Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Disekitar kita tanpa kita sadari banyak sekali fenomena-fenomena getaran


yang terjadi. Getaran sendiri dapat terjadi jika system berisolasi karena
berkerjanya gaya yang ada didalam system itu sendiri ataupun terjadi karena
adanya rangsangan gaya dari luar. Jika rangsangan tersebut berisolasi , maka
sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi rangsangannya. Fenomena getaran
yang terjadi salah satunya adalah getran yang terjadi pada mesin kendaraan .
Getaran pada mesin kendaraan dihasilkan akibat adanya ketidak seimbangan
mekanisme mesin tersebut. Mekanisme engkol peluncur digunakan oleh mesin
dimana terdapat gerak bolak-balik secara translasi pada komponen mesin tersebut.

Jika frekuensi rangsangan dari mesin sama dengan salah satu frekuensi
naturalnya maka akan didapat keadaan resonansi dan osilasi yang besar yang
dapat mengganggu kerja sistem yang berhubungan dengan mesin tersebut.
Sehingga resonansi sangat dihindari untuk terjadi didalam suatu sistem.

Untuk mengurangi dampak dari getaraan yang ditimbulkan oleh mesin


maka perlu dilakukan isolasi getaran atau peredaman getaran terhadap tumpuan
mekanisme engkol peluncur.
1.2 Perumusan Masalah

Perancangan sistem isolasi getaran pada mesin 4 silinder untuk


mengurangi getaran yang dihasilkan oleh poros engkol akibat gerak translasi
terhadap tumpuan.

1.3Tujuan

Tujuan dibuatnya perancangan isolasi getaran pada mekanisme engkol


peluncur 4 silinder adalah :

1. Menentukan getaran terbesar yang di timbulkan oleh beberapa susunan sudut


engkol terhadap tumpuan.
2. Menghitung besar getaran yang harus diredam yang dihasilkan mekanisme
engkol peluncur 4 silinder.

1.4 Ruang Lingkup Kajian

Untuk menghindari penyajian yang terlalu luas agar tidak melenceng dari
tujuan awal, maka dalam laporan tugas akhir ini penulis akan lebih spesifik
membahas :

1. Mengukur besar getaran yang dihasilkan oleh berbagai macam susunan


sudut engkol.
2. Mnghitung berapa besar getaran yang harus diredam.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Getaran

Getaran apat didefinisikan sebagai gerak bolak-balik yang melalui titik


kesetimbangan. Kuat lemahnya getaran dipengaruhi oleh besar kecilnya energy
yang diberikan . Benda dikatakan bergetar apabila telah melakukan gerak bolak-
balik penuh atau bergerak dari keadaan awal dan kembalik lagi ke keaaan
semulanya sehingga dapat dikatakan sebagai satu getaran.

Gambar 2.1 Satu Getaran

Getaran secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu getaran


bebas dan getaran paksa . Getaran bebas terjadi jika sistem berisolasi karena
berkerjanya gaya yang ada dalam sistem itu sendiri (inherent) dan tidak adanya
gaya luar yang berkerja. Sistem yang bergetar bebas akan bergetar pada satu atau
lebih frekuensi naturalnya, yang merupakan sifat sistem dinamika yang dibentuk
oleh distribusi massa dan kekakuannya.

Getaran paksa terjadi karena adanya rangsangan gaya dari luar. Jika
rangsangan tersebut berosilasi, maka sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi
rangsangannya. Jika frekuensi rangsangan sama dengan frekuensi natural dari
sistem, makan akan didapati keadaan yang dinamakan resonansi.

2.2 Isolasi Getaran

Untuk menghilangkan atau mengurangi efek getaran yang tidak diinginkan


biasanya digunakan elemen peredam dengan maksudd untuk memperkecil
frekuensi dan amplituo getarannya. Hal ini biasa disebut isolasi ngetaran. Pada
isolasi getaran akan ddirancang harga kekakuan sistem (k) dan massa tambahan
(massa seismik M) agar penurunan gaya eksitasi mesin terhadap lantai terjadi
sekecil mungkin

Gambar 2.2 Gaya pengganggu yang di teruskan lewat pegas dan peredam

Dari gambar 2.2 nilai F sama dengan Fo Sin ωt sebagai gaya perangsang yang
berkerja pada sistem . gaya yang di teruskan lewat pegas dan peredam adalah

𝑐𝜔
Ft = √(𝑘𝑋)2 + (𝑐𝜔𝑋)2 = kX√1 + ( 𝑘 )2

Anda mungkin juga menyukai