efektif merupakan hasil dari suatu proses pemikiran yang bertahap. Faktor yang
mempengaruhinya berupa lingkungan komunikasi yang senantiasa berubah. Perubahan ini
dikarenakan kemajuan teknologi dan pengetahuan mengenai pergeseran tren dari pemasaran
massal (mass marketing) menjadi pemasaran yang tersegmentasi (segmented marketing). Hal ini
kemudian memunculkan kebutuhan untuk melakukan komunikasi pemasaran yang terpadu.

Perubahan dalam pemasaran modern dewasa ini, menyebabkan perusahaan harus berupaya keras
untuk menyergap target konsumennya dengan melakukan integrasi komunikasi pemasaran.
Integrasi komunikasi pemasaran merupakan perpaduan antara periklanan, promosi penjualan,
humas dan publisitas menjadi satu kesatuan yang bekerja secara menyeluruh.

3.2 SARAN

Pada saat pembuatan makalah Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. dengan sebuah pedoman yang bisa dipertanggungjawabkan dari banyaknya
sumber Penulis akan memperbaiki makalah tersebut . Oleh sebab itu penulis harapkan kritik serta
sarannya mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas
DAFTAR PUSTAKA
p://belajarserbaneka.blogspot.com/2012/11/peranan-perantara-dalam-pemasaran.html?m=1

https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/11/pengertian-saluran-distribusi-fungsi-manfaat-
tingkatan-bentuk-macam-macam.html

https://www.kajianpustaka.com/2017/10/pengertian-fungsi-dan-jenis-penjualan-eceran-
ritel.html?m=1

https://www.rajamanajemen.com/pemasaran-ritel-dan-perdagangan-grosir/

https://www.psychologymania.com/2013/08/pengertian-distribusi-fisik.html?m=1

https://www.google.com/amp/s/pakarkomunikasi.com/komunikasi-pemasaran/amp

https://www.google.com/amp/s/pakarkomunikasi.com/proses-komunikasi-pemasaran/amp

https://www.rajamanajemen.com/komunikasi-pemasaran-terintegrasi-2/

https://winstarlink.com/social-media-marketing/

https://www.google.com/amp/s/www.portalinvestasi.com/sekilas-tentang-anggaran-promosi/
amp/

http://mahasiswamanaj15.blogspot.com/2017/06/manajemen-keuangan-perusahaan.html?m=1

https://www.xendit.co/id/blog/pahami-segmenting-targeting-positioning-dalam-strategi-pemasaran/

https://cerdasco.com/apa-saja-tantangan-pemasaran-internasional/

https://www.dosenpendidikan.co.id/internet-marketing/

Anda mungkin juga menyukai