Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

“DECORATIVE JAVANISE CULTURE BOARD”

KERAJINAN TALENAN HIAS BERESTETIKA JAWA

Disusun untuk memenuhi tugas Laporan Kegiatan

Prakarya dan Kewirausahaan

Disusun Oleh :

Eka Sapta Busroh/12/X MIPA 6

KEMENTERIAN PENDIDIKAN REPUBLIK INDONESIA

SMAN 1 BANGSAL

2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis haturkan ke hadirat AllAH SWT, atas segala nikmat yang telah
dianugerahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan praktikum Prakarya dan
Kewirausahaan yang berjudul “DECORATIVE JAVANISE CULTURE BOARD” dengan sempurna.

Selanjutnya, terima kasih penulis ucapkan kepada guru pendamping, Ibu Maskhuta selaku guru
Prakarya dan Kewirausahaan dan teman-teman kelas X MIPA 6 yang telah memberikan pengarahan dan
bantuan serta saran sehingga mendapatkan kemudahan dalam penyusunan Tugas Laporan tersebut.

Tugas Laporan Praktikum yang saya susun tersebut masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik saran dari para pembaca yang sifatnya menyempurnakan. Demikianlah
Tugas Laporan Praktikum tersebut penulis buat , terimakasih atas perhatiannya

Mojokerto, 21 November 2022

2
DAFTAR ISI

Cover/ Sampul .......................................................................................................................

Kata Pengantar ....................................................................................................................... 2

Daftar Isi ................................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................. 5

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 5

1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 6

2.1 Peran Generasi Muda Melalui Karya Seni .......................................................................... 6

2.2 Talenan Hias Berestetika Jawa .......................................................................................... 6

2.3 Strategi Pemasaran ........................................................................................................... 7

2.3 Proyeksi Keuangan dan Analisis Laba Rugi ......................................................................... 9

BAB III PENUTUP .................................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................................... 11

3.2 Saran ................................................................................................................................ 11

Lampiran ................................................................................................................................ 12

Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 13

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Globalisasi merupakan suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam
masyarakat global dan merupakan bagian dari proses global itu sendiri. Saat dunia sudah mengalami
era globalisasi, kita bisa berhubungan satu dengan yang lain dengan mudah dan sangat
menguntungkan. Tetapi dengan adanya globalisasi ini mengakibatkan banyaknya budaya yang masuk
dan menyebabkan berbagai masalah di negeri ini, misalnya menurunnya rasa cinta budaya dan
nasionalisme generasi muda. Budaya Indonesia bisa hilang termakan zaman karena orang-orang
Indonesia lebih suka meniru kebudayaan luar.

Kerajinan- kerajinan hias dari berbagai penjuru dunia mulai masuk dan mempengaruhi
perkembangan industry kerajinan di Indonesia. Tingginya permintaan kerajinan fungsi hias terutama
dari kelompok milenial menuntut generasi muda untuk membuka peluang bisnis bagi kerajinan-
kerajinan hias kontemporer terutama yang berasal dari luar negeri dan masih jarang ditemui di
Indonesia. Namun, kita merasa hilang harapan jika melihat anak-anak muda akhir-akhir ini merasa lebih
bangga dengan budaya luar. Padahal kunci konservasi budaya terletak pada niat dan semangat anak-
anak muda untuk tetap melestarikan dan generasi sebelumnya mengajarkan hal-hal yang mereka
ketahui tentang budaya, sejarah dan tradisi negara kepada generasi muda.

Sesuatu transformasi dan ide atau gagasan dengan dasar kreativitas dengan memanfaatkan
penemuan yang sudah ada untuk menghasilkan sesuatu produk atau proses yang lebih baik lagi, bernilai
dan bertambah dapat meningkatkan nilai jual terhadap suatu barang (Elka, 2008). Salah satu peran
generasi muda adalah dengan mengaplikasikan budaya leluhur dalam sebuah karya seni yang bernilai
jual tinggi melalui Decorative Javanise Culture Board. Talenan Hias merupakan seni melukis diatas
talenan dengan mengedepankan unsur budaya lokal jawa yang bernilai estetika tinggi. Kerajinan
talenan hias diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta terhadap kearifan lokal dan menambah nilai
guna serta ikut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi daerah.

4
1.2 Rumusan Masalah

1) Bagaimana peran generasi muda dalam melestarikan kearifan budaya leluhur ?


2) Bagaimana proses pembuatan kerajinan talenan hias ?
3) Bagaimana stategi pemasaran untuk memikat generasi muda di era globalisasi ?

1.3 Tujuan

Meningkatkan rasa cinta generasi muda terhadap kearifan lokal yang mulai pudar akibat
globalisasi dan pengaruh dari kebudayaan asing serta meningkatkan nilai guna suatu barang

5
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Peran Generasi Muda Melalui Karya Seni

Generasi muda atau yang biasa disebut generasi milenial sudah banyak yang melakukan
hal kesenian sampai bisa dijadikan pekerjaan. Seiring perkembangannya teknologi, generasi
muda memiliki kreatifitas yang beragam. Salah satunya melalui karya seni dan industri kreatif.
Industri kreatif bermanfaat bagi Indonesia seperti integrasi aset dan potensi, meningkatkan
kreativitas dan inovasi, berdirinya bekraf, dan mendukung kreativitas masyarakat lewat regulasi.
Pertumbuhannya setiap tahun juga selalu mengalami peningkatan. Sebuah karya seni dapat
meningkatkan nilai guna dari suatu barang dan menambah pendapatan bagi masyarakat dalam
suatu daerah.

2.2 Talenan Hias Berestetika Jawa

Talenan dan cobek adalah dua piranti masak yang sudah digunakan dari zaman nenek
moyang, keduanya pasti dimiliki oleh setiap orang dirumah, khususnya oleh orang Indonesia.
Seiring berkembangnya zaman talenan bertransformasi menjadi media untuk karya seni lukis
yang memadukan kearifan lokal budaya leluhur. Untuk mencapainya diperlukan beberapa
ketentuan dasar yang disebut asas desain, antara lain: repetisi, harmoni, kontras, gradasi serta
masih dibutuhkan unity dan balance dalam teknik pengorganisasian unsur-unsur tersebut
(Dharsono SK: 2004). Decorative Javanise Culture Board merupakan karya seni lukis dengan
media talenan. Bentuk dari talenan hias. Cara pembuatan talenan hais cukup mudah diterapkan
dan bahan baku yang digunakan cukup mudah didapatkan, cara pembuatan talenan hias
sebagaimana berikut :

A. Prosedur Pembuatan
1) Alat dan Bahan :
1) Kuas dan Palet 2) Talenan
3) Pensil 4) Cat Kayu
5) Penghapus 6) Vernish

6
B. Cara Pembuatan

Pembuatan talenan hias cukup mudah dan dapat diaplikasikan dengan media
yang sederhana, cara pembuatan talenan hias sebagaimana berikut :

1) Tahap penyiapan media, menyiapkan alat dan bahan sebagai media untuk melukis.
2) Tahap Menggambar sketsa, menggambar sesuai dengan kreativitas dan Gagasan
dalam pembuatan sketsa maupun motif. Menggambar sktesa menggunakan media
pensil dan penghapus
3) Tahap Pewarnaan, mewarnai sketsa dengan cat kayu, usahakan warna cat tidak
merusak sketsa yang telah dibuat.
4) Tahap Pengeringan, Talenan yang telah diberi pewarnaan dikeringkan di suhu ruang
70°C (dibawah sinar matahari).
5) Tahap Vernish, Talenan yang sudah dikeringkan kemudian di beri Vernish agar cat
kayu dan motif kayu terlihat natural.
6) Tahap Pengeringan, Setelah talenan pemberian Vernish pada talenan dilanjutkan
dengan pengeringan kembali di suhu ruang 70°C (dibawah sinar matahari)

Setelah tahapan semua dilakukan talenan pun siap di pajang pada dinding ruang untuk
menambah nilai estetika sebuah seni.

2.3 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran talenan hias “Decorative Javanise Culture Board” yang


dilakukan adalah dengan menggunakan strategi 4P (Product, Price, Place and Promotion)
dan Strategi STP (Segmenting, Targeting and Positioning). Strategi 4P ini meliputi :

1) Product/Produk Decorative Javanise Culture Board merupakan produk


kerajianan telanan hias bermotif tokoh pewayangan sebagai nilai estetikan
kearifan lokal masyarakat jawa. Kerajinan talenan hias terbilang cukup mudah
dijumpai dikalangan masyarakat namun sedikit dari para pengerajin yang
mengedepankan unsur budaya seni rupa etnis jawa. Adapun bentuk penampilan
produk kerajinan dapat dilihat pada lampiran Gambar 1.3. Decorative Javanise
Culture Board.
7
2) Price/Harga, penetapan harga pada produk Decorative Javanise Culture Board ini
menggunakan metode mark up pricing margin dengan keuntungan yang
ditetapkan adalah 23% untuk penjualan tiap talenan nya. Harga yang ditawarkan
adalah sebesar Rp 20.000/Pcs dan dengan harga tersebut diharapkan dapat
bersaing dengan baik di pasaran.
3) Place/Tempat, adapun tempat produksi, pendistribusian produk, serta
penyimpanan bahan baku berlokasi di daerah Bangsal, Mojokerto. Lokasi
tersebut merupakan lokasi yang strategis dikarenakan dekat dengan keramaian.
4) Promotion/Promosi, bisnis Decorative Javanise Culture Board melibatkan para
pelaku bisnis seperti media e-commerce, reseller, penjual souvenir. Adapun
strategi promosi yang digunakan untuk menghadapi persaingan bisnis adalah
sebagai berikut :
1) Melakukan promosi penjualan produk sebagai penarik perhatian
konsumen agar mau mencoba produk yang ditawarkan.
2) Menggunakan digital marketing dengan media e-commerce seperti
online shop, sosial media serta website sebagai jangkauan pemasaran
Decorative Javanise Culture Board.

2.4 Proyeksi Keuangan dan Analisis Laba Rugi

Keuangan merupakan salah satu akun harta perusahaan yang memiliki


kedudukan penting untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan. Laporan
proyeksi keuangan memuat informasi mengenai posisi keuangan yang
sebenarnya terjadi dalam kegiatan operasional perusahaan. Adapun rincian
keuangan dan proyeksi keuangan dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini

8
Tabel 2.4.1 Proyeksi Keuangan

Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga Satuan
No Material Kuantitas Jumlah (Rp)
(Rp)
1 Peralatan Penunjang
Kuas Kecil 4 Rp 1,500 Rp 6,000
Palet 2 Rp 16,500 Rp 33,000
Kuas Besar 1 Rp 6,500 Rp 6,500
Sub Total Rp 45,500
2 Bahan Habis Pakai
Talenan 30 Rp 7,500.00 Rp 225,000.00
Cat Kayu 3 Rp 5,000.00 Rp 15,000.00
Vernish 1 Rp 25,000.00 Rp 25,000.00
Sub Total Rp 265,000.00
3 Perjalanan
BBM motor untuk 1
motor selama
produksi dan Rp 10,000 Rp 100,000
pemasaran (masing-
masing 10 kali isi)

SUB TOTAL Rp 100,000


4 Lain-Lain
Protokol kesehatan
(masker, sanitizer, Rp 100,000
dll)
Promosi Pemasaran Rp 350,000
SUB TOTAL Rp 450,000

No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Peralatan Penunjang Rp 45,500


2 Bahan Habis Pakai Rp 265,000
3 Biaya Perjalanan Rp 100,000
4 Biaya lainnya Rp 450,000
TOTAL Rp 3,391,980

9
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Biaya Investasi Rp 395,500


2 Biaya Variabel Rp 265,000 Rp 8,833
3 Biaya Tetap Rp 200,000 (Biaya variable/unit)
TOTAL Rp 860,500

No Keterangan HPP Harga Jual


Rp Rp
1 Talenan Hias
15,500 20,000

Proyeksi Keuntungan
Produksi Per Pendapatan Laba
No Pendapatan Bulan Kotor Bersih
Rp Rp
1 Talenan Hias 30
600,000 465,000

Mengetahui Presentase Keuntungan


No Keterangan HPP Harga Jual Presentase
Rp
1 Talenan Hias Rp 20,000 23%
15,500

10
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Globalisasi ini mengakibatkan banyaknya budaya yang masuk dan menyebabkan berbagai
masalah di negeri ini, misalnya menurunnya rasa cinta budaya dan nasionalisme generasi muda. Budaya
Indonesia bisa hilang termakan zaman karena orang-orang Indonesia lebih suka meniru kebudayaan
luar. Salah satu peran generasi muda adalah dengan mengaplikasikan budaya leluhur dalam sebuah
karya seni yang bernilai jual tinggi melalui Decorative Javanise Culture Board. Talenan Hias merupakan
seni melukis diatas talenan dengan mengedepankan unsur budaya lokal jawa yang bernilai estetika
tinggi. Decorative Javanise Culture Board merupakan karya seni lukis dengan media talenan.
Keuntungan yang ditetapkan adalah 23% untuk penjualan tiap talenan nya. Harga yang ditawarkan
adalah sebesar Rp 20.000/Pcs. . Kerajinan talenan hias diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta
terhadap kearifan lokal dan menambah nilai guna serta ikut berkontribusi dalam pertumbuhan
ekonomi daerah.

3.2 Saran

Sebagai generasi muda kita harus melestarikan nilai kearifan lokal leluhur dan menjaga ragam
budaya Indonesia agar tidak tergerus oleh perubahan zaman. Diharapkan dengan kreativitas dari siswa
dapat meningkatkan nilai tambah suatu barang dan dapat berkontribusi untuk Indonesia emas 2045
melalui ekonomi kreatif.

11
Lampiran

Gambar 1.3. Decorative Javanise Culture Board.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dharsono Sony Kartika. (2004). Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains. Retrieved November Senin, 2022

Pangestu, Mari Elka. (2008a). Buku 1: Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009:2015. Jakarta: Kelompok

Kerja Indonesia Design Power: Departemen Perdagangan Republik Indonesia

13

Anda mungkin juga menyukai