SURAT PERNYATAAN
NIM : 14513241031
Judul Proyek Akhir : Busana Malam Untuk Remaja Dengan Sumber Ide
Tulang Rusuk
Yang Menyatakan
( Laily Wahyuningtyas )
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya kepada kita sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan Karya Inovasi Produk Fesyen dengan lancar .
Keberhasilan dalam pembuatan laporan ini karena dukungan dan
bimbingan pihak-pihak yang turut membantu dalam penulisan laporan Karya
Inovasi Produk Fesyen, untuk itu ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada:
1. Ibu Sugiyem M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Karya Inovasi
Produk Fesyen.
2. Ibu Dr. Sri Wening M.Pd selaku dosen Penasehat Akademik yang telah
memberikan pengarahan selama studi.
3. Ibu Dr. Widihastuti M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik
Busana.
4. Ibu Dr. Mutiara Nugraheni, STP,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Boga dan Busana.
5. Bapak Dr. Widarto M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Yogyakarta
6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan sehingga
laporan Karya Inovasi Produk Fesyen ini dapat terselesaikan.
Demikian laporan Karya Inovasi Produk Fesyen, semoga laporan ini
bermanfaat bagi penulis maupun bagi pembaca.
Yogyakarta, 08 April 2017
Penulis
Laily Wahyuningtyas
3
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN..............................................................................2
KATA PENGANTAR...................................................................................3
DAFTAR ISI.................................................................................................4
BAB 1............................................................................................................6
A. Penciptaan Desain...........................................................................30
B. Proses Pembuatan Busana...............................................................32
1. Membuat Moodboard...............................................................32
2. Membuat Desain......................................................................34
3. Memilih Bahan.........................................................................38
4. Mengambil Ukuran..................................................................39
5. Membuat Pola..........................................................................40
6. Memotong Bahan.....................................................................46
7. Menjelujur Bahan.....................................................................47
4
9. Fitting 2....................................................................................49
C. Desiminasi Karya............................................................................50
BAB IV........................................................................................................55
A. Kesimpulan.....................................................................................62
B. Saran...............................................................................................63
5
BAB 1
PENDAHULUAN
6
sedang berkembang di tahun ini.Style busana pesta yang saat ini sedang
berkembang adalah busana pesta dengan gaya simple namun menarik
maksudnya gaya yang simple itu tidak berlebihan dalam bentuknya
maupun hiasanya, cukup sederhana saja namun menarik. Bagian
menariknya tidak harus menggunakan assesoris dan hisan lainya yang
ditempatkan di mana saja namun cukup menjadi point of interestnya.
Pada tahun ini 2017/ 2018 trend forcast di Indonesia
mengusung tentang Greyzone. Geryzone sendiri diangkat berdasarkan
fenomena buramnya batas baik dan buruk, hitam dan putih, sehingga
banyak sekali yang terjebak ke dalam hal yang tidak pasti atau bisa
disebut dengan wilayah abu-abu maksudnya adalah masa dimana kita
kehilangan kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan mana
yang salah. Greyzone memiliki 4 tema besar yaitu Archean, Vigiliant,
Cryptic, dan Digitarian.
Desain busana pesta malam yang akan dibuat mengambil tema
Cryptic dan sub-tema Critter. Penulis memilih tulang rusuk/ rib cage
sebagai sumber ide karena tulang rusuk bagi penulis memiliki filosofi
yang mendalam dibalik bentuk yang sering dianggap aneh dan
menakutkan oleh orang lain.
7
B. RUMUSAN PENCIPTAAN KARYA
Berdasarkan uraian latar belakang penciptaan karya di atas, maka
rumusan penciptaan karya sebagai berikut:
8
D. MANFAAT PENCIPTAAN KARYA
Manfaat yang diharapkan dari terwujudnya busana Karya Inovasi
Produk Fesyen yaitu:
4. Bagi Penulis
a. Menerapkan ilmu yang sudah diperoleh penulis selama
kuliah
b.Meningkatkan pengetahuan , ketrampilan, dan wawasan
penulis dalam menciptakan sebuah karya busana.
c. Belajar menyelengarakan dan mengelola acara peragaan
busana.
5. Bagi Program Studi
a. Sebagai salah satu eksistensi program studi Pendidikan Teknik
Busana.
b.Sarana untuk memperkenalkan program studi Pendidikan
teknik busana dan teknik busana ke khalayak luas.
6. Bagi Masyarakat
a. Menjadi sarana hiburan bagi khlayak umum.
b.Menjadi inspirasi dan refrensi bagi khalayak luas karena
inspirasi karya yang mahasiswa ciptakan pada dasarnya
mengacu pada trend forcesting 2017/2018 GreyZone.
7. Bagi Universitas
a. Mensosialisasikan karya cipta mahasiswa dan mahasiswi
Pendidikan Teknik Boga dan Busana.
9
B. Spesifikasi Karya yang Diciptakan
Busana pesta malam yang diciptakan berdasarkan sumber ide
tulang rusuk. Busana pesta malam ini terdiri dari duex piece yaitu
bagian luarnya itu bolero yang telah dimodifikasi dan bagian dalamnya
adalah sebuah maxi dress. Penempatan sumber ide berada pada bagian
boleronya. Bolero bagian belakang dipotong dengan ukuran 1,5cm
sesuai pola kemudian dijahit balik pada bagian tengahnya untuk
menimbulkan kesan seperti tulang rusuk. Bagian depan bolero yang
dipotong adalah bolero bagian depan juga dipotong kemudian dijahit
balik pada ujungnya.
Bahan yang digunakan yaitu kain Suede warna abu-abu dan
kain Oscar warna coklat tua yang bagian buruknya berwarna crem, kain
oscar sendiri merupakan kain sintetis yang memiliki struktur dan bentuk
menyerupai bahan kulit namun mudah untuk dijahit. Sedangkan bahan
furing yang digunakan adalah kain velvet namun yang digunakan adalah
bagin buruknya sehingga bagian yang mengkilap berada di dalam.
Bagian lengan bolero menggunakan kain Organza yang dipola
lingkaran kemudian bagian ujungnya diwolsum dan disum roll. Dress
bagian dalam berbahan Suade dengan potongan pada muka sebelah
kanan yang berfungsi sebagai belahan dan ditutupi dengan kain oscar
yang sudah dipotong dan dibentuk sesuai dengan pola, namun polanya
berbeda dengan pola yang ada pada bolero untuk bagian penutup
belahan polanya lebih besar dan garis potonganya berbentuk segitiga
dengan ukuran 4cm.
10
BAB II
KAJIAN KONSEPTUAL PENCIPTAAN KARYA
11
untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Greyzone
memiliki 4 tema besar yaitu
1. Archean
2. Vigiliant
3. Cryptic
4. Digitarian.
12
1. Archean
Gambar1. Archean
13
a. Tectonic
Sesuai dengan namanya, mengingatkan pada lapisan lempengan
bumi yang mengandung bebatuan , tanah maupun pasir.
Berkesan gersang namun bervolume.
b. Primigenial
Terinspirasi dari simbiose kehidupan antara organisme.seperti
elemen kayu dan jamur, lumut atau sarang binatang seperti lebah
dan burung, akar-akaran yang mencari mineraldan bahan
makanan jauh kedalam tanah, atau bakteri yang saling
bersimbiosa dibantu dengan sinar matahari, menghasilkan
perpaduan yang unik antara warna gelap dan warna-warna
menyala.
c. Residuum
Menampilkan bentuk dan elemen bumi yang keras, kasar seperti
bebatuan vulkanik, mineral, fosil, kayu, namun memiliki efek
dekoratifyang terkesan mahal namun tidak umum.
14
2. Vigiliant
Gambar 2. Vigiliant
15
Vigiliant dibagi menjadi 3 sub-tema yaitu :
a. Numericraft
Inspirasi dari bentuk yang dihasilkan dari pengolahan yang
cermat seperti dengan tehnologi computer. Meskipun
memanfaatkan mesin-mesin canggih yang sebetulnya dapat
meraih bentuk apapun, namun tetap memilih menjaga kemurnian
bentuk basic yang sederhana, namun pada detail dapat terlihat
analisa perhitungan yang konsisten
b. Affix
Keistimewaan dalam thema Affix ini terletak pada keunikan
yang bervariasi dalam tehnik pasang dan sambung untuk
menggabungkan material yang berbeda. Permainan olah bahan
juga akan memperkaya penampilannya, meskipun tampil
komposisi warna natural yang ringan.
c. Substansial
Sub thema ini menonjolkan karakteristik dari material yang
digunakan, meskipun dengan proses tehnologi tinggi, lebih ke
permainan komposisi bidang pada bentuk yang sederhana, untuk
memberi kesan kokoh, berat dan padat, mencerminkan kehadiran
sesuatu yang solid dan substansial.
16
3. Cryptic
Gambar 3. Cryptic
17
1. Responsive
Diilhami oleh bentuk modular yang mengingatkan pada bentuk
organisme yang meiliki respon yang tinggi terhadap habitatnya dan
memiliki kemampuan bertahan hidup tinggi.Dibuat dengan tingkat
keilmuan dan ketrampilan tinggi
2. Iridescent
Iridescent adalah gambaran warna yang cenderung berpendar /
menyebar dan berubah warna seperti serangga (kumbang,
sambeliler, kepik) memiliki susuanan yang kompleks dan karakter
estetika warna warni metal dan tumpukan atau jalinan material yang
menciptakan kesan keindahan penuh misteri
3. Critter
Creppy mengingatkan kita pada sosok-sosok mahluk aneh dalam
film fiksi ilmiah. Banyak diterapkan pada ornament dan detail
menyerupai bentuk sisik, mata majemuk, atau ruas-ruas tubuh
binatang. Kesan high-tech dimunculkan dengan pemakaian bahan-
bahan metalik.
18
4. Digitarian.
Gambar 4. Digitarian
19
a. Post Dynamic
Konsep dasar sub thema ini adalah keseimbangan dari sesuatu yang
asimetris. Warna cenderung tenang dan hanya bersifat aksen yang
memberikan dinamika pada keseimbangan tersebut.
b. Prodigy
Menampilkan garis-garis extreme yang memberi kesan dinamis, kuat
sebagai symbol dari supremasi dan ego yang tinggi. Warna dan bentuk
yang berani dan tidak biasa menunjukan garis garis tegas tanpa
kompromi.
c. Alpha Grid
Warna, garis dan bentuk geometris didesign dengan seksama dan
penuh perhitungan sebagai aksen dan detail busana, memberi kesan
bermain dan menyenangkan. Garis garis sejajar yang membentuk alur
tertentu sehingga memberi ilusi optis saat melihatnya.
20
1. Sumber ide berdasarkan profesi.
2. Sumber ide berdasarkan peristiwa penting.
3. Sumber ide berdasarkan sumber sejarah.
4. Sumber ide berdasarkan sumber alam sekitar.
Dan sumber ide tersebut di golongkan ke 4 cara yaitu:
a. Ciri khusus dari sumber ide misalnya yukata maka yang diambil
bentuk kerah dan lenganya.
b. Warna sumber ide misalnya warna bendera negera belanda maka
yang diambil warna biru marah dan putihnya.
c. Bentuk atau siluet sumber ide misalnya sumber idenya bunga
mawar mka yang diambil bentuk bunga mawarnya atau siluet bunga
mawar.
d. Tekstur sumber ide misalnya sumber idenya ular maka yang
diambil tekstur kulit ular nya.
Banyak cara untuk mendapatkan sumber ide dan banyak cara untuk
mengolah sumbe ide tersebut menjadi sebuah maha karya yang indah.
Ketika proses penciptaan desain busana pesta malam diawali dengan
penetuan tema atau konsep yang akan dibuat. Pemilihan sub-tema untuk
setiap mahasiswa sudah ditentukan berdasarkan undian yang telah
dilakukan pada saat mata kuliah Analisis Trend Mode. Penulis
mendapatkan undian dengan tema besar Cryptic dan sub-tema Critter.
Dari tema tersebut akan di aplikasikan dalam bentuk sumber
idenya dan bentuk tersebut menjadi karakteristik busana pesta malam
yang penulis ciptakan. Menurut buku Trend Forcasting 2017 Greyzone
tema Cryptic merepresentasikan gaya hidup dengan dasar ilmu
pengetahuan tinggi dan bertanggungjawab dengan habitat dan
lingkungan sekitarnya.
Desain Cryptic ditampilkan dalam bentuk dan warna-warna
yang mengingatkan kita pada sosok makhluk aneh dalam film fiksi
ilmiah. Beberapa keunikan organ makluk hidup seperti insang, sisik
ikan, bulu burung, dan kulit blungon dapat di adaptasi menjadi elemen
21
penting dalam tema ini. Perancangan secara sistematik dengan
menggunakan inovasi material atau teknologi dengan mengadaptasi
sifat makhluk hidup, sehingga dinamakan juga rekayasa hayati.
Berdasarkan pengambilan sumber ide diatas Penulis
menggunakan sumber ide alam sekitar dan pengambilan sumber ide
menggunakan ciri khusus dan karena penulis mendapatkan sub tema
Critter memiliki ciri-ciri yang mengingatkan kita pada sosok-sosok
mahluk aneh dalam film fiksi ilmiah. Karakter makhluk aneh tersebut
biasanya diterapkan pada ornament dan detail menyerupai bentuk sisik,
mata majemuk, atau ruas-ruas tubuh binatang. Kesan high-tech
dimunculkan dengan pemakaian bahan-bahan berwarna metalik seperti
warna silver, kuning emas, maupun warna coklat tembaga. Oleh karena
itu dalam desain busana pesta malam kali ini, penulis memilih Tulang
Rusuk sebagai sumber ide.
22
menawan akan tetapi apabila makhluk tersebut sudah mati dan sudah di
kubur lalu menjadi bangkai namun tiba tiba bisa bergerak karena
kutukan atau telah di bangkitkan menggunakan sihir seperti yang
digambarkan difilm-film horror, pasti siapa pun akan merasa ketakutan
bila bertemu langsung. Tidak bisa dibayangkan itu sangatlah
menakutkan . akan tetapi kita tidak boleh melupakan fungsi penting dari
tulang rusuk itu sendiri dan penulis ingin merubah pandangan orang
tentang tulang rusuk yang menakutkan seperti di film horror menjadi
tulang rusuk yang indah dan menawan. Sumber ide tulang rusuk
ditrapakan pada desain bolero bagian depan dan belakang. Ditempatkan
pada boleronya agar sama posisinya dengan tulang rusuk saat dipakai,
dengan detail teknik potong pada bahan utama.
23
c. Pengambilan Ukuran
Menrut Widjiningsih (1982:4) desain dipengaruhi oleh ukuran
sehingga untuk memperoleh desain yang memperlihatkan suatu
keseimbangan harus mengatur unsur yang digunakan dengan baik.
.
2. Pelaksanaan/ Proses
Proses pembuatan desain harus memperhatikan beberapa hal seperti
pola dasar busana, teknologi yang digunakan, serta hiasan yang
digunakan.
a. Penentuan Pola
Ketika membuat pola tentunya ada beberapa sistem dalam
membuat pola seperti pola sistem So-En maupun sistem Mayneke.
Sedangkan dalam pembuatan busana pesta ini penulis
menggunakan pola sietem So-En.
b. Teknologi Busana
Menurut Nanie Asri Yulianti (1993) teknologi busana adalah cara
atau teknik pembutaan busana agar hasilnya menarik dan nyaman
dipakai.
c. Hiasan
Hiasan busana adalah suatu komponen yang digunakan dalam
busana yang berungsi sebagai hiasan agar busana yang digunakan
terlihat lebih indah.
d. Proses pembuatan
Proses pemuatan merupakan tahap tahap yang dilalui dalam
membuat busana pesta malam.:
i. Membuat Moodboard
Menciptakan desain hal yang dilakukan terlebih dahulu adalah
membuat moodboard. Moodboard adalah suatu media, bisa
berupa papan, buku, maupun katalog yang berisi kumpulan
24
gambar dan digunakan sebagai refrensi desain yang akan
diwujudkan
ii. Membuat Desain
Menurut Suciwati (2013:3) desain merupakan salah satu benda
atau sarana berupa papan atau bidang datar dimana
didalamnya berisi gambar yang dapat menggambarkan sumber
ide yang ingin diwujudkan oleh desainer. Pembuatan desain
berdasarkan moodboard yang telah di buat sebelumnya Bagian
medesain ini dibagi menjadi 3 jenis desain yaitu desain
ilustrasi, desain kerja, dan desain presentasi
iii. Memilih Bahan
Pemilihan bahan untuk busana sangat penting untuk
meujudkan desain menjadi lebih nyata, dan pemilihan bahan
harus sesuai dengan konsep yang sudah di buat dalam
moodboard.
iv. Mengambil Ukuran
Menurut Wijiningsih (1982:4) desain dipengaruhi oleh ukuran,
sehingga untuk memperoleh desain yang memperlihatkan
suatu keseimbangan harus mengukur ukuran dengan baik.
Pengukuran dilakukan langsung pada model dengan
menggunakan peter ban untuk mengikat bagian-bagian tubuh
yang akan diukur dengan tujuan ukuran yang di dapatkan
akurat. Pengukuran menggunakan pita ukur dalam centimeter.
Berikut cara mengukur
25
belakang harus datar dari ketiak sampai ketiak. Diukur
pas dahulu, kemudian ditambah 4 cm, atau diselakan 4
jari.
3) Lingkar Pinggang (L.PL)
Diukur pas sekeliling pinggang.
4) Lingkar Pinggang (LP)
Diukur sekeliling pinggang, pas dahulu, kemudian
ditambah 1 cm, atau diselakan 1 jari. Untuk pinggang
ban rok dan slack. Boleh dikurangi 1 cm.
5) Lingkar Panggul (L.Pa.)
Diukur sekeliling badan bawah yang terbesar, ditambah
2 cm sebelah atas puncak pantat dengan sentimeter
datar. Diukur pas dahulu, kemudian ditambah 4 cm
atau diselakan 4 jari.
6) Tinggi Panggul (T.Pa)
Diukur dari bawah ban petar pinggang sampai di
bawah ban sentimeter di panggul.
7) Panjang Punggung ( P.Pu)
Diukur dari tulang leher yang menonjol di tengah
belakang lurus ke bawah sampai di bawah ban petar
pinggang.
8) Lebar Punggung (Le. Pu)
Diukur 9 cm di bawah tulang leher yang menonjol atau
pertengahan jarak bahu terendah dan ketiak dari batas
lengan kiri sampai batas lengan yang kanan.
9) Panjang Sisi (P.S.)
Diukur dari batas ketiak ke bawah ban petar pinggang
di kurangi 2 a 3 cm.
10) Lebar Muka (L.M.)
26
Diukur pada 5 cm di bawah lekuk leher atau
pertengahan jarak bahu terendah dan ketiak dari batas
lengan yang kanan sampai batas lengan yang kiri.
11) Panjang Muka (P.M.)
Diukur dari lekuk di tengah muka ke bawah sampai di
bawah ban petar pinggang.
12) Tinggi Dada(T.D.)
Diukur dari bawah ban petar pinggang tegak lurus ke
atas sampai di puncak buah dada.
13) PanjangBahu(P.B.)
Diukur pada jurusan di belakang daun telinga dari
batas leher ke puncak lengan, atau bahu yang terendah.
14) Lebar Dada (L.D.)
Diukur jarak dari kedua puncak buah dada. Ukuran ini
tergantung dari (B.H.) buste-haouder atau kutang
pendek yang dipakai. Ukuran ini tidak dipakai untuk
konstruksi pola, hanya untuk ukuran pemeriksa.
15) Panjang Lengan Blus (P.L.B.)
Diukur dari puncak lengan terus ke bawah lengan
sampai melampaui tulang pergelangan lengan yang
menonjol.
16) Lingkar Lubang Lengan (L.L.L.)
Diukur sekeliling lubang lengan, pas dahulu ditambah
2 cm untuk lubang lengan tanpa lengan, dan ditambah
4 cm untuk lubang lengan yang akan dipasangkan
lengan.
17) Ukuran Kontrol (U.K.)
Diukur dari tengah muka di bawah ban petar serong
melalui puncak buah dada ke puncak lengan terus
serong ke belakang sampai di tengah belakang pada
bawah petar ban.
27
18) Panjang Rok
Diukur dari batas pinggang sampai batas yang
diinginkan.
v. Membuat Pola
Tahap selanjutnya yaitu membuat pola. Sistem pola yang
digunakan adalah pola sistem So-En. Pertama yang di buat
adalah pola kecil menggunakan skala 1/4 dan apabila pola
sudah benar baru membuat pola besar sehingga meminimalisir
kesalahan dalam membuat pola besar
vi. Memotong Bahan
Pola yang telah di buat dipotong kemudian di letakakaan
diatas bahan utama yang sudah di bentangkan dan pola
disemat menggunakan jarum, sebelum memotong bahan
utama tandai jarak untuk kampuh, begitu pula dengan bahan
furingnya.
vii. Menjelujur Bahan
Bahan yang sudah dipotong kemudian di jelujur semua untuk
fitting 1 dan dicoba ke model yang akan memperagakan
busana tersebut. Dijelujur fungsinya memudahkan desainer
dalam menambah atau mengurangi bagian yang dirasa belum
pas atau belum baik posisi bagian busananya.
viii. Menjahit Bagian Busana
Bagian busana yang telah dijelujur kemudian dijahit. Apabila
pada fitting 1 ada perbaikan, dibetulkan terlebih dahulu
kemudian baru dijahit dengan menggunakan kampuh dijahit
kecil dan bagian garis hias dipotong tanpa penyelesaian.
ix. Fitting 2
Fitting 2 dilakukan kepada model sebagai uji coba terakhir
kepada model sebelum di peragakan. Pada fitting 2 busana
yang dibuat harus 90% jadi karena akan dinilai oleh dosen
pembimbing.
28
3. Penyelesaian
a. Finishing
Peoses finising ini dilakukan dengan menyeltika atau mengepres
busana dan memasang aksesoris seperti payet bila ada.
29
BAB III
PROSES PENCIPTAAN KARYA
A. Penciptaan Desain
1. Persiapan
a. Pengkajian Tema
Tema yang diambil dalam pagelaran Tugas Akhir dan Karya
Inovasi Produk Busana ini adalah “Dimantion”. Dimantion merupakan
tema pagelaran busana berdasarkan acuan trend forecasting
2017/2018 : Greyzone. Geryzone sendiri diangkat berdasarkan
fenomena buramnya batas baik dan buruk, hitam dan putih, sehingga
banyak sekali yang terjebak ke dalam hal yang tidak pasti atau bisa di
sebut dengan wilayah abu-abu maksudnya adalah masa dimana kita
30
kehilangan kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan mana
yang salah.
b. Pengkajian Trend
Setiap style atau gaya busana dalam kurun waktu tertentu
akan selalu mengalami perubahan – perubahan . Kecenderungan
perubahan ini yang disebut trend. Dalam pagelaran busana kali ini
trend yang digunakan merupakan trend Forecasting 2017/2018
Greyzone
c. Penerapan Sumber Ide
Sub-tema yang penuls dapat kan adalah Critter. Sumber ide yang
penulis angkat adalah tulang rusuk dan ditrapakan pada desain bolero
bagian depan dan belakang.
2. Pelaksanaan/ Proses.
Proses pembuatan desain harus memperhatikan beberapa hal seperti
pola dasar busana, teknologi yang digunakan, serta hiasan yang
digunakan.
b. Penentuan Pola
Ketika membuat pola tentunya ada beberapa sistem dalam
membuat pola seperti pola sistem So-En maupun sistem Mayneke.
Sedangkan dalam pembuatan busana pesta ini penulis
menggunakan pola sietem So-En.
c. Teknologi Busana
Menurut Nanie Asri Yulianti (1993) teknologi busana adalah cara
atau teknik pembutaan busana agar hasilnya menarik dan nyaman
dipakai.dan teknologi yang digunakan dalam membuat busana
pesta malam ini menggunakan teknologi Adibusana
d. Hiasan
Hiasan busana adalah suatu komponen yang digunakan dalam
busana yang berungsi sebagai hiasan agar busana yang digunakan
terlihat lebih indah.
e. Proses pembuatan
31
Proses pemuatan merupakan tahap tahap yang dilalui dalam
membuat busana pesta malam.
3. Penyelesaian
a) Finishing
Peoses finising ini dilakukan dengan menyeltika atau mengepres
busana dan memasang aksesoris seperti payet bila ada.
1. Membuat Moodboard
32
refrensi desain yang akan diwujudkan. Moodboard kali ini dibuat
sebagai bahan refrensi pembuatan desain busana pesta malam dengan
sumber ide tulang rusuk.
Membuat moodboard bisa menggunakan 2 cara yaitu:
1) Cara manual
cara manual ini membutuhkan beberapa bahan dalam pembuatan
moodboarnya seperti
a) berbagai kumpulan gambar yang memuculkan inspirasi
desain
b) kertas karton
c) ketas asturo,
d) Lem kertas
e) gunting
f) sepidol warna
Cara membuatnya dengan kertas karton dilapisi kertas
asturo dan gambar gambar di gunting kemudian tempel sesuai
urutan yang di inginkan
2) Cara modern
Membuat moodboard dengan cara ini bisa mengunakan aplikasi
Corel Draw, Adobe Photoshop atau Pic Art yang perlu disiapkan
hanya file gambar yang akan digunakan dalam moodboard.
33
2. Membuat Desain
34
Gambar 7. Desain Sketsa
b. Desain Ilustrasi
Desain ilustrasi adalah gambar busana yang dapat ditiru dan
dikembangkan sebagai informasi dalam menciptakan suatu desain
busana. Ilustrasi desain biasanya berupa gambar busana utuh atau
bentuk secara keseluruhan.
35
Gambar 8. Desain Ilustrasi
c. Desain kerja
Desain kerja merupakan seketsa desain yang digunakan
desainer dalam proses produksi atau pembuatan busana. Sehingga
memudahkan desainer dalam mengamati bagian bagian penting
busana tersebut.
36
Gambar 9.Desain kerja
d. Desain presentasi
Desain presentasi merupakan desain yang digunakan bagi seorang
desainer dalam membantu menjelaskan koleksi dari seorang
desainer tersebut yang ditujukan ke pelanggan agar pelanggan.
37
Gambar 110. Desain Presentasi
3. Memilih Bahan
38
Gambar 11. Foto bahan yang digunakan.
4. Mengambil Ukuran
39
Li Panggul :100cm
Pj Punggung :38cm
Lb Pnggung :30cm
Pj Muka : 30cm
Lb Muka : 33cm
Pj Sisi : 17cm
Ti Dada :15cm
Jr Dada : 16cm
Pj Bahu :11cm
Kerung Lengan: 44cm
Pj Lengan :33 cm
Ti Panggul :19cm
5. Membuat Pola
40
Gambar 12. Pola dasar badan
41
C-F : Pj Sisi = 17cm
E-E1 : turun 5cm dari A1 garis lurus ke E1
A1-A2 : 11cm Pj Bahu
F-H : 1/3 B-F
:1/3. 16cm = 5.3cm
Kemudian garis lurus hingga ujung
H1 : dari A2 buatlah garis bantu tegak lurus hingga bertemu garis
dan kemudian kurang 1,5cm / masuk kedalam dan buatlah garis
lengkung
C-O : jarak dada = 16:2 = 8cm
C-D :1/4 Li Pinggang + 1cm-2cms
:1/4. 66cm +1cm-2cm= 15cm
J-J1 : turun 3cm
J-K :1/4 Li Panggul + 1
:1/4. 100+ 1cm = 25cm
42
Gambar 13. Pola Dasar Dress
b. Pecah Pola
43
Gambar 14. Pecah Pola Bolero
44
Gambar 16. Pecah Pola Dress Bagian Belakang
45
Rancangan harga
Nama
No Spesifikasi Keperluan Harga Satuan Jumlah Harga
Barang
Bahan Utama
Total Rp414.300
46
6. Memotong Bahan
47
7. Menjelujur Bahan
48
Aspek Hasil evaluasi
b. Penjahitan II
Setelah proses fitting I selesai bagian – bagian yang perlu
diperbaiki di rubah sesuai koreksi pada fitting I. Pada tahap ini busana
yang sudah dijahit menggunakan mesin dan penyelsaianya mengunakan
teknologi adi busana Langkah – langkah penjahitan II :
A. Menjahit Bolero
1. Menjahit bagian garis hias pada bolero
2. Menjahit bahu dan sisi bolero
3. Menyambungkan furing dengan bahan utama bolero
4. Menjahit bagian bawah bolero
5. Menjahit rompok depan bolero
6. Menjahit lengan kemudian kerung lengan dirompok
B. Menjahit Dress
1. Menjahit dress dimulai dengan menjahit kupnat
2. Menjahit sisi dress sisakan untuk pemasangan rit
3. Menjahit tali bahu kemudian diselipkan pada bagian atas dengan
furing
4. Menjahit rok bagian bawah dengan potongan rok
5. Menjahit sambungan rok dengan badan
6. Menyambung furng dengan bahan utama dress
7. Menyelesaikan kelim bagian bawah dan sum roll pada lengan
8. Setiap langkah menjahit usahakan di press terlebih dahulu
sebelum melanjutkan langkah selanjutnya
49
9. Fitting 2
50
C. Desiminasi Karya
1. Persiapan
a. Penentuan tema
Program Studi Pendidikan Teknik Busana dan Teknik
Busana UNY angkatan 2014 mempersembahkan pergelaran dengan
tema “Dimantion” yang merupakan singkatan dari Disoriented Of
Human Preception..Tema pergelaran ini mengacu pada trend mode
2017/2018 yaitu Greyzone.
b. Pembentukan Panitia
Pembentukan panitia pergelaran bertujuan agar pergelaran
berjalan dengan baik dan lancar. Kepanitiaan dalam pegelaran busana
terdiri dari:
1) Ketua, bertugas mengkoordinasi seluruh kegiatan dalam
kepanitiaan pagelaran busana, serta bertanggung jawab atas
segala kelancaran penyelenggaraan acara. Disini ketua dituntut
untuk mampu mengkoordinir seluruh seksi-seksi dan bijaksana
dalam mengambil keputusan-keputusan demi tercapainya tujuan
dengan mengutamakan kebersamaan atau kerjasama.
2) Sekretaris, bertugas mengurus pembuatan proposal, administrasi
surat-menyurat, pengadaan undangan, sertifikat, serta laporan
pertanggungjawaban.
3) Bendahara, bertugas mengurus anggaran dana pagelaran.
4) Sie Acara, bertugas menyusun acara baik juklak maupun juknis
acara, mencari pengisi acara dan MC.
5) Sie Konsumsi, bertugas mengurus konsumsi untuk peserta,
panitia, juri, dosen pembimbing, tamu undangan, dan penonton
pada saat pagelaran.
51
.Gambar 18 Layout kardus snack
6) Sie Sponsor, bertugas membuat layout proposal sponsor dan
mencari sponsor untu menukung acara pergelaran
Gambar 19 Sponsor
52
Gambar 20 Logo
Gambar 23Pamflet
Gambar 21 Undangan
Gambar 22 Tiket
Gambar 24 Id-card
53
11) Sie Dekorasi, bertugas mengkoordinasi untuk pembuatan dalam
pelaksanaan pagelaran.
54
12) Sie Dokumentasi, bertugas mengkoordinasi serta mempersiapkan
dokumentasi yang dipergunakan pada saat acara berlangsung, dan
mendokumentasikan semua proses sebelum acara dalam bentuk foto
maupun video.
13) Sie Sponshorsip, bertugas mencari dukungan atau sponsor kepada
semua pihak (lembaga institusi/perusahaan) baik berupa uang,
voucher, maupun potongan harga.
14) Sie Peragawati, bertugas membuat nomor urut peragawati, membuat
koreo serta segala sesuatu yang berhubungan dengan peragawatiling.
15) Sie Backstage and Floor Manager, bertugas mengurus keperluan
yang ada di belakang panggung, area panggung dan penonton.
16) Sie Make up, Hairdo, Hijab, bertugas mengkoordinasi penata rias
(yaitu make up, hairdo, dan kreasi jilbab) untuk peragawati,
penerima tamu, penyanyi, dan MC.
17) Sie Booklet, menyusun pembuatan booklet, merencanakan
pelaksanaan sesi foto booklet.
18) Sie Keamanan, bertugas mendisiplinkan dan mengamankan acara.
55
BAB IV
HASIL PENCIPTAAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Analisis
Penciptaan busana pesta ini mengacu pada trend 2017/2018 yaitu
Greyzone dengan tema Cryptic dan sub-tema Critter .Konsep pembuatan
moodboard ini berupa:
56
2. Deskripsi Desain Karya
a. Bagian Bolero
i. Bolero dibuat menggunakan bahan utama oscar.
ii. Sumber ide dimunculkan pada bagian bolero depan dan belakang
dengan cara menggunakan garis hias.
iii. Untuk membuat garis hias teknik yang digunakan dalam
mengaplikasikan sumber ide menggunakan teknik Slice yaitu teknik
memotong
iv. Mejahit garis hias menggunakan benang trasnparan
v. Lengan yang digunakan adalah lengan lonceng dengan pola lingkar
vi. Peneyelesaian lenggan bagian bawah dengan cara wolsum dan di sum
gulung
vii. Furing bagian dalam menggunakan bahan velvet warna kuning
viii. Kerung lengan menggunakan penyelesain rompok
b. Bagian Dress
i. Dress menggunakan bahan utama suade
ii. Rit jepang di pasang di sebelah kiri
iii. Cara menjahit dress bagian luar dan bagian dalam dijahit terpisah
kemudian baru disambungkan
iv. Penyelesaian bagian bawah di kelim
57
B.Pembahasan
1. Pembuatan Busana
Pembuatan busana pesta Lady Bone terdiri dari two piece yairu
bolero dan dress untuk bagian dalam. Ciri khas dari busana pesta ini
adalah garis hias yang menjadi point of intrest pada bagian depan dan
belakang. Penggunaan garis hias sebagai penerapan sumber ide yang di
angkat yaitu tulang rusuk. Kesan feminin pada bolero ini terletak pada
lengannya. Pada pembuatan lengan lonceng menggunakan pola lingkar
dan pada penyelsaian lengan di wolsum dan di sum gulung.
Sedangkan dress bagian dalam terdiri dari one piece namun pada
garis hias di bagian dress bisa di pasang dan dilepas karena
pemasangannya menggunakan kancing cetit. Garis hias pada bagian kanan
rok dress berfungsi untuk menutupi potongan pada bagian kanan rok
karena cirikhas dress ini adalah potongan sebatas paha pada bagian kanan
rok. Sehingga untuk menutupi jahitan pada bagian atasnya.
Bahan utama yang digunakan dalam membuat busana pesta ini
adalah kain oscar yang memiliki dua sisi yang bereda warna yaitu warna
coklat tua dan warna krem. Kemudian bahan yang lain adalah bahan
suade warna abu-abu dan kain organza. kain oscar digunakan untuk bahan
bolero dan bagian garis hias pada rok dress kemudian kain organza
digunakan untuk membuat lengan lonceng.
Teknik pembuatan busana ini dengan pola konstruksi, sedangkan
teknologi busananya dijahit dengan mesin jahit. Teknik penyelesaiannya
sebagian besar diselesaikan dengan tangan seperti pengeliman, serta
penyelesaian kampuh dijahit kecil dan dirompok sehingga membutuhkan
waktu yang cukup lama serta ketelitian untuk hasil yang rapi dan
maksimal.
Pembuatan busana pesta ini membutuhkan ketelitian dan kesabaran
dalam pembuatan bagian bolero dan garis hiasnya karen setiap garis hias
harus diukur satu persatu dan dalam teknik memotonya harus benar oleh
58
karena itu hal tingkat kesulitanya terletak pada pembuatan garis hiasnya.
Berikut adalah foto busana pesta malam Lady Bone yang sudah jadi:
59
menyelenggarakan pergelaran busana yaitu di gedung auditorium
UNY.
b. Pelaksanaan
Adapun susunan acara pada pergelaran busana dengan tema
“Dimantion” ini adalah sebagai berikut:
1) Penilaian Gantung
Penilaian gantung merupakan penilaian karya busana mahasiswa
yang pada saat penilaian karya akan di pasang di mannequin.
Penilaian gantung ini dilaksanakan tanggal 19 Maret 2017 yang
bertempat di KPLT lantai 3 dan diikuti oleh semua mahasiswa
yang mengikuti mata kuliah Proyek Akhir dan Karya Inovasi
Produk Busana.
60
Gladi bersih merupakan persiapan pelaksanaan pergelaran busana
dan semua divisi sudah menyelesaikan tugas serta persiapan yang
dibutuhkan pada saat pergelaran busana dilaksanakan.
C. Hasil Pergelaran
61
Gambar 29. Juara untuk kelas A
62
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
63
3. Gelar busana (fashion show) merupakan suatu kegiatan yang
diselengarakan oleh seseorang atau instansi tertentu dengan menampilkan
busana-busana yang dikenakan oleh peragawan atau peragawati.
Pergelaran busana adalah parade busana yang dikenakan oleh model hidup
atau peragawati
4. Pergelaran Proyek Akhir dan Karya Inovasi Produk Busana ini
mengangkat tema “Dimantion” yang merupakan singkatan dari Disoriented
Of Human Preception..Tema pergelaran ini mengacu pada trend mode
2017/2018 yaitu Greyzone.
B. Saran
64
harus disetrika atau dipress agar busana yang dihasilkan lebih rapi. Dalam
proses pressing juga harus hati – hati agar tidak merusak busana.
65
66