Anda di halaman 1dari 9

1.

DESKRIPSI BISNIS

1. 1 Latar Belakang Usaha Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan hidup manusia semakin

berkembang pula. Tak terkecuali pada salah satu kebutuhan primer manusia yaitu menyangkut soal sandang yang merupakan kebutuhan berpakaian manusia. Mode pakaian (busana) dari waktu kewaktu kian berwarna dan semakin beragam dalam bentuk maupun motifnya. Model busana cendrung berubah sangat cepat dan dalam waktu yang singkat sehingga manusia dituntut untuk selalu up to date dalam memilih model pakaian agar tidak ketinggalan tren dalam berbusana. Permasalahan baru pun muncul pada masyarakat kita di Indonesia pada umumnya dan Kalimantan Barat pada khususnya yang notabane-nya adalah masyarakat yang menjunjung tinggi adat budaya dan nilai kesopanan, juga telah mengalami pergeseran nilai dan etika dalam berpakaian. Masyarakat kita cendrung mengikuti tren mode busana luar negeri, baik negara-negara barat maupun korea sehingga meninggalkan busana lokal yang menjadi identitas bangsa kita selama ini. Melihat tantangan ini kami tergerak untuk mengembalikan kecintaan dan kebanggaan masyarakat memakai busana-busana khas daerah dan sekaligus menjadikan tantangan ini sebagai peluang bisnis yang punya potensi besar dengan mendirikan INSANAK FASHION, yaitu semacam galeri yang menjual pakaian serta aksesoris dari hasil olah kain tenun maupun songket asli daerah Kalbar dan menjual baju kaos yang bertemakan KalBar yang semuanya dilabel dengan merek INSANAK FASHION sehingga menjadi ikon busana dan bisa menjadi oleh-oleh untuk dibawa pulang oleh para turis yang pernah mengunjungi daerah tercinta kita ini.

1.2 Jenis Usaha Usaha ini bergerak dibidang fashion (mode busana) khas KalBar.

1.3 Kepemilikan Usaha ini berbentuk CV (Commanditer Vennootschap) yaitu persekutuan antara pengelola usaha dan pemilik modal yang bersama-sama mendirikan serta menjalankan usaha tersebut sesuai dengan tugasnya masing-masing. Nama pemilik (pengelola) : Husain
1

Nama pemilik (pemodal)

: Pardan

1.4 Lokasi Usaha Alamat : Jln. Prof. M. Yamin No. 80A Kota Baru, Pontianak

1.5 Sumber Pemodalan Sumber modal untuk mendirikan usaha ini adalah dana investasi dari pemilik modal.

2. LINGKUNGAN BISNIS YANG DIHADAPI 2.1 Lingkungan Eksternal Makro a. Lingkungan alam & geografi Usaha ini berada di lingkungan perkotaan di mana masyarakatnya ramai dan perputaran uang sangat cepat sehingga mempengaruhi permintaan produk. Masyarakat punya kecintaan terhadap barang-barang khas lokal.

b. Lingkungan Sosial budaya & demografi Usaha ini berada di lingkungan pasar Kota Baru dengan masyarakatnya yang beragam pula baik usia, pendidikan, maupun tingkat pendapatannya. Pengunjung yang banyak mengunjungi kawasan pasar Kota Baru adalah mereka yang berusia 15 tahun ke atas. c. Lingkungan ekonomi Rata-rata tingkat pendapatan masyarakat sekitar ataupun pengunjung di pasar ini adalah di kisaran Rp. 500.000,- sampai dengan Rp. 5.000.000,- per bulan. d. Lingkungan politik Situasi politik di lingkungan sekitar tempat usaha ini cendrung aman dan terkendali. e. Lingkungan teknologi Lingkungan teknologi sangat mempengaruhi berjalannya usaha ini, seperti mesin untuk proses produksi, hingga media internet sebagai mesin penjual yang efektif dan efisien.

2.2 Lingkungan Eksternal Mikro a. Pemasok Pemasok bahan utama untuk kain tenun berasal dari Sambas dan pemasok utama kaos oblong berasal dari Bandung. Pasokan bahan utama mudah untuk didapatkan. b. Pesaing Tidak begitu banyak pesaing di usaha penjualan pakaian berbahan dasar kain tenun dan kaos khas daerah semacam ini di kota Pontianak.. c. Pembeli Pembeli biasanya dari turis ataupun masyarakat sekitar yang ingin mengoleksi ataupun menjadikan barang tersebut sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang. d. Perantara Perantara diperlukan apabila konsumen memesan produk secara online dari luar daerah, maka diperlukan perantara yaitu kurir sebagai pengantar barang. Jika konsumen datang langsung ke toko kami, maka tidak diperlukan perantara. e. Pemerintah Pemerintah tentunya sangat mendukung usaha ini selain sebagai penjual pakaian tenun dan kaos oblong khas KalBar, usaha ini juga bertujuan mengangkat citra daerah KalBar di mata masyarakat lokal maupun luar dengan pakaian daerahnya.

2.3 Analisis SWOT a. Strength (Kekuatan) Tidak banyak pesaing di usaha penjualan pakaian tenun dan kaos oblong khas daerah semacam ini. Prospek usaha ini sangat bagus. Mudah untuk mendapatkan pasokan bahan baku. Diminati oleh masyarakat lokal, masyarakat luar, maupun turis asing yang berkunjung ke Kota Pontianak ini. Didukung penuh oleh pemerintah daerah setempat.

b. Weakness (Kelemahan) Untuk pakaian dari bahan kain tenun, kemungkinan hanya dapat dijangkau oleh kalangan menengah ke atas. Desain pakaian masih terbatas

Hanya dibutuhkan pada momen-momen tertentu (musiman), tidak seperti kebutuhan akan pakaian pada umumnya.

c. Oportunity (Peluang) Banyak dicari oleh pengunjung yang datang ke kota Pontianak Pesaing di usaha ini masih sedikit Jangkauan pasar yang luas bahkan menembus pasaran luar negeri karena memanfaatkan internet sebagai media promosi untuk usaha ini. d. Threat (Ancaman) Munculnya pesaing baru yang berkecimpung di bisnis serupa Sulit untuk menemukan desainer yang pas dan berkualitas

2. ASPEK KEUANGAN

2.1 Investasi Awal


Barang Sewa tempat per tahun Dekorasi tempat & perabot Biaya promosi Media cetak Online Advertising (Google AdWord, Facebook Ads) Pembuatan website Banner Plang toko Rp. 300.000 Rp. 500.000 Rp. 500.000 Rp. 400.000 Rp. 300.000,Rp. 800.000,Rp. 500.000,Rp. 400.000,Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000,Harga Satuan Rp. 18.000.000 Rp. 8.850.000 Jumlah Rp. 18.000.000,Rp. 8.850.000,-

Peralatan jahit Mesin jahit listrik Mesin obras Meteran kain Gunting Benang jahit 20/2 Benang obras Rp. 2.000.000 x 1 unit Rp. 1.100.000 x 1 unit Rp. 15.000 x 1 buah Rp. 35.000 x 3 buah Rp. 120.000 x 3 lusin Rp. 40.000 x 2 kg Rp. 2.000.000,Rp. 1.100.000,Rp. 15.000,Rp. 105.000,Rp. 360.000,Rp. 80.000.4

Peralatan sablon Screen Triplek Hair dryer Tinta sablon 7 warna Super white Ulano TZ Rakel Meja sablon Rotary Lampu neon Lem aibon Semprotan air Rp. 45.000 x 5 buah Rp. 47.000 x 2 keping Rp. 50.000 x 1 buah Rp. 81.000 Rp. 65.000 x 1 kg Rp. 80.000 x 5 buah Rp. 185.000 x 2 buah Rp. 7.500.000 x 1 unit Rp. 30.000 x 2 buah Rp. 25.000 x 1 buah Rp. 20.000 x 1 buah Rp. 225.000,Rp. 94.000,Rp. 50.000,Rp. 81.000,Rp. 65.000,Rp. 400.000,Rp. 370.000,Rp. 7.500.000,Rp. 60.000,Rp. 25.000,Rp. 20.000,-

T-shirt cotton combed 24s (S, M, ML, L, XL, XXL) Hitam Putih Warna Rp. 240.000 x 5 lusin Rp. 250.000 x 5 lusin Rp. 280.000 x 10 lusin Rp. 1.200.000,Rp. 1.250.000,Rp. 2.800.000,-

Kain tenun Tenun Sambas Tenun Dayak Rp. 400.000 x 8 helai Rp. 350.000 x 5 helai Jumlah Rp. 3.200.000,Rp. 1.750.000,Rp. 53.600.000,-

2.2 Biaya Operasional Bulanan Listrik /bulan Air Leding /bulan Gaji Karyawan - Penjaga toko - Penjahit - Tukang Sablon - Desainer Penyusutan peralatan Rp. 300.000 Rp. 150.000 Rp. 800.000 x 2 orang Rp. 1.200.000 x 1 orang Rp. 800.000 x 2 orang Rp. 1.450.000 x 1 orang Rp. 150.000,Jumlah Biaya Investasi Awal Biaya Operasional Bulanan Rp. 53.600.000,Rp. 6.400.000,5

Rp. 300.000,Rp. 150.000,Rp. 1.600.000,Rp. 1.200.000,Rp. 1.600.000,Rp. 1.450.000,Rp. 150.000,Rp. 6.400.000,-

Total Biaya

Rp. 60.000.000,-

2.3 Rencana Pendapatan Pendapatan dari usaha ini merupakan hasil dari penjualan pakaian tenun dan kaos khas daerah Kalbar, seperti di bawah ini: 1. Penjualan pakaian/busana tenun (1 bulan) Rp. 1.000.000 x 15 helai = Rp. 15.000.000,2. Penjualan kaos khas Kalbar (1 bulan) Rp. 65.000 x 200 helai = Rp. 13.000.000,Total penerimaan perbulan adalah Rp. 28.000.000,-

2.4 Rencana Keuntungan Perhitungan rugi laba pada usaha Insanak Fashion ini adalah: Penerimaan Rp. 28.000.000 Pengeluaran Rp. 6.400.000 Rp. 21.600.000 (laba yang dihasilkan perbulan) Laba bersih dalam satu tahun (12 bulan) adalah Rp. 259.200.000,-

2.5 Analisis Kelayakan Usaha


1. Analisis berdasarkan metode Descounted Payback Period Metode ini di gunakan untuk menghitung berapa lama penanaman modal kembali. Pay back period = Total modal Keuntungan bersih pertahun 60.000.000 259.200.000 = 0,23 tahun Dengan menggunakan metode ini maka dapat diketahui bahwa modal akan kembali sekitar 2 bulan. 2. Analisis berdasarkan metode return of Investment
Metode ini digunakan untuk menghitung laju pengembalian modal ( dalam persen).

Return of Invesment = keuntungan bersih pertahun x 100% Total modal


6

= 259.200.000 x 100% 60.000.000 = 78.52% Dalam usaha ini sudah sesuai karena memenuhi dan melampaui batasan yang ditetapkan yaitu lebih tinggi dari modal awal.

3. ASPEK PRODUKSI

3.1 Alat dan bahan Alat dan bahan untuk yang digunakan dalam pembuatan pakaian tenun adalah seperti; kain tenun, mesin jahit, mesin obras, benang, alat pemotong, dll. Sedangkan untuk pembuatan kaos oblong alat dan bahan yang diperlukan seperti; kaos oblong, screen, rakel, potongan triplek, tinta sablon, ulano, ulano removal, lampu dan meja sablon.

3.2 Proses Produksi Dalam proses produksi yang paling utama adalah menyiapkan alat dan bahan untuk diproduksi. Setelah itu baru menyiapkan tenaga kerja untuk melakukan proses produksi hingga produk itu jadi. Pada pembuatan pakaian tenun pertama kali yang harus disiapkan adalah desain pakaian yang akan dibuat. Jika rancangan (desain), alat dan bahan sudah ada maka tinggal dikerjakan oleh tenaga kerja yang meliputi proses pengukuran, pemotongan, penjahitan, dan pemodelan hingga pakaian tersebut benar-benar selesai sesuai rancangan. Begitu juga dengan pembuatan kaos khas KalBar, tentunnya harus menyiapkan desain yang bertemakan KalBar. Setelah itu baru dikerjakan di meja sablon dengan melewati proses afdruk, screening, dan yang terakhir pensablonan. Ketika proses pensablonan selesai maka kaos tersebut harus segera dikeringkan. Jika pakaian tenun maupun kaos khas KalBar telah selesai diproduksi dan siap dijual, maka pakaian-pakaian itu akan ditaruh di toko tempat penjualan barang-barang tersebut. Apabila pembeli berminat maka barang tersebut bisa langsung dibeli sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.

3.3 Layout tempat produksi

4. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA 4.1 Rekrutmen karyawan Rekrutmen karyawan dilakukan dengan membuka lowongan untuk posisiposisi seperti; desainer, penjahit, tukang sablon, dan tenaga penjual. Setelah para pelamar mendaftar mereka akan diseleksi melewati test wawancara dan magang untuk beberapa hari guna melihat hasil kerja mereka. Jika berhasil melewati proses seleksi, maka karyawan akan langsung diterima berkerja sebagai karyawan tetap.
8

4.2 Pembagian tugas Pembagian tugas dilakukan agar karyawan bisa bekerja sesuah keahlian dan ditempatkan di posisi yang tepat. Adapun pembagian kerja adalah seperti di bawah ini: desainer bertugas menyiapkan rancangan pakaian yang akan dibuat penjahit bertugas untuk membuat bahan baku (kain tenun) menjadi pakaian hasil rancangan desainer tukang sablon bertugas menyablon kaos (khusus untuk kaos khas KalBar) tenaga penjual bertugas menjual barang di toko dan juga bertugas mempromosikan barang-barang secara online maupun offline.

5. ASPEK PEMASARAN

5.1 Pasar Sasaran Pasar sasaran yang menjadi target penjualan kaos khas KalBar adalah kawula muda yang biasanya senang memakai kaos oblong. Sedangkan untuk pakaian tenun hanya untuk kaum wanita yang senang dengan pakaian bermotif khas daerah.

5.2 Promosi Strategi promosi yang akan dilakukan guna meningkatkan penjualan terdiri dari 2 macam, yaitu secara online dan juga offline. Secara online kami membuat website dengan alamat www.insanakfashion.com. Di website ini kami menyiapkan galeri foto-foto pakaian yang kami jual. Ditambah lagi dengan beriklan di facebook dan twitter. Sedangkan untuk promosi secara offline, kami menyediakan spanduk, banner, iklan di media cetak, plang nama dan bangunan toko yang selalu bisa dikunjungi. Peyampaian informasi dari mulut ke mulut juga kami lakukan untuk mengenalkan produk yang kami jual ke khalayak ramai.

5.3 Distribusi Cara disribusi barang agar bisa sampai ke tangan konsumen adalah dengan mengirimkannya lewat jasa kurir apabila konsumen meng-order secara online. Sedangkan untuk konsumen yang dekat bisa datang langsung ke toko.
9

Anda mungkin juga menyukai