Anda di halaman 1dari 11

GERAK HARMONIK

SEDERHANA TEREDAM
Dosen Pengampu : Rajo Hasim Lubis, S.Pd, M.Pd
Mata Kuliah : Getaran dan Bunyi
KELOMPOK 5

1. Arya Wahyudi (4181240003)


2. Berliana Sitompul (4183240001)
3. Nabila Syafa Fattiya (4183240007)
4. Josua Simanjuntak (4183240014)
Gerak harmonik
sederhana teredam

Jika suatu sistem berosilasi di sekitar posisi setimbangnya maka pada sistem
tersebut bekerja gaya balik atau gaya pemulih (restoring force) yang
besarnya sebanding dengan jarak sistem dari posisi setimbangnya. Gaya
tersebut akan cenderung mengembalikan system pada posisi setimbangnya.
Getaran merupakan gerakan osilasi dari suatu sistem yang dapat berupa
gerakan beraturan dan berulang secara kontinyu atau dapat juga berupa
gerakan tidak beraturan atau acakSetiap gerak yang terjadi secara berulang
dalam selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Gerak periodik yang
terjadi secara Simulasi Gerak Harmonik Sederhan teratur disebut gerak
harmonis. , Contoh bentuk sederhana dari gerak periodik adalah benda yang
berosilasi pada ujung pegas, karena itu disebut gerak harmonis sederhana.
  
Gaya gesek bertindak dalam arah yang berlawanan dengan
kecepatan (perhatikan persamaan 2.1) dan dengan demikian hukum
kedua Newton menjadi
Jikagayapegasadalahsatu-satunyagayaluar yang
bekerjapadabendamakapadabendatersebutberlakuHukum Newton II.
Secaramatematisdapatdituliskansebagaiberikut:
F = ma
Atau
m = - sx - r
Rumusinimenyatakanbahwagaya yang
dikerjakanolehsebuahpegaspadasebuahbendaberbandinglurusdengan
pergeseranbendanamunberlawananarahnya.
  
Istilah seperti itu akan selalu mengakibatkan
hilangnya energi. Masalahnya sekarang adalah
untuk menemukan perilaku perpindahan x dari
persamaan
m + r + sx = 0
di mana koefisien m, r dan s adalah konstan.
Ketika koefisien ini konstan, solusi dari bentuk x =
C eαt selalu dapat ditemukan. Jelas, karena istilah
eksponensial selalu nondimensional, C memiliki
dimensi x (panjang, katakanlah) dan memiliki
dimensi waktu terbalik, T-1.
 Dalam dua solusi ini C muncul secara eksplisit sebagai
panjang konstan, tetapi dalam kasus ketiga mengambil
bentuk
C = A + Bt*
Jumlah konstanta yang diperbolehkan dalam solusi umum
persamaan diferensial selalu sama dengan urutan (yaitu,
koefisien diferensial tertinggi) dari persamaan.

Sistem gerak harmonik sederhana dengan gaya peredam


atau gesekan yang bekerja melawan arah gerak. Persamaan
gerak adalah m + r + sx = 0.
 
Mengambil C sebagai panjang konstan
menghasilkan = αCeα dan = α2Ceαt, sehingga
persamaan (2.1) dapat ditulis ulangmenjadi :
Ceαt(mα2 + rα + s) = 0
jadiitujugadapat di tuliskanseperti :
x = Ceαt = 0
atau
mα2 + rα + s = 0.
Masing-masing kondisi ini memberikan satu
dari tiga kemungkinan solusi yang dirujuk
sebelumnya dan masing-masing solusi
menggambarkan jenis tertentu.

• Bracket positif (r2/4m2s/m). Di sini istilah


Syarat pertama resistensi redaman r2/4m2 mendominasi
istilah kekakuan s/m, dan redaman berat
menghasilkan sistem dead beat.

• Braket nol (r2/4m2s/m). Keseimbangan


Syarat kedua antara kedua istilah menghasilkan sistem
teredam kritis.Baik (1) maupun (2) tidak
memberikan perilaku berosilasi.

• Braket negatif (r2/4m2s/m). Sistem ini


Syarat ketiga sedikit teredam dan memberikan gerak
harmonis sederhana teredam osilasi.
Ketidakpastian Statistik
(Statistical Uncertainties)

Dikatakan bahwa gerak osilasi diredam oleh gaya gesek sehingga gerak
osilasi ini disebut gerak harmonik teredam. Apabila tidak ada gaya gesek
maka pegas akan terus berosilasi tanpa berhenti. Pada sistem osilasi, energi
mekanik terdisipasi akibat gaya geseknya. Jika energi mekaniknya
berkurang maka dapat diartikan bahwa gerak pada sistem teredam. Ketika
suatu sistem pegas diberi gaya, maka respon yang terjadi bergantung pada
gaya luar yang diberikan pada sistem dan redaman yang dialami sistem
tersebut. Total gaya yang bekerja pada massa m dalam sistem teredam
adalah.
Menentukan variabel amplitudo, omega, pergeseran horizontal, pergeseran vertikal dan
koefisien redaman.

a. Amplitudo Data yang diperlukan untuk menentukan


amplitudo adalah titik puncak bukit dan titik puncak lembah.
Rumus yang digunakan untuk menentukan amplitudo adalah
sebagai berikut :
• A= titik puncak bukit – titik puncak lembah / 2

b. Omega Data yang diperlukan untuk menentukan frekuensi


angular adalah menentukan waktu awal t1 dan waktu akhir t2
dengan syarat jarak antara t1 dan t2 adalah 1 gelombang.
Ketidakpastian Statistik
(Statistical Uncertainties)

Untuk menentukan persamaan gerak harmonik teredam maka


dilakukan pemotongan pada tiap-tiap bagian.

Pada bagian Bagian kedua

Bagian kedua
Bagian pertama

Bagian ketiga
adalah gerak
pertama harmonik teredam. Bagian ketiga
adalah gerak Pemotongan grafik adalah gerak
harmonik pada data gerak harmonik yang
sebelum harmonik teredam
terjadi seteleh
teredam. dilakukan pada
bagian yang mengalami
mengalami redaman.
redaman atau
penurunan
amplitudo.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai