Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

DI
PT. BPR BANK SURYA YUDHA KENCANA BANJARNEGARA CABANG
KARANGREJA DAN KANTOR PAJAK PRATAMA PURBALINGGA
Waktu Pelaksanaan : 28 Oktober 2018—26 April 2019

DISUSUN OLEH :

NAMA : SYAHRUL EKA MAULANA

NIS : 2091

KELAS : XI AKUNTANSI 2

KOMPETENSI KEAHLIAN : AKUNTANSI

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 KARANGANYAR

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

i
PENGESAHAN INSTANSI

Laporan praktik kerja industri (On the jobTraining) ini telah disetujui oleh Pembimbing Bank
Surya Yudha Cabang Karangreja dan KPP Pratama Purbalingga pada :

hari :
tanggal :
tempat : Bank Surya Yudha Cabang Karangreja dan KPP Pratama Purbalingga

Mengetahui,

Pimpinan Bank Surya Yudha Cabang Pimpinan KPP Pratama Purbalingga,


Karangreja,

DIAN AGUNG SASONGKO R. DIDIK WIJATMONO, SE, MM


NIP. NIP. 19630618 199112 1 001

Pembimbing Instansi Bank Surya Yudha Pembimbing Instansi KPP Pratama


Cabang Karangreja, Purbalingga,

HELDA NUR CHOIRUNNISA


DANANG KURNIAWAN
NIP. 19980512 201801 2 003
NIP.

ii
PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan praktik kerja industri (On the Job Training) ini telah disetujui oleh Pembimbing
SMK NEGERI 1 KARANGANYAR pada:

hari :
tanggal :
tempat : SMK N 1 KARANGANYAR

Mengetahui,

Ketua Progam Keahlian Akuntansi Guru Pembimbing

UJI SITI BAROKAH, S.Pd WAHYU HENDRA PRANATA, S.Pd


NIP : NIP :

iii
KATA PENGANTAR

Dengan mengharap ridho Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, Alhamdulilah saya
dapat melaksanakan Prakerin sampai batas waktu yang telah ditentukan di Bank Surya Yudha
Cabang Karangreja dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purbalingga.
Laporan ini disusun guna memenuhi program kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) yang dilaksanakan wajib bagi seluruh siswa pada bidang keahlian Akuntansi, khususnya
kelas XI Akuntansi. Laporan ini juga sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) dan
Ujian Sekolah (US) SMK N 1 KARANGANYAR.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun Laporan ini tidak lepas dari bimbingan Bapak
dan Ibu Guru baik pembimbing dari pihak sekolah maupun dari instansi oleh karena itu,
penyusun ucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Dian Agung Sasongko, SE selaku pimpinan di Bank Surya Yudha Cabang
Karangreja
2. Bapak R.Didik Wijatmono, SE, MM selaku Pimpinan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Purbalingga
3. Bapak Drs.Sahir selaku Kepala SMK N 1 KARANGANYAR yang telah mengizinkan saya
menulis Laporan Prakerin
4. Ibu Muhanifa, S.Kom selaku Ketua Pokja Prakerin SMK N 1 KARANGANYAR
5. Ibu Uji Siti Barokah S.Pd selaku ketua program keahlian Akuntansi.
6. Bapak Wahyu Hendra Pranata S.Pd selaku pembimbing sekolah yang telah memberikan
pembekalan dan pengarahan dalam melaksanaan Prakerin kepada saya.
7. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan kepada saya yang tidak dapat
disebutkan satu persatu, baik dalam kegiatan prakerin maupun dalam menyelesaikan
laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Prakerin ini masih banyak sekali
kekurangan, Maka dari itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Dan
semoga Laporan Prakerin ini dapat bermanfaat, khususnya bagi saya sendiri maupun para
pembaca walaupun masih banyak kekurangan dalam penyusunannya.

Purbalingga, Mei 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI

PENGESAHAN INSTANSI .................................................................................................................. ii


PENGESAHAN SEKOLAH ................................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... v
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1
B. Dasar Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (prakerin) ......................................................... 2
C. Tujuan Diadakannya Praktik Kerja Industri ........................................................................ 2
D. Fungsi Diadakannya Prakerin ................................................................................................. 3
E. Manfaat Prakerin ........................................................................................................................ 3
BAB II .................................................................................................................................................... 4
BANK SURYA YUDHA CABANG KARANGREJA ....................................................................... 4
A. Profil Bank Surya Yudha Cabang Karangreja ...................................................................... 4
B. Uraian Kegiatan Prakerin ...................................................................................................... 11
BAB III ................................................................................................................................................. 16
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA (KPP) PURBALINGGA ..................................... 16
A. Profil Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purbalingga ............................................ 16
B. Uraian Kegiatan Prakerin ...................................................................................................... 19
BAB IV ................................................................................................................................................. 24
PENUTUP ............................................................................................................................................ 24
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 24
B. Saran......................................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 25
LAMPIRAN ......................................................................................................................................... 26

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prakerin merupakan sebuah pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di dunia


usaha atau dunia industri yang relevan dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya
masing-masing, dalam upaya meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan
juga menambah bekal untuk masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin
banyak serta ketat dalam persaingannya seperti saat ini, selain itu dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak peralatan baru yang diciptakan
guna menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang menimbulkan
perubahan mendasar untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga tenaga kerja dituntut bukan
hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus fleksibel dan berwawasan yang
lebih luas, inovatif serta didukung dengan keterampilan yang kompeten, maka dengan
adanya kegiatan Praktik Kerja Industri (Prakerin) siswa dan siswi dapat mengasah dan juga
mengimplementasikan materi yang didapatkannya di sekolah langsung ke dunia usaha atau
industri yang relevan dengan kemampuannya masing–masing.

Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri ini diharapkan setiap siswa dan siswi mampu
mengikuti dan memahami kegiatan kerja yang dilakukan di dunia usaha ataupun di dunia
industri agar siwa dan siswi tersebut dapat mencapai serta mendapatkan sesuatu yang baik
dan berguna bagi dirinya serta agar siswa dan siswi tersebut mampu menunjukan kinerjanya
secara maksimal apa yang telah dilakukannya selama berada di dunia usaha atau dunia
industri sehingga mampu membuat dirinya diperhitungkan di dunia usaha atau di dunia
industri.

Praktik Kerja Industri memberikan dan sekaligus mengajarkan kepada anak didik akan
dan bagaimana kehidupan di dunia kerja. Disamping ajang uji coba ilmu yang mereka
pelajari, melalui Praktik Kerja Industri siswa dan siswi diharapkan mampu memahami
tentang bagaimana tata dan aturan di dunia usaha atau di dunia industri, sehingga ketika
nantinya ketika tamat ia sudah benar-benar siap bekerja, baik secara keilmuan maupun
secara kejiwaan dan mental.

1
2

B. Dasar Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (prakerin)


1. Undang – Undang No.20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif menegembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
2. PP No .39 th 1992 tentang peran serta masyarakat dalam Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yang antara
lain:
a. Penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerja sama dengan masyarakat
terutama dunia usaha atau dunia industribdan para dermawan untuk memperoleh
sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan
pendidikan.
b. Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang diperlukan
dalam rangka pengembangan pendidikan menengah.
4. KEPMENDIKBUD No.0490/U/1992 tentang sekolah menengah kejuruan.
5. KEPMENDIKBUD No.080/U/1993 tentang kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan
yang menyatakan :
a. Menggunakan unit produksi sekolah beroperasi secara profesional sebagai wahana
pelatihan kejuruan.
b. Melaksanakan sebagai kelompok mata pelajaran kejuruan di sekoilah, dan sebagai
lainnya di dunia usaha atau dunia industri.
c. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan sepenuhnya di
masyarakat dunia usaha dan industri.
6. KEPMENDIKBUD No.323/U/1993 tentang Penyelenggaran PSG pada SMK.
C. Tujuan Diadakannya Praktik Kerja Industri
1. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah.
2. Membentuk pola pikir yang membangun bagi siswa dan siswi Praktik Kerja Industri.
3. Membentuk semangat kerja yang baik bagi siswa dan siswi Praktik Kerja Industri.
4. Melatih siswa dan siswi untuk berkomunikasi atau berinteraksi secara profesional di
dunia kerja yang sebenarnya.
3

5. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa dan
siswi Praktik Kerja Industri sesuai bidang masing-masing.
6. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan dan
di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dengan dunia usaha maupun di dunia
industri.
D. Fungsi Diadakannya Prakerin
1. Mengimplementasikan materi yang selama ini dipelajari di sekolah.
2. Membentuk pola pikir yang membangun bagi siswa dan siswi.
3. Melatih siswa dan siswi untuk berkomunikasi atau berinterkasi secara profesional di
dunia kerja yang sebenarnya.
4. Membentuk semangat kerja yang baik bagi siswa dan siswi.

E. Manfaat Prakerin
1. Manfaat Bagi Siswa
a. Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan.
b. Melatih kemandirian dan sikap kewirausahaan.
c. Melatih untuk bekerja dan menambah wawasan.
d. Memotivasi dalam belajar untuk keperluan di masa mendatang.
2. Manfaat Bagi Sekolah
a. Menunjukan eksistensi sekolah.
b. Memperbanyak hubungan sekolah dengan industri.
c. Menyiapkan tenaga kerja yang terdidik dan terlatih sesuai dengan kebutuhan
industri.

3. Manfaat Bagi Industri


a. Ikut serta dalam melatih tenaga kerja sesuai yang diharapkan.
b. Membantu kelancaran bisnis.
BAB II

BANK SURYA YUDHA CABANG KARANGREJA

A. Profil Bank Surya Yudha Cabang Karangreja


1. Sejarah Berdirinya Bank Surya Yudha Cabang Karangreja
Bank Surya Yudha Cabang Karangreja yang ada di Kabupaten Purbalingga berdiri pada
tanggal 20 Februari 2017. Dulunya BSY Cabang Karangreja ini merupakan kantor kas dari
induknya yaitu BSY Cabang Bobotsari yang ditingkatkan statusnya menjadi kantor cabang.
Peningkatan status menjadi kantor cabang ini dikarenakan memiliki prospek yang cukup
bagus dan ada peluang besar untuk mendapatkan banyak nasabah.
Selanjutnya pada tanggal 9 April 2018 Bank Surya Yudha Cabang Karangreja
membuka kantor kas di Kutabawa. BSY Cabang Karangreja memiliki daerah usahanya
yang tersebar di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Karangreja, Kecamatan Karangjambu, dan
Kecamatan Belik. Pada awal ditingkatkan statusnya menjadi kantor cabang, Bank Surya
Yudha Cabang Karangreja memiliki 14 karyawan dan sekarang bertambah menjadi 25
karyawan.
2. Letak Bank Surya Yudha Cabang Karangreja
Bank Surya Yudha Cabang Karangreja terletak di Jl. Purbalingga Pemalang, Desa
Karangreja RT.04/RW.02 Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.
3. Budaya Perusahaan
BSY memiliki budaya kerja yang dilatar belakangi oleh founder values yaitu kerja
keras, kerja cerdas, ikhlas dan jujur.

Budaya kerja BSY adalah menerapkan 7 Prinsip Dasar Kerja yang terdiri dari nilai-
nilai :

a. Jujur
Memiliki sikap yang berani untuk bertindak dan berkata yang benar, sesuai
dengan etika bank dan niklai moral yang berlaku di masyarakat.
b. Tanggung Jawab
Memiliki kewajiban untuk menanggung segala sesuatu kewajiban setiap
pegawai.
c. Visioner

4
5

Memiliki wawasan, sikap dan pandangan yang jauh ke depan untuk membangun
bak ke arah yang lebih baik.
d. Disiplin
Konsisten dalam melaksanakan tugas, tepat waktu, serta menjunjung tinggi dan
menaati Kode Etik Perbankan.
e. Kerjasama
Bekerja dengan menggunakan Team work dengan metode dan tujuan yang
disepakati bersama, untuk kepentingan bank.
f. Adil
Suatu sikap objektif, yang berlandaskan kejujuran dan tidak memihak kecuali
kepada kebenaran.
g. Peduli
Rasa memiliki yang tinggi dan cepat tanggap terhadap situasi dan kondisi
lingkungan kerja.
4. Visi dan Misi Bank Surya Yudha Cabang Karangreja

Visi :

“Menjadi BPR regional di Jawa Tengah dan terkemuka di Indonesia.”

Misi :

a. Menjadikan Insfrastruktur keuangan yang berorientasi pada pengembangan UMKM


menuju kesejahteraan bersama rakyat.
b. Suatu organisasi yang terpusat pada nasabah. Menawarkan nilai lebih berdasarkan
keunggulan pelayanan melalui sumber daya manusia profesional dan teknologi yang
mutakhir.
c. Menjadi perusahaan pilihan untuk berkarya dan yang dihormati oleh nasabah,
karyawan, pemegang saham, regulator dan komunitas dimana kami berada.
5. Struktur Organisasi
a. Bank Surya Yudha Cabang Karangreja
Kepala Cabang : Dian Agung Sasongko, SE
Wakil Kepala Cabang : Danang Kurniawan
PUSPO : Wiwit Priyono
Kasi Kredit : Dwi Kurnianto
Wakasi Dana : Rian Indra Putra W
6

Pembukuan : Mutiara Maftukhah


Kasir : Ani Setyowati
Teller : Lutfiatun Maghfiroh
Account Officer : Dody Triwibowo, Febrianto, Widi Saputro
Admin. Kredit : Feri City Mutiara Romadona
Marketing : Tsalits Sofiani, Dewi Suparmi, Didi Stianto, Doni
Teguh Prayogo
Satpam : Anom Sutopo
Office Boy : Kalimin
b. Kantor Kas
Kepala Kas : Samsul Arifin

Wakil Kepala Kas : Imamah Nurlatif

Operasional Kantor : Nena Indriyani, A.Md

Account Officer : Nodi Setyadi & Dika Cahyo Utomo

Marketing : Galih Prianggoro & Putri Puja Lasenda

6. Tugas dan Wewenang masing-masing struktur


a. Kepala Cabang/Wakil Kepala Cabang
1) Menandatangani aplikasi kredit, tabungan dan deposito yang telah
dipertanggungjawabkan oleh petugas bank.
2) Mengesahkan transaksi penarikan tabungan dan pencairan deposito.
3) Mensurvey, menganalisa dan mempertanggung jawabkan ajuan kredit kepada
tim kredit.
4) Mengawasi dan mengatur cara kerja dan tat tertib yang dilakukan oleh staf
karyawan di lingkungan kerja.
5) Membuka dan menutup brankas.
6) Mewakili perusahaan dalam urusan kedinasan dilingkungan cabang yang
dibawahi.
b. PUSPO
Melakukan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan personalia, umum,
sekretariat, pembukuan dan operasional perusahaan.
c. Kasi Kredit
7

1) Membuat usulan rancangan pemasaran kepada direksi.


2) Memantau secara terus menerus efektifitas dan kolektifitas pembiayaan.
3) Memonitor lalu lintas jatuh tempo deposito dan tabungan besar, serta
mengadakan pendekatan ulang dan mengoptimalkan jaringan atau hubungan
dengan nasabah.
d. Wakasi Dana
1) Menghitung bagi hasil untuk tabungan dari deposito nasabah
2) Melakukan pengadministrasian pencatatan dan pembukuan atas setiap
penarikan uang atau pemindahbukuan dari rekening tabungan, deposito dan
lain-lainnya.
e. Pembukuan
1) Memeriksa laporan harian induk, kantor kas, dan konsolidasi cabang.
2) Memeriksa jurnal dan slip transaksi harian kantor induk dan kantor kas.
3) Memeriksa perhitungan pajak.
4) Memeriksa neraca bulanan dan neraca tahunan induk, kantor kas dan konsolidasi
cabang.
5) Memeriksa buku besar cabang dan kantor kas.
f. Kasir
1) Mengambil dan memasukan uang ke ruang khasanah.
2) Menyiapkan uang (kasbon) atas permintaan kas maupun staf marketing.
3) Menyortir dan menghitung uang sesuai jenisnya.
4) Mengeluarkan semua biaya yang telah disahkan oleh pimpinan.
5) Menerima setoran dari marketing dan kantor kas.
g. Teller
1) Input transaksi tabungan, deposito, angsuran kredit, dan realisasi kredit.
2) Mencetak transaksi pada buku tabungan (passbook).
3) Bertanggungjawab terhadap perawatan inventaris kantor yang dipergunakannya.
4) Melayani nasabah yang datang langsung ke kantor.
h. Administrasi Kredit
1) Administrating, yaitu pekerjaan yang berhubungan langsung dengan berbagai hal
dalam pengurusan kredit. Misalnya, pengumpulan syarat-syarat perkreditan,
persiapan dalam perjanjian kredit, pengikatan fiducia dan sebagainya.
8

2) Filling adalah pencatatan, penggolongan dan penyimpanan file-file mengenai


debitur dan dimiliki oleh debitur. File yang dimaksud bisa berupa file asli seperti
sertifikat, file kerja atau file referensi.
3) Reporting adalah pelaporan segala sesuatu yang berkaitan dengan kredit.
Pelaporan ini bisa pada atasan sesuai dengan jalur komando dalam struktur, bisa
juga pada debitur berupa pelaporan tunggakkan, pengiriman polis dan
sebagainya.
i. AO (Account Officer)
1) Mencari, menerima, mencatat, mentransaksikan dan melayani para nasabah
kredit serta jasa perbankan lainnya di wilayah Karangreja dan sekitarnya.
2) Meneliti kelengkapan persyaratan calon debitur dalam permohonan kredit.
3) Melakukan peninjauan lapangan atas usaha, barang agunan dan tempat tinggal
calon debitur.
4) Membuat analisa kredit dan melaporkan segala sesuatu yang terjadi pada saat
kunjungan di lapangan kepada Pimpinan.
5) Membuat laporan harian perolehan kredit secara rutin dan melaporkan kepada
Pimpinan.
j. Marketing
1) Mencari, menerima, mencatat, mentransaksikan dan melayani para nasabah
tabungan, deposito serta jasa perbank-kan lainnya di wilayah Karangreja.
2) Menarik buku tabungan nasabah dan menyetorkan pada BOF [back office]
untuk di-print bunga tabungan dan /atau bunga depositonya secara rutin.
3) Membuat laporan hasil marketing dan melaporkan segala sesuatu yang terjadi
selama marketing kepada pimpinan.
4) Merawat dan membina para nasabah tabungan dan deposan.
5) Bertanggungjawab terhadap perawatan inventaris kantor yang
dipergunakannya.
k. Kepala Kas dan Wakil Kepala Kas
1) Mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengawasi tugas-tugas bawahannya.
2) Mengawasi jalannya operasional di unit pelayanan yang menjadi tanggung
jawab bawahannya.
3) Melakukan fungsi manajemen personalia seperti pendelegasian wewenang,
penilaian karyawan, dan pengendalian lingkungan kerja.
l. Operasional Kantor
1) Mengawasi dan mengendalikan operasi bank agar terlaksana dengan baik
2) Menjalankan fungsi kepemimpinan pada bagian operasional.
9

3) Menyusun anggaran atau rencana kerja pada bidang operasional.


4) Melaksanakan program kerja sesuai dengan rencana anggaran kantor.
m. Satpam
1) Mengadakan pengaturan dengan maksud menegakkan tata tertib yang berlaku
dilingkungan kerjanya, khususnya yang menyangkut keamanan dan ketertiban.
2) Melaksanakan penjagaan dengan maksud mengawasi masuk keluarnya orang
atau barang dan mengawasi keadaan-keadaan atau hal-hal yang mencurigakan
disekitar tempat tugasnya.
3) Mengadakan pengawalan uang/barang bila diperlukan dan disesuaikan
instasi/proyek/badan usaha yang bersangkutan.
4) Memberikan tanda-tanda bahaya atau keadaan darurat, melalui alat-alat alarm
dan kode kode isyarat tertentu bila terjadi kebakaran, bencana alam atau
kejadian-kejadian lain yang membahayakan jiwa, badan atau harta benda, orang
banyak disekitar kawasan kerjanya serta memberikan pertolongan dan bantuan
penyelamatan.
n. Office Boy
1) Membersihkan dan merapikan meja, kursi, komputer da Kredit yang digunakan
perlengkapan lainnya.
2) Membersihkan karpet/lantai.
3) Menyediakan minuman untuk karyawan.
4) Membelikan dan menyiapkan makan siang karyawan.
5) Membuang sampah yang ada di ruang kerja dan areal tanggung jawabnya.
6) Mencuci piring, gelas dan perlengkapan makan/minum yang lain.
7. Jenis Usaha Bank Surya Yudha Cabang Karangreja
a. ATM Tabungan Surya
ATM Tabungan Surya adalah produk tabungan berkualitas dari BPR Bank
Surya Yudha yang dikelola secara profesional, aman, terpercaya, menguntungkan
dan praktis.
b. Tabungan Hari Tua (THT)
Tabungan Hari Tua adalah produk tabungan berkualitas dari BPR Bank Surya
Yudha untuk investasi jangka panjang yang dikelola secara profesional , aman,
terpercaya, menguntungkan dan praktis.
c. Deposito
10

Deposito Bank Surya Yudha merupakan simpanan berjangka yang dapat diambil
atau dicairkan pada saat jatuh tempo, dengan tingkat suku bunga menarik yang dapat
dijadikan sebagai investasi yang mudah dan menguntungkan.
d. Tabungan Surya
Tabungan Surya adalah produk tabungan berkualitas dari BPR Bank Surya
Yudha yang dikelola secara profesional, aman dan terpercaya.
e. TAS (Tabungan Arisan Surya)
Adalah inovasi Tabungan Berhadiah dari BPR Bank Surya Yudha yang dikelola
secara professional, aman & menguntungkan. Dikemas dalam bentuk arisan dan
dikocok setiap bulan untuk satu orang pemenang selama 36 bulan.
f. Tabungan Piknik
Adalah inovasi tabungan terbaru dari BPR Surya Yudha yang dikelola secara
profesioanal, aman dan menguntungkan.
g. Kredit Pegawai
Adalah kredit yang diperuntukan bagi pegawai negeri atau pegawai swasta yang
berpenghasilan tetap
h. Kredit Umum
Kredit umum dibagi menjadi 4 yaitu :
1) Kredit Modal Pembiayaan Kerja
Kredit yang digunakan untuk menamba modal usaha, seperti perdagangan,
pertanian, industri dan jasa.
2) Kredit Investasi Pembiayaan
Kredit yang digunakan untuk pembelian sarana dan prasarana usaha, seperti
lahan pertanian, kepemilikan kios, industri dan kepemilikan kendaraan
bermotor.
3) Kredit Konsumsi
Kredit yang digunakan untuk biaya atau pembelian, seperti pendidikan,
kepemilikan rumah pribadi, renovasi, alat-alat elektronik, pembelian kendaraan
bermotor pribadi.
4) Kredit Agunan Deposito/Back to Back Fasilities
Adalah kredit yang diberikan dengan jaminan bilyet deposito berjangka,
dan/atau tabungan yang diterbitkan BSY.
11

B. Uraian Kegiatan Prakerin


 Pengelolaan Kredit :
1. Prosedur Pengajuan Kredit
a. Permohonan atau Aplikasi Kredit
Petugas Front Office menerima :
1) Aplikasi kredit yang sudah diisi lengkap
2) Fotokopi Pemohon dan Pendamping
3) Fotokopi Kartu Keluarga
4) Fotokopi Agunan :
a) Surat Hak Milik (SHM) dilampiri Surat Pemberitahuan Pajak Terutang
(SPPT)
b) Hak pakai kios/bangsal/SHGB/SHGU, KTA ojek, kuli panggul dll
c) BPKB dan STNK dilampiri :
- Gesek nomor mesin dan rangka
- Bila atas nama pemilik orang lain, harus disertai kwitansi pembelian
d) Bilyet Deposito dilampiri kuasa pencairan deposito
e) Fotokopi SK CPNS, SK Pertama, SK Terakhir, Taspen, Karpeg,
Asabri
f) Rincian gaji terakhir dan Surat Sanggup Potong Gaji yang sudah
ditanda tangani bendahara atau kepala dinas.
b. Wawancara Awal
Petugas menanyakan pada calon debitur berupa :
1) Nama panggilan
2) Jenis usaha/pekerjaan/dinas
3) Pendapatan atau sisa gaji yang diterima
4) Rencana pengunaan kredit
5) Kebutuhan dana minimal
6) Kapan kredit dibutuhkan cair
7) Lokasi tempat tinggal dan lokasi agunan dengan ancer-ancer peta globalnya
8) Kepemilikan agunan (bila nama di agunan beda dengan nama calon
debitur)
c. Registrasi Aplikasi
1) Petugas admin kredit atau account officer menerima hasil wawancara tadi
12

2) Kemudian dicatat dakam buku register aplikasi/ajuan kredit


3) Tulis nomor register aplikasi di kanan atas lembar aplikasi atau ajuan kredit
d. Account Officer Rencanakan Survey sesuai Kewenangannya
Sebelum melakukan survey, Account Officer harus mempersiapakan :
1) Ajuan harus diurutkan sesuai dengan rute
2) Lihat tanggal masuk ajuan
3) Lihat tanggal kebutuhan
Dan juga harus mempersiapkan perlatan survey, seperti :
1) Model A (Konversi)
2) Tabel asuransi (motor)
3) Pricelist motor
4) Kalkulator
5) Kamera
e. Pelaksanaan Survey Kredit
2. Prosedur Pencairan Kredit
a. Dalam proses pelaksanaannya tempat pencairan kredit dilakukan di Kantor Pusat,
Kantor Cabang dan Kantor Kas.
b. Pelaksana pencairan kredit adalah karyawan atau karyawati yang telah mendapat
persetujuan pimpinan terkait.
c. Siapkan dokumen kredit yang akan realisasi dan pastikan sudah disetujui oleh
pejabat berwenang sesuai dengan Surat Keputusan Direksi terbaru mengenai
wewenang pencairan dan persetujuan realisasi kredit.
d. Pastikan bahwa Surat Perjanjian Kredit (SPK) sudah diketik dan ditanda tangani
pimpinan sebelum realisasi :
1) Jika karena sesuatu hal yang tidak memungkinkan SPK langsung ditanda
tanganu sebelum realisasi maka kredit boleh ditransasikan.
2) Penanda tanganan SPK oleh pejabat berwenang harus sudah dilakukan
maksimal 1 (satu) minggu setelah realisasi/transaksi.
e. Minta dokumen agunan asli, cocokkan dengan yang tertera dalam dokumen
kredit, jika tidak sama maka konfirmasikan kepada calon debitur dan realisasi
tidak bisa dilakukan serta segera laporkan ke pimpinan, jika sama maka proses
dilanjutkan.
13

f. Sebelum pencairan kredit dilakukan petugas mempersilahkan pada calon debitur


untuk membaca seluruh isi Surat Perjanjian Kredit (SPK) dan menerapkan
parafnya di tiap halaman sebagai tanda bahwa seluruh isi SPK telah dibaca,
dimengerti dan dipahami yaitu :
1) Pada halaman 1 dan 3 di sisi kanan.
2) Pada halaman 2 di sisi kiri.
3) Pada halaman 4 di kolom peminjam dan diatas materai.
g. Memberikan motivasi kredit dengan tujuan untuk mengingatkan calon debitur
agar selalu tunduk dan patuh pada SPK yang telah ditanda tanagni sehingga
kreditnya berjalan dengan baik, lancar dan aman. Motivasi yang perlu
disampaikan adalah sebagai berikut :
1) Huruf A Surat Perjanjian Kredit :
a.1 Pasal 3 tentang Jangka Waktu Kredit.
a.2 Pasal 5 tentang Jumlah Pokok dan Bunga Kredit.
a.3 Pasal 7 tentang Biaya Keterlambatan Angsuran.
a.4 Pasal 11 tentang Jika Debitur Meninggal Dunia.
2) Huruf B Penyerahan Hak Fidusia :
b.1 Pasal 1 tentang pemakaian, pemeliharaan dan perawatan agunan.
b.2 Pasal 3 tentang penghentian perjanjian kredit.
b.3 Pasal 4 tentang penyerahan fisik agunan oloh debitur jika kredit
dihentikan.
b.4 Pasal 7 tentang pemberian kuasa pada bank untuk mengambil tunai
rekening tabungan atau rekening lainnya untuk bayar angsuran.
h. Mintakan tanda tangan kepada debitur pada :
1) Slip realisasi kredit atas dasar persetujuan pemberian kredit.
2) Slip setoran provisidan materai (secukupnya).
3) Surat pernyataan.
4) Kuasa untuk menjual (diatas materai) dilengkapi dengan tanda tangan saksi
oleh petugas.
i. Serahkan slip transaksi kepada petugas Teller (Inputer) untuk diinput dalam
sistem.
j. Untuk realisasi kredit pegawai (potong gaji) dan kredit karyawan BPR Bank
Surya Yudha namun rekening titipan bendahara sebagai penampungan
14

pembayaran angsuraan belum dibuat atau belum ada dalam sistem maka rekening
tersebut harus segera dibuat maksimal 1 (satu) hari sebelum tanggal jatuh bayar.
3. Kegiatan Lainnya
Selama Prakerin di bank Surya Yudha Cabang Karangraja penulis mendapatkan
pengalaman yang cukup banyak, seperti yang ada dibawah ini :
1. Mengklasifikasikan Kartu Spesimen
Kartu Spesimen atau Formulir Pembukaan Rekening adalah formulir
pembukaan produk terpadu, yang berisikan data-data, keterangan, dan produk
yang dipilih nasabah yang ditandatangani oleh nasabah dan merupakan satu
kesatuan.
Mengklasifikasi Kartu Spesimen artinya mengelompokan Formulir
Pembukaan Rekening menurut produk produk bank kemudian diurutkan sesuai
tanggal mengisi formulir pembukaan rekening tersebut. Di bank Surya Yudha
Karangreja sendiri ada banyak produk produk bank, seperti Tabungan Surya,
Tabungan Hari Tua, Tabungan Arisan Surya, Deposito, Tabungan Piknik dan
masih banyak lagi.
2. Megecek file kredit.
File atau berkas kredit adalah sekumpulan dokumen tentang fakta dan opini
yang berhubungan dengan pemberian kredit kepada setiap nasabah debitur bank
yang disimpan berdasarkan aturan dan klasifikasi tertentu.
3. Megecek dan mencetak informasi calon debitur menggunakan SLIK OJK
SLIK OJK adalah sistem layanan informasi nasabah atau debitur yang
disediakan oleh OJK untuk para pelaku industri keuangan, bank maupun non-
bank seperti lembaga pembiayaan maupun Bank Perkreditan Rakyat, dan
nasabah perbankan yang ingin mendapatkan informasi status kredit di sistem
perbankan/keuangan.
SLIK OJK banyak dimanfaatkan langsung oleh pelaku industri jasa keuangan
untuk memberikan laporan sekaligus melihat data nasabah pemohon kredit
sebelum lembaga keuangan memberikan kredit.
4. Membuat form registrasi aplikasi kredit dan registrasi permintaan I-Deb
5. Menggandakan dokumen agunan berupa SHM Tanah dan bangunan, Surat
Perjanjian Kredit, serta dokumen penting lainnya
6. Menscan dokumen-dokumen penting
15

7. Mengisi buku Surat Panggilan Dinas dan buku Laporan Monitoring Permintaan
Pulsa
8. Mengelola bukti Transaksi
9. Merekap atau mejumlah nilai-nilai dari berbagai slip-slip (Menggetel Slip)
10. Mencocokan data rekening tabugan secara fisik dengan sistem (Opaname file)
BAB III

KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA (KPP) PURBALINGGA

A. Profil Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purbalingga


1. Sejarah Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purbalingga
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purbalingga dahulunya merupakan Kantor
Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Purbalingga. Kemudian berubah menjadi KPP
Pratama berdasarkan Keputusan Mentri Keuangan Republik Indonesia Nomor
141/PJ/2007 tanggal 3 Oktober 2007 tentang penerapan organisasi, tata cara kerja dan
saat mulai beroperasinya Kanwil DJP Jateng dan kanwil DJP D.I. Yogyakarta, KPP
Pratama dan Kantor Pelayanan, Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) di
lingkungan Kanwil DJP Jateng I, Kanwil Jateng II dan Kanwil DJP D.I Yogyakarta.
Wilayah kerja KPP Pratama purbalingga terdiri dari 2 kabupaten yaitu Kabupaten
Purbalingga dan Kabupaten Banjarnegara. Hal tersebut dikarenakan Banjarnegara
terdapat KP2KP dan KPP Pratama Purbalingga membawahi KP2KP Banjarnegara.
KPP Pratama Purbalingga terletak di Jalan Let. Jend. S. Parman No. 43 Purbalingga.
Letak kantornya mudah dijangkau karena berdekatan dengan pusat kota Purbalingga.
Dari daerah Banjarnegara juga mudah dijangkau karena dekat dengan perbatasan antar
wilayah kabupaten.
2. Tugas dan Fungsi KPP Pratama Purbalingga
Dalam menjalankan tugasnya, KPP Pratama Purbalingga berpijak pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta aturan-aturan lain yang ditetapkan, baik oleh
Kanwil maupun Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.
Berdasarkan Pasal 30 Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor KEP-
443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Direktorat
Jenderal Pajak, ditegaskan bahwa Kantor Pelayanan Pajak mempunyai tugas
melaksanakan pelaksanaan, pengawasan administratif, dan pemeriksaan sederhana
kepada Wajib Pajak dibidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak
Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Tidak Langsung lainnya dalam wilayah
wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sedangkan dalam Pasal 31 Keputusan Menteri Keungan RI Nomor KEP-
443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001 dinyatakan bahwa Kantor Pelayanan Pajak
mempunyai fungsi sebagai berikut :

16
17

a. Pengumpulan dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, pengamatan


potensi perpajakan dan ekstensifikasi Waji Pajak;
b. Penelitian dan penatausahaan Surat Pemberitahuan Tahunan, Surat Pemberitahuan
Masa, serta berkas Wajib Pajak;
c. Pengawasan pembayaran masa Pajak Penghasilan, Pajak Pertambah Nilai, Pajak
Penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Tidak Langsung Lainnya;
d. Penatausahaan piutang pajak, penerimaan, penagihan, penyelesaian keberatan,
penatausahaan banding, dan penyelesaian restitusi Pajak Penghasilan, Pajak
Pertambahan Nilai, Pajak penjualan atas Barang Mewah dan Pajak Tidak
Langsung Lainnya;
e. Pemeriksaan sederhana dan penetapan sanksi perpajakan;
f. Penerbitan Surat Ketetapan Pajak;
g. Pembetulan Surat Ketetapan Pajak;
h. Pengurangan sanksi pajak;
i. Penyuluhan dan konsultasi perpajakan;
j. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan Pajak.
3. Visi dan Misi KPP Pratama Purbalingga
Visi :
"Menjadi Institusi Penghimpun Penerimaan Negara yang Terbaik demi Menjamin
Kedaulatan dan Kemandirian Negara".
Misi :
Menjamin penyelenggaraan negara yang berdaulat dan mandiri dengan:
a. Mengumpulkan penerimaan berdasarkan kepatuhan pajak sukarela yang tinggi dan
penegakan hukum yang adil;
b. Pelayanan berbasis teknologi modern untuk kemudahan pemenuhan kewajiban
perpajakan;
c. Aparatur pajak yang berintegritas, kompeten dan profesional; dan
d. Kompensasi yang kompetitif berbasis sistem manajemen kinerja
4. Struktur Organisasi KPP Pratama Purbalingga
Kepala Kantor : R. Didik Wijatmono
Kepala Subbagian Umum : Abdul Mukhsin
Kepala Seksi Pegolahan Data dan Informasi : Agus Setiawan
Kepala Seksi Pelayanan : Widiana Ratnasari Suprobo
18

Kepala Seksi Penagihan : Usdek Waluyanto


Kepala Seksi Pemeriksaan : Widihastuti
Kepala Ekstensifikasi Perpajakan : Supramono
Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi 1 : Wiji Siswanto
Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi 2 : Tri buniwati
Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi 3 : Siswanto
5. Mekanisme Kerja Organisasi/ Pembagian Tugas Organisasi
Secara umum tugas kepala kantor dan masing-masing seksi adalah sebagai berikut
:
a. Kepala Kantor
Kepala Kantor KPP Pratama mempunyai tugas mengkoordinasi pelaksanaaan,
penyuluhan, dan pengawasan Wajib Pajak dibidang Pajak Penghasilan, Pajak
Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak
Langsung Lainnya Dan Pajak Bumi dan Bangunan dalam wilayah wewenangnya
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Sub Bagian Umum
Melaksanakan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga.
c. Seksi Pengolahan Data dan Informasi
Melakukan pengumpulan, pencairan dan pengolahan data, pengamatan potensi
perpajakan, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan,
pelayanan dokumen perpajakan, pelayanan dukungan teknis komputer,
pemantauan e-SPT dan e-Filling dan penyiapan laporan kerja.
d. Seksi Ektensifikasi
Melakukan penambahan jumlah Wajib Pajak, baik dari kalangan karyawan
(employe base) maupun Wajib Pajak dari kalangan usahawan (property base),
serta melakukan kegiatan penilaian terhadap objek PBB yang mengalami
pengalihan hak dan perubahan objek pajak.
e. Seksi Pelayanan
Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,
pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan
serta pelaksanaan registrasi Wajib Pajak.
f. Seksi Pengawasan dan Konsultasi
19

Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak,


bimbingan atau himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan,
penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja Wajib Pajak, rekonsiliasi data
Wajib Pajak dalam rangka melakukan intensifikasi dan melakukan evaluasi hasil
banding.
g. Seksi Pemeriksaan
Melakukan penyusunan rencana pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan
pemeriksaan, penertiban penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak, serta
administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
h. Seksi Penagihan
Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan angsuran
tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan pajak, serta penyimpanan
dokumen-dokumen penagihan.
i. Kelompok Jabatan Fungsional
Melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
j. Staf Pendukung Pelayanan (Account Representative)
Staf Pendukung Pelayanan berada di bawah pengawasan dan bimbingan kepala
seksi pengawasan dan konsultasi. Ikhtisar tugas Staf Pelayanan Pendukung adalah
sebagai berikut :
1) Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib Pajak.
2) Bimbingan/ himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi teknis perpajakan.
3) Penyusunan profil Wajib Pajak.
4) Analisis kinerja Wajib Pajak.
5) Rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka intensifikasi.
6) Melakukan evaluasi hasil banding berdasarkan ketentuan yang berlaku.
7) Memberikan informasi perpajakan.
B. Uraian Kegiatan Prakerin
1. Prosedur Penerimaan SPT Pos/Jasa Ekspedisi/Jasa Kurir
a. Penelitian SPT
1) SPT diteliti oleh Petugas Peneliti dalam Satuan Tugas SPT atau Petugas
Tempat PelayananTerpadu (TPT) KPP/KP2KP/LDK
20

2) Petugas Penelitian Satuan Tugas Meneruskan SPT dan lembar penelitian pada
petugas Tempat Pelayanan Terpadu (TPT)
3) Batas waktu penelitian adalah tiga hari atau lima hari sejak diterima KPP dari
Pos/Jasa Ekspedisi/Jasa Kurir
4) Jika Resi SPT tidak diisi informasi PWP, Jeis SPT dan Masa/Tahu Pajak, atau
satu amplop berisi lebih dari satu SPT, atau SPT L diterima lebih dari tiga hari,
proses penerimaan SPT tetap dilanjutkan
b. Pencetakan bukti Pegiriman Surat (PS)
1) Jika lengkap, Petugas merekam penerimaan SPT
2) Jika tidak lengkap, Petugas menerbitkan Surat Permintaan Kelengkapan
3) Batas waktu Surat Permintaan Kelengkapan adalah 30 hari sejak resi pos
4) Jika tidak dapat diterima, petugas menerbitkan Surat Pemberitahuan SPT
Tidak Disampaikan atau Surat Pemberitahuan Status Peyampaian SPT
5) Batas waktu Cetak LPAD adalah 2 hari sejak penelitian SPT
c. Monitoring Kelengkapan
a) Jika SPT dilengkapi, petugas merekam penerimaan SPT apabila kelengkapan
SPT sesuai dengan Surat Permintaan Kelengkapan SPT
b) Tanggal penerimaan SPT ialah tanggal SPT dilengkapi
c) Jika SPT tidak dilengkapi, petugas Seksi Pelayanan menerbitkan Surat
Pemberitahuan SPT Dianggap Tidak Disampaikan.
2. Prosedur Penetapan Wajib Pajak Non Efektif
Penetapan Wajib Pajak sebagai Wajib Pajak non efektif dilakukan setelah Direktorat
Jenderal Pajak melakukan penelitian administrasi perpajakan dalam rangka penetapan
Wajib Pajak non efektif.
Dalam hal terdapat data dan/atau informasi yang menunjukkan bahwa Wajib Pajak
(WP) yang telah ditetapkan sebagai WP non efektif menjadi aktif kembali, penetapan
sebagai WP non efektif menjadi tidak berlaku dan KPP memberitahukan hal tersebut
kepada WP.
WP yang telah ditetapkan sebagai WP non efektif, tidak wajib menyampaikan SPT
dan tidak dikenai sanksi administrasi berupa denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal
7 UU Nomor 6 TAHUN 1983 tentang KUP sebagaimana telah diubah terakhir dengan
UU Nomor 16 TAHUN 2009.
21

Permohonan non efektif dapat diajukan oleh WP sehingga dikecualikan dari


pengawasan rutin oleh KPP apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Wajib Pajak Orang Pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas tetapi
secara nyata tidak lagi menjalankan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas;
b. Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
dan penghasilannya dibawah Penghasilan Tidak Kena Pajak;
c. Wajib Pajak Orang Pribadi yang bertempat tinggal atau berada di luar negeri lebih
dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan
dan tidak bermaksud meninggalkan Indonesia untuk selama lamanya;
d. Wajib Pajak yang mengajukan permohonan penghapusan dan belum diteritkan
keputusan;
e. Wajib Pajak yang tidak lagi memenuhi persyaratan subyektif dan/atau objektif
tetapi belum dilakukan penghapusan.
Penetapan WP non efektif dapat dilakukan dengan cara permohonan WP atau
secara jabatan :
a. Penetapan WP non Efektif Melalui Permohonan
1) Permohonan Non Efektif Secara Online (Pasal 41 PER-20/PJ/2013)
a) Permohonan penetapan sebagai Wajib Pajak non efektif dilakukan secara
elektronik dengan mengisi Formulir permohonan Penetapan WP Non
Efektif pada Aplikasi e-Registration yang tersedia pada website DJP.
b) Permohonan penetapan sebagai WP non efektif yang telah disampaikan
oleh WP melalui Aplikasi e-Registration dianggap telah ditandatangani
secara elektronik atau digital dan mempunyai kekuatan hukum.
c) Wajib Pajak yang telah menyampaikan Formulir Permohonan Penetapan
WP Non Efektif dengan lengkap pada Aplikasi e-Registration harus
mengirimkan dokumen yang disyaratkan ke KPP yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan atau tempat kegiatan
usaha WP.
d) Pengiriman dokumen yang disyaratkan dapat dilakukan dengan cara
mengunggah (upload) salinan digital (softcopy) dokumen melalui
Aplikasi e-Registration atau mengirimkannya dengan menggunakan
Surat Pengiriman Dokumen yang telah ditandatangani.
22

e) Apabila dokumen yang disyaratkan belum diterima KPP dalam jangka


waktu 14 (empat belas) hari kerja setelah permohonan penetapan sebagai
WP non efektif secara elektronik, permohonan tersebut dianggap tidak
diajukan.
f) Apabila dokumen yang disyaratkan telah diterima secara lengkap, KPP
menerbitkan Bukti Penerimaan Surat secara elektronik.
2) Permohonan Non Efektif Secara Manual (Pasal 42 PER-20/PJ/2013)
a) Dalam hal WP tidak dapat menyampaikan permohonan penetapan
sebagai WP non efektif secara elektronik, permohonan penetapan sebagai
WP non efektif dapat dilakukan dengan menyampaikan permohonan
secara tertulis.
b) Permohonan secara tertulis dilakukan dengan mengisi dan
menandatangani Formulir Permohonan Penetapan Wajib Pajak Non
Efektif.
c) WP yang telah mengisi dan menandatangani Formulir Permohonan
Penetapan WP Non Efektif harus melengkapi formulir penetapan Wajib
Pajak non efektif tersebut dengan dokumen yang disyaratkan.
d) Permohonan secara tertulis disampaikan ke KPP yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan atau tempat kegiatan
usaha WP dengan cara langsung ke KPP atau melalui KP2KP; melalui
pos; atau melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa.
e) Terhadap penyampaian permohonan secara tertulis, KPP memberikan
Bukti Penerimaan Surat apabila permohonan dinyatakan telah diterima
secara lengkap.
f) Dokumen Sebagai Syarat Permohonan Non Efektif adalah dokumen
yang menunjukkan bahwa Wajib Pajak memenuhi kriteria sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 40 ayat (1) PER-20/PJ/2013 di atas. Misalnya,
badan usaha yang tidak lagi ada kegiatan usaha, bisa dengan melampirkan
surat pernyataan tidak ada kegiatan usaha.
b. Penetapan WP non Efektif secara Jabatan
Penetapan Wajib Pajak sebagai Wajib Pajak non efektif dapat dilakukan secara
jabatan apabila:
1) Terdapat data dan/atau informasi yang menunjukkan bahwa Wajib Pajak
memenuhi kriteria; dan
23

2) Wajib Pajak tidak mengajukan permohonan untuk ditetapkan sebagai Wajib


Pajak non efektif.
3. Kegiatan Harian Lainnya
a. Mengkasifikasikan SPT Masa dan Tahunan
b. Menghitung Lembar Pengawasan Arus Dokumen
c. Menyetempel Surat Keterangan Terdaftar dan Surat Tagihan Pajak
d. Mengelola SPT Tahunan yang dikirimkan melalui Pos/Jasa Ekspedisi/Jasa Kurir
e. Komputerisasi permohonan Penetapan/Penolakan Wajib Pajak non Efektif
f. Menggandakan (Memfotokopi) Surat Tagihan Pajak dan dokumen-dokumen
penting lainnya
g. Mengelola dokumen Tanda Terima Efin
h. Mengisi dan mengelola Formulir SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi
i. Membuat Surat Pengantar Pos pada program aplikasi Ms.Excel
j. Mengamplop surat-surat
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmat, serta
hidayahnya sehingga penulis dapat melaksanakan kegiatan Prakerin ini sampai selesai.
Karena tanpa nikmatya, Mungkin penulis belum tentu bisa menyelesaikan kegiatan ini
sampai akhir.
Dengan ini, kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah mendukung
dan membantu mensukseskan pelaksanaan Prakerin ini, karena tanpa dukungan dan bantuan
dari mereka mungkin pula penulis belum tentu bisa menyelesaikan kegiatan Prakerin ini.
Dengan adanya kegiatan Prakerin ini, dapat penulis simpulkan bahwa kegiatan ini
sangat bermanfaat bagi siswa SMK. Penulis mendapatkan banyak pengalaman kerja yang
pasti bermanfaat untuk menunjang karir penulis kedepanya. Selain itu, praktek yang
dilakukan juga sangat membantu dalam meningkatkan potensi keahlian yang profesional
dalam bidangya.
B. Saran
Penulis sadar dalam melaksanakan kegiatan Prakerin ini masih banyak kekurangan,
namun penulis telah berusaha secara maksimal. Selain itu, laporan Prakerin ini juga masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran yang membangun sangat penulis perlukan
guna memperbaiki laporan yang masih jauh dari sempura ini.
Untuk adik kelas yang nantinya akan melaksanakan kegiatan Prakerin, mungkin sedikit
saran dari penulis berikut ini yang bisa bermanfaat:
1. Jaga nama baik diri sendiri dan sekolah
2. Gunakan waktu sebaik-baiknya
3. Tetap semangat dan jangan putus asa.

24
DAFTAR PUSTAKA

Pokja Prakerin SMKN 1 Karanganyar, 2018. Buku Panduan Prakerin 2018,


Purbalingga: SMK Negeri 1 Karanganyar.
Sofatin, 2018. Laporan Prakerin Di Kantor Pajak Pratama Purbalingga,
Purbalingga: SMK Negeri 1 Karanganyar.
Produk Bank Surya Yudha (Online) ,
(https://suryayudha.id ) diakses 17 Januari 2019
Febri Atrianto, 2017. Laporan BSY (Online),
(https://id.scribd.com/document/346976386/Laporan-bsy) diakses 17
Januari 2019
Dokter Pajak (2014). Permohonan Wajib Pajak non Efektif (Online),
(https://dokterpajak.com/permohonan-non-efektif-wajib-pajak-10-hari-
jadi) diakses 22 April 2019
Umar Idris, 2018. SLIK OJK (Online),
(https://www.halomoney.co.id/blog/cara-cek-bi-checking-di-slik-ojk)
diakses 22 April 2019
LAMPIRAN

 Foto Kegiatan Prakerin

Me-Register Aplikasi Kredit

Menyetempel Slip-Slip
Mengklasifikasikan Formulir Pembukaan Rekening (Kartu Spesimen)

Komputerisasi Penetapan atau Penolakan Permohonan Wajib Pajak non


Efektif
Meyusun Kardus untuk Pengemasan SPT

Mengisi Formulir SPT

Anda mungkin juga menyukai