Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS PELANGGARAN ETIKA PARIWARA INDONESIA (EPI) PADA

IKLAN BANNER IM3 JL. DIENG, GADING KASRI, KEC. KLOJEN, KOTA
MALANG

MAKALAH

Disusun untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Etika Desain

Dosen pengampu: Bpk. Pujianto, Drs. M.Sn

Disusun Oleh :

Nathania P. Pramudya (170253610524)

DKV EE

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS SASTRA

JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


November 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa


yang telah memberikan banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis
Pelanggaran Etika Pariwara Indonesia (Epi) Pada Iklan Banner Im3
Jl. Dieng, Gading Kasri, Kec. Klojen, Kota Malang” dengan baik
tanpa ada halangan yang berarti.

Makalah ini telah penulis selesaikan dengan maksimal berkat


kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami
sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah
berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya
bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik
dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu
dengan segala kerendahan hati , kami selaku penyusun menerima
segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini


dapat menambah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata.

Malang, 29 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... iii

BAB I PENNDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 7
1.3 Tujuan Pembahasan ............................................................................. 7
1.5 Ruang Lingkup Perancangan ............................................................... 7
1.6 Daftar Istilah ........................................................................................ 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka .................................................................................. 9


2.2 Iklan Media Luar Ruang ...................................................................... 9
2.4 Banner ............................................................................................... 10
2.5 Etika Pariwara Indonesia (EPI) .......................................................... 11
2.6 IM3 ..................................................................................................... 13
BAB III HASIL ANALISIS

3.1 Penyajian Data ................................................................................... 15


3.2 Analisis Iklan ..................................................................................... 17
3.2.1 Visual ............................................................................................ 17
3.2.2 Verbal ............................................................................................ 20
3.2 Analisis Pelanggaran EPI ................................................................... 21
BAB IV SIMPULAN & SARAN

4.1 Simpulan ............................................................................................ 23


4.2 Saran ................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 24

LAMPIRAN .............................................................................................................. 25

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Iklan sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, maka menjadi yang wajar
jika banyak orang melihat iklan setiap harinya. Seiring berkembangnya jaman,
semakin maju banyak macam dan ragam bentuk dan model iklan. Namun tidak banyak
orang yang mengetahui hal ini. Masyarakat terkadang menganggap iklan sebagai hal
yang tidak begitu penting. Padahal faktanya banyak orang yang tertipu dan merasa
dirugikan dengan adanya iklan. Istilah yang sering dipakai adalah “termakan iklan”,
dimana istilah ini digunakan untuk orang yang tertipu dan merasa dirugikan. Beberapa
orang juga membeli barang atau jasa yang dirasa tidak perlu karena termakan oleh
iklan.
Maka dari itu penting untuk kita memahami pengertian iklan. Selain itu juga
kita harus mengetahui tata cara beriklan yang baik dan benar untuk menghindari
penipuan. Karena pada fakta yang terjadi sekarang ini, banyak sekali terjadi
pelanggaran iklan, tidak peduli perusahaan kecil ataupun besar. Hal ini dikarenakan
iklan atau promosi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem ekonomi dan
sosial masyarakat modern. Iklan sudah berkembang menjadi sistem komunikasi yang
sangat penting tidak saja bagi produsen barang dan jasa tetapi juga bagi konsumen.
Menurut Morrisan (2011:1), terdapat sebuah sistem ekonomi yang
berlandaskan pada pasar, konsumen semakin mengandalkan iklan dan bentuk promosi
lainnya untuk mendapatkan informasi yang akan mereka gunakan untuk membuat
keputusan apakah akan membeli suatu produk ataukah tidak. Di dunia pasar dengan
teknologi maju sekarang ini, konsumen semakin mengandalkan iklan dan bentuk
promosi lainnya untuk mendapatkan informasi yang akan mereka gunakan untuk
membuat keputusan apakah akan membeli suatu produk ataukah tidak (Morissan,
2010: 1).
Tentunya produsen akan mengalami kesulitan untuk menjual atau
memperkenalkan produk mereka kepada konsumen tanpa adanya kegiatan periklanan.
Dalam kegiatan periklanan memerlukan media sebagai alat untuk menyampaikan
5

pesan kepada konsumen. Yang dimaksud dengan media periklanan meliputi segenap
perangkat yang dapat memuat atau menyampaikan pesan promosi kepada calon
pembeli dan atau pengguna produk atau merek (Morissan, 2014: 178). Media terbagi
menjadi dua yaitu media massa dan media nonmassa. Media massa menyasar khalayak
luas, selain lingkungan sektor, industri, profesi, atau entitasnya sendiri, sedangkan
media nonmassa menyasar khalayak terbatas di sekitar sektor, industri, profesi, atau
entitasnya sendiri. Media juga ada berbagai macam bentuknya seperti surat kabar,
majalah, televisi, radio, internet, dan sebagainya.
Dalam makalah ini, penulis akan menggunakan media luar ruang sebagai objek
yang akan dianalisis. Periklanan luar ruang merupakan bentuk periklanan tertua yang
sudah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu. Iklan dengan menggunakan media luar
ruang memiliki satu tujuan, yakni agar dapat dilihat oleh para konsumen di luar rumah
mereka yang kemudian menjadi asal jenis media. Berbeda dengan televisi, majalah,
dan radio yang diterima di rumah yang dapat konsumen lihat di dalam ruangan.
Terdapat berbagai macam media periklanan luar ruang, contohnya seperti
poster, spanduk, baliho, papan reklame, billboard atau papan reklame, periklanan
transit (termasuk iklan-iklan yang dilukis pada bis-bis atau truk), periklanan di halte
bis, balon-balon raksasa, display di mal perbelanjaan, tulisan di udara, T-shirt yang
dipenuhi logo-logo merek, dan lain sebagainya.
Dalam makalah ini, membahas mengenai pelanggaran Etika Pariwara
Indonesia terhadap iklan media luar ruang khususnya pelanggaran yang dilakukan
pada iklan banner milik Indosat IM3 atau yang sekarang bernama IM3 Ooredoo (salah
satu layanan seluler prabayar di Indonesia) yang ditemukan di Kota Malang. Sebagai
layanan seluler prabayar pasti melakukan banyak kegiatan periklanan, namun bukan
menjadi alasan jika tidak mengikuti aturan EPI. Dipilihnya iklan ini karena terdapat
beberapa pelanggaran yang ada pada iklan. Ini membuktikan masih banyak ditemukan
pelanggaran etika pada iklan di kota ini, yang membuktikan masih rendahnya
kepedulian etika periklanan oleh para pelaku usaha periklanan, akibatnya pelanggaran
terhadap ranah etika dalam dunia periklanan dengan mudah dijumpai di
berbagai iklan.
6

Dewan Periklanan Indonesia (DPI), adalah lembaga yang menyusun Etika


Pariwara Indonesia (EPI) untuk merancang peraturan dalam dunia periklanan
Indonesia. Lembaga inilah yang mencegah terjadinya pelanggaran dan dirugikannya
konsumen karenanya. Sebagai contoh, di bawa ini merupakan salah satu dari beberapa
pelanggaran Etika Pariwara Indonesia dalam penempatan iklan luar ruang berupa
banner.
Gambar 1.1 Penempatan iklan luar ruang yang melanggar EPI

Sumber: (depok.go.id, diakses pada kamis, 28 November 2019 pukul 20.55 WIB)

Gambar 1.1 adalah contoh pelanggaran EPI sebagai iklan luar ruang.
Pelanggaran EPI pada iklan diatas adalah pasal 4.4 ayat 4.4.6 yang menyebutkan
“Konstruksi maupun bidang iklan harus tampil harmonis secara fisik maupun estetika,
terhadap bangungan, lingkungan, atau kota, sesuai dengan peraturan daerah yang
berlaku”. Dalam peraturan ini sangat jelas bahwa keharmonisan iklan sangat penting,
semakin banyak iklan yang tidak ditata dengan baik akan semakin mengurangi estetika
pemandangan kota.
Dalam hal inilah, peran Etika Pariwara Indonesia (EPI) sangat dibutuhkan. EPI
memiliki peranan penting untuk mengatur setiap iklan yang dilakukan oleh siapa saja
agar memenuhi dan tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan dalam EPI.
7

Bayangkan saja jika EPI tidak ada, maka para pelaku kegiatan periklanan hanya akan
memikirkan keuntungan tanpa memikirkan dampak negatif apa yang akan mereka
timbulkan pada konsumen, kota dan masih banyak pihak lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah yang dapat disimpulkan
adalah seberapa besar pelanggaran Etika Pariwara Indonesia (EPI) pada iklan banner
milik IM3 Ooredoo di Jl. Dieng, Gading Kasri, Kec. Klojen, Kota Malang.

1.3 Tujuan Perancangan


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibahas diatas, maka tujuan dari
perancangan ini adalah:
1. Menemukan pelanggaran iklan banner milik IM3 Ooredoo di Jl. Dieng,
Malang.
2. Menjabarkan/ medeskripsikan pelanggaran iklan banner milik IM3 Ooredoo di
Jl. Dieng, Malang.
3. Membahas penyebab terjadinya pelanggaran pada iklan banner milik IM3
Ooredoo di Jl. Dieng, Malang.

1.4 Ruang Lingkup Perancangan


Agar hasil akhir perancangan dapat lebih terarah Ruang lingkup dari makalah
ini adalah dalam lingkup iklan luar ruangan (oudoor) pada iklan banner milik IM3
Ooredoo di Jl. Dieng, Malang.

1.5 Definisi Istilah


Definisi istilah pada makalah ini ditujukan untuk menjelaskan maksud dari
penulis makalah. Tujuannya untuk menghindari keambiguitas atau kesalahpahaman.
Berikut definisi istilah perancangan ini:
8

1. Analisis
Analisis adalah aktivitas yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti,
mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk dikelompokkan kembali menurut
kriteria tertentu dan kemudian dicari kaitannya lalu ditafsirkan maknanya.
2. Etika
Etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya
manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-
prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar. Menurut Sumaryono (1995), etika
adalah studi tentang kebenaran dan ketidak benaran berdasarkan kodrat manusia yang
diwujudkan melaluii kehendak manusia dalam bertindak.
3. Banner
Pengertian banner secara umum adalah sebuah media informasi non personal
yang memiliki pesan promosi baik itu bertujaun menjual atau juga memperkenalkan
suatu hal kepada masyarakat. Menurut Darmadi Durianto (2003), banner adalah
sebuah proses komunikasi yang memiliki tujuan untuk membujuk banyak orang untuk
membeli dan menggunakan apa yang digambarkan dan menjadi sebuah promosi yang
bisa meningkatkan daya beli orang pada produk tersebut.
9

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka adalah bagian dalam penyusunan sebuah laporan, dalam bab
ini akan diungkapkan pemikiran serta teori-teori yang akan di jadikan landasan dalam
melakukan sebuah eksperimen. Berikut tinjauan pustaka makalah ini:

2.2 Iklan Media Luar Ruang


Iklan media luar ruangan atau outdoor advertising adalah periklanan
menggunakan media iklan promosi yang didesain serta ditempatkan pada luar ruangan
guna menyampaikan pesan atau info kepada masyarakat umum saat berada diluar
ruangan. Periklanan luar ruang merupakan bentuk periklanan tertua yang sudah
dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu. Iklan dengan menggunakan media luar ruang
memiliki satu tujuan, yakni agar dapat dilihat oleh para konsumen di luar rumah
mereka yang kemudian menjadi asal jenis media. Berbeda dengan televisi, majalah,
dan radio yang diterima di rumah yang dapat konsumen lihat di dalam ruangan.
Terdapat berbagai macam media periklanan luar ruang, contohnya seperti
poster, spanduk, baliho, papan reklame, billboard atau papan reklame, periklanan
transit (termasuk iklan-iklan yang dilukis pada bis-bis atau truk), periklanan di halte
bis, balon-balon raksasa, display di mal perbelanjaan, tulisan di udara, T-shirt yang
dipenuhi logo-logo merek, dan lain sebagainya. Seperti media iklan pada umumnya,
efektivitas pemakaian banner terhadap suatu periklanan ditentukan oleh berbagai
faktor selain penentuan lokasi. Menurut Kasali (2007: 139) berikut ini adalah
efektivitas media luar ruang:
1. Jangkauan.
Kemampuan media menjangkau target audiens/ konsumen. Pada media luar
ruang, faktor ini bersifat lokal, artinya hanya dapat menjangkau daerah di sekitarnya
saja.
10

2. Frekuensi.
Kemampuan media mengulang pesan iklan yang sama terhadap khalayak
sasaran saat mulai dilupakan.
3. Kontinuitas.
Kesinambungan media menyampaikan pesan iklan sesuai dengan tuntutan
strategi periklanan.
4. Ukuran.
Kemampuan media memberikan ukuran yang dituntut oleh pesan iklannya.
Papan reklame memiliki kemampuan untuk tampil secara mencolok dan tiba-tiba.
5. Warna
Kemampuan media menyajikan tata warna yang dituntut oleh suasana yang
dikehendaki pada saat pesan iklan disampaikan.
6. Pengaruh
Kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang fungsional dalam hal
menjual dirinya kepada khalayak sasaran.

2.3 Banner
Banner adalah suatu media promosi/ publikasi yang dicetak menggunakan
print digital dengan ukuran tertentu dan berbentuk portrait atau vertikal. Menurut
Darmadi Durianto (2003), banner adalah sebuah proses komunikasi yang memiliki
tujuan untuk membujuk banyak orang untuk membeli dan menggunakan apa yang
digambarkan dan menjadi sebuah promosi yang bisa meningkatkan daya beli orang
pada produk tersebut. Berdasarkan penjelasan Durianto, dapat disimpulkan beberapa
fungsi dan tujuan banner. Pada dasarnya fungsi banner adalah sebagai media
pemasaran yang berisi publikasi, iklan, promosi, dan berbagai keperluan lainnya.
Sedangkan tujuan dari pemasangan banner adalah untuk mempromosikan atau
mengiklankan sesuatu sehingga menarik perhatian lebih banyak orang ketika
melihatnya.
Mengacu pada penjelasan arti banner yang dijelaskan di atas, adapun beberapa
fungsi banner adalah sebagai berikut:
11

1. Media Informasi; pemasangan banner merupakan cara yang sangat efektif


sebagai media informasi kepada khalayak, baik itu banner offline maupun
banner di website/ blog.
2. Media Promosi; sama halnya sebagai media informasi, banner juga efektif
digunakan sebagai media promosi. Namun, tentu saja pemasangan banner
harus berada pada tempat yang strategis dan sering dilihat masyarakat umum.
3. Identitas/ Ciri Khas; banner pada sebuah website/ blog dapat berfungsi sebagai
identitas atau ciri khas website tersebut sehingga pengunjung lebih mudah
mengingatnya. Banner di website juga bisa menjadi salah satu cara dalam
melakukan branding secara online.
Berdasarkan bentuknya, terdapat beeberapa bentuk banner yakni:
1. X-Banner
Banner ini berbentuk huruf X dengan dua tiang penyangga. Biasanya tiang
penyangga terbuat dari bahan aluminium ringan sehingga mudah dibawa kemana saja.
X-Banner dapat digunakan berulang-ulang dan sangat cocok untuk digunakan untuk
indoor maupun outdoor.
2. Mini X-Banner
Mini X-Banner sama bentuknya dengan X-Banner tapi ukurannya lebih kecil.
Jenis banner ini biasanya diletakkan di atas meja dan digunakan untuk
mempromosikan suatu informasi, misalnya jadwal acara atau menu makanan.
3. Roll Banner
Roll banner berbentuk gulungan (roll), dimana penggunaannya sangat praktis.
Banner ini cukup ditarik dari sisi atas ke bawah sehingga terlihat secara keseluruhan.

2.4 Etika Pariwara Indonesia


EPI atau Etika Pariwara Indonesia adalah kumpulan peraturan mengenai tata
krama dan tata cara periklanan di Indonesia yang diatur atau disusun oleh Dewan
Periklanan Indonesia atau dikenal dengan sebutan DPI. Menurut DPI ( 2005: 16), EPI
adalah ketentuan – ketentuan normatif yang menyangkut profesi dan usaha periklanan
yang telah disepakati untuk dihormati, ditaati, dan ditegakkan oleh semua asosiasi dan
12

lembaga pengembannya Kumpulan peraturan ini terus diamandemen untuk


menyepadankan perkembangan industri periklanan di Indonesia.
Terdapat tiga pijakan yang digunakan seperti yang telah dijelaskan dalam kitab
EPI (2007: 9), yaitu:
1. Memberi arah atau ancangan pada cita-cita terciptanya adab periklanan
Indonesia yang sejahtera secara ekonomi, dan luhur secara budaya.
2. Agar tatanan etika mampu menjamin semua pelaku periklanan dapat hidup
bersama secara sehat dan lestari.
3. Ia tidak dimaksudkan untuk menggeser tanggung jawab kepada pihak lain.

Pada buku EPI edisi ke 2 cetakan 1 tahun 2014, terdapat 66 definisi (kategori)
iklan, Ketentuan Tata Krama yang terdiri dari isi iklan berisi 28 poin, ragam iklan
berisi 31 poin, pemeran iklan berisi 12 poin, wahana iklan 17 poin. Tata Krama yang
terdiri dari penerapan umum, produksi periklanan berisi 3 poin, media periklanan 16
poin. Penegakan terdiri dari landasan, kelembagaan, penerapan, prosedur, dan sanksi.
Lalu juga terdapat Penjelasan yang menjelaskan tentang lingkup iklan, asas, definisi,
ketentuan yang berisi tata krama isi iklan, ragam iklan pemeran iklan ddan wahana
iklan ; dan penegakan. Yang terakhir pada buku dicantumkan juga lampiran yang di
dalamnuya terdapat Hukum Positif Tentang Periklanan, Dewan Perikalan Indonesia
(DPI) dan Sekilas Swakarma. Secara ringkasnya isi pedoman tata krama dari buku EPI
ini tersusun dari dua tatanan tatanan :

1. Tata Krama (Code of Conducts)


Metode penyebarluasan pesan periklanan kepada masyarakat, yang bukan
tentang unsur efektivitas, estetika, dan seleranya. Adapun ketentuan yang dibahas
meliputi: (1) Tata krama isi iklan; (2) Tata krama raga iklan; (3) Tata krama pemeran
iklan; dan (4) Tata krama wahana iklan.
2. Tata Cara (Code of Practices)
Hanya mengatur praktek usaha para pelaku periklanan dalam memanfaatkan
ruang dan waktu iklan yang adil bagi semua pihak yang saling berhubungan. Ada 3
asas umum yang EPI jadikan dasar, yaitu :
13

1. Jujur, benar, dan bertanggung jawab.


2. Bersaing secara sehat.
3. Melindungi dan menghargai khalayak, tidak merendahkan agama, budaya,
negara, dan golongan, serta tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku.

2.4 IM3 Ooredoo


Indosat Ooredoo (lengkapnya PT Indosat Tbk., sebelumnya bernama Indosat)
adalah salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan
telekomunikasi di Indonesia. Perusahaan ini menawarkan saluran komunikasi untuk
pengguna telepon genggam dengan pilihan prabayar maupun pascabayar dengan
merek IM3 Ooredoo, jasa lainnya yang disediakan adalah saluran komunikasi via suara
untuk telepon tetap (fixed) termasuk sambungan langsung internasional IDD
(International Direct Dialing). Indosat Ooredoo juga menyediakan layanan
multimedia, internet dan komunikasi data (MIDI= Multimedia, Internet & Data
Communication Services).
Gambar 2.1 Logo Indosat Ooredoo

Sumber: (www.wikipedia.org)
Pada bulan Februari 2013 perusahaan telekomunikasi Qatar yang sebelumnya
bernama Qtel dan menguasai 65 persen saham Indosat berubah nama menjadi Ooredoo
dan berencana mengganti seluruh perusahaan miliknya atau di bawah kendalinya yang
berada di Timur Tengah, Afrika dan Asia Tenggara dengan nama Ooredoo pada tahun
2013 atau 2014. Dua tahun kemudian, pada tanggal 19 November 2015 Indosat
akhirnya mengubah identitas dan logonya dengan nama Indosat Ooredoo.
14

Tabel 2.1 Data Profil IM3 Ooredoo


No. Bidang Keterangan
1 Jenis Terbuka
2 Industri Telekomunikasi
3 Didirikan 1967
4 Kantor Pusat Jalan Medan Merdeka Barat 21, Jakarta, Indonesia
5 Tokoh Kunci Ahmad Abdulaziz Al Neama, Direktur Utama &
Kepala Operasional Eksekutif (CEO)
6 Produk Jasa komunikasi untuk telepon genggam, sambungan
tetap dan MIDI (Multimedia, Data, Internet)
7 Induk Ooredoo Asia Pte. Ltd
8 Anak Usaha IndosatM2 Lintasarta
9 Situs Web www.indosatooredoo.com

IM3 Ooredoo (sebelumnya bernama Indosat IM3) adalah sebuah layanan


seluler prabayar yang dengan kemampuan isi ulang yang dimiliki oleh Indosat
Ooredoo dan didirikan pada tahun 2001. Dengan adanya IM3 Ooredoo, maka Indosat
menjadi operator pertama yang mendukung GPRS, MMS, video streaming hingga java
games di seluruh Indonesia. IM3 Ooredoo tersedia dengan layanan pita lebar, layanan
paket data dengan kecepatan tinggi hingga 2 mbps dan paket-paket lainnya. Pada tahun
2015, IM3 Ooredoo (pada saat itu bernama Indosat IM3) meluncurkan kartu perdana
yang dinamakan IM3 Pinternet dan mendukung salah satu perusahaan asal Facebook,
yaitu Internet.org.
15

BAB III
HASIL ANALISIS

4.1 Penyajian Data


Dalam sajian data iklan banner milik IM3 Ooredoo baliho di Jl. Dieng ini
dibuat tabel infografis mengenai profil dari iklan banner IM3. Berikut data dari iklan
banner:
No Profil Keterangan
1 Jenis Banner vertikal
2 Pemilik IM3 Ooredoo
3 Lokasi Perempatan Jl. Dieng, Gading Kasri, Kecamatan Klojen,
Kota Malang.
4 Judul Iklan IM3 “Pakee Sekalee gratis sampe ribuan kalee”
5 Gambar Visual
di Lokasi

Gambar 3.1 Iklan banner IM3 di Jl. Dieng, Malang


16

6. Iklan terkait

Gambar 3.2 Iklan digital IM3


17

4.2 Analisis Iklan


Dipilihnya iklan ini sebagai objek analisis dikarenakan adanya pelanggaran
pada iklan. Namun perlu disadari pada iklan bukan hanya terdapat satu aspek, banyak
aspek lain selain promosi seperti psikologi, demografis dsb. Berikut analisis dari iklan
banner IM3 di jl Dieng.
4.2.1 Visual
Sebagai sebuah iklan cetak, maka perlu adanya kekuatan visual yang
memenuhi target, agar dapat memenuhi tujuannya sebagai iklan. Karena tidak adanya
audio, maka iklan ini hanya mengandalkan visual sebagai strategi promosi. Visual
dalam iklan terdiri dari warna, bentuk, model dan tipografi.
Secara visual IM3 menggunakan warna kuning, hitam dan putih sebagai warna
dominan pada grafis yang digunakan. Warna ini telah menjadi warna andalan IM3
selama ini, dibuktikan dengan berbagai iklan IM3 yang selalu menggunakan paduan
tiga warna tersebut.

Gambar 3.3 Iklan IM3 tahun 2015


Sumber: awankurnia.blogspot.com, diakses pada sabtu 29 November 2019
18

Gambar 3.3 Iklan IM3 tahun 2008


Sumber: awankurnia.blogspot.com, diakses pada sabtu 29 November 2019

Secara psikologi, warna juga memiliki arti dan makna. Menurut Lois
B.Wexner (1954) warna dapat mempengaruhi suasana hati (mood) seorang. Begitu
juga juga dengan Psikolog Amerika, Frank H. Mahnke (1996), dalam penelitian yang
dia pimpin untuk meriset keterkaitan warna dengan emosi (UK Essays Film Studies:
2015). Berikut keterkaitan warna kuning, hitam dan putih pada psikologi:

1. Kuning

Warna kuning memberi arti kehangatan dan rasa bahagia dan seolah ingin
menimbulkan hasrat untuk bermain. Dengan kata lain warna ini juga mengandung
makna optimis, semangat dan ceria. Secara psikologi, makna warna kuning mengarah
pada warna yang paling bahagia, menyolok dan juga menyatu dengan ekstrovert.
Warna ini biasanya digunakan oleh orang yang ingin tampil atau ingin diperhatikan
oleh orang lain.
19

2. Hitam

Warna hitam adalah warna yang akan memberi kesan suram, gelap dan
menakutkan namun juga elegan. Karena itu elemen apapun jika dikombinasikan
dengan warna hitam akan terlihat menarik. Hitam mempunyai arti yang
melambangkan keanggunan (elegance), kemakmuran (wealth) dan kecanggihan
(sopiscated), juga merupakan warna yang independent dan penuh misteri.

3. Putih

Putih memberi kesan kebebasan dan keterbukaan. Putih sebagai warna yang
murni dan tidak menggunakan campuran apapun memberi arti yang suci dan bersih.
Untuk design yang minimalis penggunaan warna putih dapat menjadi pilihan yang
tepat.

Dalam penjelasan diatas, IM3 ingin membuat konsumennya ceria dan senang
dengan produknya dikarenakan warna kuning yang mendominasi pada iklan. Untuk
bentuk grafis yang ada pada iklan ini menggunakan pattern atau motif bulat yang
memberi kesan menarik perhatian. Pattern ini sangat familiar dengan pattern yang
biasa digunakan dalam dunia hipnotis. Tujuan dari iklan ini adalah untuk menarik
perhatian orang agar tertuju pada iklan ini karena pattern yang digunakan.

Gambar 3.4 Motif pada Iklan IM3


Iklan ini menggunakan model wanita sebagai ilustrasi pada iklan. Ini
menunjukkan bahwa iklan ini berusaha menarik perhatian audiens karena wanita yang
biasa dikenal cantik, indah dan dapat menarik perhatian, karena kelebihan wanita ada
pada visualnya. Para model ini menggunakan baju bernuansa kuning juga untuk
menunjukkan tema dan warna andalah dari IM3.
20

Gambar 3.5 Model pada Iklan IM3


Tipografi pada iklan ini menggunakan perbedaan besar font pada tipografi.
Pada kata “Sekalee”, “Gratis” dan “Ribuan” menggunakan ukuran yang lebih besar
dengan maksud menunjukkan inti dari iklan yang ini menawarkan paket internet,
telfon dan SMS yang hanya dipakai sekali lalu mendapatkan gratisan yang hingga
ribuan. Font menggunakan warna hitam dengan background kuning menunjukkan
kontras warna yang dapat membuat readibilitas dari headline iklan. Ini sangat
penting karena iklan dituntut untuk bisa menyampaikan informasi dari produsen
terhadap konsumen.

Gambar 3.6 Tipografi pada Iklan IM3

4.2.2 Verbal

Secara verbal iklan ini menggunakan kata promosi sebagai bagian pada iklan
banner. Pada iklan tersebut tertulis “Pake Sekalee Gratis sampe Ribuan kalee!”. Dapat
dipastikan bahwa ini sebagai kalimat untuk menarik perhatian audiens. Dimana
21

penggunaan kata “gratis”, “sekalee” dan “ribuan” yang diperbesar ukurannya.


Penggunan kata “sekalee” dan “kalee” ini menunjukkan kata hiperbola, dimana ada
nuansa tren di dalamnya.

Informasi yang berusaha IM3 sampaikan adalah ini telah menawarkan produk
nya berupa INDOSAT SUPER 3G+ dimana pengguna paket IM3 seru dapat
menggunakan paket telepon, sms, maupun internet sekali pakai dengan tarif yang
ditentukan oleh pihak IM3 dan selanjutkan setelah dipakai sekali dengan tarif melebihi
tarif minimum yang ditetapkan IM3. Pengguna setia indosat dapat menikmati sms,
telepon maupun internet dengan gratis tanpa dipungut tarif lag, dengan cara yang
mengakses *123*2*1#.

3.2 Analisis Pelanggaran EPI


IM3 sebagai profider jaringan berbayar di Indonesia akan selalu berusaha
mengeluarkan kebijakan dan paket menarik bagi konsumennya. Namun ini bukan
alasan untuk melanggar kode etik yang telah ditentukan. Berikut pelanggaran iklan
banner IM3 di Jl Dieng:
1. Penggunaan kata gratis.
Iklan banner IM3 di Jl Dieng ini dengan jelas telah melanggar kode etik
periklanan berupa dipergunakannya kata GRATIS dalam iklan cetak. Hal ini dengan
jelas tercantum di kitab EPI pada pasal 2 Mengenai Bahasa, ayat 3 poin f yang
menyebutkan “kata “gratis”, “cuma-cuma”, atau kata lain yang bermakna sama
tidak boleh dicantumkan dalam iklan, jika ternyata ada biaya lain yang harus dibayar
konsumen”
Iklan banner IM3 melanggar karena pada kenyataannya konsumen diharuskan
memiliki kuota atau pulsa terlebih dahulu.
2. Penggunaan kata yang tidak sesuai.
Penggunaan kata “Pakai sekalee” ini menyebutkan penggunaan sekali saja
tanpa adanya keterangan bayar – berbayar. Ini menerangkan bahwa pihak IM3
menjamin hanya dalam pemakaian sekali saja, maka akan mendapat paket gratis.
Namun kata yang digunakan menimbulkan tidak kejelasan dan keambiguan terhadap
22

konsumen. Ini melanggar EPI Bab Isi Iklan Pasal 2 mengenai bahasa ayat 5: garansi
– “Jika suatu iklan mencantumkan garansi atau jaminan atas mutu sesuatu produk,
maka dasar-dasar jaminannya harus dapat dipertanggungjawabkan”
Namun faktanya, untuk dapat menggunakan paket internetan ini dengan bonus
gratis hingga 500 MB/hari diharuskan membayar tarif sebesar Rp. 1/KB. Adapun
untuk mendapatkan layanan internet gratis yang lain, tarif
internet yang dikenakan sebesar Rp.350/200 KB.
3. Penggunaan kata yang tidak sesuai dengan fakta.
Kalimat pada “Ribuan kalee” ini menggunakan kalimat hiperbola, hal ini jelas
melanggar karena terdapat peraturan mengenai hiperbola pada iklan. Penggunaan kata
ini melanggar peraturan EPI Bab Isi Iklan Pasal 2 mengenai bahasa ayat 12 :
Hiperbolasi - “Boleh dilakukan sepanjang dimaksudkan sebagai penarik perhatian
atau humor dan tampil secara sangat jelas berlebihan, sehingga tidak menimbulkan
salah persepsi dari khalayak yang disasarnya”. Karena pada faktanya Untuk skema
bonus SMS ke pengguna operator lainnya hanya berlaku sebanyak 1 kali saja. Tarif
SMS berbayar ketika bonus yang dipakai sudah habis yaitu sebesar Rp. 150/SMS,
untuk SMS berbayar sendiri jika Anda ingin mendapatkan layanan gratis SMS adalah
untuk melakukan SMS ke seluruh operator.
Agar lebih jelas pelanggaran yang terdapat pada iklan IM3 maka dibuat
sebuah tabel matriks antara iklan dan pelanggaran iklan. Berikut tabel pelanggaran
iklan:
Tabel 4.1 Matriks Pelanggaran Iklan Banner IM3
No Iklan Pelanggran
1. Penggunaan kata gratis. EPI pada pasal 2 Mengenai Bahasa, ayat 3
poin f
2. Penggunaan kata yang tidak melanggar EPI Bab Isi Iklan Pasal 2
sesuai. mengenai bahasa ayat 5: garansi
3. Penggunaan kata yang tidak EPI Bab Isi Iklan Pasal 2 mengenai bahasa
sesuai dengan fakta. ayat 12 : Hiperbolasi
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
Hasil analisis yang dilakukan terhadap pelanggaran Etika Pariwara Indonesia
pada iklan banner IM3 di Jl Dieng, Kota Malang dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dari analisis yang dilakukan, didapatkan hasil analisis bahwa iklan banner IM3
di Jl Dieng, Kota Malang ini memiliki tidak hanya satu namun tiga aspek yang
melanggar ketentuan EPI yakni EPI Bab Isi Iklan Pasal 2 mengenai bahasa ayat
3, 5 dan 12.
2. Aspek pelanggaran ini ada pada letak penggunaan kata saja, yakni “Gratis”,
“Pakai sekalee” dan “Ribuan kalee”

4.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan kesimpulan
pembahasan hasil penelitian adalah:
1. Diharapkan dapat lebih ketat dalam melakukan pengawasan terhadap iklan-
iklan yang melakukan pelanggaran Etika Pariwara Indonesia, baik itu iklan
dalam media cetak, media elektronik maupun media luar ruang.
2. Saran untuk Dinas Perizinan Kota Malang, diharapkan lebih selektif dan tegas
dalam menindak setiap pelanggaran dan perizinan penyelenggaraan periklanan
di Kota Malang.
3. Diharapkan bagi semua pelaku iklan khususnya iklan luar ruang (banner)
dalam melakukan kegiatan periklanan dapat lebih memahami dan mentaati
peraturan yang sudah ditetapkan. Diharapkan juga penelitian ini dapat menjadi
bahan pembelajaran dan referensi untuk calon pemasang iklan tentang
bagaimana iklan yang baik dan benar khususnya iklan luar ruang (banner).

23
24

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu


Komunikasi dan Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: PT Fajar Interpratama
Mandiri.

Etika Pariwara Indonesia (Tata Krama dan Tata Cara Periklanan Indonesia) Cetakan
ketiga - September 2007.

Jefkins, Frank. (1996). Periklanan. Jakarta: Erlangga.

Johannesen, Richard L. (1996). Ethics In Human Communication (Third Edition).


Penerjemah, Dedy Jamaluddin Malik dan Dedy Mulyana, Etika Komunikasi.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Junaedi, Fajar. (2010). Nilai dan Moral Etika Pariwara Indonesia, dalam Junaedi,
Fajar; Subosito, Handoyono dan Ardy, Rizky Mauli [ed] (2010). Oh MyGod:
Potret Suram Periklanan Indonesia, Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Kalau, Bertens. (2002). Etika. Jakarta: Gramedia Jakarta Utama.

Dewan Periklanan Indonesia (2014). Etika Pariwara Indonesia : Amandemen 2014.

Skripsi

Dimas Gilrandy. (2017) “Analisis Isi Pelanggaran Etika Pariwara Indonesia (Epi)
Pada Iklan Baliho Di Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2016”

Internet

(depok.go.id, diakses pada kamis, 28 November 2019 pukul 20.55 WIB)


(awankurnia.blogspot.com, diakses pada sabtu 29 November 2019)

im3-bagus.blogspot.com, diakses pada kamis, 28 November 2019


25

LAMPIRAN

1. Iklan baliho ‘IM3 Pakai sekalee Gratis sampai Ribuan kalee ’

Lokasi: Perempatan Jl. Dieng, Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota


Malang.

2. Iklan IM3 tahun 2015

Sumber: awankurnia.blogspot.com, diakses pada jumat 29 November 2019


26

3. Iklan IM3 tahun 2008

Sumber: awankurnia.blogspot.com, diakses pada jumat, 29 November 2019

4. Iklan IM3 versi digital

Sumber: im3-bagus.blogspot.com, diakses pada kamis, 28 November 2019

Anda mungkin juga menyukai