Anda di halaman 1dari 58

LAPORAN

HASIL KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI PADA


PT. SRI REJEKI ISMAN Tbk
SUKOHARJO

Disusun Oleh:
Nama : Achmad Mustami’in Hariyadi
NIM : 16010014
Program Studi : Manajemen Operasional 2
Jenjang : Strata 1

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YPPI REMBANG


REMBANG
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan laporan kunjungan industri di PT. SRITEX dengan baik, walaupun dalam

bentuk dan isinya yang sangat sederhana.

Dengan tersusunnya laporan kunjungan industri ini, penulis mengucapkan terima

kasih kepada :

1. Bp. Drs. H. Muhammad Asrori, M.Si selaku Ketua STIE YPPI Rembang yang

telah memberikan ijin untuk kunjungan industri.

2. Bp. Maslichan, SE, MM selaku Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen

Operasional 2 yang telah mendampingi selama kunjungan industri dan

membimbing penulis dalam pembuatan laporan.

3. PT. SRI REJEKI ISMAN Tbk yang telah menerima mahasiswa STIE YPPI

Rembang untuk melaksanakan kunjungan industri dan memberikan informasi dan

data untuk pembuatan laporan.

4. Suami dan anak yang telah memberikan dukungan dalam pembuatan laporan

kunjungan industri ini.

Karena terbatasnya pengetahuan, kemampuan dan pengalaman penulis dalam

menyelesaikan laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dalam penyusunan kata maupun yang lainnya.


Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun guna kesempurnaan laporan ini.

Semoga laporan ini bermanfaat dan membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca di bidang Manajemen Operasional, khususnya

tentang kunjungan industri.

Wassalamu’alakum Wr.Wb.

Rembang, Januari 2018.

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………

KATA PENGANTAR ………………………………………………………….

DAFTAR ISI …………………………………………………………………...

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………..

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………

ABSTRAKSI ……………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………

A. Latar Belakang ……………………………………………………

B. Permasalahan ………………………………………………………

C. Tujuan Kunjungan Industri …………………………………………

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ……………………………..

A. Sejarah Perusahaan …………………………………………………

B. Fokus Bidang Usaha ……………………………………………….

1. Proses Produksi …………………………………………………

2. Hasil Produksi ………………………………………………….

C. Jumlah dan Kualitas Tenaga Kerja ………………………………..

D. Segmen Pasar ………………………………………………………

E. Wilayah Pemasaran ………………………………………………..

F. Lain-lain ……………………………………………………………
1. Struktur Organisasi PT. SRITEX ……………………………….

2. Analisis dan Pembahasan Kinerja Keuangan PT. SRITEX …….

3. Prestasi dan Penghargaan yang pernah diperoleh PT. SRITEX …

4. Pengolahan Air Limbah PT. SRITEX …………………………..

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ……………………………………

A. Kegiatan Saat Kunjungan Industri ………………………………

B. Keputusan Manajemen Operasional …………………………….

1. Mutu …………………………………………………………..

2. Desain Barang/Jasa …………………………………………..

3. Desain Proses dan Kapasitas ………………………………….

4. Seleksi Lokal ………………………………………………….

5. Desain Tata Letak ……………………………………………..

6. Manusia dan Sistem Kerja ……………………………………..

7. Manajemen dan Rantai Pasokan ………………………………

8. Persediaan ………………………………………………………

9. Penjadwalan …………………………………………………….

10.Pemeliharaan …………………………………………………..

BAB IV PENUTUP …………………………………………………………

A. Simpulan ………………………………………………………

B. Saran …………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….

LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………………
DAFTAR TABEL

1. Tabel komposisi karyawan berdasarkan level organisasi.

2. Tabel komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan.

3. Tabel komposisi karyawan berdasarkan usia.

4. Tabel komposisi karyawan berdasarkan domisili.

5. Tabel posisi keuangan konsolidasian.


DAFTAR GAMBAR

Gambar B.1a : Proses Pemintalan (Spinning).

Gambar B.1b : Proses Penenunan (Weaving).

Gambar B.1c : Proses Finishing Kain.

Gambar B.1d : Proses Konveksi (Garment)


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran III.A : Pengarahan dari Bagian Humas PT. Sri Rejeki Isman Tbk.

Lampiran III.A : Mahasiswa STIE YPPI Rembang sedang memperhatikan

Pengarahan dari Bagian Humas PT. Sri Rejeki Isman Tbk.

Lampiran III.A : Penyerahan secara simbolis kenang-kenangan dari STIE YPPI

Rembang.

Lampiran III.A : Foto bersama dengan Perwakilan PT. Sri Rejeki Isman Tbk.
ABSTRAKSI

Kunjungan industri merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang dilakukan


dengan mengunjungi objek-objek perusahaan menengah dan internasional guna
memperluas wawasan mahasiswa tentang dunia usaha.
Di kota Solo, tekstil adalah salah satu aspek penting sebagai penggerak
ekonomi masyarakat. PT. SRITEX berdiri dan menjadi yang terdepan dalam industri
tekstil nasional dan dunia. Keberhasilan PT. SRITEX meraih prestasi diawali dengan
sebuah perjalanan panjang yang dirintis oleh Bp. H.M. Lukminto.
Beliau memulai berdagang tekstil pada tahun 1966 di pasar Klewer Solo dengan
nama UD. SRI REJEKI. Dengan keteguhan dan kerja keras, inovatif, menjaga
kualitas dan tepat waktu, kini PT. SRITEX telah berhasil menjadi perusahaan tekstil
terpadu, terbesar dan terpercaya di Asia Tenggara. Sebagai perusahaan yang
terintegrasi mulai pemintalan benang hingga pakaian jadi, PT. SRITEX telah berhasil
menguasai pasar domestik dan ekspor ke lebih dari 100 negara di dunia. Ini adalah
sebuah prestasi yang membanggakan bangsa Indonesia.
PT. SRITEX berdiri di atas lahan seluas 130 hektar dan memperkerjakan
25.000 karyawan dengan 4 (empat) divisi.
Divisi spinning (pemintalan) terdiri dari 15 unit, divisi weaving (penenunan) terdiri
dari 3 unit, divisi dyeing and printing (pewarnaan dan pencetakan) terdiri dari 5 unit
dan divisi garment (konveksi) terdiri dari 8 unit.
PT. SRITEX bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia maupun perusahaan swasta
untuk memproduksi baju-baju dinas dan seragam korporasi.
PT. SRITEX juga memproduksi seragam militer yang digunakan lebih dari 30
negara. Seragam militer ini memiliki keunggulan antara lain anti air, anti infra merah,
anti api, anti serangga dan anti radiasi nuklir. Selain itu, PT. SRITEX juga menjadi
partner negara NATO untuk memproduksi seragam militer bagi negara anggotanya
yaitu Jerman, Swedia, Belanda, Austria dan Norwegia.
Untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan menjaga kepuasan
pelanggan, seluruh proses produksi dilakukan dengan pengawasan ketat dan sistem
terpadu yang berstandar internasional. Integrasi secara vertikal memungkinkan PT.
SRITEX untuk menerapkan struktur biaya yang efisien dan harga yang kompetitif.
Hal inilah yang membuat PT. SRITEX dapat bersaing dengan sukses di pasar
domestik maupun internasional. Didukung dengan tenaga profesional baik lokal
maupun mancanegara yang kreatif dan berkompeten serta berdedikasi, PT. SRITEX
terus berupaya menghasilkan produk inovatif, bermutu tinggi yang mampu bersaing
di pasar global. Keunggulan inilah yang akan terus mendorong pertumbuhan PT.
SRITEX di masa depan.
Sumber daya manusia merupakan aset berharga bagi perusahaan. Oleh karena
itu PT. SRITEX akan terus memberikan perhatian lebih kepada karyawan seperti
pengobatan gratis, peningkatan kompetensi dan kesejahteraan lainnya. Hasil atas
kinerja dan dedikasi karyawan telah tercermin pada keuangan PT. SRITEX yang
solid.
Selain itu, secara berkesinambungan PT. SRITEX juga terus meningkatkan teknologi
pada pengolahan air limbah sesuai dengan standar internasional.
Setengah abad merupakan perjalanan yang panjang dan penuh tantangan.
Dengan kegigihan, keja keras dan totalitas, PT. SRITEX telah menjadi perusahaan
tekstil dan konveksi terbesar dan terpercaya di Asia Tenggara. Lima puluh tahun
adalah bukti dari eksistensi untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi kepada
bangsa dan negara Indonesia.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kunjungan industri merupakan salah satu program pendidikan yang sudah

ditetapkan oleh STIE YPPI Rembang dengan mengunjungi objek-objek

perusahaan menengah dan internasional guna menyiapkan para mahasiswa

mengenal lebih jauh tentang dunia usaha dan untuk memperluas wawasan

mahasiswa.

Dengan kunjungan industri, diharapkan mahasiswa dapat melihat secara

nyata gambaran-gambaran secara terarah mengenai hal-hal apa saja yang terjadi

dan dilakukan dalam dunia kerja terutama di sebuah perusahaan.

Selain itu, mahasiswa juga diharapkan dapat memahami secara kompleks

mengenai aspek-aspek yang ada dalam sebuah industri atau perusahaan sebagai

bekal dalam memasuki dunia kerja.

B. Permasalahan

Rumusan masalah dalam laporan kunjungan industri ini adalah :

1. Bagaimana sejarah PT. SRITEX?

2. Bagaimana proses produksi di PT. SRITEX?

3. Bagaimana pemberdayaan SDM di PT. SRITEX?


4. Bagaimana strategi pemasaran di PT. SRITEX?

C. Tujuan Kunjungan Industri

1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa.

2. Agar para mahasiswa mengetahui situasi kerja di dalam sebuah perusahaan.

3. Agar para mahasiswa mengetahui dan paham tentang sistem produksi, sistem

pemasaran serta segala sesuatu yang terjadi pada sebuah perusahaan.

4. Untuk mendorong mahasiswa berjiwa wirausaha.

5. Sebagai tindak lanjut teori pembelajaran di dalam kampus.


BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

SRITEX dimulai dari sebuah perusahaan dagang tradisional yakni

“Sri Rejeki” yang didirikan pada tahun 1966 di pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah

oleh H.M Lukminto. Dari menjual produk-produk tekstil, pelahan SRITEX

mempelajari proses produksi hingga akhirnya menghasilkan sendiri produk

tekstil.

Dengan keuntungan yang dimiliki, tahun 1968 Lukminto membangun pabrik

tekstil di Baturono 81A Solo yang memproduksi kain yang dikelantang dan

dicelup secara tradisional. Perusahaan ini terdaftar di Departemen Perindustrian

Jawa Tengah pada tanggal 30 Agustus 1974, kemudian berdasarkan Akte

Notaris nomor 48 tanggal 22 Mei 1978 dari UD (Usaha Dagang – Trading

Company) berubah menjadi PT (Perseroan Terbatas – Limited Company).

Perusahaan telah secara resmi berubah menjadi PT. Sri Rejeki Isman pada

tanggal 16 Oktober 1978.

Kemudian pada tanggal 8 Mei 1982, PT. Sri Rejeki Isman memperluas

usaha dengan mendirikan pabrik pemintalan dan tenun. Dan pada tahun 1989,

PT. Sri Rejeki Isman menambah satu unit mesin baru yang lebih modern yaitu :

1. Mesin pemintal.
Jumlah mesin pemintal pada perusahaan ini berjumlah 3 unit. Mesin ini

berfungsi untuk memproses bahan baku kapas menjadi benang.

Kapasitas produksi ini sekitar 6.000 bait per bulan (1 bait:400).

2. Mesin tenun.

Mesin ini berjumlah 5 unit yang berfungsi sebagai alat untuk memproses

benang menjadi kain dan mesin ini digunakan untuk memproduksi jet dan

jeen. Kapasitas produksi mesin ini kurang lebih 7,5 juta meter per bulan.

3. Mesin finishing.

Jumlah mesin berjumlah 3 unit yang berfungsi untuk memproses

pemyempurnaan kain.

4. Mesin printing.

Mesin ini berjumlah 3 unit dan berfungsi untuk memberi corak atau motif.

5. Mesin garment.

Jumlah mesin ini ada 2 unit yang berfungsi untuk memproduksi pakaian jadi

dengan menggunakan 2.900 mesin jahit.

Di tahun 1992 PT. SRITEX memperbesar pabrik dan melakukan produksi

besar-besaran serta telah menjadi produsen tekstil garmen terintegrasi dengan

memiliki empat lini produksi, mulai dari pemintalan, penenunan, pencetakan-

pencelupan dan garmen. PT. SRITEX mulai memproduksi kebutuhan pakaian

militer (TNI, POLRI) dan PNS.


Selanjutnya PT. SRITEX mulai memasuki bisnis pembuatan seragam dan

pada tahun 1994 dipercaya untuk membuat seragam militer Negara Jerman dan

sejumlah Negara NATO (North Atlantic Treaty Organization) lainnya.

Pesanan dari negara lainpun berdatangan.

Lepas dari krisis finansial Asia pada tahun 1998, PT. SRITEX kemudian

menjadi semakin kuat dan berhasil melipat gandakan pertumbuhannya.

Tahun 2001, pertumbuhan PT. SRITEX telah berkembang menjadi 8 kali lebih

besar dibandingkan dengan tahun 1992 dan menjadi perusahaan tekstil garmen

terpadu pertama. Krisis berikutnya di tahun 2008 juga berhasil dilalui dengan

selamat, karena strategi pemasaran yang jitu dan diversifikasi pasar yang

berimbang antara pasar domestik dan internasional. Tepat pada tahun 2013

PT. SRITEX resmi menjadi perusahaan terbuka.

Proses regenerasi dalam PT. SRITEX telah pula berjalan mulus. Sejak

tahun 2006, pucuk pimpinan tertinggi telah diserahkan kepada Iwan Setiawan

Lukminto yang telah terjun dalam manajemen perusahaan sejak tahun 1997

bersamaan waktunya dengan merebaknya krisis finansial Asia. Di bawah

kepemimpinan Iwan Setiawan Lukminto yang menjadi Businessmen of Dear

menurut majalah For Best Indonesia edisi Januari 2014, PT. SRITEX telah

memiliki 9 pabrik spinning, 3 pabrik weaving, 3 pabrik dyeing/printing dan

7 pabrik garment. Untuk menjalankan semua itu, PT. Sri Rejeki Isman Tbk,

terletak dibeberapa properti di area sekitar 130 hektar dan memperkerjakan


sekitar 25.000 orang karyawan. Dan pada kuartal pertama tahun 2014,

PT. SRITEX berhasil menerbitkan obligasi senilai Rp. 200 juta.

Berawal dari perusahaan dagang keluarga yang dioperasikan secara

tradisional, kini PT. SRITEX telah berubah menjadi perusahaan modern yang

memperkerjakan tenaga-tenaga professional dari dalam negeri maupun manca

negara seperti Korea Selatan, Philipina, India, Jerman maupun Cina.

Adapun visi dan misi dari PT. SRITEX adalah :

1. Visi : Menjadi produsen tekstil dan garmen terbesar, bereputasi paling baik

dan paling terpercaya.

2. Misi : a. Menghasilkan produk-produk paling inovatif sesuai dengan

keperluan dan kebutuhan pelanggan.

b. Menjadi perusahaan yang berorientasi pada keuntungan dan

pertumbuhan untuk seluruh pemangku kepentingan.

c. Menyediakan dan memelihara lingkungan pekerjaan yang kondusif

bagi seluruh karyawan.

d. Memberikan kontribusi dan peningkatan nilai bagi masyarakat.

B. Fokus Bidang Usaha

1. Proses Produksi.

Sebagai perusahaan terintegrasi yang bergerak dalam industri tekstil dan

produk tekstil, PT. SRITEX dapat memproduksi rangkaian produk dari

benang, kain mentah, kain jadi hingga pakaian jadi atau garmen termasuk di
dalamnya seragam (TNI, POLRI, PNS maupun karyawan swasta) dan

berbagai baju untuk pria, wanita dan anak-anak.

Proses produksi PT. SRITEX terbagi dalam empat divisi yaitu :

a. Divisi Pemintalan (Spinning).

Divisi pemintalan mengubah serat menjadi benang. Pada mulanya,

serat dibuat menjadi gulungan lap melalui proses pencampuran,

pembukaan dan pembersihan di mesin blowing. Kemudian gulungan lap

diolah pada mesin carding, di mana lap mengalami proses pembukaan dan

pembersihan lebih lanjut menjadi serat-serat individu. Dalam pengolahan

di mesin carding terdapat serat-serat pendek yang terpisah dengan serat-

serat panjang dan membentuk sumbu yang disebut sliver. Kemudian sliver

dimasukkan ke dalam mesin drawing untuk diluruskan dan diratakan.

Proses pelurusan dan perataan sliver dilakukan 2-3 kali dalam mesin

drawing sesuai dengan kualitas benang yang diinginkan. Hasil sliver

kemudian dikerjakan pada mesin roving guna memperkecil diameternya.

Di akhir proses, hasil roving tersebut dikerjakan pada mesin ring spinning

untuk dilakukan pemintalan menjadi benang melalui proses penarikan dan

pemberian puntiran serta digulung pada bobbin.

Divisi pemintalan memiliki 4.000 karyawan serta 2.500 mesin

dengan lebih dari 320.000 cincin spindle & mesin modifikasi yang

diimpor dari Eropa dan Asia.


b. Divisi Penenunan (Weaving).

Divisi penenunan mengubah benang menjadi anyaman. Proses

penenunan dibuat dari persilangan dua set benang dengan cara

memasukkan benang dengan pola silang menyilang. PT. SRITEX

menggunakan teknologi canggih untuk memproduksi berbagai macam tipe

kain dengan pencahayaan, mediasi dan kontruksi yang berkualitas.

Divisi penenunan memiliki 4.000 karyawan dengan 2.600 mesin

tenun, termasuk alat tenun kecepatan tinggi.

c. Divisi Pewarnaan dan Pencetakan (Dyeing and Printing).

Divisi pewarnaan dan pencetakan memberikan warna dan pola pada

kain. Kain yang akan melalui proses pewarnaan dan pencetakan harus

memenuhi syarat agar cat pewarna dapat menyerap ke dalam kain secara

sempurna serta menghasilkan warna yang solid dan berkualitas. Pertama-

tama kain melalui proses singeing, di mana bulu-bulu kain dari hasil

tegangan dan gesekan pada proses penenunan dibakar dengan kondisi

temperature tertentu. Setelah itu dilakukan proses desizing yaitu

penghilangan kanji yang terdapat dalam kain.

Penghilangan kanji dilakukan dengan tujuan agar kain dapat

menyerap cat pewarna dengan cepat saat proses dyeing. Kain yang siap

diwarnai dan dicetak harus disesuaikan dengan lebar kain asal. Kain yang

telah siap tersebut dikerjakan pada proses dyeing secara solid, kemudian

masuk ke dalam proses printing. Selanjutnya kain melalui proses


pencetakan design. Dalam proses ini, PT. SRITEX mengerahkan 1.000

karyawan dan didukung oleh 3 jalur produksi pewarnaan, 9 mesin cetak

rotary, 12 mesin pewarnaan dan 9 mesin stenter.

d. Divisi Garment (Konveksi).

Proses garment merupakan tahapan terakhir dari empat rangkaian

utama proses produksi. PT. SRITEX memiliki satu unit garment yang

besar. Pada proses ini, kain diubah menjadi pakaian siap pakai, dimulai dari

proses pembentukan baju, penjahitan, penyetrikaan baju dan pengepakan

baju.

Divisi garment terdiri dari 7.000 karyawan di 10 unit garment dan

didukung oleh 6.350 mesin.

2. Hasil Produksi PT. SRITEX.

Hasil produksi dari masing-masing Divisi pada perusahaan adalah

sebagai berikut:

a. Divisi Pemintalan.

Divisi pemintalan yang dimiliki Perseroan menghasilkan benang.

Benang adalah jalinan sambung menyambung dari bahan fiber, filament

atau bahan yang digunakan untuk proses penenunan atau kain. Berbagai

bentuk benang dapat diproduksi berdasarkan bahan baku fiber yang

digunakan dan juga ketebalan benang yang diinginkan. Hasil produksi

Divisi pemintalan adalah rayon, katun dan polyster untuk berbagai macam

ukuran.
Sepanjang tahun 2016, Sritex memproduksi benang sebanyak

591.814 bal, meningkat 5,5% dari hasil produksi tahun 2015 sebesar

560.738 bal. Sebanyak 28,9% hasil produksi benang digunakan untuk

memproduksi greige atau kain mentah.

b. Divisi Penenunan.

Greige atau kain mentah adalah produk akhir dari benang yang sudah

ditenun dan merupakan bahan utama dari proses penyelesaian akhir produk

tekstil yang dilakukan oleh Divisi Penenunan. Greige juga sering disebut

sebagai kain kasar mengingat produk ini masih harus melalui proses lebih

lanjut, seperti dyeing, printing atau finishing treatment lainnya sebelum

bisa digunakan sebagai produk jadi.

Sepanjang tahun 2016, Sritex memproduksi greige sepanjang

145.425.281 meter, meningkat 1,9% dari produksi tahun sebelumnya

sepanjang 142.688.040 meter. Sebanyak 63% hasil produksi digunakan

untuk kebutuhan internal untuk menghasilkan kain jadi, sedangkan sisanya

dijual kepada konsumen.

c. Finishing Kain.

Kain jadi adalah greige yang telah diputihkan, diwarnai dan dicetak

sehingga dapat langsung digunakan untuk keperluan produksi garmen.

Sritex memproduksi kain jadi berdasarkan pesanan dari pelanggan dan

desain yang telah disetujui sebelumnya, baik dari pelanggan sendiri

maupun dengan bantuan dari Sritex, atau dari daftar desain yang
sebelumnya pernah dihasilkan dan masih disimpan dalam file perusahaan.

Produksi kain jadi memiliki 2 kategori yaitu untuk keperluan seragam dan

pakaian jadi ritel.

Sepanjang tahun 2016, Sritex memproduksi kain jadi sebesar

119.046.544 yard, meningkat 2, 0% dari produksi tahun sebelumnya

sebesar 116.739.449 yard. Sebanyak 33,3% hasil produksi digunakan untuk

kebutuhan internal produksi garmen, sedangkan sisanya dijual kepada

konsumen.

d. Garment.

Garment adalah produk akhir yang diproduksi oleh Sritex, terdiri dari

seragam untuk militer dan perusahaan atau pakaian jadi ritel. Seperti

halnya dengan kain jadi, garmen di Sritex diproduksi sesuai dengan

pesanan pelanggan berdasarkan desain yang disediakan oleh Sritex, dari

pelanggan sendiri atau dari file yang masih disimpan di database

perusahaan. Mayoritas produksi garmen ini dibuat untuk melayani berbagai

peritel besar di bidang fashion. Saat ini, Sritex belum memiliki merek ritel

sendiri.

Sepanjang tahun 2016, Sritex memproduksi garment sebesar

22.026.992 potong, meningkat 23,09% dari produksi tahun sebelumnya

sebesar 17.894.364 potong.


C. Jumlah dan Kualitas Tenaga Kerja.

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan mitra strategis dalam upaya

penacapaian visi Perseroan untuk tumbuh sebagai produsen tekstil dan garmen

terbesar, bereputasi paling baik dan paling terpercaya. Oleh karena itu, Perseroan

senantiasa berkomitmen untuk menjalankan tata kelola SDM yang berkualitas

serta menjalankan berbagai program pengembangan SDM secara berkelanjutan.

Jumlah karyawan SRITEX per 31 Desember 2016 mencapai 17.890 orang,

naik 0,2% dibandingkan pada tahun 2015 sebesar 17.862 orang. Komposisi

jumlah karyawan pada tahun 2016 meliputi 17.767 orang dari bagian produksi

dan 123 orang dari bagian non produksi. Sedangkan menurut penjelasan pada

saat kunjungan industri, karyawan SRITEX sebanyak 25.000 orang.

Secara rinci, karyawan SRITEX pada tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat

melalui tabel berikut :

Tabel kompisisi karyawan berdasarkan level organisasi.

Uraian Tahun 2016 Tahun 2015

Dewan Komisaris dan Direksi 10 10

General Manager 14 14

Manager 99 99

Supervisor 688 680

Senior Operator 7.629 7.669

Operator 9.450 9.390


Jumlah 17.890 17.862

Sumber: Laporan Tahunan 2016 PT. SRITEX.

Tabel komposisi karyawan berdasarkan tingkat pendidikan.

Uraian Tahun 2016 Tahun 2015

Strata 2 7 7

Strata 1 862 854

Diploma (D3) 542 532

SMU dan sederajat 16.279 16.269

Di bawah SMU 200 200

Jumlah 17.890 17.862

Sumber: Laporan Tahunan 2016 PT. SRITEX.

Tabel komposisi karyawan berdasarkan usia.

Uraian Tahun 2016 Tahun 2015

>50 604 604

41-50 3.106 3.106

31-40 3.189 3.171

21-30 4.495 4.485

<21 6.496 6.496

Jumlah 17.890 17.862

Sumber: Laporan Tahunan 2016 PT. SRITEX.


Tabel komposisi karyawan berdasarkan domisili.

Uraian Tahun 2016 Tahun 2015

Sukoharjo 6.485 6.481

Klaten 3.741 3.741

Wonogiri 3.214 3.212

Karanganyar 593 591

Gunung Kidul 701 701

Boyolali 486 486

Sragen 426 426

Solo 293 273

Daerah lain 1.951 1.951

Jumlah 17.890 17.862

Sumber: Laporan Tahunan 2016 PT. SRITEX.

Jam kerja yang digunakan ada 3 shif yaitu:

1. Mulai jam 07.00 WIB s/d 14.00 WIB.

2. Mulai jam 14.00 WIB s/d 22.00 WIB.

3. Mulai jam 22.00 WIB s/d 07.00 WIB.

Karyawan PT. SRITEX tidak pernah melakukan demo, karena perusahaan

sudah menanamkan semboyan “Trilogi” dan “Tri Dharma” kepada mereka.

Trilogi :

1. Perusahaan adalah sawah ladang kita.


2. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari

ini.

3. Kita terikat sebagai keluarga besar Sritex yang mengutamakan persatuan dan

kesatuan.

Tridharma :

1. Melu Handarbeni (ikut merasa memiliki).

2. Melu Hangrungkebi (ikut bertanggung jawab).

3. Mulat Sariro Hangrosowani (selalu mawas diri).

Selain itu, mereka juga ditanamkan jiwa disiplin dengan mengikuti upacara

setiap bulan tanggal 17 yang diikuti oleh 2.000 karyawan dan upacara untuk

memperingati Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus yang diikuti

oleh 25.000 karyawan.

D. Segmen Pasar.

Segmentasi pasar dari PT. SRITEX adalah pasar domestik, peritel besar

dan kecil di bidang fashion, lembaga Pemerintah, instansi swasta dan lembaga

militer dalam negeri maupun luar negeri.

E. Wilayah Pemasaran.

Cakupan wilayah pemasaran dari PT. SRITEX adalah :

1. Dalam Negeri: meliputi pasar domestik, lembaga Pemerintah, dan instansi

swasta.
2. Luar Negeri: meliputi Negara anggota NATO dan 30 negara lainnya, seperti

Jerman, Austria, Inggris, Australia, Uni Emirat Arab dan Korea Selatan.

Adapun sistem pemasaran yang digunakan PT. SRITEX adalah:

1. Penjualan langsung (direct selling).

2. Penjualan dengan pesanan (order).

3. Ekspor.

Sedangkan strategi pemasaran yang digunakan adalah:

1. Iklan: lewat media masa, contoh: majalah di luar negeri maupun media masa

dalam negeri.

2. Forder: media iklan yang dibuat sendiri untuk dibagikan, baik ke biro-biro

perjalanan maupun langsung kepada pengunjung.

3. Kerja sama yang bersifat intern: dengan pemasangan spanduk, pamflet pada

kegiatan seminar.

F. Lain-lain.

1. Struktur Organisasi PT. SRITEX.

Komisaris Utama
Susyana Lukminto
KOMITE AUDIT
Komisaris Ketua
Megawati B. Lukminto Prof Ir Sudjarwadi M.Eng. PhD
Anggota
Komisaris Independen
Ida Bagus Oka Nila, Yose Rizal
Prof. Ir. Sudjarwadi M.Eng. PhD

KOMITE GCG
Ketua
DIREKTUR UTAMA Ida Bagus Oka Nila
Anggota
Iwan Setiawan Lukminto
Dr M Nasir Tamara MA Msc, Dadang
Setiawan
WAKIL DIREKTUR UTAMA
Iwan Kurniawan Lukminto
KOMITE INVESTASI
Ketua
Allan Moran Severino
Anggota
Arif Santoso, Christanto Kusuma Nugraha

KOMITE HUMAN CAPITAL


Ketua
Dadang Setiawan
Anggota
SEKRETARIS Sri Saptono Basuki, Bagus Wiratama
PERUSAHAAN
Welly Salam

Direktur Independen Direktur Operasi Direktur Keuangan Direktur Pemasaran Direktur Produksi
Dr M Nasir Tamara MA Msc Eddy Prasetyo Salim Allan Moran Severino Arief Halim Phalguni Mukhopadhyay

GM Penenunan /
GM Corporate GM Legal GM Keuangan GM Garmen Weaving
Affair Adi Teguh Wibowo Arif Santoso (Liana Han) Chaturvedi Devendra
Adi Sugandi Nath

GM Teknologi GM Akuntansi GM Finishing


GM CSR Informasi Istanto Christian GM Pemerintah & Rinekso Agung
Sri Saptono Basuki Tan Djien Ping Institusi Lainnya Wibowo
Bintoro
Dibyoseputro
GM Procurement
Margaret Seanny GM Treasury GM Konveksi
Christanto Kusuma Kotta Madhusudhan
Swandinata Nugraha GM Benang &
Kain
Naresh Kumar Shah
GM Sumber Daya &
Manusia Budi Santoso
Dadang Setiawan GM PPIC
Milagros Nayve
Quejano (Miles)

GM Riset &
Gambar II.F.1 Struktur Organisasi Pengembangan
/ Research and
Sumber: PT. Sri Rejeki Isman Tbk Development
Ajai Kumar Mishra
Laporan Tahunan 2016
GM Pemintalan /
Spinning
H.M. Nurwahidin

2. Analisis dan Pembahasan Kinerja Keuangan PT. SRITEX.

Analisis dan pembahasan kinerja keuangan ini dibuat berdasarkan

informasi yang diperoleh dari Laporan Keuangan PT. SRITEX yang berakhir

pada 31 Desember 2016 dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik

Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan (Anggota BDO Internasional)


yang ditunjuk perusahaan. Laporan keuangan perusahaan telah memperoleh

pendapat wajar dalam semua hal yang material.

Berikut ini adalah laporan posisi keuangan konsolidasian PT. SRITEX.

Tabel Posisi Keuangan (dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali


persentase).
Keterangan 2016 2015 Pertumbuhan
Nominal %
Aset Lancar 378.025 323.138 54.887 17,0%

Aset Tidak Lancar 569.145 460.209 108.936 23,7%

Total Aset 947.170 783.347 163.823 20,9%

Liabilitas Jangka Pendek 123.528 67.155 56.373 83,9%

Liabilitas Jangka Panjang 492.532 439.450 53.082 12,1%

Total Liabilitas 616.060 506.606 109.454 21,6%

Total Ekuitas 331.110 276.741 54.369 19,6%

Total Liabiltas & Ekuitas 947.170 783.347 163.823 20,9%

Sumber: Laporan Tahunan 2016 PT. SRITEX.

3. Prestasi dan Penghargaan yang pernah diperoleh PT. SRITEX.

a. Sertifikat ISO 14001 pada tahun 2004.

Manufacture of Garment (Spinning, Weaving, Finishing, Garment) and

Associate Utilities.

b. Penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) pada tahun 2007.

1). Mempunyai desain lebih dari 300.000 motif kain.

2). Memproduksi seragam militer untuk 16 negara.


3). Paling banyak mengadakan upacara rutin dalam setahun setiap

tanggal 17.

c. Sertifikat ISO 9001 pada tahun 2008.

For the following activities spinning, weaving, dying, printing and garment

industry.

d. Penghargaan hasil Pilihan Konsumen Regional Solo Raya “Excellent

Brand Award” pada tahun 2012.

e. PT. Sri Rejeki Isman Tbk resmi mencatatkan saham perdananya (dengan

kode SRIL) di Bursa Efek Indonesia.

f. Pada tahun 2014, Iwan Setiawan Lukminto meraih Businessman of the

Year dari Majalah Folbes dan EY Entrepreneur of the Year 2014.

g. Penghargaan yang diterima pada tahun 2015 :

1). Penghargaan dari MURI dengan kategori “Pemrakarsa dan

Penyelenggara Penciptaan Investor Saham Terbanyak dalam Satu

Perusahaan”.

2). Penerimaan Anugerah Nasional Kekayaan Intelektual dalam kategori

IP Enterprise Trophy dari WIPO (Word Intellectual Property

Organization).

3). Penghargaan sebagai “Top Perfoming Listed Companies Sektor

Tekstil dan Garment” dari Majalah Investor.

4). Prestasi yang dicapai pada tahun 2015 adalah peresmian perluasan

Sritex oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan


Kebudayaan: Ibu Puan Maharani dan Menteri Perindustrian: Bapak

Saleh Husein.

h. Penghargaan yang diterima pada tahun 2016:

1). Penghargaan Best Perfomance Listed Companies dari Majalah

Investor.

2). Penghargaan Best Enterprise Achievers untuk kategori Local Giants

dari Obsession Media Group.

3). Penghargaan sebagai emiten terbaik sektor aneka industri pada Bisnis

Indonesia Awards.

4). Prestasi yang dicapai pada tahun 2016 adalah sukses menerbitkan

obligasi global senilai USD350 juta dengan bunga 8,25% yang jatuh

tempo pada tahun 2021.

4. Pengolahan air limbah PT. SRITEX.

PT. SRITEX menyadari bahwa sebuah kehidupan yang berkualitas dan

berkelanjutan tidak hanya mementingkan sisi ekonomi dan sosial saja, namun

juga memastikan kelestarian lingkungan hidup terjaga dengan baik. Dalam

rangka mewujudkan konsep sustainable development secara lengkap,

PT. SRITEX mengaktifkan kegiatan CSR yang bermanfaat dalam jangka

panjang seiring pertumbuhan perusahaan yang berkesinambungan. Dalam

mengimplementasikan konsep CSR, perusahaan menjadikan ISO 26000

sebagai standar acuan.


Dengan menjadikan aspek sosial dan lingkungan sebagai pertimbangan

utama untuk setiap pengambilan keputusan dan berani

mempertanggungjawabkan dampak dari setiap aktivitas perusahaan, Sritex

berupaya merealisasikan komitmennya sebagai Corporate Active Citizen.

PT. SRITEX telah melakukan serangkaian program jangka panjang terkait

kegiatan CSR di bidang lingkungan hidup yang didedikasikan untuk

kesejahteraan masyarakat. Sebagian di antara program tersebut bahkan sudah

dimulai sejak tahun 1992, antara lain :

a. Perlindungan ekologi merupakan kunci utama dibalik inovasi Sritex dalam

hal pengelolaan air limbah. Sritex secara berkesinambungan meningkatkan

teknologi pengelolaan air limbah dalam rangka memproses sisa limbah dan

memastikan sesuai dengan peraturan pengelolaan lingkungan internasional.

Pengolahan limbah (Waste Water Treatment Program 1-2) dan tempat

pembuangan sampah internal yang telah memperoleh ISO 9001:2008,

ISO 14001:2004, Propher Kementerian Lingkungan Hidup serta lolos dari

audit NATO (Sertifiksi BUndeswehr Jerman).

b. Penyediaan air bersih untuk masyarakat Sukoharjo dan bantuan pengairan

sawah melalui pompa Bengawan Solo (sejak 2009).

c. Dalam rangka peringatan bulan lingkungan hidup, Perseroan melakukan

rangkaian kegiatan meliputi :

1). Bersih sungai, penanaman bibit pohon, dan tebar benih ikan.

2). Pembersihan saluran irigasi pengairan di sekitar lingkungan pabrik.


3). Pembersihan lingkungan dan penanaman bibit pohon.

4). Pembersihan area tempat sampah, selokan dan pintu-pintu air.

d. Perseroan juga memberikan bantuan berupa 50 srumbung pelindung

tanaman yang telah terpasang di jalan-jalan protocol Kabupaten Sukoharjo.

Pemberian bantuan ini merupakan wujud dukungan Perseroan terkait upaya

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo memenangkan penghargaan Adipura.


BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Kegiatan Saat Kunjungan Industri.

Kunjungan industri dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 Desember

2017 jam 08.30 WIB di PT. Sri Rejeki Isman Tbk yang beralamat di Jl.

Samanhudi 88 Jetis, Sukoharjo, Solo-Jawa Tengah.

Pada kunjungan tersebut, seluruh mahasiswa STIE YPPI Rembang yang

didampingi oleh Bp. Maslichan, SE,MM dan Ibu. Anik Nur Hidayati, SE,MM

selaku Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen Operasional 2 disambut oleh

dua orang karyawan perwakilan PT. SRITEX. Beliau menjelaskan berbagai hal

tentang PT. SRITEX mulai dari sejarah SRITEX, kegiatan proses produksi, hasil

produksi, pemasaran, sumber daya manusia, penghargaan yang diperoleh dan

pengolahan limbah. Selain penjelasan secara lisan, Beliau juga melengkapi

dengan memutarkan video tentang PT. SRITEX sehingga data yang diperoleh

mahasiswa lebih lengkap. Setelah sesi penjelasan selesai, Beliau memberi

kesempatan kepada mahasiswa untuk mengajukan pertanyaan seputar PT.

SRITEX. Ada 4 orang perwakilan mahasiswa yang mengajukan pertanyaan.

Adapun pertanyaan yang diajukan adalah bagaimana SRITEX dipercaya Negara

NATO, bagaimana perekrutan tenaga kerja di PT. SRITEX, bagaimana sistem

kerja bagi karyawan PT. SRITEX dan bagaimana tindakan perusahaan bila

ada kegagalan proses produksi.


Setelah sesi tanya jawab selesai, pada jam 10.15 WIB – 11.00 WIB kami

diajak untuk melihat divisi garment. Pada divisi tersebut, kami dapat melihat

berbagai kain yang sudah jadi pakaian maupun yang masih dalam proses

pengguntingan dan penjahitan. Kami mengitari seluruh divisi garment sambil

melihat karyawan yang melakukan senam “sajojo”.

Selanjutnya kami diajak untuk melihat divisi garment lainnya yaitu ke fashion

village (showroom). Pada divisi ini, tersedia pakaian jadi untuk pria dan wanita

baik untuk anak-anak maupun orang dewasa dengan berbagai ukuran. Sambil

melihat hasil dari divisi garmen ini, kami juga membelinya untuk dipakai sendiri

maupun sebagai oleh-oleh. Tepat pada jam 12.00 WIB kunjungan industri

selesai.

B. Keputusan Manajemen Operasional.

1. Mutu.

Dalam rangka mempertahankan kepuasan pelanggan, SRITEX terus

berusaha meningkatkan kualitas produksi agar sesuai dengan standar

internasional. Kontrol kualitas dimulai di SRITEX setelah menerima bahan

baku dari pemasok untuk memastikan kelayakan produksi. Dari sini, masing-

masing divisi produksi melakukan pemeriksaan kualitas di dalam proses

produksinya oleh petugas yang khusus disiapkan untuk tugas ini. Petugas

dari Production Planning & Inventory Control (PPIC) adalah pihak yang

bertanggung jawab mengawasi seluruh proses produksi untuk masing-


masing divisi. Tanggung jawab PPIC dimulai setelah order diterima dari

pelanggan hingga pada pemeriksaan kualitas akhir untuk memastikan bahwa

kuantitas dan kualitas produk akhir memenuhi pesanan pelanggan dan untuk

memastikan pengiriman yang cepat.

Sebagai hasil dari upaya pengendalian kualitas yang konsisten, Sritex

memiliki sejarah kepuasan pelanggan yang tinggi sebagaimana dibuktikan

dengan tingkat yang rendah untuk produk yang cacat, pengembalian order

dan pengiriman yang terlambat. Selain itu, pesanan dari para klien militer

seperti angkatan bersenjata Jerman, Inggris, Belanda dan negara-negara

NATO lainnya merupakan sebuah kesaksian tersendiri akan kualitas produk

Sritex.

2. Desain Barang/Jasa.

PT. SRITEX bergerak dalam bidang tekstil yang sudah memproduksi

lebih dari 300.000 desain dan 6 diantaranya merupakan desain pakaian

militer.

Mengandalkan jumlah desain yang sudah mencapai ratusan ribu jenis

ditambah dengan inovasi yang dikembangkan melalui Divisi Reseach &

Development, Sritex memberikan berbagai alternative dan memberikan

solusi pada pelanggan untuk memenuhi kebutuhannya. Misalnya ketika

pelanggan tidak memiliki sampel, bagian desain di perusahaan akan

membantu memilihkan warna dan pola yang sesuai. Hal itu sering terjadi

dalam Divisi Finishing dan Garment. Lebih dari itu, perusahaan juga dapat
memberikan pelayanan seandainya pelanggan membutuhkan benang dan

greige jenis tertentu.

3. Desain Proses dan Kapasitas.

Untuk desain yang lebih rumit dan membutuhkan pengembangan

desain baru, terutama untuk jenis seragam militer yang canggih, proses yang

dijalankan perusahaan cukup panjang namun tetap efektif. Mulai dari

pengembangan desain baru, penentuan jenis benang dan warna hingga

pengujian produk sampel yang membutuhkan kerja sama lintas divisi.

Inilah salah satu keunggulan kompetitif Sritex sebagai sebuah perusahaan

tekstil garmen yang terintegrasi secara vertikal. Selain itu, integrasi vertikal

memungkinkan Sritex untuk menerapkan struktur biaya yang efisien dan

harga yang kompetitif karena skala ekonomi yang telah terpenuhi.

4. Seleksi Lokasi.

Lokasi geografis dan fasilititas produksi Sritex letaknya tidak jauh dari

pelabuhan laut di Semarang, yang tentu saja berkontribusi terhadap

efeisiensi waktu dan biaya transportasi dalam proses pengiriman produk dari

dan keluar pabrik.

5. Desain Tata Letak.

Sritex merupakan salah satu produsen tekstil yang terintegrasi secara

vertikal terbesar di Asia Tenggara dengan reputasi dan catatan sukses yang

kuat. Keuntungan yang diperoleh dari produksi yang terintegrasi adalah

adanya kontrol kuallitas yang konsisten, waktu tempuh lebih pendek serta
meningkatnya efisiensi biaya operasional yang memungkinkan perusahaan

menetapkan kebijakan harga yang lebih kompetitif. Keberadaan benang,

kain mentah, kain jadi dan pakaian jadi yang lokasinya berdekatan

memungkinkan Sritex untuk memonitor setiap langkah dari proses produksi

dari penerimaan bahan baku hingga pada kemasan pakaian jadi untuk

keperluan fashion dan seragam secara konsisten.

6. Manusia dan Sistem Kerja.

Basis produksi Sritex terletak di Propinsi Jawa Tengah, sebuah

wilayah di Indonesia yang dipenuhi dengan suplai tenaga kerja terampil

dengan upah yang kompetitif dibandingkan dengan negara-negara

pengekspor tekstil garmen lainnya di Asia Tenggara dan Cina. Menurut

Economist Intelligence Unit, Indonesia memiliki jumlah tenaga kerja yang

besar, muda dan berbiaya rendah diantara negara Asia lainnya. Lokasi

geografis dan pasokam tenaga kerja yang terampil dan relatif kompetitif

dibandingkan wilayah lain di Indonesia telah berkontribusi langsung

terhadap terpenuhinya kualitas dan kuantitas produk yang dibutuhkan

pelanggan dengan mempertahankan struktur biaya rendah dan margin

keuntungan yang sehat.

7. Manajemen dan Rantai Pasokan.

Model bisnis yang dimiliki Perseroan mengurangi ketergantungan

pada pemasok pihak ketiga secara signifikan. Integrasi produksi di Sritex

membawa pengaruh pada pengurangan lead time produksi dan biaya logistik
karena tidak harus bergerak dari satu proses produksi ke proses produksi

berikutnya di tempat yang berbeda. Integrasi vetikal juga menghindarkan

Sritex dari keharusan untuk mendapatkan penawaran dari berbagai produsen

hulu sebelum mengirimkan penawaran kepada pelanggan. Hal ini

memungkinkan Sritex untuk merespon lebih cepat ketika berpartisipasi

dalam tender yang kompetitif. Keunggulan ini membantu meningkatkan

kecepatan pengiriman termasuk untuk pesanan dalam satuan pengiriman

yang lebih kecil.

8. Persediaan.

Guna memenuhi permintaan dari pelanggan domestik dan

internasional, Sritex berencana menambah kapasitas produksi. Sedangkan

rencana diversifikasi, Sritex akan mengembangkan produknya terutama di

seragam militer, produk militer, seragam kerja dan produk fashion. Para

pelanggan Sritex termasuk diantaranya adalah produsen-produsen terbesar di

dunia di wilayah hilir industri tekstil-garmen seperti yang berasal dari India

dan Tiongkok termasuk para pemilik ritel terkenal. Sritex adalah salah satu

dari hanya beberapa pemasok di luar Eropa yang mendapat sertifikasi untuk

memproduksi seragam milter Jerman dan negara NATO lainnya.

9. Penjadwalan.

Kualitas sumber daya manusia yang handal sebagai aset yang penting

untuk menunjang operasional bisnis dalam bidang teknologi informasi.

Untuk itu, Perseroan melakukan proses perekrutan sumber daya manusia


dalam bidang teknologi informasi melalui seleksi yang ketat dan kompetitif

guna memastikan calon karyawan yang direkrut memiliki level kompetensi

sesuai standar yang sudah ditetapkan. Secara berkala PT. SRITEX juga

melakukan pelatihan eksternal maupun internal, baik dalam area teknis

maupun non teknis untuk meningkatkan kompetensi setiap individu sesuai

dengan arah pengembangan system di lingkungan Perseroan. Perusahaan

juga menjalin kerja sama dengan salah satu mitra strategis untuk melakukan

pelatihan yang memberikan pengetahuan dan perspektif baru karyawan.

Dengan memahami integrasi proses bisnis, sumber daya manusia dalam

bidang teknologi informasi diharapkan mampu membuat perencanaan

strategis terkait penerapan teknologi informasi dan mampu melakukan

perubahan serta modifikasi alur proses bisnis.

PT. SRITEX juga menyelenggarakan program ATM untuk

mengevaluasi kekuatan dan kelemahan karyawan dan para manajer secara

umum. Program ini dijalankan untuk membentuk karakter peserta yang kuat.

PT. SRITEX juga telah merancang program-program pendidikan dan

pelatihan sumber daya manusia ke depan agar selalu relevan atau sesuai

dengan kebutuhan untuk menjawab dan mengantisipasi berbagai tantangan

lainnya yang akan muncul pada masa mendatang.

10. Pemeliharaan.

PT. SRITEX melakukan strategi yang sangat cerdas dalam melengkapi

mesin-mesin produksinya. PT. SRITEX benar-benar mempelajari


karakteristik setiap mesin yang dibelinya dari mancanegara seperti Italia,

Jepang, Jerman, Swiss dan Republik Rakyat Cina yang merupakan produsen

mesin-mesin tekstil dan garment handal. Tetapi mesin-mesin tersebut tetap

memiliki kelemahan dan keunggulan masing-masing, dalam hal ini

PT. SRITEX melakukan penggabungan bagian mesin-mesin sehingga

bagian-bagian mesin buatan suatu negara yang memiliki kelemahan dapat

digantikan oleh bagian-bagian mesin buatan negara lain yang terbukti lebih

dapat menghasilkan hasil akhir yang berkualitas prima.


BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan.

Untuk menjadi pengusaha yang sukses, yang utama bukanlah modal yang

besar yang kita butuhkan, akan tetapi tekadlah yang harus besar. Memulai usaha

dari kecil, apabila kita ulet dalam berusaha maka usaha itu bisa menjadi usaha

yang besar hingga merambah pasar internasional. Seperti halnya PT. SRITEX,

yang dulunya hanya kios kecil di pasar Klewer Solo, kini telah menjadi

perusahaan tekstil terbesar dan terpercaya di Asia Tenggara. Perusahaan ini telah

dipercaya oleh berbagai negara di dunia untuk membuat pakaian seragam bagi

angkatan bersenjata. Dan produk tekstil yang dipakai di berbagai negara di dunia
dengan nama produk ternama ternyata adalah hasil produksi PT. SRITEX. Ini

merupakan suatu kebanggaan bagi dunia pertekstilan Indonesia.

Semoga kunjungan industri ini dapat menambah pengetahuan, wawasan

dan pengalaman serta memotivasi mahasiswa lebih aktif dan kreatif untuk

menjadi wirausahawan sukses.

B. Saran.

Seharusnya pihak perusahaan memberikan ijin kepada mahasiswa untuk

melihat seluruh proses produksi dari masing-masing divisi, sehingga kami lebih

jelas dalam melihat bagaimana kerja keras, kegigihan dan totalitas karyawan

dalam bekerja. Walaupun perusahaan sudah memberikan keterangan yang

lengkap baik secara lisan, pemutaran video maupun data laporan tahunan, tetapi

akan lebih lengkap bila kami dapat melihat langsung praktek kerja dari karyawan

PT. SRITEX.

DAFTAR PUSTAKA

Mamikapriliana22.blogspot.com>2016/03, 11 Desember 2017, 12:35:02.


Sri Rejeki Isman Tbk, PT, Profil Perusahaan, 2017, www.sritex.co.id, 12 Desember
2017, 12:32:05.
Sri Rejeki Isman Tbk, PT, dockul.com_sri-rejeki-isman-sritex, Laporan Tahunan,
2016, 25 Desember 2017, 10:15:08.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar Proses Produksi


Lampiran II.B.1.a Proses Pemintalan (Spinning)
Sumber: Sritex Company Profile, 2017
Lampiran II.B.1.b Proses Penenunan (Weaving)
Sumber: Sritex Company Profile, 2017
Lampiran II.B.1.c Proses Finishing Kain
Sumber: Sritex Company Profile, 2017
Lampiran II.B.1.d Proses Garment (Konveksi)
Sumber: Sritex Company Profile, 2017
Gambar Piagam Penghargaan.

Gambar II.F.3.a Sertifikat ISO 14001-2004


Sumber: Sritex Company Profile, 2017

Gambar II.F.3.c Sertifikat ISO 14001-2008


Sumber: Sritex Company Profile, 2017
Gambar II.F.3.e Sertifikat Saham Perdana
Sumber: Sritex Company Profile, 2017

Gambar II.F.3.b.2 Piagam Penghargaan dari MURI 2007


Sumber: Sritex Company Profile, 2017
Gambar II.F.3.b.3 Piagam Penghargaan dari MURI 2007
Sumber: Sritex Company Profile, 2017

Gambar II.F.3.b.1 Piagam Penghargaan dari MURI 2007


Sumber: Sritex Company Profile, 2017
Gambar II.F.3.h.3 Piagam Penghargaan Top Emiten 2017 Sektor Tekstil dan Garment
Sumber: Sritex Company Profile, 2017

Gambar II.F.3.h.2 Piagam Penghargaan dari Obsession Media Group (OMG)


Sumber: Sritex Company Profile, 2017
Lampiran Kunjungan Industri

Lampiran III.A. di Gedung Serba Guna PT. Sri Rejeki Tbk


Sumber: Dokumentasi Kunjungan Industri 2017

Lampiran III.A di Gedung Serba Guna PT. Sri Rejeki Tbk


Sumber: Dokumentasi Kunjungan Industri 2017
Lampiran III.A Penyerahan Kenang-kenangan dari STIE YPPI Rembang secara simbolis
di Gedung Serba Guna PT. Sri Rejeki Tbk
Sumber: Dokumentasi Kunjungan Industri 2017
Lampiran III.A Foto Bersama di Gedung Serba Guna PT. Sri Rejeki Tbk
Sumber: Dokumentasi Kunjungan Industri 2017

Anda mungkin juga menyukai