DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia dan taufik, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul “WIRAUSAHA PRODUK KERAJINAN UNTUK PASAR
GLOBAL” ini dengan baik meskipun masih banyak kekurangan didalamnya, serta
kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu membimbing kami
dalam penyusunan makalah, seperti anggota-anggota kelompok, narasumber, dan
guru bidang studi sampai makalah ini selesai.
Kami sangat berharap bahwa makalah ini dapat membantu dan berguna
dalam menambah wawasan, pengetahuan, serta pengalaman kami, baik dalam hal
penyusunan makalah, maupun hal-hal yang mungkin berkaitan dengan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga isi dari makalah kami ini dapat
memberikan manfaat dan inspirasi bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB 1 : PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................2
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
D. Manfaat.........................................................................................................3
BAB II : PEMBAHASAN........................................................................................4
A. Kesimpulan...................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era ekonomi sebelumnya, yaitu pada saat era ekonomi industri dan era
informasi, atau kita kenal dengan era globalisasi, seluruh bangsa di dunia cenderung
sama dan seragam. Era industri menghasilkan barang yang diproduksi pabrik dalam
jumlah banyak, dan dipasarkan ke seluruh dunia.
Konsumen di Indonesia dapat memiliki produk yang sama dengan yang dijual
di Eropa dan Amerika, demikian pula sebaliknya. Kursi plastik yang diproduksi
masal di China dipasarkan ke seluruh dunia. Sepatu yang diproduksi massal di
Brazil, dipasarkan ke seluruh dunia. Konsumen di dunia mendapatkan produk yang
sama. Globalisasi di satu sisi memiliki sisi positif dalam memberikan kesempatan
yang sama kepada bangsa di dunia, namun globalisasi juga memberikan ruang yang
sempit kepada perbedaan dan keunikan.
Manusia pada dasarnya tertarik pada perbedaan serta menyukai keunikan dan
kekhasan, maka era industrialisasi dan globalisasi menyebabkan kebosanan. Manusia
kembali mencari keunikan dan kekhasan dari alam, adat, budaya, termasuk juga
kerajinan. Saat ini pariwisata menjadi salah satu kegiatan yang berkembang di
seluruh dunia, karena orang-orang semakin suka bepergian untuk melihat berbagai
keunikan dan kekhasan yang berbeda-beda di setiap daerah di dunia.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam dan
budaya yang paling kaya di dunia. Pada 2012, Indonesia menduduki peringkat 6
sebagai negara dengan alam terindah di dunia berdasarkan survey World Economic
Forum (WEF). Kedatangan wisatawan ke daerah-daerah di Indonesia memberikan
peluang kepada wirausahawan kerajinan. Para wisatawan membutuhkan buah tangan
untuk dibawa pulang. Wisatawan lokal maupun internasional merupakan pasar
sasaran dari produk kerajinan. Kerajinan khas daerah yang unik dan sesuai dengan
selera, akan diminati oleh wisatawan. Oleh karena itu, pengrajin biasanya
membutuhkan kreativitas tinggi sebagai dasar minat para wisatawan.
Perkembangan teknologi informasi memberikan kesempatan manusia di
berbagai belahan dunia melihat apa yang ada di daerah lain melalui internet.
iv
Teknologi tersebut juga mendukung berkembangannya penjualan dengan sistem
online. Penjual dapat mengunggah gambar produknya ke website dan pembeli yang
tertarik dapat melakukan pembelian dan pembayaran secara online, kemudian produk
kerajinan dikirimkan kepada pembeli dengan memanfaatkan jasa pengiriman. Pada
era ini, pemasaran produk kerajinan dapat dilakukan dengan cara penjualan langsung
(atau konsinyasi) kepada wisatawan atau dengan memanfaatkan sistem penjualan
online.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
v
D. Manfaat
1. Bagi siswa
Sebagai salah satu upaya untuk memperoleh referensi atau acuan
pembelajaran untuk mempelajari cara berwirausaha dalam pasar global,
khususunya bidang kerajinan. Selain itu, siswa juga dapat mempelajari
bagaimana menganalisis, mengidentifikasi, dan mengetahui apa-apa saja
yang terkait dalam wirausaha kerajinan untuk pasar global.
2. Bagi masyarakat
Makalah ini diharapkan dapat membantu meningkatkan dan membantu
mengembangkan kreativitas dalam usaha kerajinan ke tingkat pasar
global guna memperoleh keuntungan yang besar.
3. Bagi pemerintah
Menyumbangkan pemikiran untuk membantu perkembangan industri
kreatif dalam bidang kerajinan ke skala pasar global dan sebagai bentuk
aspek pendukung kepada pemerintah dalam mengembangkan industri
kreatif. Sehingga, usaha kerajinan di daerah tersebut unggul dan sejahtera
seiring upaya negara dalam konservasi budaya.
vi
BAB II
PEMBAHASAN
vii
barang. Apabila banyak produsen memproduksi barang yang sama dan ketersediaan
barang menjadi terlalu tinggi dibandingkan dengan permintaan pasar, maka harga
akan menjadi sangat murah atau barang tidak laku. Pada saat itulah diperlukan
inovasi untuk pengembangan desain produk baru atau target pasar yang baru. Upaya
mengembangan produk dan pasar baru tersebut disebut dengan diversifikasi
Upaya pengembangan usaha terdiri atas empat (4) strategi: market
penetration, market development, product development dan diversification. Market
penetration adalah upaya untuk melakukan penjualan, produk yang ada kepada pasar
sasaran yang ada. Market development atau perluasan pasar adalah upaya untuk
menjual produk yang ada kepada pasar yang lebih luas. Product development adalah
upaya menjual produk baru kepada pasar yang sudah ada. Diversification atau
diversifikasi adalah upaya pengembangan produk baru untuk menyasar pasar yang
baru.
Pengembangan produk untuk pasar global harus memperhatikan aturan yang
berlaku di negara tujuan, terkait standar bahan baku, proses produksi, pengemasan,
dan distribusi. Standar bahan baku yang berlaku di setiap negara dapat berbeda-beda.
Misalnya, untuk beberapa negara maju, produk bahan baku kerajinan dari kayu harus
dipastikan tidak berasal dari penebangan liar atau illegal logging. Standar terkait
proses produksi yang berlaku di beberapa negara, diantaranya adalah tidak
melibatkan pekerja anak dalam proses produksi. Standar-standar juga terdapat pada
pengemasan dan distribusi. Standar tersebut pada umumnya berlaku untuk
pengiriman skala besar atau ekspor, sedangkan untuk pengiriman dalam jumlah kecil
atau paket, standar tersebut belum tentu diberlakukan. Wirausahawan yang akan
menjangkau pasar global harus mempelajari standar dan tata aturan internasional
agar dapat mengatur strategi pemasarannya dengan tepat.
Kegiatan wirausaha dapat dibagi menjadi tiga tahapan. Tahapan pertama
adalah persiapan organisasi dan perencanaan produksi. Tahapan perencanaan produk
ini disebut juga tahapan Research and Development atau dikenal dengan R&D.
Tahap kedua adalah produksi hingga penjualan. Kelompok wirausaha melakukan
produksi kerajinan sesuai dengan target produksi dan melakukan upaya pemasaran
sesuai dengan target penjualan. Tahapan ini disebut juga dengan Production and
Distribution. Tahapan ketiga adalah evaluasi dari seluruh kegiatan wirausaha yang
viii
telah dilakukan. Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kekurangan dan melakukan
perencanaan perbaikan, agar wirausaha dapat berkembang menjadi lebih baik. Proses
evaluasi dapat menggunakan metode analisis SWOT (Strenght, Weakness,
Opportunities dan Treats), yaitu dengan cara menguraikan kekuatan (Strenght),
kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities) dan ancaman dari luar (Treats) dari
produk kerajinan yang telah dibuat, proses produksi, proses pemasaran dan distribusi,
serta pasar sasaran.
ix
seperti mengurus SDM, seorang wirausahawan yang sukses harus
selalu memikirkan dan menganalisa setiap keputusan bisnis yang
dibuatnya, serta mengumpulkan data secara konsisten. Tanpa
perencanaan yang matang, sulit untuk mencapai tujuan jangka
panjang usaha rintisan ini di masa mendatang.
c. Self Starter dan Komitmen
Apakah kamu seorang yang proaktif, penuh semangat, dan bisa
memulai sesuatu sendiri? Jika tidak, bisa dipastikan kamu akan
mengalami kesulitan menjadi wirausaha sukses. Jiwa perintis ini
menjadi bagian penting untuk kamu bisa sukses memulai sebuah
usaha. Setelah kamu berhasil memulai usaha, dibutuhkan komitmen
yang kuat untuk mampu bertahan di dunia bisnis ini. Setidaknya
setahun atau 18 bulan, kamu harus tetap fokus tanpa ada pemasukan.
Hampir semua wirausahawan mengalami masa paceklik ini. Dan
setelah dua atau tiga tahun baru mereka bisa panen hasil kerja
kerasnya.
d. Adaptasi
Adaptasi juga termasuk salah satu faktor keberhasilan wirausaha yang
penting. Faktor adaptasi sangat vital dalam permulaan sebuah usaha
dan mempertahankannya. Sebagai wirausahawan, kamu harus belajar
beradaptasi di tahap awal perencanaan bisnis. Selama dalam proses,
baik saat riset pasar, mendapatkan ide baru atau membuat
perencanaan bisnis, segala sesuatunya bisa berubah. Oleh karenanya
seorang wirausaha harus dapat mengganti ide atau rencananya sesuai
dengan kondisi yang dihadapinya saat itu.
e. Kapasitas
Apakah kamu memiliki talen untuk dapat sukses dalam bidang yang
kamu pilih? Kamu bisa sukses dalam bidang tertentu, bila kamu
punya skill. Bila kamu ingin berwirausaha, pilihlah yang tidak jauh
dari skil dan talent yang kamu miliki. Sebagai contoh, misalnya
bidang kamu di manajemen sedangkan kamu berbakat untuk
berkomunikasi dengan baik, berbakat memimpin, memberi pelatihan,
x
dan menulis. Dengan demikian, kamu bisa memilih menjadi seorang
coaching management. Jadi saat ingin berwirausaha, jangan coba-
coba memilih bidang yang sedang booming, atau lebih gawat lagi
kalau hanya sekadar ikut-ikutan tren. Jadi pilihlah bidang yang sesuai
atau tidak jauh dari skill dan kompetensi yang kamu miliki.
2. Faktor Penghambat
a. Minimnya Modal Usaha
Jadi permasalahan yang paling mendasar mengenai permasalahan
berwirausaha paling utama adalah minimnya modal usaha. Akibatnya,
para pengusaha tidak bisa menaikkan jumlah produksinya untuk
mencapai omzet lebih banyak.
b. Kurang Tahu Bagaimana Cara Membesarkan Bisnis
Permasalahan selanjutnya adalah minimnya pengetahuan pengusaha
kerajinan tentang manajemen bisnis yang baik. Banyak pengrajin
hanya fokus memproduksi barang, dengan tidak memikirkan
bagaimana strategi ekspansi bisnisnya lebih besar lagi. Akibatnya,
pengrajin kesulitan dalam meningkatkan level bisnisnya. Usaha yang
mereka jalankan tidak berkembang dan omzet yang didapat tidak
mengalami kenaikan.
c. Kurangnya Inovasi Produk
Dalam meningkatkan daya saing bisnisnya, seorang pengusaha juga
sering mengalami kendala dalam melakukan inovasi produk. Salah
satu penyebab sulitnya produk kerajinan bersaing di pasar
mancanegara adalah rendahnya daya saing produk. Apalagi, jika
dihubungkan dengan harga yang ditawarkan, produk kerajinan
Indonesia masih jauh dari kualitas yang ditawarkan produk luar
negeri.
d. Kesulitan Mendistribusikan Barang
Permasalahan selanjutnya terletak pada masalah pendistribusian
barang. Selama ini banyak pengusaha kekurangan channel dalam
mendistribusikan produknya. Kebanyakan hanya fokus
mendistribusikan barang kepada beberapa kolega dan pengepul yang
xi
dikenalnya saja. Tentu cara pemasaran seperti ini masih sangat
sederhana dan jangkauannya belum terlalu luas.
e. Belum Memaksimalkan Pemasaran Online
Permasalahan yang kelima ini masih berhubungan erat dengan poin
keempat, yaitu sulitnya mendistribusikan barang. Salah satu faktor
yang menyebabkan pendistribusian barang kurang meluas karena
pengusaha belum melakukan pemasaran online. Beberapa pengrajin
sudah memasarkan produknya secara online melalui media sosial,
situs marketplace, dan lain-lain, akan tetapi dalam prakteknya masih
kurang maksimal. Sehingga, hasil pemasaran online yang didapat pun
kurang maksimal.
3. Keuntugan dan Kerugian
Globalisasi mengharuskan perusahaan untuk berkompetisi dan
beroperasi secara efisien, efektif dan ekonomis di pasar global. Untuk
menghadapi persaingan pasar global, salah satu contoh pembentukan
Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), 1992, yang mengakibatkan Eropa
menjadi satu pasar yang luas dengan pendapatan per kapita yang tinggi,
munculnya harimau-harimau di Asia, NAFTA di Amerika Utara, pembukaan
pasar Eropa Timur, semakin membuka pasar Cina, pembentukan blok
perdagangan Asia Selatan, ASEAN block trade, dan lain sebagainya.
Keuntungan dari globalisasi antara lain, meningkatkan penjualan dan
keuntungan dengan memanfaatkan peluang pasar baru dan sedang tumbuh,
meningkatkan ketersediaan bahan baku murah, dan untuk meningkatkan daya
saing (kualitas tinggi dari produk dan biaya rendah).
Adapun kelemahan dari globalisasi sendiri, yaitu volatile lingkungan, mulai
dari politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, sehingga tujuan perusahaan
tidak tercapai, interaksi dengan berbagai kompleks bangsa dengan beragam
ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya, komunikasi menjadi sulit karena
perbedaan bahasa, geografi, perbedaan budaya dan sebagainya, informasi
penting untuk perencanaan dalam hal ketersediaan, kedalaman dan akurasi
sangat bervariasi, serta sulit untuk menganalisis persaingan masa kini dan
xii
masa depan di banyak negara, karena perbedaan dalam struktur industri dan
praktek bisnis.
xiii
studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya
maupun bukan material sebenarnya
d. Penentuan Desain Akhir
Hasil dari studi model dapat dipilih 3 sampai 5 alternatif desain akhir.
Penetapan desain akhir dapat dilakukan melalui diskusi atau evaluasi.
Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang bermanfaat dalam
menentukan desain akhir yang terpilih.
2. Produksi Kerajinan untuk Pasar Global
Tahapan produksi secara umum terbagi atas pengolahan bahan atau
pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Tahap pembahanan
adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi. Pada limbah
berbahan alami, proses pembahanan penting untuk menghasilkan produk
yang awet, tidak mudah rusak karena faktor cuaca dan mikroorganisme.
Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan.
Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar
material, dan bentuk produk yang akan dibuat. Tahap berikutnya adalah
perakitan dan finishing. Perakitan dilakukan apabila produk yang dibuat
terdiri atas beberapa bagian. Perakitan dapat memanfaatkan bahan
pendukung, seperti lem, paku, benang, tali atau teknik sambungan tertentu.
Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir
sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan. Finishing dapat
berupa penghalusan dan/ atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang
dilakukan diantaranya penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau
menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat
juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat
lebih awet dan lebih menarik.
3. Pengemasan
Kemasan untuk produk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk
dari benturan dan cuaca serta memberikan kemudahan membawa. Kemasan
juga berfungsi untuk menambah daya tarik, dan sebagai identitas atau brand
dari produk tersebut. Fungsi kemasan didukung oleh pemilihan material,
xiv
bentuk, warna, teks, dan grafis yang tepat. Material yang digunakan untuk
membuat kemasan beragam bergantung dari produk yang akan dikemas.
Kemasan yang melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer.
Kemasan sekunder berisi beberapa kemasan primer yang berisi produk.
Kemasan untuk distribusi disebut kemasan tersier. Kemasan primer produk
melindungi produk dari benturan dan kotoran serta berfungsi menampilkan
daya tarik dari produk kerajinan serta memberikan kemudahan untuk
distribusi dari tempat produksi ke tempat penjualan. Perlindungan bisa
diperoleh dari kemasan tersier yang membuat kemasan beragam bergantung
dari produk yang akan dikemas.
xv
jangkauan yang luas dapat menggunakan media online, yaitu dengan internet.
Pemanfaatan teknologi internet memungkinkan produsen melakukan
pemasaran dan penjualan langsung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasar global merupakan sebuah pasar di mana terjadi transaksi yang
berlangsung antara penjual dengan pembeli yang mencakup ranah global alias
seluruh dunia. Munculnya pasar global karena suatu negara yang ingin
memenuhi kebutuhan para warganya. Setiap negara memang mempunyai
sumber daya alam serta variasi yang cukup terbatas. Inilah alasan terbesar
para wirausahawan terjun ke ranah pasar global, tak terkecuali wirausahawan
yang bergerak di bidang kerajinan.
Berwirausaha kerajinan untuk pasar global bukanlah hal yang mudah,
butuh perencanaan yang matang, koneksi yang kuat, serta hasil yang
maksimal dari faktor-faktor keberhasilan dan mempertimbangkan faktor-
faktor penghambat, hingga meminimalkan kegagalan dalam kegiatan
wirausaha.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
xvi
pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga
dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
xvii