Dosen Pengampu:
Ir. Suwanto Marsudi, MS.
Oleh :
Abdurrachman Faqih
NIM: 175060400111030
Kelas: A
Semester VII
PENDAHULUAN
A. Potensi
Kalimantan Selatan merupakan daerah yang agraris namun juga sekaligus daerah
maritime karena berbatasan langsung dengan lautan, kementerian pertanian sudah
merencanakan Kalimantan selatan sebagai salah satu lumbung padi nasional. Namun dari segi
perikanan masih belum terlalu diperhatikan, padahal potensinya sangatlah besar untuk
dijadikan bisnis perikanan. Saying rasanya jika tidak kita maksimalkan sebaik mungkin. Oleh
karena itu saya mencoba untuk memanfaatkan potensi ini dengan merencanakan bisnis
budidaya ikan salmon. Salmon merupakan ikan yang bisa dibilang memiliki harga yang tinggi
dipasaran, namun saat ini Indonesia masih belum memiliki perikanan salmon sendiri. Indonesia
masih melakukan import ikan salmon dari Negara luar seperti Norwegia. Padahal Indonesia
memiliki daerah perairan yang sangat luas. Belum lagi minat masyarakat yang tinggi akan ikan
salmon ini. Oleh karena itu ada baiknya kita mencoba untuk membudidayakan ikan salmon ini.
B. Masalah
Pada saat ini banyak orang yang sudah sadar akan kesehatan dan mulai mencoba
mengkonsumsi makanan sehat mulai dari sayuran organik hingga ikan yang memilki
kandungan yang bagus untuk pertumbuhan seperti ikan salmon. mengkonsumsi ikan salmon
karena kandungan yang sangat tinggi dan bagus untuk kesehatan. Saat ini Indonesia masih
belum memiliki budidaya ikan salmon sendiri. Susi pudjiastuti yang merupakan mantan
Menteri Kelautan dan Perikanan RI pernah mencangkan untuk melakukan budidaya ikan
salmon di indonesia. Hal ini bukan tanpa sebab melainkan karena tingginya minat masyarakat
Indonesia akan ikan salmon namun terbatasnya ketersediaan. Melihat juga harga jualnya yang
tinggi menjadikan budidaya salmon ini sangat memiliki prospek yang bagus untuk kedepannya
dalam menaikan ekonomi Indonesia.
Maka dari itu saya berencana akan membuat budidaya ikan salmon di daerah Kalimantan
selatan. Kalimantan selatan memiliki daerah yang langsung berbatasan dengan laut sehingga
cocok dengan kebutuhan dalam budidaya ikan salmon yang membutuhkan air asin untuk
budidayanya.
Dengan management budidaya yang benar dan effisien, bukan tidak mungkin budidaya
ini akan menjadi sektor yang unggul dalam meningkatkan ekonomi Indonesia bahkan mungkin
sampai ekspor ke luar negeri.
C. Tujuan
Memberikan Ketersediaan atau supply pada Permintaan konsumen di Indonesia
Menghasilkan Ikan Salmon yang berkualitas dengan harga terjangkau
Memperoleh Laba
Membuka Lapangan Kerja
BAB II
PEMBAHASAN
A. KELAYAKAN USAHA
1. Aspek Keuangan
a. Sumber Modal
Sumber modal awal budidaya ikan salmon ini yaitu dari pemilik.
b. Analisa Usaha
Biaya Investasi
5 Kolam Terpal Bulat Karet 2,5 x 1 Meter @ Rp 400.000 : Rp 2.000.000
5 Blower @ Rp. 1.200.000 : Rp 6.000.000
Keramba Jaring : Rp 50.000.000
Biaya Operasional
Pembelian Benih 2500 Ekor @ Rp 389 : Rp 972.500
Pakan 7.500 kg @ Rp 12.200 : Rp 91.500.000
Tenaga Kerja 5 Orang @ Rp 1.000.000 : Rp 5.000.000
Overhead ( listrik, telp, pam ) : Rp 15.000.000
Langganan Internet : Rp 1.000.000
Operasional IT : Rp 10.000.000
Biaya Penyusutan Alat : Rp 10.000.000 *
diambil rata-rata
Operasional Lain – Lain : Rp 10.000.000
Total : Rp 201.472.500
Laba Bersih
1250 ekor @ Rp 575.000 : Rp 718.750.000
Hasil Bersih
Rp 718.750.000 – Rp 201.472.500 : Rp 517.277.500
B/C Ratio
Rp 718.750.000 / Rp 197.872.500 : 3,57
BEP Harga
Rp 197.872.500 / 1250 ekor : Rp 161.178
FRR
Rp 517.277.500 / 58.000.000 x 100% : 891.86%
2. Aspek Pasar
1. Jalur
Restoran
Periklanan dan Promosi
Pasar Tradisional
Pasar Modern
2. Segmentasi
Penjualan produk ini membidik semua kalangan tapi lebih mengacu pada kalangan
menengah keatas karena melihat harga yang lumayan tinggi tapi tidak menutup kemungkinan
harga akan lebih terjangkau untuk menjangkau kalangan menengah kebawah
3. Aspek Organisai
1. Sendiri
Bertanggung jawab atas berdirinya perusahaan.
Menjamin legalitas perusahaan secara hukum.
Sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dan pemberi wewenang atau kuasa untuk
dijalankan oleh masing – masing manajer atau divisi.
Bertanggung jawab atas kelangsungan perusahaan.
Berhak menyelenggarakan pertemuan / rapat luar biasa untuk hal – hal tertentu dengan
pihak – pihak yang ditunjuk.
Monitoring perusahaan dari report tiap – tiap karyawan
Mempunyai keputusan mutlak atas atas outlet melalui manajer tiap divisi dengan
peninjauan evaluasi kondisi dan situasi terlebih dahulu.
2. Komunitas
Manager
Sebagai owner
Bertanggung jawab atas jam operasional outlet
Mengambil keputusan di bawah owner.
Menerima laporan kinerja dari masing – masing karyawan
Monitoring kinerja karyawan.
Bertanggung jawab atas semua sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan
Mengevaluasi kinerja karyawan.
Finance Manager
Bertanggung jawab atas keuangan perusahaan.
Berkoordinasi dengan manager untuk kebutuhan keluar masuknya uang kas.
Mengatur daftar keperluan, berkas, nota, pembelanjaan dan tagihan.
Merancang anggaran untuk keperluan operasional : gaji, purcashing, promosi,
maintenance, inventaris.
Melaporkan kondisi keuangan kepada Manager / owner
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari aspek-aspek diatas yang telah dipaparkan dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha
“ Budidaya Ikan Salmon” ini dapat disebut layak dijalankan dengan dengan kajian aspek
keuangan yang baik dan fasilitas-fasilitas yang disediakan dapat membantu lancarnya usaha ini
dan dapat meningkatnya pengangguran
Dan dengan usaha “Budidaya Ikan Salmon” ini dapat meningkatkan pendapatan
perkapita masyarakat.
5.2 Saran
Adapun saran – sarannya adalah sebaai berikut:
1. Perusahaan hendaknya dapat meningkatkan kualitas produk
2. Menambah produksi produk
3. Memperluas pemasaran produk
4. Memperbanyak tenaga kerja
5. Menambah fasilitas yang dapat meningkatkan proses produksi