Disusun Oleh :
SMAN 1 BANGSAL
2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis haturkan ke hadirat AllAH SWT, atas segala nikmat yang telah
dianugerahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan praktikum Prakarya dan
Kewirausahaan yang berjudul “DECORATIVE JAVANISE CULTURE BOARD” dengan sempurna.
Selanjutnya, terima kasih penulis ucapkan kepada guru pendamping, Ibu Maskhuta selaku guru
Prakarya dan Kewirausahaan dan teman-teman kelas X MIPA 6 yang telah memberikan pengarahan dan
bantuan serta saran sehingga mendapatkan kemudahan dalam penyusunan Tugas Laporan tersebut.
Tugas Laporan Praktikum yang saya susun tersebut masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik saran dari para pembaca yang sifatnya menyempurnakan. Demikianlah
Tugas Laporan Praktikum tersebut penulis buat , terimakasih atas perhatiannya
2
DAFTAR ISI
Lampiran ................................................................................................................................ 12
3
BAB I PENDAHULUAN
Kerajinan- kerajinan hias dari berbagai penjuru dunia mulai masuk dan mempengaruhi
perkembangan industry kerajinan di Indonesia. Tingginya permintaan kerajinan fungsi hias terutama
dari kelompok milenial menuntut generasi muda untuk membuka peluang bisnis bagi kerajinan-
kerajinan hias kontemporer terutama yang berasal dari luar negeri dan masih jarang ditemui di
Indonesia. Namun, kita merasa hilang harapan jika melihat anak-anak muda akhir-akhir ini merasa lebih
bangga dengan budaya luar. Padahal kunci konservasi budaya terletak pada niat dan semangat anak-
anak muda untuk tetap melestarikan dan generasi sebelumnya mengajarkan hal-hal yang mereka
ketahui tentang budaya, sejarah dan tradisi negara kepada generasi muda.
Sesuatu transformasi dan ide atau gagasan dengan dasar kreativitas dengan memanfaatkan
penemuan yang sudah ada untuk menghasilkan sesuatu produk atau proses yang lebih baik lagi, bernilai
dan bertambah dapat meningkatkan nilai jual terhadap suatu barang (Elka, 2008). Salah satu peran
generasi muda adalah dengan mengaplikasikan budaya leluhur dalam sebuah karya seni yang bernilai
jual tinggi melalui Decorative Javanise Culture Board. Talenan Hias merupakan seni melukis diatas
talenan dengan mengedepankan unsur budaya lokal jawa yang bernilai estetika tinggi. Kerajinan
talenan hias diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta terhadap kearifan lokal dan menambah nilai
guna serta ikut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi daerah.
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Meningkatkan rasa cinta generasi muda terhadap kearifan lokal yang mulai pudar akibat
globalisasi dan pengaruh dari kebudayaan asing serta meningkatkan nilai guna suatu barang
5
BAB II PEMBAHASAN
Generasi muda atau yang biasa disebut generasi milenial sudah banyak yang melakukan
hal kesenian sampai bisa dijadikan pekerjaan. Seiring perkembangannya teknologi, generasi
muda memiliki kreatifitas yang beragam. Salah satunya melalui karya seni dan industri kreatif.
Industri kreatif bermanfaat bagi Indonesia seperti integrasi aset dan potensi, meningkatkan
kreativitas dan inovasi, berdirinya bekraf, dan mendukung kreativitas masyarakat lewat regulasi.
Pertumbuhannya setiap tahun juga selalu mengalami peningkatan. Sebuah karya seni dapat
meningkatkan nilai guna dari suatu barang dan menambah pendapatan bagi masyarakat dalam
suatu daerah.
Talenan dan cobek adalah dua piranti masak yang sudah digunakan dari zaman nenek
moyang, keduanya pasti dimiliki oleh setiap orang dirumah, khususnya oleh orang Indonesia.
Seiring berkembangnya zaman talenan bertransformasi menjadi media untuk karya seni lukis
yang memadukan kearifan lokal budaya leluhur. Untuk mencapainya diperlukan beberapa
ketentuan dasar yang disebut asas desain, antara lain: repetisi, harmoni, kontras, gradasi serta
masih dibutuhkan unity dan balance dalam teknik pengorganisasian unsur-unsur tersebut
(Dharsono SK: 2004). Decorative Javanise Culture Board merupakan karya seni lukis dengan
media talenan. Bentuk dari talenan hias. Cara pembuatan talenan hais cukup mudah diterapkan
dan bahan baku yang digunakan cukup mudah didapatkan, cara pembuatan talenan hias
sebagaimana berikut :
A. Prosedur Pembuatan
1) Alat dan Bahan :
1) Kuas dan Palet 2) Talenan
3) Pensil 4) Cat Kayu
5) Penghapus 6) Vernish
6
B. Cara Pembuatan
Pembuatan talenan hias cukup mudah dan dapat diaplikasikan dengan media
yang sederhana, cara pembuatan talenan hias sebagaimana berikut :
1) Tahap penyiapan media, menyiapkan alat dan bahan sebagai media untuk melukis.
2) Tahap Menggambar sketsa, menggambar sesuai dengan kreativitas dan Gagasan
dalam pembuatan sketsa maupun motif. Menggambar sktesa menggunakan media
pensil dan penghapus
3) Tahap Pewarnaan, mewarnai sketsa dengan cat kayu, usahakan warna cat tidak
merusak sketsa yang telah dibuat.
4) Tahap Pengeringan, Talenan yang telah diberi pewarnaan dikeringkan di suhu ruang
70°C (dibawah sinar matahari).
5) Tahap Vernish, Talenan yang sudah dikeringkan kemudian di beri Vernish agar cat
kayu dan motif kayu terlihat natural.
6) Tahap Pengeringan, Setelah talenan pemberian Vernish pada talenan dilanjutkan
dengan pengeringan kembali di suhu ruang 70°C (dibawah sinar matahari)
Setelah tahapan semua dilakukan talenan pun siap di pajang pada dinding ruang untuk
menambah nilai estetika sebuah seni.
8
Tabel 2.4.1 Proyeksi Keuangan
9
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
Proyeksi Keuntungan
Produksi Per Pendapatan Laba
No Pendapatan Bulan Kotor Bersih
Rp Rp
1 Talenan Hias 30
600,000 465,000
10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Globalisasi ini mengakibatkan banyaknya budaya yang masuk dan menyebabkan berbagai
masalah di negeri ini, misalnya menurunnya rasa cinta budaya dan nasionalisme generasi muda. Budaya
Indonesia bisa hilang termakan zaman karena orang-orang Indonesia lebih suka meniru kebudayaan
luar. Salah satu peran generasi muda adalah dengan mengaplikasikan budaya leluhur dalam sebuah
karya seni yang bernilai jual tinggi melalui Decorative Javanise Culture Board. Talenan Hias merupakan
seni melukis diatas talenan dengan mengedepankan unsur budaya lokal jawa yang bernilai estetika
tinggi. Decorative Javanise Culture Board merupakan karya seni lukis dengan media talenan.
Keuntungan yang ditetapkan adalah 23% untuk penjualan tiap talenan nya. Harga yang ditawarkan
adalah sebesar Rp 20.000/Pcs. . Kerajinan talenan hias diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta
terhadap kearifan lokal dan menambah nilai guna serta ikut berkontribusi dalam pertumbuhan
ekonomi daerah.
3.2 Saran
Sebagai generasi muda kita harus melestarikan nilai kearifan lokal leluhur dan menjaga ragam
budaya Indonesia agar tidak tergerus oleh perubahan zaman. Diharapkan dengan kreativitas dari siswa
dapat meningkatkan nilai tambah suatu barang dan dapat berkontribusi untuk Indonesia emas 2045
melalui ekonomi kreatif.
11
Lampiran
12
DAFTAR PUSTAKA
Dharsono Sony Kartika. (2004). Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains. Retrieved November Senin, 2022
Pangestu, Mari Elka. (2008a). Buku 1: Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009:2015. Jakarta: Kelompok
13