Anda di halaman 1dari 12

1

INDUSTRI FAST FASHION DUNIA DAN DAMPAKNYA


TERHADAP LINGKUNGAN

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia


yang dibina oleh Jamila Wijayanti, S.S,. M.Pd.

Disusun oleh
Zinnia Khairunnisa (215040100111140)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2021
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia,
hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
dibuat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia semester satu dengan materi Karya
Ilmiah.
Penulisan makalah ini dibuat untuk menambah wawasan pembaca
tentang industri fast fashion dunia dan dampaknya terhadap lingkungan. Makalah
ini disusun secara maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga
memperlancar pembuatan makalah. Untuk itu, penulis menyampaikan terima
kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, Ibu Jamila Wijayanti, SS., M.Pd., selaku
Dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia, dan semua pihak yang telah membantu
penulis dalam pengerjaan makalah.
Terlepas dari hal tersebut, penulis sadar sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata, saya berharap semoga makalah yang telah penulis susun
dapat memberi manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca.

Blitar, 9 Oktober 2021

Zinnia Khairunnisa

i
3

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar ............................................................................................................. i
Daftar Isi ....................................................................................................................... ii
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar 1
Belakang ............................................................................................ 2
1.2. Rumusan 2
Masalah ....................................................................................... 2
1.3. Tujuan 2
Penulisan ........................................................................................ 3
1.4. Manfaat ...............................................................................................
........ 4
1.4.1. Manfaat Teoritis ............................................................................... 5
1.4.2. Manfaat Praktis ................................................................................ 6
BAB II Pembahasan
2.1. Pengertian, Ciri-ciri, dan Sejarah Fast 11
Fashion .......................................... 11
2.2. Dampak Dari Industri Fast
Fashion ............................................................
2.3. Jalan Keluar Bagi Industri Fashion
Dunia ..................................................
BAB III Penutup
3.1.
Kesimpulan .................................................................................................
3.2.
Saran ...........................................................................................................
4

ii
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fast fashion digunakan untuk mendeskripsikan sistem produksi mode


pakaian yang terjangkau dan selalu terdepan dalam perkembangan gaya busana.
Umumnya, para retailer brand mengeluarkan model baju terbaru sebanyak 2
kali dalam setahun, yaitu pada musim semi/panas dan musim gugur/dingin.
Sementara itu, salah satu merek yang menerapkan sistem fast fashion bernama
Zara, dapat meluncurkan koleksi busananya sebanyak 2 kali dalam sebulan.
Itulah mengapa hal ini disebut sebagai fast fashion, karena semua proses di
dalamnya serba cepat, mulai dari proses pengumpulan ide, dimana para desainer
berlomba-lomba dalam menciptakan model terbaik. Proses yang kedua adalah
proses produksi, setelah semua desain terpilih, mereka segera memasok bahan
baku kepada pabrik dari berbagai negara di dunia. Proses yang terakhir adalah
proses pendistribusian, setelah produk selesai dipromosikan, para retailer akan
segera memasok produk baju terbarunya ke berbagai cabang toko di berbagai
belahan dunia.

Janji awal dari fast fashion ialah penggunanya dapat bergaya kekinian
walau dengan biaya yang terjangkau. Di sisi lain, hal ini dapat menambah
kemunduran ekonomi dunia, karena produksi yang dilakukan secara besar-
besaran yang mau tidak mau juga berdampak pada membengkaknya biaya
produksi. Proses serba cepat yang ditujukan untuk mengoptimalkan profit
itupun membawa risiko yang besar. Para pekerja yang beberapa di antaranya
termasuk orang tua lanjut usia, ibu hamil, juga anak-anak dibayar murah. Gaji
mereka sangat tidak sepadan dengan dengan pekerjaan yang menggunung dan
risiko terpapar zat kimia berbahaya dari bahan baku pembuatan busana yang
dapat mengakibatkan kematian bayi yang dikandung, infeksi pernafasan,
kanker, hingga kematian.

1
2

Industri fast fashion juga mengakibatkan rusaknya lingkungan, seperti


polusi tanah dan climate change (perubahan iklim). Hal ini disebabkan oleh
limbah dari industri ini yang dapat menghasilkan gas emisi kaca berbahaya.
Industri ini juga merupakan penyebab polusi air nomor dua terbesar di dunia.
Coba sekarang kita renungkan, apakah bergaya trendi sepadan dengan resiko
global yang akan ditanggung?

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang ada, maka beberapa rumusan masalah
yang dapat diambil yaitu.
a. Bagaimana pengertian, sejarah, dan ciri-ciri fast fashion?
b. Bagaimana dampak dari industri fast fashion terhadap kehidupan manusia?
c. Bagaimana cara mengurangi sistem fast fashion dan cara mengatasinya?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat diambil beberapa tujuan
penulisan, yaitu sebagai berikut.
a. Dapat mengetahui efek samping dari penerapan industri fast fashion
terhadap segala aspek kehidupan manusia.
b. Dapat mengerti dampak-dampak yang ditimbulkan oleh industri fast fashion
c. Dapat menghindari dan mengurangi kerja industri fast fashion mulai dari
diri sendiri dan keluarga

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.4.1 Manfaat Teoritis
Dengan pembuatan makalah ini, diharapkan dapat menambah wawasan
dan penggetahuan pembaca mengenai dampak apa saja yang ditimbulkan
akibat industri fast fashion dan cara untuk menghindari dan bahkan
mengurangi penggunaannya serta untuk menjaga keberlangsungan
manusia serta makhluk hidup disekitarnya, dan juga dapat menambah
3

pengetahuan yang secara teoritis dipelajari di bangku perkuliahan.

1.4.2 Manfaat Praktis


a. bagi penulis makalah ini diharapkan dapat menjadi sarana yang
bermanfaat dalam mengimplementasikan pengetahuan penulis tentang
salah satu sistem produksi di industri fashion.
b. bagi penulis selanjutnya diharapkan dalam memberikan kontribusi
dalam pengembangan teori mengenai industri fast fashion, bagi
yang ingin melanjutkan penelitian ini.
4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Ciri-ciri, dan Sejarah Fast Fashion

Fast Fashion merupakan istilah dalam industri tekstil yang


mengeluarkan berbagai model fashion dalam waktu yang sangat singkat
menggunakan bahan baku yang berkualitas buruk, sehingga tidak tahan lama.
Menurut komunitas Zero Waste Indonesia, kebanyakan industri fast fashion
dapat memproduksi hingga 42 model setiap tahunnya. Mereka mengeluarkan
model-model barunya setiap pergantian musim dalam waktu yang sangat
singkat, terutama pada negara-negara 4 musim. Industri fast fashion dinilai lalai
dengan keselamatan para pekerjanya dalam proses produksi, mereka juga tidak
memperhatikan dampak buruk terhadap lingkungan. Industri ini kebanyakan
terletak di wilayah negara berkembang dan Asia, seperti Bangladesh, India,
bahkan Indonesia dan China. Umumnya, mereka mempekerjakan wanita
berpendidikan rendah, muda, dan orang-orang imigran. Para pekerja harus
bekerja selama 14 jam sehari dengan upah yang sangat rendah tanpa adanya
asuransi jiwa ataupun jaminan keselamatan kerja.

Jauh sebelum zaman revolusi industri, fashion merupakan produk mahal


yang ditujukan bagi kalangan kelas atas saja. Lalu, muncul-lah revolusi industri
pada tahun 1980, dimana ditemukan mesin jahit. Proses produksi pada fast
fashion memakan waktu yang lebih singkat dibandingkan sebelumnya, juga
menggunakan bahan baku yang berkualitas rendah yang kemudian akan dijual
dengan harga yang sangat murah. Hal ini mengakibatkan barang produksi akan
lebih cepat rusak dan memperbanyak jumlah sampah yang ada. Misalnya,
sebelum masa revolusi industri kita harus mengeluarkan uang sekitar Rp
8.000.000 juta untuk membeli produk fashion eksklusif, di sisi lain produk ini
dapat bertahan hingga 3-4 tahun bahkan lebih. Beda dengan saat industri fast
4
5

fashion mulai beroperasi, kita cukup mengeluarkan biaya ratusan ribu untuk
membeli produk fashion. Oleh karena itu, peminatnya meningkat pesat. Tak
lupa juga dengan jumlah sampah yang ditimbulkan.

Umumnya, produk fast fashion memiliki banyak model yang selalu


mengikuti perkembangan jaman dan tren terbaru. Model-model yang
dikeluarkan oleh para retailer brand juga berganti dalam waktu yang singkat.
Jika dulunya model baru fashion hanya keluar 2 kali dalam setahun, saat ini
mereka bahkan dapat mengeluarkan hingga 2 model setiap bulannya.

2.2 Dampak dari Industri Fast Fashion

Pemberlakuan industri fast fashion ini tentunya membawa dampak yang


buruk bagi lingkungan, dan bahkan manusia itu sendiri. Menurut Komunitas
Zero Waste Indonesia ada beberapa hal yang menjadi dampak negatif dari
industri fast fashion. Pertama, Industri fast fashion memberikan motivasi bagi
masyarakat untuk menjadi lebih konsumtif karena harga yang dipatok relatif
rendah dan juga karena produksi model baru yang sangat cepat. Hal ini dapat
menimbulkan sifat tidak puas dan boros pada pribadi manusia. Dampak yang
kedua, poliester yang berasal dari bahan baku fosil banyak digunakan dalam
industri fast fashion, sehingga saat dicuci akan menimbulkan serat mikro yang
akan memperbanyak jumlah sampah plastik. Mereka juga menyatakan bahwa,
produk yang berbahan dasar dari katun banyak dicampur dengan air dan
pestisida yang jumlahnya berlebihan. Hal ini dinilai dapat membahayakan para
pekerja yang terlibat dalam proses produksi, di sisi lain juga dapat berdampak
pada kekeringan, tekanan yang besar terhadap sumber air, penurunan kualitas
tanah, dan lain- lain. Penggunaan pewarna tekstil yang murah dan berbahaya
juga berakiba pada percemaran air dan beresiko mempengaruhi kesehatan
manusia.

Di sisi lain, Jumlah populasi hewan juga ditemukan mengalami


penurunan. Mereka memanfaatkan kulit hewan yang banyak digemari oleh
6

maniak para fashion sebagai bahan baku produknya. Kulit-kulit tersebut akan
dicampur dengan berbagai bahan kimia berbahaya dan dibawa ke tempat
produksi yang akan diolah menjadi berbagai macam produk fashion, mulai
dari tas, dompet, topi, baju, dan juga sepatu. Hewan-hewan yang diincar
adalah ular, macan, beruang, dan hewan eksotis lainnya.

Ditemukan juga beberapa fakta mengenai industri fast fashion dalam


bidang sosial ekonomi dan lingkungan. Dampak di bidang sosial menurut
Global Fashion Agenda & The Boston Consulting Group adalah 34% pekerja
di industri fast fashion merupakan penduduk negara-negara di Asia. Yang
kedua, ada lebih dari 50% pekerja tidak mendapat upah minimum. Per-tahun
juga ditemukan 5,6 pekerja yang mengalami cedera.
Dampak di bidang ekonomi yang telah dikemukakan oleh World
Economic Forum adalah dunia mengalami kerugian sebesar 500 miliar dollar
pertahun yang diakibatkan karena pakaian yang jarang dipakai dan tidak
didaur ulang. Selanjutnya ada dampak di bidang lingkungan menurut The
ASEAN Post, The Guardian, dan juga The World Resources Institute. Industri
fast fashion menghasilkan mikrofiber sebanyak 50 miliar plastik pertahun.
Proses produksi yang menggunakan bahan baku katun membutuhkan 2.700
liter air dimana merupakan kebutuhan air bagi orang dewasa selama 2,5 tahun.
Terakhir, industri ini menghasilkan 1.715 juta ton gas emisi kaca per tahunnya
yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan berupa polusi tanah dan
perubahan iklim ekstrim.
2.3 Jalan Keluar bagi Industri Fashion Dunia
Solusi sementara yang dapat dilakuakan adalah dengan memilih pakaian
berbahan dasar katun organik yang tentunya melalui proses produksi yang
lebih aman dari pabrik industri fast fashion. Selanjutnya dengan menghindari
pakaian berbahan dasar polyester dan nilon, dari produk inilah jumlah limbah
plastik akan bertambah. Langkah yang paling efisien tentunya dengan
mengurangi frekuensi belanja pakaian setiap tahunnya, yang awalnya selalu
7

update akan produk fesyen terbaru, setelah mengetahui dampak negatif dari
fast fashion baiknya mengurangi jumlah pembelian.

Langkah terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan


pakaian yang sudah tidak terpakai. Jika pakaian dirasa masih layak untuk
dipakai, bisa disumbangkan kepada panti asuhan atau korban bencama alam,
dan jika sudah tidak layak pakai, bisa dimanfaatkan untuk kain pel atau lap.
8

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Penulis mengambil kesimpulan dari hasil analisis dengan menggunakan data


yang diperoleh dari jurnal, dokumen dan hal-hal yang berkaitan dengan industri
fashion. Dari data dan fakta yang telah dipaparkan diatas maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa industri fast fashion sangat berdampak pada dunia,
terutama terhadap kesejahteraan makhluk hidup. Tentu saja, para retailer
golongan atas adalah yang paling diuntungkan, tapi tidak dengan para pekerja
yang berada jauh di bawahnya. Keseimbangan ekosistem alam juga terancam
akibat dampak dari bahan-bahan kimia limbah dari industri ini.
3.2. Saran
Sudah kita ketahui bahwa dampak yang ditimbulkan akibat industri fast
fashion sangatlah merugikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan
pencegahan. Tindakan tersebut seperti, mulai mengembangkan kembali budaya
slow fashion seperti pada zaman sebelum terjadi revolusi industri, dimana
semua produk fashion adalah produksi eksklusif bagi para pelanggannya, mulai
dari bahan yang digunakan hingga kualitas jahitan, sehingga baju akan lebih
awet dan penggunanya akan merasa lebih senang memakai bajunya sendiri
yang dinilai “eksklusif’ itu. Selain itu, kita juga bisa menghindari produk-
produk yang sekiranya berasal dari industri fast fashion.

Anda mungkin juga menyukai