KUNJUNGAN INDUSTRI
DI KPP PRATAMA SURABAYA PABEAN CANTIKAN
DISUSUN OLEH :
0
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
PURWODADI
Jalan Pangeran Diponegoro 24 Purwodadi, Grobogan Kode Pos 58113
Telepon 0292-421136
Faksimile 0292-421136 Surat Elektronik smkn1_purwodadi@yahoo.com
LEMBAR PENGESAHAN
1
PERSEMBAHAN
Atas tersusunya laporan Kunjungan Industri ini, saya panjatkan puji dan
syukur atas kehadirat Allah SWT.
Karya kecil ini saya persembahkan untuk :
Yang Terhormat Kepala SMK Negeri 1 Purwodadi, Bapak Sukamto, S.Pd, M.M
Yang Terhormat Ketua Kompetensi Keahlian Akuntansidan Keuangan Lembaga,
Ibu Endah Tri Wahyuni
Yang Terhormat Wali Kelas XI AKL 1, Ibu Erlita Diah Utami
Yang Tercinta, dan yang paling utama kedua orang tua
Yang terhormat kepada seluruh Tenaga Pendidik dan Kependidikan SMK Negeri
1 Purwodadi
Dan seluruh teman serta semua orang yang terlibat dalam pelaksanaan
Kunjungan Industri saya serta dalam pembuatan laporan ini.
Demikian persembahan yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan kali ini,
terimakasih sekali lagi kepada semua orang yang telah membantu saya dalam
menjalani Kunjungan Industri maupun dalam pembuatan laporan.
2
MOTTO
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kita haturkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa
yang telah senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat
menyusun Laporan Kunjungan Industri Tahun 2018
Kunjungan industri adalah sebuah rangkaian kegiatan untuk memenuhi jam
kegiatan praktek industri di SMK Negeri 1 Purwodadi.
Semua pengetahuan yang saya dapatkan dengan mengikuti kunjungan industri
itu adalah saya bisa tahu peralatan dan sistem kerja alat-alat yang belum di
beritahukan dalam pembelajaran formal di sekolah.
Saya menyadari dalam penyusunan laporan ini, masih banyak terdapat
kekeliruan dan kekurangan untuk itu mohon kritik dan saran yang membangun dalam
perbaikan laporan dikemudian hari.
Penulis
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .........................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... 1
PERSEMBAHAN .............................................................................................................. 2
MOTTO ......................................................................................................................... 3
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 4
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... 5
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 6
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 9
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 9
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 10
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Instansi/DUDI ............................................................................ 11
B. Visi dan Misi Instansi/DUDI .................................................................. 11
C. Susunan Organisasi ................................................................................. 12
D. Kegiatan Usaha yang dilaksanakan ........................................................ 13
BAB III LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
A. Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................ 14
B. Hasil Kegiatan ........................................................................................ 15
C. Daftar Hadir Peserta ............................................................................... 17
D. Tata Tertib Peserta .................................................................................. 18
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 19
B. Saran ....................................................................................................... 19
C. Daftar Pustaka ......................................................................................... 21
LAMPIRAN
1. Foto-foto Kegiatan
2. Biodata Peserta Kunjungan Industri
5
BAB 1
PENDAHULUAN
Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh
yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat
prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk
membiayai pengeluaranpengeluaran umum berhubung dengan tugas negara yang
menyelenggarakan pemerintahan (Waluyo, 2011:4). Fungsi pajak sendiri ada dua
yaitu fungsi penerimaan (budgeter) dan fungsi mengatur (regulerend). Fungsi
penerimaan adalah sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan
pengeluaran-pengeluaran pemerintah. Misalnya, dimasukkaannya pajak dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai penerimaan dalam negeri.
Fungsi mengatur adalah pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan 2 ekonomi. Seperti dikenakannya pajak
yang lebih tinggi terhadap minuman keras ataupun barang mewah (Waluyo, 2011:6).
6
Cara Perpajakan, dan aturan lainnya. Selain itu, sistem perpajakan di indonesia
menganut Self Asessment System, yaitu sistem pemungutan pajak yang memberikan
wewenang Wajib Pajak (WP) untuk menentukan sendiri jumlah pajak terhutang
setiap tahunnya sesuai dengan undang-undang perpajakan yang berlaku (Resmi,
2003: 27).
Wajib Pajak dapat menghitung dan melaporkan seberapa besar beban pajak
yang harus dibayar setiap tahunnya, hal ini sudah ditentukan dalam UndangUndang
(UU) Perpajakan yang berlaku dan setiap wajib pajak harus mematuhi UU tersebut.
Direktorat Jendral Pajak selaku instansi pemerintah yang bertanggung jawab atas
penerimaan pajak di negara terus berupaya melakukan sumber penerimaan negara
untuk pembangunan nasional dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan tentang
pajak dan arti penting pajak bagi negara yang disebutkan dalam harian merdeka.com
(10 Oktober 2013). Selain itu, WP juga dapat melakukan pencarian yang ditulis
masyarakat luas di dalam media 3 cetak maupun internet. Secara tidak langsung akan
menumbuhkan kesadaran WP dalam membayar pajak bukanlah hal yang mudah,
karena itu bergantung dari motivasi dan kesadaran wajib pajak sendiri dalam
membayar pajaknya sendiri.
7
pembayaran pajak sendiri. Penelitian tentang motivasi WP telah dilakukan oleh
Istanto (2010), Sartika (2014), Caroko, Susilo, Zahroh (2014). Beberapa faktor yang
telah diteliti sebelumnya adalah pengetahuan tentang pajak, kualitas pelayanan pajak,
ketegasan sanksi perpajakan dan tingkat pendidikan terhadap motivasi membayar
pajak. Tidak hanya bergantung dari motivasi dan kesadaran WP sendiri dalam hal
membayar pajak untuk menambah penerimaan negara. Namun 4 kesadaran
masyarakat untuk membayar pajak terutama tergantung pada pengetahuan
masyarakat mengenai perpajakan (Qomaria, 2008).
8
segala hal yang berhubungan dengan perpajakan di Indonesia (Pranadata,2014)
Kualitas pelayanan pajak sendiri juga menjadi salah hal penting terhadap motivasi
wajib pajak untuk membayar pajak. Karena dengan ramahnya kualitas pelayanan
pajak yang diberikan oleh aparat serta kemudahan dalam membayar pajak sendiri,
akan membuat WP semakin termotivasi membayar pajak.
9
1.4. Manfaat Penelitian
10
BAB II
GAMBARAN UMUM
Sejak tahun 2002, secara bertahap KPP telah mengalami modernisasi sistem
dan struktur organisasi menuju sebuah instansi yang berorientasi pada fungsi. Kantor
Pelayanan Pajak yang telah mengalami modernisasi ini merupakan penggabungan
dari Kantor Pelayanan Pajak Konvensional dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan
Pajak. Kemudian di tahun yang sama, dibentuklah dua KPP Wajib Pajak Besar atau
yang dikenal juga sebagai LTO (Large Tax Office). Satu tahun setelahnya yaitu pada
tahun 2003, dibentuklah sebanyak sepuluh KPP khusus.
DJP kemudian membentuk KPP Madya atau MTO (Medium Tax Office) di
tahun 2004 . Selanjutnya, dua tahun kemudian KPP Modern yang lebih dikenal
dengan KPP Pratama atau STO (Small Tax Office) mulai dibuka untuk melayani
Wajib Pajak. KPP Pratama mulai terbentuk pada tahun 2006 hingga tahun 2008.
KPP Pratama ini merupakan KPP terbanyak yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia. Selain itu, KPP Pratama juga menangani Wajib Pajak yang terbanyak.
1.Visi Perusahaan
Menjadi institusi pemerintah penghimpun pajak negara yang terbaik di
wilayah Asia Tenggara.
2.Misi Perusahaan
1).Menyelenggarakan fungsi administrasi
2).perpajakan dengan menerapkan Undang-Undang
3).Perpajakan secara adil dalam rangka membiayai
4).penyelenggaraan negara demi kemakmuran rakyat.
11
C.Susunan Organisasi KPP Pratama
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
206.2/PMK.01/2014 tanggal 17 Oktober 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 167/PMK.01/2012 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak. Struktur Kantor Pelayanan Pajak Pratama
meliputi:
12
5. .Seksi Pemeriksaan, mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana
pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, Penerbitan,
penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak, dan administrasi pemeriksaan
perpajakan lainnya, serta pelaksanaan pemeriksaan oleh petugas pemeriksa
pajak yang ditunjuk kepala kantor.
6. .Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan, mempunyai tugas melakukan
pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak.
pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang
ekstensifikasi, bimbingan dan pengawasan Wajib Pajak baru, dan penyuluhan
perpajakan.
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, mempunyai tugas melakukan proses
penyelesaian permohonan Wajib Pajak, usulan pembetulan ketetapan pajak,
bimbingan dan konsultasi teknis perpajakan kepada Wajib Pajak, serta usulan
pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan.
8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, Seksi Pengawasan dan Konsultasi III,
serta Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV masing-masing mempunyai tugas
melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,
penyusunan profil Wajib Pajak. analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data
Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi dan himbauan kepada
Wajib Pajak.
D.Kegiatan Usaha yang dilaksanakan KPP Pratama
13
BAB III
A. Pelaksanaan Kegiatan
HARI/
NO WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
TANGGAL
Semua peserta
Senin, 26
1 20: 00 berkumpul untuk
Agustus 2016
melakukan breafing
Selasa, 27
2 04: 00 ISOMA
Agustus 2019
Sampai di tempat
09: 30
kunjungan industri
Meninggalkan tempat
12: 00 kunjungan industri dan
menuju ke Bali
14
B. Hasil Kegiatan
Pajak adalah pungutan wajib yang dibayar rakyat untuk negara dan akan
digunakan untuk kepentingan pemerintah dan masyarakat umum. Rakyat yang
membayar pajak tidak akan merasakan manfaat dari pajak secara langsung, karena
pajak digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan pribadi. Pajak
merupakan salah satu sumber dana pemerintah untuk melakukan pembangunan, baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Pemungutan pajak dapat dipaksakan
karena dilaksanakan berdasarkan undang-undang.
Artinya setiap orang memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Namun hal
tersebut hanya berlaku untuk warga negara yang sudah memenuhi syarat subjektif
dan syarat objektif. Yaitu warga negara yang memiliki Penghasilan Tidak Kena Pajak
(PTKP) lebih dari Rp2.050.000 per bulan.
Jika seseorang sudah memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif, maka
wajib untuk membayar pajak. Dalam undang-undang pajak sudah dijelaskan, jika
seseorang dengan sengaja tidak membayar pajak yang seharusnya dibayarkan, maka
ada ancaman sanksi administratif maupun hukuman secara pidana.
15
3. Warga Negara Tidak Mendapat Imbalan Langsung
4. Berdasarkan Undang-undang
16
a) Pajak dapat digunakan untuk menghambat laju inflasi.
b) Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong kegiatan ekspor, seperti:
pajak ekspor barang.
c) Pajak dapat memberikan proteksi atau perlindungan terhadap barang produksi
dari dalam negeri, contohnya: Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
d) Pajak dapat mengatur dan menarik investasi modal yang membantu
perekonomian agar semakin produktif.
4. Fungsi Stabilisasi
Daftar peserta yang hadir dalam kunjungan industri yang bertempat di KPP
Pratama Pabean Cantikan Surabaya ialah siswa-siswi dari SMK N 1 Purwodadi
khususnya jurusan AKL (Akuntansi Keuangan dan Lembaga) yang berjumlah 106
siswa-siswi beserta beberapa guru pendamping serta Kepala Sekolah.
17
D. Tata Tertib Peserta
1. Siswa-siswi memakai pakaian yang telah ditentukan yaitu seragam OSI
lengkap tanpa topi
2. Memakai sepatu hitam
3. Saat kunjungan industri peserta didik berperilaku yang baik dan aktif
bertanya
4. Menggunakan budaya 5S
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
a) Dengan diadakan Kunjungan Industri seperti ini siswa siswi diharapkan dapat
berfikir maju, kreatif, dan efisien sehingga dapat mengurangi perilaku yang
bersifat negatif misalnya kenakalan remaja karena bakat dan kemampuannya
lebih tersalur kepada hal-hal yang positif yang akan berguna bagi
kehidupannya baik sekarang maupun yang akan datang.
b) Penjelasan yang diberikan oleh pihak"KPP Pratama Surabaya Pabean
Cantikan"yang menjelaskan tentang pajak sangatlah membantu..
c) Semangat dan kegigihan dalam mempelajari pajak dan dunia industri
menumbuhkan semangat anak-anak bangsa untuk terus belajar.
B. Kesan dan Saran
Untuk menjadi bahan referensi dalam kunjungan industri berikutnya, kami
mempunyai beberapa masukan yang mungkin bisa bermanfaat.
Kesan :
19
b) Sebaiknya kita diajak berkeliling gedung agar kita lebih banyak mendapat
referensi ,tidak hanya dalam bentuk slide,agar kita pun lebih faham dan
banyak mengerti proses kerja dalam perusahaan tersebut.
c) Diharapkan agenda program Kunjungan Industri ini tetap berjalan setiap
tahun.
20
C. Daftar Pustaka.
http//www.galerkoiteh.com/profil-pt.gunungsubur.html
http//www.galerkoiteh.com/profil-pt.gunungsubur.html
http://www.galeriteh.com/2011/12/perusahaan-teh-gunung-subur.html
21
22