Anda di halaman 1dari 14

STRATEGI BISNIS BUKALAPAK DALAM BIDANG E COMMERCE MARKET

di INDONESIA

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi internet telah merubah cara manusia dalam


berbelanja. Saat ini sudah jamak orang berbelanja secara online melalui situs e-
commerce atau situs belanja online. Bisnis e commerce sendiri sudah mulai
berkembang sejak awal tahun 2000 an dimana internet mulai dikenal oleh
khalayak dengan tumbuhnya warung internet. Pengaruh yang signifikan terjadi
setelah adanya Internet dan World Wide Web. Pengaruh ini dapat dilihat dari
meningkatnya popularitas perdagangan elektronik atau e- commerce yang
menggabungkan satu bisnis dengan bisnis lainnya (business to business- B2B) dan
menggabungkan bisnis dengan customers atau pelanggannya (business to
customers-B2C) (Ariyani,2009).

Pada tahun 2000 an belum tersedia smart phone, sehingga akses ke internet
hanya melalui computer. Sejak akhir 2000 an dengan pesatnya perkembangan
teknologi smartphone, maka akses internet semakin mudah. Didukung dengan
aplikasi melalui google playstore dan app store dan semakin murahnya tarif
internet dari operator maka bisnis ecommerce juga semakin berkembang.

Salah satu raksasa ecommerce di Indonesia adalah bukalapak dengan alamat


akses https://bukalapak.com. Bukalapak didirikan Achmad Zaky pada tahun 2010
sebagai bentuk portofolio dari Suitmedia, sebuah konsultan dan lab digital .
Namun, Bukalapak baru berstatus sebagai sebuah Perseroan Terbatas (PT) pada
September 2011 dan dikelola oleh manajemen yang dipimpin oleh Achmad Zaky
sebagai CEO (Chief Executive Office) dan Nugroho Herucahyono sebagai CTO
(Chief Technology Officer) (Mysharing.co, 2015). Selanjutnya bukalapak mendapat
tambahan dana dari investor hingga menjadi salah satu start up unicorn dengan
valuasi lebih dari US$ 1 milyar.
Selain bukalapak banyak terdapat situs ecommerce lain yang bermain di
Indonesia, baik dari lokal maupun pemain global. Beberapa situs ecommerce
pesaing bukalapak antara lain tokopedia, shopee, lazada, blibli dll. Untuk
memenangkan persaiangan di bisnis ecommerce diperlukan strategi bisnis yang
ditopang dengan teknologi informasi (TI) sehingga dapat melayani dan memenuhi
ekspetasi konsumen. Dalam makalah ini selanjutnya akan dibahas mengenai
proses bisnis, strategi dan peran TI dalam mendukung keberhasilan bisnis salah
satu perusahaan ecommerce, dalam hal ini bukalapak.

2. Proses Bisnis Bukalapak


Menurut Kotler dan Keller (2012:439) e-commerce merupakan media
pemasaran yang menggunakan website untuk bertransaksi atau memfasilitasi
suatu penjualan produk secara online. Bukalapak sebagai salah satu platform e-
commerce menyediakan jasa bagi para pemilik barang dan pembeli. Sedangkan
menurut Laudon (2012:373) e-commerce adalah mengenai transaksi perdagangan
yang memungkinkan melalui media Internet maupun Jaringan diantara organisasi
dan individu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan media
pemasaran elektronik menggunakan jaringan internet yang dapat menciptakan
terjadinya suatu transaksi antara organisasi maupun individu.
Proses bisnis dari bukalapak dan e-commerce secara umum disajikan pada
Gambar 1.

Pembeli
START Input Nama
Produk dan Pilih Pilih Produk
STOP Barang Diterima
Kategori Produk yang Diinginkan

Sistem

Car Muncul Produk


i Tidak Sesuai
Kategori dan Cek
Stok

Muncul
Produk Sesuai
Kategori dan

Penjual
Transaksi
Ambil Packing Kirim
dan
Barang Barang Barang
Pembayara

Supplier
Menambah
Stok Barang

Gambar 1. Proses Bisnis E-Commerce (Bukalapak)


Penjelasan dari Gambar 1 sebagai berikut :
1. Pembeli melakukan input nama barang yang dicari atau dapat melakukan klik
pada gambar barang yang terdapat di website. Bagi calon pembeli yang tidak
memiliki akun tetap bisa bertransaksi namun tidak dapat menikmati fasilitas
diskon dan promo.
2. Secara otomatis akan dilakukan pencarian produk yang di inginkan, apabila
tidak ditemukan akan kembali ke fitur awal. Apabila barang ditemukan maka
muncul nama produk beserta pilihan penjual dengan harga yang bervariasi.
3. Pembeli kemudian melakukan pilihan produk yang akan dibeli, selanjutnya
produk tersebut masuk ke dalam keranjang belanja. Apabila stok barang tidak
ada maka akan kembali ke pilihan sebelumnya. Suplier akan diberitahukan
bahwa stok nya habis sehingga harus menambah stok.
4. Apabila terdapat stok barang yang diinginkan maka langkah selanjutnya
adalah proses pembayaran. Pembeli dapat melakukan pembayaran ke
rekening Bukalapak melalui BukaDompet, Mandiri ClickPay, BCA KlikPay, CIMB
Clicks ,KartuVisa/Mastercard atau Transfer.
5. Apabila pembayaran sudah diverifikasi, maka pihak penjual akan mengambil
barang-mengemas-kemudian mengirimkan barang tersebut sesuai alamat
yang di input.
6. Proses pengiriman barang dapat di tracking melalui fitur yang disediakan oleh
bukalapak.
7. Apabila barang diterima oleh pembeli maka satu siklus proses selesai.

Proses jual-beli melalui situs bukalapak berjalan secara otomatis dengan


pengaturan algoritma dari program. Sebagai perusahaan e-commerce maka
peranan TI sangat vital, apabila terjadi error maka transaksi tidak dapat berjalan
lancar. Bukalapak mendapatkan profit (keuntungan) dari :

1.    Fitur-fitur premium yang disediakan Bukalapak. Contoh : fitur Promote to Top


2.   Selisih dari 3 angka unik di total pembayaran melalui transfer. Contoh : jika
total bayar sebenarnya adalah Rp. 500.000 diberikan 3 angka unik di
belakangnya menjadi Rp. 500.779. Jika dalam 1 hari ada 100.000 tranksaksi,
maka estimasi selisih yang didapatkan oleh Bukalapak adalah Rp.
77.900.000/hari
3. bagi hasil dari setiap pengguna aplikasi di playstore dan app store. Misalnya
setiap kb data yang diakses bukalapak mendapatkan $0,001 maka apabila
setiap hari digunakan oleh 1 juta orang, bukalapak memperoleh $1.000

3. Kompetitor

Saat ini banyak tersedia perusahaan e-commerce di Indonesia yang bisa


diakses oleh masyarakat. Untuk bisa mengakses e-commerce maka diperlukan
internet. Jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017 berdasarkan
survey Asosiasi Jasa pengguna internet Indonesia (APJII) sebesar 143 juta jiwa
atau hamper 55% dari total populasi penduduk Indonesia (SIARAN PERS NO.
53/HM/KOMINFO/02/2018Tanggal 19 Februari 2018). Jumlah tersebut merupakan
kue yang sangat besar untuk diperebutkan.

Gambar 2. Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia

(sumber : APJII)
Gambar 3. Statistik Kunjungan e-commerce Indonesia di website dan
aplikasi tahun 2018

(Sumber : https://iprice.co.id/trend/insights/kilas-balik-e-commerce-di-indonesia-
tahun-2018/)

iPrice mengumpulkan data dari Google Trend untuk melihat popularitas e-


commerce  berdasarkan volume pencarian.

Mengamati data SimilarWeb, jumlah kunjungan di situs Tokopedia selalu


berada di atas situs e-commerce lain setiap bulannya. Kunjungan tertinggi
Tokopedia terjadi pada bulan September yang mencapai 169 juta pengunjung.
Jumlah ini meningkat 123% dari kunjungan awal tahun. Bukalapak menjadi salah
satu favorit sebagai tempat berbelanja online. Sejak diumumkan sebagai salah
satu Unicorn dalam industri ini, jumlah pengunjung desktop dan mobile web di
situs e-commerce lokal ini senantiasa menanjak dari bulan ke bulan. Jumlah
kunjungan tertinggi Bukalapak terjadi pada bulan November dengan
angka 120.580.100 kunjungan. Jika dibandingkan dengan catatan
pengunjung desktopdan mobile web mereka di bulan Januari lalu, Bukalapak
mampu membukukan margin hingga  69.244.100 kunjungan, alias
meningkat 135%. Penetrasi positif Bukalapak mampu menyalip Lazada yang
sebelumnya ada di posisi 2 sebagai e-commerce  dengan jumlah
pengunjung desktop dan mobile web terbanyak di Indonesia.

Laporan terbaru eIQ bertajuk “Uncovering the Value of Indonesia’s Top


Online Platforms” mencoba menggambarkan kondisi terkini dari lanskap e-
commerce dan online marketplace di Indonesia. Mengawali laporannya,
ecommerceIQ mendaftar 6 platform teratas, didasarkan pada tingkat frekuensi
kunjungan dan peringkat aplikasi di Play Store. Memvalidasi popularitas keenam
pemain di atas, survei menanyakan kepada 1240 responden penikmat online
shopping seputar beberapa faktor penilaian terhadap platform belanja online,
mulai dari reputasi, perbandingan harga, hingga layanan logistic
(https://dailysocial.id/post/e-ecommerce-di-indonesia-2018).

Gambar 4. Hasil Survey Kepuasan Pelanggan Terhadap Enam Platform e-


commerce

Daftar 6 pemain teratas kebetulan memiliki porsi yang imbang antara


kategori C2C (Consumer-to-Consumer): Bukalapak, Shopee, Tokopedia;
dan B2C (Business-to-Consumer): Blibli, Jd.id, Lazada. Dari penilaian reputasi,
masing-masing memiliki angka yang cukup berimbang, Blibli dan Tokopedia
mendapati angka tertinggi. Penilaian terhadap reputasi umumnya didasarkan pada
kepercayaan konsumen yang terbentuk dari beberapa faktor, di antaranya jaminan
produk, kualitas layanan, hingga efektivitas sistem yang disajikan.

4. Peran Teknologi Informasi Pada Human Capital

5. Strategi Bisnis Untuk Peningkatan Kompetensi


Dengan dua juta kunjungan setiap harinya, Bukalapak merupakan salah satu
platform e-commerce terbesar di Indonesia. Bukalapak juga mengklaim kalau 800
ribu penjual yang mereka miliki adalah yang terbanyak di antara e-commerce
lainnya tanah air. Menurut Muhamad Fajrin Rasyid, Co-Founder sekaligus CFO dari
Bukalapak, dalam acara Decode Jakarta Maret 2016 Inilah empat strategi utama
mereka :
a) Promosi sebanyak mungkin
Untuk meraih lebih banyak penjual maupun pembeli di situs mereka,
Fajrin mengatakan kalau Bukalapak harus hadir sesering mungkin di
hadapan masyarakat. Itulah mengapa mereka kemudian rajin
memasang iklan, baik di media sosial maupun di televisi.
Demi meraih perhatian masyarakat Indonesia, Bukalapak pun membuat
iklan dengan cara yang unik, seperti meniru gaya pesulap Deddy
Corbuzier, atau menganalogikan pengguna mereka sebagai seorang
pahlawan. Di kanal YouTube mereka, Bukalapak bahkan membuat
serial pendek dengan judul Kasih Tak Santai.
b) Fokus pada perangkat mobile
Melihat perkembangan perangkat mobile dalam beberapa tahun
terakhir, Bukalapak pun meyakini kalau mobile merupakan salah satu
platform yang penting. “Kami pun akhirnya mulai mencurahkan
perhatian yang lebih untuk mengembangkan aplikasi mobile sejak
tahun 2015,” ujar Fajrin.
c) Analisis Kebiasaan Pelanggan
Ketika disinggung tentang statistik uninstall aplikasi mobile, Fajrin
mengatakan kalau Bukalapak punya strategi tersendiri untuk mengatasi
hal tersebut. “Kami selalu menganalisis setiap kebiasaan pengguna,
demi bisa mengetahui apa yang menyebabkan mereka melakukan
uninstall,” jelas Fajrin.

Menurutnya, saat ini Bukalapak punya tim tersendiri untuk melakukan


analisis tersebut. “Kami mencoba membandingkan hasil analisis tim
kami dengan yang dibuat oleh pihak ketiga, dan dalam beberapa hal
apa yang dibuat tim kami ternyata terbukti benar,” ujar Fajrin.

Yang tidak kalah penting, lanjur Fajrin, sebuah e-commerceharus


memberi perhatian lebih kepada pelanggan-pelanggan setia mereka.
Salah satunya dengan mengirimkan notifikasi kepada mereka terkait
sebuah diskon. Fajrin menjelaskan bahwa yang dimaksud pelanggan
setia adalah orang-orang yang menemukan Bukalapak secara organik
lewat mesin pencari.
“Mereka adalah orang yang benar-benar ingin membeli sesuatu, lalu
mencarinya di Google, hingga kemudian menemukan Bukalapak,” ujar
Fajrin.
4.     Offline Gathering
Demi menarik lebih banyak pengguna, Bukalapak juga mengadakan
acara gathering secara rutin di berbagai kota di Indonesia. Acara
tersebut biasanya dihadiri oleh para penjual di Bukalapak, yang saling
berbagi informasi dan strategi seputar jual beli online.
“Hal ini menjadi sangat penting karena saat ini 70 persen transaksi
yang terjadi di Bukalapak berasal dari luar Jakarta,” jelas Fajrin.
Dalam berbagai kesempatan, Bukalapak juga hadir di berbagai pusat
perbelanjaan dan universitas untuk mengedukasi masyarakat akan
kemudahan berbelanja dan berjualan secara online.

Walaupun telah menerapkan semua strategi tersebut, Fajrin mengakui kalau


saat ini dunia e-commerce di Indonesia masih mempunyai beberapa kendala,
terutama di bidang infrastruktur internet, logistik, dan sistem pembayaran. Ia
berharap hal itu bisa teratasi dalam waktu dekat, sehingga akan makin banyak
masyarakat Indonesia yang melakukan jual beli secara online.

6. Peran Teknologi Informasi Dalam Mendukung Strategi Bisnis


Teknologi informasi merupakan salah satu strategi perusahaan untuk dapat
lebih kompetitif.  Teknologi informasi akan mendukung terciptanya suatu
sistem informasi yang dibutuhkan oleh konsumennya. Mengaplikasikan suatu
sistem informasi yang berbasis teknologi di dalam suatu perusahaan dapat
memberikan keuntungan bagi perusahaan tersebut antara lain sebagai salah
satu sumberdaya organisasi yang menunjang kegiatan operasional, dan
manajerial. 
Memberikan informasi yang akurat juga tepat waktu, dan tersaji dalam bentuk
yang sesuai guna menunjang keunggulan kompetitif  perusahaan. Banyak hal
yang harus diperhitungkan seperti manajemen perusahaan, budaya
perusahaan, biaya pengadaan perangkat keras maupun lunak, operator,
perawatan dan kesiapan masyarakat menerima sistem yang dikembangkan
bila dilibatkan sebagai end user.

Suatu sistem informasi yang baik dan dapat dikatakan berhasil apabila mampu
menyediakan data dan memiliki kemampuan analisis penghitungan data.
Dalam suatu perusahaan, setiap tingkatan manajemen mempunyai kebutuhan
yang berbeda terhadap perencana, sistem informasi yang dikembangkan harus
mampu menjawab setiap kebutuhan tersebut.  Dengan demikian suatu sistem
informasi manajemen yang baik harus mampu memberikan dukungan pada
proses-proses berikut:
 Proses perencanaan
 Proses pengendalian
 Proses pengambilan keputusan
 Fungsi dan Peranan Teknologi Informasi (Aplikasi/Software Hardware)

Bagi Perusahaan teknologi merupakan suatu kebutuhan yang digunakan untuk


mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, tepat waktu, yang digunakan
untuk keperluan pribadi, bisnis, pemerintahan, dan merupakan informasi yang
strategis untuk pengambilan keputusan.

Terdapat enam fungsi teknologi informasi yang perlu diperhatikan dalam


melakukan peranan dan penggunanaan teknologi tersebut, yaitu:
a) Menangkap (Capture)
Menangkap disini dapat diartikan sebagai menginput. Misalnya
menerima inputan dari mic, keyboard, scanner, dan lain-lain.
b) Mengolah (Processing)
Mengolah atau memproses data masukkan yang diterima untuk menjadi
informasi. Pengolahan dan pemrosesan data dapat berupa
mengkonversi, menganalisis, dan menghitung (kalkulasi).
c) Menghasilkan (Generating)
Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang
berguna atau laporan yang dapat dimengerti oleh orang lain. Misal
laporan, tabel, grafik, gambar, dan lain-lain.
d) Menyimpan (Storage)
Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang
dapat digunakan untuk keperluan lain. Contohnya adalah menyimpan
ke hard disk, flash disk, tape, dan lain-lain.

e) Mencari Kembali (Retrival)
Menelusuri dan mendapatkan kembali informasi atau mengkopi data
dan informasi yang sudah tersimpan. Misalnya mencari data penjualan
yang sudah disimpan sebelumnya.
f) Mentransmisi (Transmission)
Mengirim data dan informasi dari suatu lokasi ke lokasi lain melalui
jaringan komputer. Misalkan mengirimkan data penjualan dari user A
ke user yang lainnya. Penggunaan IT dalam sebuah organisasi
sangatlah penting, untuk menerapkan IT haruslah dilihat karakteristik
organisasi tersebut. Apakah dengan IT mampu meningkatkan efisiensi
sebuah perusahaan, sehingga dalam penerapan IT dibutuhkan orang
yang handal yang dapat berjalan dengan baik.

Gambar … Fitur Informasi dan cara transaksi yang mudah di akses

7. Kesimpulan

Daftar Pustaka
Ariani, D. Wahyu. 2009. Manajemen Operasi Jasa. Yogyakarta : Graha Ilmu
Kotler dan Keller. 2012.Manejemen Pemasaran.Edisi 13 Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Laudon, Kenneth C. dan Laudon, Jane P. 2012. Management Information System. Prentice
Hall.

Anda mungkin juga menyukai