Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN MAGANG II

APLIKASI FISIKA DALAM DUNIA INDUSTRI


DI PT LAJU BERSAMA
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Makmur Sirait, M.Si

OLEH :
1. Dina Alfariza Nst (4181240002)
2. Iswari Afala (4183540001)
3. Laili Suryani (4181240001)
4. Nabila Syafa fattiya (4183240007)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2021
HALAMAN PERNYATAAN
PELAKSANAAN MAGANG II

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Dina Alfariza Nst, Iswari Afala, Laili Suryani, Nabila Syafa Fattiya

Kelas : Fisika Nondik 2018

Menyatakan bahwa hasil Magang II Aplikasi Fisika Di Dunia Industri di PT


Laju Bersama Dalu x b Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang, Kota Medan,
Sumatera Utara. Laporan yang penulis lakukan adalah benar dan data yang penulis
buat adalah benar. Jika terbukti penulis bersalah karena melakukan kecurangan dan
melakukan penyalinan, maka penulis siap menerima sanksi akademik.

Medan, 15 Februari
2021
Penulis,

TIM MAGANG II

2
3
KATA PEGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang MahaEsa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Magang II ini. Magang ini merupakan tugas akhir individu yang diajukan untuk
memenuhi syarat dalam mata kuliah Magang Aplikasi Fisika dalam Dunia Industri
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan Magang ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Makmur Sirait, M.Si selaku Dosen Pengampu matakuliah
Pengaplikasian Fisika dalam Dunia Industri yang telah meluangkan waktu untuk
membimbing, mengarahkan, memberi semangat dan dorongan kepada penulis
dalam penyusunan laporan Magang ini hingga selesai.
2. Pak Atun, selaku pimpinan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
bisa melakukan Magang II di perusahaan PT Laju Bersama Tanjung Morawa
3. Seluruh staff dan karyawan di PT Laju Bersama yang telah membantu penulis
menyelesaikan laporan Magang ini.
4. Ucapan Terimakasih Juga saya ucapkan kepada Bapak Legirin dan Ibu Hasnijar
yang telah mengijinkan kami tinggal di rumahnya selama kami Magang di
Tanjung Morawa
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan Magang ini baik dalam teknik penyajian
materi maupun pembahasan. Demi kesempurnaan laporanMagang ini, saran dan
kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya tulis ini
bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang
membutuhkan.

4
Medan, Februari 2021

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Pernyataan......................................................................................2

Lembar Pengesahan........................................................................................3

Kata Pengantar...............................................................................................4

Daftar Isi..........................................................................................................5

BAB I PENDAHULUAN................................................................................7

1.1 Latar Belakang................................................................................7

1.2 Tujuan ............................................................................................8

1.3 Manfaat...........................................................................................8

1.4 Deskripsi Lokasi Magang...............................................................9

BAB II TINJUAN PUSTAKA.......................................................................10

2.1 Kayu................................................................................................10

2.2 Mebel atau Furniture.......................................................................16

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.........................................20

BAB IV METODE PELAKSANAAN...........................................................21

4.1 Rancangan Kegiatan.......................................................................21

4.2 Metode penelitian............................................................................22

5
4.3 Log Book........................................................................................23

BAB V PEMBAHASAN PROSES PRODUKSI..........................................26

5.1 Flow Chart Proses Produksi.............................................................26

5.2 Pembahasan Flowchart....................................................................29

5.3 Aplikasi Fisika dalam Dunia Industri..............................................41

BAB VI PENUTUP.........................................................................................44

6.1 Kesimpulan......................................................................................44

6.2 Saran................................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................45

LAMPIRAN

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era globalisasi, tingkat persaingan dalam dunia industri semakin kuat
seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi. Hal ini menyebabkan dunia kerja
menuntut tersedianya faktor produksi yang berkualitas. Dalam Pengenalan Dunia
Industri yang dilakukan, yaitu mengenali ruang lingkup perusahaan, mengamati
perilaku sistem, menyusun laporan akhir dalam bentuk tertulis yang dapat
dipertanggungjawabkan. Secara khusus, dalam lingkup Fisika haruslah disadari
bahwa yang dikaji adalah kesatuan elemen sistem yang terdiri atas Manusia, Mesin,
Material, Metode, Uang, Energi, Lingkungan dan Informasi. Ilmu pengetahuan dan
teknologi dewasa ini telah mengalami perkembangan yang semakin maju. Hal ini
perlu diimbangi dengan adanya sumber daya manusia yang siap dan mampu
menghadapi era globalisasi yang penuh dengan persaingan. Sehingga mahasiswa
sebagai calon tenaga profesional harus memiliki bekal yang cukup, tidak saja
menguasai ilmu yang bersifat teoritis tetapi juga mampu untuk
mengimplementasikannya ke kondisi yang nyata.
Dalam hal ini Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Medan
(UNIMED) menyelenggarakan magang yaitu mata kuliah magang aplikasi fisika
dalam industri yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswanya. Hal ini menunjukkan
bahwa universitas mempunyai dedikasi yang tinggi untuk memajukan serta
mengembangkan seluruh aktivitas dan kreativitas pada setiap mahasiswanya.

7
Magang merupakan salah satu sistem interaksi yang dilakukan antara bidang
pendidikan dengan industri. Magang juga merupakan suatu bentuk proses aktif
mahasiswa dalam mengamati, meneliti, dan menganalisa serta membuat suatu
ketrampilan di dalam bidang dan ruang lingkup yang dalam pengawasan serta
penilaian oleh instansi yang terkait.
Dengan dilakukannya magang tersebut, mahasiswa dapat melihat dan
memahami secara langsung aplikasi dan penerapan bidang ilmu fisika khususnya
mengenai Elektronika, Instrumentasi dan Komputasi di industri yang dimana
dilaksanakan kerja praktek ini. Kegiatan ini merupakan uji kemampuan dan
keterampilan yang diperoleh selama kuliah, dan sebagai bekal bagi mahasiswa
sebelum kembali pada masyarakat terutama dalam dunia kerja. Dalam magang,
mahasiwa dihadapkan pada pekerjaan nyata yang harus diselesaikan sesuai dengan
kemampuan dan keterampilan yang diperoleh selama kuliah sesuai dengan motto
Universitas Negeri Medan yaitu character building university.

1.2 Tujuan
Program Magang Aplikasi Fisika dalam Dunia Industri bertujuan untuk:
1. Memperluas wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang bagaimana dunia
industri.
2. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa untuk mengenal secara
langsung bagaimana susunan manajemen dalam perusahaan.
3. Memberi kesempatan untuk mahasiswa menganalisis dalam melihat suatu
produktivitas suatu barang yang dihasilkan dalam industri tersebut.
4. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi yang mandiri, mampu
bersikap mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan dalam
bekerja.
5. Melatih mahasiswa dalam berinteraksi sosial dengan orang lain dalam dunia
kerja.

1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan Magang Aplikasi Fisika dalam Dunia
Industri adalah sebagai berikut:

8
1. Memberikan pengalaman dan pengetahuan terhadap penerapan teori-teori
yang selama ini dipelajari ke dalam praktek kerja lapangan.
2. Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa.
3. Memberikan gambaran kepada mahsiswa akan profesi yang akan digeluti
pada saat mendatang.
4. Meningkatkan hubungan kerjasama yang baik antara teman rekan kerja.

1.4 Deskripsi Lokasi Magang II

Nama Industri : PT Laju Bersama


Alamat : Desa Dalu X B, Kecamatan Tanjung Morawa,
Kabupaten Deli Serdang
Jenis Industri : Produksi dan Pemasaran Furniture dari Bahan Kayu
Pelaksanaan magang : 1 Februari 2021 – 14 Februari 2021

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang
mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).
Pola lapisan pada permukaan kayu
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat
perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas,
dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga
dan sebagainya. Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan
lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang.

Ilmu kayu (wood science) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu
serta sifat-sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi
penanganan. Beberapa jenis kayu dipilih karena bersifat kedap air, isolator, dan
mudah dibentuk.

◦ Sejarah
Tumbuhan berkayu muncul di alam diperkirakan pertama kali pada
395 hingga 400 juta tahun yang lalu. Manusia telah menggunakan kayu untuk

10
berbagai kebutuhan sejak ribuan tahun, terutama untuk bahan bakar dan bahan
konstruksi untuk membuat rumah dan senjata serta sebagai bahan baku industri
(misal pengemasan dan kertas). Kayu bisa dijadikan referensi sejarah mengenai
kondisi iklim dan cuaca pada masa pohon tersebut tumbuh melalui variasi jarak antar
cincin pertumbuhan.

◦ Bagian
• Mata kayu

Penampang melintang kayu. Titik bagian dalam adalah empulur, bagian kayu
berwarna gelap adalah kayu teras, dan bagian berwarna terang adalah bagian kayu
hidup (kayu gubal, memiliki pembuluh kayu fungsional). Batang pohon yang
dipotong melintang akan memperlihatkan bagian-bagian kayu, yang kerap kali
berbeda warna. Bagian terdalam adalah empulur yang lunak, lalu ke bagian luar
adalah kayu teras, kayu gubal, dan terakhir adalah pepagan (kulit kayu). Bagian
percabangan akan memperlihatkan pola khusus, yang biasa disebut sebagai "mata
kayu".

• Cincin pertumbuhan
Cincin pertumbuhan atau juga disebut lingkaran tumbuh adalah gambar pola-
pola konsentrik pada penampang melintang kayu. Terbentuknya cincin pertumbuhan
kayu ini adalah karena terjadinya perbedaan musim yang dialami oleh pohon
tersebut. Pada satu tahun pohon akan mengalami periode dengan pertumbuhan cepat
dan periode dengan pertumbuhan yang lambat, dan itu mempengaruhi pertumbuhan
diameter batang pohon. Diameter yang bertumbuh cepat, lalu melambat, akan
membentuk cincin satu tahun, dan seterusnya.
Bagian paling tengah dari cincin pertumbuhan kayu merupakan tahap hidup
awal dari sebuah pohon yang masih mengalami pertumbuhan relatif lebih cepat,
sehingga massa jenisnya lebih rendah dibandingkan dengan bagian kayu dari cincin
pertumbuhan yang dekat dengan kulit terluarnya.

• Mata kayu

11
Mata kayu atau knot adalah bagian dari kayu yang merupakan dasar dari
percabangan atau kuncup yang dorman. Mata kayu memiliki pengaruh terhadap
kayu, dan sering kali berpengaruh negatif. Mata kayu mengurangi kekuatan kayu
sehingga akan bernilai rendah ketika digunakan sebagai struktur bangunan atau
keperluan lain di mana kekuatan menjadi pertimbangan. Namun untuk tujuan seni,
keberadaan mata kayu dapat meningkatkan nilai.

• Kayu teras
Kayu teras (disebut juga heartwood, duramen) adalah kayu yang terbentuk
lebih awal pada suatu pohon dan telah mati dan terletak di bagian dalam dari sebuah
kayu. Kayu teras tidak memiliki pembuluh yang berfungsi lagi. Kayu teras
sebelumnya adalah kayu gubal (bagian dari kayu yang masih hidup) yang mengalami
penumpukan mineral. Keberadaan mineral ini menjadikan kayu teras cenderung
lebih keras dibandingkan kayu gubal. Seiring dengan pertumbuhan kayu, diameter
batang melebar, saluran pembuluh baru terbentuk dekat dengan tepi luar, dan saluran
pembuluh yang lebih dalam perlahan mati. Meski dikatakan telah mati, kayu teras
masih menanggapi respon terhadap organisme yang menyerang kayu, meski hanya
sekali.[6] Biasanya kayu teras dapat dibedakan dengan kayu gubal secara visual.
Namun tidak semua tumbuhan berkayu menghasilkan kayu teras.

Kayu teras bukanlah komponen terpenting dari sebuah pohon, karena pohon
yang sudah berusia terlalu tua, bagian kayu terasnya dapat saja sudah membusuk
namun pohon tersebut masih tetap hidup.

• Kayu gubal
Kayu gubal (disebut juga sapwood, alburnum[5]) adalah bagian dari kayu
yang dekat dengan tepi luar dan masih hidup.[7] Semua kayu pada awalnya adalah
kayu gubal hingga ia mati dan membentuk kayu teras. Kayu gubal mengandung
pembuluh yang menghantarkan air dari akar ke daun dan juga untuk menyimpan air.
Semakin banyak jumlah daun, semakin besar volume kayu gubal. Kayu gubal lebih
tebal di batang bagian atas, tetapi secara volume sama dengan batang bagian bawah

12
• Kayu keras dan kayu lunak

Ada kaitan yang erat antara sifat-sifat kayu dengan sifat jenis pohon yang
menghasilkannya. Kerapatan (densitas) kayu bervariasi menurut spesiesnya dan
menentukan kekuatan kayu tersebut. Kayu mahoni dan jati, misalnya, memiliki
kerapatan sedang hingga tinggi, sehingga baik untuk diolah sebagai furniture dan
kayu konstruksi. Akan tetapi kayu dadap dan kapuk kerapatannya rendah, sehingga
hanya layak untuk membuat begisting atau penggunaan lain yang tidak memerlukan
banyak kekuatan.
Namun, pengertian 'kayu keras' dan 'kayu lunak' dalam bahasa Inggris (yakni
hardwood dan softwood, berturut-turut) lebih terkait dengan kelompok tumbuhan
yang menghasilkannya. Hardwood dihasilkan oleh jenis-jenis pohon berdaun lebar
(kelompok dikotil), sedangkan softwood dihasilkan oleh pohon-pohon berdaun jarum
(konifer). Dalam kenyataannya, jenis-jenis 'kayu keras' tertentu, yang memiliki
kerapatan rendah, bisa jadi lebih lunak daripada beberapa jenis 'kayu lunak'
berkerapatan tinggi.

◦ Sifat fisik
Setiap jenis kayu memiliki sifat fisik yang bervariasi, yang menentukan
kualitas dan fungsi dari kayu tersebut. Kayu lunak (softwood) misalnya lebih dipilih
untuk menjadi kertas karena mudah dihancurkan dan dijadikan pulp. Sedangkan kayu
keras (hardwood) digunakan sebagai tiang bangunan. Selain itu, keberadaan fitur
tertentu seperti knot (mata kayu) dan warna juga mempengaruhi. Kayu merupakan
hasil dari tumbuhan hidup dengan serat yang tidak homogen, sehingga sifat fisiknya
tidak akan sama secara radial (dari bagian empulur ke luar) dan longitudinal
(memanjang kayu, dari bawah ke atas).

◦ Kadar air
Air terdapat di dalam kayu dalam bentuk:

1. air di dalam dinding sel


2. air di dalam protoplasma

13
3. air di antara ruang kosong dan celah antar sel
Secara teori tidak pernah ada kayu yang seratus persen tanpa kadar air meski
dikeringkan di dalam tanur (oven) sekalipun. Sehingga pengukuran kadar kayu yang,
biasanya untuk keperluan kimiawi, kayu yang dikeringkan dengan tanur dapat
dikatakan "kering absolut". Efek keberadaan air di dalam kayu adalah menjadikan
kayu lebih lunak dan mudah dibentuk. Sehingga kadar air ini mempengaruhi sifat
fisik lainnya seperti kekuatan tarik dan kekuatan tekan.

◦ Unsur kimiawi
Selain air, kayu memiliki tiga komponen utama, yaitu selulosa, hemiselulosa,
lignin. Gabungan dari ketiganya disebut dengan lignoselulosa. Selulosa merupakan
senyawa polimer kristalin turunan dari glukosa, yang mengisi sekitar 41-43% dari
kayu. Hemiselulosa merupakan pentosa yang terhubung secara tidak beraturan, dan
mengisi 20% pada tumbuhan berdaun lebar, dan 30% di konifer. Lignin tersusun dari
cincin aromatik hidrokarbon yang memiliki sifat hidrofobik dan mengisi sekitar 23%
pada tumbuhan berdaun lebar dan 27% pada konifer. Dalam ilmu kimia, perbedaan
antara kayu keras dan kayu lunak ada pada jumlah dan jenis lignin yang terkandung
di dalamnya.

◦ Senyawa ekstraktif
Selain lignoselulosa, kayu terdiri dari berbagai jenis senyawa organik yang
disebut dengan senyawa ekstraktif yang jumlah dan jenisnya bervariasi tergantung
dari spesies pohonnya. Kayu memiliki senyawa ekstraktif berupa asam lemak, resin,
lilin, dan terpena. Senyawa ekstraktif ini memiliki manfaat seperti melindungi batang
kayu dari hama. Senyawa ekstraktif merupakan salah satu dari hasil hutan non-kayu.

◦ Kayu monokotil
Kelapa merupakan tumbuhan monokotil yang menghasilkan "kayu"
Secara kasar, terdapat berbagai jenis batang yang dalam definisi non-botani
(terutama dalam perdagangan) juga disebut dengan kayu. Bambu secara botani
merupakan monokotil dari suku rumput-rumputan yang memiliki batang dengan
kekuatan yang dapat disetarakan dengan kayu. Saat ini bambu banyak digunakan

14
sebagai bahan bangunan, lantai, papan, dan sebagainya di mana sebelumnya
didominasi oleh kayu. Batang tumbuhan monokotil lainnya yang juga disebut kayu
adalah batang pohon palem. Batang dari pohon genus Pandanus, Dracaena, dan
Cordyline juga dapat digunakan sebagai pengganti kayu dalam skala kecil.

◦ Manfaat
◦ Bahan bakar
Kayu telah lama digunakan sebagai bahan bakar hingga saat ini, terutama di
pedesaan. Kayu keras lebih dipilih sebagai bahan bakar karena mampu terbakar lebih
lama dengan asap yang lebih sedikit. Tungku pembakaran dengan cerobong asap
(fireplace) banyak dibangun di rumah di kawasan beriklim sedang yang bertujuan
untuk memberikan kehangatan di dalam rumah.
Selain dibakar secara langsung, kayu dapat dijadikan biofuel dengan mengolah
biomassa lignoselulosa dengan gasifikasi, pirolisis, dan biokimia menghasilkan
berbagai jenis bahan bakar seperti syngas, biometanol, bioetanol, dimetil eter, dan
butanol tergantung jenis proses yang digunakan.
◦ Seni
Seniman dapat menggunakan kayu sebagai bahan pembuatan pahatan
Kayu telah lama digunakan sebagai media seni untuk membuat pahatan kayu. Patung
totem hasil karya masyarakat pribumi Amerika Utara dibuat dari kayu konifer,
biasanya Cedar Merah (Thuja plicata).
Berbagai jenis alat musik, seperti biola dan gitar terbuat dari kayu. Jenis kayu yang
dipilih disesuaikan dengan nada yang diinginkan.
◦ Olahraga
Berbagai peralatan olahraga seperti pemukul baseball dan lantai arena basket
terbuat dari kayu. Papan ski, tongkat hockey, busur panah juga biasanya terbuat dari
kayu namun kini telah banyak digantikan oleh bahan polimer dan logam.
◦ Kedokteran
Pada tahun 2010, para ilmuwan italia mengatakan bahwa kayu dapat
digunakan sebagai bahan pengganti tulang. Diperkirakan pada tahun 2015 metode ini
dapat diaplikasikan ke manusia.

15
◦ Bahan salib Kristen
Kayu merupakan bahan yang digunakan dalam peristiwa penyaliban Yesus
(crux dalam bahasa Latin; stauros dan xylon dalam bahasa Yunani), berupa sebuah
balok kayu tegak dengan tambahan palang horisontal sehingga membentuk "salib"
atau struktur berbentuk T. Kata crux dalam zaman pra-imperial Romawi merujuk
pada tiang gantungan atau tiang pancang, suatu instrumen yang terbuat dari kayu dan
digunakan untuk melakukan eksekusi, namun belum tentu bersilangan atau
membentuk "salib". Dalam Perjanjian Baru, Petrus tercatat dua kali menggunakan
kata xylon (dalam Alkitab bahasa Inggris "tree", dalam Alkitab TB "kayu salib")
sementara Paulus hanya satu kali menggunakan kata xylon. Dalam naskah-naskah
Yunani, kata xylon (secara harfiah bermakna "potongan kayu") dapat digunakan
untuk menyebut setiap objek yang terbuat dari kayu, termasuk dalam konteks yang
berbeda-beda, tiang gantungan, batang kayu, patok dan pancang. Karenanya, salib
Kristen tradisional dengan palang horisontal juga dapat disebut xylon. Pesta Salib
Suci dirayakan sebagai penghormatan secara khusus terhadap kayu salib yang
digunakan dalam peristiwa penyaliban Yesus.

2.2. Mebel Atau Furniture


Mebel atau furnitur adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua
barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya
bisa bergerak. Pada zaman dahulu meja kursi dan lemari relatif mudah digerakkan
dari batu besar, tembok, dan atap. Sedangkan kata furniture berasal dari bahasa
Prancis fourniture (1520–30 Masehi). Fourniture mempunyai asal kata fournir yang
artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan furniture
punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan
seterusnya.

Berbagai contoh furnitur sepanjang sejarah


Dalam kata lain, mebel atau furnitur adalah semua benda yang ada di rumah
dan digunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring, ataupun menyimpan benda
kecil seperti pakaian atau cangkir. Mebel terbuat dari kayu, papan, kulit, sekrup, dll.

16
◦ Fungsi : Mebel akan terasa fungsinya jika tidak ada di rumah. Kita
akan terpaksa duduk berselonjor, tidur di lantai dan kedinginan, membuka laptop di
lantai. Pakaian tergeletak di lantai. Kaki cepat kesemutan, tidur dan bekerja juga
tidak nyaman, barang-barang berantakan. Terasa manfaat mebel atau furniture:
membuat rumah kita nyaman untuk beristirahat, bekerja, serta membantu rumah kita
menjadi lebih rapi. Itu sebabnya furniture atau mebel berumur sangat tua dan masih
bertahan hingga sekarang. Mebel tertua yang ditemukan sampai saat ini adalah mebel
pada situs di Oarkney, peninggalan zaman neolithic sekitar tahun 3100–2500 SM
(Sebelum Masehi).

◦ Makna : Mebel bukan hanya bermanfaat untuk kenyamanan dan


kerapian rumah saja tetapi juga mengusung makna-makna sosial yang menegaskan
status sosial. Memang ada kursi yang berfungsi sebagai tempat duduk semata, tetapi
ada kursi yang menegaskan kekuasaan. Karena itu dikenal kursi raja, kursi direktur,
tahta. Dalam Bahasa Indonesia juga dikenal istilah "berebut kursi" yang artinya
"berebut kekuasaan". Karena kursi juga mempunyai arti kekuasaan, maka kursi
kekuasaan berlainan dengan kursi yang hanya sebagai tempat duduk. Kursi Raja
penuh dengan ukir-ukiran yang rumit. Dan di istana, kursi raja paling bagus dan
paling besar. Kursi bawahan raja, harus lebih sederhana dan kecil, walaupun secara
finansial mampu menyediakan kursi yang lebih bagus.

Bagaimana makna mebel pada zaman sekarang, dimana sudah jarang ada
status raja. Kursi bisa dijadikan sarana menyampaikan status ekonomi seseorang.
Seseorang tidak tampak kaya sampai dia menampakkannya dalam bentuk mebel
yang mewah. Biasanya mebel mewah itu adalah mebel klasik. Mebel minimalis juga
bisa mewah jika bahannya mahal, misalnya dari kayu jati berdiameter besar dan
berukuran besar. Tanpa berbicara secara verbal, kursi sudah berbicara bahwa pemilik
mebel ini adalah orang kaya.

◦ Sejarah mebel di Barat : Sejarah mebel dideteksi dari artefak, atau


peninggalan prasejarah atau bisa terlihat dari gambar-gambar peninggalan kuno. Jika
diurutkan secara kronologis, sejarah mebel ini dimulai dari zaman neolitikum, klasik,

17
Eropa Modern Awal, Neoklasik abad 19, Amerika Utara Awal, Modern, Zaman
Hijau, Kontemporer

◦ Mebel zaman Neolitikum : Di desa Skara Brae, Orkney, Scotlandia


Utara, terdapat situs rumah kuno peninggalan zaman Neolitikum 3100–2500 sebelum
Masehi. Menariknya, di rumah batu terdapat perlengkapan yang cukup lengkap. Ada
lemari pakaian, tempat tidur, lemari tundan, tempat duduk dari batu, dan wadah
kerang. Lemari pakaian menjadi mebel yang cukup penting pada waktu itu. Hal ini
terlihat dari posisinya yang terletak di dekat pintu masuk. Pada lemari pakaian ini
diletakkan pahatan bulat terbuat dari batu.

◦ Mebel zaman klasik : Furnitur awal ditemukan pada abad ke-8 SM di


Phrigian, Bukit Midas, di Gordion, Turki. Potongan ditemukan di sini termasuk meja
dan tatahan yang berdiri. Ada juga peninggalan yang masih bertahan dari Siriah abad
9-8 Sebelum Masehi dari istana Nimrud.

Tiruan Klismos (Harvard 1972.45)-2


Karpet paling awal yang kini ditemukan adalah Karpet Pazyryk. Karpet ini
ditemukan di sebuah makam beku di Siberia dan kira-kira peninggalan dari abad 6
SM, dan 3.

Pazyryk carpet
Furnitur Mesir Kuno juga ditemukan kembali. Kira-kira peninggalan dari milenium 3
SM berupa tempat tidur di Tarkhan. Ditemukan pula tempat tidur dan kursi berlapis
emas dari makam Ratu Hetepheres, dan banyak contoh (kotak, tempat tidur, kursi).

Kursi Klismos di Vas zaman Yunani


Desain furnitur yang sudah maju ditemukan di Yunani Kuno di milenium 2 Sebelum
Masehi, termasuk tempat tidur dan kursi klismos. Desain mebel juga juga terlihat
pada gambar vas Yunani.

18
Pada tahun 1738 dan 1748, terdapat program penggalian Herculaneum dan Pompeii.
Lantas ditemukan furnitur Romawi. Letusan Vesuvius 79 AD ikut membantu
pengawetan furniture ini.

◦ Mebel zaman Neolitikum : Di desa Skara Brae, Orkney, Scotlandia


Utara, terdapat situs rumah kuno peninggalan zaman Neolitikum 3100–2500 sebelum
Masehi. Menariknya, di rumah batu terdapat perlengkapan yang cukup lengkap. Ada
lemari pakaian, tempat tidur, lemari tundan, tempat duduk dari batu, dan wadah
kerang. Lemari pakaian menjadi mebel yang cukup penting pada waktu itu. Hal ini
terlihat dari posisinya yang terletak di dekat pintu masuk. Pada lemari pakaian ini
diletakkan pahatan bulat terbuat dari batu.

◦ Mebel zaman klasik: Furnitur awal ditemukan pada abad ke-8 SM di


Phrigian, Bukit Midas, di Gordion, Turki. Potongan ditemukan di sini termasuk meja
dan tatahan yang berdiri. Ada juga peninggalan yang masih bertahan dari Siriah abad
9-8 Sebelum Masehi dari istana Nimrud.

Tiruan Klismos (Harvard 1972.45)-2


Karpet paling awal yang kini ditemukan adalah Karpet Pazyryk. Karpet ini
ditemukan di sebuah makam beku di Siberia dan kira-kira peninggalan dari abad 6
SM, dan 3.

Pazyryk carpet
Furnitur Mesir Kuno juga ditemukan kembali. Kira-kira peninggalan dari
milenium 3 SM berupa tempat tidur di Tarkhan. Ditemukan pula tempat tidur dan
kursi berlapis emas dari makam Ratu Hetepheres, dan banyak contoh (kotak, tempat
tidur, kursi).

Kursi Klismos di Vas zaman Yunani


Desain furnitur yang sudah maju ditemukan di Yunani Kuno di milenium 2 Sebelum
Masehi, termasuk tempat tidur dan kursi klismos. Desain mebel juga juga terlihat
pada gambar vas Yunani.

19
Pada tahun 1738 dan 1748, terdapat program penggalian Herculaneum dan Pompeii.
Lantas ditemukan furnitur Romawi. Letusan Vesuvius 79 AD ikut membantu
pengawetan furniture ini.

BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT. Laju Bersama berdiri dengan tujuan untuk membantu masyarakat


setempat dalam mata pencarian sehari-hari. PT. Laju Bersama mengolah beberapa
kayu rambung yang diperoleh dari dalam dan luar daerah. Pak Atun selaku pemilik

20
PT. Laju Bersama menjadikan kayu rambung sebagai olahan dalam membuat produk
alat rumah tangga karena sifat fisik dari kayu rambung ialah kayu rambung mudah di
gergaji dan permukaan gergajinya cukup halus, serta mudah di bubut dengan
menghasilkan permukaan yang rata dan halus.kayu rambung juga mudah dipaku, dan
mempunyai karakteristik pelekatan yang baik dengan semua jenis pelekat.
Sifat yang khas dari kayu rambung adalah warnanya yang putih kekuningan
ketika baru dipotong, dan akan menjadi kuning pucat seperti warna jerami setelah di
keringkan. Kayu rambung sangat mudah dicat sehingga disukai dalam pembuatan
meubel dan peralatan rumah tangga lainnya (Arisa, 2002). PT. Laju Bersama telah
menghasilkan beberapa produk yang berkualitas yang dijual di dalam maupun luar
kota.

BAB IV
METODE PELAKSANAAN

4.1 Rancangan Kegiatan

Mencari Lokasi Menetapkan


PKL
21 Lokasi PKL
Orientasi

Izin
Administrasi Pelaksanaan PKL
pelaksanaan

Pengumpulan Laporan Akhir Presentasi hasil


data PKL

Tahapan pelaksanaan kegiatan Magang dimulai dengan orientasi yaitu


tahapan dimana dosen pengampu memberikan pembekalan awal kepada mahasiswa
Magang sebelum melaksanakan kegiatan magangaplikasi fisika dalam dunia industri.
Setelah tahapan orientasi, tahapan selanjutnya adalah mahasiswa mencari lokasi
magang yang sesuai dengan bidang keilmuan mahasiswa. Setelah mencari dan
menetapkan lokasi magang yang paling sesuai sehingga kegiatan dapat berjalan
dengan baik. Selanjutnya adalah meminta izin magang kepada perusahaan terkait.
Setelah mendapatkan izin dari perusahaan yang bersangkutan, mahasiswa mengurus
administrasi surat menyurat yang berhubungan dengan kegiatan magangaplikasi
fisika dalam pengenalan dunia industri kepada pihak fakultas.
Setelah kelima tahapan tersebut dilaksanakan, selanjutnya mahasiswa
melaksanakan magang dari hasil pengamatan baik keadaan perusahaan dan kegiatan
produksi yang berlangsung di PT Laju Bersama dan menganalisis instrumen yang
digunakan untuk melihat penggunaan konsep fisika pada proses produksi.
Lalu pembuatan laporan akhir Magang Aplikasi Fisika Dunia Industri di PT
Laju Bersama untuk selanjutnya dipresentasikan kepada pihak perusahaan.

4.2 Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif karena metode
ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan

22
menginterpresentasikannya. Dalam pelaksanaannya dilakukan survey dan analisis.
Hal ini bertujuan untuk menunjukkan dan menganalisa keadaan pelaksanaan
kegiatan produksi yang terjadi pada PT Laju Bersama.

4.3 Log Book

Daftar Absensi dan Kegiatan Magang


Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Medan

Di

PT. Maju Bersama

23
24
25
26
BAB V
PEMBAHASAN PROSES PRODUKSI

5.1 Flow Chart Proses Produksi

Pembelahan kayu dengan


menggunakan mesin ripsaw atau
mesin belah

kayu yang sudah dibelah dipotong


sesuai bentuk yang diinginkan
menggunakan mesin proskat

bagian permukaan kayu yang


kurang bagus kemudian di dempul
dan digosok secara manual

Bor Berdiri
Hasil potongan kemudian dibor
menggunakan mesin bor

Bor Duduk

Kemudian dibentuk pola


menggunakan mesin binsu

27
kemudian di ketam
menggunakan mesin ketam kayu

double shapper
Setelah di ketam diperhalus lagi
menggunakan mesin shapper

multi shapper

kemudian di bor lagi untuk


melubanginya

Setelah itu diperhalus kembali


menggunakan mesin sanding

kemudian dihilangkan sisi tajam


dari kayu menggunakan mesin
poles

bagian sisi dalam dan luar kayu


diperhalus menggunakan mesin
sending vertikal

Membentuk sisi bahan lebar dari


kayu menggunakan sending
tangan

28
Kemudian bahan bahan yang
halus di rakit atau Assembling

Setelah dirakit kemudian di oper


ke bagian penggosokan, agar
hasilnya lebih halus lagi
menggunakan mesin sanding atau
kertas pasir

Setelah digosok, kemudian di cat


menggunakan alat spray gun

setelah kering alas atau duduk


kusi dan jenis furniture lainnya
dipasang dari bahan busa dan di
steper menngunakan mesin
stepler tembak

Setelah itu di packing untuk


dikirimkan ke konsumen

29
5.2 Pembahasan Flowchart

a. Pembelahan kayu dengan menggunakan mesin ripsaw atau mesin belah.

Kayu yang masih dalam bentuk bahan baku dibelah dengan ketebelan tertentu
menggunakan mesin ripsaw. Mesin ripsaw merupakan gergaji kayu yang dirancang
khusus untuk membuat potongan-potongan yang dibuat sejajar dengan arah serat
kayu. Mesin ini berfungsi membelah kayu, hanya menggunakan 1 mata circular saw.
Kelebihan mesin ini, kayu otomatis masuk ke mesin dan hasil pemotongan lurus.
Tepi pemotongan dari setiap gigi memiliki tepi depan yang datar dan miring ke
belakang sekitar 8 °, berbeda dengan gergaji potong , yang memiliki gigi miring ke
belakang sekitar 15 °.

Dengan pola gigi rip yang setiap ujungnya diasah pada sudut kanan ke bidang
pemotongan, membentuk permukaan pemotongan seperti pahat, sedangkan gigi
potong melengkung pada sudut, sehingga setiap gigi memiliki titik potong seperti
pisau dalam kontak dengan kayu. Desain ini membuat gergaji tidak mengikuti garis
biji-bijian, yang dapat melengkung pada jalur gergaji dengan bertindak seperti pahat,
gergaji dapat lebih mudah memotong garis butir yang menyimpang, yang diperlukan
jika potongan lurus ingin dicapai. Fitur ini memungkinkan ujung
tombak ortogonal untuk mengangkut chip kayu secara efisien dari garitan ,
memungkinkan gigi berikutnya melakukan pemotongan yang lebih efektif.

30
b. Kayu yang sudah dibelah dipotong sesuai bentuk yang diinginkan menggunakan
mesin proskat

Mesin proskat biasa disebut dengan gergaji piringan yang memiliki beberapa
keunggulan seperti halnya: dapat dipasang secara praktis melalui handpiece atau
secara portable, pisau sebagian menonjolkan bagiannya di atas meja sehingga dapat
merobek kayu. alat ini dapat digunakan secara pindah- pindah dalam bangku dengan
cara yang manual atau dengan kaki. Fungsi umum dari proskat ini adalah untuk
memotong kayu. Biasanya alat ini dipasang di semua pabrik dan industri. Prinsip
kerja mesin gergaji proskat sama dengan mesin gerinda. Dimana pisau potong
berbentuk lingkaran digerakkan memutar dengan menggunakan motor listrik.
Ketebalan kayu yang dapat dipotong dengan gergaji proskat atau gergaji piringan
tergantung pada jari-jari mata pisau yang bisa dipasang pada mesin tersebut.

c. Bagian permukaan kayu yang kurang bagus kemudian di dempul dan digosok
secara manual

d. Hasil potongan kemudian dibor menggunakan mesin bor

31
Mesin bor merupakan sebuah mesin dengan gerakan memutarkan alat
pemotong dengan arah pemakaiannya mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut.
Mesin ini dapat digunakan untuk mengebor atau membuat lubang berbentuk bulat
dalam lembaran kerja. Di samping itu, mesin bor juga berfungsi untuk membuat alur,
perluasan dan menghaluskan secara presisi dan akurat. Adapun mesin bor terdiri dari
berbagai jenis, dimana masing-masingnya memiliki fungsi tersendiri. Berikut adalah
penjelasannya. Silahkan disimak. Mesin Bor Tangan Mesin bor tangan merupakan
jenis bor yang paling sering kita pakai. Bor tangan ini sendiri memiliki sub jenis di
dalamnya yang ditentukan oleh ukuran dari mata bornya. Ukuran tersebut mulai dari
6.5 mm, 10 mm, 13 mm, 16 mm, 23 mm, dan 32 mm. Di mana angka tersebut adalah
ukuran maksimal dari bor itu sendiri. Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk
mengebor besi maupun kayu. Hal ini tergantung dengan mata bor yang digunakan.
Di samping itu, mesin bor jenis ini juga bisa digunakan untuk mengencangkan atau
melepaskan baut. Cara penggunaannya sendiri menggunakan tangan dengan
menekan tombol yang berada pada pegangannya. Bentuknya yang menyerupai pistol
juga membuat jenis bor ini disebut sebagai bor pistol.

32
Mesin Bor Duduk

Seperti namanya, maka mesin bor ini dapat digunakan sembari duduk.
Biasanya mesin bor digunakan untuk melubangi besi. Namun, lubang yang dibuat
pada besi tersebut tidaklah sedikit sehingga mesin bor ini didesain sedemikan rupa
untuk membantu penggunanya agar tidak mudah lelah saat menggunakannya. Cara
menggunakan mesin bor ini tidak sulit, dengan memutar tuasnya, mata bor dan
kepala bor akan turun ke bawah. Dengan desain demikian pula, mesin bor ini mampu
mengebor beberapa lapis besi secara langsung. Tentunya dengan tebal maksimal
yang sesuai dengan panjang mata bor yang digunakan.

e. Kemudian dibentuk pola menggunakan mesin binsaw

Mesin binsaw merupakan mesin yang berfungsi untuk membentuk pola,


Setelah penentuan macam pola, maka gambar dibuat. Pola dibagi menjadi pelat
bulat, silinder, setengah lingkaran, segi empat siku atau pelat biasa menurut bentuk
dari setiap bagian pola. Penentuan struktur pola dibuat dengan mempergunakan sifat
kayu, struktur kayu, umur kayu dan memperhitung- kan kekuatannya. Pembuatan
pola proses membuat bentuk masip dari sebuah gambar pada bidang, de- ngan
memperhitungkan berbagai persyaratan dalam pengecoran. Karena itu pemeriksaan
pola boleh dikatakan susah. Pemeriksaan ini memerlukan penentuan urutan.
Referensi Pola Hal-hal yang harus diperhatikan dalam referensi pola meliputi bahan

33
coran, jumlah produksi, macam pola, tambahan penyusutan, tambahan penyelesain
mesin, tambahan pem- betulan, permukaan pisah, bentuk telapak inti, tahanan
tekanan hidrolis, atau perlakuan panas.

f. Kemudian di ketam menggunakan mesin ketam kayu

Mesin Serut, Mesin Ketam, Planer Tangan memiliki Fungsi yaitu Mesin
planer tangan biasa juga disebut mesin ketam atau mesin serut adalah sebuah alat
perkakas yang digunakan untuk menghaluskan, meratakan dan membentuk
potongan-potongan kayu. Seringkali hasil potongan kayu dari mesin gergaji baik
bandsaw maupun table saw mempunyai permukaan yang tidak rata dan kurang halus.
Sehingga perlu dihaluskan dengan mesin planer atau mesin serut. Terkadang kayu
yang berbentuk panjang ketika kering mengalami perubahan bentuk atau bengkok,
nah fungsi mesin serut ini untuk meluruskan.

Penyerutan prinsipnya adalah membersihkan permukaan kayu dari cuttermark


dan meratakan permukaan kayu sehingga seluruh permukaan sama tinggi dan
membuat keempat sisi kayu bersudut 90°. Pada waktu ingin menggunakan mesin
planer ada beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan agar hasil serutan tidak
terdapat cacat (cuttermark, pecah, burnt-mark) dan terhindar dari pengulangan.

34
g. Setelah di ketam diperhalus lagi menggunakan mesin shapper

Mesin shaper merupakan mesin yang didesain untuk membuat bentuk khusus
pada komponen kayu sesuai bentuk yang telah direncanakan. Ada juga yang
menyebutnya dengan mesin frais samping atau 'shaper'. Spindle moulder adalah
mesin kayu standard 'non-moveable'. Prinsip kerja dari mesin ini yaitu adanya poros
motor dengan mata pisau profile yang menghadap ke atas arah vertikal dan benda
kerja didorong ke arah pisau tersebut di atas sebuah meja kerja.

Kelebihan mesin ini adalah konfigurasi dan fungsinya yang sangat beragam.
Mata pisau yang bisa dirubah dengan ribuan jenis yang tersedia atau custommade
dan kecepatan putaran poros pisau dan 'feeder' yang bisa diatur. Pada beberapa
varian mesin, sudut vertikal poros pisau bisa diatur miring sesuai dengan sudut
kemiringan yang kita butuhkan.

35
Mesin sekrap dapat dipakai untuk mengerjakan benda kerja sampai sepanjang
800 mm, berpegang pada prinsip gerakkan mendatar. Pada langkah pemakanan akan
menghasilkan beram (tatal logam) dari benda kerja, panjang langkah diatur dengan
mengubah jalan keliling pasak engkol pada roda gigi penggerak, karenanya
menambah atau mengurangi ayunan engkol, pemindahan ini diatur dengan memutar
poros pengatur langkah yang akan memutar roda gigi kerucut dan menggerakan
batang berulir yang mengatur penggerak blok engkol.

Mesin sekrap menghasilkan permukaan-permukaan yang datar hal ini dicapai


oleh pahat yang bergerak horizontal ke depan dengan benda kerja dibawahnya tegak
lurus padanya, Benda kerja tetap diam pada waktu pahat menyayat dan berpindah
pada langkah balik pahat, maka penyelesaian akhir tergantung pada bentuk pahat,
kecepatan pahat (tergantung pada jenis logam yang disekrap) dan penerapan cairan
pendingin yang tepat.

h. kemudian di bor lagi untuk melubanginya

i. Setelah itu diperhalus kembali menggunakan mesin sanding

36
Mesin sanding adalah alat dengan daya untuk menghaluskan permukaan
dengan cara gesekan dengan Amplas ( Kertas Pasir ) baik itu permukaanh kayu
maupun besi. Alat ini memiliki media untuk memasang amplas dan mekanisme
untuk menggerakkan dengan cepat dalan suatu rangka untuk dipegang dengan tangan
atau dipasang pada meja kerja. engan menggunakan mesin amplas ini kita dapat
menghemat waktu dan tenaga saat melakukan proses pengamplasan.

Jenis-jenis Mesin sanding

1) Mesin sanding Sabuk

Alat ini memiliki bagian amplas yang diregangkan pada penggulung,


sehingga dapat menangani pekerjaan besar dengan cepat. Mesin amplas ini bagus
untuk mengerjakan bagian atas meja, pintu, menghilangkan cat lama dan
mengamplas tepi lantai kayu. Tetapi alat ini tak cocok untuk perabotan atau
pekerjaan yang membutuhkan hasil akhir mengkilap. Ukuran dari sabuk dinyatakan
dalam lebar dan keliling.

Pada umumnya sabuk yang lebih luas berarti dapat menyelesaikan pekerjaan
lebih cepat. Kecepatan sabuk terlihat pada permukaan dalam satuan kaki per menit

37
dan antara 900 sampai 1.600. Semakin tinggi kecepatan maka akan semakin cepat
mesin amplas bekerja. Beberapa mesin amplas sabuk dapat dipasang pada meja kerja
untuk mempermudah penggunaan. Mesin sanding Sabuk ini cenderung lebih mahal
dibandingkan mesin sanding pemoles. Bobot dari alat ini antara 2,5 kg sampai 10 kg.

2) Mesin sanding sabuk Orbital atau Mesin sandinh Pemoles

Ini adalah jenis mesin sanding yang memberikan hasil akhir mulus pada area
yang datar dan lebar. Alat ini juga bagus untuk memuluskan plester, cat atau pernis.
Pelat alasnya hadir dalam berbagai ukuran berbeda dan bergerak dengan gerakan
melingkar yang cepat dan kencang.

3) Mesin sanding Orbital Acak

Alat ini memiliki piringan amplas berputar melingkar dan bagus untuk
memberikan permukaan yang bebas goresan. Perangkat ini juga bisa digunakan pada
lengkungan lembut. Alat tersebut menggabungkan kecepatan mesin amplas sabuk
dengan kemulusan mesin amplas orbital.

j. kemudian dihilangkan sisi tajam dari kayu menggunaka mesin poles

38
Mesin Poles (Polishing Machine) Berfungsi untuk melakukan finishing akhir
untuk menghasilkan kilap yang sempurna. Berfungsi memperbaiki clear coat yang
tidak sempurna, seperti orang peel dan scratch. Menggunakan media pad kain halus,
spoon, atau wool untuk mengkilapkan hasil pengecatan. Menggunakan bahan kimia
kompon atau polish wax dalam proses pengerjaannya. Mempunyai kecepatan putar
yang lebih rendah biasanya 600 rpm – 3.200 rpm

k. Bagian sisi dalam dan luar kayu diperhalus menggunakan mesin sending vertical

l. Membentuk sisi bahan lebar dari kayu menggunakan sanding tangan

m. Kemudian bahan bahan yang halus di rakit atau assembling

Pengertian Assembling

Assembling adalah suatu proses penyambungan atau penggabungan dua atau


lebih komponen secara mekanik menjadi sebuah unit. Contoh : Engine, Sepeda
motor, Hanphone, Komputer dll.

Macam-macam assembling

1) Assembling Permanen

Adalah proses assembling atau perakitan dan penggabungan komponen


secara permanen dan tidak dapat dipisahkan kecuali dengan merusaknya.
Assembling permanen terdiri dari Welding, Soldering & Brazing, Paku Keling dan
Adhesive Bonding.

2) Assembling Tidak Permanen

Adalah proses penggabungan dengan media benda berulir seperti baut, mur
dan sekrup. Jenis sambungan ini dapat dipisahkan tanpa harus merusaknya. Namun
apabila ulir sudah rusak maka tidak ada cara lain selain dengan merusaknya.

Mesin yang sering digunakan pada perakitan yiatu paku tembak

39
n. Setelah dirakit kemudian di oper ke bagian penggosokan, agar hasilnya lebih halus
lagi menggunakan mesin sanding atau kertas pasir

o. Setelah digosok, kemudian di cat menggunakan alat spray gun

Alat spray gun furniture kayu digunakan untuk mengatomisasikan benda cair,
umumnya cat. Dengan menggunakan spray gun, hasil pengecatan akan menjadi lebih
baik dan menghemat pemakaian cat dibanding menggunakan kuas. Untuk
mendapatkan hasil pengecatan yang baik saat menggunakan spray gun, kita
memerlukan latihan dan pengalaman. Bagi kamu yang baru saja ingin belajar
mengecat ataupun membeli spray gun, tips-tips dibawah ini dapat membantu kamu
untuk menentukan jenis spray gun apa yang perlu kamu beli.

Bagian-Bagian Spray Gun

40
1. Tabung/tangki cat

2. nozzle/nozzle cap

3. tuas spray/trigger

4. knob pengatur luas semburan cat

5. knob pengatur jumlah cat yang dikeluarkan dari nozzle

6. knob untuk mengatur tekanan udara yang masuk ke spray gun

Tidak semua spray gun terdapat knob untuk mengatur tekanan udara
masuk.Tetapi kita bisa memasang alat bernama pressure regulator pada bagian
bawah (lubang angin) spray gun. Pada alat ini biasa sudah terdapat penunjuk tekanan
berupa digital ataupun analog.

p. Setelah kering alas atau duduk kusi dan jenis furniture lainnya dipasang dari bahan
busa dan di stepler menggunakan mesin stepler tembak

q. Setelah itu di packing untuk dikirimkan ke konsumen

Pada proses packing juga ada dilakukan penggosiokan jika ada hasil dari cat
ada yang menggumpal. Didalam packing juga dilakukan pemasangan logo pada
furniture.

41
5.3 Aplikasi Fisika Dalam Dunia Industri

Berikut ini aplikasi fisika pada proses produksi di PT Laju Bersama dan aplikasi
Fisika pada alat - alat yang digunakan.

1. Mekanika Fluida
Mekanika fluida merupakan ilmu yang mempelajari keseimbangan dan
gerakan zat cair maupun gas, serta gaya tarik dengan benda–benda disekitarnya atau
yang dilalui saat mengalir. Fluida dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu zat cair
dan gas. Perbedaan antara keduanya juga bersifat teknis, yaitu berhubungan dengan
akibat gaya kohesif. Zat cair terdiri atas molekul-molekul tetap dan rapat dengan
gaya kohesif yang relatif kuat, sehingga cenderung mempertahankan volumenya dan
akan membentuk permukaan bebas yang rata dalam medan gravitasi. Sebaliknya gas,
karena terdiri dari molekul-molekul yang tidak rapat dengan gaya kohesif yang
cukup kecil (dapat diabaikan). Sehingga volume gas dapat memuai dengan bebas dan
terus berubah. Secara mekanis, sebuah fluida adalah suatu substansi yang tidak
mampu menahan tekanan tangensial. Hal ini menyebabkan fluida pada keadaan
diamnya berbentuk mengikuti bentuk wadahnya. Istilah fluida sendiri di dalam
mekanika fluida adalah zat yang yang akan berdeformasi terus menerus selama
dipengaruhi oleh tegangan geser.
Tegangan geser terjadi apabila ada gaya tangensial pada sebuah permukaan.
Secara umum fluida dibagi dua, yaitu fluida statik dan fluida dinamik. Fluida statik
adalah fluida yang diam atau tegangan gesernya nol, atau tidak bergerak, sedangkan
fluida dinamik adalah fluida yang bergerak atau tegangan gesernya tidak nol.
Fluida dapat juga dibedakan berdasarkan kekentalannya, yaitu fluida nyata (viscous
fluid) dan fluida ideal (non viscous fluid). Fluida nyata adalah fluida yang memiliki
kekentalan, fluida ini dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya air
dan udara. Sedangkan fluida ideal, tidak ada dalam kehidupan sehari-hari dan hanya
dipakai dalam teori dan kondisi-kondisi khusus saja.

2. Tekanan Hidrostatis
Fluida yang berada dalam suatu wadah memiliki berat akibat pengaruh grafitasi
bumi. Berat fluida menimbulkan tekanan pada setiap bidang permukaan yang

42
bersinggungan dengannya. Besarnya tekanan bergantung pada besarnya gaya dan
luas bidang tempat gaya bekerja. Tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh
beratnya sendiri disebut tekanan hidrostatis.
Cairan yang berada dalam bejana mengalami gaya-gaya yang
seimbangsehingga cairan itu tidak mengalir. Gaya dari sebelah kiri diimbangi dengan
gaya dari sebelah kanan, gaya dari atas ditahan dari bawah. Cairan yang massanya M
menekan dasar bejana dengan gaya sebesar Mg. Gaya ini tersebar merata pada
seluruh permukaan dasar bejana sebagaimana diperhatikan oleh bagian cairan dalam
kolom kecil pada gambar 1. Selama cairan itu tidak mengalir (dalam keadaan statis),
pada cairan tidak ada gaya geseran sehingga hanya melakukan gaya ke bawah oleh
akibat berat cairan dalam kolom tersebut.
Dalam hal ini tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada
suatu bidang tiap satuan luas bidang tersebut. Secara sistematis tekanan dirumuskan
sebagai berikut.
F
P=
A
Karena dalam keadaan statik, air hanya melakukan gaya berat sebagai akibat
gaya grafitasi bumi, maka :
ρAgh
P=
A
Maka :
P= ρAgh
Dimana :ρ= massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan grafitasi bumi (m/s2)
h = kedalaman zat cair diukur dari permukaan ke titik yang diberi
tekanan (m)
P = Tekanan Hidrostatis (N / m2)

3. Prinsip Pascal

Prinsip Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada cairan dalam
suatu tempat tertutup akan diteruskan sama besar ke setiap bagian fluida dan dinding
wadah.

43
Penerapan Prinsip Pascal

Berpedoman pada prinsip Pascal ini, manusia telah menghasilkan beberapa


alat, baik yang sederhana maupun canggih untuk membatu mempermudah
kehidupan. Beberapa di antaranya adalah Dongkrak Hidrolik, Lift Hidrolik, Rem
Hidrolik, Kursi Pasien,Pompa Hidrolik, dan lain-lain.

Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah dengan memanfaatkan hukum Pascal,


“Tekanan yang diberikan pada suatu fluida dalam ruang tertutup akan diteruskan ke
segala arah sama rata”. Dongkrak hidrolik terdiri dari dua tabung yang berhubungan
yang memiliki diameter yang berbeda ukurannya. Masing- masig ditutup dan diisi
cairan seperti pelumas (oli dkk). Apabila tabung yang permukaannya kecil ditekan ke
bawah, maka setiap bagian cairan juga ikut tertekan. Besarnya tekanan yang
diberikan oleh tabung yang permukaannya kecil diteruskan ke seluruh bagian cairan.
Akibatnya, cairan menekan pipa yang luas permukaannya lebih besar hingga pipa
terdorong ke atas .

Luas permukaan pipa yang ditekan kecil, sehingga gaya yang diperlukan
untuk menekan cairan juga kecil. Tapi karena tekanan (Tekanan= gaya / satuan luas)
diteruskan seluruh bagian cairan, maka gaya yang kecil tadi berubah menjadi sangat
besar ketika cairan menekan ke pipa yang luas permukaannya besar.

Cara menghitung gaya nya adalah sebagai berikut:

P1 = P2

(F/A)1 = (F/A)2

P = tekanan, F = gaya, A = luas permukaan

P1 = “tekanan yang diberikan”

P2 = “tekanan yang diteruskan , P1 adalah tekanan pada tabung kecil, dan P2 adalah
tekanan pada tabung besar.

44
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Proses Produksi Furniture pada PT. Laju Bersama Tanjung Morawa yaitu
Pembelahan kayu dengan menggunakan mesin ripsaw atau mesin belah, kayu yang
sudah dibelah dipotong sesuai bentuk yang diinginkan menggunakan mesin proskat.
Bagian permukaan kayu yang kurang bagus kemudian di dempul dan digosok secara
manual. Hasil potongan kemudian dibor menggunakan mesin bor. Kemudian
dibentuk pola menggunakan mesin binsu. Kemudian di ketam menggunakan mesin
ketam kayu. Setelah di ketam diperhalus lagi menggunakan mesin shapper.
Kemudian di bor lagi untuk melubanginya. Setelah itu diperhalus kembali
menggunakan mesin sanding. Kemudian dihilangkan sisi tajam dari kayu

45
menggunakan mesin poles. Bagian sisi dalam dan luar kayu diperhalus menggunakan
mesin sending vertical. Membentuk sisi bahan lebar dari kayu menggunakan sending
tangan. Kemudian bahan bahan yang halus di rakit atau Assembling. Setelah dirakit
kemudian di oper ke bagian penggosokan, agar hasilnya lebih halus lagi
menggunakan mesin sanding atau kertas pasir. Setelah digosok, kemudian di cat
menggunakan alat spray gun. Setelah kering alas atau duduk kusi dan jenis furniture
lainnya dipasang dari bahan busa dan di steper menngunakan mesin stepler tembak.
Setelah itu di packing untuk dikirimkan ke konsumen.

6.2 Saran

Saran kami dalam pelaksanaan magang haruslah terencana dan hati- hati
dalam keiukutsertaan dalam kegiatan di Pabriknya.

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, Eko. 2004. Ragam Hias Kursi Kayu Tunggal Jawa Tengah abad ke 17-20.
Tesis Program Studi Desain, Inatitut Teknologi Bndung. Bnsung : ITB

Kartajaya, Hermawan (2005). Attracting Tourists Traders Investors. Gramedia


Pustaka Utama.

Oey Djoen Seng. 1964. Berat Jenis dan Jenis-Jenis Kayu Indonesia dan pengertisn
Beratnya untuk \ keperluan Praktek. Puslitbang Hasil Hutan, Bogor.

46
LAMPIRAN

47
48
49
50

Anda mungkin juga menyukai