Disusun Oleh:
Nama : Achmad Mustami’in Hariyadi
NIM : 16010014
Program Studi : Manajemen Operasional 2
Jenjang : Strata 1
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
penyusunan laporan kunjungan industri di PT. SRITEX dengan baik, walaupun dalam
kasih kepada :
1. Bp. Drs. H. Muhammad Asrori, M.Si selaku Ketua STIE YPPI Rembang yang
3. PT. SRI REJEKI ISMAN Tbk yang telah menerima mahasiswa STIE YPPI
4. Suami dan anak yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan laporan
menyelesaikan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
Wassalamu’alakum Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ……………………………………………………………………
B. Permasalahan ………………………………………………………
F. Lain-lain ……………………………………………………………
1. Struktur Organisasi PT. SRITEX ……………………………….
1. Mutu …………………………………………………………..
8. Persediaan ………………………………………………………
9. Penjadwalan …………………………………………………….
10.Pemeliharaan …………………………………………………..
A. Simpulan ………………………………………………………
B. Saran …………………………………………………………….
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………………
DAFTAR TABEL
Lampiran III.A : Pengarahan dari Bagian Humas PT. Sri Rejeki Isman Tbk.
Rembang.
Lampiran III.A : Foto bersama dengan Perwakilan PT. Sri Rejeki Isman Tbk.
ABSTRAKSI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengenal lebih jauh tentang dunia usaha dan untuk memperluas wawasan
mahasiswa.
nyata gambaran-gambaran secara terarah mengenai hal-hal apa saja yang terjadi
mengenai aspek-aspek yang ada dalam sebuah industri atau perusahaan sebagai
B. Permasalahan
3. Agar para mahasiswa mengetahui dan paham tentang sistem produksi, sistem
A. Sejarah Perusahaan
“Sri Rejeki” yang didirikan pada tahun 1966 di pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah
tekstil.
tekstil di Baturono 81A Solo yang memproduksi kain yang dikelantang dan
Perusahaan telah secara resmi berubah menjadi PT. Sri Rejeki Isman pada
Kemudian pada tanggal 8 Mei 1982, PT. Sri Rejeki Isman memperluas
usaha dengan mendirikan pabrik pemintalan dan tenun. Dan pada tahun 1989,
PT. Sri Rejeki Isman menambah satu unit mesin baru yang lebih modern yaitu :
1. Mesin pemintal.
Jumlah mesin pemintal pada perusahaan ini berjumlah 3 unit. Mesin ini
2. Mesin tenun.
Mesin ini berjumlah 5 unit yang berfungsi sebagai alat untuk memproses
benang menjadi kain dan mesin ini digunakan untuk memproduksi jet dan
jeen. Kapasitas produksi mesin ini kurang lebih 7,5 juta meter per bulan.
3. Mesin finishing.
pemyempurnaan kain.
4. Mesin printing.
Mesin ini berjumlah 3 unit dan berfungsi untuk memberi corak atau motif.
5. Mesin garment.
Jumlah mesin ini ada 2 unit yang berfungsi untuk memproduksi pakaian jadi
pada tahun 1994 dipercaya untuk membuat seragam militer Negara Jerman dan
Lepas dari krisis finansial Asia pada tahun 1998, PT. SRITEX kemudian
Tahun 2001, pertumbuhan PT. SRITEX telah berkembang menjadi 8 kali lebih
besar dibandingkan dengan tahun 1992 dan menjadi perusahaan tekstil garmen
terpadu pertama. Krisis berikutnya di tahun 2008 juga berhasil dilalui dengan
selamat, karena strategi pemasaran yang jitu dan diversifikasi pasar yang
berimbang antara pasar domestik dan internasional. Tepat pada tahun 2013
Proses regenerasi dalam PT. SRITEX telah pula berjalan mulus. Sejak
tahun 2006, pucuk pimpinan tertinggi telah diserahkan kepada Iwan Setiawan
Lukminto yang telah terjun dalam manajemen perusahaan sejak tahun 1997
menurut majalah For Best Indonesia edisi Januari 2014, PT. SRITEX telah
7 pabrik garment. Untuk menjalankan semua itu, PT. Sri Rejeki Isman Tbk,
tradisional, kini PT. SRITEX telah berubah menjadi perusahaan modern yang
1. Visi : Menjadi produsen tekstil dan garmen terbesar, bereputasi paling baik
1. Proses Produksi.
benang, kain mentah, kain jadi hingga pakaian jadi atau garmen termasuk di
dalamnya seragam (TNI, POLRI, PNS maupun karyawan swasta) dan
diolah pada mesin carding, di mana lap mengalami proses pembukaan dan
serat panjang dan membentuk sumbu yang disebut sliver. Kemudian sliver
Proses pelurusan dan perataan sliver dilakukan 2-3 kali dalam mesin
Di akhir proses, hasil roving tersebut dikerjakan pada mesin ring spinning
dengan lebih dari 320.000 cincin spindle & mesin modifikasi yang
kain. Kain yang akan melalui proses pewarnaan dan pencetakan harus
memenuhi syarat agar cat pewarna dapat menyerap ke dalam kain secara
tama kain melalui proses singeing, di mana bulu-bulu kain dari hasil
menyerap cat pewarna dengan cepat saat proses dyeing. Kain yang siap
diwarnai dan dicetak harus disesuaikan dengan lebar kain asal. Kain yang
telah siap tersebut dikerjakan pada proses dyeing secara solid, kemudian
utama proses produksi. PT. SRITEX memiliki satu unit garment yang
besar. Pada proses ini, kain diubah menjadi pakaian siap pakai, dimulai dari
baju.
sebagai berikut:
a. Divisi Pemintalan.
atau bahan yang digunakan untuk proses penenunan atau kain. Berbagai
Divisi pemintalan adalah rayon, katun dan polyster untuk berbagai macam
ukuran.
Sepanjang tahun 2016, Sritex memproduksi benang sebanyak
591.814 bal, meningkat 5,5% dari hasil produksi tahun 2015 sebesar
b. Divisi Penenunan.
Greige atau kain mentah adalah produk akhir dari benang yang sudah
ditenun dan merupakan bahan utama dari proses penyelesaian akhir produk
tekstil yang dilakukan oleh Divisi Penenunan. Greige juga sering disebut
sebagai kain kasar mengingat produk ini masih harus melalui proses lebih
c. Finishing Kain.
Kain jadi adalah greige yang telah diputihkan, diwarnai dan dicetak
maupun dengan bantuan dari Sritex, atau dari daftar desain yang
sebelumnya pernah dihasilkan dan masih disimpan dalam file perusahaan.
Produksi kain jadi memiliki 2 kategori yaitu untuk keperluan seragam dan
konsumen.
d. Garment.
Garment adalah produk akhir yang diproduksi oleh Sritex, terdiri dari
seragam untuk militer dan perusahaan atau pakaian jadi ritel. Seperti
peritel besar di bidang fashion. Saat ini, Sritex belum memiliki merek ritel
sendiri.
penacapaian visi Perseroan untuk tumbuh sebagai produsen tekstil dan garmen
terbesar, bereputasi paling baik dan paling terpercaya. Oleh karena itu, Perseroan
naik 0,2% dibandingkan pada tahun 2015 sebesar 17.862 orang. Komposisi
jumlah karyawan pada tahun 2016 meliputi 17.767 orang dari bagian produksi
dan 123 orang dari bagian non produksi. Sedangkan menurut penjelasan pada
Secara rinci, karyawan SRITEX pada tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat
General Manager 14 14
Manager 99 99
Strata 2 7 7
Trilogi :
ini.
3. Kita terikat sebagai keluarga besar Sritex yang mengutamakan persatuan dan
kesatuan.
Tridharma :
Selain itu, mereka juga ditanamkan jiwa disiplin dengan mengikuti upacara
setiap bulan tanggal 17 yang diikuti oleh 2.000 karyawan dan upacara untuk
D. Segmen Pasar.
Segmentasi pasar dari PT. SRITEX adalah pasar domestik, peritel besar
dan kecil di bidang fashion, lembaga Pemerintah, instansi swasta dan lembaga
E. Wilayah Pemasaran.
swasta.
2. Luar Negeri: meliputi Negara anggota NATO dan 30 negara lainnya, seperti
Jerman, Austria, Inggris, Australia, Uni Emirat Arab dan Korea Selatan.
3. Ekspor.
1. Iklan: lewat media masa, contoh: majalah di luar negeri maupun media masa
dalam negeri.
2. Forder: media iklan yang dibuat sendiri untuk dibagikan, baik ke biro-biro
3. Kerja sama yang bersifat intern: dengan pemasangan spanduk, pamflet pada
kegiatan seminar.
F. Lain-lain.
Komisaris Utama
Susyana Lukminto
KOMITE AUDIT
Komisaris Ketua
Megawati B. Lukminto Prof Ir Sudjarwadi M.Eng. PhD
Anggota
Komisaris Independen
Ida Bagus Oka Nila, Yose Rizal
Prof. Ir. Sudjarwadi M.Eng. PhD
KOMITE GCG
Ketua
DIREKTUR UTAMA Ida Bagus Oka Nila
Anggota
Iwan Setiawan Lukminto
Dr M Nasir Tamara MA Msc, Dadang
Setiawan
WAKIL DIREKTUR UTAMA
Iwan Kurniawan Lukminto
KOMITE INVESTASI
Ketua
Allan Moran Severino
Anggota
Arif Santoso, Christanto Kusuma Nugraha
Direktur Independen Direktur Operasi Direktur Keuangan Direktur Pemasaran Direktur Produksi
Dr M Nasir Tamara MA Msc Eddy Prasetyo Salim Allan Moran Severino Arief Halim Phalguni Mukhopadhyay
GM Penenunan /
GM Corporate GM Legal GM Keuangan GM Garmen Weaving
Affair Adi Teguh Wibowo Arif Santoso (Liana Han) Chaturvedi Devendra
Adi Sugandi Nath
GM Riset &
Gambar II.F.1 Struktur Organisasi Pengembangan
/ Research and
Sumber: PT. Sri Rejeki Isman Tbk Development
Ajai Kumar Mishra
Laporan Tahunan 2016
GM Pemintalan /
Spinning
H.M. Nurwahidin
informasi yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT. SRITEX yang berakhir
pada 31 Desember 2016 dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Associate Utilities.
tanggal 17.
For the following activities spinning, weaving, dying, printing and garment
industry.
e. PT. Sri Rejeki Isman Tbk resmi mencatatkan saham perdananya (dengan
Perusahaan”.
Organization).
4). Prestasi yang dicapai pada tahun 2015 adalah peresmian perluasan
Saleh Husein.
Investor.
3). Penghargaan sebagai emiten terbaik sektor aneka industri pada Bisnis
Indonesia Awards.
4). Prestasi yang dicapai pada tahun 2016 adalah sukses menerbitkan
obligasi global senilai USD350 juta dengan bunga 8,25% yang jatuh
berkelanjutan tidak hanya mementingkan sisi ekonomi dan sosial saja, namun
teknologi pengelolaan air limbah dalam rangka memproses sisa limbah dan
1). Bersih sungai, penanaman bibit pohon, dan tebar benih ikan.
2017 jam 08.30 WIB di PT. Sri Rejeki Isman Tbk yang beralamat di Jl.
didampingi oleh Bp. Maslichan, SE,MM dan Ibu. Anik Nur Hidayati, SE,MM
dua orang karyawan perwakilan PT. SRITEX. Beliau menjelaskan berbagai hal
tentang PT. SRITEX mulai dari sejarah SRITEX, kegiatan proses produksi, hasil
dengan memutarkan video tentang PT. SRITEX sehingga data yang diperoleh
kerja bagi karyawan PT. SRITEX dan bagaimana tindakan perusahaan bila
diajak untuk melihat divisi garment. Pada divisi tersebut, kami dapat melihat
berbagai kain yang sudah jadi pakaian maupun yang masih dalam proses
Selanjutnya kami diajak untuk melihat divisi garment lainnya yaitu ke fashion
village (showroom). Pada divisi ini, tersedia pakaian jadi untuk pria dan wanita
baik untuk anak-anak maupun orang dewasa dengan berbagai ukuran. Sambil
melihat hasil dari divisi garmen ini, kami juga membelinya untuk dipakai sendiri
maupun sebagai oleh-oleh. Tepat pada jam 12.00 WIB kunjungan industri
selesai.
1. Mutu.
baku dari pemasok untuk memastikan kelayakan produksi. Dari sini, masing-
produksinya oleh petugas yang khusus disiapkan untuk tugas ini. Petugas
dari Production Planning & Inventory Control (PPIC) adalah pihak yang
kuantitas dan kualitas produk akhir memenuhi pesanan pelanggan dan untuk
dengan tingkat yang rendah untuk produk yang cacat, pengembalian order
dan pengiriman yang terlambat. Selain itu, pesanan dari para klien militer
Sritex.
2. Desain Barang/Jasa.
militer.
membantu memilihkan warna dan pola yang sesuai. Hal itu sering terjadi
dalam Divisi Finishing dan Garment. Lebih dari itu, perusahaan juga dapat
memberikan pelayanan seandainya pelanggan membutuhkan benang dan
desain baru, terutama untuk jenis seragam militer yang canggih, proses yang
tekstil garmen yang terintegrasi secara vertikal. Selain itu, integrasi vertikal
4. Seleksi Lokasi.
Lokasi geografis dan fasilititas produksi Sritex letaknya tidak jauh dari
efeisiensi waktu dan biaya transportasi dalam proses pengiriman produk dari
vertikal terbesar di Asia Tenggara dengan reputasi dan catatan sukses yang
adanya kontrol kuallitas yang konsisten, waktu tempuh lebih pendek serta
meningkatnya efisiensi biaya operasional yang memungkinkan perusahaan
kain mentah, kain jadi dan pakaian jadi yang lokasinya berdekatan
dari penerimaan bahan baku hingga pada kemasan pakaian jadi untuk
besar, muda dan berbiaya rendah diantara negara Asia lainnya. Lokasi
geografis dan pasokam tenaga kerja yang terampil dan relatif kompetitif
membawa pengaruh pada pengurangan lead time produksi dan biaya logistik
karena tidak harus bergerak dari satu proses produksi ke proses produksi
8. Persediaan.
seragam militer, produk militer, seragam kerja dan produk fashion. Para
dunia di wilayah hilir industri tekstil-garmen seperti yang berasal dari India
dan Tiongkok termasuk para pemilik ritel terkenal. Sritex adalah salah satu
dari hanya beberapa pemasok di luar Eropa yang mendapat sertifikasi untuk
9. Penjadwalan.
Kualitas sumber daya manusia yang handal sebagai aset yang penting
sesuai standar yang sudah ditetapkan. Secara berkala PT. SRITEX juga
juga menjalin kerja sama dengan salah satu mitra strategis untuk melakukan
umum. Program ini dijalankan untuk membentuk karakter peserta yang kuat.
pelatihan sumber daya manusia ke depan agar selalu relevan atau sesuai
10. Pemeliharaan.
Jepang, Jerman, Swiss dan Republik Rakyat Cina yang merupakan produsen
digantikan oleh bagian-bagian mesin buatan negara lain yang terbukti lebih
PENUTUP
A. Simpulan.
Untuk menjadi pengusaha yang sukses, yang utama bukanlah modal yang
besar yang kita butuhkan, akan tetapi tekadlah yang harus besar. Memulai usaha
dari kecil, apabila kita ulet dalam berusaha maka usaha itu bisa menjadi usaha
yang besar hingga merambah pasar internasional. Seperti halnya PT. SRITEX,
yang dulunya hanya kios kecil di pasar Klewer Solo, kini telah menjadi
perusahaan tekstil terbesar dan terpercaya di Asia Tenggara. Perusahaan ini telah
dipercaya oleh berbagai negara di dunia untuk membuat pakaian seragam bagi
angkatan bersenjata. Dan produk tekstil yang dipakai di berbagai negara di dunia
dengan nama produk ternama ternyata adalah hasil produksi PT. SRITEX. Ini
dan pengalaman serta memotivasi mahasiswa lebih aktif dan kreatif untuk
B. Saran.
melihat seluruh proses produksi dari masing-masing divisi, sehingga kami lebih
jelas dalam melihat bagaimana kerja keras, kegigihan dan totalitas karyawan
lengkap baik secara lisan, pemutaran video maupun data laporan tahunan, tetapi
akan lebih lengkap bila kami dapat melihat langsung praktek kerja dari karyawan
PT. SRITEX.
DAFTAR PUSTAKA