Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Strategi Affilite Marketing Terhadap

Penjualan Usaha Mikro Kecil Menengah di Indonesia

Oleh :
Nashhansyah Ahmad Naufal
D071221083

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunia-Nya sehingga proposal ini dapat diselesaikan dengan maksimal
tanpa ada halangan sehingga saya dapat memenuhi tugas mata kuliah bahasa
Indonesia dengan judul.
Penulis merasa masih memiliki banyak kekurangan dalam penulisan proposal
ini, maka tidak lupa saya menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya
kepada orang yang telah membantu sehingga proposal ini dapat diselesaikan tepat
waktu.
Penulis sanagat mengharapkan kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca
yang kemudian akan dijadikan sabagai evaluasi untuk kedepannya agar lebih baik.

Gowa, November 2022

Nashhansyah Ahmad Naufal

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6
A. Pengertian Strategi Pemasaran.....................................................................6
B. Pengertian Pemasaran Afiliasi.....................................................................6
C. Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah...................................................7
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................9
A. Jenis Penelitian.............................................................................................9
B. Sumber Data.................................................................................................9
C. Populasi dan Sampel....................................................................................9
D. Metode dan Pengumpulan Data...................................................................9
E. Teknik Analisa Data...................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini pemasaran merupakan peranan yang sangat penting dalam
sistem jual beli untuk menentukan kesuksesan bisnis dan kelangsungan
hidup. Telah banyak sistem pemasaran baik sacara lonvensional maupun
secara online. Sifat dari sistem pemasaran online yang praktis dan efisien
membuat banyak orang beralih dari pemasaran konvensional ke pemasaran
online.
Telah banyak dijumpai situs pemasaran seperti shopee, tokopedia,
bukalapak, tiktok shop, dan lain sebagainya. Para pedagang menggunakan
situs tersebut untuk memasarkan produk mereka kepada para pembeli
dengan menggunakan metode pemasaran digital yang baik, salah satu
metode pemasarn digital yang sering digunakan adalah affiliate marketing
atau pemasaran afiliasi.
Pat Flynn dari Smart Passive Income, menyebutkan definisi affiliate
marketing sebagai proses penawaran sebuah produk menggunakan jasa
afiliasi. Selain itu, menurut perusahaan pemasaran ternama asal Amerika
Serikat, CJ Affiliate menyatakan bahwa pemasaran afiliasi merupakan
sebuah proses promosi dari produk maupun jasa terdapat tiga sisi, yaitu
penjual, afiliasi, serta konsumen.
Penggunaan metode pemasaran yang tidak cocok membuat para
pembeli tidak tertarik dengan produk yang dijual, namun jika penjual
menggunakan metode pemasaran yang tepat maka hal ini tentunya
berdampak pada para pembeli yang tertarik untuk membeli produk yang
dijual, dengan kata lain jumlah penjualan produk pada perusahaan tersebut
meningkat.

3
Sekitar 68 persen UMKM di Indonesia mengaku mengalami penurunan
penjualan, sehingga pemasukan yang diperoleh pun minim. Tak hanya itu,
kondisi terpuruk ini semakin parah karena upah pekerja harus diberikan
secara penuh. Keluhan dari sektor usaha kecil menengah yang cukup
terpuruk ini disampaikan oleh pebisnis dari seluruh kota di Indonesia. Yuk
Intip 3 Keluhan Yang Dialami Bisnis UMKM Di Masa Pandemi.
(UNISBANK,2020)
Keunggulan atau kelebihan dari strategi affiliate marketing diantaranya
model bisnis ini hanya membutuhkan modal yang relatif kecil, atau
bahkan kadang tidak membutuhkan modal sama sekali bagi yang ingin
melakukannya, dengan adanya model bisnis ini dapat memberikan
kesempatan kepada setiap orang yang menekuninya untuk mendapatkan
penghasilan dalam jumlah besar (Andrew, 2022)
Bagaimana jika metode atau strategi affiliate marketing diterapkan
pada UMKM? Oleh sebab itu untuk mengetahui hal ini peneliti tertatrik
untuk melakukan penelitian ini dengan judul “Pengaruh Strategi Affiliate
Marketing Terhadap UMKM”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengaruh strategi affiliate marketing terhadap penjualan UMKM?
2. Apa strategi pemasaran yang tepat digunakan pada UMKM?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh strategi affiliate marketing terhadap
penjualan UMKM.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran ynag tepat digunakan pada
UMKM.

4
D. Manfaat Penelitian
Secara teoritis untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis
mengenai pengaruh strategi affiliate marketing terhadap UMKM dan dapat
menjadi acuan untuk penelitian berikutnya yang serupa. Secara praktis
dapat menjadi pertimbangan untuk UMKM untuk membuat strategi
pemasaran yang tepat guna meningkatkan volume penjualan.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Strategi Pemasaran (Marketing)


Pengertian strategi pemasaran adalah upaya memasarkan suatu produk,
baik itu barang atau jasa, dengan menggunakan pola rencana dan taktik
tertentu sehingga jumlah penjualan menjadi lebih tinggi. Pengertian
strategi pemasaran juga dapat diartikan sebagai rangkaian upaya yang
dilakukan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, karena
potensi untuk menjual proposisi terbatas pada jumlah orang yang
mengetahui hal tersebut (Sunarsi,2022).
B. Pemasaran Afiliasi
Affiliate marketing adalah sistem bisnis dengan membayar jasa
seseorang ketika orang tersebut berhasil menjual produk atau jasa seorang
merchant atau perusahaan yang mempunyai produk atau jasa dengan
pemasaran secara online melalui Internet dan membutuhkan orang lain
untuk menjual produk/jasanya.
Bisnis afiliasi merupakan salah satu bidang bisnis di Internet yang
sedang booming sampai saat ini. Afiliasi merupakan konsep penjualan
online yang melibatkan pemilik barang, perantara, dan pembeli dalam
transaksi penjualan barang di dunia maya. Di dalam dunia nyata, afiliasi
bisa disamakan dengan broker, calo, makelar, sponsor, atau perantara.
Seorang yang menjadi perantara di dalam bisnis internet, biasanya disebut
affiliate. Afiliasi sejatinya berbeda dengan bisnis MLM (Multi Level
Marketing) yang mencari downline untuk mencari pendapatan. Perbedaan
yang nyata, Anda sebagai affiliate benar-benar mendapatkan pendapatan
dari komisi menjual barang milik pedagang lain (merchant) tanpa harus
mencari downline (Adi,2011)

6
C. Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Yang dimaksud dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)
adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha disemua sektor ekonomi. Pada
prinsinya, pembedaan antara usaha mikro (UMI) usaha kecil (UKA) usaha
menengah (UM) dan usaha besar (UB) pada umumnya disarankan pada
nilai aset awal (tidak termasuk tanah dan bangunan),omset rata-rata per
tahun, atau jumlah pekerja tetap, Namun demikian, definisi UMKM
berdasarkan tiga alat alat ukur ini berbeda menurut Negara (Hanim,2018).
pengertian UMKM melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999 dan
karena keadaan perkembangan yang semakin dinamis dirubah ke Undang-
Undang Nomor 20 Pasal 1 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah maka pengertian UMKM adalah sebagai berikut11:
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau
badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang buka
nmerupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi
kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
ini. Contoh Usaha Kecil Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan
yang memiliki tenaga kerja; Pedagang di pasar grosir (agen) dan
pedagang pengumpul lainnya; Pengrajin industri makanan dan
minuman, industri meubelkayudan rotan,i ndustri alat-alat rumah
tangga, industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan; Peternakan
ayam, itik dan perikanan; Koperasi berskala kecil.

7
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan
bersihatau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
UndangUndang ini.
Kriteria Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM)
Menurut UU Nomor 20 Tahun 2008, kriteria Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) digolongkan berdasarkan jumlah aset dan omset yang
dimiliki oleh sebuah usaha. Rahmana (2008) mengelompokkan UMKM
dalam beberapa kriteria, yaitu:
1. Livelihood Activities, merupakan Usaha Kecil Menengah yang
digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih
umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang
kaki lima;
2. Micro Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang memiliki
sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan;
3. Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang
telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan
subkontrak dan ekspor;
4. Fast Moving Enterprise, merupakam Usaha Kecil Menengah yang
telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi
menjadi Usaha Besar (UB).

8
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan pada proppsal penelitian ini
adalah jenis penelitian kualitatif.

B. Sumber Data
Sumber data pada proposal ini yaitu data langsung yang dikumpulkan
peneliti dari sumber pertamanya (sumber data primer). Adapun yang
menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah beberapa pemilik
usaaha mikro kecil menengah dari beberapa daerah di Indonesia.

C. Populasi dan Sampel


Populasi yang digunakan pada proposal penelitian ini adalah beberapa
pemilik usaha mikro kecil menengah di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa
Barat, dan Bali.
Mengingat jumlah subyek yang diteliti lebih dari 100 orang maka
peneliti menggunakan penelitian dengan sampel. Artinya mengambil
sampel 10% -15% dan 20% - 25% atau lebih, sesuai pendapat Suharsimi
Arikunto yang menyatakan bahwa, "Apabila subyek penelitian kurang dari
100 orang, lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya adalah
populasi". Akan tetapi, bila subyeknya lebih dari 100 orang, maka
diperbolehkan untuk mengambil sampel 10% -15% dan 20% - 25% atau
lebih.

D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data yang dikehendaki sesuai dengan permasalahan
dalam proposal penelitian ini, maka penulis menggunakan metodemetode
sebagai berikut :

9
1. Metode Wawancara
Dalam penelitian ini metode wawancara digunakan untuk
mengetahui strategi pemasaran yang digunakan oleh UMKM dan
tingkat penjualan yang diterima dengan menggunakan strategi
pemasaran tersebut.
2. Metode Analisa Data
Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan
strategi affiliate marketing terhadap penjualan UMKM di Indonesia.
3. Metode Analisa Presentase
Semua data-data yang berhasil dikumpulkan dari sumber-sumber
penelitian akan dibahas oleh penulis dengan menggunakan metode
analisis presentase, yaitu menjelaskan data-data yang diperolehnya
dengan menggunakan perhitungan prosentase atau biasa disebut
frekuensi relatif. Metode ini digunakan untuk mengetahui presentase
pengaruh penjualan UMKM jika menggunakan strategi affiliate
marketing dengan penjualan UMKM dengan menggunakan strategi
pemasaran yang lain.
E. Teknik Analisis Data
1. Reduksi Data
Reduksi data dalam penelitian ini yaitu data yang telah diperoleh
dilapangan mengenai pengaruh strategi aaffiliate marketing terhadap
penjualan UMKM di Indonesia, dengan wawancara, analisa data dan
analisa presentase akan dipilih dan fokuskan pada hal- hal yang
berkaitan dengan strategi pemasaran yang digunakan dan jumlah
penjualan yang diterima UMKM dengan menggunakan strategi
tersebut.
2. Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian ini berfungsi untuk lebih
memudahkan peneliti memahami data yang diperoleh di lapangan.
Dengan demikian dapat di lihat strategi pemasaran yang tepat untuk
penjualan UMKM.

10
ddDAFTAR PUSTAKA

Sunarsi, Denok. 2022. Strategi Pemasaran Konsep, Teori dan


Implementasi. Tanggerang : Pascal Books

Adi, Arista Prasetyo, 2011. Cari Duit Dari Bisnis Afiliasi Lokal.
Jakarata : Elex Media Komputindo

Hanim, Lathifah, 2018. UMKM (Usaha Mikro, Kecil, &


Menengah)
& Bentuk-bentuk usaha. Semarang : Unissula Press

11

Anda mungkin juga menyukai