Disusun oleh:
Kelas D/Kelompok 7
ORIN CHIA ELGA 22344030
BAGAS ADITYA 22344031
SYIFA AYU WIGUNA 22344032
MUHAMMAD ARDHIYATA 22344033
FICHRI MAULARDI 22344034
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Berkaitan dengan hal ini yang tertera diatas dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. apt. Ainun Wulandari, M.Sc. selaku dosen pembimbing materi.
2. Pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah tentang “Manajemen & Strategi Pemasaran di
Apotek” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 3
II.1. Manajemen Pemasaran .......................................................................................... 3
II.1.1 Konsep Inti Pemasaran ..................................................................................... 5
II.1.2 Fungsi dan Peran Pemasaran ........................................................................... 7
II.2. Strategi Pemasaran ................................................................................................. 9
II.2.1 Faktor Utama Penyebab Terjadinya Perubahan Strategi ............................ 10
II.2.2 Unsur Strategi Pemasaran .............................................................................. 11
II.3.3 Bentuk-bentuk Strategi Pemasaran ............................................................... 11
II.2.4 Variabel Segmentasi Penerapan Strategi Pemasaran ................................... 14
II.2.5 Macam-macam Strategi Pemasaran .............................................................. 16
II.3. Pemasaran Produk Farmasi ................................................................................. 17
II.4. Orientasi Pemasaran Farmasi .............................................................................. 17
BAB III. PENUTUP .......................................................................................................................... 19
III.1. Kesimpulan ........................................................................................................ 19
III.2. Saran .................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................................iv
iii
BAB I. PENDAHULUAN
1
Apotek adalah suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang
diperdagangkan) terdiri dari perbekalan farmasi (obat dan bahan obat) dan perbekalan
kesehatan (alat kesehatan). Sebagai perantara, apotek dapat mendistribusikan perbekalan
farmasi dan perbekalan kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki beberapa fungsi
kegiatan yaitu pembelian, pelayanan dan penjualan, keuangan, dan pembukuan, sehingga
dapat di kelola dengan baik. Oleh karena itu, maka seorang Apoteker Pengelola Apotek
(APA) disamping menguasai ilmu kefarmasian juga perlu menguasai ilmu lainnya seperti
ilmu pemasaran (marketing) dan ilmu akuntansi (accounting). Apotek bukanlah suatu badan
usaha yang semata-mata hanya mengejar keuntungan saja tetapi apotek mempunyai fungsi
sosial yang menyediakan, menyimpan dan menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu
baik dan terjamin keabsahannya. Dengan demikian, seorang Apoteker Pengelola Apotek
(APA) dalam menjalankan profesi apotekernya di apotek tidak hanya pandai sebagai
penanggung jawab teknis kefarmasian saja, melainkan juga dapat mengelola apotek yang
dapat memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan tanpa harus
menghilangkan fungsi sosialnya di masyarakat.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang membedakan manajemen dan strategi dalam sebuah apotek?
2. Apa peranan penting strategi pemasaran dalam sebuah apotek?
3. Bagaimana manajemen yang harus dilakukan apotek?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami Perbedaan manajemen dan strategi dalam sebuah apotek.
2. Untuk memahami peranan penting manajemen dan strategi pemasaran dalam sebuah
apotek.
3. Untuk memhami manajemen yang dilakukan dalam sebuah apotek.
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
5
persepsi konsumen tersebut menawarkan customer delivered value (nilai
terhantar pada pelanggan) yang paling tinggi. Nilai terhantar pada pelanggan
adalah:
1) Selisih antara total customer value (nilai pelanggan total) dan total
customer cost (biaya pelanggan total)
2) Nilai pelanggan total adalah sebundel manfaat yang diharapkan pelanggan
dari barang atau jasa tertentu
3) Biaya pelanggan total adalah sebundel pengeluaran yang dikeluarkan
pelanggan untuk mendapatkan produk atau jasa, antara lain monetary cost,
time cost, energy cost, dan psychis cost, dari kedua traktor tersebut.
Pelanggan puas atau tidaknya terhadap suatu produk adalah Ketika hal
tersebut tergantung pada kinerja penawaran dibandingkan dengan
harapannya terhadap penawaran tersebut.
- Satisfaction (kepuasan) adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja produk atau jasa yang ia rasakan dengan harapannya.
d. Exchange, Transaction, Relationship
Exchange (pertukaran) adalah cara seseorang mendapatkan segala sesuatu yang
mereka butuh dan inginkan. Pertukaran juga dikatakan sebagai perdagangan nilai
antara dua pihak atau lebih. Syarat exchange ada lima, yaitu:
1) Minimal 2 pihak
2) Memiliki sesuatu
3) Dapat berkomunikasi
4) Bebas menerima dan menolak penawaran yang ada
5) Menginginkan berurusan dengan orang lain. Pertukaran merupakan inti dari
pemasaran. Contoh pertukaran antara produsen dan konsumen, warga dan
polisi, anak dengan orang tua yang terjadi antara dua pihak. Pertukaran yang
terjadi antara tiga pihak. Contoh pertukaran antara sekolah, siswa, dan orang
tua.
e. Market
Market (pasar) terdiri atas semua pelanggan potensial yang memiliki needs dan
wants tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi
needs dan wants. Jenis-jenis pasar adalah sebagai berikut:
1) Industrial/producer market
2) Reseller market
6
3) Government market
4) Consumer market
II.1.2 Fungsi dan Peran Pemasaran
Beberapa fungsi pemasaran secara umum dapat dikemukakan sebagai berikut, yaitu:
a. Fungsi Pertukaran
Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen baik dengan
menukar uang dengan produk maupun barter (pertukaran produk dengan produk)
untuk dipakai sendiri atau dijual kembali.
b. Fungsi Distribusi
Fisik Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut serta
menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati kebutuhan
konsumen dengan banyak cara baik melalui air, darat, udara, dan lain sebagainya.
Penyimpanan produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar tidak
kekurang saat dibutuhkan.
c. Fungsi Perantara
Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapat
dilakukan melalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas pertukaran
dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain seperti pengurangan
resiko, pembiayaan, pencarian informasi serta standarisasi atau penggolongan
produk. Implementasi pada bidang ini dapat berupa penetapan segmentasi pasar,
tergenting, positioning, dan juga termasuk promosi. Dalam dunia pendidikan,
misalnya, segmen yang dibidik adalah SDM. Terget yang ingin dicapai adalah
output didik (SDM) yang prefesional. Sedangkan posisi yang ditetapkan adalah
lembaga yang memiliki unique position sebagai lembaga pendidikan manajemen.
Dalam promosi tidak melakukan kebohongan, penipuan, ataupun penggunaan
wanita tanpa menutup aurat secara sempurna.
Sedangkan untuk aspek pokok pemasaran meliputi enam hal, antara lain:
1. Pemasaran berkenaan dengan upaya memuaskan kebutuhan dan keinginan
pelanggan. Untuk itu, pemahaman atas perilaku konsumen, berserta kebutuhan,
keinginan mereka yang merupakan kunci sukses pemasaran.
2. Pemasaran mencakup pertukaran, dimana pasar dan pelanggan saling memberikan
sesuatu yang bernilai, sehingga masing-masing pihak mendapatkan manfaat
spesifik. Pemasar menyediakan produk atau jasa, kemudian mengkomunikasikan
dan memfasilitasi pengiriman atau penyampaian kepada pelanggan. Sedangkan
7
pelanggan melengkapi pertukaran tersebut dengan membayar uang senilai tertentu
yang disepakati dan memberikan informasi berharga yang berpotensi digunakan
untuk menfasilitasi pertukaran dimasa datang.
3. Pemasaran membutuhkan keputusan menyangkut 4 P (product, place, price and
promotion) untuk produk fisik misal seperti obat, alat kesehatan, kosmetik, dll, dan
7 P (product, price, place, promotion, people, process and physical evidence untuk
jasa, misal pelayanan informasi obat, penyuluhan obat, dan lain sebagainya. 4P dan
7P ini dikenal dengan istilah bauran pemasaran (marketing mix), yakni
serangkaian aktivitas terkendali yang digunakan perusahaan untuk merespon
keinginan pasar sasaran.
4. Pemasaran dapat dilakukan oleh individu maupun organisasi.
5. Pemasaran berlangsung dalam berbagai setting atau konteks. Diantaranya
perusahaan bisnis (profit-oriented) dan organisasi nirlaba; online dan offline:
barang fisik, jasa, maupun non tradtional marketing (person, place, cause event,
dan organization marketing).
6. Pemasaran membantu proses menciptakan nilai (value) bagi pelanggan. Konsep
nilai mengacu pada hubungan antra manfaat (benefit) dan biaya (cost), atau apa
yang diterima sesorang dibandingkan apa yang ia berikan. Sebuah produk
dipersepsikan memberikan nilai positif apabila manfaat yang diterima lebih besar
dibandingkan biaya yang dikeluarkan.
Peran penting pemasaran diwujudkan melalui delapan fungsi universal yang meliputi:
1. Pembelian (buying)
Memastikan bahwa produk yang dijual tersedia dalam jumlah memadai agar dapat
memenuhi permintaan pelanggan. Bagi pengecer, kemampuan memahami perilaku
konsumen bermanfaat dalam mengantisipasi preferensi konsumen dimasa datang.
2. Penjualan (Selling)
Menggunakan periklanan, personal selling dan promosi penjualan untuk
menyelaraskan produk dengan kebutuhan pelanggan.
3. Pengangkutan (Transporting)
Memindahkan produk dari lokasi produksi ke lokasi yang nyaman diakses oleh
para pembeli.
4. Penyimpanan (Storing)
Berkaitan dengan aktivitas menyimpan produk sampai dibutuhkan untuk dijual.
5. Standarisasi dan Pengelompokkan (Standardizing and grading)
8
Memastikan bahwa produk sesuai dengan pengendalian kualitas dan kuantitas
dalam hal ukuran, berat, dan variabel lainnya.
6. Keuangan (Financing)
Menyediakan fasilitas kredit kepada anggota saluran distribusi (PBF) dan
konsumen.
7. Pengambilan risiko (Risk taking)
Menghadapi segala ketidakpastian berkenaan dengan pembelian yang dilakukan
pelanggan di masa datang.
8. Pemastian informasi pemasaran (Securig marketing information)
Menyangkut pengumpulan informasi mengenai konsumen, pesaing, dan saluran
distribusi demi kepentingan pengambilan keputusan pemasaran.
10
Dengan adanya pengetahuan mengenai pesaing perusahaan, pelaku bisnis dapat
membuat strategi pemasaran yang lebih efektif. Misalnya, membuat inovasi produk
baru sehingga menjadi ciri khas tersendiri di pasar.
3. Situasi ekonomi
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi dan pandangan ke depan.
Pebisnis dapat melihat apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi.
Dengan begitu, strategi pemasaran perusahaan dapat menyesuaikan situasi ekonomi.
Misalnya, mengganti bahan-bahan produk menjadi bahan yang lebih murah.
II.2.2 Unsur Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran memiliki 5 unsur, sebagai berikut:
1. Pilihan pasar
Memilih pasar yang akan dilayani berdasarkan pada persepsi terhadap fungsi produk
dan pengelompokan teknologi
2. Perencanaan produk
Meliputi produk spesifik yang dijual pembentukan lini produk, dan penawaran
individual pada masing lini
3. Penetapan harga
Yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kuantitatif dari produk kepada
pelanggan
4. Sistem distribusi
Yaitu perdagangan grosir dan eceran yang melalui produk hingga konsumen akhir yang
membeli dan menggunakannya.
5. Promosi
Komunikasi pemasaran (promosi) meliputi periklanan, personal selling, promosi
penjualan, direct marketing, dan public relation (philip kotler)
II.3.3 Bentuk-bentuk Strategi Pemasaran
Dalam bentuk situasi strategi pemasaran ini terdapat strategi acuan pemasaran, yang
menetapkan komposisi yang terbaik dari beberapa hal komponen pemasaran, untuk dapat
mencapai sasaran pasar yang dituju, dan sekaligus mencapai tujuan dan sasaran perusahaan.
Adapun bentuk strategi pemasaran yaitu, Strategi Produk, strategi harga, strategi,
penyaluran atau distribusi, strategi promosi, dan strategi pemasaran.
1. Strategi Produk
Bahwa produk adalah barang atau jasa yang dihasilkan untuk digunakan oleh
konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasannya. Segala sesuatu
11
yang bisa ditawarkan kepada pasar untuk mendapatkan perhatian, dimiliki, digunakan
atau dikonsumsi, yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi
dan buah fikiran.6 Jadi, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
seseorang untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Produk disini meliputi
barang fisik dan jasa. Orang tidak membeli produk hanya karena tetapi manfaat yang
diberikan oleh produk tersebut. Dalam menciptakan produk harus jelas manfaat dan
perananya dengan benar dan baik. Bahkan fakta data dari produk itu sendiri sangat
penting di bandingkan dengan Cuma penjelasanya saja.
A. Pengembangan produk
Pengembangan produk merupakan atau aktivitas yang dilakukan dalam menghadapi
kemungkinan perubahan suatu produk kea rah yang lebih baik, sehingga dapat
memberikan daya guna maupun daya pemuas yang lebih. Jadi, kegiatan
pengembangan produk ini merupakan suatu usaha yang direncanakan dan dilakukan
secara sadar untuk memperbaiki produk yang ada atau menambah banyaknya ragam
produk yang dihasilkan dan dipasrakan. Pengembangan produk dilakukan secara
terus-menerus, dimulai dari dari produk apa yang dihasilkan perusahaan dan yang
perlu diadakan, sampai kepada keputusan untuk menghilangkan atau mengeliminir
suatu produk tertentu. Adapun faktor yang mendorong pengembangan produk
adalah sebagai berikut:
1. Terjadi kelebihan kapasitas dalam perusahaan yang perlu diperhatikan, sehingga
untuk menghindarinya perlu dilakukan penganalisaan sebab dan berusaha
mencari penyelesaianya dengan pengembangan produk
2. Adanya hasil sampingan yang mungkin masih dapat dibuat dalam suatu jenis
produk lain.
3. Adanya usaha untuk menggunakan bahan yang sudah ada dalam memproduksi
suatu produk yang mempunyai nilai yang tinggi.
Dalam pengembangan produk baru pada dasarnya bahwa proses pengembangan
produk baru harus berasal dari penetapan seleksi strategi produk baru secara jelas. Penetapan
strategi ini penting karena akan digunakan sebagai pedoman dasar produk baru. Seleksi
dilakukan untuk mengidentifikasikan peranan strategi produk baru di dalam usaha mencapai
tujuan pemasaran dan perusahan secara keseluruhan.
2. Strategi Harga
Harga yaitu jumlah yang harus dibayar pelanggan untuk produk itu. Harganya harus
sesuai dengan pandangan tentang nilainya, supaya pembeli tidak beralih ke
12
pesaingnya.10 Dalam penetapan harga perlu diperhatikan factor yang
mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi
secara langsung yaitu harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya
peraturan pemerintah dan faktor lainya. Faktor yang tidak langsung, yaitu produk
sejenis, potongan (discount) untuk para penyalur dan konsumen. Dalam strategi
penetapan harga, disamping faktor tersebut di atas, perlu pula diperhatikan tujuan
penetapan harga dan prosedur penetapan harga itu. Adapun beberapa tujuan penetapan
harga yang diambil yaitu:
a. Memperoleh laba yang maksimum
b. Mendapatkan share pasar tertentu
c. Memerah pasara (market skimming)
d. Mencapai tingkat hasil penerimaan penjualan maksimum pada waktu itu.
e. Mencapai keuntungan yang ditargetkan
f. Mempromosikan produk
3. Strategi Saluran (Distribusi)
Saluran distribusi merupakan saluran yang digunakan oleh produsen untuk
menyalurkan produk dari produsen ke konsumen atau industry pemakai. Pemillihan
tempat distribusi yang tepat sangat penting dilakukan untuk memperluas pasar dalam
mencapai keuntungan yang diinginkan. Oleh karena itu kebijakan penyaluran
merupakan salah satu kebijakan pemasaran terpadu, yang mencakup penentuan saluran
pemasaran (marketing channels) dan distribusi fisik (phisycal distribution). Kedua
faktor tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dalam keberhasilan penyaluran
dan sekaligus keberhasilan pemasaran produk perusahaan.
Adapaun bentuk pola penyaluran dapat dibedakan atas strategi langsung dan strategi
tidak langsung. Jadi peranan mata rantai saluran distribusi umumnya lebih ditekankan
pada kegiatan pemilihan dan penguasaan masing-masing lembaga penyaluran tersebut.
Permasalahan yang diutamakan adalah kelancaran penyampaian dan pemindahan
barang serta hak milik atas penguasaan produk tersebut, mulai dari pedagang
menengah, dan pengecer sampai akhirnya ke tangan konsumen. maka saluran distribusi
menyangkut aliran produk dan hak milik atau penguasaan atas produk tersebut.
4. Strategi promosi
Dalam sebuah strategi pemasaran, promosi adalah kegiatan yang ditunjukan untuk
mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akanproduk yang
13
ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu
membeli produk tersebut.
Adapun alat-alat yang dapat dipergunakan dalam mempromosikan suatu produk, yaitu:
a. Iklan (advertising) Merupakan bentuk strategi pemasaran dimana suatu penyajian
dan promosi dari gagasan, barang atau jasa yang dibiayai oleh suatu sponsor tertentu
yang bersifat non-personal. Media yang sering digunakan dalam iklan ini adalah
radio, televise, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya.
b. Penjualan pribadi (personal Selling) Merupakan penyajian secara lisan dalam suatu
pembicaraan denga seseorang atau lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat
terealisirnya penjualan.
c. Promosi penjualan (sales promotion) Merupakan bentuk strategi pemasaran dimana
segala kegiatan pemasaran selain personal selling, iklan, dan publikasi, yang
merangsang pembelian oleh konsumen dan keefektifan agen seperti pameran,
pertunjukan, demontrasi dan segala usaha penjualan yang tidak dilakukan secara
teratur.
d. Publikasi (publicity) Merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari suatu
produk secara non-personal dengan membuat, baik yang berupa berita yang bersifat
komersial tentang produk tersebut di dalam media cetak atau tidak, maupun hasil
wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.
5. Strategi Pasar
Pasar adalah arena pertukaran potensial baik dalam bentuk fisik sebagai tempat
berkumpul dan bertemunya para penjual dan pembeli, maupun yang tidak berbentuk
fisik yang memungkinkan terlaksananya pertukaran, karena dipenuhinya persyaratan
pertukaran, yaitu minat dan citra serta daya beli. Dengan demikian keberadaan pasar
merupakan bentuk strategi pemasaran yang terbuka memberi kesempatan bagi
masyarakat untuk mengambil bagian dalam menentukan harga. Sehingga harga di
tentukan oleh kemampuan riil masyarakat dalam mengoptimalisasikan faktor produksi
yang ada di dalamnya.
14
segmentasi pasar bisa diartikan segmentasi pasar adalah proses pengidentifikasian dan
menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisia perbedaan antara pembeli di
pasar.
1. Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar
Dalam penetapan segmentasi pasar ada beberapa hal yang menjadi dasarnya yaitu:
A. Dasar – dasar segmentasi pasar pada pasar konsumen
1) Variabel geografi, diantaranya: wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan
kepadatan iklim.
2) Variabel demografi, diantaranya: umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan,
pendidikan.
3) Variabel psikologis, diantaranya:kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.
Variabel perilaku pembeli, diantaranya: manfaat yang dicari, status pemakai,
tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk.
B. Dasar – dasar segmentasi pada pasar industri
1) Tahap 1: menetapkan segmentasi makro, yaitu pasar pemakai akhir, lokasi
geografis, dan banyaknya langganan.
2) Tahap 2: yaitu sikap terhadap penjual, ciri – ciri kepribadian, kualitas produk, dan
pelanggan.
2. Syarat segmentasi Pasar
Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif yaitu:
a. Dapat diukur
b. Dapat dicapai
c. Cukup besar atau cukup menguntungkan
d. Dapat dibedakan
e. Dapat dilaksanakan
3. Tingkat Segmentasi
Pasar Karena pembelian mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik. Setiap
pembeli, berpotensi menjadi pasar yang terpisah. Oleh karena itu segmentasi pasar
dapat dibangun pada beberapa tingkat yang berbeda.
a. Pemasaran massal Pemasaran massal berfokus pada produksi massal, distribusi
massal, dan promosi massal untuk produk yang sama dalam cara yang hampir sama
keseluruh konsumen.
b. Pemasaran segmen Pemasarn segmen menyadari bahwa pembeli berbeda dalam
kebutuhan, persepsi, dan perilaku pembelian.
15
c. Pemasaran ceruk Pemasaran ceruk (marketing niche) berfokus pada sub group
didalam segmen-segmen. Suatu ceruk adalah suatu group yang didefiniskan dengan
lebih sempit.
d. Pemasaran mikro Praktek penyesuaian produk dan program pemasaran agar cocok
dengan citarasa individu atau lokasi tertentu. Termasuk dalam pemasaran mikro
adalah pemasaran lokal dan pemasaran individu.
2. Manfaat Segmentasi Pasar
Sedangakan manfaat dari segmentasi pasar adalah: a. Penjual atau produsen berada
dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan- kesempatan pemasaran. b.
Penjual atau produsen dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran
yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat
pada berbagai segmen. c. Penjual atau produsen dapat mengatur produk lebih baik dan
daya tarik pemasarannya
16
II.3. Pemasaran Produk Farmasi
Pemasaran produk farmasi merupakan ujung tombak apotek, pemasaran produk farmasi
memang sangat unik, dan membutuhkan pengetahuan tentang obat. Karena itu pemasaran
farmasi tidak seperti pemasaran produk lain yang tanpa campur tangan dokter, ahli farmasi,
ahli madya farmasi dengan tempat yang khusus. Sehingga pemasaran farmasi harus dilakukan
dengan baik dan benar sesuai dengan perundang-undangan kesehatan dan regulasi yang
dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan dan BPOM.
17
Keberhasilan pemasaran sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan farmasi dalam
membedakan lima jenis kebutuhan sebagai berikut.
1. Stated needs (konsumen membutuhkan obat generic berlogo yang harganya
terjangkau).
2. Real needs (konsumen membutuhkan OGB yang biaya pengoperasionalnya murah).
3. Unstated needs (konsumen mengharapkan pelayanan informasi obat OGB dari
perusahaan farmasi).
4. Secret needs (konsumen ingin dipandang teman-temannya sebagai konsumen yang
cerdas dalam memilih produk).
5. Delight needs (konsumen berharap bahwa perusahaan farmasi memberikan diskon
terhadap pembelian OGB dalam jumlah banyak).
Orientasi konsumen memahami apa yang dibutuhkan, menempatkan konsumen
sebagai pusat dari segala aktivitas. Dibutuhkan integrasi antar fungsi pemasaran
(periklanan, layanan pelanggan, riset pemasaran) dan antar departemen (riset dan
pengembangan, akuntansi dan keuangan, produksi, sumber daya manusia).
6. Orientasi Societal Marketing (Holistic Marketing)
Pemasaran farmasi harus dilandari ketergantungan antara empat dimensi pokok yaitu
internal marketing, integrate marketing, relationship marketing dan performance
marketing. Pemasaran internal bertujuan memastikan bahwa setiap pihak baik individu
maupun tim kerja dalam perusahaan farmasi atau bisnis farmasi akan menerapkan prinsip-
prinsip pemasaran farmasi. Focus utamanya yaitu merekrut, menyeleksi, mempekerjakan,
melatih, dan memotivasi karyawan yang bersedia dan sanggup melayani pelanggan
dengan baik. Integrate marketing menekankan keselarasan antar elemen bauran
pemasaran, yakni produk yang tepat, harga yang benar/baik, tempat yang tepat, kuantitas
yang tepat dan waktu pemasaran yang tepat.
18
BAB III. PENUTUP
III.1. Kesimpulan
1. Manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan, sedangkan strategi pemasaran adalah integrasi atau strategi untuk
memenangkan persaingan pasar, di dalam strategi pemasaran itu sudah terdapat
manajemen pemasaran.
2. Peran penting strategi pemasaran dalam sebuah apotek yakni berfungsi untuk
menentukan nilai ekonomi suatu apotek yang dipengaruhi oleh tiga factor diantaranya
produksi, pemasaran dan konsumsi.
3. Manajemen yang harus dilakukan dalam sebuah apotek secara umum harus terdapat
beberapa indikator diantaranya perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan,
dan pendistibusian.
III.2. Saran
1. Perlu dilakukan pematangan dalam manajemen dan strategi pemasaran agar memproleh hasil
yang maksimal.
2. Perlu diimbangi dengan sumber daya yang kompeten dalam menjalankan manajemen dan
strategi pemasaran dalam sebuah apotek.
19
DAFTAR PUSTAKA
Assael, H. 1992. Consumer Behavior and Marketing Action. New York: PWS-KENT
Publishing Company. D. Todd Donavan, Tom J. Brown, & John C. Mowen. 2004.
Journal of Marketing (Journal of Marketing) Vol. 68 (Januari 2004), 128-146.
Charles, W.L. 2001. Pemasaran. Jakarta: Salemba empat.
Cipole, R., Strand, L.M., Morley, P.C., 1998. Pharmaceutical Care Practice. New York: Mc
Graw Hill.
Engel, J.F. 1995. Perilaku Konsumen, (Edisi Keenam). Alih Bahasa Budijanto. Jakarta:
Binarupa Aksara.
Hawkins, D. 1998. Consumer Behavior: Building Marketing Strategy, (7th Edition). New
York: McGraw-Hill.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Terjemahan Oleh Hendra Teguh dan Ronny Antonius
Rusli. 1997. Jakarta: Prenhallindo.
Kotler, P. 1997. Marketing Management: Analysis, Planing, Implementation, and Control,
Engteword Cliffs, N.Y.: Prentice-Hall Inc.
Kotler, Kartajaya, Hooi, Liu. 2003. Rethinking Marketing. PT. Prenhallindo, Jakarta.
Kotler Philip. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid 1. PT. Gramedia. Jakarta.
Indonesia.
Kotler & Armstrong, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Terjemahan. Edisi 12, Jilid 1.
Penerbit Erlangga Jakarta.
Kotler & Keller, 2009. Manajemen Pemasaran, Terjemahan. Edisi 13, Jilid 1. Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Kotler Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta:
Indeks.
Kotler, P. & Keller, K. L. Manajemen Pemasaran. Edisi ketiga belas. Jilid 1. Terjemahan
Oleh Bob Sabran, MM. 2009. Jakarta: Erlangga.
Mc. Carthy-Perreault. 1995. Intisari Pemasaran. Jilid 1 & 2. Edisi Keenam. Penerbit
Binarupa Aksara. Philip Ketler, Kevin Lane Keller. Manajemen Pemesaran Edisi Ke
Tiga Belas Jilid 1, Penerbit Erlangga. Jakarta, 2008.
Rovers, J.P., Currie, J.D., Hagel, H.P., Mc Donaugh, R.P., Sabotta, J.L. 2003.
Pharmaceutical Guide to Pharmaceutical Care, 2nded American Pharmaceutical
Association, Washington DC.
iv