Anda di halaman 1dari 37

Nur Fadly R 4208100078 Saga Ardilles 4208100068 Junitri Sinaga 4208100103

Tanggal

Nama

Kegiatan

1 Oktober 2 Oktober 2010

Junitri Sinaga Saga Ardiles Nur Fadli

Mencari bahan persentasi

4 Oktober 2010

Junitri Sinaga Saga Ardiles Nur Fadli

Pengumpulan materi dan membuat persentasi

5 Oktober 2010

Junitri Sinaga Saga Ardiles Nur Fadli

Menfikskan persentasi

Transmissibility adalah sebuah batas yang digunakan untuk menggambarkan respon dari sebuah system isolasi getaran ( sifat mengantar). Secara tertulis, Transmissibility adalah perbandingan jarak dari sebuah system terisolasi ke jarak inputnya. Sifat ini digunakan untuk meggambarkan keefektivitasan dari system isolasi getaran.

Sifat mengantar atau Transmissibilitas didefinisikan sebagai ratio amplitudo gaya yang ditansmisikan terhadap gaya bebas. biasanya terjadi pada sistem gerakan yang ditumpu oleh peredam dan pegas sebelum landasannya. Gaya gaya yang ditansmisikan merupakan jumlah dari gaya-gaya pegas dan peredam , yaitu : Ft = kx + cx Ratio Amplitudo gayanya adalah : TR = Ft/Fo = 1 + (2 r)2 / (1-r2)2 + (2 r)2

Dimana r = ratio frekuensi dan = faktor peredam Dan gerakan transmibilitasnya adalah : T = x/y untuk yang mempunyai isolated mass. Tetapi untuk kejadian dengan redaman yang kecil < 0.2 dan frekuensinya (W/Wn > 2) , maka bentuk Transmissibilitasnya adalah : T = 1 / (W/Wn) 1 = 1 / (2 f2) / g 1

Dimana : f : frekuensi (Hz) dan adalah static mount deflection Keefektifan isolator merupakan ratio amplitudo getaran benda terhadap bagian penumpunya.jadi ratio ini merupakan isolator gaya .oleh karena itu isolator yang sama Dapat dipakai untuk isolasi gaya dan isolai gerakan (motion isolation) .

Sistem getaran dengan dua derajat kebebasan memiliki dua frekuensi natural dan memerlukan dua koordinat untuk menyatakan persamaan geraknya. Bila getaran terjadi pada salah satu frekuensi tersebut maka terdapat hubungan yang pasti antara amplitudo amplitudo kedua koordinat dan konfigurasinya dinyatakan sebagai ragam normal. Sehingga sistem getaran ini akan memiliki dua bentuk ragam normal sebagaimana frekuensi naturalnya.

Pada sistem getaran paksa frekuensi yang terjadi adalah frekuensi eksitasi dan amplitudo kedua koordinat akan maksimum pada kedua frekuensi naturalnya. Model dari sistem getaran dengan dua derajat kebebasan yang sederhana ditunjukkan pada gambar berikut:

Dengan memakai koordinat x1 dan x2 maka persamaan gerak untuk masing-masing massa dapat ditulis pada persamaan 1 dibawah ini:

Ragam normal getaran dapat ditentukan ketika tiap massa bergetar harmonik dengan frekuensi yang sama pada salah satu frekuensi naturalnya sehingga setiap massa juga akan melewati posisi seimbang pada saat yang sama. Untuk gerakan demikian maka persamaan simpangan masing-masing massa dapat ditulis pada persamaan 2 dibawah ini:

Substitusi persamaan-persamaan di atas adalah persamaan 3 dibawah ini:

Persamaan tersebut dipenuhi untuk tiap A1 dan A2 jika nilai determinan berikut ini adalah nol.

Dengan mengambil w2 = l determinan di atas menghasilkan persamaan karakteristik:

Akar dari kedua persamaan ini adalah :

Sehingga frekuensi natural sistem adalah:

Substitusi frekuensi natural ini ke dalam persamaan diatas dapat diperoleh perbandingan amplitudo. Untuk w1 dan w2 masing-masing perbandinagan tersebut adalah :

Gambar Bentuk ragam normal sistem dua massa

Sebagaimana persamaan sebelunya pada getaran dengan ragam normal maka amplitudo kedua massa akan dicapai pada saat yang sama. Contoh untuk harga = 0,634 k/m kedua amplitudo mempunyai arah simpangan yang sama sedang untuk = 2,366 k/m kedua simpangan berlawanan arah. Mode getaran yang terjadi masing-masing ditunjukkan pada gambar (a) dan (b).

(a). w2 = 0,634 k/m (b) w2 = 2,366 k/m Gambar Mode getaran dua derajat kebebasan

Untuk harga = 0,634 k/m kedua amplitudo mempunyai arah simpangan yang sama sedang untuk = 2,366 k/m kedua simpangan berlawanan arah. Mode getaran yang terjadi masing-masing ditunjukkan pada gambar (a) dan (b).

Sistem banyak derajat kebebasan adalah sebuah system yang mempunyai koordinat bebas untuk mengetahui kedudukan massa lebih dari dua buah. Pada dasarnya, analisa system banyak derajat kebebasan adalah sama dengan system satu atau dua derajat kebebasan. Tetapi karena banyaknya langkah yang harus dilewati untuk mencari frekuensi pribadi melalui perhitungan matematis, maka system digolongkan menjadi banyak derajat kebebasan

Berikut adalah contoh macam-macam System Banyak Derajat Kebebasan:

Redaman adalah berkurangnya energi atau kemampuan suatu benda untuk melakukan satu periode getaran sehingga frekuensi getaran semakin berkurang sampai benda tersebut tidak bergetar.

Pada sebuah mesin yang memiliki rotor yang eksentris atau mesin torak yang kecepatan geraknya berubah-ubah. akan timbul gaya inersia yang berubah-ubah pula sehingga dapat menimbulkan getaran yang eksitasinya berasal dari dalam mesin itu sendiri. Contoh tersebut ditunjukkan pada gambar dibawah ini (a); yaitu sebuah mesin torak (m1) yang ditumpu dengan dua buah pegas masingmasing konstantanya adalah k1/2.

(a) Sistem getaran (b) Sistem equivalent Gambar Penyerap Getaran Dinamik

Katakanlah sistem utamanya adalah m1 dan k1 yang tidak dapat diubah dan akan diredam getarannya serta sistem penyerap getarannya adalah m2 dan k2. Dari model sistem dinamik tersebut dapat disusun persamaan diferensial dibawah ini :

Jika eksitasinya harmonik maka dari persamaan di atas dapat disusun:

Dimana X1 dan X2 masing-masing adalah amplitudo simpangan m1 dan m2. Sebagaimana persamaan 21 persamaan frekuensi diperoleh dengan cara menyamakan determinan (Dw) dari koefisien matrik X sama dengan nol.

Sehingga X1 dan X2 masing-masing dapat dihitung sebagai berikut:

Dari persamaan tersebut terlihat bahwa X1 menjadi nol pada frekuensi resonansi sistem peredam getaran yaitu ketika w = V(k2/m2). Sistem peredam dinamik tanpa redaman (z) semacam ini biasanya di atur untuk k1 /m1 = k2/m2 sehingga X1 akan berharga nol pada frekuensi resonansi sistem utama. Dengan demikian getaran dari sistem utama dapat diredam.

Contoh 1. Sebuah sistem bergetar terdiri dari berat W = 44.5 N dan pegas kekakuan k = 3504 N/m, dipengaruhi redaman liat (viscous damped) sehingga dua amplitudo puncak secara berurutan adalah 1.00 sampai 0.85. Tentukan : (a). Frekuensi natural dari sistem tak teredam (b). Pengurangan logaritmis (logarithmic decrement) (c). rasio redaman (damping ratio) (d). koefisien redaman (e). frekuensi natural teredam

Bila kita melihat gambar dibawah ini, kita bisa menyimpulkan bahwa system satu derajat kebebasan mempunyai getaran paksa dengan peredam seperti pada gambar. Menyelidiki gesekannya dengan menggunakan hukum Newton. Bentuk persamaan gerakannya : mx+Fd+kx = F(x) Dimana F(x) = Gaya perangsang = Fo sin t

F(d) = Gaya peredaman = CX mx = gaya yang terjadi karena pemampatan = mx Kx = gaya karena konstanta pegas = -k (x+ ) Pada A & B adalah konstanta seimbang yang ditetapkan pada kondisi awal. r1 & r2 adalah akar dari persamaan (mr +cr+k=0) r1 = c + c -4mk dan r2 = -c- c -4mk 2m Harga r ini boleh rill & berbeda, tergantung pada besar , apakah lebih besar, sama, atau lebih kecil dari satu. Xc = Ae-r1t+Be-r2t Bila =1 Xc = (C+Dt)e^ t Bila <1 r1= n(- +i) 1- dan r2= n(- -i) 1-

Masa yang terlihat pada gambar dibawah, mulamula diam bila kecepatan yang diberikan pada massa 4 m/det maka benda tersebut akan berpindah dengan kecepatan tertentu. Disebut perpindahan benda bila posisi benda awal yaitu W berubah posisinya karena suatu gaya maupun tekanan. Dengan n=k/m dan =c/2m n dilanjutkan dengan d=1- selengkapnya bisa dilihat pada buku refernsi getaran mekanik.

Gambar contoh getaran paksa teredam

a. K = {(m.g)/A}-c = {(1000 kg . 9,8 m/s*2)/0,2 m} - 5 Ns/m = 48995 N/m b. Wn = V(k/m) = V(48995 N/m / 1000 kg) = 6,9 rad/s c. Wd = Wn (1 - c*2) 1/2 = 6,9 rad/s (1 - 5*2 Ns/m)*1/2 = 33,8 rad/s d. fn = {1 / (2.3,14)} . (Wn + Wd) = {1 / (2.3,14)} . (6,9 rad/s + 33,8 rad/s) = 6,5 Hz

Anda mungkin juga menyukai