Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

DI

PT. SRI REJEKI ISMAN Tbk (PT. SRITEX)

DISUSUN OLEH:
ADILA DWI AL FITRI
KELAS X TKJ
Tahun Pelajaran 2017/2018
SMK MUHAMMADIYAH 2 MUNTILAN
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI


PT SRITEK(SRI REJEKI ISMAN Tbk) SUKOHARJO MALANG

Disusun Oleh:

Adila Dwi Al Fitri (X TKJ/02)

telah memenuhi syarat dan disetujui oleh Guru Pembimbing/Wali Kelas sebgai

laporan kunjungan industri bagi yang bersangkutan.

Muntilan, November 2017

Ketua Program Keahlian Disetujui,


Teknik Komputer dan Jaringan Guru Pembimbing,

Novi Setiaji Panuntun, S.Kom. Sapto Prasetyo. S.Pd.


NBM. 1 NBM.

Mengetahui,
Kepala Sekolah,

Drs. , UNTUNG SUPRIYADI S.pd.I


NBM. 967309
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya untuk kita semua sehingga laporan kunjungan industri ini dapat diselesaikan.
Laporan sederhana ini merupakan salah satu laporan dari rangkaian kegiatan
kunjungan industri ke PT Gamatechno Indonesia yang terletak di Yogyakarta.

Dalam menyusun laporan ini, tentunya masih jauh dari kesempurnaan


sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan. Kami ucapkan
banyak terimakasih kepada Bapak Ibu guru pendamping serta wali kelas X TKJ
yang telah membantu kami selama terksananya kegiatan kunjungan industri dari
awal sampai akhir.

Sekian sedikit pengantar dari kami. Semoga karya sederhana ini berguna bagi
pembaca sekalian. Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Muntilan, 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………… 1
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………. 2
DAFTAR ISI…………………………………………………… 3
KATA PENGANTAR…………………………………………. 5
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Kunjungan Industri……………………... 7
I.2. Tujuan Kunjungan Industri……………………………… 9
I.3. Manfaat Kunjungan Industri…………………………….. 9
I.4. Objek Kunjungan Industri……………………………..... 10
I.5. Waktu dan Tempat Kunjungan Industri………………… 10
BAB II PEMBAHASAN
II.1. Sejarah Berdirinya PT.SRITEX………………………... 12
II.2. Biografi Pendiri PT.SRITEX…………………………... 15
II.3. Visi dan Misi PT. SRITEX……………………………... 17
II.4. Proses Produksi PT. SRITEX…………………………... 17
II.5. Hasil Produksi PT. SRITEX…………………………..... 20
II.6. Sistem Pemasaran PT. SRITEX………………………... 21
II.7. Sumber Daya Manusia PT. SRITEX………………........ 24
II.8. Struktur Organisasi PT. SRITEX……………………..... 24
BAB III PENUTUP
III.1. Kesimpulan…………………………………………..... 26

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Kunjungan Industri


Kunjungan industri merupakan salah satu program yang sudah ditetapkan
oleh SMK MUHAMMADIYAH 2 MUNTILAN guna menyiapkan para siswa dan
siswinya mengenal lebih jauh tentang dunia usaha pada umumnya dan dunia kerja
diluar lapangan pada khususnya.
Kunjungan industri merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang
dilakukan dengan mengunjungi objek–objek perusahaan menengah dan
internasional untuk memperluas wawasan siswa.
Guna mendukung keahlian siswa di Jurusan Akuntansi, maka siswa perlu
dibekali wawasan mengenai praktek kerja secara nyata sesuai dengan ilmu-ilmu
yang diperoleh di sekolahan, dengan melihat secara langsung aktivitas-aktivitas
yang ada pada industri, baik industri manufaktur maupun jasa. Melalui kunjungan
indutri, diharapkan siswa dapat mengenal lingkungan industri secara lebih dekat,
sehingga membantu mereka dalam memahami ilmu yang diperoleh di sekolahan
Dalam kunjungan industri yang dilaksanakan pada tanggal 15
Desember 2015 yang bertempat di PT. SRITEX Sukoharjo - Solo merupakan
bekal siswa dalam rangka survey secara langsung pada dunia industri yang
dimana nantinya akan sangat bermanfaat bagi siswa dalam melakukan kerja
praktek nanti. Dengan kunjungan indutri yang dilaksanakan ini diharapkan siswa
dapat memahami secara kompleks pada lingkungan industri maupun perusahaan.
Dengan adanya kunjungan indutri ini siswa dapat melihat secara nyata
bagaimana di dalam sebuah industri maupun Perusahaan, dengan begitu saat siswa
berhadapan langsung untuk memulai praktek kerja maka siswa sudah setidaknya
mengetahui gambaran-gambaran secara terarah mengenai hal-hal apa saja yang
terjadi dan dilakukan dalam dunia kerja terutama di sebuah perusahaan.
Diharapkan semua siswa dapat benar-benar mengikuti secara menyeluruh
dalam pelaksanaan kunjungan indutri ini sehingga siswa dapat benar-benar paham
mengenai aspek-aspek yang ada dalam sebuah industri maupun perusahaan
sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja praktek nanti disamping juga sebagai
wawasan dan pengetahuan dasar mengenai dunia kerja yang berhubungan dengan
mata pelajaran sekolah sesuai jurusan yang telah ditempuh.
Kunjungan industri itu sendiri tidak boleh di pandang sebelah mata.
Karena pada akhirnya akan memberikan manfaat bagi peserta kunjungan indutri.
Sehingga penulis menyusun laporan ini di maksudkan agar dapat memberikan
gambaran atau menyalurkan hasil dari kunjungan indutri ke pihak yang lain agar
lebih bermanfaat.
Selain itu, laporan kunjungan industri disusun untuk memenuhi tugas
sekolah. Laporan ini juga digunakan untuk memberikan informasi dan
mensosialisasikan “PT. SRITEX“ kepada pembaca, karena “ PT. SRITEX “
merupakan salah satu perusahaan garmen terbesar se Asia Tenggara , selain itu
produk- produk yang dihasilkan berkualitas tinggi.

I.2. Tujuan Kunjungan Industri


a. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan siswa
b. Agar para siswa mengetahui situasi kerja dalam sebuah perusahaan
c. Agar para siswa mengetahui dan faham tentang sistem produksi, sistem
pemasaran, administrasi, sistem akuntansi serta segala sesuatu yang terjadi
di sebuah perusahaan
d. Mendorong siswa agar berminat bekerja di bidang yang diminati
e. Untuk mengetaui proses produksi beserta alat-alatnya dalam sebuah
perusahaan

1. Memberi informasi kepada siswa tentang cara bekerja di perusahaan


2. Sebagai tindak lanjut teori pembelajaran yang selama ini berlangsung di
dalam kelas

I.3. Manfaat Kunjungan Industri


A. Bagi Siswa
 Siswa dapat mengetahui secara langsung proses pekerjaan di suatu
perusahaan
 Siswa dapat mencari gambaran tentang dunia usaha yang paling tepat
 Memupuk kerja keras dan semangat untuk mencari peluang usaha
 Siswa akan lebih bersungguh-sungguh dalam belajar karena
menyadari bahwa dunia usaha tidaklah mudah
 Siswa dapat mengajukan berbagai pertanyaan dan mendapatkan
jawaban secara langsung dari perusahaan
 Dapat mendorong siswa untuk berjiwa wirausaha
 Memperoleh tambahan ilmu pengetauan dan wawasan dari
perusahaan
B. Bagi Sekolah
 Merealisasikan salah satu progam sekolah, yaitu kunjungan industri
 Sekolah dapat mempererat tali persaudaraan dengan tempat kunjungan
indutri
 Sebagai tempat memperkenalkan sekolah ke dunia luar
 Dapat menyalurkan para siswa untuk bekerja di tempat kunjungan
indutri
C. Bagi Industri atau Perusahaan
 Dapat menjalin hubungan kerja dengan sekolah
 Dapat melakukan rekrutmen karyawan dari sekolah
 Dapat memperkenalkan hasil produksi perusahaan kepada
masyarakat, khususnya pada peserta kunjungan indutri

I.4. Objek Kunjungan Industri


Objek kunjungan industri yang dilakukan siswa-siswi kelas X SMK
MUHAMMADIYAH 2 MUNTILAN tahun pelajaran 2017/1218adalah sebagai
berikut :
 PT. SRI REJEKI ISMAN Tbk (PT. SRITEX) Sukoharjo, Solo, Jawa
Tengah
I.5. Wuktu dan Tempat Kunjungan Industri
 Waktu Kunjungan Industri
Kunjungan industri dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 04 Oktober 2017
 Tempat Kunjungan Industri
Yang menjadi tempat kunjungan industri adalah PT. SRI REJEKI ISMAN
Tbk (PT.SRITEX) Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah

BAB II
PEMBAHASAN

II.1. Sejarah Berdirinya PT. SRITEX


PT. Sri Rejeki Isman (SRITEX) yang beralamatkan di Jl. Samanhudi
88 Jetis, Ds.Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah, sekarang menjadi pabrik tekstil
terpadu dengan mesin paling modern . Dibalik semangat tinggi untuk inovasi ,
terdapat sebuah perjalanan panjang . SRITEX dimulai sebagai sebuah perusahaan
perdagangan yakni “ Sri Rejeki “ yang didirikan pada 1966 dipasar klewer, Solo,
Jawa Tengah oleh H.M Lukminto.
Dari menjual produk-produk tekstil, perlahan SRITEX mempelajari proses
produksi hingga akhirnya menghasilkan sendiri produk tekstil. Dengan
keuntungan yang dimiliki, tahun 1968 Lukminto membangun pabrik tekstil di
Solo. Perusahaan kecil ini diperluas dengan memproduksi kain yang dikelantang
dan dicelup dalam pabrik pertama di Baturono 81A, Solo. Perusahaan ini terdaftar
di Departemen Perindustrian Jawa Tengah pada 30 Agustus 1974 dan kemudian
muncul dari U.D. ( Usaha Dagang- Trading Company ) ke sebuah PT ( Perseroan
Terbatas – Limited Company ) berdasarkan Akta Notaris No. 48 22 mei 1978 .
Perusahaan telah secara resmi berubah nama menjadi PT. Sri Rejeki Isman di 16
oktober 1978
PT SRI REJEKI ISMAN kemudian memperluas untuk memintal dan
menenun pada tanggal 8 mei 1982. Pada tahun 1989 PT SRITEK menambah satu
unit mesin baru dan lebih modern PT SRITEK menggunakan peralatan yang
modern seperti di bawah ini :
1. Mesin pemintal.
Jumlah mesin pemintal pada perusahaan ini berjumlah 3 unit ,mesin ini
berfungsi untuk memproses bahan baku kapas menjadi benang.kapasitas
produksi ini sekitar 6.000 bait atau bulan (1 bait:400).
2. Mesin tenun.
Mesin ini berjumlah 5 unit,mesin ini berfungsi sebagai alat untuk memproses
benang menjadi kain dan mesin ini di gunakan untuk memproduksi jet dan
jeen. Kapasitas produksi mesin ini kurang lebih 7,5 juta m per bulan.
3. Mesin finishing.
Pada perusahaan tekstile ini jumlah mesin finishing berjumlah 3 unit,mesin ini
berfungsi untuk memproses penyempurnaan kain.
4. Mesin printing.
Mesin ini berjumlah 3 unit, mesin ini berfungsi untuk member corak atau
motif.
5. Mesin Garment.
Jumlah mesin ini ada 2 unit, mesin ini berfungsi untuk memproduksi pakalan
jadi dengan menggunakan 2900 mesin jahit.
Di tahun 1992 SRITEX memperbesar pabrik dan prosuksi besar-besaran
serta telah menjadi produsen tekstil garment terintegrasi dengan memiliki empat
lini produksi mulai dari pemintalan, penenunan, pencetakan-pencelupan dan
garment. Mereka mulai memproduksi pakaian militer untuk kebutuhan TNI, Polri,
dan PNS
SRITEX selanjutnya mulai memasuki bisnis pembuatan seragam dan pada
tahun 1994 di percaya untuk mebuat seragam militer Jerman yang terkenal dengan
standart kendali mutunya yang tinggi dan kemudian, merambah ke sejumlah
negara North Atlantic Treaty Organization (NATO) lainnya. SRITEX telah
mengantongi sertifikat dan organisasi pakta pertahanan Atlantik Utara itu.
Pesanan dari negara lainpun berdatangan
Lepas dari krisis finansial Asia pada tahun 1998, SRITEX kemudian
menjadi semakin kuat dan berhasil melipat gandakan pertumbuhannya. Tahun
2001, pertumbuhan SRITEX telah berkembang menjadi 8 kali lebih besar
dibandingakn dengan tahun 1992. Ketika pertama menjadi perusahaan tekstil
garment terpadu. Krisis berikutnya, di tahun 2008 juga berhasil di lalui dengan
selamat, karena strategi pemasaran yang jitu dan dengan diversifikasi pasar yang
berimbang antara pasar domestik dan internasional. Bahkan setahun sebelum
menjadi perusahaan terbuka dan mencatatkan sahamnya di bursa efek Indonesia di
pertengahan tahun 2013. SRITEX telah mampu menggandakan pertumbuhan dan
kinerjanya di bandingkan pada 2008. Tepat pada tahun 2013 PT.SRITEX resmi
menjadi perusahaan terbuka.
Proses regenerasi dalam tubuh SRITEX telah pula berjalan dengan mulus.
Sejak tahun 2006 pucuk pimpinan tertinggi telah diserahakn pada Iwan Setiawan
Lukminto yang telah terjun dalam manajement perusahaan sejak 1997, hampir
bersamaan waktunya dengan merebaknya finansial Asia. Dibawah kepemimpinan
Iwan yang menjadi businessmen of dear menurut majalah For Best Indonesia,
edisi januari 2014 SRITEX telah memiliki 9 pabrik spinning, 3 pabrik weaving, 3
pabrik dyeing/printing, dan 7 pabrik garment. Untuk menjalankan semua itu , PT
Sri Rejeki Isman terletak dibeberapa property diarea sekitar 130 hektar dan
mempekerjakan sekitar 25000 orang
Berawal dari perusahaan dagang keluarga yang di operasikan secara
tradisional, kini SRITEX telah berubah menjadi perusahaan modern yang
memperkerjakan tenaga-tenaga professional dari dalam negeri maupun dari manca
negara seperti Korea Selatan, Filipina, India, Jerman, maupun Cina. Sejumlah
peritel besar dan modern termasuk H&M, Uniqlo dan Guess merupakan para
pelanggannya.
Prestasi SRITEX tidak hanya mencangkup aspek bisnis. SRITEX telah
empat kali diberikan oleh MURI (Museum Rekor Indonesia). Pada tahun 1995
Sritek membuat rekor baru mengadakan upacara bendera yang diikuti paling
banyak peserta. Pada tahun 2007 Sritek dibuat 3 penghargaan MURI sebagai
perusahaan yang :
1. Mempunyai desain lebih dari 3000 motif kain
2. Memproduksi seragam militer untuk 16 negara
3. Paling banyak mengadakan upacara rutin dalam setahun setiap tanggal 17.

II.2. Biografi Pendiri PT. SRITEX


Pendiri PT. SRITEX adalah H. Muhammad Lukminto atau yang lebih di
kenal dengan H.M. Lukminto lahir di Jombang, pada tanggal 1 Juni 1946 dan
meninggal di Singapura, 5 Februari 2014 pada umur 67 tahun merupakan seorang
pebisnis Indonesia yang telah berhasil dan sukses mendirikan pabrik teksil yang
bernama PT. SRI REJEKI ISMAN atau PT. SRITEX.
Dia menikah dengan seorang wanita yang dulunya adalah teman satu
kelasnya, bermana Susyana sekarang memegang bagian keuangan di PT.SRITEX.
Mereka menikah di Kertosono pada tanggal 24 Oktober 1969 dan di karunia 5
orang anak. Bernama Vonny Imelda, Iwan Setiwan Lukminto, Lenny Imelda,
Iwan Kurniawan Lukminto, Margaret Imelda. Saat ini Iwan Setiawan Lukminto
menjadi Direktur Utama PT. SRITEX, dan Iwan Kurniawan Lukminto menjadi
Wakil Direktur Utama PT. SRITEX
Dulu H.M Lukminto hanyalah pedagang kecil di pasar Klewer, Solo.
Dengan kiosnya yang bernama “SRI REJEKI”. Semua bermula ada tahun 1966,
H.M. Lukminto diberi modal ayahnya Rp. 100.000. Ayahnya berkata “Silakan
uang ini kamu pergunakan untuk modal berdagang. Jika kamu berhasil dengan
uang seratus ribu ini maka aku tidak akan meminta hasilnya. Tetapi jika kamu
tidak bisa memanfaatkan uang seratus ribu ini, aku tidak akan memberimu modal
berdagang lagi.”
Dengan segenap usaha dan perjuangan, H.M. Lukminto berhasil berdagang
batik di pasar klewer. Ia bermimpi untuk membuat pabrik. Akhirnya di Solo ia
dapat mendirikan pabrik yang pada saat itu masih sekedar pabrik printing dan
celup. Karena tata ruang kota Solo kecil dan tidak memungkinkan akhirnya Bapak
Lukminto harus memindahkan perusahaannya ke suatu daerah dekat Solo dan
pada tahun 1994 beliau memindahkan perusahaan ke desa Sukoharjo ,pada saat itu
luas perusahaan+5.500 m persegi dengan karyawan berjumlah 200 orang.
Akhir hayatnya, H.M Lukminto menghembuskan nafas terakhirnya di
Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. Rabu, 5 Februari 2014 pukul 21.40
waktu setempat atau pukul 20.40 WIB di usia ke-67. Kepulangan Lukminto yang
meninggal karena penyakit yang di deritanya ini membuat keluarga besar
SRITEX terkejut.

II.3. Visi Dan Misi PT.SRITEX


Visi :
Menjadi mitra yang paling inofvtif dalam menyediakan produk dan layanan paling
berkualitas untuk keperluan militer, lembaga pemerintahan dan swasta.
Misi :
a. Menggunakan teknologi modern yang mampu menghasilkan produk di
layanan berkualitas tinggi untuk memenuhi berbagai kebutuhan clien
b. Menjadi sebuah perusahaan yang berkualitas pada keuntungan dan
pertumbuhan bagi para pemangku kepentingan
c. Menciptakan lingkungan tenaga kerja yang kondusif dan efektif dengan cara
membangun budaya perusahaan yang selalu berusaha keras dalam
mengembangkan diri dan intregasi yang bersinergi.
d. Memberikan konstribusi dalam mengembangkan bidang ekonomi dan sosial
bagi masyarakat SRITEX

II.4. Proses Produksi PT SRITEX


1. Proses Produksi
Sebagai sebuah perusahaan terintegrasi, Sritex dapat memproduksi
rangkaian produk dari benang, kain mentah, kain jadi hingga pakaian jadi atau
garmen, termasuk di dalamnya seragam dan beragam baju untuk pria dan wanita.
Proses produksi SRITEX terbagi dalam empat
divisi: Spinning, Weaving, Finishingdan Garment.

a. Pemintalan (Spinning)
Pembagian berputar mengubah serat menjadi benang. SRITEX terus
meningkatkan produksi melalui peningkatan dengan negara terbaru dari mesin &
teknologi seni.Terdiri dari 9 pabrik pemintalan dengan total 4.000
karyawan.Pembagian berputar didukung oleh 2.500 mesin dengan lebih dari
320.000 cincin spindle & mesin dimodifikasi diimpor dari Asia & Eropa.
Kapasitas produksi 353.000 bal benang / tahun.

b. Penenunan (Weaving)
Tenun, mengubah benang menjadi kain.menggunakan teknologi yang luar
biasa untuk menghasilkan berbagai jenis kain dengan ringan, menengah dan
kontruksi berat.
Terdiri dari 4.000 karyawan dengan 2.600 mesin tenun, termasuk alat
tenun kecepatan tinggi.Kapasitas produksi adalah 120.000.000 meter kain/tahun.

c. Pencelupan dan Percetakan (Finishing)


Dengan lebih dari 45 tahun pengalaman dalam pencelupan dan Percetakan,
SRITEX telah menjadi model peran dunia perusahaan tekstil berkelas. Pencelupan
& pencetakan mengubah kain mentah menjadi kain jadi. Terdiri dari 1.000
karyawan dan didukung oleh 3 jalur produksi pencelupan, 9 mesin cetak rotary, 12
mesin jet pencelupan, 9 mesin stenter dengan kapasitas produksi 120.000.000
meter / tahun.

d. Garment
SRITEX telah berhasil menyelesaikan "supermall," perusahaan tekstil
kelas dunia dengan membentuk satuan Garmentnya.Divisi Garment mengubah
kain menjadi pakaian siap pakai.Terdiri dari 7.000 karyawan di 10 unit garment
didukung oleh 6.350 mesin. Kapasitas produksi 8.200.000 buah garment siap
pakai / tahun.

Hal-hal penting yang di perhatikan dalam proses prosuksi PT. SRITEX


antara lain :
a. Kualitas
Sritex memiliki sejarah lama berjalan memberikan standar yang tinggi dan
kualitas produk dalam industri tekstil. Ini upaya menyatukan keunggulan dalam
sumber daya manusia, mesin, material dan manajemen yang memungkinkan
Sritex mempertahankan dan menarik pelanggan. SRITEX percaya bahwa kualitas
orang akan membawa kualitas proses yang menghasilkan produk yang baik.
b. Produk Diversivikasi
Integrasi vertikal SRITEX untuk proses hulu dan hilir memungkinkan
untuk mencapai skala ekonomi serta tekstil one stop shopping dan konsep
supermarket garmen yang menyediakan berbagai produk untuk melayani setiap
rentang pelanggan tuntutan
c. Inovas
SRITEX didedikasikan dalam mengedepankan uptodate desain dan
koleksi dengan erat bekerja sama dengan pelanggan menggunakan teknologi
stateof theart serta penelitian dan pengembangan untuk menciptakan produk
cutting edge dan bahan .

II.5. Hasil Produksi PT.SRITEX


PT. SRITEX memproduksi seragam militer maupun non militer untuk
Indonesia & perusahaan-perusahaan internasional, serta seragam untuk instansi
pemerintah seperti: PT. Freeport Indonesia, Blue Bird Group, Maspion Group,
Sodexo, Djarum, Maybank, Deutsche Post, DHL, Pos Indonesia, Korps Pegawai
Indonesia (Korpri), dll. Merk pakaian “Azzahra” dan “Guesst” itupun buatan
karyawan PT. SRITEX.
Produk perusahaan dibagi menjadi empat kategori, yaitu, kapas, benang,
kain, dan pakaian yang dijual kepada produsen tekstil serta pengecer. 70% hasil
produksi diekspor ke luar negeri, 30% diantaranya adalah pakaian militer. Selain
pasar lokal, perusahaan mampu menembus ke 94 pasar di 55 negara antara lain:
Jerman, Australia, Singapura.
Perusahaan ini juga menyediakan produk seragam untuk perusahaan
maupun militer. Saat ini, mencakup seragam militer dan mendukung produk
selama lebih dari 30 negara. Hal ini juga ditunjuk untuk menjadi mitra resmi di
luar Eropa untuk memproduksi seragam militer untuk NATO. Hasil produksi
seragam militer berupa seragam upacara, seragam tempur, coverall, jaket tahan
api, tahan noda, anti inframerah, tenda, tas, selimut, sarung bantal,dll.
Perusahaan menunjukkan pendapatan tumbuh sebagai mendaftarkan
CAGR sebesar 12,8% selama 2008-2012. Kontribusi yang kuat dari pasar ekspor
(mencakup 54% dari total pendapatan FY12 + 50% di FY11) ditujukan pada
kinerja pendapatan yang solid. Hal ini juga membantu perusahaan menghilangkan
risiko forex pada bahan baku, yang pada dasarnya berbasis komoditas. Akibatnya,
laba kotor dan laba bersih naik signifikan dengan CAGR sebesar 27% selama
2010-2012. Dengan meningkatnya batas (dari 17% dan 6,4% pada tahun 2010
menjadi 22% dan 8,0% pada tahun 2012 berturut-turut). Dari 1966-2012 PT.
Sritex menggunakan modal pribadi. Adapun rincian pengeluaran PT. SRITEX tiap
bulan adalah sebagai berikut :
a. Gaji 25.000 karyawan/bulan = 1 Juta
b. Biaya listrik/bulan = 15M
c. Layanan telepon/bulan = 5-6M
d. Upah tenaga kerja asing =1 Juta
Karyawan PT. SRITEX tidak pernah mengadakan demo karena mereka
menanamkan rasa disipin, setiap bulan agustus PT. SRITEX ini mengadakan
upacara untuk memperingati proklamasi kemerdekaan Indonesia dan di ikuti oleh
semua karyawan dan petinggi PT. SRITEX

II.6. Sistem Pemasaran PT. SRITEX


Sebagai produsen tekstil yang terintegrasi secara vertikal yang mampu
memproduksi berbagai mid-stream dan produk hilir, basis pelanggan SRITEX
sesuai dengan strategi pemasarannya bervariasi yang berdasarkan Divisi
Produksi. Benang dan greige yang diproduksi oleh Divisi Spinning dan Divisi
Weaving adalah produk dengan tingkat variasi rendah sehingga dapat
diperdagangkan seperti komoditas.
Perusahaan menyimpan sebagian besar benang dan greige dari Divisi
Spinning danDivisi Weaving, namun juga menjual produk tersebut langsung ke
produsen dan pedagang besar lainnya. Harga untuk pesanan yang menggunakan
strategi penjualan “Made To Stock” ini didasarkan pada harga spot di pasar
internasional. Kain jadi dan garmen yang diproduksi oleh Divisi
Finishing dan Divisi Garment memiliki tingkat variasi tinggi. Oleh karena itu,
perusahaan menjual sesuai dengan pesanan individual atau dengan pemberian
uang muka terlebih dahulu. Kemudian, perusahaan memproduksinya sesuai
pesanan yang ditentukan pelanggan. Harga untuk pesanan dengan strategi
penjualan “made to order” ini ditentukan berdasarkan volume pesanan.
Sistem pemasaran yang digunakan di PT. SRITEX yaitu dengan sistem
pemasaran hasil produk.
Sistem pemasaran yang digunakan di PT. SRITEX itu ada 3 yaitu :
1. Penjualan langsung (Dirrect Selling)
2. Pelaksanaan penjualan dari pesanan (Order)
3. Ekspor

Cara penerapan sistem pemasarannya yaitu :


1. Penjualan langsung ( direct selling )
Adalah dengan cara para pembeli datang langsung kesorum untuk wisata
asing dan domestik yaitu mengadakan kerjasama dengan biro-biro perjalanan /
travel . Diantranya yaitu Negara Asia, Amerika, Eropa, Australia dan Afrika
2. Pelaksanaan penjualan dari pesanan (Order)
Yaitu dikategorikan sebagai penjualan tidak tetap karena hanya menunggu
pesanan pembuatan barang tertentu dengan modal dan jenis yang sudah ada
dikalangan swasta perorangan dan instansi pemerintah
3. Ekspor
Ekspor dilakukan sesuai dengan permintaan , tapi terkadang terpengaruhi
dengan perekonomian dunia yang kadang naik dan kadang turun

Strategi pemasaran yang digunakan adalah sebagai berikut :


a. Iklan
Yaitu secara berkala dengan penempatan dan pemilihan media masa yang
sangat tepat
Contoh : majalah diluar negeri dan media masa dalam negeri
b. Forder
Sebagai media iklan yang dibuat sendiri untuk dibagikan baik ke giro–giro
perjalanan maupun langsung
c. Kerja sama hanya bersifat intern dalam ruang lingkup yang sangat
kurang sekali
Contoh : pemasangan spanduk ,pamlet pada kegiatan seminar.
Sitem manajemen dalam PT. SRITEX yang sangat di pertahankan yaitu
produk harus sesuai dengan pesanan pelanggan, tingkat kepuasan pelanggan dan
pengiriman barang yang tepat waktu.

II.7. Sumber Daya Manusia PT. SRITEX


Dengan luas sekitar 130 Ha dan 25.000 karyawan ,PT. SRITEX
mempunyai jam kerja yang digunakan ada 3 shif yaitu:
1. Mulai pukul 07.00-1400
2. Mulai pukul 14.00-22.00
3. Mulai pukul 22.00-07.00
Penjelasan dan kunjungan langsung ke tempat tersebut dan merupakan
tempat dimana siswa bisa mengetahui bagaimana kondisi ruangan, alat-alat medis,
kegitan-kegiatan yang di lakukan karyawan di PT. SRITEX Sukoharjo Solo.

II.8. Struktur Organisasi PT. SRITEX


Struktur Organisasi PT. Sri Rejeki Isman (SRITEX) kekuasaan tertinggi di
pegang oleh plant Direktur yang dibantu oleh Deputi General Manager yang
membawahi sub ordinate langsung yang di sebut group hand, yang di dalamnya
ada beberapa divisi yang memiliki beberapa dapartemen yang mempunyai fungsi
masing-masing yang saling berkaitan. Adapun bentuk struktur organisasi
PT.SRIREX adalah sebagai berikut :
A. DEWAN KOMISARIS
 Komisaris Utama : Hj.Susyana
 Komisaris : Megawati
 Komisaris Independen : Prof. Dr. Ir. Sudjarwardi M.Eng, ph.D
B. DEWAN DIREKSI
 Direktur Utama : Iwan Setiawan Lukminto
 Wakil Direktur Utama : Iwan Kurniawan Lukminto
 Direktur Marketing : Arief Halim
 Direktur Independen : Dr. M. Nasir Tamara Tamimi
 Direktur Keuangan : Allan M. Severino
 Direktur Operasi : Pramono
 Direktur Produksi : Phalguni Mukhopadhyay
C. KOMITE AUDIT
 Ketua : Prof. Dr. Ir. Sudjawardi
 Anggota : Ida Bagus Oka Nila
Yose Rizal
D. KOMITE INVESTASI
 Ketua : Allan M. Severino
 Anggota : Arif Santoso
Christanto Kusuma Nugraha
E. KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE ( GCG)
 Ketua : Ida Bagus Oka Nila
 Anggota : Nasir Tamara Tamimi
Dadang Setiawan
F. KOMITE HUMAN CAPITAL
 Ketua : Dadang Setiawan
 Anggota : Sri Saptono Basuki
Bagus Wiratama

Anda mungkin juga menyukai