Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

WIRAUSAHA PRODUK KERAJINAN UNTUK PASAR


LOKAL

Nama kelompok :

1. Nelca Celcilia Virna. H


2. Nabila Pratiwi
3. Rayhan Muhammad Adha
4. Okra Mara Putri Felia
5. Zahwa Amalia Putri
6. Yasser Januanta Ketaren

Guru Pembimbing :

Putri Utami Puspita Sari

Kelas : XII IPA 5

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BENGKULU

SMA N 7 KOTA BENGKULU


TAHUN AJARAN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua
limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Makalah Produk Kerajinan dari Bahan Rotan” ini meskipun dengan sangat
sederhana.

Harapan saya semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah
satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik
lagi.

Sebagai penulis, kami mengakui bahwasanya masih banyak kekurangan yang


terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati kami berharap
kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran demi lebih memperbaikimakalah
ini. Terima Kasih.

Bengkulu, 1 Agustus 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
2.1 Rotan...........................................................................................................................................5
2.1.1 Kegunaan Rotan........................................................................................................................6
2.2 Jenis dan Potensi Rotan...............................................................................................................6
2.2.1 Pemungutan Rotan...................................................................................................................7
2.3 Cara Pengolahan Rotan................................................................................................................7
2.3.1 Peralatan Proses dan Mesin-mesin...........................................................................................8
2.3.2 Proses Pengolahan Rotan.........................................................................................................9
2.3.3 Proses Pengolahan Material Rotan.........................................................................................10
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produk Rotan............................................................11
2.5 Keadaan Industri Rotan.............................................................................................................12
BAB III..................................................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................................................................13
3.3 Lampiran....................................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerajinan adalah suatu proses karya seni yang proses pembuatannya menggunakan
keterampilan tangan manusia. Dan biasanya hasil dari sebuah kerajinan dapat menghasilkan
sesuatu yang cantik dan indah, dengan sentuhan seni tingkat tinggi serta benda siap pakai.

Saat ini kerajinan sudah sangat berkembang dan mengakibatkan munculnya kerajinan
moderen. Ada dua macam kerajinan yang kita kenal saat ini, kerajinan tradisional dan
kerajinan moderen. Kerajinan tradisional yang terdapat di Indonesia adalah seperti kerajinan
batik, anyaman bambu, anyaman rotan, dan lain sebagainya. Sedangkan kerajinan moderen
adalah seperti scrapbook, clay, aksesoris, kotak hadiah, boneka flannel, dan lain sebagainya.

Wirausaha secara umum adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan
mengerahkan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi utnuk menciptakan sebuah peluang usaha,
pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk
menghasilkan sesuatu yang bernilai lebih tinngi, dengan segala resiko yang akan
dihadapinya.

Pasar merupakan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli untuk melakukan


transaksi jual beli atau salah satu dari berbagai sistem, institusi , prosedur, hubungan sosial,
dan infrastruktur tempat usaha menjual barang , jasa,dan tenaga kerja untuk orang-orang
dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah
seperti uang piat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian dan ini merupakan
pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item penukaran.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini, yaitu :
     

1) Bagaimana perencanaan usaha kerajinan untuk pasar lokal ?


2) Bagaimana rancangan dan produksi kerajinan untuk pasar lokal ?
3) Bagaimana cara penghitungan harga jual produk kerajinan untuk pasar lokal ?
4) Media apa saja yang di gunakan dalam promosi produk kerajinan untuk pasar lokal ?
5) Bagaimana penjualan sistem konsinyasi dalam produk kerajinan untuk pasar lokal?

4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Menjelaskan perencanaan dalam usaha kerajinan untuk pasar lokal
2) Menjelaskan sistematika rancangan dan produksi dalam usaha kerajinan untuk pasar
lokal
3) Menjelaskan cara penghitungan harga jual dalam produk kerajinan untuk pasar lokal
4) Menjelaskan media yang digunakan dalam promosi produk kerajinan untuk pasar lokal
5) Menjelaskan penjualan sistem konsinyasi dala m produk kerajinan untuk pasar lokal

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan usaha kerajinan dalam kerajinan untuk pasar lokal


Pada prinsipnya, pasar terjadi karena adanya permintaan (dari pembeli) dan
penawaran (dari penjual). Potensi pasar dapat diketahui melalui dua pendekatan, yaitu
pendekatan permintaan dan pendekatan penawaran. Pendekatan permintaan adalah dengan
mencari tahu kebutuhan dari pasar sasaran, sedangkan pendekatan penawaran mengandalkan
pada kemampuan wirausahawan membuat produk inovatif. Kedua pendekatan ini dapat
digunakan untuk mengenali potensi pasar.  

Kebutuhan pasar lokal dapat diketahui dengan melakukan pengamatan terhadap pasar


sasaran. Misalnya untuk mengenali kebutuhan pasar sasaran seperti ibu rumah tangga yang
suka memasak dan hidangannya tidak ditutup sehingga kotoran maupun serangga dapat
mencemari makanan. Selain pengamatan, kita juga dapat mewawancarai pasar sasaran untuk
mengetahui kebutuhan dan selera mereka. Pertanyaan yang dapat diajukan diantaranya ;
bagaimana cara agar makanan tetap bersih dan sehat?

Ide pengembangan produk kerajinan untuk pasar lokal juga dapat diperoleh dengan
mengenali kebiasaan di daerah setempat, misalnya kebiasaan tidak menutup makanan yang

5
telah dihidangkan. Kebiasaan tersebut membuka peluang pengembangan produk tudung saji
agar makanan tetap bersih dan sehat.
Sumber daya usaha yang dibutuhkan untuk wirausaha kerajinan adalah bahan baku
atau material, teknik dan alat, serta keterampilan. Wirausaha kerajinan untuk pasar lokal
dapat dimulai dengan melihat potensi bahan baku, potensi teknik, dan keterampilan yang ada
di daerah tersebut. Bahan baku dapat berupa bahan alam atau bahan buatan yang banyak
tersedia di lingkungan sekitar. Bahan alam, misalnya serat nanas, eceng gondok, tanah liat,
kayu, rotan, bambu, kerang, dan tulang. Bahan buatan, seperti kain, plastik, kaca, dan karet.
Bahan baku atau material yang akan dimanfaatkan untuk memproduksi produk kerajinan
harus memiliki jumlah yang cukup agar produk yang dihasilkan memiliki standar bentuk dan
kualitas yang sama. Teknik pembuatan produk tergantung dari materialnya. Beberapa teknik
yang dapat digunakan untuk pembuatan kerajinan di antaranya teknik ukir,
teknik sambungan, teknik anyam, dan teknik jahit..   

2.1.1 Kegunaan Rotan


Pemanfaatan rotan (sp. Daemonorops Draco) terutama adalah sebagai bahan baku
mebel, misalnya kursi, meja tamu, serta rak buku. Rotan memiliki beberapa keunggulan
daripada kayu, seperti ringan, kuat, elastis / mudah dibentuk, serta murah. Hanya saja
kelemahan utama rotan adalah gampang terkena kutu bubuk “Pin Hole”.
Batang rotan juga dapat dibuat sebagai tongkat penyangga berjalan dan senjata. Berbagai
perguruan pencak silat mengajarkan cara bertarung menggunakan batang rotan. Di beberapa
tempat di Asia Tenggara, rotan dipakai sebagai alat pemukul dalam hukuman cambuk rotan
bagi pelaku tindakan kriminal tertentu.

6
2.2 Perancangan dan Produksi Kerajinan untuk pasar lokal

Proses perancangan produk kerajinan :

1. Melakukan pencarian dari ide serta produk.

Pasar sasaran telah ditetapkan, demikian juga dengan jenis material dan teknik yang akan
digunakan pada pembuatan produk kerajinan ini. Cara yang dapat dilakukan adalah melalui
curah pendapat (brainstorming) yang dilakukan dalam kelompok. Pada proses brainstorming,
setiap anggota kelompok harus membebaskan diri untuk menghasilkan ide-ide yang beragam
dan sebanyak-banyak. Beri kesempatan juga untuk munculnya ide-ide yang tidak masuk akal
sekalipun. Tuangkan ide-ide tersebut ke dalam sketsa. Kunci sukses dari tahap brainstorming
dalam kelompok adalah jangan ada perasaan takut salah. Setiap orang berhak mengeluarkan
pendapat, saling menghargai pendapat teman, boleh memberikan ide yang merupakan
perkembangan dari ide sebelumnya, dan jangan lupa mencatat setiap ide yang muncul.
Misalnya, tentang alat bawa yang tepat untuk membawa perlengkapan bulu tangkis. Ada
beberapa hal yang dapat diskusikan, di antaranya sebagai berikut.
1. Perlengkapan apa saja yang dibawa?
2. Berapa berat total seluruh perlengkapan tersebut?
3. Seberapa besar dan bagaimana bentuknya?
4. Apakah alat bawa harus tahan air? Mengapa?
5. Bagaimana cara membawa tas tersebut? Di bahu? Di dada? Di punggung? Dijinjing?
Dengan tali?
6. Bagaimana cara membuka, mengeluarkan, dan memasukkan perlengkapan ke dalam tas?

2. Melakukan evaluasi dari berbagai macam bentuk dari ide yang muncul.

Proses mengevaluasi ide-ide yang muncul dengan beberapa pertimbangan teknis, di


antaranya, bagaimana cara menggunakan produk tersebut? Apakah material yang ada sudah
tepat untuk mewujudkannya? Apakah memungkinkan untuk diproduksi dengan teknik
produksi yang ada saat ini? Bagaimana proporsi dan ukuran yang seusai untuk produk

7
tersebut agar mudah digunakan oleh manusia? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Perhatikan sketsa-sketsa yang telah dibuat. Pilih ide-ide yang dianggap baik dan potensial
untuk membuat produk kerajinan untuk pasar lokal. Kembangkan ide-ide ini dengan rasional,
lalu tuangkan ke dalam sketsa-sketsa selanjutnya.

3. Melakukan pembuatan prototipe produk yang akan dibuat.

Sketsa ide yang dibuat pada tahap-tahap sebelumnya adalah format dua dimensi, artinya
hanya digambarkan pada bidang datar. Produk kerajinan yang akan dibuat adalah berbentuk
tiga dimensi, maka studi bentuk selanjutnya dilakukan dalam format tiga dimensi, yaitu
dengan studi model. Studi model dapat dilakukan dengan material sebenarnya maupun bukan
material sebenarnya. Material sebenarnya adalah material yang akan digunakan pada
produksi kerajinan. Alat bantu yang dapat digunakan dalam pembuatan studi model adalah
gunting, cutter, lem, selotip (alat pemotong dan bahan perekat).

4. Melakukan penentuan dari desain akhir yang akan digunakan.

Studi model dapat menghasilkan 3 sampai 5 buah. Penetapan desain akhir dapat dilakukan
melalui diskusi atau evaluasi. Proses evaluasi menghasilkan umpan balik yang bermanfaat
dalam menentukan desain akhir yang terpilih.

Produksi kerajinan untuk pasar local:

1. Pembahanan, dalam hal ini adalah dengan cara melakukan persiapan dari berbagai macam
bentuk bahan baku yang akan digunakan sehingga akan menjadi siap untuk dilakukan
produksi.

2. Pembentukan dalam hal ini adalah melakukan pembuatan produk yang telah sesuai dengan
prototipe yang dibuat.

3. Perakitan dalam hal ini adalah apabila produk yang dibuat terbentuk dari berbagai macam
bagian.

4. Finishing dalam hal ini adalah penyelesaian akhir.

8
2.3 Perhitungan Harga Jual Produk Kerajinan Untuk Pasar Lokal
Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen yang dihitung
dari biaya produksi dan biaya lain di luar biaya produksi seperti biaya distribusi dan promosi.
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang
Unsur biaya produksi : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead

  Secara umum biaya overhead dibedakan atas :

 Biaya overhead tetap, yaitu biaya overhead yang jumlahnya tidak berubah walaupun
jumlah produksinya berubah
 Biaya overhead variabel, yaitu baya overhead yang jumlahnya berubah secara
proporsional sesuai dengan perubahan jumlah produksi

Yang termasuk ke dalam biaya overhead yaitu : biaya listrik, bahan bakar dan biaya lain-lain
yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi

Metode Penghitungan Harga Pokok Produksi 

 Pendekatan Full Costing : Biaya yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi,
yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja produksi, dan biaya overhead ( tetap dan
variabel ), serta ditambah dengan biaya nonproduksi, seperti biaya pemasaran, serta biaya
administrasi dan umum
 Pendekatan Variable Costing ; Biaya yang memisahkan penghitungan biaya produksi
yang berlaku variabel dengan biaya tetap. Biaya variabel terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja produksi, dan overhead variabel ditambah dengan biaya pemasaran variabel dan
biaya umum variabel. Biaya tetap terdiri atas biaya overhead tetap, biaya pemasaran tetap,
biaya administrasi tetap dan biaya umum tetap.

Metode Penetapan Harga Produk

 Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply and Demand Approach). Dari tingkat
permintaan dan penawaran yang ada, ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price)
dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima
produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan
 Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach). Menentukan harga dengan cara
menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan,
baik dengan markup pricing dan break even analysis
 Pendekatan Pasar (Market Approach). Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan
dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi
dan kondisi politik, persaingan, dan sosial budaya

harga jual ditentukan dengan beberapa pertimbangan, yaitu : harga jual harus sesuai dengan
pasar sasaran yang dituju, harga jual dari pesaing, target pencapaian Break Even Point 
(BEP), jumlah keuntungan yang didapatkan

9
2.4 Media Promosi Produk kerajinan untuk pasar lokal
Promosi merupakan salah satu strategi pemasaran. Strategi pemasaran produk
memanfaatkan bauran dari strategi product, place, price, dan promotion atau dikenal dengan
4P. Tujuan promosi untuk mengenalkan produk kepada calon pembeli dan membuat pembeli
membeli produk. Promosi yang tepat akan diikuti oleh empat bentuk respon dari calon
pembeli, yang dikenal dengan sebutan AIDA.
AIDA terdiri dari :

 perhatian (attention) dari calon pembeli disebabkan oleh promosi yang menarik
didengar dan dilihat, serta unggul daripada promosi produk pesaing
 ketertarikan (interest) dari calon pembeli
 keinginan (desire) calon pembeli untuk memiliki produk
 tindakan (action) membeli

Media promosi dapat dikelompokkan menjadi :

 Promosi Above The Line adalah promosi melalui iklan, seperti iklan di media cetak,
iklan radio, poster
 Promosi Bellow The Line adalah promosi melalui kegiatan promosinya, contohnya
mengadakan peragaan busana untuk mempromosikan produk-produk fashion atau
menyelenggarakan lomba kreativitas untuk mempromosikan produk alat gambar

Pada saat ini, dengan berkembangkan teknologi informasi, promosi juga dapat memanfaatkan
promosi online melalui website atau memanfaatkan sosial media.
Jenis media promosi ini dapat digunakan secara bersamaan agar saling melengkapi. Produk
kerajinan merupakan produk yang mengutamakan unsur estetis, maka media promosi yang
dipilih sebaiknya yang dapat menampilkan visualisasi dari produk tersebut. Media promosi
juga dipilih berdasarkan pasar sasaran dari produk tersebut. Bila pasar sasarannya adalah
anak muda, maka media promosi yang dipilih harus media yang sesuai, misalnya promosi
berupa poster yang ditempel di mading sekolah atau di majalah  remaja. Promosi juga
dipengaruhi dengan cara penjualan yang dipilih.

2.5 Penjualan Sistem Konsinyasi Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal


Penjualan dengan sistem konsinyasi adalah penjualan dengan cara menitipkan produk
kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga jual dan persyaratan sesuai dengan perjanjian
antara pemilik produk dan penjual. Perjanjian konsinyasi berisi hak dan kewajiban kedua
belah pihak. Informasi yang harus ada dalam perjanjian konsinyasi adalah nama pihak
pemilik barang (konsinyor), nama pihak yang dititipi barang (konsinyi), nama dan keterangan
teknis barang yang dititipkan, ketentuan penjualan, ketentuan komisi (keuntungan yang akan
diperoleh toko).

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam berwirausaha kita harus memiliki perencanaan dalam usaha tersebut.
Perencanaan usaha itu sendiri yaitu sebagai proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi,
kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu
usaha atau bisnis tertentu. Dalam suatu kegiatan usaha, perencanaan merupakan suatu aspek
yang sangat penting dalam proses pengembangan sebuah usaha. Dengan perencanaan yang
benar , maka dapat membantu seseorang wirausaha menetapkan target jangka panjang dan
jangka pendek dari bisnis baru yang diinginkan.

Usaha produk kerajinan seni merupakan usaha yang cukup menjanjikan, selain bahan- bahan
untuk produksi mudah di dapat serta harganya yang murah namun nilai jualnya bias sangat
tinggi .

3.2 Saran
Kita harus memiliki ketekunan dan kesabaran dalam mengerjakan karya seni
kerajinan. Dikarenakan dalam mengerjakan atau memproduksi produk kerajinan ini
harus disertai dengan ketelitian dan kreatifitas yang tinggi.

Selain itu bagi para pengrajin juga diharapkan tetap memproduksi karya-karya baru
dengan desain-desain yang baru dan tetap mempertahankan eksistensinya sehingga dapat
bersaing dengan kerajinan-kerajinan yang sekarang ini semakin banyak. Tidak hanya dari
kerajinan lokal tetapi juga kerajinan yang masuk dari luar negeri bahkan dengan desain yang

11
sama seperti yang telah ada di Indonesia walaupun bahan dasarnya berbeda. Dengan
demikian kerajinan masyarakat Indonesia mampu dan berkembang menghadapi pasar global.

3.3 Lampiran
Adapun contoh kerajinan dari rotan sebagai berikut

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/40159143/
Perancangan_dan_Produksi_Kerajinan_untuk_Pasar_Lokal

https://annuriyahberbagi.blogspot.com/2020/07/perencanaan-usaha-kerajinan-untuk-
pasar.html

https://www.buatmakalah.com/2003/07/makalah-wirausaha-produk-kerajinan.html

13

Anda mungkin juga menyukai