Anda di halaman 1dari 33

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN


“KANAKA’S JACKET”

Disusun oleh :

ANASTASIA DINDA P
21080116130059

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2018
DAFTAR ISI

Daftar isi
Abstrak
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
I.1 Latar belakang
I.2 Perumusan masalah
I.3 Tujuan
I.4 Manfaat
II. Gambaran Umum Rencana Usaha
III. Metode Pendekatan
IV. Perancanaan Organisasi
V.1 Struktur organisasi
V.2 Job description
V. Pelaksanaan Program
IV.1 Waktu dan tempat pelaksanaan
IV.2 Pelaksanaan
IV.3 Realisasi biaya
VI. Hasil dan Pembahasan
VI.1 Hasil
VI.2 Pembahasan
VII. Analisis Resiko
VIII. Penutup
VIII.1 Kesimpulan
VIII.2 Saran
LAMPIRAN
ABSTRAK

Perkembangan dunia fashion di Indonesia saat ini mengalami peningkatan,


didukung oleh banyaknya designer lokal dan respon baik dari pada konsumen. Sandang
saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan manusia. Banyak orang berlomba untuk tampil
dengan pakaian terbaiknya. Banyak pula yang berusaha menjadi seorang trendsetter.
Terkadang, cara berpakaian mencerminkan karakteristik si pemakainya. Kebanyakan
anak muda ingin tampil santai, fresh, namun tetap fashionable.
Jaket merupakan jenis produk fashion yang digunakan oleh hampir seluruh
penggemar fashion. Sebagai produk komplementer. Jaket saat ini hanyalah terbatas
pada sisi desain luar saja. Oleh karena itu, kami hendak membuat produk jaket yang
memiliki fungsi disetiap sisinya.
Kanaka merupakan brand jaket lokal asal Semarang yang mengusung konsep
jaket trucker dan reversible bomber sebagai produk unggulannya. Kanaka merupakan
hasil usaha berbasis industri rumahan, dengan target mahasiswa dan profesional muda
kota-kota besar di Indonesia. Kanaka akan di jual secara online sehingga
persebarannya dapat lebih luas ke kota-kota besar di Indonesia. Sesuai dengan target
pasar dengan kelas ekonomi menengah ke atas, jaket Kanaka yang ditawarkanpun
berkelas premium. Produk ini menawarkan gaya berbusana dan fungsi ganda bomber
reversible karena memanfaatkan dua sisi jaket secara optimal.
Pada Rencana Bisnis ini, kami memperoleh analisis kelayakan investasi yang
positif. Adapun NPV kumulatif selama 5 tahun mencapai nilai positif yaitu
Rp3.168.672.792,76. IRR yang didapatkan juga lebih besar dari nilai MARR sebesar
10% yaitu 36,824%. . Payback period adalah satu tahun setelah bisnis berjalan.
Artinya bisnis ini memiliki potensi yang menguntungkan bila dilaksanakan sesuai
rencana. Oleh karena itu, berinvestasi pada bisnis ini menjadi suatu pilihan yang baik.
Selain produk yang ditawarkan unik, juga bisnis fashion tidak akan pernah mati.
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kistus atas segala rahmat
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah kewirusahaan ini .

Makalah ini merupakan bentuk tanggung jawab penulis dalam mata kuliah
kewirausahaan yang merupakan bidang ilmu yang mengembangkan pemikiran yang
kreatif dan inovatif sehinnga dapat menhasilkan peluang usaha yang bisa bermanfaat
untuk penulis kedepannya.

Penulis berharap semoga dengan makalah ini dapat memberikan manfaat yang
baik yang bisa menumbuhkan pemikiran-pemikiran yang dapat bermanfaat untuk kita
semua, penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat berbagaimacam
kesalahan dalam pembuatannya. Maka dari itu penulis mengharapkan kritikan dan saran
yang membangun sehingga penulis dapat memperbaikinya.

Semarang, 12 Desember 2018

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Pakaian merupakan salah satu alat yang dibutuhkan oleh seseorang untuk
melindungi tubuhnya dari keadaan cuaca yang tidak menentu. Dimana kita ketahui
sendiri bahwa negara kita ini merupakan salah satu negara yang memiliki iklim
tropis, dimana dengan berbagai macam alasan kita sangat membutuhkan pakaian
yang bisa melindungi kita dari berbagi macam keadaan atau pada saat kondisi-
kondisi tertentu. Jaket merupakan barang pelengkap dalam industri fashion yang
memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Jaket memiliki kelebihan dapat
dikombinasikan dengan berbagai varian produk fashion. Selain itu, jaket memiliki
potensi untuk dikembangkan dari segi fungsionalitas dan estetika dibandingkan
varian produk lainnya. Lebih lanjut, pengguna jaket secara umum dapat dijumpai
pada semua rentang umur. Keunggulan ini terbukti dari konsistensi produk ini
berada di pasaran sejak jaman dahulu.
Berdasarkan hal-hal tersebut, kami memilih jaket sebagai produk yang akan
kami produksi. Dengan mengedepankan fungsionalitas dan estetika, kami berharap
dapat menembus pasar yang telah ada. Kami berfokus hanya pada satu produk ini
karena kami yakin bahwa jaket dapat dieksplorasi potensinya lebih banyak dari
varian produk fashion lainnya.

Kami akan mengedepankan produk unggulan berupa jaket trucker dan


reversible bomber. Hal ini didasarkan pengamatan kami, saat ini jaket yang berada
dipasaran banyak yang kualitas bahannya tinggi namun tingkat fungsionalitas dan
harganya kurang terjangkau. Oleh karena itu, kami mengembangkan jenis jaket
dengan fungsionalitas relatif tinggi terhadap produk pasar yang ada dengan harga
yang sama ataupun lebih terjangkau. Dengan memanfaatkan dua sisi jaket bomber,
kami dapat bereksplorasi lebih di ketiga aspek yang telah disebutkan sebelumnya.
Kamipun tetap mengedepankan fungsi estetika karena segmen yang kami tuju
adalah fashion jacket.
1.2. Perumusan masalah
 Bagaimana cara menciptakan peluang usaha dari produksi jaket tersebut
 Bagaimana cara mendapatkan bahan utama / jaket tersebut
 Bagaimana cara mendapatkan keutungan maksimal dari produksi jaket tersebut
1.3. Tujuan
 Memenuhi kebutuhan pasar terhadap jaket yang fashionable, fungsionalitas yang
beragam, dan harga yang relevan. Maksud dari jaket yang fashionable adalah
jaket yang mampu mensupport penampilan pemakainya agar terlihat lebih
menarik. Sedangkan jaket yang fungsional memiliki arti bahwa jaket ini punya
fungsi yang lebih dari sekedar memperindah penampilan maupun melindungi
tubuh penggunanya. Harga yang relevan adalah, harga yang sesuai dengan
manfaat yang didapatkan pengguna.
 Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dengan melihat peluang usaha yang ada
 Menciptakan kreatifitas baru dalam mengurangi angka pengangguran

1.4. Manfaat
 Mendorong jiwa kreatif dan inovatif dengan melihat peluang usaha yang ada
 Meningkatkan taraf hidup dan menciptakan lpangan kerja baru
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA JAKET KREATIF

Masyarakat Indonesia pada umumnya cenderung mengikuti berbagai macam


perubahan-perubahan yang terjadi disepanjang waktu, baik itu dari segi
pengetahuan, kebiasaan bahkan sampai penampilan. Dengan melihat perkembangan
zaman saat ini masalah penampilan merupakan perioritas utama yang paling sering
diperhatikan. Sebab penampilan seseorang menentukan kepribadian seseorang.
Kehidupan remaja yang cenderung mengutamakan penampilan dalam gaya
hidupnya sehari-hari membuat mereka memperhatikan semua aspek yang
mendukung penampilan mereka mulai dari tampilan bawah sampai tampilan atasnya
atau mulai dari hal-hal yang kecil sampai hal-hal yang besar yang dapat menunjung
bagus dan tidaknya penampilan mereka. Sejalan dengan itu, maka keperluan mereka
untuk memperbaiki penampilan fisiknya pun semakin meningkat. Tak ayal jika
penampilan merupakan hal yang paling penting bagi mereka.
Seiring dengan perkembangan zaman maka masalah gaya berpakain atau
berbusana semakin berkembang, mulai dari gaya berpakain yang sederhana sampai
dengan gaya berpakain yang modern. Melihat dari perkembangan tersebut maka
penulis beinisiatif membuat suatu produk pakaian yang bisa membuat penampilan
seseorang lebih menarik dan lebih modern.
Dalam pembuatan jaket ini penulis menampilkan sesuatu yang lebih menarik
dari jaket-jaket biasanya, karena penulis mendesain sedemikian rupa sehingga jaket
yang penulis produksi bisa terlihat menarik dan terlihat lebih memuaskan
penggunanya dari pada jaket produksi lain. Dengan mengambil bahan utama atau
jaket yang masih polos dengan harga yang relatif murah, bisa penulis desain
sedemikian rupa sehingga bisa mengasilkan produk yang memiliki nilai jual yang
lebih tinggi.
Kanaka adalah sebuah perusahaan garmen yang fokus pada bidang manufaktur
jaket. Jaket yang Kanaka tawarkan tidak sekedar jaket pada umumnya, namun
jaket dengan jenis trucker dan reversible bomber atau yang bisa dibolak-balik
pemakaiannya. Kanaka membuat produk semacam ini untuk menawarkan “warna”
baru tidak hanya untuk para pecinta fashion, namun juga untuk seluruh pengguna
jaket. Untuk produksinya, Kanaka akan menyewa sebuah ruang kerja yang berisi
alat-alat konfeksi serta fasilitas pendukung lainnya. Alat konfeksi yang digunakan
yaitu tiga buah mesin jahit Singer 20U-309, mesin obras JUKI mo-6514, serta
mesin potong kain. Bahan-bahan yang dibutuhkan yaitu berupa kain, kancing,
zipper, benang, tali, dan lain-lain yang nantinya akan di-supply oleh supplier per
masing-masing jenis kebutuhan. Secara garis besar, kain dasar yang akan Kanaka
gunakan yaitu jenis Trucker, Taslan dan Baby Terry. Namun, untuk jenis kain
lainnya akan menyesuaikan dengan musim/trend fashion yang sedang hangat.
Dalam memulai bisnis ini, Kanaka akan melakukan desain awal jaket. Lalu
Kanaka akan melihat kain apakah yang sesuai untuk musim itu baik dari segi
pattern dan juga bahan kainnya untuk kemudian memesannya ke supplier tertentu.
Setelah itu akan dilakukan mix-n-match supaya hasil dari Kanaka’s jaket ini
menjadi lebih menarik dan eye catching. Kemudian akan dilakukan proses produksi
jaket tersebut. Untuk tahun pertama, Kanaka akan mencoba e-commerce sebagai
permulaannya, akan dibuat sebuah website dimana konsumen bisa memesan dan
memilih jaket yang akan dibeli. Setelah transaksi dilakukan, produk akan diantar ke
alamat konsumen dengan menggunakan jasa pengiriman barang tanpa jumlah
minimum pemesanan jaket.
Bisnis kami memproduksi hanya jaket. Sehingga untuk ketersediaan bahan,
kami mengandalkan industri garment yang telah ada. Untuk detail produk seperti
resleting, kancing, benang, kemasan produk, dan lainnya, kami pun mengandalkan
suplai dari industri lain. Secara lebih terperinci, sangat mungkin kami
mengandalkan lebih dari satu supplier kain untuk berbagai jenis kain untuk
meningkatkan keserbagunaan dan nilai estetika produk kami.
Setelah seluruh suplai kami terima, bagian produksi semua dilaksanakan oleh
perusahaan kami. Mulai dari desain jaket, pemilihan spesifikasi jaket, pemotongan
pola, penyatuan pola (penjahitan), pemasangan aksesoris (kancing/resleting/tali
stopper/lainnya), diakhiri packaging dilakukan mandiri.
Untuk menunjang proses pemasaran, ada beberapa alternatif yang bisa penulis
gunakan untuk memasarkan atau mempromosikan produk ini, sehingga lebih
dikenal dan menjadi pilihan. Media ini berupa media elektronik seperti televisi,
radio dan online lewat internet, penulis juga bisa mempromisikannya melalui surat
kabar, majalah, pamflet dan spanduk. Untuk bagian distribusi, kami mengandalkan
pihak ketiga (third-party). Pihak ketiga ini dapat berupa department store (contoh:
SOGO, METRO, DEBENHAMS) maupun jasa pengiriman (contoh: JNE, TIKI,
Fed-Ex). Bagian paling terakhir dari rantai ini adalah konsumen. Konsumen
menerima produk kami dari distributor.

Dari apa yang penulis lihat dapat penulis katakan bahwa jaket yang penulis
produksi memiliki beberapa keunggulan dari pada jaket hasil produksi yang
lainnya.
 Penulis memproduksi jaket sesuai keinginan dari pelanggan mulai dari warna
jaketnya sampai pada desainnya.
 Jaket yang penulis produksi merupakan jaket berkualitas karena bahan yang
digunakan merupakan bahan yang paling bagus
 Desain jaketnya didesain oleh orang-orang sudah ahli dibidangnya

Strategi pemasaran yang digunakan dalam usaha ini adalah :

 Kebijakan produk
Usaha ini bergerak dalam bidang produksi dan distribusi, jenis produk ini jaket
kreatif yang memiliki warna dan desain yang elegan
 Kebijakan harga
Harga yang diberikan kepada konsumen sesuai dengan tingkat kesulitan
desainnya mulai dari harga Rp. 100.000 – Rp. 250.000
 Kebijakan promosi
Untuk meningkatkan hasil, penjualan jaket kreatif yang memiliki warna dan
desain yang elegan. Bentuk promosi ini berupa lewat media elektronik televisi,
radio dan online lewat internet (instagram, shoppee, tokopedia).
 Kebijakan distribusi
Distribusi hasil produksi, kami mengandalkan pihak ketiga (third-party). Pihak
ketiga ini dapat berupa department store (contoh: SOGO, METRO,
DEBENHAMS) maupun jasa pengiriman (contoh: JNE, TIKI, Fed-Ex).
BAB 2
MARKETING PLAN

2.1 Deskripsi Sektor Industri


Jaket merupakan salah satu komoditi dari industri garmen. Industri garmen
merupakan bisnis berpotensial tinggi di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan
basis data Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, ada ratusan industri tekstil
dan garmen di Indonesia. Industri jaket sendiri berjumlah mendekati seratus. Industri
ini tidak akan pernah berhenti berkembang karena termasuk dalam salah satu
kebutuhan pokok manusia, yaitu sandang. Selain itu, manusia juga semakin kreatif
dan konsumtif, mengakibatkan munculnya banyak supply dan order. Oleh karena itu,
industri ini tidak akan pernah mati, namun diperlukan strategi bisnis agar bisa
bersaing dengan kompetitornya.

Industri garmen Indonesia cukup kuat. Saat ini, Indonesia menguasai sekitar 2%
dari perdagangan tekstil dan garmen dunia. Nirmala Salli, Head of Trade Global
Trade and Receivables Finance HSBC, melihat sejak dirundung krisis moneter pada
1997, pebisnis garmen adalah salah satu yang bisa bertahan hingga saat ini.
Meskipun cukup marak juga produk impor yang meramaikan perdagangan di
Indonesia.

Harga garmen di Indonesia saat ini naik 15-20%. Hal ini diakibatkan oleh
kenaikan tarif listrik yang menyebabkan naiknya harga bahan baku. Dengan
menekan ongkos produksi, jaket reversible hadir sebagai alternatif untuk para
konsumen yang ingin tetap tampil dengan gaya yang bervariasi namun tanpa
mengeluarkan biaya yang mahal. Karena itu, menurut kami, jaket reversible dapat
bersaing dengan kompetitornya.
2.2 Analisis Potensi Pasar dan Kompetitor
2.2.1 Segmenting, Targeting, Positioning (STP)
Segmen : Masyarakat dengan range usia 17-28 tahun yang berdomisili di
kota-kota besar di Indonesia

Target : Mahasiswa dan professional muda Indonesia yang berdomisili


di Jabodetabek dan Bandung dengan kempampuan ekonomi
menengah ke atas

Positioning : Produk kami di mata konsumen merupakan produk yang


berkelas dan variatif. Citra produk kami cenderung berkelas
karena penggunaan material premium dan desain yang
fashionable. Selain itu, variasi produk kami menyebabkan
konsumen tidak mudah bosan dengan setiap produk kami

2.2.2 Kompetitor
Pada pasar jaket menengah keatas, competitor kami sangat beragam. Adapun
beberapa pesaing besar kami:

a. Vans
b. New Look
c. Fred Perry
d. Pull & Bear
e. Nike
f. Adidas Original
g. Paul Smith
h. ZARA
i. Ben Sherman
j. Esprit
k. Quiksilver, etc.

Secara garis besar produk jaket pesaing kami memiliki karakteristik:


a. Menggunakan bahan premium import dan lokal
b. Berfokus pada desain yang kekinian
c. Cenderung berkonsep elegan untuk beberapa produk
d. Harga pasar yang tinggi dan variasi produk tidak terlalu banyak karena
memproduksi produk selain jaket
e. Lebih banyak berfokus pada male jacket
f. Mengusung ciri khas produk berupa logo brand
g. Berfokus pada bagian luar jaket
h. Kebanyakan menggunakan bahan kulit (sintetis maupun asli), kain tebal, dan
katun.

2.2.3 Kekuatan Produk Kami


Produk kami memiliki beberapa kekuatan:

a. Kanaka mengusung konsep utilitas yang tinggi yang tidak banyak diusung
pesaing kami
b. Konsep tingkat utilitas yang tinggi memaksa kami berinovasi terus dengan
berbagai jenis material. Mungkin kami menggunakan material yang jarang
digunakan kompetitor kami (parasut, karet, kulit, kanvas, denim, polyester,
dll)
c. Harga yang kami ajukan cukup bersaing dengan produk sejenis
d. Produk kami bereksplorasi pada jaket wanita maupun jaket pria sedangkan
pesaing kami cenderung berfokus pada jaket pria
e. Pemanfaatan dua sisi dari jaket kami menyebabkan produk kami akan tampil
berbeda secara estetikanya

2.3. Marketing mix


 Produk
Dalam penetapan produk, kami sangat peduli dengan semua yang berkaitan
dengan produk yang di hasilkan. Hal ini terlihat dari pemilihan bahan, gambar,
maupun pembuatan jaketnya tersebut secara langsung sehingga kami selalu
menghasilkan produk yang berkualitas. Produk yang kami tawarkan pun beragam
modelnya.
 Service
Pelayanan ( baik dalam proses jual maupun purna jual ) juga merupakan
salah satu indikator yang menyatakan bahwa suatu bisnis sangat me-raja-kan
konsumen dan tetap mengutamakan kepuasan konsumen agar mereka menjadi
loyal dan diharapkan menjadi pelanggan tetap.
Berikut adalah bentuk service / pelayanan yang kami berikan kepada konsumen :
1. Memberlakukan sistem retur ( pengembalian ) yang dikarenakan masalah
teknis seperti salah ukuran .
2. Memberikan sistem diskon untuk pembelian dalam jumlah tertentu
3. Memberlakukan sistem pembayaran dimuka yang disesuaikan
4. Pemesanan produk bersifat customized atau sesuai keinginan konsumen
baik model maupun gambar.
5. Pemesanan yang fleksibel melalui intenet, sms dan telefon
6. Hotline dalam bentuk sms maupun telefon
 Place
Selain membuka usaha toko di dekat rumah , kami juga menjual jaket via
internet yaitu dengan menggunakan website dan situs jejaring social facebook
sehingga jangkauan pemasaran kami sangat luas, mencakup pasar domestic dan
luar negri.
 Brand
Brand / Merk adalah sesuatu yang menjadi ujung tombak yang akan
memberikan kesan ( image ) pertama kali kepada konsumen dan merupakan hal
yang akan pertama kali dingat oleh konsumen selain hal lainnya. Tentu saja
pemberian merek harus yang mudah diingat dan mudah diucapkan oleh konsumen.
Maka dari itu distro ini diberikan merek “ Kanaka’s jacket “ sebagai trademark
produk yang artinya golden atau emas
BAB IV
METODE PENDEKATAN

Metode pendekatan pelaksanaan program usaha jaket kreatif ini terdiri


atas tiga tahapan yaitu :persiapan alat, pemilihan bahan, pembuatan atau pendesainan
produk dan pemasaran produk.
1. Persiapan alat
Alat yang digunakan untuk produk ini merupakan alat yang memilki kualitas
yang baik.
 Mesin Jahit Industri/High Speed
Mesin jahit ini digunakan untuk menjahit pakaian dengan kecepatan tinggi
sehingga dapat diproduksi dalam jumlah besar. Mesin ini menggunakan
aliran listrik yang cukup besar, penjahit hanya perlu menginjak kaki mesin
dan secara otomatis mesin akan bekerja dengan kecepatan tinggi. Kanaka
akan menggunakan mesin jahit Singer 20U-309.
 Mesin Jahit Multifungsi
Mesin ini selain dapat digunakan untuk setikkan lurus juga dapat digunakan
untuk setikkan hias, lubang kancing, pasang kancing, jahit zipper, bordir,
obras, dan lainnya
 Mesin Obras
Namun tetap tidak sebaik mesin khusus obras. Obrasan untuk jaket
diperlukan jahitan yang kuat karena meruapakan jahitan ujung/penutup pada
garmen. Maka dari itu Kanaka menggunakan mesin obras JUKI MO-6514.
 Mesin Potong Kain
Karena bisa dikatakan bahwa Kanaka akan memproduksi jaket dalam
jumlah cukup banyak, maka dari itu dibutuhkan pula kain potongan yang
banyak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Dibutuhkan suatu mesin
potong yang dapat memenuhi kebutuhan ini.

2. Pemilihan bahan
Bahan yang digunakan untuk produk ini merupakan barang memilki kualitas
yang paling baik
 Dakron
 Resleting
 Benang Jahit
 Kain
3. Pembuatan produk atau pendesainan produk
Produk ini didesain oleh desainer yang sudah teruji kemampuannya dalam
membuat berbagai macam busana dan pakaian.
4. Pemasaran produk
Produk ini dipasarkan kepada konsumen melalui beberapa mitra yang bekerja
sama dengan penulis untuk memasarkan produk ini, diantaranya adalah di took-
toko pakain, di mall, dll.
BAB V
PELAKSANAAN PROGRAM

4.1 Waktu dan tempat pelaksanaan


 Waktu pelaksaan program
Jaket disiapkan mulai dari bulan 1 sampai bulan 3
 Tempat pelaksanaan program dilakukan sepenuhnya di distro yang
telah disediakan oleh pimpinan dalam organisasi usaha ini.
4.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan program ini berdasarkan metode pendekatan dengan
pelanggan dan pendistribusian penuh kemitraan kerja yang telah penulis
dapatkan.
4.3 Realisasi biaya
1. Rekapitulasi biaya
No Bulan
Jenis kegiatan
1 2 3
160 trucker 200 trucker 250 trucker
jacket jacket jacket
1 Produksi & Pendesainan
180 reversible 250 reversible 350 reversible
bomber bomber bomber
2 pendistribusian 340 lembar 550 lembar 600 lembar

Keterangan :

Pendapatan per tahun = Rp 235.000 x 5500 lembar

= Rp 1.292.500.000,00
Trucker jacket = Rp 235.000 x 2500 lembar

= Rp 587.500.000,00

Reversible Bomber = Rp 235.000 x 3000 lembar

= Rp 705.000.000,00

Keuntungan = Rp 235.000 – Rp 185.816,00


= Rp 49.738,00
BAB VI
PERENCANAAN ORGANISASI
5.1. Struktur organisasi
Struktur organisasinya yaitu :

Chief Executive
Officer

Chief Marketing Chief Finance Chief Operational


Officer Officer Officer

Public Relation
Treasurer Taylors
Officer

Research &
Market Research
Accountant Development
Officer
Officer

Advertising &
Supply Chain
Promotion
Manager
Officer

5.2. Job description


a) Chief Executive Officer
 Menentukan visi, misi, dan strategi yang akan diterapkan perusahaan
 Meningkatkan kerjasama, kualitas kepemimpinan, karakter, dan
keprofesionalan dari setiap kepala divisi maupun subdivisi
 Mengangkat, menurunkan, memecat karyawan perusahaan
 Menolak maupun mensetujui setiap program dan desain dari setiap divisi
yang ada sebelum dilaksanakan
 Menjadi role model bagi karyawan perusahaan untuk meningkatkan
motivasi kerja juga mengembangkan karakter setiap karyawan

b) Chief Marketing Officer


 Bertanggung jawab atas peningkatan pendapatan perusahaan dengan
menganalisis kondisi pasar dan membuat strategi-strategi marketing yang
tepat
 Menampilkan citra produk dan perusahaan yang baik di mata public
 Meningkatkan loyalitas pelanggan dengan berbagai cara yang sesuai
hukum dan moral
 Mengoptimalkan biaya marketing dari setiap sub-divisi
 Melakukan mitigasi risiko terhadap produk perusahaan
 Menyiapkan strategi pemasaran secara keseluruhan
 Mengembangkan program untuk mengukur tingkat kesuksesan produk
perusahaan di pasar
 Menerapkan dan mengelola anggaran pemasaran
 Mengawasi kinerja dan mengarahkan tugas setiap bagian dari tim
pemasaran

 Advertising & Promotion Officer


 Melakukan promosi yang kreatif untuk meningkatkan segmentasi produk
perusahaan di pasar
 Menentukan detail promosi setiap produk
 Mengelola setiap media sosial yang digunakan perusahaan untuk
marketing produk
 Mencari event-event yang tepat di kota-kota besar untuk ikut serta
sebagai bagian dari promosi produk perusahaan
 Menyiapkan laporan keuangan advertising & promotion untuk
diserahkan kepada akuntan perusahaan
 Public Relation Officer
 Menjalin relasi dengan customer dengan baik melalui customer service
maupun program lainnya
 Membangun relasi yang baik dengan third-party yang bersangkutan
dengan bidang marketing seperti distributor produk perusahaan
 Membuat program-program kreatif yang dapat meningkatkan citra
produk maupun perusahaan
 Memastikan distribusi barang terlaksana dengan cepat, tepat, dan efisien
 Melakukan quality control produk secara bersahabat dan professional
terhadap customer
 Melakukan survey kepuasan pelanggan terhadap produk perusahaan
 Menyiapkan laporan keuangan distribusi produk untuk diserahkan
kepada accountant perusahaan

 Market Research Officer


 Melaksanakan market research bekerja sama dengan Public Relation
Officer dan Advertising & Promotion Officer
 Memikirkan strategi tepat guna untuk meningkatkan pendapatan
perusahaan, meningkatkan citra produk dan perusahaan di mata public
 Meningkatkan maupun memperbaiki sistem marketing perusahaan
berdasarkan feedback pelanggan maupun hasil market research lainnya
 Mencari tahu selera pasar terhadap jenis produk yang dijual perusahaan
saat ini dan yang akan datang lalu untuk diselaraskan dengan bidang
kerja lainnya di perusahaan

c) Chief Finance Officer


 Memantau dan menganalisis secara umum arus kas perusahaan agar tetap

dalam kondisi positif/menguntungkan


 Melakukan kebijakan pemotongan maupun penambahan anggaran bagi

setiap divisi agar cashflow tetap dalam kondisi positif/menguntungkan


 Menerima laporan keuangan dari setiap divisi dan merekapnya menjadi

satu laporan keuangan perusahaan untuk kemudian dianalisis lalu


mengambil tindakan berdasarkan laporan tersebut
 Mengontrol hutang dan piutang perusahaan pada pihak luar

 Melakukan pelunasan gaji bulanan staff perusahaan

 Melakukan distribusi anggaran perusahaan pada setiap divisi

 Treasurer
 Mengamankan setiap surat-surat berharga/asset perusahaan

 Membayar pajak perusahaan kepada pemerintah

 Melakukan pengamanan uang perusahaan yang ada di bank

 Mendistribusikan uang perusahaan kepada setiap divisi sesuai arahan

Chief Finance Officer


 Mempersiapkan pembayaran setiap divisi dengan memverifikasi
dokumen

 Accountant
 Melakukan inventarisasi perusahaan pada seluruh divisi
 Menerima laporan keuangan dari setiap divisi dan membuat laporan
keuangan beserta analisisnya
 Menyerahkan laporan keuangan kepada Chief Finance Officer dan
bersama-sama menentukan tindakan yang perlu diambil untuk
mengamankan keuangan perusahaan

d) Chief Operational Officer


 Memastikan stock barang tetap terjaga dengan memastikan rantai suplai
bahan baku konstan
 Mengawasi pekerja-pekerja di bawah bidang operasional agar bekerja
secara optimal
 Mengembangkan produk-produk yang sesuai dengan konsep produk
perusahaan dan perkembangan pasar bekerjasama dengan Chief
Marketing Officer
 Memastikan quality control dari setiap produk yang diproduksi
 Taylors
 Membuat modul pola jahitan sesuai dengan desain dari tim research &
development
 Melakukan proses pemotongan material sesuai dengan modul yang telah
dibuat
 Melakukan improvisasi agar produk sesuai dengan desain awal atau
bahkan lebih baik dari desain awal
 Melakukan packaging produk dengan kemasan yang telah dipersiapkan
 Research & Development Officer
 Membuat desain-desain produk yang baru, original, dan kreatif agar
dapat meningkatkan customer interest terhadap produk perusahaan
 Bekerjasama dengan Market Research Officer menyesuaikan selera, daya
beli, dan tren pasar untuk membuat produk yang sesuai dengan kondisi
pasar
 Melakukan research dengan material-material yang memungkinkan
untuk digunakan pada produk
 Supply Chain Manager
 Membuat dan menyimpan Memorandum of Understanding dengan
supplier agar ketersediaan stok bahan tetap terjaga
 Menjaga hubungan baik dengan supplier
 Melakukan negosiasi harga dengan supplier untuk menekan cost
perusahaan
 Mengamankan, mendata, dan menyusun material yang akan digunakan
untuk produksi di gudang material
 Menyiapkan laporan pengeluaran untuk diserahkan kepada accountant
perusahaan
BAB VII
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi (HPP) adalah total biaya yang dikeluarkan Kanaka untuk
melakukan produksi jaket per tahunnya. Rincian HPP dalam satuan Rupiah dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1. Harga Pokok Produksi

HARGA POKOK PRODUKSI


Laporan Harga Pokok Penjualan per Tahun

Persediaan Material Langsung Awal Rp 76.750.000,00


Pembelian Material Langsung Rp 521.000.000,00
Persediaan Material Langsung Akhir Rp -

Total Pemakaian Material Langsung Rp 597.750.000,00

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 130.000.000,00


Biaya Overhead
Sewa rumah Rp 21.000.000,00
Material tak langsung Rp 2.592.000,00
Biaya pekerja tak langsung Rp 88.400.000,00
Depresiasi mesin & peralatan Rp 560.000,00
Asuransi
Asuransi Tanaga Kerja Langsung Rp -
Asuransi Pekerja Kasar Rp -
Asuransi Supervisor Rp -
Asuransi Mesin dan Gedung Rp -
Konsumsi Listrik Rp 8.135.040,00
Konsumsi Air Rp 1.785.600,00
Perawatan
Gedung Rp 252.000,00
Mesin dan Peralatan Rp 1.394.400,00
Packaging Rp 60.000.000,00
Total Biaya Overhead Rp 184.119.040,00

Total Biaya Produksi Rp 911.869.040,00

Inventori Awal Rp -
(Inventori Akhir) Rp -

Rp -

Harga Pokok Produksi Rp 1.095.988.080,00

Harga Pokok Penjualan Per Produk

HPP Rp 911.869.040,00
Keuntungan (per tahun) 30% Rp 273.560.721,00
PPN (10%) 10% Rp 91.186.904,40

Total Penjualan Rp 1.276.616.665,40


5500 pc jaket
Total produksi
Harga jual per produk Rp 235.555,40

5.2 Hasil

No Jenis jaket Hasil Penjualan Selama 1 tahun

1 Trucker jacket 2.500 lembar

2 Reversible bomber 3.000 lembar

Total 5500 lembar

5.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil usaha selama satu tahun, pada bulan 1 kami bisa menjual Trucker

jacket sebanyak 160 lembar dan Reversible bomber sebanyak 180 lembar. pada bulan 2

kami berhasil menjual Trucker jacket sebanyak 200 lembar dan jaket dengan Reversible

bomber sebanyak 250 lembar, kemudian pada bulan 3 kami berhasil menjual Trucker

jacket sebanyak 250 lembar dan Reversible bomber 350 lembar. Total penjualan Trucker

jacket sebanyak 2500 lembar dan Reversible bomber sebanyak 3000 lembar. Total

keseluruhan yang telah kami jual adalah sebanyak 5500 lembar dalam setahun.
Peningkatan produksi setiap bulannya kami prediksi sebanyak 140%. Dari hasil penjualan

tersebut kami mendapatkan keuntungan bersih dari penjualan ini sebanyak Rp 49.738,00

per jaket dengan modal sebanyak Rp 185.816,00.


BAB VIII
ANALISIS RESIKO

Setelah usaha berjalan, diperlukan analisis untuk mengetahui resiko yang terdapat

dalam usaha ini. Analisis resiko dilakukan dengan menggunakan Analisis SWOT

(Strength, Weakness, Opportunity, Threat)

1. Strength

- Bertanggung jawab, disiplin, inovatif dan kreatif

- Dapat memenuhi kebutuhan pelanggan

- Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanngan

- Menjual produk yang berkualitas

2. Weakness ( kelemahan )

- Persaingan pasar yang berskala nasional

- Berubahnya kondisi perekonomian

3. Opportunity ( peluang )

- Dengan menjaga kualitas dan mutu kami yakin dapat bersaing dengan perusahaan

yang berkala nasional yang akan muncul kemudian hari.

4. Threat ( Ancaman )

- Munculnya perusahaan-perusahaan baru yang sejenis yang berusaha menyaingi

perusahaan kami, dengan style-style yang baru.


BAB IX
KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

Kanaka adalah sebuah perusahaan garmen yang fokus pada bidang manufaktur
jaket. Jaket yang Kanaka tawarkan tidak sekedar jaket pada umumnya, namun jaket
dengan jenis trucker dan reversible bomber atau yang bisa dibolak-balik pemakaiannya.
Kanaka membuat produk semacam ini untuk menawarkan “warna” baru tidak hanya
untuk para pecinta fashion, namun juga untuk seluruh pengguna jaket. Untuk
produksinya, Kanaka akan menyewa sebuah ruang kerja yang berisi alat-alat konfeksi
serta fasilitas pendukung lainnya. Alat konfeksi yang digunakan yaitu tiga buah mesin
jahit Singer 20U-309, mesin obras JUKI mo-6514, serta mesin potong kain. Bahan-
bahan yang dibutuhkan yaitu berupa kain, kancing, zipper, benang, tali, dan lain-lain
yang nantinya akan di-supply oleh supplier per masing-masing jenis kebutuhan. Secara
garis besar, kain dasar yang akan Kanaka gunakan yaitu jenis Trucker, Taslan dan
Baby Terry. Namun, untuk jenis kain lainnya akan menyesuaikan dengan musim/trend
fashion yang sedang hangat.
Dari hasil penjualan kami mendapatkan keuntungan bersih dari penjualan ini
sebanyak Rp. 273.560.721 per tahun dengan modal sebanyak Rp.911.869.040,00.
Apabila diakumulasikan didapat keuntungan bersih dari penjualan ini sebanyak Rp
49.738,00 per jaket dengan modal sebanyak Rp 185.816,00.

8.2. Saran

 Perlu adanya inovasi lebih lanjut agar produk dapat bersaing dengan brand
lain dan dapat menyesuaikan dengan model-model baru seiring dengan
perkembangan zaman.
 Perlu dilakukan pendaftaran brand Kanaka agar terhindar dari kegiatan
peniruan.
 Terus melakukan perluasan jaringan dengan banyak stakeholder.
 Selalu mengontrol kualitas secara seksama untuk menjaga kualitas produk
yang beredar di masyarakat.
LAMPIRAN

Gambar 1.1 -1.4.


Trucker Jacket
Gambar 2.1 -2.4.
Reversible Bomber

Anda mungkin juga menyukai