(C3) KELAS XI
Diterbitkan oleh
PT Kuantum Buku Sejahtera
Anggota IKAPI No. 212/JTI/2019
Jalan Pondok Blimbing Indah Selatan X N6 No. 5 Malang - Jawa Timur
Telp. (0341) 438 2294, Hotline 0822 9951 2221;
Situs web: www.quantumbook.id
Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik
secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan sistem penyimpanan
lainnya, tanpa izin tertulis dari PT Kuantum Buku Sejahtera.
Daftar Isi
Prakata ...................................................................................................................... v
Bab 1 Transaksi Penjualan Barang Dagangan............................................................ 1
A. Penjualan Barang Dagangan secara Kredit .............................................................. 2
B. Penjualan Barang Dagangan dengan Wesel ............................................................ 5
C. Penjualan Barang Dagangan secara Angsuran ....................................................... 6
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 13
Bab 2 Mengelola Kartu Piutang................................................................................... 19
A. Pengelompokan Piutang.................................................................................................. 20
B. Pencatatan Data Mutasi Piutang Ke Kartu Pelanggan .......................................... 22
C. Surat Konfirmasi Saldo Piutang...................................................................................... 26
D. Pelaporan Rekapitulasi Piutang .................................................................................... 29
E. Metode Penghapusan Piutang Tidak Tertagih ........................................................ 32
F. Taksiran Piutang Tidak Tertagih ..................................................................................... 33
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 37
Bab 5 Persediaan.......................................................................................................... 85
A. Karakteristik Persediaan.................................................................................................... 86
B. Sistem Pencatatan Persediaan....................................................................................... 87
C. Metode Penilaian Persediaan......................................................................................... 91
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 105
iii
Bab 7 Dana Kas Kecil..................................................................................................... 137
A. Administrasi Dana Kas Kecil ........................................................................................... 138
B. Mutasi Dana Kas Kecil ....................................................................................................... 140
C. Perhitungan Fisik Dana Kas Kecil .................................................................................. 151
Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 154
iv
Prakata
Alhamdulillahirabbil’aalamin, segala puji bagi Alloh S.W.T tanpa karunia dan ridho dari-Nya,
niscaya buku ini tidak dapat terselesaikan sesuai harapan karena begitu banyaknya kesibukan
yang begitu menyita waktu yang harus diselesaikan dalam waktu yang bersamaan. Bagi
Penulis ini di dalam menulis buku ini adalah sebuah tantangan sekaligus harapan yang
memacu semangat penulis untuk menghasilkan tulisan yang dapat dipahami pembaca
sebagai bahan pembelajaran di kalangan siswa SMK yang merupakan generasi milenial yang
lebih suka menggunakan tombol-tombol di layar daripada membalikkan lembaran kertas
dengan jari dan dan suka berselancar di dunia maya yang telah menjadi jendela dunia di
mana informasi yang ditawarkan lebih banyak dan banyak sekali. Tidak hanya itu, seringkali
informasi atau materi bacaan yang dibutuhkan lebih mudah dicari di internet daripada harus
mencari buku yang sesuai.
Berdasarkan kenyataan tersebut memacu penulis untuk menulis sebuah buku yang dapat
menarik siswa khususnya siswa kompetensi keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga
dalam mempelajari materi Akuntansi Keuangan. Dalam buku ini penulis menyajikan materi
Akuntansi Keuangan sesuai KD dan urutan materi serta tujuan yang telah ditentukan oleh
kurikulum 2013 Revisi disertai dengan tugas dan latihan yang berorientasi pada pembelajran
STEM dan soal HOTS sehingga siswa yang belajar dengan menggunakan buku ini selain
mudah memahami juga dilatih untuk dapat berpikir tingkat tinggi dengan begitu siswa
dapatmemahami materi Akuntansi Keuangan dengan mudah dan menyenangkan serta
memperoleh prestasi sesuai harapan.
Terselesaikannya buku ini tidak lepas dari bantuan semua pihak, untuk itu penulis
sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kepala SMKN 2 Trenggalek
beserta Bapak Ibu Guru dan Staff TU untuk semua bimbingan dan motivasinya, Suami dan
kedua putra putriku untuk semua support yang luar biasa, juga kepada semua pembaca
mohon saran dan kritikan untuk kemajuan dan kesempurnaan tulisan–tulisan saya berikutnya.
Akhirnya dengan penuh harapan semoga buku ini bermanfaat untuk pembaca, penulis dan
semua pihak, salam Smart unuk siswa AKL di seluruh tanah air.
Penulis
v
Do not Pray
for an Easy life,
pray for the strength to
endure a difficult one
Jangan kamu berdoa untuk hidup yang mudah,
Berdoalah agar diberi kekuatan supaya dapat
menghadapi hidup yang sulit.
"Bruce Lee"
vi
B AB
Transaksi Penjualan
Barang Dagangan
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis pencatatan transaksi penjualan barang dagangan secara kredit, wesel, dan penjualan
angsuran
4.1 Melakukan pencatatan transaksi penjulan barang dagang secara kredit, wesel, dan penjualan angsuran
Tujuan Pembelajaran
Setelah berdiskusi dan menggali informasi dengan pembelajaran berbasis STEM, siswa dapat
1. menganalisis penjualan barang dagangan secara kredit, wesel, dan penjualan angsuran; dan
2. mencatat transaksi penjulan barang dagangan secara kredit, wesel, dan penjualan angsuran.
2 Akuntansi Keuangan
Selain itu, perusahaan harus mempertimbangkan jumlah penjualan kredit yang
akan diberikan, jumlah permintaan kredit yang tidak dapat dipenuhi, dan jumlah kredit
yang menunggak.
Bagi perusahaan yang masih tergolong dalam perusahaan kecil, fungsi persetujuan
kredit dapat dilaksanakan oleh Kepala Bagian Keuangan/Akuntansi. Bagi perusahaan yang
sudah besar mungkin harus dibentuk bagian tersendiri. Tugas pemberi otorisasi kredit
pada umumnya adalah untuk pemberian kredit kepada pelanggan lama, terlebih dahulu
diadakan penelaahan status kredit dengan melihat kartu pembantu piutang langganan
yang hendak membeli secara kredit. Mempelajari kartu piutang tersebut dapat diketahui
kredibilitas pelanggan tersebut.
Selain dengan menetapkan standar 5C di atas, kebijakan perusahan untuk penetapan
penjualan secara kredit dapat dilaksanakan dengan memberikan pedoman umum bagi
pelanggan, yaitu
1. menyelidiki reputasi perusahaan, atau reputasi manajemennya;
2. mintalah kepada calon pelanggan untuk menunjuk orang yang dapat memberi
referensi, akan lebih baik jika orang yang ditunjuk untuk memberi referensi adalah
pelanggan lama perusahaan;
3. mendapatkan referensi dari pelanggan lama mengenai kredibilitas calon pelanggan;
dan
4. apabila dipandang cukup baik kredibilitasnya, untuk tahap pertama berikan batas
kredit yang tidak terlalu tinggi.
Faktor-Faktor Penjualan Kredit
1. Standar Kredit
Menurunkan standar kredit dapat menstimulasi permintaan, yang akhirnya akan
mengarah pada penjualan, dan laba yang lebih tinggi. Tetapi terdapat biaya untuk
membuat piutang tambahan. Seperti risiko yang lebih besar karena adanya kerugian
akibat piutang tak tertagih.
2. Syarat Pembayaran
a. Dapat bersifat ketat atau lunak. Apabila menetapkan syarat penjualan kredit yang
ketat, berarti perusahaan lebih mengutamakan keamanan kredit dibandingkan
memberikan batas waktu pembayaran yang singkat, dan memberikan beban
bunga jika pengembaliannya terlambat. Jadi, investasi perusahaan dalam
piutang dagang cenderung lebih kecil. Hal sebaliknya akan terjadi apabila
syarat penjualan kredit bersifat lunak/longgar.
b. Sebagai contoh, syarat penjualan kredit adalah 2/10 net/30. Artinya, pembayaran
dapat dilakukan dalam jangka waktu 10 hari sesudah waktu penyerahan barang,
dan mendapat potongan tunai sebesar 2 persen, pembayaran selambat-
lambatnya dilakukan dalam kurun waktu 30 hari sesudah waktu penyerahan
barang. Apabila dalam kurun waktu 30 hari belum dilakukan pembayaran oleh
pelanggan, berarti semakin besar jumlah investasi perusahaan dalam piutang.
3. Plafon Kredit
Dalam memberikan kredit, perusahaan membuat sebuah batasan kredit yang
berbeda-beda terhadap pelanggan satu dengan pelanggan lainnya sebab
tingkat kemampuannya pun berbeda. Hal ini adalah salah satu alat kontrol dalam
pelaksanaan kebijakan kredit.
4 Akuntansi Keuangan
2. PT ANDYA FERA menjual barang dagangan secara kredit seharga Rp10.000.000,00
kepada PT EBS dengan syarat penjualan 2/10, n/30, jurnal penjualan yang dilakukan
oleh PT ANDYA FERA adalah
Pembahasan:
Account Receivable Rp10.000.000,00
Sales Revenue Rp10.000.000,00
Wesel merupakan bukti janji tertulis yang tidak bersyarat yang diberikan oleh satu pihak
kepada pihak lainnya untuk membayarkan uang dalam jumlah tertentu pada tanggal
yang telah disepakati. Ada juga jenis wesel yang dapat dipindahtangankan yaitu pembuat
wesel memberikan kepercayaan kepada orang lain atau suatu badan untuk membayarkan
sejumlah uang yang telah diberikan oleh pembuat wesel pada saat jatuh tempo. Wesel
yang dipindahtangankan dapat didiskontokan ke bank sebelum jatuh tempo.
Diskonto wesel yaitu proses meminjam uang ke bank dengan jaminan wesel.
Setiap wesel yang didiskontokan akan dikurangi bunga selama masa diskonto sebagai
kompensasi karena bank telah meminjamkan uang. Wesel yang didiskontokan diberi
ketentuan jika pembuat wesel tidak melunasi pada tanggal jatuh tempo, pihak yang
mendiskontokan (bank) harus melunasi wesel itu. Kewajiban melunasi wesel bagi bank
sebagai pihak yang mendiskontokan merupakan utang yang belum pasti (contingent
liabilities) sehingga harus dicatat secara rinci.
Pencatatan Transaksi Penjualan dengan Wesel
Adakalanya perusahaan yang menjual barang dagang menerima wesel tagih sebagai alat
pembayaran. Hal ini biasanya terjadi apabila syarat pembayaran yang disetujui lebih panjang
dari syarat pembayaran piutang dagang biasa yang berkisar antara 30—60 hari.
Contoh Soal:
1. Pada 20 Oktober 2013, PT Murah Hati menjual peralatan bernilai Rp15000.000,00 pada
kontraktor PT Lestari Griya. PT Lestari Griya kemudian menandatangani wesel berjangka
waktu 90 hari dengan tingkat bunga 10 persen per tahun. Berdasarkan transaksi tersebut.
Buatlah jurnal yang akan dicatat PT Murah Hati.
Pembahasan:
Tanggal 20 Oktober 2013
Wesel Tagih - PT Lestari Griya Rp15.000.000,00
Pendapatan Rp15.000.000,00
(Untuk mencatat penjualan)
Tanggal 18 Januari 2014
Kas Rp15.375.000,00
Wesel Tagih - PT Lestari Griya Rp15.000.000,00
Pend. Bunga Rp375.000,00
(Rp15.000.000,00 x 0,10 x 90/360)
Untuk mencatat penagihan pada saat jatuh tempo.
Seperti dalam soal di atas perusahaan juga dapat menerima wesel tagih untuk
mengganti piutang dagang dari langganan yang tidak dapat membayar dalam
jangka waktu 30—60 hari. Langganan tersebut akan menandatangani wesel, dan
memberikannya pada perusahaan tersebut.
6 Akuntansi Keuangan
3. Menurut Dewi Ratnaningsih, (1993: 123)
Penjualan angsuran adalah penjualan yang pembayarannya diterima beberapa kali
angsuran periodik selama jangka waktu beberapa bulan atau tahun.
Dari ketiga pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penjualan angsuran
adalah penjualan yang dilakukan dengan penjual yang pembayarannya dilakukan secara
bertahap yaitu pada saat barangnya diserahkan kepada pembeli, penjual menerima
down payment, dan sisanya dibayar beberapa kali angsuran selama beberapa bulan atau
tahun. Penjualan harus menunggu beberapa periode untuk menagih seluruh piutang
penjulannya maka biasanya pihak penjual akan membebankan bunga atas saldo yang
belum diterimanya.
Risiko atas tidak tertagihnya piutang usaha angsuran ini sangat tinggi, mungkin saat
akan dilakukan penjualan angsuran telah dilakukan survei atas pembeli, dan memperoleh
hasil yang baik. Penagihan piutang usaha angsuran memakan waktu yang cukup lama
(beberapa periode), hal tersebut kemungkinan dapat mengubah hasil survei yang telah
dilakukan semula terhadap pembeli. Untuk menghindari hal-hal demikian, penjual
biasanya akan membuat kontrak jual beli (security agreement), yang memberikan hak
kepada penjual untuk menarik kembali barang yang telah dijual dari pembeli.
Untuk mengurangi barang angsuran tersebut dari risiko terbakar atau hilang,
pihak penjual dapat menetapkan syarat bagi pembeli agar barang angsuran tersebut
diasuransikan untuk kepentingkan pihak penjual. Premi asuransi ditanggung oleh pembeli
jika barang angsuran hilang atau terbakar, pihak asuransi akan membayar ganti rugi
kepada penjual, dan bukan pembeli. Ada kemungkinan jiwa dari pembeli diwajibkan
oleh penjual untuk diasuransikan dengan premi asuransi atas tanggungan si pembeli.
Jadi untuk melindungi kepentingan penjual dari kemungkinan tidak ditepatinya
kewajiban-kewajiban oleh pihak pembeli maka terdapat beberapa bentuk perjanjian atau
kontrak penjualan angsuran. Perjanjian atau kontrak penjualan tersebut sebagai berikut.
1. Perjanjian penjualan bersyarat (conditional sales contract), ketika barang-barang
telah diserahkan, tetapi hak atas barang-barang masih berada di tangan penjual
hingga seluruh pembayarannya sudah lunas.
2. Pada saat perjanjian ditandatangani, dan pembayaran pertama telah dilakukan,
hak milik dapat diserahkan kepada pembeli, tetapi dengan menggadaikan atau
menghipotikan untuk bagian harga penjualan yang belum dibayar kapada si penjual.
3. Hak milik atas barang-barang untuk sementara diserahkan kepada suatu badan “trust”
(trustee) sampai pembayaran harga penjualan dilunasi. Setelah pembayaran lunas
oleh pembeli, trustee menyerahkan hak atas barang-barang itu kepada pembeli.
Perjanjian semacam ini dilakukan dengan membuat akta kepercayaan (trust deed/
trust indenture).
4. Beli sewa (lease-purchase) ketika barang-barang yang telah diserahkan kepada
pembeli. Pembayaran angsuran dianggap sewa hingga harga dalam kontrak telah
dibayar lunas, setelah itu hak milik berpindah kepada pembeli.
Penjualan angsuran dengan bentuk-bentuk perjanjian tersebut di atas dilaksanakan
untuk barang-barang tidak bergerak /barang yang bukan barang dagang, seperti: gedung,
tanah, dan aktiva-aktiva tetap lainnya. Apabila terjadi tidak dipenuhinya kewajiban-
kewajiban oleh pembeli, penjual tetap memiliki hak untuk memiliki kembali barang
yang dijualnya, tetapi nilai sisa barang itu mungkin akan lebih rendah dari nilai barang
berdasarkan perhitungan yang sesuai dengan perjanjian yang ada sehingga pemilikan
kembali tersebut dapat menimbulkan kerugian.
8 Akuntansi Keuangan
tidak tertagih saldo piutang tersebut. Untuk mengurangi atau menghindari kerugian
yang terjadi dalam pemilikan kembali, berikut ini yang harus diperhatikan.
1. Jumlah uang muka, dan pembayaran-pembayaran angsuran berikutnya harus cukup
untuk menutup semua kemungkinan terjadinya penurunan nilai barang yang dijual.
2. Periode pembayaran angsuran jangan melebihi umur ekonomis dari barang yang
dijual. Hal ini penting untuk barang-barang yang bersifat musiman, dan barang-
barang yang dipengaruhi oleh mode.
Pencatatan Penjualan dengan Angsuran
Dalam mencatat penjualan dengan angsuran dikenal adanya metode pengakuan laba
kotor pada penjualan angsuran. Untuk menghitung laba bersih pada penjualan angsuran
adalah sangat kompleks karena beban sehubungan dengan penjualan angsuran tersebut
tidak hanya terjadi pada saat penjualan angsuran dilakukan, melainkan akan terjadi
sepanjang penjualan angsuran tersebut belum dilunasi.
Sesuai dengan konsep akuntansi yaitu membandingkan antara beban dengan
pendapatan (matching costs against revenue) maka pada saat penjualan angsuran dapat
ditentukan nilai dari penjualan, harga pokok dan beban yang terjadi pada periode
tersebut. Penagihan penjualan angsuran meliputi beberapa periode, timbul masalah
bagaimana beban yang terjadi pada periode berikutnya (misalnya beban penagihan,
administrasi, perbaikan, dan pemilikan kembali) sehubungan penagihan piutang usaha
angsuran tersebut.
Untuk menghitung laba kotor dalam penjualan angsuran pada praktiknya dapat
dilakukan dengan dua metode.
1. Pengakuan laba kotor pada saat terjadinya penjualan angsuran
Dalam metode ini seluruh laba kotor diakui pada saat terjadinya penjualan angsuran,
atau dengan kata lain sama seperti penjualan pada umumnya yang ditandai oleh
timbulnya piutang/tagihan kepada pelanggan. Apabila prosedur demikian diikuti,
sebagai konsekuensinya pengakuan terhadap biaya-biaya yang berhubungan, dan
dapat diidentifikasikan dengan pendapatan-pendapatan yang bersangkutan harus
pula dilakukan.
Beban untuk pendapatan dalam periode yang bersangkutan meliputi biaya-
biaya yang diperkirakan akan terjadi dalam hubungannya dengan pengumpulan
piutang atas kontrak penjualan angsuran, kemungkinan tidak dapatnya piutang
itu direalisasikan maupun kemungkinan rugi sebagai akibat pembatalan kontrak
terhadap biaya yang ditaksir itu umumnya dibentuk suatu rekening Cadangan
Kerugian Piutang.
Jika barang tidak bergerak dijual secara angsuran, perusahaan akan mendebit
piutang usaha angsuran, dan mengkredit perkiraan aktiva yang bersangkutan serta
mengkredit pula laba atas penjualan aktiva tersebut.
Jurnal:
Piutang usaha angsuran xxxxxx
Aktiva tak gerak xxxxxx
Laba atas penjualan aktiva tak gerak xxxxxx
Pada metode ini memakai asumsi bahwa seluruh beban sehubungan dengan
penjualan angsuran terjadi pada periode yang sama dengan penjualannya. Mengenai
beban pada periode berikutnya, yaitu misalnya beban tidak tertagihnya piutang,
dan sebagainya, harus diestimasi pada periode terjadinya penjualan angsuran yaitu
10 Akuntansi Keuangan
Penagihan piutang usaha angsuran tersebut akan dicatat dengan mendebit
perkiraan kas, dan mengkredit perkiraan piutang usaha.
Jurnal:
Kas xxxxxx
Piutang usaha angsuran xxxxxx
Selanjutnya pada akhir periode, saat dilakukan jurnal penyesuaian akan
dicatat sebagai berikut.
Laba kotor yang belum direalisasi xxxxxx
Laba kotor yang direalisasi xxxxxx
1) Laba kotor yang belum direalisasi adalah selisih antara penjualan angsuran
dengan harga pokoknya.
2) Laba kotor yang belum direalisasi, akan direalisasi pada saat penerimaan
piutang usaha angsuran yaitu dengan mengalikan persentase laba kotor
dengan kas yang diterima dari piutang usaha angsuran tersebut.
3) Untuk menghitung persentase laba kotor yaitu dengan membagi laba kotor
yang belum direalisasi dengan penjualan angsuran yang bersangkutan,
dan hasilnya dikalikan 100%.
Laba kotor ditangguhkan
= Penjualan – HPP (Harga Pokok Penjualan)
% Laba kotor
= (Laba kotor yang belum direalisasi : Penjualan angsuran) x 100%
Contoh soal:
a. PT Orascle telah membeli sebuah tanah di daerah Jakarta dengan harga
perolehan Rp170.000.000,00. Selain itu, PT Orascle juga membayar biaya-biaya
lainnya seharga Rp10.000.000,00. Pada 1 Mei 2000, PT Hadouken membeli tanah
tersebut seharga Rp240.000.000,00. PT Hadouken membayar uang muka sebesar
Rp40.000.000,00; dan sisanya akan dibayar angsuran sebanyak 10 kali setengah
tahunan, setiap kali angsuran sebesar Rp20.000.000,00. PT Orascle mengenakan
bunga 18% per tahun terhadap sisa angsuran. Komisi, dan beban penjualan
dibayar tunai sebesar 2% dari harga jual. Periode akuntansi perusahaan sama
dengan tahun fiskal.
Diminta:
Catatlah transaksi-transasksi tersebut ke dalam jurnal untuk tahun 2000
dan 2001 dengan menggunakan
1) laba kotor diakui pada saat penjualan; dan
2) laba kotor diakui sejalan dengan realisasi penerimaan kas.
Pembahasan:
Laba kotor diakui pada saat penjualan
Tanggal 1 Mei 2000
Penjualan tanah dengan harga jual Rp240.000.000,00
Piutang usaha angsuran Rp240.000.000,00
Tanah Rp180.000.000,00
Laba atas penjualan tanah Rp60.000.000,00
Tugas Kelompok
1. Bentuk kelompok 4 sampai 5 orang.
2. Diskusikan dengan teman satu kelompok Anda.
a) Apakah yang dimaksud penjualan dengan kredit, wesel, dan angsuran.
b) Carilah di internet contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
c) Ketik jawaban hasil diskusi di laptop atau komputer.
3. Buatlah rancangan dari salah satu penjualan yang dimaksud dengan kredit, wesel
atau angsuran beserta perhitungannya.
4. Demonstrasikan cara penjualan tersebut di kelompok Anda masing-masing
5. Jika sudah disepakati, dan siap disajikan, presentasikan hasilnya di depan kelas.
12 Akuntansi Keuangan
Rangkuman
Penjualan kredit adalah penjualan yang dilakukan secara nontunai, pembayaran
dilakukan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan antara penjual,
dan pembeli dengan harapan laba yang dihasilkan lebih besar dari penjualan tunai.
Perusahaan biasanya menerapkan prinsip perkreditan yang dikenal dengan
5C.
1. Character (watak), yaitu menilai calon debitur mengenai karakter moral, dan
kemauannya untuk membayar.
2. Capacity (kemampuan), yaitu kemampuan untuk membayar seluruh
pinjamannya tepat pada waktunya.
3. Capital (modal), yaitu kekayaan yang dimiliki oleh debitur apakah cukup
mampu dalam memenuhi pinjamannya.
4. Condition of economics, yaitu keadaan perkembangan ekonomi yang terjadi
memengaruhi usaha calon debitur.
5. Collateral (jaminan atau agunan), yaitu jaminan apa yang diberikan bagi
keamanan kredit oleh debitur.
Wesel merupakan bukti janji tertulis yang tidak bersyarat yang diberikan oleh
satu pihak kepada pihak lainnya untuk membayarkan uang dalam jumlah tertentu
pada tanggal yang telah disepakati.
Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilakukan dengan penjual yang
pembayarannya dilakukan secara bertahap yaitu pada saat barangnya diserahkan
kepada pembeli, penjual menerima down payment, dan sisanya dibayar beberapa
kali angsuran selama beberapa bulan atau tahun.
Uji Kompetensi
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Perhatikan pernyataan berikut ini.
1) Meneliti status dari kredit pelanggan
2) Menerima pesanan dari pelanggan
3) Meminta otorisasi kredit
4) Membuat back order
5) Membuat dan mengirimkan faktur penjualan
Dari pernyataan tersebut yang merupakan fungsi penjualan dari sistem akuntansi
penjualan kredit adalah ....
a. 1, 2, 3
b. 2, 3, 4
c. 3, 4, 5
d. 1, 2, 4
e. 1, 4, 5
14 Akuntansi Keuangan
Berdasarkan data di atas jurnal yang dibuat oleh PD Indah adalah ....
a. Piutang Dagang Rp5.000.000,00
Penjualan Rp5.000.000,00
b. Retur Penjualan Rp100.000,00
Piutang Dagang Rp100.000,00
c. Potongan Penjualan Rp100.000,00
Piutang Dagang Rp100.000,00
d. Kas Rp4.900.000,00
Potongan Penjualan Rp100.000,00
Piutang Dagang Rp5.000.000,00
e. Piutang Dagang Rp5.500.000,00
PPN Keluaran Rp500.000,00
7. Pada 1 Desember 2018 PT Admira menjual barang kepada PT Sahara seharga
Rp15.000.000,00; dari data transaksi tersebut diperkuat dengan surat wesel yang
disetujui PT Sahara dengan nilai nominal Rp16.000.000,00; dan berjangka waktu 3
bulan. Berdasarkan data tersebut maka jurnal yang dibuat oleh PT Admira adalah
....
a. Piutang Wesel Rp16.000.000,00
Penjualan Rp16.000.000,00
b. Piutang Dagang Rp15.000.000,00
Penjualan Rp15.000.000,00
c. Penjualan Rp16.000.000,00
Piutang Wesel Rp16.000.000,00
d. Penjualan Rp15.000.000,00
Piutang Dagang Rp15.000.000,00
e. Retur Penjualan Rp16.000.000,00
Piutang Dagang Rp16.000.000,00
8. Pada 1 Desember 2018 PD Arta Mandiri menjual barang dagangan kepada Toko Jawa
sebesar Rp6.000.000,00 dengan syarat penjualan n/30. Berdasarkan data tersebut
maka pencatatan yang dilakukan PD Arta Mandiri adalah ....
a. Piutang Dagang Rp6.600.000,00
Penjualan Rp6.000.000,00
PPN Masukan Rp600.000,00
b. Piutang Dagang Rp6.000.000,00
Penjualan Rp6.000.000,00
c. Retur Penjualan Rp6.000.000,00
Piutang Dagang Rp6.000.000,00
d. Kas Rp6.000.000,00
Potongan Penjualan Rp600.000,00
Piutang Dagang Rp6.600.000,00
e. Potongan Penjualan Rp6.000.000,00
Piutang Dagang Rp6.000.000,00
16 Akuntansi Keuangan
15. Pada 1 September 2018, PT Bestone menjual tanah dengan harga pokok
Rp140.000.000,00 ditambah bunga 12% per tahun. Pembayaran angsuran dilakukan
setiap semester, selama 5 tahun atau 10 semester (10 kali angsuran) dengan uang
muka 15%, dan bunga dihitung dari sisa pinjaman. Berdasarkan data tersebut, laba
kotor direalisasi pada tahun 2018 sebesar ..…
a. Rp21.000.000,00
b. Rp27.000.000,0
c. Rp5.999.400,00
d. Rp140.000.000,00
e. Rp180.000.000,00
B. Soal Esai
Jawablah dengan tepat dan benar.
1. Penjualan yang dilakukan dengan perjanjian yang pembayarannya dilakukan secara
bertahap disebut dengan ....
2. Bentuk penjualan angsuran yang pembayaran angsuran dianggap sewa sampai
dengan harga dalam kontrak dilunasi, sesudah itu hak milik berpindah ke
tangan pembeli disebut ....
3. Suatu bentuk penjualan angsuran saat barang telah diserahkan, tetapi hak atas
barang masih di tangan penjual sampai seluruh pembayaran lunas disebut ....
4. Syarat penjualan kredit adalah 2/10 net/30, adalah pembayaran yang dapat diartikan
pembayaran dilakukan ....
5. Plafon kredit adalah ....
6. Penjualan dengan tenggang waktu rata-rata di atas satu bulan adalah ....
7. Setiap penerimaan pembayaran yang sesuai dengan perjanjian, baik dicatat
sebagai pengembalian harga pokok maupun sebagai realisasi keuntungan di dalam
perbandingan yang sesuai dengan posisi ....
8. Rekening Cadangan Kerugian Piutang diperlukan apabila ....
9. Adakalanya hak penjual untuk menarik kembali barang yang telah dijual merupakan
cara yang kurang tepat karena ....
10. Terjadinya laba kotor yang belum direalisasi adalah selisih antara ....
18 Akuntansi Keuangan