Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“WIRAUSAHA KERAJINAN UNTUK PASAR LOKAL”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. Mercy Valerine Maukar

2. Aulia Wulan Saputri

3. Christiano Wilhelm Lado Dizi

4. Kristina Meliana

5. Jozhe Lael Herdinus

6. Raja Frezzy

7. Tamara Devi

8. Vadlisius Aldo

9. Zahwa Alya Sutopo

Kelas : XII MIPA E

Mata Pelajaran : Prakarya

SMA NEGERI 1 NGABANG

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
tentang "Wirausaha Kerajinan untuk Pasar Lokal". Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun
merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Ngabang, 6 Agustus 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................................................5
D. Manfaat.......................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..................................................................................................................................6
A. Pengertian...................................................................................................................................6
B. Perencanaan Produk.................................................................................................................7
C. Penghitungan Harga Jual Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal.........................................7
D. Promosi Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal.....................................................................11
E. Sistem Konsinyasi Produk Usaha Kerajinan untuk Pasar Lokal.......................................11
BAB III................................................................................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................12
A. Kesimpulan...............................................................................................................................12
B.
Saran.............................................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerajinan merupakan suatu benda hasil karya seni manusia yang berkaitan
dengan keterampilan tangan. Selain memiliki nilai estetis bentuk benda kerajinan
tersebut memiliki nilai ekonomi. Pada umumnya karya kerajinan terbuat dari
material (bahan) yang mudah didapatkan lewat proses alamiah atau rekayasa. Dari
kedua material tersebut hasilnya memiliki fungsi sebagai benda hias maupun
benda pakai.

Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk
meningkatkan devisa. Diantara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang
tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang
telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar.

Pasar merupakan tempat berkumpulnya penjual dan pembeli untuk melakukan


transaksi jual beli atau salah satu dari berbagai sistem, institusi , prosedur,
hubungan sosial, dan infrastruktur tempat usaha menjual barang , jasa,dan tenaga
kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual
menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang piat. Kegiatan ini merupakan
bagian dari perekonomian dan ini merupakan pengaturan yang memungkinkan
pembeli dan penjual untuk item penukaran.

Pada kewirausahaan biasanya ada beberapa faktor- faktor yang mempengaruhi


adanya semangat seseorang dalam mengerjakan sesuatu.dan dalam pengerjaannya
biasanya terdapat prinsip-prinsip kerja yang mempengaruhi cara kerja seseorang.
Jika usaha yang kita jalankan mendapatkan predikat sukses maka kita dapat
meningkatkan usaha kita menjadi usaha yang dapat menguntungkan bagi diri kita
sendiri bahkan orang lain yang dilibatkan dalam usaha kita sendiri. Bahkan kita
dapat memberikan peluang kerja bagi orng lain serta kita dapat memberikan
inspirasi untuk orang lain agar menjadi seorang yang kelak sukses juga.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana perencanaan usaha kerajinan untuk pasar lokal ?

2. Mengapa perencanaan usaha kerajinan pasar lokal penting untuk dibuat?

3. Bagaimana rancangan dan produksi kerajinan untuk pasar lokal ?

4. Penghitungan harga jual produk kerajinan untuk pasar lokal ?

5. Media apa saja yang di gunakan dalam promosi produk kerajinan untuk pasar
lokal?

C. Tujuan

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian yang ditetapkan maka tujuan


penelitian ini adalah :

1. Ingin mengetahui tata cara perencanaan yang baik dalam usaha kerajinan untuk
pasar lokal.

2. Ingin mengetahui sistematika rancangan yang baik dalam usaha kerajinan untuk
pasar lokal.

3. Ingin mengetahui cara penghitungan harga jual dalam produk kerajinan untuk
pasar lokal.

4. Ingin mengetahui media apa saja yang digunakan dalam promosi produk
kerajinan untuk pasar lokal.

D. Manfaat

1. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang kewirausahawan.

2. Mengetahui cara membuat kerajinan yang laku di pasaran.


3. Mengetahui sistematika dan cara pembuatan makalah.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Produk kerajinan memanfaatkan keterampilan tangan. Proses pengerjaan produk


kerajinan membutuhkan waktu yang lama. Industri kerajinan hanya dapat
menghasilkan jumlah barang yang terbatas dalam rentang waktu tertentu. Berbeda
dengan industri manufaktur yang mampu menghasilkan produk dalam jumlah besar
dalam waktu singkat. Hal tersebut memberikan peluang produk kerajinan dengan
keunikannya untuk memasuki pasar sebagai produk dengan jumlah terbatas. Produk
yang unik dengan jumlah terbatas memiliki harga jual yang tinggi. Peluang kerajinan
untuk menjadi produk dengan harga yang tinggi, harus dipastikan dengan
melakukan riset pasar terhadap minat dan selera pembeli. Hasil riset pasar akan
mendasari proses perancangan produk kerajinan yang inovatif.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi dari pasar adalah tempat orang
berjual beli, pekan. Sedangkan, Lokal biasanya mengacu pada sesuatu yang dekat,
atau di daerah sekitar.
Pasar lokal adalah tempat transaksi yang memproduksi barang asli dari daerah
tersebut. Barang lokal biasanya menjadi daya tarik bagi wisatawan, karena memang
hanya dijual di tempat tersebut.
Oleh karena itu, pasar lokal bisa juga disebut sebagai destinasi wisata yang
menyediakan produk asli daerah. Nah, ada beberapa contoh pasar lokal di
Indonesia, yaitu:
1. Pasar Apung
Pasar Apung terletak di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan telah menjadi salah
satu destinasi wisata unggulan.
Selain menyediakan produk-produk asli Banjarmasin, pasar ini juga memiliki sistem
transaksi yang unik, yaitu dilakukan di atas perahu.
2. Malioboro
Malioboro merupakan pasar lokal yang menjadi salah satu ikon kota Yogyakarta,
karena menjual berbagai produk asli berupa batik, bakpia, hingga gudeg.
3. Pasar Gembrong
Pasar ini terletak di Jakarta Timur dan terkenal karena menyediakan produk berupa
mainan dengan harga murah.
B. Perencanaan Produk

Pembuatan perencanaan usaha kerajinan untuk pasar lokal sangatlah penting,


dikarenakan hal inilah yang menentukan keberhasilan usaha kerajinan tersebut.
Kegiatan wirausaha didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia, material,
peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber daya yang dikelola dalam
sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6M, yakni Man (manusia), Money (uang),
Material (bahan), Machine (peralatan), Method (cara kerja), dan Market (pasar).
Wirausaha kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal dapat dimulai dengan
melihat potensi bahan baku (Material), keterampilan produksi (Man & Machine) dan
budaya lokal yang ada di daerah setempat. Wirausaha kerajinan dengan inspirasi
budaya akan menawarkan karya-karya kerajinan inovatif kepada pasaran. Pasar
sasaran (Market) dari produk kerajinan ini adalah orang-orang yang menghargai dan
mencintai kebudayaan tradisional. Kemampuan mengatur keuangan (Money) dalam
kegiatan usaha akan menjamin keberlangsungan dan pengembangan usaha.
Data tentang pasar sasaran, potensi bahan baku, dan teknik yang terdapat di
daerah sudah diketahui. Beberapa kebutuhan dari pasar sasaran sudah pernah
diamati dan didiskusikan dalam kelompok. Hal-hal tersebut akan menjadi dasar bagi
langkah selanjutnya, yaitu perancangan produk kerajinan untuk pasar lokal. Proses
perancangan produk diawali dengan pencarian ide, dilanjutkan dengan pembuatan
gambar atau sketsa ide. Ide terbaik kemudian dikembangkan menjadi model dari
kerajinan yang akan dibuat, dilanjutkan dengan persiapan produksi. Produksi adalah
membuat produk dalam jumlah tertentu sehingga siap menjadi komoditi yang akan
dijual.

C. Penghitungan Harga Jual Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal

Harga jual produk adalah sejumlah harga yang dibebankan kepada konsumen
yang dihitung dari biaya produksi dan biaya lain di luar produksi seperti biaya
distribusi dan promosi. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan
untuk terjadinya produksi barang.
Unsur biaya produksi adalah :
 biaya bahan baku, suatu biaya yang dikeluarkan supaya bisa mendapatkan
bahan baku yang siap untuk digunakan, yang dimana di dalamnya juga
mencakup berbagai biaya yakni penyimpanan, angkut, serta biaya
operasional di dalamnya.
 biaya tenaga kerja, biaya yang dikeluarkan untuk membayar para pekerja dan
pegawai yang bekerja pada suatu perusahaan (upah).
 biaya overhead, pengeluaran yang sedang berjalan dalam operasi bisnis
yang terkadang juga dikenal sebagai pengeluaran operasional.
Metode penghitungan Harga Pokok Produksi dapat dibuat dengan dua pendekatan:
 Full Costing
Metode full costing adalah suatu metode untuk menentukan harga pokok
suatu produk dengan menghitung semua biaya produksi. Biaya produksi
termasuk tenaga kerja langsung, biaya bahan baku langsung, serta biaya
overhead pabrik baik yang termasuk biaya variabel maupun biaya tetap.

Jika dihitung biaya produksi dengan metode full costing, maka:

Biaya produksi = Tenaga kerja langsung + biaya variabel per unit + biaya
overhead pabrik variabel + biaya overhead pabrik tetap

 Variable Costing
Pengertian biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah terhadap jumlah
barang atau jasa yang diproduksi. Artinya, ketika jumlah barang atau jasa
meningkat, maka biaya variabel juga akan meningkat.
Biaya variabel atau variable cost juga bisa diartikan sebagai biaya yang naik
turun tergantung pada volume produksi perusahaan.

Pada umumnya, rumus biaya variabel yang digunakan adalah:

Total biaya variabel = Biaya per unit x Jumlah total unit

Metode Penetapan Harga Produk secara teori dapat dilakukan dengan tiga
pendekatan, yaitu:
 Pendekatan Permintaan dan Penawaran (Supply and Demand Approach)
 Pendekatan Biaya (Cost Oriented Approach)
 Pendekatan Pasar (Market Approach)

Laporan perubahan modal neraca adalah pencatatan keuangan yang


menampilkan perubahan modal dalam suatu periode tertentu.
Laporan ini dibuat agar perusahaan bisa mengetahui informasi terkait peningkatan
maupun penurunan aktiva bersih pada periode yang ditentukan.

Rumus Laporan Perubahan Modal Neraca


Saldo Akhir Modal = Saldo Awal Modal + Net Profit – Dividen +/- Perubahan Lainnya
Keterangan:
●Saldo awal modal: Jumlah modal pada awal periode pelaporan atau saldo akhir
ekuitas di periode sebelumnya
●Laba bersih: Laba atau rugi bersih yang terdapat pada laporan laba rugi selama
periode
●Dividen: Pembagian laba yang dibayarkan kepada pemegang saham sesuai
kesepakatan rapat umum
●Perubahan lainnya: Mencakup efek koreksi periode sebelumnya, perubahan modal
saham, serta perubahan cadangan modal selama periode
●Saldo Penutupan: mewakili nilai modal pada akhir periode pelaporan

Contoh Bentuk – Bentuk Laporan Neraca Keuangan


Neraca keuangan pada akuntansi memiliki dua bentuk, yaitu :
1. Scontro; dan
2. Staffel.
Keduanya digunakan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
1. Contoh Laporan Neraca Bentuk Scontro (Account Form)
Neraca scontro biasa disebut dengan bentuk T.
Laporan ini menyajikan rekening dalam dua sisi, yaitu kelompok harta ( aktiva ) di
sebelah kiri dan utang serta modal ( pasiva ) di sebelah kanan.
Contoh laporan neraca keuangan perusahaan dengan bentuk scontro adalah
sebagai berikut:
2. Contoh Laporan Neraca Bentuk Staffel (Report Form)
Apa itu neraca dengan bentuk staffel dalam akuntansi?
Biasa disebut juga dengan neraca bentuk laporan, dikarenakan susunan yang
berurutan dari atas ke bawah secara urut.
Jenis ini tersusun secara urut dari kelompok harta ( aktiva ) paling atas, hingga
kelompok utang dan modal paling bawah.
Contoh laporan neraca keuangan perusahaan dengan bentuk staffel adalah sebagai
berikut :

Pengertian BEP (Break Even Point) Secara Umum


BEP adalah titik keseimbangan hasil dari pendapatan dan modal yang dikeluarkan,
sehingga tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Total keuntungan dan kerugian
yang dihasilkan pada posisi 0 (titik break even point) dapat diartikan bahwa di titik ini
perusahaan tidak mengalami kerugian atau keuntungan.
Break Even Point adalah operasional perusahaan menggunakan biaya tetap (fixed
cost dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya
variabel (variable cost).
Jika suatu perusahaan mengalami kerugian, hal ini terjadi ketika penjualan hanya
cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap. Begitu juga
sebaliknya, ketika perusahaan memperoleh profit atau keuntungan maka penjualan
ini melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan perusahaan.
Perhitungan saham yang dibuat dengan menggunakan metode BEP dapat membuat
seorang investor untuk melakukan kegiatan jual beli saham, kapan saat yang tepat
untuk membeli (call) dan kapan harus menjual (put).

D. Promosi Produk Kerajinan untuk Pasar Lokal


 Media promosi untuk kerajinan lokal
Media promosi dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Promosi Above The Line, yaitu promosi melalui iklan, contohnya poster, media
sosial, dll.
2. Promosi Bellow The Line, yaitu promosi melalui kegiatan promosinya, contohnya
melaksanakan peragaan busana untuk memperkenalkan karya busananya.

E. Sistem Konsinyasi Produk Usaha Kerajinan untuk Pasar Lokal

1. Keuntungan Menjalankan Konsinyasi


Dalam menjalankan sebuah strategi bisnis, tentu saja ada keuntungan yang
didapatkan oleh para pedagang sehingga akhirnya strategi tersebutlah yang
digunakan dalam bisnisnya. Yuk simak pemaparannya!
 Pihak Pedagang Besar
 Bebas Dari Biaya Sewa Tempat
Bisa menghemat anggaran karena tidak perlu menyewa atau membeli sebuah
gedung untuk dijadikan toko. Dan tentu saja, bisa menggunakan uang untuk
keperluan lain.
 Tidak Perlu Membayar Pegawai
Untuk berjualan karena yang akan memasarkan produknya adalah pihak penyalur.
Kamu tinggal menunggu laporan hasil penjualan produk dari pihak penyalur.
 Bisa Mempelajari dan Mengadaptasi Strategi Penjualan Orang Lain
Kamu telah mempercayakan produknya kepada pihak penyalur, sehingga pihak
penyalur lah yang akan memikirkan strategi penjualan apa yang akan dilakukan di
tokonya. Meski begitu, kamu bisa mengobservasi atau mengamati strategi yang
dilakukan di setiap toko di mana kamu menitipkan produk-mu.
Setelah melakukan pengamatan, kamu bisa berdiskusi dengan penyalur lain untuk
mengadaptasi strategi penjualan yang berhasil meningkatkan penjualan produk-mu
 Bisa Fokus Meningkatkan Kualitas Produk
Alih-alih sibuk berjualan di toko, kamu justru bisa fokus meningkatkan kualitas
produk yang dimiliki. Kamu memiliki banyak waktu untuk mengevaluasi barang yang
sudah di produksi. Sehingga produk yang dijual dapat laku keras dipasarkan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Proses perancangan kerajinan diawali dengan pemilihan sumber inspirasi dan


pencarian ide produk kerajinan, pembuatan skesta ide, pembuatan studi model
kerajinan, dilanjutkan dengan pembuatan petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan
inspirasi budaya lokal akan dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan
diproduksi dan siap dijual. Dengan demikian produk yang dihasilkan harus memiliki
nilai estetik dan inovasi agar diminati pasar.
Proses produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal nonbenda berdasarkan
daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat. Kegiatan produksi diawali dengan
persiapan produksi. Persiapan produksi dapat berupa pembuatan gambar teknik
(gambar kerja) atau gambar pola. Gambar kerja atau pola akan menjadi patokan
untuk kebutuhan pembelian dan persiapan bahan. Tahap selanjutnya adalah
pengerjaan. Kerjakan setiap tahap sesuai dengan perencanaan produksi yang
sudah dibuat sebelumnya. Tahapan produksi secara umum terbagi atas
pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing.
Pengemasan dapat dilengkapi dengan label yang memberikan informasi teknis
maupun memperkuat identitas atau brand. Kemasan dapat dibagi menjadi 3 (tiga),
yaitu kemasan primer, kemasan sekunder dan kemasan tersier. Kemasan yang
melekat pada produk disebut sebagai kemasan primer.

B. Saran
Sebaiknya para penjual dan pengrajin agar terus berinovasi dan meningkatkan
kualitas produk kerajinan yang mereka hasilkan, agar usaha kerajinan yang mereka
geluti dapat lebih berkembang serta dapat meningkatkan pendapatan pengrajin dari
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai