Anda di halaman 1dari 24

GETARAN MEKANIK

TUGAS GETARAN MEKANIK

Oleh :
Gunawan Wibisono (161910101013)

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2018
2.1 Pengertian Getaran

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu.


Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan
dengan gerak tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas
mampu bergetar, jadi kebanyakan mesin dan struktur rekayasa (engineering)
mengalami getaran sampai derajat tertentu dan rancangannya biasanya
memerlukan pertimbangan sifat osilasinya.

Gambar 2.1 model massa – pegas sederhana

A. Salah satu tujuan belajar getaran adalah mengurangi efek negatif getaran
melalui desain mesin yang baik.
B. Hampir semua alat gerak mempunyai masalah getaran karena adanya ketidak
seimbangan mekanisme, contohnya :

1. Mechanical failures karena material fatigue


2. Getaran dapat mengakibatkan keausan yang lebih cepat
3. Dalam proses manufaktur, getaran dapat menyebatkan hasil akhir yang buruk.

5
C. Selain efek yang merusak, getaran dapat digunakan untuk hal hal yang berguna.
1. Getaran digunakan dalam conveyors getar, mesin cuci, sikat gigi
elektrik.
2. Getaran juga digunakan dalam pile driving, vibratory
testing of materials.
3. Getaran digunakan untuk menaikan efisiensi dari proses
permesinan seperti casting dan forging.

Gambar 2.2 mekanisme getaran pada mobil

A. Beberapa Contoh Getaran


Beberapa contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam
kehidupan sehari – hari antara lain :

1. senar gitar yang dipetik


2. bandul jam dinding yang sedang bergoyang
3. ayunan anak - anak yang sedang dimainkan
4. mistar plastik yang dijepit pada salah satu ujungnya, lalu
ujung lain diberi simpangan dengan cara menariknya,
kemudian dilepaskan tarikannya.
5. Pegas yang diberi beban.

B. Periode dan Frekuensi Getaran


Perhatikan gambar berikut ini :
Gambar 2.3 periode dan frekuensi getaran

1. titik A merupakan titik keseimbangan


2. simpangan terbesar terjauh bandul ( ditunjuk kan
dengan jarak AB = AC ) disebut amplitudo getaran
3. jarak tempuh B – A – C – A – B disebut satu getaran
penuh

C. Hubungan antara Periode dan Frekuensi Getaran


Dari definisi periode dan frekuensi getaran di atas, diperoleh
hubungan :

Keterangan :

T = periode, satuannya detik atau sekon

f = frekuensi getaran, satuannya 1/detik atau s-1 atau H


D. Pengelompokkan Getaran
1. Getaran Bebas dan Paksa.
2. Getaran Teredam dan tak teredam.
3. Getaran Deterministic dan Random
2.2 Energi Getaran
 Hukum Kekekalan Energi
Pada setiap getaran pasti terkait sejumlah energi yang kita
kenal sebagai Energi Kinetik, yaitu energi yang dimiliki benda atau
sistem karena keadaannya yang bergerak itu. Kita tentunya masih
ingat bahwa energi kinetik adalah :
Dengan :
m: massa benda (kg) ,
V: kecepatan benda (m/s) .

Sebuah benda yang berada di atas sebuah permukaan juga


mempunyai energi yang terkait kedudukannya itu, yaitu energi
potensial gravitasi. Karena benda mempunyai energi potensial
gravitasi ini, maka ia mendapatkan kerja yang dilakukan oleh gaya
gravitasi ketika jatuh. Besarnya energi potensial gravitasi ini adalah
:

Ep = m.g.h

Dengan :

m = massa benda (kg)


g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = jarak titik pusat massa benda ke acuan nol (m).

Pada benda-benda yang terkait dengan pegas terdapat energi


potensial lain yang disebut sebagai energi potensial elastis E P' .
Energi potensial elastis ini muncul ketika pegas diregangkan atau
dimampatkan. Karena energi potensial elastis inilah, pegas yang
diregangkan atau dimampatkan dapat kembali ke kedudukan semula
karena kerja yang dilakukan oleh gaya pemulih. Contoh yang jelas
adalah alat penutup pintu yang seringkali ditempelkan pada pintu
berkawat anti nyamuk yaitu peralatan yang bekerja berdasarkan
kerja pegas. Ketika pintu dibuka, pegas yang ada dalam peralatan itu
termampatkan sehingga memiliki energi potensial elastis. Ketika
pintu dilepas, pegas yang termampatkan tadi meregang kembali
untuk berusaha kembali ke ukurannya semula sambil gaya
pemulihnya melakukan kerja menutup pintu.
Untuk pegas dengan konstanta pegas k N/m, maka ketika
ukuran pegas bertambah atau berkurang dengan x, didapat energi
potensial elastis.
Sistem yang bergetar, dengan demikian berpeluang mempunyai
ketiga jenis energi tersebut, atau energi total sistem yang bergetar
adalah dengan demikian energi total juga dapat ditulis menjadi
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa, tanpa adanya gesekan
dan kerja dari luar, maka energi awal dan energi akhir total adalah
sama. Ini berarti bahwa :
Perhatikan sistem getaran pegas-massa dengan pegasnya
dalam posisi horizontal. Pada kasus semacam ini ( Ep )awal dan
(Ep)akhir adalah sama karena hawal = hakhir dan biasanya diambil sama
dengan nol.
Kecepatan dan percepatan tidak konstan pada sistem getaran
benda berbalik arah, ketika simpangannya maksimum, karena
kecepatannya nol. Jadi benda yang bergerak (mempunyai
kecepatan), tidak bergerak terus ke arah yang sama, namun berbalik
karena kecepatannya nol pada saat itu. Berarti kecepatannya makin
lama makin kecil, atau tidak konstan. Pada bagian gerakan yang lain
kecepatannya membesar, namun mengecil kembali sampai nol,
kemudian membesar kembali dan peristiwa semacam ini berulang-
ulang terus. Jadi gerak bolak-balik itu menyiratkan dua jenis
perubahan kecepatan, yaitu :

1. Besarnya, besar – kecil - besar dan seterusnya.


2. Arahnya, kanan – kiri - kanan dan seterusnya.

1. Getaran Bebas Dan Getaran Paksa


A. Getaran Bebas
Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena
bekerjanya gaya yang ada dalam sistem itu sendiri (inherent),
dan jika ada gaya luas yang bekerja. Sistem yang bergetar
bebas akan bergerak pada satu atau lebih frekuensi naturalnya,
yang merupakan sifat sistem dinamika yang dibentuk oleh
distribusi massa dan kekuatannya. Semua sistem yang
memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami getaran bebas
atau getaran yang terjadi tanpa rangsangan luar.

Gambar 2.4 sistem pegas – massa dan daigram benda bebas


B. Getaran Paksa
Getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena
rangsangan gaya luar, jika rangsangan tersebut berosilasi maka
sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi rangsangan. Jika
frekuensi rangsangan sama dengan salah satu frekuensi natural
17
sistem, maka akan didapat keadaan resonansi dan osilasi besar
yang berbahaya mungkin terjadi. Kerusakan pada struktur
besar seperti jembatan, gedung ataupun sayap pesawat
terbang, merupakan kejadian menakutkan yang disebabkan
oleh resonansi. Jadi perhitungan frekuensi natural merupakan
hal yang utama.

Gambar 2.5 getaran paksa dengan peredam

2. Getaran Teredam dan Tak Teredam


A. Damping
1. Dalam system dynamic bekerja dissipative forces –
friction, structural resistances.
2. Umumnya, damping dalam structural systems adalah
kecil dan mempunyai efek yang kecil terhadap
natural frekuensi.
3. Tetapi, damping mempunyai pengaruh yang besar
dalam mengurangi resonant pada structural system.
3. Getaran Deterministic dan Random
A. Getaran Deterministic
Sinyal disebut deterministic, selama harga dari sinyal
dapat diprediksi.

Gambar 2.6 Getaran deterministic

Gambar 2.7 Getaran deterministic dan harmonic

B. Getaran Random
1. Tidak memiliki sinyal yang periodik maupun
harmonik
2. Harga dari getaran random tidak dapat di prediksi
3. Tetapi getaran random bisa di gambarkan secara
statistik

Getaran adalah suatu gerakan yang berulang dengan sendirinya


pada suatu selang waktu tertentu yang dapat terjadi pada sistem di
mana memiliki massa dan sifat elastis serta padanya bekerja
gangguan. Masalah getaran terjadi bilamana ada bagian-bagian
berputar atau bergerak bolak - balik dalam suatu mesin itu sendiri,
bangunan di sekitarnya juga dihadapkan pada getaran dari mesin
tersebut. contoh utamanya adalah lokomotif, perputaran poros dan
sebagainya.

A. Secara umum penyebab getaran antara lain:


1. Khusus pada mesin, karena adanya massa berputar atau
bolak-balik yang tidak seimbang.
2. Adanya gaya luar yang memaksa sistem untuk bergetar.
3. Gesekan kering antara dua permukaan.
4. Gempa bumi yang menyebabkan pada gedung
bertingkat.
5. Angin yang menyebabkan getaran pada kabel-kabel
transmisi dan pohon.

B. Sedangkan untuk menghindari getaran caranya antara lain:

1. Menghilangkan penyebabnya.
2. Memasang saringan jika hanya bunyi sebagai objek yang
tidak diinginkan.
3. Memasang mesin pada pondasi dengan isolasi yang baik.
4. Memasang peredam kejut (shock-breaker).

2.3 Jenis-Jenis Getaran


1. Getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena adanya gaya
luar yang bekerja pada suatu sistem sehingga sistem tersebut
bergetar.
2. Getaran bebas adalah getaran suatu sistem tanpa adanya gaya
dari luar yang memaksa terjadinya getaran, melainkan karena
adanya keadaan awal yang diberikan sehingga sistem tersebut
bergetar.

2.4 Sistem Massa Pegas


Untuk mengurangi efek getaran, salah satu pendekatannya yaitu melakukan
studi lengkap terhadap persamaan gerakan sistem yang ditinjau. Mula - mula
sistem di idealisasikan dan di sederhanakan dengan terminologi massa, pegas,
dan peredam ( dashpot ) yang berturut – turut menyatakan benda, elastisitas
dan gesekan sistem. Kemudian persamaan gerakan ( equation of motion )
menyatakan perpindahan sebagai fungsi waktu akan memberi jarak kedudukan
massa sesaat selama gerakan dan kedudukannya setimbangan. Kemudian dari
persamaan gerakan diperoleh sifat penting sistem getaran yaitu frekuensi pribadi
( natural frequency ).
Gambar 2.8 Diagram Natural Frequency

Getaran merupakan suatu sistem massa-pegas. Dimana suatu massa


M dipasang pada suatu pegas dengan kekakuan k. Di bagian depan massa
M dipasang suatu piston yang diberi celah kecil dan diberi rumah yang diisi oli.
Seperangkat piston tersebut menunjukkan suatu mekanisme redaman dan itu
sama prinsipnya pada shock absorber pada mobil.

Dari sistem peredamSemua mesin memiliki tiga komponen dasar yang


digabungkan untuk menentukan bagaimana mesin akan bereaksi terhadap gaya
yang menyebabkan getaran tersebut, sepertihalnya sistem massa - pegas. Tiga
komponen dasar tersebut adalah Massa (M), Kekakuan (k), dan Redaman (c).
Komponen - komponen ini merupakan karakteristik yang tidak dapat dipisahkan
pada suatu mesin atau struktur yang akan menahan atau melawan getaran.

a. Massa : massa mewakili inersia benda untuk tetap


pada kondisi awal. Suatu gaya mencoba untuk membawa perubahan
pada kondisi awal yang ditahan oleh massa. Massa ini diukur dalam kg.
b. Kekakuan : kekakuan adalah gaya yang dibutuhkan
untuk membuat struktur menjadi terdefleksi dengan jarak tertentu.
Pengukuran gaya yang dibutuhkan untuk memperoleh defleksi disebut
kekakuan. Satuan dari kekakuan adalah N/m.

c. Peredam : suatu gaya yang diatur pada bagian struktur


ke dalam gerakan atau struktur yang mekanismenya tidak dapat
dipisahkan untuk memperlambat gerakan ( kecepatan ).

Karakteristik ini untuk mengurangi percepatan gerakan yang disebut


dengan peredamyang diukur dengan N/(m/s). Sebagaimana yang telah
disebutkan sebelumnya, efek yang dikombinasikan untuk mengendalikan efek
gaya dalam kaitannya dengan massa, kekakuan dan redaman,
menentukanbagaimana suatu sistem akan bereaksi terhadap gaya luar yang
diberikan.

2.5 Karakteristik Getaran


Kondisi suatu mesin dan masalah – masalah mekanik yang terjadi dapat
diketahui dengan mengukur karakteristik getaran pada mesin tersebut.
Karakteristik - karakteristik getaran yang penting antara lain adalah :
1. Frekuensi Getaran
2. Perpindahan Getaran ( Vibration Displacement )
3. Kecepatan Getaran ( Vibration Velocity )
4. Percepatan Getaran ( Vibration Acceleration )

Fasa getaran dengan mengacu pada gerakan pegas, kita dapat mempelajari
karakteristik suatu getaran dengan memetakan gerakan dari pegas tersebut
terhadap fungsi waktu. Gerakan massa – pegas dari posisi netral ke batas atas dan
kembali lagi ke posisi netral dan dilanjutkan ke batas bawah, dan kembali lagi ke
posisi netral, disebut satu siklus getaran ( satu periode ).

2.6 Jenis Peredam


1. Peredam viskous, Efek redaman terjadi pada permukaan
luncur yang dilumasi dari dashpot dengan kecepatan rendah dan
celah yang kecil. Peredam Arus Eddy juga termasuk jenis
viskous diman gaya hambat redaman tergantung pada kecepatan
dan koefisien redamannya, dengan demikian persamaan
differential gerak sistem menjadi linear.

2. Peredam arus Eddy, yaitu peredam plat konduktor persegi


non ferrous yang bergerak dalam arah tegak lurus garis fluks
magnetik.

3. Peredam Coulomb (gesekan kering) ; Efek redaman terjadi


jika dua permukaan dalam keadaan kering (tanpa dilumasi)
dimana gaya hambat redaman praktis konstan, tidak tergantung
pada kecepatan.

4. Peredam struktur, efek redaman terjadi akibat gesekan dari


molekul. Dari diagram tegangan regangan benda bergetar,tidak
memberikan persamaan lurus tapi membentuk kecepatan
kopsterisis dimana luas kurva menyatukan penyerapan energi
akibat gesekan molekul persiklus/radian.

5. Peredam antar mula, energi getaran diserap oleh slip


mikroskopik pada antara permukaan dengan bagian mesi yang
berfluktuasi .Besarnya serapan energy tergantung pada koefisien
gesek, tekanan antara dua plat dan amplitude getaran.

A. Elemen Pegas
Pegas linier biasanya diasumsikan tidak memiliki massa dan
peredam. Gaya pegas dirumuskan menjadi F = kx. F = gaya pegas,
x = deformasi (peripndahan suatu titik acuan), k = konstanta pegas
atau kekakuan pegas. Kerja pegas disimpan dalam bentuk regangan
yang merupakan energi potensial pegas. Pegas dapat disusun seri
maupun paralel, perhitungannya akan beda.

B. Elemen Inersia
Benda dari elemen inersia diasumsikan benda rigid, bisa
mendapat atau kehilangan energi kinetik saat kecapatan benda tsb
berubah. Untuk analisis simpel, kita dapat menganggap beberapa
benda dijadikan satu persamaan saja. Contohnya kasus beberapa
benda translasi yang terhubung dengan batang kaku, atau benda
translasi dan berputar berpasangan. Cara perhitungannya akan beda.

C. Elemen – Elemen Peredam


Dalam banyak sistem, energi vibrasi secara bertahap diubah
menjadi panas atau suara. Karena pengurangan energi, respon,
seperti perpindahan dari sistem secara bertahap menurun.
Mekanisme energi vibrasi secara bertahap diubah menjadi panas
atau suara inilah yang dikenal sebagai redaman ( dumping ). Sebuah
peredam diasumsikan tidak memiliki massa atau elastisitas, dan
kekuatan redaman hanya ada jika ada kecepatan relatif antara dua
ujung damper.

D. Konstruksi Peredam Viskos


Redaman viskos adalah mekanisme peredam yang paling
umum digunakan dalam analisis getaran. Ketika sistem mekanik
bergetar dalam medium fluida seperti air udara, gas, dan minyak,
perlawanan yang diakibatkan oleh fluida bergerak ke arah bodi
menyebabkan energy berhamburan. Dalam kasus ini, jumlah energi
yang hilang tergantung pada banyak faktor, seperti ukuran dan
bentuk getaran bodi, viskositas fluida, frekuensi getaran, dan
kecepatan getaran bodi. Dalam redaman viskos, gaya redaman
sebanding dengan kecepatan getaran bodi.

2.7 Penyebab terjadinya getaran


1. Khususnya pada mesin , karena adanya massa berputar atau
bolak-balik yang tidak seimbang.
2. Adanya gaya luar yang memaksa sistem untuk bergetar.
3. Gesekan kering antara dua permukaan.
4. Gempa bumi yang menyebabkan getaran pada gedung
bertingkat.
5. Angin yang menyebabkan getaran pada kabel-kabel transmisi
dan pohon.

2.8 Istilah dalam getaran


1. Getaran bebas adalah getaran suatu system tanpa adanya gaya
luar yang memaksa untuk bergetar, namun bergetar karena
adanya kondisi awal yang diberikan.
2. Getaran paksa adalah getaran suatu system karena adanya gaya
luar yang memaksa getaran dimana frekuensi system sama
dengan frekuensi gaya luar.
3. Periode adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu
siklus.
4. Frekuensi adalah banyaknya siklus dalam satu satuan waktu. F
= siklus / detik.
5. Amplitudo adalah perpindahan terjauh dari getaran suatu system
dari posisi rata - ratanya, terdiri dari simpangan, kecepatan dan
percepatan.
6. Sistem satu derajat kebebasan adalah suatu system yang dapat
bergetar pada banyak atau satu arah jika system diperoleh,
dimana system tersebut hanya dapat bergetar pada satu model
atau cara atau hanya satu koordinat bebas dipakai untuk
menyelesaikan secara khusus dari lokasi getaran.
7. Gerak harmonic sederhana adalah gerakan partikel yang
bergerak pada garis lurus, dengan percepatan selalu searah atau
sejalan dengan jarak dari partikel ketitik tertentu pada garis
edarnya terhadap arah titik tertentu.
8. Osilasi adalah suatu partikel dalam gerak periodic yang bergeral
bolak-balik melalui lintasan yang sama. Contohnya
keseimbangan arloji.
9. Under dumping adalah system peredam dash pot ntuk getaran
bebas dimana akan terjadi oksilasi dengan nilai C ( redaman ) <
Ck ( redaman kritis ) atau factor peredam ε < 1.
10. Critical dumping adalah adalah system peredam dash pot untuk
getaran bebas dimana tidak terjadi oksilasi dengan nilai C (
redaman ) = Ck
( redaman kritis ) atau factor peredam ε = 1.
11. Upper dumping adalah system peredam dash pot untuk getaran
bebas dimana tdak terjadi oksilasi dengan nilai C ( redaman ) >
Ck ( redaman kritis ) atau factor peredam.

2.9 Macam-macam getaran

1. Getaran Paksa
Getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena adanya gaya
luar yang bekerja pada suatu sistem sehingga sistem tersebut
bergetar. Bila gaya luar, biasanya f ( t ) = fc sin ωnt atau fc cos ωnt
bekerja pada sistem getaran paksa. Sistem cenderung bergetar pada
frekuensi sendiri di samping mengikuti gaya eksitasi. Dengan
adanya gesekan bagian gerakan yang ditahan oleh gaya sinusoidal
secara perlahan hilang. Dengan demikian, sistem akan bergetar pada
frekuensi pribadi sistem. Bagian getaran yang berlanjut terus disebut
getaran keadaan steady atau respon sistem keadaan steady
dibutuhkan dalam analisa getaran karena efek sinambungnya.

2. Getaran Bebas
Getaran bebas adalah getaran suatu sistem tanpa adanya gaya
dari luar yang memaksa terjadinya getaran, melainkan karena
adanya keadaan awal yang diberikan sehingga sistem tersebut
bergetar. Getaran bebas adalah getaran yang diamati sebagai sistem
yang berpindah dari kedudukan keseimbangan statis. Getaran bebas
dari sistem memenuhi sistem masa dan sifat elastisitas dan pada
kondisi awal tidak bekerja eksitasi dari luas. Gaya yang bekerja
adalah gaya bebas gesekan dan berat.

Massa akibat adanya gesekan getaran hilang sesuai dengan


waktu getaran ini transier.

a. Governor
Governor adalah alat kontrol otomatis yang selalu berperan
mengatur dan mengendalikan mesin. Selain itu, governor atau biasa
juga disebut speed limiter merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur dan mengatur kecepatan suatu mesin.

b. Prinsip Kerja Governor


Governor adalah alat yang digunakan untuk mengontrol
kecepatan dari penggerak mula / utama dari kecepatan berlebihan
dan menstabilkan kecepatan putaran mesin yang diinginkan.
Governor mengatur kecepatan rata-rata mesin atau penggerak mula
apabila terjadi variasi kecepatan frekuensi beban. Jika beban motor
konstan maka kecepatan motor konstan dari suatu siklus ke siklus
lainnya. Jika beban meningkat, kecepatan motor menurun dan sudut
governor akan bertambah dengan perubahan, sehingga
menggerakkan katup terbuka untuk memperbanyak fluida kerja
yang meningkatkan beban.

c. Karakteristik Governor
1. Penurunan kecepatan, atau berkurangnya kecepatan mesin
dari tanpa beban ke beban penuh yang dinyatakan dalam
putaran/menit atau sebagai presentase dari kecepatan
normal/ rata-rata.
2. Pengaturan Isohkhorik, yaitu mempertahankan kecepatan
mesin konstan pada segala beban, pengaturan kecepatan
yang mungkin dari penurunan kecepatan nol.
3. Kepekaan/sensitify atau perubahan kecepatan yang
diperlukan sebelum Governor akan melakukan gerakan.
4. Kestabilan yaitu kemampuan mengatur waktu
mempertahankan kecepatan mesin yang diinginkan tanpa
naik turun atau constan.
5. Ayunan, yaitu naik turun yang kontinyu dari mesin terhadap
kecepatan yang diperlukan meskipun ketika beban tidak
bertambah.
6. Ketangkasan, kecepatan aksi pengatur. Biasanya dinyatakan
sebagai waktu dalam detik yang diperlukan governor untuk
menggerakkan kendali bahan bakar dari kedudukan tanpa
batasan bahan sampai beban penuh.
7. Daya dari pengatur, gaya yang ditimbulkan pada governor
untuk mengatasi tahanan dalam sistem kendali bahan bakar.

3. Getaran Harmonik Sederhana


Gerakan / Getaran Harmonik adalah suatu gerakan dari titik
yang mengelilingi lingkaran atau getaran dengan amplitudo dan
frekuensi yang sama setiap saat. Gerakan harmonik adalah suatu
sistem dengan amplitudo dan frekuensi yang sama.

Gambar 2.9 gerakan harmonik sederhana sistem benda - pegas


Amplitudo adalah perpindahan terjauh suatu sistem dari posisi rata-
rata. Frekuensi adalah banyaknya siklus per satuan waktu.

f = siklus/detik (Hz)
ω = rad/detik

Frekuensi pribadi adalah frekuensi dari sistem getaran bebas


ditentukan dari sifat sistem itu.

2.10 Sistem derajat kebebasan

Banyak sistem yang dapat bergetar dengan banyak atau satu cara dan
arah. Jika sistem dipaksa lalu sistem tersebut dapat bergetar hanya pada satu
bentuk/cara atau jika hanya satu koordinat bebas diharapkan untuk
menyelesaikan secara khusus dari lokasi geometrik dari massa pada sistem
dalam ruang, maka sistem itu dinamakan sistem dengan satu derajat
kebebasan. Di bawah ini diberikan beberapa contoh sistem dengan satu
derajat kebebasan.
Sistem gaya pegas ditunjukkan pada gambar di bawah. Jika
massa m dipaksa untuk bergetar vertikal, hanya satu koordinat ( x (
t ) ) untuk mendefinisikan lokasi massa. Pada waktu kapan pun dari
posisi keseimbangan. Dengan demikian, sistem ini dikatakan
mempunyai satu derajat kebebasan.
Jika pendulum torsi dipaksa untuk bergerak pada sumbu
longitudinal dari poros, konfigurasi dari sistem dapat dikhususkan
oleh satu koordinat θ(t). ini juga disebut sistem dengan satu derajat
kebebasan.
Sistem massa gaya pegas pada cakra ditunjukkan pada
gambar di samping di mana disebut sebagai sistem dengan satu
derajat kebebasan karena keduanya, baik y ( f ) atau θ ( t ) tidak
bebas satu sama lain.

2.11 Getaran dan fenomenanya


Getaran adalah suatu gerakan yang berulang dengan sendirinya pada
suatu selang waktu tertentu yang dapat terjadi pada sistem di mana memiliki
massa dan sifat elastis serta padanya bekerja gangguan. Masalah getaran
terjadi bilamana ada bagian-bagian berputar atau bergerak bolak-balik
dalam suatu mesin itu sendiri, bangunan di sekitarnya juga dihadapkan pada
getaran dari mesin tersebut. contoh utamanya adalah lokomotif, perputaran
poros dan sebagainya.
Mesin suatu sistem, sangat akrab dengan masalah getaran karena
memiliki massa dan sifat elastis serta adanya gangguan berupa massa
berputar dan bolak-balik yang tidak seimbang.
Secara umum penyebab getaran antara lain :

1. Khusus pada mesin, karena adanya massa berputar atau bolak-


balik yang tidak seimbang.
2. Adanya gaya luar yang memaksa sistem untuk bergetar.
3. Gesekan kering antara dua permukaan.
4. Gempa bumi yang menyebabkan pada gedung bertingkat.
5. Angin yang menyebabkan getaran pada kabel - kabel transmisi
dan pohon.

Efek dari getaran dan tegangan yang berlebihan, bunyi yang tidak
diinginkan, keausan dan bagian tertentu atau kelelahan dari bagian
keseluruhan. Walaupun ada efek yang merugikan, pada pihak yang lain,
fenomena getaran juga dapat dimanfaatkan pada instrumen musik, saringan
getar, penggetar, dan lain - lain.

Sedangkan untuk menghindari getaran caranya antara lain:


1. Menghilangkan penyebabnya.
2. Memasang saringan jika hanya bunyi sebagai objek yang tidak
diinginkan.
3. Memasang mesin pada pondasi dengan isolasi yang baik.
4. Memasang peredam kejut (shock - breaker)

2.12 Getaran torsi


Getaran torsi adalah sudut periodic poros elastic dengan rotor yang
diikatkan kepadanya. Karena kemiripan dan antara getaran lurus dan getaran torsi,
maka teori analisa yang di bahas dalam getaran lurus berlaku pula terhadap getaran
torsi.
Sebuah piringan bulat dengan momen inersia(I) diikatkan keujung bawah
poros tegak elastisapabila massa poros kecil dan mempunyai kekauan torsi (k)
meski persamaan differensial gerakan untuk getaran torsi bebas piringan.

A. Fenomena getaran torsi


Getaran torsi banyak terjadi pada sistem-sistem permesinan, seperti pada
poros engkol motor bakar. Dengan mempertimbanhgkan momen inersia sebuah
roda atau piringan Jo yang dihubungkan pada sebuah batang vertikal dengan
diameter d, Panjang L dan modulus geser a. ujung bagian atas batang dalam
keadaan terikat. Sistem ini akan mengalami getaran torsi terhadap sumbu
simetrisnya. Konstanta pegas torsional batang di peroleh dari hubungan antara
momen torsi dan sudut punter, sebagai berikut :

KT

Dimana Kt adalah momen punter (torsional stiffness) di dapat dari


penurunan rumus.
Dimana Ip adalah momen inersia polar bagian melintang batang dalam
m persamaan gerak untuk gerak rotasi dengan menggunakan hukum newton untuk
gerak rotasi terhadap pusat massa menjadi :
Sumber : www.jevuska.com

B. OSILASI
Osilasi adalah variasi periodik umumnya terhadap waktu dari suatu hasil
pengukuran, contohnya pada ayunan bandul. Istilah vibrasi sering digunakan
sebagai sinonim osilasi, walaupun sebenarnya vibrasi merujuk pada jenis spesifik
osilasi, yaitu osilasi mekanis. Osilasi tidak hanya terjadi pada suatu sistem fisik,
tapi bisa juga pada sistem biologi dan bahkan dalam masyarakat. Osilasi terbagi
menjadi 2 yaitu osilasi harmonis sederhana dan osilasi harmonis kompleks. Dalam
osilasi harmonis sederhana terdapat gerak harmonis sederhana.

C. Aplikasi Osilasi harmonic


Suatu sistem dalam keadaan setimbang statis maupun dinamis, apabila
dalam sistem demikian disimpangkan sehingga dihasilkan gerak osilasi, maka
gerak demikian dinamakan gerak harmonik, dari osilator harmonik sederhana yang
terdiri atas massa ( m ), dengan kostanta pegas K.
Sistem pegas massa berosilasi pada sumbu x pada permukaan horizontal.
Osilator harmonik sederhana ditempatkan pada gerakan osilasi terus – menerus atau
dinyatakan sebagai osilasi bebas. Dalam praktiknya, sistem osilasi ini akan
kehilangan energi dan akhirnya akan berhenti.
Untuk osilasi harmonik teredam, ditinjau kembali suatu benda bermassa m
dihubungkan dengan pegas, pada osilator sederhana akan selamanya berosilasi,
tetapi pada kenyataannya pada setiap sistem mempunyai redaman sehingga sistem
akan berhenti berosilasi, Pengaruh gaya gesek pada benda yang bergerak harmonik
adalah amplitudonya akan makin berkurang, akhirnya menjadi nol, artinya gerakan
berhenti. Hal ini disebabkan karena tak ada energi yang diambil dari luar. Gerakan
ini disebut gerak harmonic teredam. Untuk mempertahankan osilasi suatu sistem
osilator, maka energi berasal dari sumber luar harus diberikan pada sistem yang
besarnya sama dengan energi disipasi yang ditimbulkan oleh peredamnya, osilasi
yang demikian dinamakan sebagai osilasi paksaan atau disebut gerak harmonik
yang dipaksakan yaitu gerak harmonik yang dipengaruhi oleh gaya luar yang
bekerja terus – menerus secara periodik.

Anda mungkin juga menyukai