Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Getaran sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Getaran ini seringkali


menjadi kendala dalam suatu pengerjaan. Suatu benda akan bergetar apabila
terdapat sumber energi yang diteruskan sampai kebenda yang bersangkutan.
Getaran sangat terasa apabila kendaraan cukup berat atau besar melaju dengan
kecepatan yang cukup tinggi.

Getaran adalah suatu hal yang tidak diharapkan muncul dalam sebuah sistem
kerja pada suatu instalasi mesin. Getaran yang berlebih tentunya akan
berpengaruh terhadap performa maupun umur kekuatan dari suatu komponen
yang ada. Untuk itu dilakukan pengukuran getaran sebagai upaya dalam
perawatan prediktif.

Getaran seringkali terjadi pada mesin-mesin industri terutama pada mesin-


mesin rotasi baik sebagai penghasil ataupun pentransmisi daya selama
beroperasi, mesin-mesin ini menghasilkan gaya maupun momen sehingga
menghasilkan getaran dalam segala arah. Getaran yang terjadi dapat berupa
getaran translasi maupun gerakan rotasi. Getaran translasi dapat terjadi dalam
arah lateral ataupun aksial. Getaran lateral terjadi pada arah tegak lurus sumbu
poros, sedangkan getaran aksial terjadi dalam arah sumbu poros. Selain getaran
translasi, getaran juga dapat terjadi pada arah putar (rotasi). Getaran yang
terjadi dalam arah putar disebut sebagai getaran torsional.

Oleh karena itu, dilakukannya praktikum percobaan getaran ini agar mahasiswa
dapat mengetahui fenomena getaran baik itu getaran bebas teredam dan tak
BUDI PRASETYA 1415021025
2

teredam serta getaran paksa dengan membandingkan dengan perhitungan


secara teoritik ataupun secara eksperimental untuk mengetahui hasilnya.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum percobaan getaran ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui fenomena getaran bebas teredam dan tak teredam sistem batang
prismatik.
2. Mengetahui fenomena getaran paksa (fenomena resonasi pada struktur atau
mesin) sistem batang prismatik.
3. Menentukan rasio redaman viskos minyak pelumas.
4. Membandingkan hasil perhitungan secara teoritik dengan hasil pengujian
secara eksperimental.

BUDI PRASETYA 1415021025


3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Getaran

Getaran adalah merupkan suatu gerak bolak-balik disekitar kesetimbangan.


Kesetimbangan disini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda berada
pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut. Getaran
mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan titik tengah) yang
sama. Banyak sekali aplikasi getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Contohnya getaran pada mobil diwaktu berjalan atau waktu mobil
diam sedangkan motornya dihidupkan, getaran mesin-mesin produksi seperti
mesin freis, getaran pada mesin gerinda atau mesin lainnya (Taufiqurrokhman,
2011).

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu.


Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan
dengan gerak tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas
mampu bergetar, jadi kebanyakan mesin dan struktur rekayasa (engineering)
mengalami getaran sampai derajat tertentu dan rancangannya biasanya
memerlukan pertimbangan sifat osilasinya.

Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-
balik dari kedudukan keseimbangan. Menurut Budiono, getaran terjadi saat
mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga pengaruhnya bersifat
mekanis. Getaran ialah gerakan ossilasi disekitar sebuah titik (Harrington,
2013).

Setiap benda yang mempunyai massa dan kekakuan mampu untuk bergetar.
Benda akan dapat bergetar baik secara bebas maupu paksa. Getaran bebas
terjadi bila sistem berosilasi karea bekeranya gaya yang ada pada sistem itu
sendiri (inherent) tanpa ada gaya luar. Getaran paksa terjadi karena adanya
rangsangan gaya luar (Modul Praktikum, 2018).

BUDI PRASETYA 1415021025


4

Ada dua kelompok getaran yang umum yaitu getaran bebas terjadi jika sistem
berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada dalam sistem itu sendiri (inherent),
dan jika ada gaya luas yang bekerja. Sistem yang bergetar bebas akan bergerak
pada satu atau lebih frekuensi naturalnya, yang merupakan sifat sistem
dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa dan kekuatannya. Semua sistem
yang memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami getaran bebas atau
getaran yang terjadi tanpa rangsangan luar.

Gambar 2.1 Getaran Pegas


(Taufiqurrokhman, 2011)

Gambar 2.2 Getaran Pada Bandul

(Taufiqurrokhman, 2011)

Vibrasi adalah getaran, dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran
mekanis, misalnya mesin atau alat-alat mekanis lainnya. Getaran merupakan
efek suatu sumber yang memakai satuan ukuran hertz (Taufiqurrokhman,
2011).
BUDI PRASETYA 1415021025
5

B. Karatekkristik Getaran

Gambar 2.3 Sistem Getaran Sederhana


(Taufiqurrokhman, 2011)

1. Amplitudo
Amplitudo adalah pengukuran skalar yang nonnegatif dari besar osilasi
suatu gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak terjauh
dari garis kesetimbangan dalam gelombang sinusoide yang kita pelajari
pada mata pelajaran fisika dan matematika-geometrika.

2. Periode

Periode getaran adalah waktu yang digunakan dalam satu getaran dan diberi
simbol T.

Gambar 2.4 Simbol Periode Getaran


(Taufiqurrokhman, 2011)

3. Frekuensi

Frekuensi getaran adalah jumlah getaran yang dilakukan oleh sistem dalam
satu detik, diberi simbol f.

Frekuensi Sudut, , (juga dikenali sebagai laju sudut) ialah kuantiti fizik
skalar mengenai kadar pusingan. Frekueansi angular juga adalah magnitud
bagi halaju sudut.

BUDI PRASETYA 1415021025


6

C. Jenis- jenis Getaran

Ada dua bentuk getaran secara umum, yaitu:

1. Getaran Bebas

Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada
dalam sistem itu sendiri (inherent), dan jika ada gaya luas yang bekerja.
Sistem yang bergetar bebas akan bergerak pada satu atau lebih frekuensi
naturalnya, yang merupakan sifat sistem dinamika yang dibentuk oleh
distribusi massa dan kekuatannya. Semua sistem yang memiliki massa dan
elastisitas dapat mengalami getaran bebas atau getaran yang terjadi tanpa
rangsangan luar.

Gambar 2.5 Sistem Pegas-Massa dan Diagram Benda Bebas


(Taufiqurrokhman, 2011)

Getaran bebas, terbagi dua, yaitu:

a. Getaran bebas tanpa redaman

Pada model yang paling sederhana redaman dianggap dapat diabaikan,


dan tidak ada gaya luar yang memengaruhi massa (getaran bebas). Dalam
keadaan ini gaya yang berlaku pada pegas Fs sebanding dengan panjang
peregangan x, sesuai dengan hukum Hooke, atau bila dirumuskan secara
matematis:

BUDI PRASETYA 1415021025


7

BUDI PRASETYA 1415021025

Anda mungkin juga menyukai