FISIKA
DASAR II
EDISI 1
1. Pengantar
2. Mengenal Getaran
Pada peraturan tersebut, penanggung jawab usaha atau kegiatan wajib untuk:
1. Mentaati baku tingkat getaran yang telah dipersyaratkan. Kewajiban ini dicantumkan dalam izin
yang relevan untuk mengendalikan tingkat getaran bagi setiap usaha atau kegiatan yang
bersangkutan
2. Memasang alat pencegahan terjadinya getaran
3. Menyampaikan laporan hasil pemantauan tingkat getaran sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan
sekali kepada Gubernur, Menteri, Instansi yang bertanggung jawab di bidang pengendalian
dampak lingkungan dan instansi teknis yang membidangi kegiatan yang bersangkutan serta
instansi lain yang dipandang perlu.
Baku tingkat getaran sendiri dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Baku tingkat getaran untuk kenyamanan dan Kesehatan
2. Baku tingkat getaran mekanik berdasarkan dampak kerusakan
3. Baku tingkat getaran mekanik berdasarkan jenis bangunan
4. Baku tingkat getaran kejut
Tabel dan grafik berikut adalah baku tingkat getaran untuk kenyamanan dan kesehatan:
Seperti terlihat pada tabel, nilai tingkat getaran dibagi menjadi Diizinkan, Mengganggu, Tidak nyaman
dan Menyakitkan.
Tabel Berikut di bawah adalah baku tingkat getaran kejut
Pada peraturan tersebut, diatur juga metoda pengukuran dan analisis tingkat getaran sebagai berikut:
1. Peralatan yang digunakan adalah:
a. Alat penangkap (transduser) getaran (Accelerometer atau seismometer)
b. Alat ukur atau alat analisis getaran (Vibration meter atau vibration analyzer)
c. Tapis pita 1/3 oktaf atau pita sempit (Filter 1/3 oktaf atau narrow band)
d. Pancatat tingkat getaran (Level atau X – Y recorder)
e. Alat analisis pengukur tingkat getaran (FFT Analyzer)
2. Prosedur pengukuran
a. Getaran untuk Kenyamanan dan Kesehatan:
1) Alat penangkap getaran diletakkan pada lantai atau permukaan yang bergetar, dan
disambungkan ke alat ukur getaran yang dilengkapi dengan filter
2) Alat ukur dipasang pada besaran simpangan. Dalam hal alat tidak dilengkapi
dengan fasilitas itu, dapat digunakan konversi besaran.
3) Pembacaan dan pencatatan dilakukan untuk setiap frekwensi 4-63 Hz atau dengan
sapuan oleh alat pencatat getaran.
4) Hasil pengukuran sebanyak 13 data digambarkan pada Grafik
b. Getaran untuk keutuhan bangunan
1) Cara pengukuran sama dengan pengukuran getaran untuk kenyamanan dan
Kesehatan manusia, hanya besaran yang dipakai ialah kecepatan getaran puncak
(peak velocity)
c. Cara Evaluasi
1) Ke-13 data yang digambarkan pada grafik dibandingkan terhadap batas-batas baku
tingkat getaran. Getaran disebut melampaui baku tingkat getaran apabila getaran
pada salah satu frekuensi sudah melampaui nilai baku getaran yang ditetapkan.
Baku tingkat Getaran dibagi dalam 4 kelas yaitu a, b, c, dan d.
Definition
Definisi yang digunakan di peraturan Menteri lingkungan Hidup no 49 tahun 1996 adalah sebagai
berikut
1. Struktur bangunan adalah bagian dari bangunan yang direncanakan, diperhitungkan dan
dimaksudkan untuk:
a. Mendukung segala macam beban (beban mati, beban hidup dan beban sementara)
b. Menjamin stabilitas bangunan secara keseluruhan dengan memperhatikan persyaratan
kuat, kaku, dan andal. Misal: struktur kerangka kaku (frame), struktur dinding pemikul
(Bearing wall)
2. Komponen struktur adalah bagian dari suatu struktur bangunan, yang menjamin fungsi
struktur. Misal: balok, kolom dan slab dari frame.
3. Dinding pemikul adalah struktur bangunan berupa bidang tegak yang berfungsi mendukung
beban diatasnya seperti slab lantai tingkat atau atap.
4. Non struktur adalah bagian dari bangunan yang tidak direncanakan atau difungsikan untuk
mendukung beban. Misal: dinding partisi, kerangka jendela/pintu.
Getaran Bebas
Getaran bebas adalah getaran yang terjadi karena sistem mekanis oleh gaya awal yang
bekerja pada sistem tersebut, kemudian dibiarkan bergetar secara besar hingga akhirnya
berhenti. Jadi getaran bebas menghasilkan frekuensi natural karena sifat dinamika
(pergerakan) hanya didapatkan dari distribusi massa dan kekuatan oleh energi yang menjadi
penyebab getaran tersebut. Contohnya adalah bandul atau pegas yang digerakkan kemudian
ditunggu sampai pergerakan bandul atau pegas tersebut berhenti.
Getaran Paksa
Gerakan Paksa adalah getaran yang terjadi karena adanya gaya luar yang bekerja pada suatu
sistem secara paksa sehingga sistem tersebut bergetar. Contohnya adalah getaran yang terjadi
pada bangunan ketika terjadi gempa bumi.
Frekuensi
Secara umum frekuensi adalah besaran ukuran jumlah putaran ulang suatu peristiwa dalam
waktu tertentu. Dalam getaran, frekuensi adalah jumlah getaran yang melewati titik tertentu
dalam satu detik. Satuan internasional yang dipakai untuk frekuensi adalah Hertz
(Hz). Simbol yang digunakan untuk melambangkan frekuensi adalah f (huruf kecil). Dapat
dinyatakan dengan persamaan:
dengan:
n = jumlah getaran
t = waktu (s)
T = periode (s)
Periode
Secara umum Periode adalah waktu yang ditempuh untuk melakukan suatu peristiwa. Dalam
getaran, periode adalah waktu yang diperlukan untuk menempuh satu satu
getaran. Satuan yang sering digunakan untuk periode adalah detik atau sekon (s). Simbol yang
digunakan untuk melambangkan periode adalah T (huruf besar). Dapat dinyatakan dengan
persamaan:
dengan:
n = jumlah getaran
t = waktu (s)
f = frekuensi (Hz)
Simpangan adalah posisi getaran partikel media dari titik keseimbangan. Simpangan
terjauh pada sebuah getaran disebut dengan Amplitudo. Satuan Internasional untuk
simpangan adalah meter (m).
Untuk materi tambahan silahkan klik link video berikut ini :
https://www.youtube.com/watch?v=yQn9NnTJZtE
Daftar Pustaka :
https://www.konsultasi-akustik.com/baku-getaran-pada-bangunan/
https://eprints.akprind.ac.id/213/1/GETARAN%20MEKANIS%20-%20TOTO%20RUSIANTO%20-
%20DICETAK%2010%20X.pdf (Buku Getaran Mekanis)
https://akupintar.id/belajar/-/online/materi/10-mia/fisika/getaran/452951