Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT , dan shalawat serta

salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW berikut keluarga, para

sahabat dan seluruh umat pengikutnya atas terselesaikannya penulisan artikel ini.

Walaupun telah berusaha semaksimal mungkin, namun dengan penuh kesadaran

bahwa tiada satupun yang sempurna di muka bumi ini, penulis menyadari bahwa di dalam

penyusunan artikel ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan terlebih dengan

keterbatasan kemampuan, baik dari sudut ilmiah, kelengkapan maupun mengungkapkan

bahasanya.

Akhirnya tidak lupa penulis mohon maaf atas segala kesalahan baik yang

disengaja maupun tidak sengaja. Dengan iringan do’a semoga Allah SWT berkenan

menerima amal ini menjadi sebuah nilai ibadah disisi-Nya dan dengan segala kerendahan

hati penulis berharap semoga artikel ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak-pihak

yang memerlukan.

Serang, 13 Oktober 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 3

1. Abstrak..................................................................................................... 4
2. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 6
3. Rumusan Masalah .................................................................................. 6
4. Metodologi ………...………………………………………….………………………6

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 7

A. Penyebab peredaran hijab palsu merek Buttonscarves di pasaran ... 7


B. Cara mengatasi pemakaian dan peredaran barang hasil plagiarisme
................................................................................................................ 11

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 15

SARAN………………………………………………………………………………………..…………….. ………………16

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 17

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. Abstrak

Desain suatu kreasi baik dua dimensi maupun tiga dimensi tentang bentuk,
konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis atau warna atau gabungan
dari padanya merupakan desain indstri yang dilindungi oleh hukum Indonesia.
Orang yang menghasilkan kreasi disebut dengan pendesain yang diberikan hak
ekslusif oleh negara atas hasil kreasinya dalam kurun waktu tertentu. Maka
diketahui bahwa suatu kreasi yang telah didaftarkan telah dilindungi oleh undang-
undang dan jika terjadi plagiarisme padanya maka akan menimbulkan sanksi pada
pelaku plagiarisme tersebut. Masyarakat Indonesia masih sangat tabu dengan
permasalahan perlindungan barang yang memiliki perlindungan hukum atasnya,
sehingga masih banyak dijumpai masyarakat Indonesia mempergunakan barang
hasil plagiarisme.

The design of creation, both two-dimensional and three-dimensional in


terms of shape, configuration, or composition of lines or colors, or lines or colors
or a combination thereof, is an industrial design protected by Indonesian law.
People who produce creations are called designers who are given exclusive rights
by the state over their creations within a certain period. So it is known that a creation
that has been registered has been protected by law and if plagiarism occurs in it, it
will result in sanctions for the perpetrator of the plagiarism. Indonesian people are
still very taboo about the issue of protecting goods that have legal protection over
them so many Indonesian people still find them using objects resulting from
plagiarism.

Kata kunci : Desain, pelanggaran, plagiat.

3
2. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia merupakan negara dengan Mayoritas penduduknya memeluk


agama Islam. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), jumlah
penduduk muslim di Indonesia sebanyak 237,53 juta jiwa per 31 Desember 2021.
Jumlah itu setara dengan 86,9% dari populasi tanah air yang mencapai 273,32 juta
orang.

Bagi umat islam wajib hukumnya untuk menutup aurat sesuai dengan
syariat islam. Yaitu dengan menutup auratnya, aurat lelaki menurut ahli hukum
ialah daripada pusat hingga ke lutut. Aurat wanita pula ialah seluruh anggota
badannya, kecuali wajah, tapak tangan dan tapak kakinya. Terdapat etika yang
sebaiknya dipenuhi agar kita termasuk golongan yang menjaga sopan santun. Setiap
muslim pun sudah seharusnya berpakaian rapi dan sopan sesuai syariat. Dalam
agama Islam, pakaian tidak hanya untuk melindungi tubuh dari paparan sinar
matahari atau dinginnya cuaca. Namun berpakaian juga bagian dari menutup aurat
yang seharusnya ditaati.

Ciri khas sesorang Muslimah biasanya ditandai dengan memakai hijab.


Hijab adalah segala hal yang menutupi hal-hal yang dituntut untuk ditutupi bagi
seorang Muslimah. Jadi hijab muslimah bukan sebatas yang menutupi kepala, atau
menutupi rambut, atau menutupi tubuh bagian atas saja. Namun hijab muslimah
mencakup semua yang menutupi aurat, lekuk tubuh dan perhiasan wanita dari ujung
rambut sampai kaki. Namun sesuai dengan perkembangan zaman hijab tidak semata
mata menjadi penutup aurat saja namun juga dijadikan sebagai benda untuk
mempercantik penampilan.

Hijab atau kerudung memiliki berbagai macam bentuk, warna, dan motif.
Biasanya hijab yang dipakai menyesuaikan pada kegiatan yang dilakukan atau
acara yang sedang dihadiri. Mulai dari hijab instan yang bisa dipakai dengan sangat
mudah, ada pashmina dengan potongan persegi Panjang dan ada juga hijab dengan
potongan persegi empat.

4
Untuk memenuhi kebutuhan dari Wanita Muslimah, maka sangat mudah
untuk menemukan toko atau boutique yang menjual berbagai kebutuhan berpakaian
Muslimah. Tidak hanya menyedikan hijab namun juga biasanya menyediakan baju-
baju yang tak hanya bisa menutupi aurat namun memiliki daya Tarik trendy yang
tidak akan membuat si pemakai ketinggalan zaman. Maka dari itu munculah merek
merek terkenal yang menyediakan pakaian Muslimah dengan kualitas dan ciri
khasnya masing-masing.

Salah satu fashion hijab yang menjadi trendsetter yakni Buttonscarves.


Buttonscarves sendiri merupakan brand hijab lokal yang memiliki kualitas
premium. Kualitas premium dari Buttonscarves inilah yang menjadi pujaan para
perempuan muslim yang ingin tampil fashionable. Hal tersebut karena desain hijab
Buttonscarves berani bermain dengan berbagai motif cantik yang tidak pasaran.
Dengan motif cantik ala Buttonscarves ini tentunya fashion hijab tak akan terlihat
monoton, terlebih hanya bermain warna pada hijab polos saja.

Motif yang lekat dengan Buttonscarve sendiri yakni floral, kebudayaan


negara, dan motif unik lainnya. Yang mana terdapat motif dengan ukuran besar, ada
pula motif yang cenderung berukuran kecil-kecil. Pilihan motif tersebut akan
sempurna bila disesuaikan dengan usia dan acara dari si pemakainya. Tak hanya
itu, logo Buttonscarves yang berupa huruf B membuat fashion para perempuan
berhijab semakin nampak estetik. Kemudian ciri khas berikutnya yaitu pola tepian
hijab yang menggunakan teknik laser cut. Laser cut sendiri sudah diakui banyak
industri memberi efek yang lebih presisi dan rapi. Potongan tepian pada hijab yang
menggunakan teknik laser cut akan nampak lebih halus dan tidak ada cacat.

Bukan hanya cantik secara visual, hijab Buttonscarves ini juga


mementingkan aspek kenyamanan bagi pemakainya. Hal ini terlihat dari bahan
hijab yang terbuat dari voile cotton. Voal sendiri memiliki ciri lebih kaku dan
terbuat dari 100 persen katun tipis. Bahan ini memang sudah dikenal sebagai bahan
hijab premium, ya. Jadi, tak heran kalau memakai hijab Buttonscarves ini akan
terasa adem sepanjang hari, terlebih hijabnya tak akan mudah kusut.

5
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis
merasa perlu melakukan penelitian tentang Pelanggaran atas hak merek dan hak
cipta dengan judul “Pelanggaran Hukum Terhadap produk milik brand Button
Scarf di Padang Pariaman”.

3. RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa barang hasil plagarisme beredar bebas dipasaran?


2. Bagaimana cara mengatasi pemakaian dan peredaran barang hasil
plagiarisme?

4. METODOLOGI

Kajian idalam ipermasalahan iini imenggunakan imetode ideskriptif idengan


ipendekatan ipenelitian. Dengan berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa
dan kejadian yang terjadi pada saat sekarang, berusaha memotret peristiwa dan
kejadian yang menjadi pusat perhatian untuk kemudian digambarkan sebagaimana
adanya.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyebab peredaran hijab palsu merek Buttonscarves di pasaran

Salah satu faktor yang mempengaruhi maraknya produk hasil plagiarisme


dikarenakan pemenuhan gaya hidup. Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup
seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Gaya
memotret interaksi “seseorang secara utuh” dengan lingkungannya.1

Merek kini dijadikan senjata para produsen untuk menjual produk


mereka.Selain merek dapat dijadikan sebagai komponen keunggulan bersaing yang
sangat kuat sehingga sulit untuk ditiru oleh pesaing. Bila produk bisa dengan mudah
ditiru pesaing, maka merek selalu keunikan yang relatif sukar untuk ditiru, kerena
merek berkaitan dengan persepsi. Dalam membangun merek yang kuat dibenak
konsumen, produsen dapat membuat asosiasi berdasarkan atribut yang berkaitan
dengan produk yang mampu menarik konsumen, misalnya seperti harga, dan
kemasan atau atribut yang berhubungan dengan produk misalnya warna, ukuran,
desain, logo dan fitur lainnya. Asosiasi juga dapat menciptakan berdasarkan
manfaat produk. Atribut-atribut tersebut menjadi salah satu asset para pesaing untuk
mengembangkan pasar mereka dan asset tersebut dinama citra merek.

Pendaftaran sebuah merek yang digunakan untuk mengides tifikasi barang dan
jasa yang diproduksi atau didistribusi olch sebuah perusahaan tertentu memberikan
hak kepada perusahaan tersebut untuk menggunakan secara eksklusif merek
tersebut. Pemilik merek terdaftar memiliki hak untuk mencegah pihak lain
menggunakan mereknya tanpa izin. Merek sering merupakan logo yang terkenal
dan menjadi komoditi yang sangat bernilai.2 Merek Buttonscarves sendiri telah
terdaftar di DJKI dengan nomer DID2017039062 pada tahun 2017.3

1
Kotler dan Lane Keller, Manajemen Pemasar Edisi 13, hlm. 175.
2
Asian Law Group, Hak Kekayaan Intelektual, hlm.6.
3
https://merek.dgip.go.id/sertifikat-merek

7
Pada kenyataanya, ,masyarakat akan berlomba lomba menggunakan merek
terkenal untuk memenuhi gaya hidup atau lifestyle tanpa mempedulikan keaslian
barang tersebut. Barang bermerek cenderung memiliki harga yang tinggi dan
terdorong sulit untuk digapai oleh masyarakat menengah kebawah. Harga adalah
sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa, atau jumlah dari
nilai yang ditukar para pelanggan untuk memperolah manfaat dari memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa.4

Buttoncarves merupakan salah satu merek lokal Indonesia yang berhasil


menembus pasar internasional yang mengusung luxurios lifestyle product dengan
pasar utamanya scarf (kerudung). Berdiri tahun 2016, buttonscarves mengalami
bisnis nya dengan menjual produk secara online melalui situs buttonscarves.com.
peluncur produk-produk buttonscarves ini disambut baik oleh pasar Indonesia dan
terus berkembang hingga saat ini.5

Secara harga, Buttonscarves sendiri sebetulnya terbilang tidak murah. Kisaran


harga koleksi Buttonscarves dibanderol mulai dari Rp 220 ribu. Sementara koleksi
terbaru Louvre Series dibanderol dengan harga Rp 395 ribu.
Hal ini diakui oleh para pelanggan. Meski begitu, mereka tetap rela berburu scarf
idamannya. Alasannya karena kepincut dengan motifnya yang unik dan bahan yang
nyaman. Karena mengedepankan kualitas, maka tak heran jika scarf keluaran
Buttonscarves dibanderol dengan harga yang terbilang premium atau cukup mahal.

Desain suatu kreasi baik dua dimensi maupun tiga dimensi tentang bentuk,
konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis atau warna atau gabungan
dari padanya merupakan desain indstri yang dilindungi oleh hukum Indonesia.
Suatu kreasi yang telah didaftarkan telah dilindungi oleh undang-undang dan jika
terjadi plagiarisme padanya maka akan menimbulkan sanksi pada pelaku
plagiarisme tersebut. Masyarakat Indonesia masih sangat tabu dengan permalahan

4
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Manajemen Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2008), hlm.345.
5
http://www.buttonscarves.com

8
perlindungan barang yang memiliki perlindungan hukum atasnya, sehingga masih
banyak dijumpai masyarakat Indonesia mempergunakan benda hasil plagiarisme.

Barang tiruan juga laku dipasaran karena alasan sebagai berikut:

1. Barang tidak kalah jauh dari kualitas produk yang asli

2. Harga terjangkau karena pertimbangan kebutuhan

3. Mudah untuk menemukan barang tiruan

4. Produsen, pemasar maupun konsumen tidak pernah dipermasalahkan


dengan hukum

5. Konsumen masih mempunyai derajat dengan memilih tingkat KW sampai


yang memiliki kualitas mirip dengan aslinya adalah KW super

6. Gaya hidup dan perilaku konsumen dengan pertimbangan barang-barang


pakai karena trend.6

Sebagaimana atas temuan saya pada pasar rakyat Sungai Geringging, kec.
Sungai Geringging, kab. Padang Pariaman, Sumatera Barat bahwa keinginan
masyarakat atas pemenuhan minat akan fashion bermerek sangat tinggi, akan
tetapi masyarakat cenderung membeli barang murah dibawah rata-rata harga
asli dan tidak memperhatikan keaslian produk yang dibeli. Pada umumnya yang
menggunakan barang tiruan justru orang yang tau membedakan mana barang
asli dan mana yang bukan asli, sebenarnya mereka sadar membeli barang tiruan
tersebut. Kalau kita bandingkan dengan orang yang tidak tau mana barang asli
dan tiruan , mereka membeli berdasarkan kemampuan beli yang rendah dengan
niat membeli barang yang murah.

Barang palsu merek Buttonscarves ini tidak hanya berupa hijab, namun saya
telah menemukan di lokasi, barang berupa gelang dengan merek Buttonscarves
seharga Rp 150 ribu, sedangkan harga asli gelang merek Buttonscarves tersebut
dibandrol dari harga Rp 500 ribu sampai dengan harga Rp 700 ribu. Tidak hanya

6
MENGAPA ORANG SUKA PRODUK IMITASI, ERNA WAHYUNINGSIH, 30 NOVEMBER 2016

9
2 barang itu, tapi saya juga menemukan bros yang terlihat persis dengan merek
Buttonscarves yang hanya dijual seharga Rp. 25 ribu sedangkan harga bros asli
merek Buttonscarves dibandrol dari harga Rp. 550 ribu hingga Rp. 800 ribu
rupiah.7

Diatas merupakan contoh barang hasil plagiarisme yang saya


temukan di lokasi yaitu Pasar Rakyat Sungai Geringging.

Penyebab maraknya penjualan barang KW dipasaran adalah:

1. Kurangnya pengharagaan / respect terhadap suatu karya tertentu


2. Aturan Hukum yang kurang tegas terhadap pembajakan
3. Perlindungan kekayaan intelektual yang belum maksimal
4. Kurang ketatnya pemusnahan barang yang tidak lolos Quality Control (QC)
5. Banyaknya aparat yang ikut “bermain” dalam bisnis barang palsu8

7
Buttonscarves, https://www.buttonscarves.com/.
8
https://masoemuniversity.ac.id/berita/pakai-barang-kw-tidak-masalah.php

10
B. Cara mengatasi pemakaian dan peredaran barang hasil plagiarisme.

Untuk menghindari pembeli dari produk palsu/KW merek Buttonscarves


berikut adalah tips dari saya:

1. Perhatikan Packaging

Buttonscarves adalah produk hijab berkualitas premium, tentunya segala hal


termasuk packaging sudah di persiapkan sedemikian rupa oleh brand. Untuk
membedakan produk asli dan kw adalah dengan memperhatikan kemasannya,
Buttonscarves hadir dengan kemasan yang bisa dibilang cukup serius,
menggunakan hardbox dan dilengkapi dengan paper wrap serta kartu ucapan. Buat
para kolektor Buttonscarves pasti sudah faham dengan hiasan pita kecil yang khas
diatas box. Jadi, perlu diingat bahwa Buttonscarves tidak menyediakan bentuk
kemasan selain hardbox.9

2. Perhatikan logo emas berbentuk huruf B

9
https://barriermagz.com/7-tips-membedakan-buttonscarves-palsu-dan-asli-wajib-tau/

11
Untuk memberdakan produk Buttonscarves yang asli dan palsu berikutnya
adalah dengen memperhatikan logo berbentuk huruf B berwarna emas yang berada
di sudut jilbab, dan detail tersebut tidak ada di produk palsu, hal tersebut adalah ciri
khas dari Buttonscarves.

3. Perhatikan Hang Tag

Produk asli dari Buttonscarves pasti hadir dengan Hangtag yang


menggantung, didalam hang tag tersebut tercantum nama series produk, harga
hingga barcode. Sementar untuk produk palsu tidak akan menyertakan detail yang
lengkap pada hang tag, bahkan tidak memiliki hang tag.10

4. Perhatikan Motif Monogram

Produk Buttonscarves selalu hadir dengan ciri khas elemen grafis


monogram yang diselipkan dibalik motif-motif yang ada disetiap serinya. Namun
kalian juga harus lebih teliti, karena biasanya produk palsu juga memberikan
elemen tersebut, namun tetap jelas terlihat berbeda karena terkesan asal-asalan dan
tidak ditempatkan di area yang semestinya. Selain itu, warna dari produk

10
https://barriermagz.com/7-tips-membedakan-buttonscarves-palsu-dan-asli-wajib-tau/

12
Buttonscarves yang asli akan lebih tajam dibandingkan dengan produk tiruannya,
lagi-lagi kalian tetap harus teliti sebeum membelinya.

5. Perhatikan Model Laser Cut

Kalau kalian adalah kolektor Buttonscarves, pasti udah familiar dengan


model laser cut pada produk jilbab ini. Ciri khas dari laser cut Buttonscarves adalah
punya titik 3 dan jahitan yang sangat rapi di setiap ujungnya, nah kalau laser cut
pada ujung produk jilbab berbeda dengan yang disebutkan tadi, maka bisa jadi itu
adalah produk palsu.

6. Perhatikan Material Bahan

Untuk membedakan Buttonscarves yang asli dan palsu adalah dengan


memperhatikan bahan yang digunakan, jika dirasakan dengan tangan, produk yang
palsu akan terasa lebih kasar dan panas, dan untuk yang asli akan jauh lebih halus,
lembut dan sejuk. Oknum-oknum diluaran sana tentu akan membuat produk dengan

13
semirip mungkin, mulai dari desain hingga pattern yang digunakan. Namun untuk
soal bahan, tentu nggak akan bisa menandingi produk Buttonscarves asli.11

7. Perhatikan Toko Penjual

CEK TOKO DI SHOPEE


Cara untuk membedakan produk Buttonscarves yang asli dan palsu
selanjutnya adalah dengan memperhatikan toko yang menjual produk tersebut.
Pastikan kalian memilih toko yang recommended dan mempunyai reputasi baik
dengan menjual produk-produk original, dan lebih baik lagi jika kalian langsung
membelinya di akun resmi dari Buttonscarves.12

11
https://barriermagz.com/7-tips-membedakan-buttonscarves-palsu-dan-asli-wajib-tau/
12
https://barriermagz.com/7-tips-membedakan-buttonscarves-palsu-dan-asli-wajib-tau/

14
BAB III

PENUTUP

Merek kini dijadikan senjata para produsen untuk menjual produk


mereka.Selain merek dapat dijadikan sebagai komponen keunggulan bersaing yang
sangat kuat sehingga sulit untuk ditiru oleh pesaing. Bila produk bisa dengan mudah
ditiru pesaing, maka merek selalu keunikan yang relatif sukar untuk ditiru, kerena
merek berkaitan dengan persepsi. Dalam membangun merek yang kuat dibenak
konsumen, produsen dapat membuat asosiasi berdasarkan atribut yang berkaitan
dengan produk yang mampu menarik konsumen, misalnya seperti harga, dan
kemasan atau atribut yang berhubungan dengan produk misalnya warna, ukuran,
desain, logo dan fitur lainnya. Asosiasi juga dapat menciptakan berdasarkan
manfaat produk. Atribut-atribut tersebut menjadi salah satu asset para pesaing untuk
mengembangkan pasar mereka dan asset tersebut dinama citra merek.

Masyarakat Indonesia masih sangat tabu dengan permasalahan


perlindungan barang yang memiliki perlindungan hukum atasnya, sehingga masih
banyak dijumpai masyarakat Indonesia mempergunakan benda hasil plagiarisme. .
Pada umumnya yang menggunakan barang tiruan justru orang yang tau
membedakan mana barang asli dan mana yang bukan asli, sebenarnya mereka sadar
membeli barang tiruan tersebut. Kalau kita bandingkan dengan orang yang tidak
tau mana barang asli dan tiruan , mereka membeli berdasarkan kemampuan beli
yang rendah dengan niat membeli barang yang murah.

15
SARAN

Dengan adanya aturan mengenai Hak Cipta dan Hak Merek yang tercantum
dalam UU NO.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan UU NO. 20 Tahun 2016
tentang Merek dan Indikasi Geografis yang belum terimplikasikan dengan baqik
dalam masyarakat, diharapkan dapat diterapkan secara baik dan maksimal dalam
masyarakat. Perlu adanya pengetahuan dasar yang wajib dimiliki oleh masyarakat
Indonesia dalam memakai barang yang sesuai dan tidak melanggar Hak Cipta
maupun Hak Merek. Dengan menghindari pemakaian barang hasil plagiarisme,
maka hal tersebut menjadi penghargaan bagi pencipta yang menciptakan ide karya.

16
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Asian Law Group. n.d. Hak Kekayaan Intelektual.
Kontler, Lane Keller. n.d. Manajemen Pemasaran. Vol. 13.
Phillip Kotler, Gary Amstrong. 2008. Manajemen Pemasaran . Jakarta: Erlangga .
JURNAL
Wahyuningsih, Erna. 30 November 2016. "Mengapa Orang Suka Produk Imitasi."
INTERNET SOURCH
Sertifikat Pendaftaran Merek Buttonscarves, https://merek.dgip.go.id/sertifikat-merek
Buttonscarves, http://www.buttonscarves.com
Pakai Brang KW Tidak Masalah? https://masoemuniversity.ac.id/berita/pakai-barang-kw-
tidak-masalah.php
7 Tips Membedakan Buttonscarves Palsu dan Asli, Wajib Tau!
https://barriermagz.com/7-tips-membedakan-buttonscarves-palsu-dan-asli-wajib-tau/

17

Anda mungkin juga menyukai