Anda di halaman 1dari 23

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 KEPULAUAN SELAYAR

MAKALAH PRAKARYA
“PERENCANAAN USAHA KERAJINAN DENGAN
INSPIRASI BUDAYA LOKAL NON BENDA”

19
MAKALAH PRAKARYA
“PERENCANAAN USAHA KERAJINAN DENGAN INSPIRASI BUDAYA
LOKAL NON BENDA”

Oleh :

Ashady Mahmud
NIS:

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2


KEPULAUAN SELAYAR
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penyusunan makalah yang berjudul “Perencanaan Usaha
Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda” dapat terselesaikan.

Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas Prakarya.


Rasa terima kasih tak terkirakan kami haturkan kepada guru pembimbing materi yang
memberikan arahan untuk pembuatan makalah ini, serta semua pihak yang telah
mendukung dalam penyusunan karya tulis ini yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu.

Kami menyadari bahwa dengan segala keterbatasan yang kami miliki,


makalah ini masih terlalu jauh dari kesempurnaan untuk sebuah tulisan. Kritik dan
saran yang membangun dari pembaca akan kami terima dengan tangan terbuka demi
perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.

Selayar, 10 Agustus 2019

Penulis

iii
DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................i

HALAMAN JUDUL...........................................................................................ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1

A. Latar Belakang ........................................................................................1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3

A. Ide dan Peluang Usaha yang Ada Disekitar Berdasarkan Inspirasi


Budaya Lokal Non Benda .......................................................................3
B. Peluang Usaha yang Ada Disekitar Berdasarkan Inspirasi Budaya
Lokal Non Benda ....................................................................................4
C. Sumber Daya Yang Dibutuhkan Untuk Membuat Usaha Kerajinan ......5
D. Administrasi Dan Pemasaran Usaha Kerajinan ......................................7
E. Komponen Perencanaan Usaha ...............................................................13
F. Langkah-Langkah Penyusunan Perencanaan Usaha ...............................15

BAB III PENUTUP ............................................................................................18

A. Kesimpulan .............................................................................................18
B. Saran ........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang.
Kerajinan merupakan produk hasil kreasi tangan manusia yang diciptakan
untuk memenuhi kebutuhan peralatan kehidupan sehari-hari dengan tidak
melupakan pertimbangan artistik atau keindahan
Negara maju adalah negara yang setidaknya memiliki dua persen
masyarakat yang memilih sebagai wirausaha, alih-alih menjadi karyawan.
Alasannya, wirausaha adalah tulang punggung ekonomi nasional, khususnya di
saat ekonomi dunia sedang tidak pasti seperti sekarang ini.
Kewirausahaan adalah kemampuan yang sangat dibutuhkan dalam abad 21
mengingat keterbatasan dukungan sumberdaya alam terhadap kesejahteraan penduduk
dunia yang makin bertambah danmakin kompetitif. Jiwa dan semangat kewirausahaan
yang terbentuk dan terasah dengan baiksejak remaja akan dapat menghasilkan
sumberdaya manusia inovatif yang mampu membebaskanbangsa dan negaranya dari
ketergantungan pada sumberdaya alam. Kewirausahaan yang diperlukan tentunya adalah
yang memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan output ekonomi
dalammendukung kesejahteraan bangsa melalui penciptaan karya nyata orisinil yang
bermanfaat.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat maka dapat diambil beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa ide-ide dan peluang usaha yang ada disekitar kita?
2. Bagaimana peluang usaha yang ada disekitar berdasarkan inspirasi budaya
lokal non benda?
3. Apa sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat usaha kerajinan?
4. Bagaimana administrasi dan pemasaran usaha kerajinan?
5. Apa komponen perencanaan usaha?
6. Bagaimana langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha?

1
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah yang telah dibahas, dapat diketahui apa saja tujuan
penelitian ini, yaitu :
1. Mengidentifikasi berbagai ide dan peluang usaha yang ada disekitar
berdasarkan inspirasi budaya lokal non benda.
2. Menganalisis peluang usaha yang ada disekitar berdasarkan inspirasi budaya
lokal non benda.
3. Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat usaha
kerajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal non benda.
4. Memahami administrasi dan pemasaran usaha kerajinan berdasarkan inspirasi
budaya lokal non benda.
5. Memahami komponen perencanaan usaha berdasarkan inspirasi budaya lokal
non benda.
6. Memahami langkah-langkah penyusunan perencanaan usaha berdasarkan
inspirasi budaya lokal non benda.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. IDE DAN PELUANG USAHA YANG ADA DISEKITAR BERDASARKAN


INSPIRASI BUDAYA LOKAL NON BENDA
Kerajinan tangan merupakan salah satu peluang usaha yang cukup
menjanjikan Dengan modal yang cukup minim tetapi menghasilkan keuntungan
yang maksimal. Usaha kerajinan tangan tidaklah membutuhkan modal yang besar
dan bisnis ini bisa dijalankan dari rumah, selain itu bahan baku yang digunakan
relatif murah dan sangat mudah di dapat di pasaran, bahkan kita dapat
menggunakan barang bekas yang ada di sekitar untuk dijadikan bahan baku
membuat kerajinan.
Kerajinan dapat dipahami sebagai produk yang menuntut keterampilan
tangan. Produk kerajinan adalah produk yang dihasilkan melalui keterampilan
tangan dan keterampilan berpikir dalam mengolah suatu bahan atau material
sehingga menghasilkan estetika atau keindahan sekaligus fungsi tertentu.
Pengembangan kerajinan dapat didukung oleh penciptaan alat bantu
sederhana yang baru, sistem kerja yang tepat yang mendukung kelestarian
lingkungan, kemasan yang baik serta informasi yang lengkap tentang produk
kerajinan tersebut. Sehingga kerajinan diapresiasi dengan lebih baik lagi oleh
masyarakat luas. Kerajinan yang berkualitas, mengangkat kekhasan daerah, dan
dilakukan oleh masyarakatnya memiliki nilai jual yang tinggi, dan dapat
dimanfaatkan untuk lingkungan dan kesejahteraan bersama.
Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda adalah salah satu
bentuk kerajinan yang memfokuskan pada kerajinan yang idenya berasal dari
budaya-budaya tradisional dalam negeri yg bentuknya bukan benda seperti cerita
rakyat, mitos, tarian, pantun.
Kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda juga berarti usaha
kerajinan (benda) yang inspirasinya/ide pembuatannya berasal atau berkaitan
dengan kebudayaan lokal/tradisional dalam negeri yang bukan benda. Kerajinan
seperti ini juga membantu masyarakat untuk lebih mencintai dan mengenal
kembali lebih dalam akan seni budaya tradisional, dan tidak hanya hobi menyukai
seni moderen saja yang belum tentu berpengaruh positif. Jadi dari hal-hal tersebut
kemudian mereka bisa mendapatkan ide untuk menciptakan usahanya sendiri.
Misalnya: membuat kerajinan kostum berdasarkan cerita rakyat.

3
B. PELUANG USAHA YANG ADA DISEKITAR BERDASARKAN
INSPIRASI BUDAYA LOKAL NON BENDA
Mencari pekerjaan saat ini cukup sulit sekali dikarenakan jumlah pencari
kerja yang banyak namun lowongan pekerjaan yang tersedia sangat terbatas. Hal
inilah menyebabkan jumlah pengangguran selalu meningkat setiap tahunnya.
Salah satu cara untuk mengakali lowongan kerja yang terbatas adalah
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri atau yang lebih di kenal dengan istilah
berwirausaha.
Salah satu hal terpenting dalam berwirausaha adalah mampu melihat
peluang usaha yang ada. Peluang usaha tidak harus selalu muncul dalam ide yang
sangat besar. Contoh kerajinan dengan inspirasi Budaya lokal non benda:
- Mebel etnis suku asmat
- Seni Ukir dengan aksara kuno
- Lukisan yang menggabungkan symbol symbol kerajaan jawa
- Kaos dengan gambar gambar cerita rakyat
- Batik modern agar lebih disuka anak muda
- Topeng
- Kelompen / Terompah kayu dengan hiasan etnik.
Cerita rakyat yang berkembang di masyarakat selama ini banyak di angkat
dalam sandiwara radio, film, karya lukisan, ukir dan sinetron di layar televisi.
Media informasi seperti kanvas, kayu, radio dan televisi merupakan media yang
membuat cerita rakyat ini dapat dilestarikan dan dijaga keberadaannya oleh
masyarakat luas. Akan tetapi dari berbagai cara pelestarian yang sudah ada
tersebut memiliki beberapa kekurangan yang membuat sebagian orang Indonesia
tidak dapat menikmati cerita tersebut, antara lain cerita rakyat yang diangkat
melalui sandiwara radio, film dan sinetron memiliki waktu siaran yang tidak
tentu, adegannya hanya dapat dinikmati dalam beberapa waktu dan tidak
berkelanjutan.
Sedangkan cerita rakyat yang diangkat melalui media kanvas dan kayu
hanya dapat dinikmati oleh kalangan tertentu. Media pelestarian cerita rakyat
yang telah ada saat ini cukup beragam bentuknya, oleh karena itu untuk
menambah pelestarian cerita rakyat yang telah ada ditawarkan media lain yang
dapat mendukung pelestarian cerita rakyat tersebut yaitu melalui media tekstil.
Salah satu inspirasi budaya lokal non benda adalah kaos dengan gambar
gambar cerita rakyat. Media tekstil tersebut diharapkan dapat menarik para kaum

4
remaja untuk dapat mengetahui, memahami serta melestarikan keberadaan cerita
rakyat. Melalui media ini pula penggambaran tentang cerita rakyat dapat
dinikmati dalam jangka waktu yang lama, serta dapat dinikmati oleh semua
kalangan karena harganya yang terjangkau.
Sumber ide ini diambil karena sebagian dari masyarakat Indonesia telah
melupakan kebudayaan lokal seperti cerita rakyat. Tentu tidak ingin generasi
penerus bangsa tidak mengenal kisah-kisah yang diceritakan sejak ratusan tahun
yang lalu. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bersama sebagai bangsa
yang menghargai budayanya, untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai yang
terkandung dalam cerita-cerita rakyat tersebut.
Pelestarian ini dapat dilakukan dengan mengenalkan cerita rakyat pada
generasai muda melalui media yang sering dipakai oleh generasi muda pada saat
ini. Perancangan ini mencoba melestarikan keberadaan cerita rakyat yang ada di
masyarakat dan akan divisualisasikan dalam bentuk desain motif yang
menggambarkan atau mewakili cerita yang menjadi sumber ide tersebut.
Perancangan motif akan diarahkan pada pola atau motif desain sesuai
kebutuhan dan permintaan. Perancangan motif untuk pakaian remaja yang
mengambil tema cerita rakyat ini diarahkan untuk pakaian remaja, telah kita
ketahui bahwa pakaian remaja sekarang sudah sangat beragam dan berkembang
pesat.
C. SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN UNTUK MEMBUAT USAHA
KERAJINAN
Pada umumnya pemaknaan itu berupa simbol-simbol yang
menggambarkan ikon dari sebuah makna. Pemaknaan cerita rakyat tidak dipilih
karena sebagian besar dari remaja saat ini kurang berminat dengan motif yang
berbentuk simbol-simbol. Mereka lebih tertarik dengan motif ilustrasi seperti tren
yang sedang ada saat ini.
Pelestarian ini dapat dilakukan dengan mengenalkan cerita rakyat
khususnya pada generasi muda melalui media yang sering dipakai oleh generasi
muda pada saat ini. Hal itu dilakukan dengan cara mengolah tema cerita rakyat
menjadi desain motif untuk pakaian remaja serta diterapkan pada bahan dan
teknik yang tepat.
Tampilan visual berdasarkan ide tersebut akan diwujudkan dengan
perancangan yang memperhatikan unsur-unsur desain tekstil dan komposisi yang
tepat. Dalam perancangan ini juga memperhatikan beberapa aspek yang

5
mendukung untuk mewujudkan visual karya tekstil sebagai applied art. Aspek-
aspek tersebut diantaranya adalah aspek cerita dan estetis, aspek fungsi, aspek
bahan, dan aspek proses.
Aspek cerita dan estetis sangat diutamakan karena dalam perancangan ide
yang ditampilkan dalam karya desain harus menarik, terutama dalam mengolah
unsur-unsur desain tersebut menjadi satu kesatuan (unity). Pada aspek ini
berkaitan dengan pembuatan motif dan warna, bentuk motif yang dibuat
disesuaikan dengan ide dasarnya yaitu perpaduan antara nilai-nilai yang
terkandung dalam cerita rakyat sebagai motif utama dan bentuk-bentuk unsur
lainnya sebagai elemen pendukungnya.
Motif utama dijadikan sebagai pusat perhatian (center of interest), motif
dapat diambil dari bagian cerita yang menggambarkan atau mewakili isi
keseluruhan dari cerita tersebut. Nilai–nilai yang terkandung dalam cerita rakyat
merupakan pendidikan moral bagi penikmat cerita tersebut. Dari gambaran cerita
rakyat tersebut maka dapat diungkapkan ke dalam bentuk dan warna.
Pengungkapan tersebut berupa motif yang diolah dengan mempertimbangkan
unsur-unsur desain tekstil, komposisi, irama, dan keseimbangan. Sedangkan
warna yang digunakan adalah warna hangat, dingin dan terang karena disesuaikan
dengan karakter masing-masing cerita rakyat, selain itu disesuaikan juga dengan
karakter remaja saat ini.
Motif dalam perancangan ini dibuat dalam bentuk ilustrasi karena
bertujuan menyampaikan pesan dari masing-masing cerita rakyat dalam motif.
Motif tersebut diaplikasikan ke bahan kaos katun, bahan ini digunakan karena
sesuai dengan tuntutan pakaian remaja yang bersifat nyaman, ringan, dan tidak
panas.
Beberapa sumber daya yang dibutuhkan untuk pemilihan teknik serta efek
dari cetak saring produk tersebut, antara lain:
1. Sablon Rubber: Cara ini termasuk yang paling banyak diaplikasikan dalam
dunia sablon. Karena sifatnya yang menempel dipermukaan kain sehingga
mampu menutupi serat atau rajutan kain. Jenis rubber sendiri ada banyak.
Tergantung kualitas dan efek sablon yang diharapkan. Pada cara ini jika
kualitas cat dan pengerjaannya baik akan tahan hingga bertahun-tahun.
2. Sablon Pigment: Cara ini biasa digunakan untunk kaos yang berwarna putih
atau muda. Cat ini menyerap ke dalam serat kain kaon. Kaos yang

6
menggunakan cat jenis ini tidak bertambah kaku. Ini cat yang biasa dipakai
untuk kaos berwarna terang karena sifatnya yg menyerap kedalam kain.
3. Sablon Plastisol: Berbeda dengan cat rubber yang berbahan dasar air. Sablon
Plastisol ini menggunakan minyak sebagai bahan dasarnya. Kelebihan cat ini
adalah kemampuannya menembus dot atau titik yang yang sangat kecil.
Sehingga cocok untuk mencetak desain raster. Dari keterangan tersebut maka
dapat ditentukan jenis teknik serta efek yang cocok untuk digunakan adalah
sablon pigmen karena sesuai dengan bahan yang dipilih untuk pakaian
remaja.
D. ADMINISTRASI DAN PEMASARAN USAHA KERAJINAN
Administrasi
Menurut pendapat Prof. Dr. S. Prajudi Atmosudirjo, S.H., administrasi
adalah proses dan tata cara kerja yang terdapat pada setiap usaha, baik usaha
kenegaraan maupun swasta, usaha sipil maupun militer, atau usaha besar maupun
kecil.
Pencatatan semua kegiatan usaha yang diperlukan bagi kelancaran dan
pengelolaan perusahaan merupakan tugas administrasi. Tugas tersebut meliputi
pencatatan datadata transaksi bisnis, keuangan, produksi, persediaan produksi,
dan lain-lain. Adapun maksud dan tujuan dari adanya administrasi adalah agar
wirausahawan dapat:
1. memonitor kegiatan administrasi perusahaannya,
2. mengevaluasi kegiatan-kegiatan pengorganisasian perusahaannya,
3. menyusun program pengembangan usaha dan kegiatan pengorganisasian
perusahaannya, dan
4. mengamankan kegiatan-kegiatan usaha dan organisasi perusahaannya.
Perencanaan administrasi usaha kerajinan pada dasarnya terdiri dari
perizinan usaha, surat-menyurat, pencatatan transaksi barang/jasa, pencatatan
transaksi keuangan, dan pajak pribadi serta pajak usaha.
1. Perizinan Usaha
Di Indonesia, pendirian usaha diatur oleh Undang-Undang, yaitu melalui
Peraturan Daerah dan Peraturan dari Departemen Perdagangan serta
Departemen atau Instansi yang terkait dengan bidang usaha yang dijalankan.
Surat-surat harus yang disiapkan ketika akan membuka usaha sebagai berikut.
a. Surat Izin Gangguan (HO) dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

7
Kedua surat izin ini dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Beberapa
manfaat yang dapat diperoleh dari SITU-HO, diantaranya:
1) mempermudah permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan,
2) dapat menjadi sarana untuk minta ganti rugi apabila tempat usaha
mengalami penggusuran atau pemindahan lokasi,
3) memperoleh jaminan perlindungan keamanan, dan
4) dapat digunakan sebagai jaminan pinjaman modal di bank.
b. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
SIUP adalah surat izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha
perdagangan. Untuk memperoleh SIUP, perusahaan harus mengisi surat
permohonan SIUP yaitu berupa formulir permohonan izin yang diisi oleh
perusahaan yang memuat data-data perusahaan untuk memperoleh Surat
Izin Usaha Perdagangan Kecil/Menengah/Besar.
2. Surat Menyurat
Kegiatan surat-menyurat adalah salah satu kegiatan dalam bentuk hubungan
dengan pihak lain, seperti pemasok dan pelanggan. Jenis surat yang digunakan
dalam kegiatan usaha disebut juga dengan surat niaga. Surat niaga dimulai
dengan pembukaan yang tepat dan menarik kemudian diikuti dengan
pengutaraan masalah secara jelas dengan tetap memberikan sikap ramah,
sopan, dan simpatik. Jenis surat niaga sebagai berikut.
a. Surat perkenalan
b. Surat permintaan penawaran
c. Surat penawaran
d. Surat pemesanan
e. Surat pemberitahuan pengiriman barang
f. Surat pengaduan
g. Surat pengiriman pembayaran
3. Pencatatan Transaksi Barang/Jasa
Secara umum, bukti transaksi perusahaan terbagi menjadi dua, yaitu bukti
transaksi intern dan bukti transaksi ekstern.
a. Bukti transaksi intern
Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang dibuat oleh dan untuk
intern perusahaan. Adapun bukti transaksi intern adalah sebagai berikut.
1) Bukti kas masuk, yaitu tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima
uang secara tunai, misalnya pembayaran tagihan dari perusahaan lain.

8
2) Bukti kas keluar, yaitu tanda bukti bahwa perusahaan telah
mengeluarkan uang tunai, misalnya pembayaran gaji, pembayaran
utang, atau pengeluaran-pengeluaran lainnya.
b. Bukti transaksi ekstern
Bukti transaksi ekstern adalah bukti transaksi yang berhubungan dengan
pihak luar. Bukti transaksi ekstern sebagai berikut.
1) Faktur
Faktur yaitu tanda bukti pembelian atau penjualan secara kredit.
Faktur dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pihak pembeli.
2) Kuitansi
Kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani
oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang membayar sejumlah
uang tersebut.
3) Nota
Nota yaitu bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota
dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli.
4) Nota debet
Nota debet merupakan bukti transaksi pengiriman kembali barang
yang telah dibeli, yang berisi informasi pengiriman kembali barang
yang rusak atau tidak sesuai dengan pesanan atau permintaan
pengurangan harga. Bukti ini dibuat oleh pihak pembeli.
5) Nota kredit
Nota kredit merupakan bukti transaksi penerimaan kembali barang
yang telah dijual atau bukti persetujuan dari pihak penjual atas
permohonan pembeli untuk pengurangan harga barang karena sebagian
barang rusak atau tidak sesuai dengan pesanan. Bukti ini dibuat oleh
pihak penjual.
6) Cek
Cek yaitu surat perintah yang dibuat oleh fihak yang mempunyai
rekening di bank, agar bank membayar sejumlah uang kepada pihak
yang namanya tercantum dalam cek tersebut.
4. Pencatatan Transaksi Keuangan
Transaksi keuangan dicatat dalam laporan keuangan yang disusun secara
berkala. Berdasarkan standar akuntansi keuangan tahun 2007, laporan
keuangan terdiri dari empat item sebagai berikut.

9
a. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada suatu periode akuntansi
atau satu tahun. Laporan laba rugi terdiri dari pendapatan dan beban
usaha.
b. Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan perubahan
modal pemilik atau laba yang tidak dibagikan pada suatu periode
akuntansi karena adanya transaksi usaha selama periode tersebut.
c. Neraca
Neraca adalah daftar yang memperlihatkan posisi sumber daya
perusahaan, serta informasi tentang asal sumber daya tersebut. Neraca
terbagi dua sisi, yaitu sisi aktiva dan sisi pasiva. Sisi aktiva merupakan
daftar kekayaan perusahaan pada suatu saat tertentu. Sedangkan sisi
pasiva menunjukkan sumber dari mana kekayaan itu diperoleh.
d. Laporan arus kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan aliran uang yang
diterima dan digunakan perusahaan di dalam satu periode akuntansi,
beserta sumber-sumbernya.
5. Pajak
Setiap wajib pajak harus memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), yaitu
nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda mengenal diri atau identitas
wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannnya.
Pemasaran
Indonesia sangat kaya baik dari kekayaan alam maupun budayanya.
Komoditas produk kerajinan negara Indonesia banyak dikenal di mancanegara.
Banyak sekali pengusaha asal Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari
usaha kerajinan tersebut, baik yang sifatnya lokal maupun yang sudah go
international. Apalagi di daerah sekitar lokasi pariwisata sudah bisa dipastikan
banyak warga Indonesia yang berjualan produk kerajinan. Indonesia memiliki
banyak tempat wisata dan menjadi prospek bisnis kerajinan yang sangat baik.
Apabila seseorang sudah memutuskan menjadi wirausaha maka dia harus
segera memikirkan tentang rancangan pemasaran produk yang akan dijual. Philip
Kotler dan Gary Amstrong dalam bukunya Dasar-Dasar Pemasaran

10
mendefinisikan pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai
bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan
tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannnya. Dengan demikian,
pemasaran tidak hanya bagaimana memasarkan produk supaya laku, tetapi juga
harus memiliki nilai lebih bagi pelanggannya.
Beberapa hal penting yang berkaitan dengan aspek pemasaran sebagai
berikut.
1. Memahami seni menjual
Bagian penjualan merupakan salah satu bagian terpenting dalam sebuah
perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga jual yang profesional. Harus
pula diingat bahwa penjual itu tidak hanya menjual produk atau bisnisnya
saja, tetapi juga menjual kualitas produk tersebut.
2. Menetapkan harga jual
Menjual produk dengan harga mahal akan berisiko produk tidak laku
dijual. Sebaliknya, menjual dengan harga murah juga akan berdampak pada
persepsi konsumen terhadap kualitas produk. Untuk itu penetapan harga harus
disesuaikan dengan target pasar, segmen pasar, dan posisi produk di pasar.
Sebelum menentukan harga produk di pasar, perlu mempertimbangkan
faktor utama dari jenis biaya yang akan menentukan harga. Hal-hal yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan harga sebagai berikut.
a. Biaya bahan baku dan suplainya
Biaya ini menjadi biaya utama dalam penentuan harga jual produk
b. Biaya overhead
Biaya overhead menjadi faktor penting yang bisa dianalisis dalam
penentuan struktur harga. Contohnya adalah biaya administrasi, biaya
pengiriman, biaya alat tulis kantor, biaya sewa kantor, biaya telepon, dan
biaya listrik.
c. Biaya tenaga kerja
Biaya tenaga kerja merupakan biaya tenaga kerja dalam memproduksi
barang jadi selama proses produksi dan biaya tenaga kerja yang bekerja
dikantor. Contohnya adalah biaya gaji karyawan, uang lembur, insentif
(bonus).
Untuk menentukan harga jual sebuah produk, maka perlu mengetahui
total biaya (total cost) yang dibutuhkan dalam membuat produk tersebut.
Biaya Total = Total biaya bahan baku + Total biaya overhaed + Total biaya

11
tenaga kerja. Penentuan harga jual produk juga dapat ditentukan dengan tiga
cara, sebagai berikut:
a. Harga berdasarkan harga pasar (Market based price).
b. Harga berdasarkan biaya (Cost based price).
c. Harga berdasarkan titik impas (Break event point based price).
3. Menganalisis kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja produk (hasil) yang bisa dirasakan dan sesuai dengan
harapannya.
Metode-metode yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan
pelanggan sebagai berikut.
a. Sistem keluhan dan saran
Sistem ini bisa menggunakan cara formulir isian, kuesioner, uji sampel
secara langsung dengan cara tanya jawab pelanggan, email, faksimile,
telepon, dan situs jejaring sosial.
b. Survei kepuasan pelanggan secara berkala
Sistem keluhan dan saran tidak bisa mencerminkan secara tepat dan akurat
apabila hanya sekali dilakukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan lebih dari
satu kali survei agar diperoleh tingkat keakuratan yang lebih baik.
c. Ghost shopping atau mystery shopper
Cara ini adalah mempekerjakan orang untuk berpura-pura menjadi
pembeli. Orang ini akan melaporkan hal-hal positif dan negatif dari
pelayanan serta manfaat dari sebuah produk.
4. Promosi
Promosi adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna
mengomunikasikan, mengenalkan, dan mempopulerkan kepada pasar
sasarannya. Ada enam kegiatan dan rencana yang bisa dilakukan untuk
mengomunikasikan produk dan merk usaha.
a. Penjualan personal (personal selling)
b. Iklan (advertising)
c. Promosi penjualan (sales promotion)
d. Publikasi (publication)
e. Sponsorship
f. Komunikasi di tempat konsumen yang akan membeli (pint of purchase).

12
E. KOMPONEN PERENCANAAN USAHA
Istilah perencanaan dalam pengertian ekonomi, usaha atau bisnis adalah
semua kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok individu yang
dilaksanakan secara legal dengan menggunakan dan mengkombinasikan
sumberdaya atau faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang
dan/atau jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh manfaat
finansial, yaitu laba bisnis atau laba usaha (business profit).
Suatu usaha atau bisnis akan selalu berhubungan dengan pengharapan
(expectation), yaitu harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan
datang. Kita tahu betul, kepastian dari masa yang akan datang adalah
ketidakpastian. Dengan demikian, harapan untuk memperoleh keuntungan
sifatnya adalah penuh ketidak pastian. Artinya, bisa menguntungkan dan bisa juga
tidak menguntungkan. Jadi suatu usaha selalu mengandung risiko. Karena itu
supaya usaha yang akan dijalankan berhasil, perlu dibuat perencanaannya
dulu.
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan pemilihan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur,
aturan, program dan anggaran. Dari kedua pengertian di atas sekarang
dapat didefinisikan arti perencanaan usaha yaitu sebagai proses
penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan,
program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha
atau bisnis tertentu. Jadi dalam perencanaan usaha terkandung adanya:
- Visi, yaitu cita-cita masa depan perusahaan yang akan melakukan
usaha tersebut.
- Misi adalah maksud khas atau unik dan mendasar yang
membedakan perusahaan dengan perusahaan lain serta
mengidentifikasikan ruang lingkup kegiatan usaha/perusahaan yang
bersangkutan.
- Tujuan adalah hasil yang ingin dicapai dari usaha/perusahaan
tersebut
Membuat Rencana Usaha
1. Strategi adalah cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan usaha
dengan melibatkan semua sumberdaya atau faktor produksi yang
dimiliki. Dalam dunia bisnis dikenal beberapa strategi yang biasa
diterapkan perusahaan sebagai berikut:

13
a. Defender, strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih dan
mempertahankan pasar pada segmen sempit dari seluruh pasar
potensial yang ada.
b. Prospector, strategi bisnis yang diarahkan secara agresif
untuk meraih pasar seluas-luasnya melalui inovasi produkproduk
baru.
c. Analyzer, strategi bisnis yang dijalankan melalui imitasi, yaitu
meniru apa yang dilakukan prospektor. Strategi bisnis seperti ini
bertujuan meraih keuntungan dengan meminimalkan risiko.
d. Kepemimpinan dalam biaya (cost-leadership strategy),
strategi bisnis yang diarahkan untuk meraih pasar seluasluasnya
melalui harga produk yang semurah-murahnya.
e. Diferensiasi (differentiation strategy), strategi bisnis yang
diarahkan untuk meraih pasar seluas-luasnya melalui keunikan
produk yang dihasilkan. Keunikan tersebut bisa dicirikan oleh
kualitas yang tinggi, pelayanan yang prima, maupun rancangan
produk yang inovatif.
f. Fokus (focus strategy), strategi bisnis yang diarahkan dalam
segmen pasar yang sempit yang dijalankan melalui fokus dalam
kepemimpinan biaya (cost focus) atau fokus dalam diferensiasi
(differentiation focus).
2. Sifat dan Manfaat Perencanaan Usaha
Suatu perencanaan usaha yang baik pada umumnya memiliki sifat
sebagai berikut:
a. Fokus, artinya perencanaan usaha dibuat berdasarkan visi, misi
tertentu serta tujuan yang jelas.
b. Rasional dan faktual, artinya perencanaan usaha dibuat
berdasarkan pemikiran yang masuk akal, realistik, berorientasi
masa depan serta didukung dengan fakta-fakta yang ada.
c. Berkesinambungan dan estimasi, artinya perencanaan usaha
dibuat dan dipersiapkan untuk tindakan yang berkelanjutan serta
perkiraan-perkiraan tentang kondisi di masa datang.
d. Preparasi dan fleksibel, artinya perencanaan usaha dibuat
sebagai persiapan, yaitu pedoman untuk tindakan-tindakan yang

14
akan dilaksanakan yang disesuaikan dengan lingkungan bisnis yang
dihadapi.
e. Operasional, artinya perencanaan usaha dibuat sesederhana
mungkin, rinci serta dapat dilaksanakan.
Apabila suatu perencanaan usaha memiliki sifat-sifat di atas, maka
dengan membuat perencanaan usaha akan diperoleh beberapa manfaat
sebagai berikut:
- Pekerjaan atau aktivitas dapat dilakukan secara teratur dan dengan
tujuan yang jelas.
- Menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak produktif serta
penggunaan sumberdaya yang lebih efisien.
- Menyediakan alat evaluasi untuk menentukan berhasilan usaha.
- Menyediakan landasan untuk pengawasan dan upaya perbaikan.
Artinya, perencanaan usaha digunakan untuk menjamin bahwa
tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
F. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN PERENCANAAN USAHA
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa, perencanaan usaha adalah proses.
Sebagai suatu proses, maka membuat suatu perencanaan usaha dilakukan dengan
mengikuti langkah-langkah tertentu. Adapun langkah-langkah yang
dimaksud dapat diragakan sebagai berikut:
LANGKAH 1. Mengidentifikasi peluang usaha. Pada umumnya, suatu produk
berpotensi untuk laku dijual dan menguntungkan apabila penawaran untuk produk
tersebut masih lebih kecil dari permintaannya. Peluang usaha muncul ketika
permintaan pasar lebih besar dari penawarannya. Jadi peluang usaha dicirikan
oleh masih adanya permintaan pasar untuk produk tersebut.
LANGKAH 2. Menentukan jenis usaha yang akan dijalankan
Berdasarkan langkah indentifikasi akan diperoleh berbagai alternatif
jenis usaha yang mungkin dipilih. Dari sejumlah alternatif yang ada:
a. Mengidentifikasi Peluang Usaha
b. Menentukan jenis usaha yang akan dilakukan
c. Melakukan studi kelayakan usaha
d. Menyusun proposal usaha, Proses dan Perencanaan
Usaha selanjutnya dilakukan penilaian awal untuk menentukan jenis usaha yang
paling memungkinkan dan dipandang paling menguntungkan. Tentunya
dengan mempertimbangkan berbagai faktor yang mungkin menjadi

15
pendukung maupun penghambat usaha. Pertimbangan-pertimbangan
yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Jumlah modal dan sumber modal yang diperlukan.
b. Ketersediaan bahan baku baik secara kualitas, kuantitas maupun
kontinuitasnya.
c. Ketersediaan tenaga kerja yang diperlukan.
d. Prospek pemasaran produk yang dihasilkan.
e. Cara-cara pendistribusian.
f. Daya beli masyarakat terhadap produk yang dihasilkan.
g. Selera konsumen.
LANGKAH 3. Melakukan studi kelayakan usaha. Studi kelayakan usaha (SKU)
atau feasibillity studi adalah cara yang ditempuh untuk menentukan layak
tidaknya suatu gagasan usaha dilaksanakan. Maksud layak di sini dilihat dari
berbagai aspek sebagai berikut:
a. Aspek pasar dan pemasaran
Kelayakan usaha dilihat dari aspek pasar dan pemasaran ditunjukkan
oleh ada tidaknya peluang pasar untuk diraih. Suatu jenis usaha layak
dilaksanakan apabila jenis usaha tersebut memiliki peluang pasar yang
relatif tinggi. Peluang pasar ditunjukkan oleh ekses permintaan. Ekses
permintaan terjadi jika jumlah permintaan melebihi jumlah
penawarannya. Semakin tinggi ekses permintaan, semakin tinggi
peluang pasar, dan karena itu semakin layak jenis usaha tersebut
untuk dilaksanakan.
b. Aspek produksi
Kelayakan usaha dilihat dari aspek produksi diantaranya berkenaan
dengan lokasi usaha yang direncanakan, fasilitas dan peralatan
produksi, pasokan bahan baku, serta ketersediaan tenaga kerja. Suatu
proyek dikatakan layak dilihat dari aspek produksi ditandai oleh lokasi
usaha yang strategis, tersedianya fasilitas dan peralatan produksi yang
memadai, tersedianya pasokan bahan baku yang terus menerus, serta
tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan.
c. Aspek finansial
Kelayakan usaha dilihat dari aspek finansial berkenaan dengan
manfaat yang mungkin diperoleh oleh investor atau pengusaha.
Manfaat ini disebut sebagai laba bisnis atau laba usaha (business

16
profit), yaitu pendapatan yang diperoleh setelah dikurangi dengan
seluruh biaya yang dikeluarkan dalam menjalankan usaha. Dilihat dari
aspek finansial, suatu jenis usaha layak dilakukan apabila jenis usaha
tersebut mampu memberikan laba usaha yang memadai kepada
investor dan/atau kepada pengusaha yang menjalankan usaha
tersebut.
d. Aspek organisasi dan manajemen
Kelayakan usaha dilihat dari aspek organisasi dan manajemen
berkenaan dengan struktur kepemilikan usaha, struktur organisasi,
serta tim manajemen yang mengelola jenis usaha yang direncanakan.
LANGKAH 4. Membuat proposal usaha. Langkah terakhir dalam proses
perencanaan usaha adalah membuat proposal usaha. Proposal usaha adalah
dokumen tertulis dari perencanaan usaha.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan usaha adalah proses penentuan visi, misi dan tujuan,
strategi, kebijakan, prosedur, aturan, program dan anggaran yang
diperlukan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis tertentu. Beberapa manfaat
perencanaan usaha adalah pekerjaan atau aktivitasdapat dilakukan secara teratur
dan dengan tujuan yang jelas, menghindari pekerjaan atau aktivitas yang tidak
produktif serta penggunaan sumberdaya yang lebih efisien, menyediakan alat
evaluasi untuk menentukan berhasilan usaha, serta menyediakan landasan
untuk pengawasan dan upaya perbaikan. Artinya, perencanaan usaha digunakan
untuk menjamin bahwa tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Proses perencanaan
usaha meliputi empat hal, yaitu mengidentifikasi peluang usaha, menentukan jenis
usaha yang akan dijalankan, melakukan studi kelayakan usaha, dan membuat
proposal usaha.

B. Saran
Untuk memantaskan diri menjadi wirausahawan, itu berarti sudah
memahami resiko kemungkinan kegagalan akan ada dalam kehidupan
berwirausahanya. Tapi seorang wirausaha pula tidak akan takut akan kegagalan
tersebut. Wirausahawan menggunakan kegagalan mereka sebagai tempat
berkumpul dan sebagai alat untuk memfokuskan kembali usaha bisnis mereka
agar berhasil. Kegagalan yang mereka dapat akan dijadikan peluang, dan
menjadikannya batu loncatan untuk kesuksesan.

18
Daftar Pustaka

Buchari Alma, kewirausahaan. Bandug:Alfabeta. 2011

Werdhaningsih, Hendriana., Haryudanti, Alberta., Jamrianti, Rinrin., Wirmas, Desta.


2016. Prakarya dan Kewirausahawan, Edisi revisi 2016. Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Indonesia.

Zimmerer, Thomas W. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha


Kecil. Salemba Empat : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai