Anda di halaman 1dari 16

Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air, 2024

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DI WILAYAH 3T

(TERTINGGAL, TERDEPAN, dan TERLUAR)

“AIR UNTUK KEMAKMURAN BERSAMA”


Makalah

Disusun Untuk Mengikuti Lomba Karya Ilmiah Bidang Sumber Daya Air untuk Siswa
SMA/SMK/MA Tingkat Nasional XVII TAHUN 2024

Oleh:
Siti Hafizah Raharusun, NIS : 17219

SMAN 13 AMBO SMAN 13 AMBON (60102966)

JL. JEND. SUDIRMAN, PANDAN KASTURI, Kec. Sirimau, Kota Ambon Prov. Maluku
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2024

PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR DI WILAYAH 3T


(TERTINGGAL, TERDEPAN, dan TERLUAR)
Penulis : Siti Hafizah Raharusun
SMA Negeri 13 Ambon.
Jalan Jend. Sudirman, Kec Sirimau Kota Ambon.

ABSTRAK

Penyediaan akses air yang memadai di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan


Tertinggal) merupakan tantangan kritis dalam upaya meningkatkan kualitas hidup
masyarakat. Wilayah-wilayah ini seringkali menghadapi keterbatasan infrastruktur dan
aksesibilitas, memperumit upaya pemenuhan kebutuhan air. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis berbagai pendekatan dan inisiatif yang telah diambil dalam meningkatkan
penyediaan air di wilayah 3T.

Studi ini mencakup pemetaan sumber-sumber air, pembangunan infrastruktur


distribusi, dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air. Dengan
mempertimbangkan konteks geografis dan demografis wilayah 3T, penelitian ini
mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan memberikan rekomendasi untuk mengatasi
tantangan tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melibatkan komunitas lokal dalam perencanaan
dan pelaksanaan proyek-proyek air sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang.
Selain itu, diperlukan kerjasama antara pemerintah, lembaga swasta, dan organisasi non-
pemerintah untuk memastikan keberlanjutan proyek-proyek pemenuhan kebutuhan air.
Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang pemenuhan kebutuhan air di
wilayah 3T dan dapat menjadi landasan bagi pengambilan keputusan dalam merancang
kebijakan dan proyek-proyek yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Kata Kunci : Pemenuhan Kebutuhan Air, Wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal)

i
Sma Negeri 13 Ambon
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umat Islam yang senantiasa
di bawah lindungan-Nya.

Karya ilmiah ini berjudul "Air untuk Kemakmuraan Bersama: Pemenuhan Kebutuhan Air di
Wilayah 3T." Kami menyadari bahwa air merupakan unsur penting dalam kehidupan, dan
ketersediaannya menjadi landasan bagi kemakmuraan dan pembangunan berkelanjutan. Dalam
konteks ini, fokus penelitian kami tertuju pada wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), di mana
tantangan pemenuhan kebutuhan air masih menjadi permasalahan serius.

Kami ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan, bimbingan, dan inspirasi dalam proses penulisan karya ilmiah ini.
Terima kasih kepada (yang telah memberikan panduan serta saran yang berharga).

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga kami yang selalu memberikan doa dan
semangat, teman-teman yang memberikan dukungan moril, dan semua pihak yang turut
berkontribusi dalam penelitian ini.

Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan kontribusi positif, memotivasi perubahan, dan
menjadi inspirasi untuk upaya pemenuhan kebutuhan air di wilayah 3T. Kami menyadari bahwa
masih banyak yang perlu dilakukan, namun dengan tekad yang kuat dan kerjasama bersama, kita
dapat mencapai kemakmuraan bersama.

Akhir kata, mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini. Semoga
bermanfaat dan dapat memberikan inspirasi bagi pembaca.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Penulis, kamis, 8-feb/2024


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
ABSTRAK.......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1

1.2 Permasalahan......................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................. 2

II. KAJIAN PUSTAKA....................................................................................... 3

2.1 Keadaan Air di Wilayah 3T.................................................................

2.2 Kebutuhan Air dan Kesejahteraan Masyarakat

2.3 Program dan Kebijakan Pemerintah

III. Metodologi

3.1 Desain Penelitian

3.2 Variabel Penelitian

3.3 Sampel dan Data

IV. Hasil dan Pembahasan

4.1 Analisis Data

4.2 Pembahasan

V. Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

VI. Daftar Pustaka


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2024

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tantangan unik terkait pemenuhan


kebutuhan air, terutama di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Wilayah 3T
seringkali dihadapkan pada keterbatasan akses, infrastruktur, dan sumber daya air, menciptakan
tantangan signifikan dalam memastikan ketersediaan air bersih untuk kehidupan sehari-hari
masyarakat.

Kondisi geografis yang tidak merata, seperti pulau-pulau terpencil dan daerah
pegunungan, menjadikan pembangunan infrastruktur air bersih sulit diakses dan mahal.
Keterbatasan sumber daya dan perubahan iklim juga mempengaruhi ketersediaan air, sedangkan
kurangnya partisipasi masyarakat dan ketidakstabilan politik dapat menghambat upaya
perbaikan.

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki secara mendalam
permasalahan pemenuhan kebutuhan air di wilayah 3T. Dengan menganalisis faktor-faktor
seperti aksesibilitas, infrastruktur, kondisi geografis, dan partisipasi masyarakat, penelitian ini
bertujuan memberikan pemahaman yang lebih baik dan rekomendasi kebijakan yang dapat
meningkatkan ketersediaan air bersih di wilayah tersebut.

Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan landasan yang kuat
bagi perbaikan kebijakan dan implementasi solusi yang efektif guna meningkatkan kualitas
hidup masyarakat di wilayah 3T melalui pemenuhan kebutuhan air yang berkelanjutan.
1
Sma Negeri 13 Ambon
1.2 PERMASALAHAN

beberapa permasalahan khusus yang terkait dengan pemenuhan

kebutuhan air di wilayah 3T:

 Akses yang Sulit: Wilayah 3T seringkali terdiri dari daerah yang sulit dijangkau, seperti
pulau-pulau terpencil atau daerah pegunungan. Jarak yang jauh dan kurangnya
infrastruktur transportasi dapat membuat sulitnya membawa air bersih ke wilayah
tersebut, menyebabkan akses yang terbatas bagi penduduk setempat.

 Infrastruktur yang Terbatas: Keterbatasan infrastruktur dasar, termasuk sistem air


bersih dan sanitasi, menjadi permasalahan serius. Pembangunan infrastruktur
memerlukan investasi besar, dan beberapa wilayah 3T mungkin tidak memiliki sumber
daya finansial yang cukup untuk membangun dan memelihara fasilitas tersebut.

 Kondisi Geografis yang Tidak Merata: Beberapa wilayah 3T mungkin menghadapi


tantangan geografis seperti perubahan iklim, kekeringan, atau banjir, yang dapat
mempengaruhi ketersediaan air. Pemahaman yang kurang tentang perubahan iklim juga
dapat membuat sulit untuk merencanakan infrastruktur air yang tahan terhadap perubahan
tersebut.

 Keterbatasan Sumber Daya Air: Curah hujan yang rendah atau pola iklim yang tidak
menentu dapat menyebabkan keterbatasan sumber daya air di beberapa wilayah 3T. Hal
ini dapat mempengaruhi ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari penduduk.

 Kurangnya Keterlibatan Masyarakat: Kesadaran masyarakat tentang pentingnya


pengelolaan air bersih mungkin rendah. Kurangnya partisipasi aktif masyarakat dalam
pemeliharaan dan pengelolaan infrastruktur air bersih dapat menghambat keberlanjutan
sistem tersebut.
 Kondisi Ekonomi yang Rendah: Tingkat kemiskinan yang tinggi di beberapa wilayah
3T dapat membuat sulit bagi masyarakat setempat untuk membayar layanan air bersih
atau untuk berinvestasi dalam infrastruktur air yang diperlukan.

 Ketidakstabilan Politik dan Konflik: Wilayah 3T yang mengalami ketidakstabilan


politik atau konflik dapat menghambat upaya pembangunan dan pemeliharaan
infrastruktur air bersih.
Penyelesaian permasalahan ini memerlukan pendekatan terintegrasi yang melibatkan
pemerintah, lembaga internasional, dan masyarakat lokal untuk mengidentifikasi solusi yang
sesuai dengan konteks setempat. Hal ini termasuk perencanaan infrastruktur yang adaptif,
pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, dan peningkatan kapasitas masyarakat dalam
pengelolaan air bersih.

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memahami permasalahan


pemenuhan kebutuhan air di wilayah 3T, dengan fokus pada aksesibilitas, infrastruktur, dan
faktor-faktor geografis yang mempengaruhi. Penelitian ini bertujuan memberikan rekomendasi
kebijakan dan solusi praktis untuk meningkatkan ketersediaan air bersih dan sanitasi di wilayah
tersebut, dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan.
3
Sma Negeri 13 Ambon
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2024

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Keadaan Air di Wilayah 3T

Keadaan air di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) menjadi fokus utama dalam
pemahaman tantangan pemenuhan kebutuhan air. Literatur menunjukkan bahwa wilayah 3T
sering mengalami keterbatasan akses terhadap air bersih akibat kondisi geografis yang sulit
dijangkau, seperti pulau-pulau terpencil dan daerah pegunungan (Smith et al., 2018; Departemen
Pekerjaan Umum, 2020). Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas air yang tersedia,
menciptakan tantangan serius dalam memastikan akses yang memadai bagi masyarakat.

2.2 Kebutuhan Air dan Kesejahteraan Masyarakat

Pentingnya pemenuhan kebutuhan air terhadap kesejahteraan masyarakat di wilayah 3T telah


menjadi fokus penelitian. Literatur menunjukkan bahwa kebutuhan air untuk konsumsi, sanitasi,
dan keperluan sehari-hari lainnya merupakan elemen kunci dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat (Jones, 2016; United Nations Development Programme, 2018). Pemahaman
mendalam terhadap kebutuhan ini menjadi dasar untuk merancang solusi yang berkelanjutan.

2.3 Program dan Kebijakan Pemerintah

Program dan kebijakan pemerintah memiliki dampak langsung terhadap pemenuhan


kebutuhan air di wilayah 3T. Penelitian sebelumnya menyoroti efektivitas program-program
pemerintah dalam mengatasi tantangan pemenuhan air, termasuk inisiatif infrastruktur, program
edukasi masyarakat, dan langkah-langkah peningkatan akses (World Bank, 2020; Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional, 2021). Analisis terhadap implementasi program-program
ini dapat memberikan wawasan yang diperlukan untuk memahami sejauh mana upaya
pemerintah telah berhasil dan mengidentifikasi area-area perbaikan yang mungkin diperlukan.

4
Sma Negeri 13 Ambon
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2024

BAB III

METODOLOGI

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan pemahaman mendalam


tentang permasalahan pemenuhan kebutuhan air di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar
(3T). Pendekatan ini akan melibatkan wawancara mendalam dengan pemangku kepentingan
kunci, observasi lapangan, dan analisis dokumen terkait kebijakan dan program pemerintah.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian dalam penelitian ini mencakup:

 Aksesibilitas Infrastruktur: Memeriksa ketersediaan dan aksesibilitas infrastruktur air


bersih dan sanitasi di wilayah 3T.
 Kualitas Air: Menilai kualitas air yang tersedia dengan mempertimbangkan faktor-faktor
seperti kebersihan, keamanan, dan kandungan kimia.
 Kebutuhan Air dan Kesejahteraan Masyarakat: Menganalisis hubungan antara
pemenuhan kebutuhan air dan tingkat kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.
 Program dan Kebijakan Pemerintah: Menilai efektivitas program dan kebijakan
pemerintah yang telah diterapkan dalam pemenuhan kebutuhan air di wilayah 3T.
3.3 Sampel dan Data

Sampel penelitian ini akan dipilih secara purposif, dengan mempertimbangkan variasi
geografis, tingkat aksesibilitas, dan karakteristik sosial-ekonomi di beberapa wilayah 3T yang
mewakili diversitas kondisi. Pemangku kepentingan utama, termasuk masyarakat setempat,
pemerintah daerah, dan organisasi non-pemerintah, akan menjadi subjek utama wawancara.
Data akan dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan analisis
dokumen. Wawancara akan dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara terstruktur,
sedangkan observasi lapangan akan memberikan pemahaman kontekstual tentang kondisi fisik
dan sosial di lapangan. Analisis dokumen akan mencakup kebijakan pemerintah, laporan proyek,
dan data terkait pemenuhan kebutuhan air di wilayah 3T.

Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif, dengan


menerapkan teknik analisis isi dan analisis tematik. Analisis ini akan membantu dalam
mengidentifikasi pola, tren, dan temuan signifikan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
air di wilayah 3T, sehingga dapat memberikan dasar untuk rekomendasi kebijakan yang lebih
efektif.
4
Sma Negeri 13 Ambon
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2024

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk menggali pemahaman mendalam tentang kondisi pemenuhan
kebutuhan air di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Hasil analisis mencakup
beberapa aspek utama:

 Aksesibilitas Infrastruktur: Menilai tingkat ketersediaan dan aksesibilitas infrastruktur air


bersih di wilayah 3T, termasuk kendala-kendala yang dihadapi dalam pembangunan dan
pemeliharaan fasilitas tersebut.
 Kualitas Air: Evaluasi kualitas air yang tersedia dengan memperhatikan faktor-faktor
seperti kebersihan, keamanan, dan parameter kimia yang mempengaruhi kualitas air.
 Kebutuhan Air dan Kesejahteraan Masyarakat: Mengetahui sejauh mana pemenuhan
kebutuhan air berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut,
serta faktor-faktor yang memengaruhi hubungan tersebut.
 Program dan Kebijakan Pemerintah: Mengevaluasi efektivitas program dan kebijakan
pemerintah yang telah diterapkan dalam konteks pemenuhan kebutuhan air di wilayah
3T.
4.2 Pembahasan

Pembahasan hasil analisis data bertujuan untuk menyajikan temuan utama, menyusun
interpretasi, dan merumuskan implikasi dari temuan tersebut terhadap pemahaman tentang
pemenuhan kebutuhan air di wilayah 3T. Beberapa aspek yang akan dibahas meliputi:
 Tantangan Utama dalam Pemenuhan Kebutuhan Air: Identifikasi dan analisis terhadap
tantangan utama yang dihadapi dalam upaya pemenuhan kebutuhan air di wilayah 3T,
termasuk faktor-faktor geografis, infrastruktur yang terbatas, dan aspek sosial-ekonomi.
 Keberhasilan dan Kegagalan Program Pemerintah: Evaluasi mendalam terhadap
efektivitas program dan kebijakan pemerintah yang berpengaruh pada pemenuhan
kebutuhan air, dengan menyoroti faktor-faktor yang mendukung atau menghambat
implementasi.
 Rekomendasi dan Implikasi Kebijakan: Pengembangan rekomendasi kebijakan
berdasarkan temuan dan pembahasan, dengan mempertimbangkan solusi yang
berkelanjutan dan adaptif terhadap kondisi unik di wilayah 3T.
Pembahasan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas terhadap
permasalahan pemenuhan kebutuhan air di wilayah 3T dan memberikan kontribusi pada
pengembangan strategi dan kebijakan yang lebih efektif dalam meningkatkan akses dan kualitas
air bersih di wilayah tersebut.
6
Sma Negeri 13 Ambon

Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2024

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan utama
terkait pemenuhan kebutuhan air di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T):

 Tantangan Aksesibilitas dan Infrastruktur: Wilayah 3T masih dihadapkan pada tantangan


aksesibilitas dan keterbatasan infrastruktur dalam menyediakan air bersih. Kendala
geografis seperti pulau terpencil dan daerah pegunungan menjadi hambatan utama dalam
pembangunan fasilitas air bersih.
 Kualitas Air yang Varied: Kualitas air di wilayah 3T bervariasi, dengan beberapa wilayah
menghadapi masalah kebersihan dan keamanan air. Faktor-faktor ini memengaruhi
kesehatan masyarakat dan tingkat kesejahteraan di wilayah tersebut.
 Pentingnya Program dan Kebijakan Pemerintah: Program dan kebijakan pemerintah
memainkan peran kunci dalam pemenuhan kebutuhan air. Namun, ada kebutuhan untuk
evaluasi lebih lanjut untuk menilai efektivitas implementasi program dan menanggapi
dinamika perubahan di lapangan.

5.2 SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut, beberapa saran direkomendasikan untuk meningkatkan


pemenuhan kebutuhan air di wilayah 3T:

 Perkuat Infrastruktur dan Aksesibilitas: Pemerintah perlu memprioritaskan pembangunan


infrastruktur air bersih yang dapat diakses dengan mudah, terutama di wilayah yang sulit
dijangkau. Penguatan infrastruktur ini melibatkan investasi dalam teknologi yang sesuai
dengan kondisi geografis setempat.
 Peningkatan Pengawasan dan Pengelolaan Kualitas Air: Langkah-langkah untuk
memastikan kebersihan dan keamanan air di wilayah 3T harus diperkuat. Ini melibatkan
pengawasan ketat terhadap sumber air, pemeliharaan fasilitas air bersih, dan edukasi
masyarakat tentang praktik hidup bersih.
 Evaluasi dan Peningkatan Program Pemerintah: Pemerintah perlu secara terus-menerus
mengevaluasi efektivitas program dan kebijakan yang diterapkan dalam pemenuhan
kebutuhan air. Langkah-langkah perbaikan dan penyesuaian harus diambil berdasarkan
hasil evaluasi ini.
 Promosi Partisipasi Masyarakat: Partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan dan
pemeliharaan fasilitas air bersih perlu didorong. Program pendidikan dan kesadaran
masyarakat harus diperkuat untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya
pengelolaan air bersih.
Saran-saran ini diharapkan dapat memberikan arahan dan landasan bagi implementasi kebijakan
yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam pemenuhan kebutuhan air di wilayah 3T.
8
Sma Negeri 13 Ambon
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air 2024

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. (2021). Laporan Iklim Nasional Tahun
2020. Jakarta, Indonesia.
 Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2021). Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional 2020-2024. Jakarta, Indonesia.
 Departemen Pekerjaan Umum. (2020). Laporan Evaluasi Infrastruktur Air Bersih dan
Sanitasi di Wilayah 3T. Jakarta, Indonesia.
 Jones, A. (2016). Water Scarcity in Remote Areas: A Case Study of 3T Regions in
Indonesia. Journal of Water Resources Planning and Management, 142(12), 04016066.
 McKinsey & Company. (2022). Transforming Water Management in Remote Areas:
Innovations and Best Practices.
 Misra, A. K., et al. (2017). Community-Based Water Management: A Review of Cases
from Rural Indonesia. Journal of Hydrology, 550, 203-211.
 Misra, A. K., et al. (2019). Climate Change and Water Scarcity: Impacts and Adaptation
Strategies in Rural Indonesia. Journal of Environmental Management, 234, 246-257.
 Smith, J., et al. (2018). Improving Access to Clean Water in Remote and Rural Areas: A
Comprehensive Review of Technologies, Implementation Schemes, and Policies.
Sustainability, 10(1), 168.
 Su, W., et al. (2021). Smart Water Management in Remote Areas: A Case Study in
Indonesia. Sustainability, 13(2), 584.
 United Nations Development Programme. (2018). Human Development Indices and
Indicators 2018. New York, USA.
 World Bank. (2020). Indonesia: Water Supply and Sanitation Development Policy Loan.
Washington, DC.
8
Sma Negeri 13 Ambon

Anda mungkin juga menyukai