Anda di halaman 1dari 52

MEMPELAJARI PEMBUATAN KONTEN KREATIF DITON

PREMIUM DALAM MENARIK PERHATIAN KONSUMEN

Disusun Oleh:
Alvin Alexander Prasetya (14170272)
Cynthia Lenardi (14170267)
Joanito Kurniawan Saputra (14170191)
Stevani (14170271)
Victor Saputra (14170157)

Kelas:
5 MIK 1B

Dosen Pengampu:
Doan Monang Yan Hero Sihombing, S.I.Kom., M.I.Kom.

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA


PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS BUNDA MULIA
JAKARTA
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

BAB I ...................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

Latar Belakang Masalah ................................................................................................... 4

Rumusan Masalah.............................................................................................................. 5

Tujuan Penelitian ............................................................................................................... 6

Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 6

BAB II .................................................................................................................... 7

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 7

Public Relations dan Kegiatan Penelitian ......................................................................... 7

Proses Dasar Menulis....................................................................................................... 11


2.2.1. 4 Steps in Planning Stage of Writing ........................................................ 11
2.2.2. 4 Issue Statements ..................................................................................... 14

BAB III ................................................................................................................. 17

METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 17

Metode Penelitian ............................................................................................................. 17

Periode dan Lokasi Penelitian ......................................................................................... 18

Unit Analisis ..................................................................................................................... 18


3.3.1. Subyek Penelitian...................................................................................... 19
3.3.2. Obyek Penelitian ....................................................................................... 19

Teknik Pengumpulan Data .............................................................................................. 20

Teknik Analisis Data ........................................................................................................ 22

BAB IV ................................................................................................................. 25

2
HASIL DAN ANALISIS ..................................................................................... 25

Profil Brand ...................................................................................................................... 25

Hasil................................................................................................................................... 26

Pembahasan ...................................................................................................................... 36
4.3.1. Menggunakan 4 Issue Statement ............................................................... 36
4.3.2. Menggunakan 4 Steps in Planning Stage of Writting ............................... 42

Berdasarkan Segmentation Target Promotion ................................................................ 45

BAB V................................................................................................................... 48

KESIMPULAN .................................................................................................... 48

Kesimpulan ....................................................................................................................... 48

Saran ................................................................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 52

3
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Diton Premium adalah salah satu produk brand dari Indonesia
yang bergerak di bidang otomotif. Diton Premium merupakan produk cat
semprot khusus motor. Hal ini jelas terlihat pada biodata official account
Instagram-nya yaitu, “Diton Premium – Cat Semprot Khusus Motor”.
Selain di Instagram, Diton Premium juga aktif dalam pembuatan konten di
Youtube.
Diton Premium relatif berbeda dalam segi pembuatan konten
kreatif dibandingkan dengan brand otomotif lainnya. Ada beberapa konten
yang penulis telaah, seperti halnya yang ada di official account Instagram
Diton Premium. Membuat banyak ajang kontes-kontes seperti foto kontes,
atau juga kontes modifikasi. Ada juga seperti video-video yang dibuatnya,
menunjukan bagaimana cara penyemprotan cat produk Diton Premium.
Feeds di Instagram Diton Premium juga sangatlah konsisten,
seperti pemilihan warna yang lebih ditonjolkan adalah warna orange, yang
menurut penulis sangatlah bagus, dikarenakan logo Diton Premium sendiri
adalah warna orange. Menurut penulis hal ini menunjukkan bahwa brand
Diton Premium ingin mengidentikkan brand-nya dengan warna orange.
Pada media Youtube, Diton Premium juga sangat aktif
dipergunakannya untuk membuat konten di official account-nya. Seperti
Diton Premium sering menampilkan kegiatan di event-event otomotif di
Indonesia. Selain itu brand ini juga aktif dalam berinteraksi langsung
dengan masyarakat yang berkecimpung di dunia otomotif. Oleh sebab itu,
penulis tergelitik untuk meneliti brand Diton Premium dalam pembuatan
konten kreatifnya.
Postingan-postingan yang ditampilkan di media sosial Diton
Premium juga menurut penulis mempunyai konsep berbeda dari yang

4
lainnya. Konsep adalah salah satu hal yang penting untuk pembuatan
konten kreatif seperti kutipan, “An evolving concept based on creative
assets potentially generating economic growth and development” (United
Nations - UNCTAD, 2008, hal. 4), yang berarti konsep yang berkembang
berdasarkan aset kreatif yang berpotensi menghasilkan pertumbuhan dan
perkembangan ekonomi. Oleh karena itu, konsep adalah salah satu hal
penting yang dibutuhkan dalam pembentukan atau pembuatan konten
kreatif.
Konten sendiri yang berarti cara penyampaian informasi melalui
media, sedangkan kreatif adalah bagaimana cara untuk menciptakan
sesuatu hal yang baru yang berbeda. Ketika sebuah konten kreatif dibuat
secara baik dan benar akan membuat perkembangan di mana masyarakat
yang melihatnya semakin tertarik akan konten ataupun brand yang dibuat.
Pembuatan sebuah konten kreatif juga sangat penting untuk
melihat kepada siapa informasi ingin ditujukan, agar pembuatannya lebih
mudah untuk dipahami oleh penerima informasi. Tampilan yang unik dan
berbeda akan selalu lebih mudah untuk diingat oleh masyarakat.
Pada era sekarang, erat kaitannya antara media sosial dalam
pembuatan konten kreatif. Masyarakat saat ini sangat dekat dengan media
sosial. Oleh karena itu, pembuatan konten kreatif yang menarik sangat
perlu diperhatikan. Karena fenomena inilah yang dilihat sebagai peluang
berbagai usaha untuk dapat memasarkan produknya secara langsung.
Penyebaran informasi yang cepat membuat media sosial menjadi prioritas
perusahaan, agar bisa tepat sasaran antara isi konten kepada target sasaran
pasarnya.

Rumusan Masalah
Bagaimana cara pembuatan konten kreatif Diton Premium untuk
menarik perhatian konsumen?

5
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan konten kreatif Diton
Premium untuk menarik perhatian konsumen.

Manfaat Penelitian
Agar dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan konten kreatif
Diton Premium untuk menarik perhatian konsumen.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Public Relations dan Kegiatan Penelitian


Sebagian besar tugas public relations adalah berkaitan dengan tulis
menulis, karena aktivitas public relations meliputi berbagai aspek
manajemen yang tujuan utamanya adalah menciptakan mutual
understanding antara organisasi dengan publik (investor, mitra kerja,
media/pers dan khalayak sasaran). Di sini keahlian menulis dan bicara bagi
seorang praktisi PR menjadi sangat penting dalam rangka menerjemahkan
kebijakan pihak manajemen disatu sisi dan di sisi lain dalam
menerjemahkan dan melihat opini publik. Seorang praktisi PR
bertanggung jawab memuat bermacam-macam media komunikasi. Media
komunikasi public relations antara lain newsletter, bulettin, majalah
dinding (message board), company profile, press release, backgrounders,
naskah pidato, annual report maupun iklan korporat.
Fraser P Seitel menekankan bahwa sangat penting para praktisi PR
menguasai keterampilan menulis sebagai kemampuan aplikasi praktis
selain kemampuan konseling dan penilaian manajerial (Rachmat
Kriyantono, 2012, p. 95). Seitel juga menegaskan bahwa menulis bagi
mata berbeda dengan menulis bagi telinga. Artinya menulis artikel untuk
media massa atau majalah atau newsletter memiliki konsep dan bentuk
yang berbeda dengan menulis teks (scripts) untuk dibaca dan didengarkan
oleh publik.
Dengan demikian dalam hal penguasaan atau pemahaan teknik
dalam penelitian berbagai naskah PR menjadi sangat penting sekali. Ada
berbagai bentuk pelatihan penelitian naskah PR, juga ada beragam cara
untuk dapat menulis dengan baik guna mendukung fungsi PR secara
aplikatif. Oleh karenanya, pemahaman akan beberapa faktor penting yang
biasa dijadikan pertimbangan dalam penelitian menjadi langkah yang

7
penting. Faktor-faktor tersebut seperti bagaimana orang-orang bisa
membaca informasi yang kita tulis, menilai baik buruknya informasi yang
dibaca, dan pada akhirnya mengambil tindakan sesuai dengan harapan
kita. Keahlian menulis mencakup bagaimana seseorang memiliki
pemahaman mengenai apa yang akan ditulis, bagaimana pesan tersebut
ditulis, dan melalui media apa termasuk bagaimana memahami teknik
penelitian dan sosiologi media sekaligus.
Seperti juga dalam upaya menjalin hubungan baik dengan media,
dalam penelitian, seorang PR juga harus memahami mediascape (jenis
atau bentuk media dengan berbagai karakteristiknya masing-masing), serta
berbagai aspek lainnya yang dapat mendukung seorang PR menulis naskah
dengan baik (Rosadi, 2011, pp. 15-16). Aspek-aspek krusial dalam
penelitian naskah PR yang perlu juga dipahami adalah apa tujuan dari
penelitian, objektivitas penelitian, konfirmasi ulang pada sumber dan fakta
dari informasi yang ada, pemahaman akan dampak dari tulisan tersebut
serta teknik dasar penelitian termasuk di dalamnya adalah pemahaman
akan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh PR dengan jurnalistik
(media). Selain itu kemampuan menciptakan sebuah nilai berita dengan
tetap berdasarkan fakta dan jujur juga menjadi pedoman utama penelitian
naskah PR. Lebih jauh, seorang PR juga dituntut memahami ragam bentuk
informasi yang memiliki nilai berita atau dapat dijadikan berita yang
layak, seperti kebaruan informasi (timeliness), peristiwa yang dekat
dengan keseharian (proximity), beberapa peristiwa yang layak
diinformasikan semata-mata karena ada orang terkenal di dalamnya
(eminence & prominence), peristiwa yang memiliki dampak dan
mempengaruhi aktivitas keseharian masyarakat (consequence & impact),
serta peristiwa yang menarik seputar kehidupan manusia (human interest).
Dari peristiwa yang dikutip dari buku (Handley Ann and C.C.
Chapman, 2012), menyatakan bahwa pembuatan konten akan lebih efektif
dan efisien apabila menggunakan media online sebagai landasan

8
marketing dalam meningkatkan kepentingan perusahaan. Terdapat 3
alasan di dalamnya, yakni:
1. Pelanggan biasanya akan lebih terganggu dengan pemasaran melalui
iklan yang berulang kali. Menciptakan kesadaran merek melalui media
massa seperti koran, majalah, atau media lain yang menutupi pasar
akan menjual merek dengan singkat.
2. Perilaku dan harapan berubah. Masyarakat atau pelanggan potensial
saat ini selalu mencari informasi tentang barang-barang melalui media
online. Dari buku ini mengutip tulisan dari (Miller, 2010) menyatakan
bahwa tiga dari lima pembeli mengatakan bahwa mereka selalu atau
sering menggunakan mesin pencari saat berbelanja online.
3. Semua orang adalah media, semua orang adalah seorang penerbit.
Teknologi telah mengaktifkan koneksi. Sudah tidak ada lagi
penghalang yang tinggi untuk penerbitan online. Kemudahan dan biaya
penerbitan yang rendah menyatakan bahwa bisnis dapat menjangkau
pelanggan mereka secara langsung dengan biaya yang relatif kecil.
Dari segala bentuk penelitian dibutuhkan keterampilan dan
perencanaan yang baik. Kita harus dapat menentukan aspek-aspek apa saja
yang akan kita jadikan pedoman untuk menulis. Kesuksesan public
relations tidak didapat dari ide-ide brilian yang tercetus begitu saja. Alih-
alih demikian, public relations yang baik merupakan hasil dari sebuah
proses yang dilakukan dengan hati-hati, terencana, dan tentu saja matang.
(Tim Wesfix, 2018)
Berdasarkan dari teori di atas, menurut Rob Franklin di dalam
jurnal (Hanindyalaila Pienrasmi, 2015), kehadiran internet membawa
dampak tersendiri bagi dunia bisnis maupun institusi media, termasuk pula
bagi dunia public relations. Selain itu, pada dunia bisnis dan public
relations juga membawa dampak tersendiri sebagai saluran komunikasi
baru dalam berhubungan dengan para publiknya. Praktisi public relations
memiliki saluran langsung dalam berkomunikasi dengan publiknya tanpa
harus termediasi melalui awak jurnalis bahkan lebih dari itu internet juga

9
mampu merubah hubungan komunikasi antara keduanya. Selain itu,
internet juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan media lain,
seperti yang dikemukakan oleh Ashcroft, Macintosh dan Sallot dalam
jurnal (Hanindyalaila Pienrasmi, 2015).

“Internet offers several advantages when compared to the other


media such as speed of communication, almost immediate product
delivery, interactivity, customization, and personalization: it can
improve productivity, efficiency and issues management. The
internet also provides an ideal forum of group communication and
interaction.” (Hanindyalaila Pienrasmi, 2015)

Dari kedua uraian di atas, penulis dapat menelaah bahwa


penggunaan internet dan media online sangatlah efisien dan efektif bagi
seorang public relations dalam penyebaran kontennya. Baik di dalam
bidang menjaga relasi ataupun marketing. Hal ini dikarenakan oleh
pengaruh internet yang jangkauannya luas, bebas, dan mudah diakses.
Seorang public relations tetap dapat menambah hubungan serta menjaga
hubungan dengan publik eksternalnya dengan melalui media online dan
internet tersebut. Akses yang mudah, menyebabkan interaksi komunikasi
yang interaktif serta cepat antara public relations dengan publiknya. Selain
kemudahannya, penggunaan internet dan media online juga dikatakan jauh
lebih murah dibandingkan dengan harus membuat iklan melalui media
cetak atau televisi.

Maka dari itu, dari semua uraian di atas, kreatif konten yang akan
dibahas dalam paper ini juga akan menyangkut efisiensi dan efektivitas
internet dan media online bagi suatu produk, khususnya Diton Premium
dalam menyebarluaskan kontennya. Penulis akan membandingkan pilihan
narasumber mengenai pemilihan medianya dengan pendapat penulis
mengenai pemilihan media berdasarkan teori yang sudah ada.

10
Proses Dasar Menulis
Di dalam perencanaanya, kita akan menggunakan kajian teori
yakni, 4 Issue Statement dan 4 Steps in Planning Stage of Writing yang
akan dikaitkan lagi dengan beberapa kajian teori berdasarkan beberapa
kutipan pustaka. Teori pertama yang akan penulis bahas adalah 4 Steps in
Planning Stage of Writing (4 Tahapan dalam Perencanaan Menulis).

4 Steps in Planning Stage of Writing


Hampir seluruh kegiatan menulis akan melewati (harus melewati)
beberapa tahapan. Yang pertama – dan beberapa mengatakan yang paling
penting – yaitu adalah perencanaan. Perencanaan secara praktif
menggabungkan semua hal yang perlu diketahui, antara tentang subyek
dan audience, dalam menulis tulisan yang berhasil – sebuah bagian yang
mencapai apa yang dibutuhkan. Proses perencanaan tersebut termasuk:

1. Mengembangkan suatu pernyataan masalah (Tujuan)


2. Memilih strategi yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut
3. Mencari / memilih media yang paling efektif untuk menyampaikan
pesan
4. Dan mengikuti gaya dan format yang tepat sesuai dengan yang telah
ditentukan oleh media. (Thomas H. Bivins, 1999)

Menurut (Rachmat Kriyantono, 2012, p. 95) setiap orang bisa


menulis dari mana saja dan kapan saja. Bahkan ada yang menulis
berdasarkan ide. Jika ide datang, maka Ia bisa langsung menulis. Tapi,
karena praktisi public relations diharuskan menghasilkan karya tulis yang
tidak sembarangan, maka diperlukan sistematika tertentu dalam menulis.

Secara umum proses menulis terdiri dari tiga tahap, yaitu


perencanaan, penulisan, dan evaluasi (Rachmat Kriyantono, 2012, p. 95).
Berikut penjelasannya:

11
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah tahap awal yang menentukan proses penelitian
lebih lanjut (Rachmat Kriyantono, 2012, p. 100). Tahapan dalam
perencanaan mencakup:
- Merumuskan maksud atau tujuan menulis. Ada tiga tujuan atau
maksud penelitian secara umum, yaitu memberikan informasi,
mepersuasi atau menjalin kerja sama dengan khalayaknya.
- Tulisan untuk mata atau telinga. Tulisan public relations bisa
disampaikan melalui media untuk dibaca atau media dengar. Media
untuk dibaca seperti newsletter atau bulletin. Sedangkan media
untuk didengar antara lain pidato atau presentasi.
- Tulisan harus didasari oleh pokok pikiran (tema sentral). Agar
tulisan menarik pehatian khalayak, anak materi pokok tulisan harus
mengandung sesuatu yang dapat menarik perhatian orang.
- Menganalisis khalayak atau orang yang menjadi sasaran pesan.
Dengan mengetahui target sasaran tulisan, akan membantu penulis
menentukan jenis kata atau bahasa yang dipilih, struktur pesan
ataupun pola penyajiannya.
- Menetapkan media. Dalam memilih media dapat
mempertimbangkan kecepatan, biaya, sifat khalayak atau sifat
media.

2. Penelitian (Organizing & Composing)


Tahap penelitian merupakan implementasi hal-hal yang ditetapkan
pada tahap perencanaan. Di sini penulis menentukan corak penelitian.
Untuk menghindari kesalahan pada tahap ini maka penulis perlu:
- Membiasakan membuat draft. Draft bisa disebut sebagai
rancangan tulisan. Hal ini untuk menjaga jangan sampai hasil
tulisan menjadi asal-asalan.

12
- Sederhana, jelas dan mengarah. Sederhana bisa diartikan hemat
kata dan tidak menggunakan kata-kata yang rumit dicerna.
- Mengelola bentuk dan teknik penyajian pesan. Bentuk dan
penyajian pesan juga merupakan faktor yang ikut menentukan
berhasil tidaknya upaya persuasi yang dilancarkan public
relations.
3. Evaluasi (Editing & Rewriting)
Tahap ini adalah tahap untuk melakukan cek terhadap hasil tulisan.
Biasanya tulisan baru terlihat tidak sempurna bila dibaca kedua
kalinya.

Berdasarkan kedua teori tersebut dapat disimpulkan bahwa, dasar


dalam sebuah karya penulisan harus didasari oleh beberapa tahapan.
Dimana, tahapan-tahapan tersebut yang akan menjadi acuan dari setiap
hasil penulisan. Tahapan tersebut terdiri dari perencanaan, penulisan, dan
evaluasi. Tahapan yang paling penting di antara ketiganya adalah
perencanaan.

Perencanaan merupakan sebuah fondasi penting dari setiap


tahapan. Karena, di dalam perencanaan tersebut terdapat poin-poin penting
yang membawa tulisan pada satu arah tujuan. Perencanaan di sini juga
dimaksudkan agar penulisan dapat dimaknai sesuai dengan keinginan
penulisnya. Pemilihan strategi dan media yang tepat juga harus
direncanakan dengan matang, agar tulisan yang telah dibuat tidak salah
sasaran dan malah merugikan pihak yang menulis.

Maka dari itu, di dalam paper ini, penulis juga akan menelaah
perencanaan penulisan konten kreatif dari Diton Premium. Dari Diton
Premium menetapkan tujuan penulisannya sampai media yang akan
dipakai dalam penyebaran konten kreatifnya.

13
4 Issue Statements
Maka dari itu, di dalam paper ini, penulis juga akan menelaah
perencanaan penulisan konten kreatif dari Diton Premium. Dari Diton
Premium menetapkan tujuan penulisannya sampai media yang akan
dipakai dalam penyebaran konten kreatifnya.

Dalam perencanaan penulisan, pada tahap pertama yang telah


dijelaskan dalam buku (Thomas H. Bivins, 1999) menjelaskan bahwa, kita
harus mengembangkan suatu pernyataan masalah (developing issue
statement) atau yang bisa disebut dengan tujuan (purpose). Menurutnya,
tujuan dari setiap penulisan dan komunikasi public relations dapat
ditujukan untuk mendorong orang untuk memilih, bergabung dengan suatu
organisasi, atau untuk dapat meningkatkan pengetahuan publik tentang
isu/topik yang organisasi miliki. Dengan demikian, langkah pertama
dalam perencanaan apapun yang tujuannya untuk menjangkau audience
adalah untuk mendefinisikan suatu isu/topik dalam penulisan atau
komunikasi public relations.

Langkah pertama dalam mendefinisikan masalah adalah untuk


mengembangkan issue statement (Thomas H. Bivins, 1999). Issue
statement merupakan definisi situasi yang tepat untuk menjawab keempat
pertanyaan berikut:

1. Apakah masalah atau peluang yang harus diatasi?


2. Siapakah pihak-pihak yang akan terkena dampak?
3. Kapan waktu yang tepat untuk isu/topik ini? Apakah topik ini
termasuk masalah yang perlu segera ditangani, masalah yang akan
datang, atau kekhawatiran potensial?
4. Apa keunggulan dan kelemahan organisasi terhadap isu/topik ini?

14
Untuk menjawab beberapa pertanyaan ini, dijelaskanlah beberapa
pendekatan dengan analisis masalah yang lebih kompleks namun ringkas
dan tidak kalah pentingnya (Thomas H. Bivins, 1999):

1. Issue
2. Affected Publics
3. Timing
4. Strenght and Weekness

Berdasarkan dengan kutipan dari buku yang berjudul “Pulic


Relation itu Dipraktekkin” (Tim Wesfix, 2018). Menurutnya, secara
sederhana strategi public relations adalah memformulasikan solusi
terhadap masalah-masalah yang ada melalui jalur komunikasi. Maka itu,
kita diharuskan untuk membuat peta perencanaan untuk setiap program-
program yang akan dilaksanakan. Ada 7 poin dalam perencanaan strategi,
yakni:

1. Situasi, adalah deskripsi tentang latar belakang program yang akan


diadakannya.
2. Tujuan, merupakan hal-hal yang menjadi sasaran untuk menanggapi
situasi yang telah dijelaskan sebelumnya.
3. Audience. Dalam strategi tersebut, juga diperlukan untuk mendetailkan
audience yang ditargetkan.
4. Strategi dan taktik. Strategi adalah bagaimana cara meraih tujuan yang
telah digariskan dan mengapa itu perlu dilakukan. Taktik adalah
deskripsi yang lebih detail mengenai strategi tersebut. Dalam
perencanaan harus dijelaskan dengan seakurat mungkin.
5. Kalender. Kalender atau timetable adalah waktu pelaksanaan sebuah
program. Berikan juga alasan mengapa program ini dijalankan pada
durasi tertentu. Perlu diketahui bahawa timing merupakan suatu
strategi, karena perhatian-perhatian atas isu tertentu biasanya terkait
pula dengan waktunya.

15
6. Anggaran, adalah rincian berapa jumlah dana yang diperlukan.
Rincilah secara detail sumber daya yang diperlukan, beserta kebutuhan
menunjang lainnya.
7. Evaluasi. Penjelasan secara rinci bagaimana kita akan menilai program
yang akan dilaksanakan.

Berdasarkan kedua teori tersebut dapat ditelaah bahwa, di dalam


kegiatan perencanaan penulisan juga harus didorong dengan
pengembangan issue statement. Terdapat 4 tahapan penting dalam
menentukan dan mengembangkan isu yakni; Issue, Affected Publics,
Timing, Strenght and Weekness. Selain daripada itu, ada beberapa hal juga
yang harus diperhatikan seperti; situasi, tujuan, audience, strategi dan
taktik, kalender, anggaran, serta evaluasi selanjutnya. Maka dari itu, dari
kedua pernyataan teori tersebut, di dalam paper ini juga akan dibahas
mengenai suatu produk, khususnya Diton Premium dapat menentukan
issue statement-nya dalam menentukan tujuan arah penulisan konten
kreatifnya.

16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif
dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman mendalam, menemukan
informasi terbaru, serta memahami proses dan makna dalam pembuatan
konten kreatif Diton Premium dalam menarik perhatian konsumen.
Jonathan Sarwono menjelaskan penelitian kualitatif tepat dan sesuai
digunakan apabila penulis ingin memahami makna yang melandasi
tingkah laku partisipan, mendeskripsikan latar dan interaksi,
mengidentifikasi informasi baru dengan eksplorasi, memahami keadaan
yang terbatas dan ingin mengetahui secara mendalam dan rinci,
mendeskripsikan fenomena untuk menemukan teori baru, serta
memfokuskan pada interaksi atau proses yang digunakan (Sarwono, 2006,
p. 5).
Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati
(Taylor, 1975, p. 5). Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu
tersebut secara holistik (utuh). Sugiyono juga menambahkan bahwa
metode penelitian kualitatif dilakukan secara intensif, penulis ikut
berpartisipasi di lapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi,
melakukan analisis reflektif terhadap dokumen di lapangan, dan membuat
laporan penelitian secara mendetail (Sugiyono, 2011, p. 14).
Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dipilih agar konteks
permasalahan bisa di pahami dengan lebih mendalam dan menyeluruh
khususnya pada “Pembuatan Konten Kreatif pada Produk Diton Premium
dalam Menarik Perhatian Konsumen” di seluruh pelosok Indonesia.
Dengan pendekatan ini dapat diketahui tingkat ketertarikan konsumen

17
terhadap produk Diton Premium yang pembuatan konten kreatifnya butuh
persiapan matang agar medapatkan hasil yang maksimal.
Data tersebut berasal dari hasil wawancara penulis. Dengan
mengunakan metodologi penelitian kualitatif ini diperoleh data berupa
tingkah laku, ucapan, kegiatan dan perbuatan lainnya yang berlangsung
dalam suatu penerapan metode saat proses wawancara berlangsung.

Periode dan Lokasi Penelitian


Lokasi pelaksanaan penelitian ini ada di workshop cat semprot
Diton Premium berada di dekat Apartemen Sunter Icon, lebih tepatnya di
Jalan Griya Utama, Blok A No.101, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta
Utara.
Periode yang digunakan penulis untuk melaksanakan penelitian ini
memerlukan waktu 26 hari. Dimulai pada tanggal 09 September 2019
penulis membuat janji kepada narasumber untuk melakukan interview.
Pada tanggal 13 September 2019 wawancara berlangsung mulai dari jam
11.00 WIB sampai dengan 13.30 WIB. Penelitian ini pun berakhir pada
tanggal 03 Oktober 2019.

Unit Analisis
Menurut Hamidi dalam bukunya mengatakan bahwa, unit analisis
adalah satuan yang diteliti yang bisa berupa individu, kelompok, benda
atau suatu latar peristiwa sosial seperti misalnya aktivitas individu atau
kelompok sebagai subjek penelitian (Hamidi, 2005).
Unit data yang akan dianalisis dalam penelitian ini meliputi data
primer dan data sekunder. Sumber data primer terdiri dari:
 Hasil wawancara dengan subyek atau informan penelitian yaitu
Bapak Fajar selaku Public Relations dan Bapak Benny selaku
konsultan Content Creative.
 Hasil observasi yang didapat dengan melakukan pengamatan
langsung ke tempat penelitian.

18
Sumber data sekunder terdiri dari:
 Sumber tertulis yang dapat dibagi atas sumber buku, majalah
ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi.

Subyek Penelitian
Subyek penelitian menurut Suharsimi Arikunto adalah memberi
batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk
variabel penelitian melekat, dan yang di permasalahkan (Arikunto, 2016,
p. 26). Dalam sebuah penelitian, subyek penelitian mempunyai peran yang
sangat strategis karena pada subyek penelitian, itulah data tentang variabel
yang penulis amati.
Pada penelitian kualitatif responden atau subyek penelitian disebut
dengan istilah informan, yaitu orang memberi informasi tentang data yang
diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.
Adapun subyek dalam penelitian ini adalah Bapak Benny selaku konsultan
Content Creative dan Bapak Fajar selaku Public Relations dari Diton
Premium.

Obyek Penelitian
Obyek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Obyek
dari penelitian ini adalah content creative. Penelitian ini dilaksanakan pada
brand Diton Premium. Menurut Sugiyono dalam bukunya, pengertian
obyek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
dan kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2011, p. 38).
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa obyek penelitian
adalah suatu sasaran ilmiah atau target ilmiah dengan tujuan dan kegunaan
tertentu untuk mendapatkan data tertentu yang mempunyai variabel atau
nilai.

19
Teknik Pengumpulan Data
Ada dua jenis data yang penulis butuhkan, yaitu data primer dan
data sekunder. Berikut penjelasannya:
1. Data Premier
Menurut Lexi J. Moleong dalam bukunya menjelaskan bahwa, data
primer adalah kata-kata dan tindakan informan yang diamati atau
diwawancarai yang didapat melalui catatan tertulis atau melalui
rekaman video atau audio tapes, pengambilan foto atau film (Moleong,
2006, p. 157).
Alat yang digunakan untuk mendapatkan data primer adalah :
 Wawancara mendalam (indepth interview) menurut Lexi J.
Moleong, wawancara mendalam adalah percakapan dengan
maksud tertentu (Moleong, 2006, p. 186). Percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan
itu. Wawancara tersebut mengkonstruksi mengenai orang,
kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,
kepedulian, dan lain-lain.

Esterberg (2002) dalam Sugiyono (2007:412)


mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu
wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak struktur
1. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai
Teknik pengumpulan data, bila peneliti atau
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti
tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh
karena itu dalam wawancara, pengumpulan data
telah menyiapkan instrument penelitian berupa

20
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative
jawabannya pun telah disiapkan.
2. Wawancara Semiterstruktur
Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam
kategori in-dept interview, dimana dalam
pelaksanaan-nya lebih bebas bila dibandingkan
dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari
permasalahan jenis ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak
yang diajak wawancara diminta perndapat, dan ide-
idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu
mendengarkan dan mencatat apa yang dikemukakan
oleh informan.
3. Wawancara tidak Terstruktur
Wawancara yang tidak terstruktur adalah
wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang sudah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman yang digunakan
hanya berupa garis-garis besar permasalahan.

Dengan banyak nya Teknik wawancara, Peneliti


mengunakan Teknik wawancara terstruktur pada wawancara
terhadap pembuatan konten kreatif diton Premium, dimana
wawancara tersebut dilaksanakan dengan terencana dengan
berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah di siapkan
sebelumnya. Peneliti memilih terstruktur karena dengan
mengunakan Teknik wawancara ini akan terlihat lebih rapi dan
teratur dalam tahap bertanya kepada narasumber dan data yang
diterima tidak akan tertinggal satu pun.

21
 Observasi kegiatan meliputi melakukan pencatatan secara
sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang
dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung
penelitian yang sedang dilakukan. Pada tahap awal
observasi dilakukan secara umum, penulis mengumpulkan
data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya,
penulis harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu
mulai menyempitkan data atau informasi yang diperlukan
sehingga penulis dapat menemukan pola-pola perilaku dan
hubungan yang terus menerus terjadi.

Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi dengan


menganalisis content yang dibuat oleh Diton Premium. Penulis
juga mengamati interaksi antara konsumen dengan admin pada
kolom komentar yang ada pada media sosial Instagram dan
Youtube.

2. Data Sekunder
Menurut Lexi J. Moleong, data sekunder merupakan bahan
tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber
buku, majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan
dokumen resmi (Moleong, 2006, p. 159).

Teknik Analisis Data


Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Biklen adalah upaya
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan
data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang diceritakan
kepada orang lain (Moleong, 2006, p. 248).

22
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik analisis data dari Miles dan Huberman, yaitu:

1. Pengumpulan Data
Dalam penelitan ini pengumpulan data dilakukan dengan mencari,
mencatat, dan mengumpulkan data melalui hasil wawancara,
dokumentasi, dan observasi yang terkait dengan pembuatan konten
kreatif Diton Premium dalam menarik perhatian konsumen.
2. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk
itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang
telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah penulis untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2011, p. 247).
Dalam penelitan ini setelah melakukan pengumpulan data, Data yang
sudah terkait dengan implementasi pembuatan content creative Diton
Premium direduksi untuk lebih diteliti lagi sehingga dari data tersebut
dapat ditarik kesimpulan.
3. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Dalam penyajian data, maka data
terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan
semakin mudah dipahami. Display data, maka akan memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut (Sugiyono, 2011, p.
249). Penyajian data dilakukan untuk mempermudah penulis untuk

23
dapat mendeskripsikan data sehingga akan lebih mudah dipahami
mengenai pembuatan content creative Diton Premium dalam menarik
perhatian konsumen.
4. Kesimpulan dan Verifikasi
Tahap selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya (Sugiyono,
2011, p. 252). Pada penelitian ini, kesimpulan awal yang dikemukakan
oleh penulis akan didukung oleh data-data yang diperoleh penulis di
lapangan. Jawaban dari hasil penelitian akan memberikan penjelasan
dan kesimpulan atas permasalahan penelitian yang diteliti dalam
penelitian ini.

24
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
Profil Brand
Nama dari brand yang kami teliti
adalah Diton Premium, dengan tagline cat
semprot untuk motor. Diton Premium
adalah brand cat semprot baru yang
diproduksi oleh PT. Divan Prima Paint.
Foto 4.1 Diton Premium merupakan brand cat
semprot yang diproduksi khusus untuk motor. Diton Premium ini sendiri
juga merupakan produk yang cukup baru bagi PT. Divan Prima Paint.
Walaupun terbilang cukup baru, akan tetapi Diton Premium ini sudah
banyak menarik perhatian para pecinta motor.

PT. Divan Prima Paint berasal dari nama pemiliknya yaitu Edi dan
Vani. Awalnya, PT. Divan Prima Paint mengeluarkan produk yang diberi
nama Diton. Diton adalah produk cat semprot biasa yang tidak
dikhususkan untuk penggunaan apapun. Setelah kurang lebih 15 tahun,
PT. Divan Prima Paint, meluncurkan produk baru dengan nama Diton
Premium. Menggunakan kata premium dibelakang kata Diton mengartikan
bahwa, Diton Premium ini adalah kelahiran produk rebranding dari Diton.

PT. Divan Prima Paint tidak hanya berdiri dari Bapak Edi dan Ibu
Vani seorang. Dibalik kesuksesan mereka terdapat orang-orang yang siap
membantu PT. Divan Prima Paint dalam pengembangan dan
penyebarluasan Produk Diton Premium. Di dalamnya ada Bapak Benny
sebagai Branding Officer atau konsultan Content Creative dan Bapak
Fajar sebagai Public Relations dari PT. Divan Prima Paint khususnya di
bagian pemasaran Diton Premium.

25
Hasil

Foto 4.2

Foto 4.3 Foto 4.4

Di dalam hasil ini akan dibahas mengenai cara pembuatan content


creative Diton Premium. Pada Foto 4.3 dan Foto 4.4 adalah salah satu
foto dari content creative yang dibuat oleh Diton Premium. Kedua foto
tersebut di-posting pada salah satu media sosial mereka, yaitu Instagram.
Di dalam posting-annya, bisa dilihat Foto 4.3, terdapat seorang wanita
memakai hoodie hitam, sedang memakai sarung tangan kuning dan duduk
di atas motor kuning seperti pada Foto 4.4. Kedua foto ini berhubungan
karena, atribut dari kedua foto ini sebenarnya merupakan hadiah dari
giveaway. Giveaway ini dilakukan dengan tujuan untuk kampanye produk
dari Diton Premium ini. Selain ada hoodie, sarung tangan dan motor
kuning, terdapat pula helm kuning yang terdapat pada posting-an video
Instagram mereka. Bisa disimpulkan juga dari foto ini bahwa, warna yang
mendominasi dan warna pilihan dari Diton Premium yang dianggapnya
menarik perhatian adalah warna kuning ini sendiri. Kuning memiliki sifat
yang cerah dan juga mencuri perhatian.

26
Pada Foto 4.3, terdapat caption yang mengajak para audience dari
Diton Premium untuk mengikuti giveaway. Isi caption-nya adalah:

“Yuk jadi pemenang di “Spray & Ride” giveaway by Diton


Premium, caranya mudah dan hadiahnya spektakuler.

1. Gorilla Bike by Diton Premium. "Gober" Special design and


painted by Diton Premium team.
2. Diton Premium x Elders Company "Helmet". Spray n ride
limited edition.
3. Diton Premium x Elders Company "Jacket". Spray & Ride
limited edition.
4. Diton Premium x Elders Company "Gloves". Master Yellow.
5. 12 cans Diton Premium + 1 pcs t-shirt Diton Premium
"Spray&Ride" edition.

Bagi pemenang 1 - 4 akan juga mendapatkan 1 paket Diton


Premium yang berisi 3 cans + 1 pcs kaos Diton Premium
"Spray&Ride" edition.
Caranya mudah lho guys :

1. Follow IG @ditonpremium
2. Post foto/video hasil Repaint full body motor kamu, before dan
after dengan menggunakan Diton Premium
3. Cantumkan caption yang menarik dan kode warna yang
digunakan
4. Tag dan mention hasil repaint ke #ditonpremium
#ditonpremiumgiveaway #sprayandride
5. Tag 5 teman kamu

27
Periode tanggal 19 April - 3 Mei 2019.
Pemenang yang beruntung akan di umukan di LIVE IG Diton
Premium tgl 5 Mei 2019 pukul 13.00 WIB langsung dari booth
Diton Premium di IIMS.
Nah, tunggu apalagi? yuk ikutan “Spray & Ride” giveaway
bersama Diton Premium! Let's Spray & Ride!!”

Dari caption di atas kita bisa melihat bagaimana, di dalam konten


ini, Diton Premium mengajak audience-nya untuk berpartisipasi. Bisa
dilihat informasi yang telah diberikan sangatlah lengkap, dari hadiahnya,
bagaimana cara mengikuti giveaway-nya, periode berlangsung, dan
kalimat ajakan di akhir kalimat untuk lebih mempersuasi audience-nya.
Menurut penulis, caption dari Diton Premium ini, cukuplah pintar dengan
dia mengajak terlebih dahulu audience untuk termotivasi menjadi seorang
pemenang. Setelah itu, mereka memberitahukan hadiah apa yang akan
didapatkan setelah menjadi seorang pemenang dalam giveaway tersebut.
Dengan iming-iming hadiah, menurut penulis Diton Premium telah
berhasil mengajak audience-nya, untuk membaca lebih lanjut. Bagi
mereka yang langsung tertarik, pasti akan langsung membaca bagaimana
syarat dan ketentuan untuk menjadi pemenang dalam giveaway yang
diadakan Diton Premium. Selain dari caption, foto yang diunggah juga
sangatlah menarik perhatian dengan warna kuning terangnya. Apalagi
dengan model dan pengambilan sudut fotonya yang membuat orang
bertanya-tanya, apa maksud dari foto ini?
Dengan caption dan foto yang berbeda, Foto 4.4 menceritakan
tentang giveaway-nya dengan sudut yang berbeda. Jika Foto 4.3 untuk
mengajak, maka Foto 4.4 dengan gambar motor kuning di tengah jalan itu,
memberikan informasi mengenai hadiah giveaway yang akan diadakan.
Caption-nya berisi:

28
Apa itu "Spray and Ride"? Event giveaway dari diton premium
untuk mengajak semua pengguna dan pecinta motor di seluruh
indonesia untuk mengecat ulang kembali motor kesayangan kalian
dengan diton premium, cat semprot khusus motor terbaik tentunya.
Spray yg berarti menyemprot memiliki arti cat semprot diton
premium yg cepat kering namun memberikan hasil maksimal
sehingga dalam waktu singkat, motor dapat segera di Ride yaitu
dikendarai.
Kami juga bekerjasama dengan "Elders Company" untuk
memberikan hadiah terbaik!! Karena Kalian berhak mendapatkan
yg terbaik!! So, stay tune riders..
#ditonpremiumgiveaway

Dari caption ini, bisa diketahui Diton Premium sedang


memberitahukan arti dari tagline dan tema dari giveaway ini sendiri,
“Spray and Ride”. Di dalam caption sudah tertulis dengan jelas kenapa
temanya “Spray and Ride”. Di sini, bisa diketahui bahwa, Diton Premium
ingin para audience-nya, benar-benar tahu tentang giveaway yang akan
berlangsung dan yang akan diikuti oleh audience-nya.

Foto 4.5 Foto 4.6 Foto 4.7

Selain dari foto, Diton Premium juga membuat konten dalam


bentuk video. Di dalam video ini juga lebih menarik lagi untuk
diperhatikan. Karena dari sudut Diton mengambil gambarnya, latar
belakang musiknya, dan ekspresi dari modelnya sangatlah menarik
audience untuk tetap memperhatikan video yang berdurasi 1 menit ini.
Gambar di atas merupakan beberapa hasil tangkapan dari video
tersebut. Foto 4.5 adalah pembuka, dimana terdapat judul topik dari

29
giveaway-nya, yaitu “Spray and Ride”. Judul tersebut berlatarkan seorang
wanita yang sebagai model utamanya. Setelahnya, model wanita itupun,
mulai memakai atribut-atribut yang dimaksudkan sebagai hadiah dari
giveaway. Pertama wanita itu memakai helm yang bercorak dan dominan
warna kuning (Foto 4.6). Kedua, disorotlah sarung tangan, hoodie, dan
motor yang didominasi warna kuning (Foto 4.7). Setelah itu, mulailah
wanita itu mengendarai motornya, seolah-olah sedang konvoy sendiri
menggunakan motor yang serba kuning itu. Kemudian, untuk pemanis,
ditampilkan beberapa ekspresi model yang sedang menggunakan atribut
tersebut.
Dengan caption yang sama dengan foto paling pertama, yaitu
mengajak audience untuk menjadi pemenang Diton Premium berhasil
mencuri perhatian dengan 11.1k views. Hal ini tentu saja adalah sebuah
keberhasilan yang baik mengingat followers Diton Premium saat ini hanya
7.955 followers. Dimana, bisa kita ketahui orang luar selain followers-nya
tertarik untuk melihat video unggahan mereka di Instagram tersebut.
Menanggapi ketiga unggahan ini di Instagram, Benny selaku
konsultan Content Creative dari Diton Premium mengatakan, bahwa
tujuan dari giveaway yang sebenarnya adalah untuk kampanye dari Diton
Premium. Selain itu, ditujukan dengan harapan akan menarik lagi lebih
banyak audience dan juga followers dari Diton Premium. Untuk
pemakaian warna kuningnya sendiri, dianggap eye-catching dan
diharapkan untuk lebih menarik perhatian karena warnya yang terang.
Pemilihan model di dalam video juga tidaklah sembarangan,
karena model tersebut bisa menjadi image sendiri bagi Diton Premium.
Benny mengatakan tidak ada spesifikasi khusus dalam pemilihan, hanya
attitude yang diperlukan. Dan biasanya, pemilihan model dari konten
video Diton Premium ini menggunakan jasa agensi.
Proses untuk melakukan giveaway sendiri, dilihat dari produk-
produk yang paling laku dan paling disukai oleh segmentasi Diton
Premium. Selain target pasar yang ditujukkan untuk sales dari Diton

30
Premium, media sosial merupakan target dari Diton Premium untuk
menaikkan pangsa pasar mereka. Dilihat dari syarat dan ketentuan dalam
caption Diton Premium sendiri tentunya mengajak audience untuk
memakai cat dari Diton Premium. Di mana audience pastinya akan lebih
memilih untuk membeli cat Diton Premium yang seharga tiga puluh ribu
rupiah dan mendapatkan semua hadiah tersebut. Dibandingkan, harus
membeli satu-satu barang tersebut dengan harga yang berbanding jauh.
Bisa disimpulkan dari semua pernyataan di atas bahwa, Diton
premium melihat sebuah peluang dari beberapa produk yang paling
diminati oleh audience. Dari peluang tersebut, ditentukanlah tujuan serta
strategi dalam penentuan arah dari tujuan tersebut. ingin dijadikan apakah
konten ini? Karena dari peluang ini sendiri juga ditentukanlah target-target
pasar yang kira-kira pasti tertarik dengan kegiatan dari tujuan ini. Dengan
demikian, bisa direncanakanlah penulisan-penulisan caption dari Diton
Premium. Harus membuat caption seperti apakah agar dapat menarik
audience? Caption yang mengajak dan memberikan informasi yang jelas
serta lengkap dapat memberikan feedback yang baik dari audience. Karena
dirasa informasinya lengkap, jelas, dan menarik.

Foto 4.8

Foto 4.9 Foto 4.10

31
Konten yang dibahas melalui dua foto ini sangatlah berbeda
dengan konten yang terdapat pada dua foto dan satu unggahan video
sebelumnya. Jika dilihat sekilas, kedua foto ini tampak sama dan lagi
menggunakan warna kuning yang mendominasi kontennya. Caption pada
Foto 4.9 berisi:

Udah mau Lebaran nih bro, masih kusam gak bro motornya? Malu
dong nanti ke rumah saudara motor masih kusam, hehehe
.
.
Buruan bro di cat motornya! Gak perlu takut antri atau takut lama
bro, cat aja pakai #ditonpremium kan cepat kering, tidak retak,
tahan bensin, dan pastinya lebih mengkilap bro. Lebaran nnti,
motor udah #amazing deh bro😎😎😎

Untuk Foto 4.9 menggambarkan, Diton Premium menggunakan


kata-kata “Bro” untuk memberikan kesan akrab bagi audience-nya. Di
dalam caption ini, Diton Premium memberikan kesan yang mengajak
audience untuk berpikir “Ah, benar juga”. Karena nuansa lebaran
dianggap nuansa yang serba baru. Dari pakaian, tata rumah, dan gaya
penampilan dari setiap orang yang merayakan lebaran saat itu. Maka, di
waktu ini juga membuat Diton Premium mengunggah foto dengan caption
yang demikian.
Pada Foto 4.10, terlihat gambar yang kurang lebih sama dengan
Foto 4.9. Akan tetapi, jika diperhatikan Foto 4.10 itu lebih mengkilap.
Saat audience melihat kedua foto ini, mungkin akan merasa, foto ini
sebenarnya tidak terlalu memiliki perbedaan yang signifikan. Akan tetapi,
saat melihat caption-nya, maka audience akan memperhatikan lebih detil
lagi mengenai kedua foto tersebut.
Caption dari Foto 4.10 berisi:

32
Pentingnya Clear Coat atau Pernis dalam proses pengecatan.
.
.
Clear Coat atau Pernis adalah lapisan terakhir pada cat motor/mobil
yang tidak berwarna.
.
Fungsi Clear Coat yaitu membuat cat lebih mengkilap, ada juga
Clear Coat yang membuat cat jadi doff atau semi doff. Selain
membuat cat jadi lebih mengkilap, Clear Coat juga melindungi cat
agar tidak mudah pudar karna cuaca panas atau jamur pada cat.
.
.
Diton Premium mempunyai produk Clear Coat yang kualitasnya
berani di adu sama yang lain bro, bukan sekedar lebih mengkilap,
tapi juga lebih cepat kering, dan tahan bensin bro!
Clear Coat Diton Premium:
• Clear+Aktivator 9128
• Clear Semi Doff 9129
• Clear Doff 9130

Dari caption ini, bisa dilihat bahwa Diton Premium memberikan


informasi lebih mengenai pengecatan motor. Di sini diberitahukan bahwa,
setelah penggunaan cat dari Diton Premium untuk hasil yang lebih
maksimal. Di akhir prosedur pengecatan disarankan untuk menggunakan
produk dari Diton Premium yang lainnya. Produk ini disebut ”Clear Coat
atau pernis. Fungsi dari produk ini adalah sebagai sentuhan akhir dalam
pengecatan. Sentuhan akhir dimana akan membuat tampilan motor lebih
mengkilap dan glossy.

33
Selain dari konten foto, terdapat juga video dari konten ini. Konten
ini di posting secara bersamaan dan berhubungan. Di dalam video terdapat
tutorial dan bahan-bahan apa saja yang diperlukan untuk mengecat
kembali motor. Dari tangkapan video di atas, dapat dilihat apa saja yang
diperlukan untuk mengecat. Dilansir dari video, hal yang pertama kali
harus kita lakukan adalah mengecat ulang dengan cat dasar berwarna abu-
abu. Kemudian, baru dilapisi lagi dengan warna putih dan setelah itu
dilapisi dengan warna kuning sebagai warna utama. Tidak lupa, untuk
diberi sentuhan kilat dengan menggunakan pernis yang sudah dijelaskan.
Di dalam penulisan caption-nya pun, tidak memberikan banyak
penjelasan. Hanya dijelaskan bahwa, ini adalah video tutorial beserta
bahan yang diperlukan. Berikut isi caption-nya:
Tutorial Pearl Lemon Yellow
.
.
.
Nih bro tutorial untuk pengecatan warna kuning ke body motor,
biasanya ada yang kuningnya redup, kurang maksimal dan lainnya.
Semoga ngebantu ya bro!🙏
.
.

34
Tutorial udah dapet, tinggal #SprayandRide ya bro
.
.
#ditonpremium yang di gunakan:
• Primer Grey 9120
• White 9102
• Pearl Lemon Yellow 9165
• Clear 9128

Dari penulisan caption juga singkat dan tidak terlalu panjang lebar.
Karena, semua hal yang ingin disampaikan sudah berada di dalam video.
Tidak memerlukan banyak kata-kata ataupun banyak tulisan di dalam
video. Karena, hanya dengan melihat saja kita sudah mengerti apa yang
ingin disampaikan.
Fajar selaku public relations dari Diton Premium juga mengatakan
bahwa, konten-konten yang dimuat dalam media sosial mereka sebagian
besar merupakan konten edukasi. Karena menurutnya, produk Diton
Premium ini memerlukan proses dalam penggunaannya. Maka dari itu,
perlu sekali edukasi terhadap cara pemakaian cat dari Diton Premium.
Selain itu, menurutnya penggunaan media sosial merupakan cara yang
efektif untuk konten seperti ini.

Tidak hanya membuat konten di Instagram, Diton Premium juga


membuat konten di Youtube. Waktu posting dan durasi dalam video yang
di post itu sudah pasti berbeda. Karena Youtube bisa menjangkau waktu
yang tidak terbatas dalam mengunggah videonya.

35
Bisa dilihat melalu ketiga tangkapan foto di atas, merupakan
konten giveaway yang sama saat diunggah lewat Instagram. Bedanya, jika
Youtube, bisa dilihat durasi di dalam video adalah 2 menit 34 detik. Lebih
lama dari Instagram. Maka bisa disimpulkan bahwa, penggunaan media
Youtube bagi Diton Premium ditujukan untuk menampilkan lebih banyak
detil daripada di Instagram. Di dalam unggahannya, terdapat banyak sisi
yang dimana tidak diperlihatkan di Instagram. Dengan caption yang sama,
diharapkan para viewers dari Diton Premium akan cepat-cepat membuka
Instagram dan mengikuti event giveaway tersebut. Karena, memang selain
tujuannya kampanye memang untuk menaikkan followers Instagram dari
Diton Premium.
Benny mengakui pembuatan konten untuk Instagram lebih mudah
dibandingkan Youtube. Di Instagram menurut Benny, itu lebih besar
penggunaanya. Karena, dari komunitas sendiri lebih banyak menggunakan
Instagram. Dan lagi, proses posting di Instagram lebih mudah, karena
dapat dilakukan melalui handphone. Sedangkan pembuatan konten
Youtube lebih memakan waktu karena, harus memakai kamera dan
melalui proses editing. Akan tetapi, dalam pembuatan konten keduanya,
apapun yang mereka post di Youtube pasti akan mempengaruhi Instagram
dan begitu juga sebaliknya. Dan dari online juga akan mempengaruhi
offline, dan sebaliknya karena, memang konten yang berasal dari offline
juga akan dimasukkan ke online.

Pembahasan
Menggunakan 4 Issue Statement
Setelah penjelasan hasil dan analisis dari penelitiaan kualitatif,
di bagian ini akan dijelaskan hasil dan analasis menggunakan 4 Issue
Statement dari hasil yang sudah dijelaskan di atas. Terdapat 4 Issue
Statement yakni; Issue, Affected Audiens, Timing, dan Strenght and
Weakness. Dari keempat Issue statement ini, maka akan dijelaskan
sebagai berikut:

36
1. Issue
Issue disini menurut penulis, bukan merupakan sebuah masalah
yang tidak dapat diprediksikan dan bukan merupakan sebuah masalah
yang harus ditanggapi oleh suatu perusahaan. Karena membicarakan
tentang brand dan kontennya, maka issue di sini lebih merupakan
topik hangat apa yang akan menjadi ide dalam pembuatan konten.
Diton Premium juga berasal dari issue atau topik yang ingin
diangkat oleh PT. Divan Prima Paint. Issue dari Diton Premium sendiri
juga datang dari pemikiran dimana cat semprot pada umumnya hanya
sebagai pelengkap, bukan bahan utama.
Untuk konten yang pertama, issue atau topik yang didapati oleh
Diton Premium adalah dengan melihat beberapa barang dari Diton
Premium yang dianggap sebagai best seller. Dengan demikian,
terpikirlah untuk membuat product campaign sehingga dapat meranah
lebih luas lagi publik untuk Diton Premium ini.
Product campaign adalah sebuah kegiatan untuk mempromosikan
produknya melalui berbagai media. Campaign sendiri juga bukan
hanya mengandalkan konten yang berbentuk iklan saja, tapi juga
termasuk demonstrasi dan cara-cara kreatif lainnya. Dengan demikian,
Diton Premium dalam melakukan campaing-nya, diadakanlah
giveaway yang diunggah melalui media Instagram dan Youtube.
Giveaway sendiri juga mengharapkan interaksi positif dari publik dan
juga meranah lebih banyak lagi publik seperti followers yang
bertambah di Instagram.

2. Affected Audience
Affected Public atau dalam bahasa Indonesia bearti
hadirin/penonton yang akan terpengaruh. Di dalam pembuatan produk
serta kontennya, Diton Premium sudah melihat pasar yang
berpengaruh besar dalam pembelian cat semprot.

37
Pengguna sekaligus pecinta motor seluruh Indonesia adalah pangsa
pasar terbesar yang pastinya akan terpengaruh saat diluncurkannya
produk ini. Maka dari itu, ketika produk ini diluncurkan pun, konten
serta pemasarannya, lebih dikhususkan untuk pengguna dan pecinta
modifikasi motor.
Fokus issue dari konten yang pertama adalah product campaign
dengan melakukan giveaway, maka awalnya mereka akan melihat
produk mana yang lebih laku dan diminati oleh publiknya (best seller).
Setelah itu, dari produk tersebut akan dilihat lagi segmentasinya, siapa
yang lebih sering membeli produk tersebut. Dari segementasi inilah,
akan dapat dilihat publik mana saja yang akan terpengaruh saat
campaign ini berlangsung. Jika dilihat dari konten videonya, viewers-
nya pun, mencapai 11.1k yang berarti pencapain ranah Diton yang
lebih jauh sudah cukup berhasil.
Untuk membantu menambah publik yang terpengaruh, Diton
Premium tidak hanya fokus pada Instagram. Melainkan Diton
Premium juga mengunggah kontennya diYyoutube dengan konten
video yang lebih detil lagi. Unggahan dari Youtube ini, diharapakan
agar pengguna Youtube saat itu bisa langsung masuk ke Instagram
mereka..

3. Timing
Timing merupakan waktu yang tepat untuk mengeluarkan konten
yang telah kita buat. Perlu diketahui bahawa timing merupakan suatu
strategi, karena perhatian-perhatian atas isu tertentu biasanya terkait
pula dengan waktunya. (Tim Wesfix, 2018)
Timing dari Diton Premium saat melakukan giveaway dilihat dari
banyaknya peminat saat itu dan kebetulan berdekatan dengan event
yang akan dibuat oleh Diton Premium di IIMS pada tanggal 3 Mei
2019. Kegiatan giveaway dilaksanakan selama 2 minggu dengan

38
harapan campaign akan berhasil menambah ranah yang lebih jauh dan
menambah followers dari Diton Premium.

4. Strenght and Weekness


Keunggulan dari produk Diton Premium ini adalah cat ini anti
bensin. Jadi, cat Diton Premium tidak akan terkelupas jika, terkena
bensin atau sebagainya. Selain itu, Diton Premium ini juga sudah
pernah diuji ketahanannya terhadap bensin. Dengan cara merendam
tubuh motor yang sudah dipoles dengan cat Diton Premium selama
belasan jam.
Hasilnya, cat tersebut tidak terjadi masalah. Menurut Benny, tidak
semua produk tetangga barangnya tahan terhadap bensin. Selain dari
ketahanannya, warna dari cat Diton Premium ini juga lebih glossy dan
cepat kering.
Kelemahan dari Diton Premium, cara penggunaanya belum banyak
orang yang tahu sehingga harus di edukasi kembali dengan konten-
konten video melalui Instagram dan Youtube.
Maka dari itu, saat pembuatan kontennya, Diton Premium
mengajak menggunakan produk mereka yang memiliki keunggulan
yang demikian. Tapi sayangnya, bagi publik yang tidak mengetahui
cara penyemprotannya akan kesulitan dalam melakukan giveaway.
Maka dari itu juga, Diton Premium selalu menyisipkan konten-konten
edukasi dan tutorial di dalam media sosialnya. Baik itu Instagram
maupun Youtube.

Bisa disimpulkan, pembuatan content creative Diton Premium


yang dikaitkan dengan teori yang berdasar dari buku (Thomas H. Bivins,
1999), mengenai 4 Issue Statement. Diton Premium untuk konten yang
pertama terdapat dasar dari teori tersebut. Penulis telah menelaah konten
yang pertama ini dan menemukan kecocokan bahwa, Diton Premium
menggunakan 4 Issue Statement saat melakukan content creative. Dilihat

39
dari saat pemilihan topiknya yang dikaitkan lagi dengan minat publiknya.
Dimana minat public terhadap beberapa produk dari Diton Premium yang
menurutnya best seller, diangkat untuk menjadi sebuah product campaign
dengan melakukan giveaway. Timing yang dipilih pun, disesuaikan saat
waktu event Diton Premium berlangsung di IIMS, yang merupakan tempat
pengumuman giveaway. Pengumuman dilakukan secara live, dengan
harapan adanya interaksi antara Diton Premium dengan publiknya yang
menggunakan media sosial Instagram. Kelemahan dari Diton Premium
juga bisa ditutupi dengan baik. Mereka memanfaatkan media sosial yang
ada dan dapat menjangkau public luas.

Dan bila dikaitkan juga dengan teori yang berdasar dari buku
“Pulic Relation itu Dipraktekkin” (Tim Wesfix, 2018), 4 Issue Statement
ini telah memenuhi syarat dalam penentuan sebuah strategi saat membuat
sebuah program. Terdapat 7 strategi yakni, yang pertama adalah situasi
dimana itu sama artinya dengan isu. Isu disini merupakan sebuah topik
yang melatarbelakangi terjadinya pembuatan sebuah konten. Kedua ada
tujuan, ketiga ada audiens, keempat strategi dan taktik, kelima ada
kalender atau bisa kita sebut sebagai timing disini, keenam ada anggaran,
dan ketujuh evaluasi.

Maka bisa disimpulkan juga, dalam pembuatan kontennya, Diton


Premium setidaknya sudah memenuhi 4 poin strategi pembuatan program
dari 7 poin strategi yang tersedia menggunakan 4 issue statement.

1. Issue
Untuk konten yang kedua melalui penjelasan issue yang sudah ada
sebelumnya, Diton Premium dalam mengunggah post-nya ini dengan
tujuan edukasi. Akan tetapi, issue disini bukan ke ranah edukasinya
melainkan lebih ke mengajak para public nya untuk memodifikasi
motor mereka. Karena, konten yang dikeluarkan berdekatan dengan
hari raya Idul Fitri / lebaran yang akan segera tiba.

40
Dalam captionya, mengajak para public untuk memodifikasi motor
mereka agar cocok dengan nuansa lebaran yang serba baru dan fresh.
Sehingga, dengan ajakkan seperti ini, membuka pikiran publiknya
dalam pemikiran yang sama. Bahwa sebentar lagi lebaran, haruslah ada
nuansa baru. Akan tetapi, dari ajakkan tersebut tidak lupa, mereka juga
menunjukkan cara penyemprotan dari Diton Premium, sehingga
publiknya lebih tertarik lagi dan lebih terdorong untuk memodifikasi
mereka dengan Diton Premium.

2. Affected Public
Public dari Diton Premium untuk segala kontenya sebenarnya tidak
jauh dari pecinta modifikasi motor. Akan tetapi, jika dilihat dari issue
konten yang kedua ini, lebih ke public yang menyukai modifikasi
motor yang merayakan idul fitri / lebaran.
Public dari seluruh Indonesia yang merayakan idul fitri, baik
perempuan atau laki-laki yang menyukai modifikasi motor diharapkan
akan terdorong saat melihat konten foto dan video dari Diton Premium
ini.
3. Timing
Dari issue dan topik yang
sudah ditentukan, tentu saja waktu
yang tepat dalam mengeluarkan
konten ini adalah saat menjelang
Idul Fitri / Lebaran. Dengan
ajakkan Diton Premium yang
menginginkan nuansa baru dan
fresh saat lebaran tiba.
Selain dari timing seperti hari-hari khusus seperti lebaran dan
sebagainya. Jika tidak ada hal khusus dan hanya digunakan untuk
posting rutin, Diton Premium menggunakan table waktu “Global Best

41
Time to Post on Instagram”. Table ini menunjukkan waktu-waktu yang
efektif dalam menaikkan tingkat views pada public saat posting.
4. Strength and Weakness
Keunggulan dan kelemahan dari Diton Premium yang telah
dijelaskan sebelumnya, memiliki peran penting dalam pembuatan
konten apapun. Sama seperti konten kali ini, Diton Premium menutupi
kelemahannya, dengan tetap menyisipkan konten video tutorial dan
konten foto dengan caption produk penting. Dalam caption foto itu,
seperti pernis yang dapat digunakan untuk sentuhan akhir pengecatan.
Dalam pengeluaran konten yang kedua ini juga, penulis dapat
menyimpulkan, Diton Premium telah menggunakan 4 issue statement
dengan baik. Dimana issue yang didapatkan juga berdasarkan dari
waktu yang diinginkan saat pengeluaran konten. Public yang ingin
diranah pun jelas. Siapa public yang ingin dipengaruhi ? siapa target
public mereka saat itu ? dan bagaimana menutupi kelemahannya ?
semua tertuang baik, rapi, dan jelas dalam penulisan konten kreatif dari
Diton Premium.
Menggunakan 4 Steps in Planning Stage of Writting
1. Tujuan
Dilihat dari buku Rachmat Kriyantono tujuan penulisan dapat
dikategorikan sebagai perencanaan dalam penulisan konten public
relation. Maka dari itu, dalam perencanaanya, Diton Premium sendiri
selalu menetapkan tujuannya sebelum melakukan pembuatan konten.
Dalam buku (Thomas H. Bivins, 1999) mengatakan untuk
menjalankan suatu perencanaan dibutuhkan yang namanya developing
issue statement. Maka, tujuan yang akan dibahas dalam konten yang
pertama ini, yakni untuk melakukan kampanye sehingga dapat
memperkenalkan produk Diton Premium lebih jauh lagi. Selain dari
itu, tujuan lainnya adalah untuk menambah followers dari Instagram
Diton Premium.

42
2. Strategi
Strategi adalah Bagaimana cara meraih tujuan yang telah
digariskan dan mengapa itu perlu dilakukan. (Tim Wesfix, 2018). Di
dalam strategi ini, akan dikaitkan dengan 4 Issue Statement, dimana
Diton Premium menjalankan strateginya berdasarkan isu dan waktu
yang terkait dalam pembuatan kontennya.
Strategi Diton Premium untuk melancarkan kampanyenya yaitu
dengan menggunakan event giveaway. Giveaway ini sendiri dilakukan
dengan melihat segmentasi pembelian dan segmentasi ketertarikan
public terhadap beberapa produk dari Diton Premium.
3. Menentukan Media yang Efektif
Di dalam sini, sudah dapat diketahu dengan jelas pemilihan media
dari Diton Premium. Dimana mereka lebih menyukai pembuatan
konten melalui media online. Karena menurut mereka, berdasarkan
dari konten yang ingin mereka buat.
Dari konten ini, karena memang ditujukan juga untuk menambah
followers di Instagram, maka media yang digunakan adalah Instagram.
Dibantu dengan penunjang media lainnya yaitu youtube. Karena,
menurut Benny apapun yang diposting di Instagram akan
mempengaruhi youtube dan begitu juga sebaliknya.
4. Mengikuti Gaya dan Format Seperti yang Ditentukan Media
Diton Premium dalam pembuatn kontennya, memilik tema
tersendiri. Akan tetapi, mereka tetap mengikuti aturan dalam Posting
sebagaimana mestinya.
Gaya posting dari Diton premium ini di Instagram adalah by three,
yang dimana memposting tiga foto yang satu tema dan berhubungan
satu sama lain. Dari post-nya dan dari captionnya. Captionya sendiri
menggunakan hastag seperti #ditonpremium #ditonpremiumgiveaway
#sprayandride untuk lebih menunjukkan lagi topik dan tujuan dari
penulisan konten ini.

43
Setelah dilihat dari 4 tahapan yang sudah dilakukan dalam
penyebaran kontennya melalui Instagram dan youtube. Penulis dapat
menyimpulkan bahwa, Diton Premium memperhitungkan strategi, waktu,
dan segementasi pasarnya dalam melakukan konten kreatifnya. Selain itu,
pemilihan media yang tepat dan efektif juga dilihat dari bagaimana konten
itu akan disebarkan. Bagaimana konten tersebut akan dilihat dan dengan
tujuan apa media tersebut dipakai dalam penyebaran konten kreatif dari
Diton Premium ini sendiri.

Selain melakukan konten kreatif dari media online, Diton premium


juga melakukan konten kreatif dengan media offline. Medianya itu sendiri
seperti melakukan tutorial secara langsung di hadapan public, melakukan
event-event, dan sales promotion. Menurut Benny dalam melakukan
konten kreatif secara offline, Dana yang sudah dikeluarkan sebenarnya itu
diperuntukkan untuk hal yang seperti apa dalam event tersebut. Secara
konten dan segmentasi, event ini mau diperuntukkan sebagai apa? Apakah
event tersebut untuk melakukan branding dan bertujuan untuk menaikkan
brand awareness? Jika iya, maka Beliau akan meminta model untuk
berkeliling dan menggunakan atribut Diton Premium atau menggunakan
maskot. Bila untuk berjualan dan promosi, maka akan dilihat lagi
segmentasinya. Beliau akan melakukan hal yang berbeda, seperti
membuka diskon dan promo. Jika untuk edukasi, maka Beliau akan
melakukan demonstrasi di event tersebut. Jadi intinya, saat melakukan
event harus dilihat dulu tujuan dari event ini sendiri.

Dari wawancara sendiri, menurut Bapak Benny dan Bapak Fajar,


akan ada perluasan konten dan ranah yang lebih jauh selain menggunakan
Instagram dan youtube. Akan tetapi, menurut mereka penggunaan media
cetak belum terpikirkan oleh mereka. Karena, menurut mereka fokus
dalam konten Diton Premium ini sendiri lebih ke edukasi yang memiliki
nilai lebih di sosial media. Jadi, Diton Premium ini sendiri, akan lebih
berfokus pada penggunaan sosial media dibanding media cetak.

44
Dari pembahasan ini, penulis membuktikan bahwa Diton Premium
dalam melakukan konten kreatifnya. Baik secara offline maupun online,
selalu melakukan perencanaan yang matang terlebih dahulu. Perencanaan
seperti menentukan isu, public yang terpengaru, waktu yang tepat,
keunggulan dan kelemahan dari Diton Premium. Dibalik itu juga, terdapat
perencanaan penulisan yang matang, seperti menentukan tujuannya,
strategi, media yang efektif, serta gaya dan format yang seperti apa
sehinggan menarik publiknya.

Dari pembahasan ini, penulis juga membuktikan bahwa, Diton


Premium telah menggunakan teori 4 Issue Statement dan 4 Steps in
Planning Stage of Writing.

Berdasarkan Segmentation Target Promotion


1. Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa unit
secara geografik (lokasi) seperti negara, regional, negara bagian, kota
atau komplek perumahan. Berdasarkan dari hasil wawancara
segmentasi geografis dari Diton Premium adalah seluruh Indonesia
yang lebih difokukskan di daerah Jawad an Sumatra
2. Segmentasi Demografis
Suatu proses yang membagi pasar menjadi kelompok-kelompok
berdasarkan variabel demografi seperti umur, jenis kelamin, ukuran
keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan,
tempat tinggal, agama, ras dan kebangsaan.
Variabel demografis merupakan dasar yang paling populer untuk
menentukan kelompok pelanggan sebagai target pasar. Keinginan
(kebutuhan), serta tingkat pemakaian “konsumsi) seringkali erat
kaitannya dengan variabel demografis. Selain itu variabel demografis
lebih mudah diukur dari pada kebanyakan variabel lain.

45
Berdasarkan dari hasil wawancara, maka segmentasi demografis
akan dibagi menjadi seperti berikut :
 Jenis Kelamin : Pria dan Wanita.
 Umur : Range dari Anak SMA remaja sampai
orang dewasa yang sudah cukup berumur.
 Pendidikan : Dari tingkat SMA sampai selanjutnya.
 Tempat tinggal : Dikhususkan pada kotakota besar yang ada
di Jawa dan Sumatra.
 Kebangsaan : Indonesia.

3. Segmentasi Psikografis
Dalam segmentasi psikografis maka pembeli dibagi menjadi
kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, dan
kepribadian.
 Kelas sosial : Karakteristik yang berbeda dan keinginan orang-
orang dalam kelas yang berbeda untuk membuat sebuah kelas
sosial berbasiskan segmentasi pasar. Kelas sosial dari Diton
premium mulai dari kelas menengah atas sampai kelas atas.
Harga cat dari Diton Premium yang paling murah berkisar Rp
30.000.
 Gaya hidup : Menggambarkan bagaimana cara seseorang (target
pasar) menjalani hidupnya. Berdasarkan hasil wawancara,
didapatkan hasil segementasi dari masyarakat yang gaya
hidupnya modern, modis, keren, serta menyukai modifikasi.
 Kepribadian : Kepribadian calon pelanggan sangat
diperhatikan. Dalam hal ini sebagai seorang pemasar mencoba
lebih menggambarkan bahwa “brand” produknya sesuai
(memang dikhususkan) dengan kepribadian target pasar sebagai
pembeli. Dari Diton Premium sendiri, sedari awal sudah
menargetkan dan mengsegmentasikan produknya untuk para

46
pecinta motor yang menyukai modifikasi. Sehingga, segmentasi
dari kepribadian masyarakat terhadap produknya sudah sangat
melekat. Karena, pecinta motor yang senang melakukan
modifikasi terhadap motornya, sudah pasti akan menggunakan
cat semprot khusus motor.

47
BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan
Dunia otomotif Indonesia sekarang sekarang ini cukup
berkembang cepat dan dapat dikatakan cukup besar, baik dari para
pengguna maupun pecinta modifikasi motor itu sendiri. Karena itu PT
Divan Prima Paint melihat peluang disini karena banyaknya pengguna
yang tertarik akan accessories otomotif khususnya motor. PT Divan Prima
Paint ini adalah brand lokal Indonesia, yang dirintis oleh kedua
pemiliknya yang bernama Edi dan Vani. PT Divan Prima Paint ini
awalnya hanya menjual cat semprot yang bisa digunakan oleh berbagai
macam barang, namun karna PT Divan Prima Paint melihat peluang pada
pasar otomotif Indonesia, akhirnya PT Divan Prima Indonesia
memutuskan untuk melakukan rebranding dengan mengeluarkan produk
terbarunya yaitu Diton Premium, cat semprot yang dikhususkan untuk
kendaraan bermotor.
Produk Diton Premium in dipasarkan melalui media online, yaitu
Instagram dengan nama @ditonpremium dan juga Youtube dengan nama
Diton Premium Channel. Dengan kedua media online yang dipilih oleh PT
Divan Prima Paint untuk memasarkan produk Diton Premium ini, mereka
mampu melakukan penjualan dan mengenali produk mereka kepada
khalayak luas. Tentunya dengan cara mengenali segmentasi dan targeting
dari konsumen Diton Premium sendiri. Untuk instagram, Diton Premium
cukup informatif dengan memberikan info cara pemakaian, harga, event
yang akan dilaksanakan kapan dan dimananya. Contohnya saja, waktu
bulan lalu Diton Premium membuat sebuah giveaway dengan mem-
posting 1 foto motor antik yang sudah di cat menggunakan cat semprot
Diton Premium yang berwarna kuning, yang tentunya identik dengan logo

48
Diton Premium sendiri. Dalam postingan tersebut, Diton Premium hanya
memasukan gambar motor dengan maksud karna motor tersebut akan
menjadi hadiah utama dari giveaway yang diadakan, sedangkan di caption-
nya berisikan informasi mengenai tema dari giveaway tersebut.
Sedangkan dalam Youtube, kebanyakan digunakan untuk
mengunggah video-video tutorial bagaimana cara menggunakan cat
semprot Diton Premium yang benar dan tentunya bermanfaat. Jadi bukan
hanya membeli lalu bingung bagaimana cara menggunakannya, tapi Diton
Premium memang sudah konsisten untuk tetap mengunggah video-video
tutorial dalam Youtube Channel-nya agar konsumen yang berada jauh di
luar Jabodetabek dapat mengaplikasikan produk Diton Premium tersebut.
Untuk waktu posting-an dari kedua media tersebut juga cukup
berbeda, karna Diton Premium menyadari bahwa konsumen yang menjadi
target Diton Premium sendiri lebih banyak mengarah pada pengguna
Instagram daripada di Youtube. Proses pembuatan konten di Instagram
pun, sebenarnya jauh lebih mudah dari pada pembuatan konten di Youtube,
karena kalau di Instagram bisa menggunakan handphone secara cepat tapi
kalau Youtube harus ada proses editing dan lain sebagainya.
Pada umumya, dalam pembuatan konten kreatif itu mengikuti 4
Issue Statement, yaitu terdiri dari pertama issue, kedua affected public,
ketiga timing dan yang kempat strength and weakness.
Untuk Diton Premium sendiri dapat disimpulkan sudah mengikuti
4 issue statement tersebut dengan baik. Diton Premium mengangkat issue
terkini dalam topik dan konten yang mereka pilih dan menurutnya baru
dalam mem-posting foto di Instagram. Contohnya dengan mem-posting
produk best seller atau hasil pengecatan yang dipakai oleh konsumen,
Timing yang dipilih dalam konten sangat relevan dan sengaja
disesuaikan pada waktu yang biasanya para segmentasi Diton Premium.
Seperti, audience yang menginginkan nuansa baru seperti menjelang Idul
Fitri maupun pergantian tahun baru. Diton Premium juga menggunakan
tabel waktu “Global Best Time To Post on Instagram” yang mana tabel ini

49
berguna untuk menunjukkan waktu yang efektif dalam meningkatkan
tingkat views pada publik saat Diton Premium mem-posting foto atau
informasi di media sosialnya..
Untuk kelemahan dan keunggulan sendiri, Diton Premium
menutupi kelemahannya dengan menyisipkan konten video-video tutorial
dengan berbagai macam angle dan object. Karena produk Diton Premium
ini cat semprot, jadi untuk gambar dan pemilihan foto yang dipilih untuk
di upload tidak jauh dari foto motor, produk Diton Premium sendiri dan
foto hasil pengecatan semprot tersebut.
Saran
Diton Premium dalam pembuatan kontennya sudah sangatlah
terencana dan baik. Mereka pun, memikirkan ranah yang lebih jauh untuk
masa depan Diton Premium selanjutnya. Akan tetapi, Diton Premium
merasa penggunaan media cetak dalam meluncurkan kontennya sedikit
kurang efektif. Saran dari kelompok adalah walaupun media cetak di
jaman sekarang sudah tidak sebesar dulu. Akan tetapi, media cetak
tetaplah media konvensional yang perlu dimiliki untuk setiap perusahaan.
Dimana terkadang, media cetak sangatlah membantu dalam pengenalan
produk yang lebih luas dan rinci. Media cetak yang dapat dikeluarkan
seperti katalog, sehingga dapat memudahkan masyarakat dalam mengenal
lagi lebih jauh.
Terkadang masyarakat akan melewatkan beberapa posting-an dari
Diton Premium atau Brand lainnya. Walaupun ada pula yang akan mencari
tahu sampai akhir, akan tetapi banyak juga masyarakat yang malas jika
harus mencari satu per satu konten yang telah mereka posting. Bagaimana
jika itu ada ribuan post ? Akan lebih baik, jika ada seperti katalog atau
media kit bagi Diton Premium sehingga, masyarakat dapat membaca
pelan-pelan dan dapat mengenal lebih jauh apa itu Diton Premium.

50
51
DAFTAR PUSTAKA

Kriyantono, Rachmat. 2012. Public Relations Writing: Teknik Produksi,


Media Public Relations, dan Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana Prenada
Media

Handley, Ann and C.C. Chapman. 2012. Content Rules. Hoboken New
Jersey: John Wiley

Tim Wesfix. 2018. Public Relation Itu Dipraktekin. Jakarta: Grasindo /


Gramedia Widiasarana Indonesia

Rosadi, Casandra Siva. 2011. Public Relation Writing. Surakarta:


Universitas Sebelas Maret

Hersbst, Dieter Georg Adlmaier. 2014. Public Relations in the Digital


World: Global Relationship Management. Berlin: Universität der Künste Berlin

52

Anda mungkin juga menyukai