OLEH
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi
Budaya Nonbenda ini dapat diselesaikan dengan baik, walaupun banyak sekali
hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah ini.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya
Nonbenda ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan
menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda
ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
A. Perencanaan Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Lokal....................................2
B. Produksi Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Lokal..........................................2
C. Penghitungan Biaya Produksi dan Harga Jual..............................................................3
D. Promosi Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Lokal..........................................3
E. Pemasaran Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Lokal......................................4
BAB III PENUTUP................................................................................................................5
A. Simpulan......................................................................................................................5
B. Saran............................................................................................................................5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sangat kaya dengan budaya tradisional yang merupakan adat istiadat
yang berlaku pada setiap kelompok etnik atau suku bangsa. Terdapat lebih dari 300
kelompok etnik atau suku bangsa di Indonesia atau tepatnya 1.340 suku bangsa
menurut sensus Badan Pusat Statistik tahun 2010. Indonesia memiliki jumlah suku
bangsa terbanyak di Asia Tenggara. Artinya, Indonesia memiliki keragaman budaya
tradisional yang merupakan potensi luar biasa untuk menjadi sumber inspirasi.
Budaya tradisi dapat dikelompokkan menjadi budaya nonbenda dan artefak/
objek budaya. Budaya nonbenda di antaranya pantun, cerita rakyat, tarian, dan
upacara adat. Sedangkan artefak/objek budaya di antaranya pakaian daerah, wadah
tradisional, senjata dan rumah adat. Setiap jenis budaya tradisi baik nonbenda
maupun artefak/objek budaya dapat menjadi sumber inspirasi untuk dikembangkan
menjadi produk kerajinan. Hingga saat ini, tercatat 4.156 warisan budaya nonbenda
yang terdapat di seluruh Indonesia. Setiap daerah dapat mengembangkan kerajinan
khas daerah yang mengambil inspirasi dari budaya tradisi daerahnya masing-masing.
Kekayaan budaya tradisi Indonesia adalah kearifan lokal (local genius) yang dapat
menjadi sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas di
dalam makalah tentang Wirausaha Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Nonbenda ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara perancangan kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda?
2. Bagaimana cara produksi kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda?
3. Bagaimana cara pengemasan kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda?
4. Bagaimana cara menghitung biaya produksi kerajinan dengan inspirasi budaya
nonbenda?
5. Bagaimana cara pemasaran langsung kerajinan dengan inspirasi budaya nonbenda?
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Budaya tradisional daerah dan material serta teknik khas daerah merupakan
potensi yang harus dikembangkan sehingga lestari dan menjadi manfaat bagi daerah.
Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya tradisional yang berbeda-beda.
Pengembangan dari setiap budaya tradisional tersebut akan menjadi kekayaan
bersama yang luar biasa, yang akan memberikan warna bagi kemajuan bangsa
Indonesia di masa depan. Salah satu kekayaan pengembangan budaya tradisi adalah
melalui pengembangan kerajinan.
Perencanaan sudah disiapkan yaitu penyiapan alat dan bahan, membuat proses
pengerjaan, dan menyiapkam biaya yang dibutukan untuk membuat kerajinan.
Kerajinan yang dibuat berasal dari inspirasi budaya daerah Ngada yaitu rumah adat.
Ide kerajinan dengan inspirasi budaya Ngada ini akan dikembangkan menjadi produk
kerajinan yang akan diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian produk yang
dihasilkan dibuat dengan kreatifitas dan memiliki nilai estetik dan inovasi agar
diminati pasar.
Proses Pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu
2. Ambil stik eskrim, tempelkan menggunakan lem tembak pada sisi stik eskrim
lainnya, begitu seterusnya sehingga membentuk dinding.
3. Buatlah dinding sampai 4 sisi membentuk balok dengan sisi bagian depan
diberi lowong untuk pintu.
2
4. Buatlah kerangka atap membentuk prisma trapesium lalu tempelkan diatas
balok tadi menggunakan lem tembak.
5. Ambil tali rafia sobek memanjang kecil-kecil.
6. Setelah itu buatlah atap dengan alang-alang kering, caranya ambil kumpulan
alang-alang lalu ikat menggunakan tali rafia yang sudah disobek tadi ikat
hingga 30-50 bagian, sambungkan lagi ikatan alang-alang tadi dengan tali
rafia membentuk prisma trapesium sesuai dengan ukuran kerangka atap yang
telah dibuat.
7. Lalu, tempelkanlah alang alang pada atap yang sudah dibuat tadi dengan lem
tembak.
8. Rumah adat sudah selesai dibuat, siap untuk dipajang sebagai hiasan.
Total Rp 32.000,00
Dari biaya produksinya yang dikeluarkan maka harga jual kerajinan yaitu Rp
75.000,00
3
Promosi kerajinan yang telah dibuat ini bisa dilakukan dengan promosi online
atau prmosi secara langsung, Promosi online misalnya menjualnya di Sosial Media
contohnya Facebook, di facebook sudah dilengkapi fitur marketplace yang berfungsi
untuk mempromosukan barang jualan. Sedangkan promosi langsung yaitu dengan
mempromosikannya di pasar kepada para konsumen secara langsung.
Penjualan satu tingkat merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual
produk secara langsung. Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada
konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga. Pemasaran produk kerajinan
dapat dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat melihat langsung produk
ataupun melalui gambar dari produk kerajinan, dan kemudian memesannya.
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kerajinan sudah selesai dibuat, maka akan dihitung biaya produksi
pembuatan kerajinan dan menentukan harga jualnya. Lalu dilanjutkan ke tahap
berikutnya yaitu promosi dan pemasaran produk kerajinan inspirasi budaya lokal.
B. Saran
Memulai sesuatu yang baru pasti tidak mudah. Oleh karena itu, seorang
wirausahawan harus berani mencoba dan mengambil risiko. Gagal dalam melakukan
suatu hal adalah bagian dari proses untuk menuju kesuksesan. Kegagalan adalah
kesuksesan yang tertunda. Jika mencoba wirausaha dalam suatu bidang, lalu gagal,
tidak perlu berkecil hati dan putus asa, cobalah kembali! Tentu sebelum memulai
berwirausaha, buatlah perhitungan dan perencanaan yang matang.