PENJAHIT JUJUR
2017
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sampai tingkat tertentu keberhasilan sebagai seorang wirausaha
tergantung kepada kesediaan anda untuk bertanggung jawab atas
pekerjaan nya sendiri. Kita harus banyak belajar tentang diri sendiri, jika
anda bermaksud untuk mencapai yang sesuai dengan apa yang paling
anda inginkan dalam hidup ini. Kekuatan anda datang dari tindakan-
tindakan anda sendiri dan bukan dari tindakan orang lain. Menjadi
seorang wirausaha berarti memadukan perwatakan pribadi, keuangan dan
sumber-sumber daya didalam lingkungan anda. Setiap wirausaha memiliki
perwatakan yang unik.
Menjadi wirausaha berarti memiliki kemampuan menemukan dan
mengevaluasi peluang-peluang, mengumpulkan sumber-sumber daya
yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan-keuntungan
dari peluang-peluang itu. Wirausaha harus meluangkan sebagian besar
waktunya untuk merencanakan kegiatan-kegiatan bisnis. Dengan
bertumbuhnya perusahaan, kebutuhan akan perencanaan semakin besar.
Waktu tak dapat ditabung, waktu harus digunakan secara bijaksana. Para
wirausaha perlu mengelola waktunya dengan efektif, dan kunci
penggunaan waktu yang terletak dalam manajemen yang lebih baik.
Menghadapi era persaingan yang semakin ketat, seseorang dituntut
untuk memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi sehingga dapat
menjalankan usaha yang dijalaninya dengan baik. Dengan demikian kita
harus dapat melihat peluang-peluang dan keinginan pasar dilihat dari segi
kebutuhan serta nilai jual yang akan kita tawarkan kepada konsumen.
Oleh karena itu kita harus membuat usaha yang memiliki nilai jual
yang baik dan pastinya dibutuhkan secara berkesinambungan oleh pasar
dan konsumen, dengan demikian saya mencoba untuk menjalankan
usaha yang bergerak dibidang menjahit yaitu usaha konversi seragam
sekolah. Alasan yang melatar belakangi Kami untuk memilih usaha ini
adalah pertama dari pengamatan kami, kondisi industri seragam sekolah
di sulawesi selatan masih sedikit. Kebanyakan seragam sekolah dan
seragam olah raga masih di datangkan dari luar provinsi, sehingga
peluang untuk berkembang cukup tinggi. Kedua, peminat produk konveksi
seragam sekolah semakin banyak dan tak pernah berkurang dikarenakan
tiap tahunnya selalu kedatangan pelajar baru baik dari pendidikan TK, SD,
SMP, MTs, SMA, MA, SMK, maupun dari Universitas dan sederajatnya.
Ketiga, dengan adanya Program Mahasiswa Wirausaha ini kami tertarik
untuk berwirausaha dalam bidang Konveksi Seragam Sekolah sambil
melaksanakan perkuliahan.
B. BATASAN MASALAH
Agar penulisan proposal ini tidak menyimpang dan mengambang dari
tujuan semula yang sudah direncanakan sehingga mempermudah
mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, maka kami
menetapkan batasan-batasan sebagai berikut:
1. Proposal ini membahas mengenai profil usaha yang ingin didirikan
disertai dengan aspek pemasaran dan juga aspek keuangannya.
2. Profil usaha terdiri dari nama usaha, lokasi, dan jenis usaha.
3. Aspek pemasaran terdiri dari target pasar, konsep pemasaran, dan
konsep keuangan.
4. Aspek keuangan terdiri dari modal, rencana anggaran biaya, rencana
pos pengeluaran, dan denah usaha.
5. Proposal usaha ini membahas mengenai usaha konversi seragam
sekolah mulai dari TK sampai perkuliahan.
C. GAMBARAN UMUM
Usaha konveksi seragam sekolah dapat didefinisikan sebagai industri
kecil skala rumah tangga yang melayani pembuatan seragam jadi secara
masal dalam jumlah banyak. Model seragam sekolah yang diproduksi
biasanya berupa seragam TK, seragam SD, seragam SMP sederajat,
seragam SMA sederajat, jas almamater untuk mahasiswa, seragam
pramuka, dan seragam sekolah lainnya yang dipesan berdasarkan ukuran
standar yang sudah ditentukan.
Untuk mengubah kain atau barang setengah pakai menjadi seragam
sekolah yang siap pakai terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui.
Mulai dari proses pemotongan kain sesuai dengan pola baju yang
dinginkan, proses menjahit, dan proses merapikan baju.
Dalam industri konveksi, proses ini biasa disebut dengan nama cut,
make, and trim.
Cutting : pembuatan pola atau patron, marker, cutting, dan
numbering.
Making : menjahit dari awal sampai menjadi bahan siap pakai.
Trimming : washing/dyeing, buang benang, ironing/setrika,
labeling, dan packing.
Proses produksi dilakukan dalam usaha konveksi secara
keseluruhan dilakukan oleh tiap-tiap operator jahit, mulai dari menjahit
kerah, lengan, dan seterusnya sampai menjadi satu pakaian utuh. Setelah
menjadi satu pakaian utuh, mereka akan menjahit potongan kain
berikutnya menjadi satu pakaian utuh lainnya.
Adapun Visi dan Misi dalam usaha konveksi seragam sekolah ini
ialah:
A. PROFIL USAHA
a) Nama Usaha :
PENJAHIT JUJUR.
b) Lokasi :
Kabupaten Sidrap, Kecamatan Panca Rijang, Jl. Sultan
Hasanuddin, di depan Pasar Sentral Rappang.
c) Jenis Usaha :
Usaha kami ini bergerak dibidang konveksi seragam sekolah
mulai dari pendidikan TK sampai dengan perkuliahan.
B. ASPEK PEMASARAN
a) Target Pasar
Target pasar dari usaha kami adalah semua murid dari TK
dan SD, semua siswa dari SMP, MTs, SMA, MA, dan SMK, serta
semua mahasiswa perkuliahan.
b) Konsep Pemasaran
Untuk pemasarannya kami akan mengandalkan Direct
Selling atau penjualan langsung ke toko-toko penjual seragam
sekolah dan juga ke pihak sekolah atau universitas yang langsung
menyediakan seragam jadi bagi siswa atau mahasiswa baru
mereka. Promosi yang kami lakukan ialah melalui media mulut ke
mulut, biasanya yang puas akan hasil yang diberikan, mereka
memberitahukan kepada rekan, keluarganya untuk memesan
seragam jadi kami. Selain itu, kami juga menawarkan produk kami
melalui berbagai komunitas dunia maya seperti kaskus, facebook,
dan lain-lain.
c) Konsep Pengelolaan
Untuk mengolah kain menjadi seragam sekolah yang jadi,
terdapat beberapa proses yang harus dilakukan yaitu pemotongan
kain sesuai dengan pola baju yang dinginkan, proses menjahit,
dan proses merapikan baju. Karena itu, kami memerlukan sumber
daya manusia sebanyak 10 orang yang memiliki keterampilan
dalam bidang menjahit dan bertempat tinggal diwilayah Sidenreng
Rappang dengan tujuan untuk mempermudahkan dalam proses
produksi. Adapun jam kerjanya ialah dari jam 8 pagi sampai jam 8
malam. Dan untuk pembagian tugasnya ialah masing-masing
orang harus menyelesaikan seragam sekolah dengan jumlah yang
telah dibagi rata dari jumlah pesanan.
C. ASPEK KEUANGAN
a) Sumber Modal
Modal Sendiri Rp. 150.000.000
Pinjaman Saudara Rp. 130.000.000
Pegadaian Rp. 50.000.000
Total Modal Rp. 330.000.000
d) Keuntungan
Jumlah Harga Harga 100 Unit
Seragam
(Unit/Tahun) (Rp./Unit) (Rp./Tahun)
TK 100 Rp. 45.000 Rp. 4.500.000
Putih Merah 200 Rp. 50.000 Rp. 10.000.000
SD Pramuka 200 Rp. 50.000 Rp. 10.000.000
Olahraga 200 Rp. 60.000 Rp. 12.000.000
Putih Biru 350 Rp. 55.000 Rp. 19.250.000
SMP Pramuka 350 Rp. 55.000 Rp. 19.250.000
Olahraga 350 Rp. 65.000 Rp. 22.750.000
Putih Biru 300 Rp. 55.000 Rp. 16.500.000
MTs Pramuka 300 Rp. 55.000 Rp. 16.500.000
Olahraga 300 Rp. 65.000 Rp. 19.500.000
Putih Abu-
600 Rp. 60.000 Rp. 36.000.000
abu
SMA
Pramuka 600 Rp. 60.000 Rp. 36.000.000
Olahraga 600 Rp. 70.000 Rp. 42.000.000
Putih Abu-
500 Rp. 60.000 Rp. 30.000.000
abu
SMK
Pramuka 500 Rp. 60.000 Rp. 30.000.000
Olahraga 500 Rp. 70.000 Rp. 35.000.000
Putih Abu-
500 Rp. 60.000 Rp. 30.000.000
abu
MA
Pramuka 500 Rp. 60.000 Rp. 30.000.000
Olahraga 500 Rp. 70.000 Rp. 35.000.000
Almameter 1000 Rp. 80.000 Rp. 80.000.000
Mahasiswa
TOTAL PENDAPATAN/TAHUN Rp. 534.250.000
KEUNTUNGAN (Total Pendapatan/Tahun - Total
Rp. 269.250.000
Pengeluaran/Tahun)
e) Denah Usaha
A. SIMPULAN
Masalah yang terjadi pada suatu usaha yaitu kurangnya modal
sendiri sehingga harus meminjam modal dari pihak luar, kurang
dikenalnya baik produk maupun usaha yang sedang digeluti yang
merupakan pertanda kurang promosi atau promosi yang dilakukan
mengalami kegagalan, kurangnya sumber daya manusia yang memiliki
keterampilan menjahit, dan sulitnya bersaing dengan wirausaha lain yang
memiliki jenis usaha yang sama dan sudah lama bergelut dibidang
tersebut.
Tujuan yang ingin dicapai yaitu dengan adanya Konveksi Seragam
Sekolah dan Olah Raga dapat menekan harga jual seragam sekolah dan
olahraga di pasaran. Hal ini disebabkan karena berkurangnya biaya
transportasi yang dikeluarkan. Disamping itu, usaha ini akan membuka
lapangan kerja baru yang mempu menyerap tenaga kerja. Dan juga
dengan usaha ini saya dapat menambah ilmu dan mengasah
keterampilan saya dalam hal jahit menjahit dan designer, serta menambah
pengalaman saya dalam membuat rencana bisnis, menjalankan proses
produksi, bagaimana cara memasarkan, dan bagaimana pengelolaan
keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan. Selain itu, Usaha ini juga
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang cukup tinggi kepada
masyarakat khususnya kepada para murid, siswa, dan mahasiswa
terhadap kebutuhan primer mereka yaitu seragam sekolah. Juga dapat
meyakinkan konsumen bahwasannya usaha yang saya geluti memiliki
kualitas dan pelayanan terbaik, serta dapat memberikan pemasukan yang
cukup besar bagi keluarga dan membantu meringankan beban orang tua.
Adapun hasil yang dicapai dari usaha Konveksi Seragam Sekolah
dan Olah Raga, yaitu dapat menghasilkan produk sendiri, yaitu seragam
sekolah, dapat menambah kepercayaan diri dalam berwirausaha, dapat
menambah ilmu dan pengalaman dalam berwirausaha dan dalam hal
menjahit, dapat meringankan beban keuangan orang tua, dan dapat
mengurangi jumlah pengangguran dengan membuka lapangan kerja baru,
serta mendapat kepercayaan dari orang lain apabila seragam yang di
hasilkan berkualitas dan membuat orang yang memesannya merasa
puas.
B. SARAN
Dalam menjalankan usaha konveksi seragam sekolah mulai dari
pendidikan TK sampai perkuliahan, yang perlu diperhatikan adalah
mengenai bagaimana menjaga kualitas seragam sekolah yang telah jadi
supaya kualitasnya tetap terjamin, menjaga ketersediaan stock kain
dengan tidak boros dalam penggunaan kain, tetapi tetap tidak boleh
menggunakan kain yang asal-asalan.
Dan juga dalam menentukan harga pasar tidak boleh asal-asalan
juga hanya karena mencari keuntungan yang banyak, tetpi harganya
harus berdasarkan kualitas bahan dan kesulitan dalam pembuatannya.
Adapun yang tak kalah penting adalah menjaga kualitas pelayanan
terhadap konsumen.
Untuk kedepannya disarankan jasa produk yang dihasilkan lebih
banyak, tidak hanya mencakup seragam sekolah saja, tetapi berkembang
dalam konveksi pakaian muslim, kameja, pakaian kaos, pakaian anak-
anak, pakaian batik dan lain-lainnya.