Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ANASTASIA DINDA P.

NIM : 21080116130059

MATA KULIAH : PESISIR


PENGANTAR
Wilayah pesisir merupakan ruang pertemuan antara daratan dan lautan, karenanya wilayah
ini merupakan suatu wilayah yang unik secara geologis, ekologis, dan merupakan domain biologis
yang sangat penting bagi banyak kehidupan di daratan dan di perairan, termasuk manusia (Beatley
et al,1994). Selain itu, Wilayah pesisir merupakan bentuk dari ekosistem dan sumberdaya yang
sangat beragam, sehingga pesisir merupakan wilayah yang strategis bagi kondisi ekonomi dan
kesejahteraan sosial serta pembangunan negara (Cincin-Sain and Knecht, 1998). Salah satu
wilayah pesisir yang penting secara ekonomi dan ekologi adalah wilayah pesisir Kampung gisi
desa tembeling kecamatan teluk bintan kabupaten bintan.
Pengaruh aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan merupakan penyebab utamanya.
Kondisi kawasan pesisir diberbagai indonesia mengalami kerusakan ekosistem yang
sangat mencemaskan, misalnya kerusakan terumbu karang, kerusakan mangrove, erosi , maupun
pencemaran. Pencemaran merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan ekologis
kawasan pesisir saat ini, umumnya disebabkan oleh akumulasi limbah dari aktivitas manusia di
wilayah pesisir sendiri, maupun limbah dari aktivitas manusia dari daerah hulu dan hilir.
Pemanfaatan sumberdaya pesisir dan laut akan dapat berhasil jika dikelola secara terpadu
(Integrated Coastal Zone Management, ICZM). Selain itu pemanfaatan sumberdaya pesisir dan
laut seharusnya dilakukan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable
development).
Dalam pengelolaan tidak lepas dari tiga indikator utama dalam menejemen lingkungan yaitu
adanya manfaat ekonomi, sosial dan lingkungan. Upaya untuk meminimalkan dampak negatif dari
suatu pengelolaan wilayah pesisir serta memelihara kestabilan ekosistemnya dapat dilakukan
dengan menyusun suatu rencana pengelolaan berwawasan lingkungan sehingga penataan kawasan
tersebut dapat lebih optimal dan tidak melampaui daya dukungnya. Dalam konteks pengelolaan
wilayah pesisir secara optimal dan berkelanjutan diperlukan arahan kebijakan pengelolaan wilayah
pesisir dan lautan secara terpadu (Dahuri, 2000).
PEMBAHASAN

Pantai

Pantai Melasti adalah pantai terletak di sebelah selatan Pulau Bali tepatnya di Desa
Ungasan, dan bersebelahan dengan Pantai Bali Cliff. Disebut Pantai Melasti karena pantai ini
kerap dipakai untuk upacara Melasti oleh warga sekitarnya pada hari tertentu misalnya sebelum
hari raya Nyepi. Pantai Melasti berada di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten
Badung, Bali. Tepatnya berada di semenanjung bukit Ungasan. Ini juga yang membuat pantai ini
dikenal dengan pantai Melasti Ungasan.

Akses untuk bisa sampai ke Pantai Melasti, dibutuhkan kendaraan karena menempuh jarak
kurang lebih 9 kilometer atau sama dengan 25 menit waktu perjalanan dari arah Kuta. Pengunjung
tidak dikenakan biaya tiket masuk pantai, hal ini dikarenakan Pantai Melasti masih dalam proses
pengerjaan. Akses masuk ke pantai yang curam dan berkelok menyajikan pemandangan yang
sangat indah dari atas tebing. Tebing setinggi 100 m bertuliskan Pantai Melasti akan menaungi
suasana pantai.

Kondisi Eksisting

Saat ini akses menuju ke pantai ini sudah ditata dengan baik. Ini terbukti adanya jalan aspal menuju
tepi pantai yang melintasi jurang tinggi yang kerap menjadi latar belakang lokasi pengambilan
foto, ketinggiannya bisa 100–150 meter. Sama seperti Pantai Pandawa, akses ini membuka peluang
bagi kunjungan wisatawan yang tengah berlibur di Bali untuk menikmati panorama pantai dari
berbagai sudut pandang.
Pantai ini juga dibuat anjungan yang menjorok ke tengah laut. Tujuannya adalah untuk
memudahkan masyarakat setempat untuk melakukan ritual keagamaan misalnya saat melasti akan
memudahkan untuk “nganyud” ke tengah laut. Karena sebelumnya harus menggunakan boat untuk
melakukan kegiatan “nganyud” ini.

Proses pembangunan membuat Pantai Melasti tergolong masih sepi pengunjung, tempat
berjualan wisata pun masih kosong dan sulit untuk mencari tempat berbelanja makanan dan
minuman. Namun sudah ada fasilitas seperti toilet yang memadai. Pantai Melasti selain
menawarkan keindahan alam juga menawarkan keindahan budaya bali karena di pesisirnya
terdapat pura yang sering digunakan oleh masyarakat sekitar. Hal ini tentu menjadi nilai tambah
wisata Pantai Melasti sendiri.

Biota Laut

Pantai Melasti memiliki pasir putih yang masih sangat bersih, hal ini juga didukung karena
Pantai Melasti masih meruakan pantai yang baru dibuka. Pasir putih bercampur dengan serpihan
terumbu karang. Semakin dalam kita langsung disuguhkan kumppulan karang yang membentuk
laguna alami. Di dalam karang tersebut terdapat berjuta organisme seperti bintang laut, rumput
laut, kepiting, kerang, siput laut, ikan, dan sebagainya.

- Terumbu Karang
Terumbu karang yang terdapat di Pantai Melasti tumbuh melebar dan membentuk
kubangan seperti laguna alami akibat ombak. Di setiap kubangan terdapat banyak
organisme yang hidup, di selaa-sela terumbu karang banyak dijumpai bintang laut.
Terumbu karang akan terlihat apabila air sedang surut dan akan tertutup ketika air sedang
pasang. Di bagian selatan terumbu karang ditutupi oleh lumut berwarna hijau kecoklatan.

- Rumput Laut
Rumput laut yang ada di Pantai Melasti sangat beraneka ragam, mulai dari yang kecil
hingga yang lebar dan memiliki berbagai warna seperti merah, hijau, bening dan
kecoklatan. Rumput laut terbawa hingga ke pantasi akibat aliran air dan ombak. Rumput
laut juga menjadi sumber makanan dari organisme lain seperti siput laut.
- Bintang Laut
Bintang laut ditemukan di sela-sela karang Pantai Melasti. Hampir di semua sela karang
terdapat bintang laut yang berukuran kecil, kurang lebih 4-5 cm. Bintang laut bergerak
dengan kaki kaki kasar yang ada di bawah kelima lengannya. Terkadang sulit untuk
memancing bintang laut keluar dari karang karena kuatnya cengkeraman kaki kasar mereka
di terumbu karang.

- Siput laut
Selain bintang laut, dijumpai juuga banyak siput laut. Siput laut berukaran kecil kurang
lebih 3-6 cm umumnya berwarna kecoklatan dan memiliki tekstur badan yang kenyal. Siput
laut kadang muncul di atas karang untuk mencari makan seperti rumput laut dan lumut
yang menempel di atas terumbu karang. Siput laut kan langsung masuk ke karang apabila
ombak dating karena cengkeraman mereka tidak kuat dan apabila terhemapas ombak besar
kemungkinan mereka akan hanyut di dalam ombak
- Kepiting
Hewan vertebrata berkaki 8 juga ditemukan di Pantai Melasti. Namun ukurnya sangat kecil
kurang lebih 2-3 cm saja. Umumnya berwarna coklat kehitaman sehingga sulit dibedakan
dengan terumbu karang. Kepiting umumnya keluar karang untuk mencari makan. Apabila
dia merasa terganggu dengan keberadaan manusia maupun predator lainya, dia dengan
sigap akan bersembunyi di dalam pasir.
- Ikan
Meskipun Pantai Melasti merupakan pantai yang ombaknya tidak terlalu besar, namun
jumlah ikan yang terlihat di bibir pantai termasuk sediit.. ikan yang terlihat hanya ikan-
ikan kecil seukuran 2 cm yang bergerak sangat cepat sehingga sulit untuk diamati dan
diambil gambarnya.

Potensi yang dapat dikembangkan

Pemandangan alam yang sangat magis membuat Pantai Melasti memiliki nilai jual lebih,
terdapat beberapa mobil antic terparkir di daerah bibir pantai. Mobil tersebut digunakan untuk
fasilitas dan objek foto pre-wedding. Fasilitas nya pun sudah sangat bai, terdapat toilet khusus dan
bangunan khusus untuk mempersiapkan sesi foto.

Pura yang menjadi nilai tambah dapat dijadikan objek wisata dan sendra tari untuk
menghibur para pengunjung. Selain hiburan, tarian adat juga dapat menjadi media pengenalan
budaya adat Bali kepada para pengunjung terutama turis asing.

Lokasi Pantai Melasti kedepannya akan dikembangkan sebagai pusat olahraga air mirip
yang ada di Tanjung Benoa seperti aktifitas jetski, banana boat, dll. Jadi nantinya ini bisa jadi
tempat alternatif bagi pencinta watersport Bali.

Potensi pengembangan pantai dari segi studi kelayakan, penilaian terhadap faktor fasilitas
dikarenakan ketersediaan fasilitas umum yang kurang memadai dan kurang dapat digunakan. Dari
segi perekonoman diperlukan pendongkrak sektor pariwisata yang lebih besar untuk lebih
meningkatkan lagi pendapatan warga sekitar. Namun apabila proses pembangunan sudah selesai.
Pantai Melasti akan sangat berpotensi untuk memberikan perekonomian yang lebih baik bagi
masyarakat di Desa Ungasan.

DAFTAR PUSTAKA

Beatley, T., et.al. 1994. An Introduction to Coastal Zones Management. Washington D.C.: Island
Pers
Cicin-Sain, B. and Knecht, R.W. 1998. Integrated Coastal and Ocean Management:Concept and
Practices. Washingto DC : Island Press.
Dahuri Rokhmin, dkk. 2004. Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Laut. Jakarta : PT. Pradnya
Paramita
Nybakken, J. W., 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia. Jakarta
Satria . 2002. Pesisir dan Laut untuk Rakyat. Bogor : IPB Press.

Anda mungkin juga menyukai