No absen : 30
Kelas : XI AKL 1
Mapel : PALP
3) Pendapatan satker
Sistem Akuntansi Satuan KerjaDalam struktur pemerintahan daerah, satuan kerja
merupakan entitas akuntansiyang wajib melakukan pencatatan atas transaksi-transaksi
yang terjadi di lingkungan satuankerja. Kegiatan akuntansi pada satuan kerja meliputi
pencatatan atas pendapatan, belanja,asset, dan selain kas. Proses tersebut dilaksanakan
oleh Pejabat Penatausahaan Keuanganberdasarkan dokumen-dokumen sumber yang
diserahkan oleh bendahara.Akuntansi Pendapatan SKPDA k u n t a n s i p e n d a p a t a n
d i l a k s a n a k a n b e r d a s a r k a n a s a s b r u t o , y a i t u d e n g a n membukukan penerimaan
bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya. Akuntansi pendapatanSKPD dilakukan hanya untuk
mencatat pendapatan asli daerah (PAD) yang dalam wewenangSKPD. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan,
pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerahyang menambah
ekuitas dana lancer pada periode tahun anggaran yang bersangkutan yangmenjadi hak
pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Sementara itu, Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 menyebutkan bahwa pendapatan daerah
adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.Akuntansi
Belanja SKPDBelanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah yangmengurangi ekuitas dana lancer dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan yangtidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah. Sedangkan menurut Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, Belanja.
Ayat (2)
Besaran alokasi anggaran yang peruntukkannya langsung ke Desa ditentukan 10% (sepuluhperseratus)
dari dan di luar dana Transfer Daerah (on top) secara bertahap. Anggaran yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dihitung berdasarkan jumlah Desa dan dialokasikan dengan
memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan, luas wilayah, dan tingkat kesulitan geografis dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan Desa.
5) Transaksi akuntansi belanja satker
A. Transaksi belanja di SKPD dicatat oleh Petugas Penatausahaan Keuangan PPKD
(PPK-SKPD). Transaksi ini dicatat harian pada saat kas dibayarkan oleh bendahara
pengeluaran atau pada saat menerima tembusan bukti transfer ke pihak ketiga.
B. Koreksi atas penerimaan kembali belanja yang terjadi pada periode pengeluaran
belanja, dicatat sebagai pengurang belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya,
koreksi belanja dicatat sebagai pendapatan lain-lain (PP No. 24 th 2005).
C. Akuntansi belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto.
D. Untuk transaksi belanja modal, pencatatan dilakukan secara corollary, yaitu dicatat
dengan 2 (dua) jurnal. Satu jurnal untuk mencatat belanja, dan yang lainnya untuk
mencatat aset yang diperoleh dari transaksi belanja modal tersebut.
CONTOH BELANJA SATKER
Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum
Daerah. Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran). Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana
Cadangan yang bersangkutan.