Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

STRATEGI DISTRIBUSI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Manajemen Pemasaran
Dosen Pengampu: Muhammad Masrur, S.H.I, M.E.I

Oleh :
1. Ainun Najib (2013115271)
2. Agus Tri Mulyono (2013115380)
3. Rinelda Titan Adisti (2013116173)
4. Lina Fuadiyah (2013116187)

Kelas C

EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Strategi Distribusi” ini dengan baik. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran. Kami berterimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi kami sendiri. Makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, maka kami berharap adanya saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi perbaikan makalah yang akan datang.

Pekalongan, 24 Oktober2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................. 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Distribusi ............................................................. 2
B. Jenis-Jenis Saluran Distribusi................................................. 3
C. Tingkatan Mata Rantai Saluran Distribusi ............................. 11
BAB III :PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 13
B. Saran .................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 14
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang
bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama
yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan
kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena
kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam
menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan
dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah
perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah
serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah
perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.”Sehingga dalam
menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan
melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha
kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan
masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian distribusi?
2. Apa itu manajemen distribusi?
3. Apa saja jenis-jenis saluran distribusi?
4. Bagaimana tingkatan mata rantai saluran distribusi?
C. TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui pengertian distribusi.
2. Mengetahui apa itu manajemen distribusi.
3. Mengetahui apa saja jenis-jenis saluran distribusi.
4. Mengetahui bagaimana tingkatan mata rantai saluran distribusi.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Distribusi
Dalam usaha untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen
dan konsumen, maka factor penting yang tidak boleh diabaikan adalah
memilih secara tepat saluran distribusi (channel of distribution). Keputusan
perusahaan tentang distribusi menentukan bagaimana cara produk yang
dibuatnya dapat dijangkau oleh konsumen. Perusahaan mengembangkan
strategi untuk memastikan bahwa produk yang didistribusikan kepada
pelanggan berada pada tempat yang tepat. Untuk itu perlu halnya pemahaman
tentang saluran distribusi yang tepat dalam sebuah usaha. Saluran ditribusi
adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk
sampai ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan
agar produk sampai ke tangan konsumen.1
Dalam kamus besar bahasa indonesia penngertian distribusi adalah
pembagian pengiriman barang-barang kepada orang banyak atau ke beberapa
tempat. Istilah distribusi menurut Kirk D. Zylstra (2006) distribusi adalah
suatu sisitem yang menunjukkan segala sesuatu atau sumberdaya-sumberdaya
organisasi yang disimpan dalam antisipasinya, keluaran produk dimana
hampir semua orang mengidentifikasi secara tepat sebagai distribusi. Tetapi
kita seharusnya tidak membatasi pengertian distribusi hanya itus aja. Banyak
organisasi juga menyimpan jenis-jenis distribusi lain, seperti: uang, ruang
fisik buka tutup bangunan pabrik, peralatan dan tenaga kerja untuk memenuhi
permintaan akan produk atau jasa.2
Selain itu ilmuan ekonomi konvensional Philip Kotler mendefinikan
distribusi adalah himpunan perusahaan dan perorangan yang mrngambil alih

1
M. Fuad, PengantarBisnis, (Jakarta: GramediaPustaka Utara, 2006), hlm. 129.
2
Lazuardi Elmara Mahendradipa,"Pendistribusian Barang Melalui Transporter pada PT.
Tiga Pilar Semarang", Jurnal Sistem Informasi,(2013), Hlm. 7

2
hak, atau membantu dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa tersebut
berpindah dari produsen atau konsumen.3
Secara garis besar pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian
barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga peggunaanya sesuai
dengan yang diperlukan (jenis, harga, tempat, dan saat yang dibutuhkan).
Berdasarkan definisi diatas dapat diketahui adanya beberapa unsur
penting, yaitu:
1. Saluran distribusi merupakan sekelompok lembaga yang ada diantara
berbagai lembaga yang mengadakan kerjasama untuk mencapai satu
tujuan.
2. Tujuan dari saluran distribusi adalah untuk mencapai pasar-pasar
tertentu. Demikian pasar merupakan tujuan dari kegiatan saluran.
3. Saluran distribusi melaksanakan dua kegiatan penting untuk mencapai
tujuan, yaitu mengadakan penggolongan dan mendistribusikan.

B. Jenis-Jenis Saluran Distribusi


1. Jenis-Jenis Distribusi
Untuk menyalurkan, menyebarkan dan menyampaikan barang-
barang tersebut secara cepat dan tepat tentu saja haruslah diketahui di
mana tempat konsumen itu berada. Tanpa mengetahui lokasi atau tempat
tinggal konsumen, maka penyaluran barang-barang itu akan menjadi
tidak efektif dan tidak efisien. Tempat dimana konsumsi itu berada akan
sangat tergantung dari jenis barang yang dipasarkannya. Apabila kita
memasarkan barang konsumsi maka konsumen akan berada di semua
tempat sehingga dapat dikatakan menyebar di mana-mana, karena
pembelinya adalah perorangan atau rumah tangga. Lain halnya dengan
barang industri di mana pembelinya adalah perusahaan-perusahaan
sehingga dalam hal ini lokasi calon pembelinya tidak menyebar akan
3
Abdul Aziz, Ekonomi Islam AnalisisMikro Dan Makro, (Yogyakarta: GrahaIlmu, 2008),
Cet. Ke-1, hlm. 87.

3
tetapi hanya berada di tempat-tempat tertentu saja dan jumlahnya pun
tidak banyak seperti dalam hal barang konsumsi. Perbedaan sifat dari
barang konsumsi dan barang industri itu menuntut cara atau strategi
distribusi yang berbeda pula. Bagi barang konsumsi tentu saja
dipeerlukan cara atau metode distribusi yang menyebar, sedangkan untuk
barang industri harus dengan distribusi yang terfokus atau konsentrasi.
Distribusi yang menyebar disebut distribusi intensif, sedangkan yang
terfokus disebut distribusi yang selektif atau dapat juga berupa distribusi
yang eksklusif.
a. Distribusi Intensif
Distribusi intensif merupakan cara distribusi di mana barang yang
dipasarkan itu diusahakan agar dapat menyebar seluas mungkin
sehingga dapat secara intensif menjangkau semua lokasi di mana
calon konsumen itu berada. Dalam hal barang konsumsi maka lokasi
konsumen tentu saja menyebar di segenap penjuru, baik di kota di
desa di gunung di pantai dan dimana saja akan ada calon
pembelinya. Oleh karena itu maka dalam distribusi intensif ini harus
dipergunakan banyak sekali penyalur baik yang besar ataupun yang
kecil sehingga dapat menyebarkan barang-barang tersebut
sedemikian rupa sehingga menjangkau secara intensif konsumennya
yang menyebar itu. Sebagai contoh kongkret adalah distribusi bagi
barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti beras, korek api, teh,
sabun, sayur dan sebagainya. Barang-barang tersebut disebarkan atau
didistribusikan oleh pengusaha sampai ke kampung-kampung, ke
desa-desake puncakgunung, ke tepi pantai bahkan sering kita jumpai
pedagang keliling yang menjajakan barang itu ke mana-mana.
b. Distribusi Selektif
Distribusi selektif merupakan cara distribusi dimana barang-barang
hanya disalurkan oleh beberapa penyalur saja yang terpilih atau
selektif. Jadi dalam hal ini jumlah penyalur sangat terbatas. Untuk
membatasi jumlah penyalur tersebut biasanya diadakan seleksi oleh

4
perusahaan yang memasarkan barang itu. Oleh sebab itulah bentuk
ini disebut sebagai distribusi yang selektif, karena harus diadakan
seleksi terhadap penyalurnya. Sebagai contoh distributor komputer
merek tertentu hanya ada beberapa di Yogyakarta, begitu pula dalam
hal televisi juga hanya ada beberapa penyalur bagi satu merek
tertentu. Dalam bentuk ini tidak setiap orang atau pengusaha dapat
menjadi penyalur karena untuk dapat menjadi penyalur harus
diseleksi terlebih dahulu. Jenis ini pada umunya dapat berjalan
secara efektif untuk menyalurkan barang industri atau barang
konsumsi jenis shopping goods (perlengkapan) atau barang mewah
(speciality goods). Distribusi jenis ini tidak akan efektif apabila
diterapkan untuk menyalurkan barang konvenien atau kebutuhan
hidup sehari-hari, karena tidak akan mampu untuk menjangkau
tempat tinggal konsumen yang dalam hal ini tentu saja sangat
menyebar.
c. Distribusi Eksklusif
Distribusi Eksklusif merupakan bentuk penyaluran yang hanya
menggunakan penyalur yang sangat terbatas jumlahnya, bahkan pada
umumnya hanya ada satu penyalur tunggal untuk satu daerah
tertentu. Misalnya saja dalam bisnis mobil hanya ada satu penyalur
tunggal untuk setiap merek mobil yang dipasarkan di suatu daerah
tertentu. Penyalur mobil merek BMW di Yogyakarta juga hanya ada
satu, begitu pula mobil merek Mercedes Benz dan sebagainya.
Bentuk distribusi eksklusif ini pada umumnya berjalan efektifuntuk
menyalurkan barang-barang mewah ataupun barang inddustri yang
bersifat khusus pula.4
2. Saluran Distribusi
Pengusaha haruslah menyalurkan dan menyebaarkan barang
barangnya ke tempat konsumen itu berada. Kegiatan untuk menyalurkan
4
IndriyoGitosudarmo, ManajemenPemasaran, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2014),
hlm. 309-311.

5
barang-barang itu dapat dilakukan dengan cara langsung dari produsen
kepad konsumen, akan tetapi dapat pula secara tidak langsung.
Penyaluran tidak langsung berarti harus menggunakan penyalur atau
distributor, sedangkan penyaluran langsung berarti tidak diperlukan
adanya penyalur atau distributor. Semua itu merupakan tugas untuk
mendistribusikan barangnya kepada konsumen. Untuk keperluan
tersebutpengusaha dapat menggunakan berbagai bentuk saluran distribusi
yang mungkin dilakukannya. Adapun bentuk-bentuk saluran distribusi
yang ada dapat dibedakan menjadi bebrapa macam yaitu :
a. Saluran Distribusi Langsung
Dalam saluran distribusi ini pengusaha beruaha untuk menyalurkan
barang-barang yang dibeli oleh konsumen secara langsung ke tempat
konsumen tinggal. Dengan demikian maka diharapkan konsumen
akan merasa puas karena konsumen tidak perlu lagi memikirkan
masalah pengangkutan barang yang dibelinya itu ke rumah mereka.
Di samping masalah transportasi barangnya konsumen juga akan
mendapatkan keuntungan lain yaitu meerek dapat mengecek
keutuhan barang tersebut sesampainya dirumah. Bahkan lebih dari
itu biasanya konsumen juga memperoleh fasilitas pemasangan atau
instalasi bagi barang yang dikirimkan ke rumah mereka itu.
Di pihak lain perusahaan juga memperoleh keuntungan dengan
adanya kontak langsung tersebut karena mereka akan dapat
mengetahui lebih akrab lagi dengan konsumen mereka. Dengan
kekraban tersebut tentu saja pengusaha akan dapat mengetahui gaya
hidup, perkiraan penghasilan, status sosial dan sebagainya dari
konsumen mereka. Dengan diketahuinya informasi tersebut
pengusaha akan dapat mengetahui jenis-jenis kebutuhan yang lain
dari konsumen tersebut yang mungkin dapat ditawarkannya pada
saai itu maupun di kemudian hari. Informasi ini menjadi lebih
penting lagi bagi pengusaha yang memasarkan barang industri
karena pada umumnya barang industri memiliki sifat yang lebih

6
kompleks ddalam pengambilan keputusan pembeliannya (Complex
Decision Making). Dalam hal ini pasar barang industri ini, pada
umumnya pengambilan keputusan untuk membeli dilakukan oleh
banyak orang dan tidak hanya satu atau dua orang saja seperti yang
biasa terjadi dalam pasar barang konsumsi. Dalam barang industri
akan terdapat sekelompok orang yang akan terlibat dalam
pengambilan keputusan pembelian itu. Kelompok tersebut biasanya
disebut Pusat Pembelian atau “Buying Centre”. Oleh karena itu
maka pengussaha haruslah dapat mengetahuinya agar mereka dapat
menanamkan pengaruhnya guna pemasaran bagi barang-barangnya
di kemudian hari. Di samping pertimbangan tersebut perlu
diperhatikan oleh pengusaha bahwa pasar barang industri ini pada
umumnya merupakan pembelian dalam jumlah yang besar, sehingga
hasilnya pun juga akan besar pula. Konsep Buying Centre ini juga
akan terjadi pada jenis pasar pemerintah, karena pasar pemerintah
pada umumnya keputusan pembeliannya juga melibatkan banyak
orang.
b. Saluran Distribusi Tidak Langsung
Dalam hal ini pengusaha menggunakan pihak luar untuk membantu
menyalurkan barang-barangnya kepada konsumen. Pihak luar
tersebut merupakan penyalur atau pedagang perantara (Middle man).
Cara penyaluran secara tidak langsung ini pada umumnya dilakukan
oleh pengusaha lain yang bergerak dalam perdagangan atau
penyaluran suatu barang. Perusahaan (penyalur) tersebut biasanya
bukan milik produsen, karena apabila penyaluran tersebut
dilaksanakan dan dimiliki sendiri maka tentu saja akan memakan
biaya yang sangat mahal. Pada umumnya pengusaha menggunakan
cara penyaluran semacam ini terutama bagi barang-barang
konvenien atau kebutuhan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena
barang konsumsi menyangkut lokasi pasar yang sangat luas dan
menyebar ke seluruh penjuru daerah pasar. Untuk menyalurkan

7
secara langsung bagi barang konvenien akan dibutuhkan biaya yang
sangat mahal. Bagi barang perabotan rumah tangga ataupun barang
mewah pada umumnya dilakukan dengan penyaluran langsung,
karena untuk jenis barang ini frekuensi pembeliannya agak jarang
dan nilai atau harga barang serta jumlah pembelian juga cukup
banyak, sehingga penyaluran langsung akan memakan biaya yang
tidak terlalu mahal. Di samping itu dalam hal ini pengusaha juga
perlu lebih menjalin hubungan yang lebih akrab dengan
konsumennya.
Dalam hal penyaluran secara tidak langsung ini pengusaha dapat
melakukan beberapa pilihan dari bentuk-bentuk saluran distribusi
yang sudah dibicarakan di muka yaitu :
1) Saluran distribusi yang selektif berarti pengusaha hanya
menggunakan penyalur atau distributor yang sedikit jumlahnya
yang mereka pilih atas dasar syarat-syarat tertentu. Dengan
demikian hanya beberapa penyalur saja yang mampu untuk
memenuhi persyaratan tersebut. Persyaratan tersebut pada
umumnya bertumpu pada beberapa pertimbngan antara lain
lokasi yang strategis, kemampuan keuangannya, fasilitas
telephone, fasilitas parkir dan kondisi serta bentuk gedung yang
tersedia.
2) Saluran distribusi yang eksklusif merupakan penyaluran yang
biasanya hanya menggunakan satu distributor tunggal yang
ditunjuk oleh perusahaan untuk keperluan penyaluran
barangnya. Cara atau bentuk distribusi semacam ini pada
umumnya dilakukan untuk mendistribusikan barang-barang
yang eksklusif atau barang mewah yang harganya mahal dan
memerlukaan instalasi pemasangan yang cukup sukar dan pada
umumnya memerlukan garansi yang cukup memadai.
3) Saluran distribusi yang intensif merupakan cara penyaluran
dengan menggunakan penyalur yang sebanyak-banyaknya agar

8
dapat menjangkau lokasi konsumen yang menyebar. Dengan
saluran distribusi ini maka akan banyak dibutuhkan penyalur,
sebanyak lokasi yang ada dari konsumen. Dalam hal ini di mana
ada konsumen di sana harus ada penyalur atau pedagang
perantara kecil yang merupakan pedagang eceran untuk
melayani konsumen yang membutuhkan barang tersebut dalam
frekuensi tinggi dengan jumlah pembelian yang kecil-kecil.
Saluran distribusi juga sering disebut dengan saluran pemasaran.
Apakah saluran distribusi atau saluran pemasaran tersebut? Saluran
distribusi dapat diberi pengertian sebagai berikut: “ Saluran distribusi
adalah sekelompok individu atau perusahaan yang mempunyai hak
kepemilikan atas barang yang dipasarkan dan membantu dalam
penyampaian hak kepemilikan barang atau jasa tersebut dari produsen
kepada konsumen ”.
Berdasarkan pengertian di atas dapatlah disebutkan bahwa mereka
adalah pribadi-pribadi atau lembaga atau perusahaan yang melakukan
kegiatan-kegiatan dalam pemasaran yaitu menyalurkan barang atau jasa.
Mereka inilah yang dikenal dengan :
a. Pedagang perantara
Perantara pedagang (merchant middlemen) adalah pedagang besar
maupun pedagang eceran yang membeli suatu barang atau jasa (oleh
karena itunsempat memiliki atau mempunyai hak kepemilikan atas
barang tersebut) kemudian menjualnya kembali. Walaupun mereka
membantu produsen tetapi mereka ini adalah suatu lembaga yang
beda, jadi tidak dikendalikan oleh produsen.
b. Agen Perantara
Perantara Agen (agen middlemen) adalah para agen, broker,
manufactures representatives, pedagang komisioner, salesman dan
sebagainya yang mencari konsumen dan kemudian melakukan
negoisasi atas nama produsen untuk suatu barang atau jasa yang
disalurkannya. Bedanya dengan pedagang perantara adalah pada hak

9
kepemilikan barang atau jasa, di mana agen perantara tidak
mempunyai hak atas kepemilikan barang tersebut.
c. Lembaga Pelayanan
Lembaga pelayanan (facilitator) adalah lembaga-lembaga yang
bebas (independent). Contohnya adalah lembaga keuangan, biro
perjalanan dan pengiriman barang., perusahaan pergudangan, agen
periklanan yang membantu dalam penyaluran barang. Lembaga ini
bersifat membantu dalam penyaluran, akan tetapi mereka tidak
mempunyai hak kepemilikan barang atau negoisasi pembelian dan
penjualan suatu barang atau jasa tertentu.
Lembaga-lembaga perantara di atas sangat dibutuhkan karena untuk
menyalurkan secara langsung barangnya kepada konsumen dengan
armadanya sendiri akan menyerap sumber daya dan dana yang
sangat besar. Oleh karena itu sebenarnya produsen dapat saja
melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen, akan tetapi
cara ini mempunyai beberapa kelemahan antara lain :
 Dibutuhkan sumber dana yang lebih besar untuk penjualan jika
dibandingkan dengan menggunakan perantara.
 diperlukan banyak tenaga penjual terutama untuk produk yang
diproduki secara massal dan merupakan kebutuhan sehari-hari.
 Perhatian produsen kurang terkonsentrasi pada masalah-masalah
produksi
 Perantara lebih berpengalaman daripada produsen dalam mencari
sasaran pasar, melakukan negoisasi dan menjual produk itu.
Dari pandangan sistem perekonomian yang lebih luas perantara
mempunyai peran utama yaitu mentransformasikan barang-barang
yang heterogen dari pemasok menjadi barang-barang yang sesuai
dengan kebutuhan pasar. Dengan adanya perantara dalam dunia

10
bisnis, maka kontak-kontak dagang yang seharusnya dilakukan oleh
produsen bisa menjadi lebih hemat. 5

C. Tingkatan Mata Rantai Saluran Distribusi


Dalam kegiatan penyaluran barang atau jasa akan melewati bwrbagai
rangkaian mata rantai saliran ditribusi. Mata rantai tersebut ada yang panjang
ada juga yang pendek. Adapun tingkatan mata rantai saluran distribusi
tersebut ada 4 yaitu:
1. Saluran tingkat nol (zero-level channel)
Saluran tingkat nol ini lebih dikenal dengan sebutan aluran langsung.
Dikatakan saluran langsung karena produsen langsung menjual
barangnya kepada konsumen, jadi tidak menggunakan perantara sama
sekali. Saluran ini dapat dilakukan dengan tiga cara:
a. Produsen langsung menjual ke rumah konsumen.
b. Produsen menjula melalui pos (mail order).
c. Produsen menjual melalui toko miliknya perusahaan sendiri.
Sebagai contoh perusahaan perbankan yang menjual jasa-jasanya
langsung ke tempat nasabah atau calon nasabah, seperti universitas-
universitas atau sekolah tinggi dan menawarkan berbagai produknya
dengan bunga dan hadiah yang menarik.
2. Saluran tingkat satu (one-level channel)
Saluran ini disebut saluran tingkatan satu karena hanya ada satu lembaga
perantara. Lembaga perantara untuk barang konsumen pada umumnya
adalah pengecer, edangkan untuk barang industri pada umumnya adalah
agen penjualan atau broker. Sebagai cntoh penjualan AC, TV, majalah,
koran dan sebagainya.
3. Saluran tingkat dua (two-level channel)

5
Ibid,hlm. 311-315.

11
Saluran ini disebut saluran tingkat dua karena ada dua perantara untuk
barang konsumen, pada umumnya lembaga perantaranya adalah
pedagang besar dan pengecer. Sedangkan untuk barang industri lembaga
perantaranya adalah distributor atau deale. Sebagai contoh penjualan
mobil, sepeda motor, deaseldan sebagainya.
4. Saluran tingkat banyak (multi-level channel)
Saluran ini disebut saluran yang bertingkat banyak karena banyak
menggunakan perantara, biasanya diantara pedagang besar dan pengecer
terdapat pedagang pengumpul (jobber) yang terstruktur, dimana setiap
perantara membawahi beberapa perantara perantara lain. Oleh karen itu
saluran distribusi ini disebut multi-level channel atau sering pula dikenal
sebagai “multi-level marketing”. Bentuk ini terutama cocok pula untuk
memasarkan atau menyalurkan barang konsumsi dan bukan barang
industri. Pada saat ini multi-level marketing ini diterapkan untuk
memasarkan berbagai produk kebutuhan sehari-hari samapai pada barang
kebutuhan pelengkap maupun barang-barang mewah. Banyaknya saluran
sebenarnya menunjukkan panjang pendeknya mata rantai saluran
distribusi. Semakin panjang rantainya maka semakin banyak persoalan
yang timbul dalam strategi distribusi. Akan tetapi bentuk ini memiliki
kebaikan, terutama dalam hal kemampuannya untuk menjangkau daerah
pasar yang sangat laus. Jenis saluran mana yang digunakan oleh suatu
perusahaan, hal itu sangat bergantung pada jenis produknya. 6

6
Ibid, hlm. 315-316.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Distribusi adalah suatu sisitem yang menunjukkan segala
sesuatu/sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan dalam
antisipasinya, keluaran produk dimana hampir semua orang mengidentifikasi
secara tepat sebagai distribusi.
Konsep tentang saluran pemasaran disini berorientasi pada keputusan
dimana fungsi-fungsi saluran tidak dapat dilakukan dengan baik tanpa adanya
beberapa strategi. Strategi itu sendiri merupakan suatu rencana umum atau
menyeluruh, sebagai petunjuk untuk mengambil keputusan dalam kegiatan
saluran. Dalam hal ini, strategi mempunyai hubungan yang erat dengan
manajemen secara fisik maupun non fisik daripada saluran.
Selama suatu lembaga atau perusahaan itu menawarkan barang atau jasa,
masalah distribusi ini tidak dapat dipisahkan. Kegiatan distribusi selalu
dilakukan meskipun tidak menggunakan perantara sebagai lembaga. Jadi,
kegiatan distribusi langsung diarahkan oleh produsen kepada konsumennya.
Namun tidak jarang para perantara ini digunakan oleh produsen untuk
mendistribusikan hasil produksinya kepada pembeli.

B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang berkenaan dengan materi ini. Kritik dan
saran yang membangun juga sangat dibutuhkan penulis dalam perkembangan
makalah ini

13
DAFTAR PUSTAKA
Fuad. M. 2006. Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utara
Aziz Abdul. 2008.Ekonomi Islam Analisis Mikro Dan Makro. Yogyakarta: Graha
Ilmu
GitosudarmoIndriyo.2014.Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta
Mahendradipa,Lazuardi Elmara.2013.Pendistribusian Barang Melalui
Transporter pada PT. Tiga Pilar Semarang.Jurnal Sistem Informasi.

14
LAMPIRAN – LAMPIRAN

A. Tabel Tanya Jawab


No Penanya Pertanyaan

15
B. Biodata Pemakalah

NIM 2013115271
Nama Ainun Najib
Tempat, tanggal lahir Pekalongan, 24 Desember 1992
Alamat Jrebengkembang , kec. karangdadap, Pekalongan
No HP 085225516347

NIM 2013115380
Nama Agus Tri Mulyono
Tempat, tanggal lahir Batang, 31 Agustus 1994
Alamat Kebumen, kec. Tulis, Kab. Batang
No HP 083822202980

NIM 2013116173
Nama Rinelda Titan Adisti
Tempat, tanggal lahir Purbalingga, 19 Juni 1998
Alamat Ds. Nangkod, Kec. Kejobong, Kab. Purbalingga
No HP 085842542570

NIM 2013116187
Nama Lina Fuadiyah
Tempat, tanggal lahir Batang, 16 Januari 1998
Alamat Wonosari, Bawang, Batang
No HP 082324826926

16

Anda mungkin juga menyukai