Anda di halaman 1dari 8

TUGAS AKHIR MANAJEMEN PERUBAHAN

PT UNIQLO

Nama Dosen :
Dr. Drs. Wonny A. Ridwan, MM

Disusun Oleh :
Aya Sofya 021119384
5K Manajemen
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fashion merupakan gaya pakaian yang popular di suatu budaya dan merupakan mode
atau gaya pakaian yang menentukan penampilan seseorang. Saat ini mode sangat dekat
dengan gaya hidup, gaya hidup seseorang bisa diukur dari bagaimana cara orang berpakaian.
Gaya hidup juga dapat menjadi indikator dan faktor penentu status sosial dan pekerjaan yang
dilakukan. Perkembangan fashion di Indonesia sangat dipengaruhi oleh budaya Asia dan
Eropa. Fashion di Indonesia sangat berkembang dengan baik dalam sejarah sejak munculnya
Non Kawilarang dan Peter Sie pada tahun 1960, mode di Indonesia telah menunjukkan
potensi dan bakat yang luar biasa.

Kualitas produk juga merupakan salah satu strategi pemasaran yang selalu dilakukan
perusahaan untuk memenangkan persaingan pasar. Konsumen selalu ingin mendapatkan
harga yang berkualitas yang sesuai dengan harga yang dibayarnya. Adanya hubungan timbal
balik antara perusahaan dengan konsumen yaitu dengan memberikan peluang untuk
memahami apa yang menjadi kebutuhan konsumen dan persepsi yang diharapkan maka
perusahaan penyedia produk harus memaksimalkan untuk memenuhi kepuasan konsumen
dengan cara meminimalisir pengalaman yang kurang menyenangkan dalam konsumen
mengkonsumsi produk.

Perkembangan perusahaan bidang fashion di Indonesia sangat erat kaitannya dengan


perkembangan teknologi, industri dan tren fashion. Salah satu perusahaan fashion terbesar
yang berasal dari Jepang yaitu Uniqlo yang berada 5 di bawah perusahaan Fast Retailing
Co.Ltd dalam mendistribusikan produknya secara global. Dalam industri fashion terdapat
banyak merek yang menjadi pesaing bagi Uniqlo, terutama merek fashion yang berasal dari
luar Asia. Uniqlo merupakan merek fashion yang mampu bersaing secara global meskipun
belum menempati peringkat pertama di dunia.

Salah satu ritel fashion offline yang ada di Jakarta adalah UNIQLO, ritel ini merupakan
salah satu ritel yang sukses mengundang banyak pengunjung untuk membeli produknya
karena UNIQLO dikenal oleh masyarakat yaitu menjual produk pakaian kasual. Ritel
UNIQLO saat ini menjadi ritel yang sangat digemari oleh semua kalangan gender dan usia
karena produknya menggunakan bahan dengan kualitas sangat baik, nyaman, dan cocok di
negara tropis khususnya di Jakarta. UNIQLO juga menyediakan aplikasi dan website sebagai
sarana informasi tentang produk terbaru, produk yang sedang ada potongan harga, dsb
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Perusahaan

Uniqlo adalah salah satu brand fashion ternama yang berasal dari Jepang. Uniqlo
didirikan oleh Hitoshi Yanai, yaitu ayah dari direktur utama fast retailing Tadashi Yanai pada
Maret tahun 1949. Lalu, Tadashi Yanai mengambil alih kepemimpinan perusahaan pada
tahun 1984, dan membuka toko pertama Uniqlo yang waktu itu bernama toko pakaian kasual.

Toko pertama Uniqlo di tepi jalan besar, Toko Yamanota di Prefektur Yamaguchi dibuka
pada Juni 1985. Selama beberapa tahun pertama, toko Uniqlo terus bertambah, terutama di
Jepang Barat. Yanai lalu mengganti nama perusahaan dari Ogori Shoji menjadi Fast Retailing
pada September 1991. kemudian Fast Retailing mendaftarkan sahamnya di bursa saham
Hiroshima pada tahun 1994, saham Fast Retailing mulai diperdagangkan pada tahun 1997.

Pada Oktober 1998 setelah sweater Uniqlo dari bahan sintetis fleece yang diobral seharga
¥1.900 laku terjual sebanyak 2 juta helai. Larisnya fleece produk Uniqlo terus berlanjut pada
tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 1999, Uniqlo menjual 8,5 juta helai pakaian, dan
meningkat menjadi 26 juta helai seiring dengan popularitas merek Uniqlo.

Langkah pertama ekspansi kantor Uniqlo adalah di Shanghai pada tahun 1999. Toko
pertama di luar Jepang adalah di Shanghai pada tahun 2002. Dari situlah Uniqlo mulai
berekspansi ke beberapa negara di dunia, diantaranya :

1. Seoul, Korea Selatan pada September 2005

2. New Jersey, Amerika Serikat pada September 2005

3. Hong Kong pada September 2005

4. Paris (Uniqlo France) pada Desember 2007

5. Singapura pada April 2009

6. Moskwa, Rusia pada April 2010

7. Taipei, Taiwan pada Oktober 2010

8. Kuala Lumpur, Malaysia pada November 2010

9. Bangkok, Thailand pada September 2011


10. Manila, Filipina pada Juni 2012

11. Pantai Barat Amerika Serikat, San Francisco pada Oktober 2012

12. Jakarta (Lotte Shopping Avenue, Kuningan) pada 22 Juni 2013

13. Surabaya, Indonesia (Tunjungan Plaza) pada 1 September 2017

14. Medan (Sun Plaza, Deli Park)

Selain beberapa toko Uniqlo diatas, di Indonesia sudah memiliki 26 gerai pada 31 Juli
2019 yang tersebar di beberapa kota di Indonesia.

2.2 Logo Perusahaan

2.3 Visi dan Misi Perusahaan


a) Visi :
Unlocking the Power of Clothing, dengan fokus pada produk, rantai pasokan,
karyawan, toko, dan komunitas, Uniqlo akan mengubah dunia lebih baik melalui
bisnisnya.
b) Misi :
Uniqlo akan terus menyediakan pakaian kasual yang modis, berkualitas tinggi di
harga terendah pasaran. Pakaian kasual yang dapat dipakai oleh siapa saja, kapan
saja dan dimana saja, fokus pada pengoperasian dengan biaya rendah dan secara
langsung menghubungkan produksi dan pemasaran dengan cara terpendek dan
termurah. Menyediakan lingkungan tempat karyawan berstandar global sehingga
dapat bekerja dengan senang hati.

2.4 Analisis SWOT Perusahaan


a) Strengths (Kekuatan).
- Pemimpin Visioner : Saat Tadashi Yanai mewarisi 22 toko penjahit dari ayahnya, dia
mengubahnya menjadi merek pakaian bernama Uniqlo. Seorang musafir yang rajin,
Tadashi Yanai merasakan peluang di Eropa dan AS di mana ada merek serupa. Dia
mengambil ide dari merek-merek seperti United Colors of Benetton dan GAP untuk
mengembangkan portofolionya sendiri dan juga terjun ke pasar luar negeri.
Kepemimpinan visioner inilah yang telah membantu Uniqlo melampaui batas.
- Branding: Uniqlo memposisikan dirinya sebagai perusahaan Jepang modern yang
menjual pakaian kasual dengan harga terjangkau ke pasar luar negeri. Desain, serta
gaya merek, konsisten dengan pemosisian ini dan dengan demikian membantu merek
mendapatkan popularitas di luar negeri.
- Inovasi: Uniqlo dikreditkan dengan inovasi signifikan yang membedakan mereka dari
pesaing mereka. Beberapa contoh termasuk kain Heat Tech yang mengubah
kelembapan menjadi panas dan kemudian menahan panas di kantong pemanas,
Airism menjadi kain yang diregangkan, dan Life memakai perpaduan pakaian santai
dan olahraga. Inovasi ini telah membantu Uniqlo memperkenalkan fitur-fitur ke
dalam lini pakaian mereka sehingga menetapkan pembeda yang jelas.
- Strategi Operasional yang Baik: Strategi operasional mereka sedemikian rupa
sehingga menawarkan kelincahan dan keuntungan biaya. Uniqlo memiliki rantai nilai
mereka sepenuhnya dan dengan demikian mampu menjaga biaya mereka serendah
mungkin. Mereka juga menjaga hubungan yang stabil dengan pemasok mereka dan
ini membantu mereka merampingkan inventaris. Ini membantu mereka menaikkan
atau menurunkan skala berdasarkan tren di pasar.
- Budaya organisasi: Tidak seperti perusahaan Jepang lainnya yang telah mendunia,
Uniqlo terus menjalankan semua bisnis di perusahaan dalam bahasa Inggris.
Meskipun merupakan merek global, Uniqlo terus mempertahankan semua cita-cita
Jepang seperti membina kerja keras, kerja tim, dan orientasi tujuan. Organisasi itu
datar dan pemimpinnya mengikuti gaya kepemimpinan partisipatif.
- Pengalaman di dalam toko : Uniqlo selalu berfokus untuk memastikan bahwa
pengalaman di dalam toko lebih unggul dan ini dilakukan dengan pelacakan ketat
interaksi karyawan-pelanggan. Semua interaksi baik itu tatap muka atau lainnya
dicatat dan ditinjau secara menyeluruh. Umpan balik digunakan selama sesi pelatihan.
Perusahaan juga berfokus untuk mengubah tampilan dan nuansa di dalam toko
mereka sesuai dengan tren pasar.
b) Weaknesses (Kelemahan).
- Ketidakmampuan untuk berhasil menembus pasar luar negeri :
Meskipun Uniqlo menyebut dirinya merek global, popularitas pakaiannya terutama di
Asia dan seluruh dunia masih menerimanya. Uniqlo sedang berjuang untuk masuk ke
pangsa pasar pengecer terkemuka di AS seperti Gap atau Tommy Hilfiger.
- Pakaian yang peka terhadap cuaca :
Meskipun pakaian yang peka cuaca di Uniqlo seperti Heattech sukses besar di Asia,
pakaian yang sama tidak dapat dijual sama sekali di AS. Pakaian yang dirancang
untuk kondisi Asia tidak memiliki kemampuan beradaptasi global yang
mengakibatkan kegagalan.
- Masalah Rantai Pasokan :
Meskipun Uniqlo bercita-cita menjadi pemain global, perusahaan menghadapi
masalah besar dalam meningkatkan rantai pasokan mereka untuk menjangkau pasar
global. Sementara sebagian besar merek global telah meningkatkan kehadiran mereka
di ruang ritel online, pangsa Uniqlo dalam e retailing hanya 4% dari total bisnisnya.
c) Opportunities (Kesempatan).
- Segmen Baru: Uniqlo memiliki kehadiran utama dalam pakaian pria dan wanita tetapi
belum membuat upaya penyimpanan ke segmen anak-anak. Uniqlo adalah area yang
menjanjikan pertumbuhan di Asia dan Uniqlo dapat memanfaatkannya.
d) Threats (Ancaman).
- Persaingan dengan brand fashion lain, seperti Zara, H&M, Pull&Bear, dan
sebagainya.

2.5 Fenomena VUCA


Vuca adalah singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity.
a) Volatility :
Pada tahun 2020, Uniqlo mendapat dampak positif dari perubahan konsumen di
masa pandemic covid-19, karna masyarakat cenderung berpakaian santai saat
mayoritas bekerja secara daring (online). Uniqlo juga bertransformasi ke ritel
digital dengan menggandeng Google dan perusahaan teknologi lainnya untuk
mengembangkan infrastruktur manufaktur.
b) Uncertainty :
Dalam hal ini, Uniqlo menggunakan strategi “Quick Response” yaitu pergantian
pakaian yang cepat, “Enhanced Design” yaitu desain yang mengikuti tren terkini
dan “price” atau harga yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian yang
dilakukan oleh para konsumen.
c) Complexity :
Uniqlo melakukan adaptasi model bisnis dengan mengadopsi canvas bisnis
Secara gambaran besar model bisnis yang digunakan oleh UNIQLO mencakup
pada tiga bidang utama, yaitu desain, produksi, dan penjualan.
d) Ambiguity :
Tuntutan upah buruh di Indonesia pada tahun 2019.
BAB III
PENUTUP

Pada bab ini akan membahas kesimpulan dari penelitian yang dilakukan mengenai “PT
Uniqlo” Selain itu akan diberikan saran dan masukan yang sekiranya dapat bermanfaat bagi
perusahaan Uniqlo serta bagi penelitian selanjutnya.
A. Kesimpulan
Fashion adalah perpaduan estetika dan unsur kreativitas dari masing-masing individu
yang dibuat sebagai bentuk ekspresi untuk mengungkapkan pada pakaian. Fashion
atau pakaian pada dasarnya adalah berfungsi sebagai penutup, perlindungan,
kesopanan dan daya tarik dari pribadi yang menggunakannya. Fashion mempunyai
cara nonverbal untuk menyampaikan makna dan nilai-nilai, tidak hanya sebagai
sebuah karya seni, akan tetapi fashion juga dipergunakan sebagai simbol dan
cerminan budaya yang dibawa yaitu budaya nasionalis.
Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan, bahwa :
1. perusahaan Uniqlo terus berkembang dan menyesuaikan perubahan yang terjadi
saat ini.
2. Adanya transformasi dan inovasi dalam perusahaan Uniqlo.
3. Uniqlo menjadi pilihan yang utama saat pandemic covid-19, karna pakaiannya
yang kasual dan tetap menarik.
4. Menambah pengetahuan manajemen perubahan pada perusahaan Uniqlo.
5. Mengetahui analisis swot dan strategi vuca yang digunakan oleh perusahaan
Uniqlo.

B. Saran
Menurut penulis, di era pandemic seperti ini, diharapkan perusahaan dibidang fashion
dapat menggunakan peluang tersebut dengan berkembang dan berubah mengikuti
perkembangan zaman, serta mempunyai strategi yang kuat dalam perusahaan.
Daftar Pustaka

https://accurate.id/marketing-manajemen/manajemen-perubahan/

https://glints.com/id/lowongan/perbedaan-brand-dan-branding/#.YdUTZdpBzIU

https://www.hsbc.co.id/1/PA_esf-ca-app-content/content/indonesia/personal/offers/news-and-
lifestyle/files/articles/html/201906/memahami-apa-itu-bisnis-retail-dan-karakteristiknya.html

https://www.abyadscreenprinting.com/sejarah-uniqlo-dan-perkembangannya/

https://www.scribd.com/document/437704090/Visi-Dan-Misi-Uniqlo

https://www.affde.com/id/swot-analysis-of-uniqlo.html

Anda mungkin juga menyukai