Anda di halaman 1dari 7

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT, PANDANGAN HIDUP, IDEOLOGI, DASAR

NEGARA DAN KEPRIBADIAN BANGSA

Pancasila Sebagai Filsafat

Filsafat sebagai metode menunjukan cara berpikir dan cara mengadakan analisis yang
dapat dipertanggungjawabkan untuk dapat menjabarkan Ideologi pancasila. Sedangkan
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai dan pemikiran yang dapat menjadi
subtansi dan isi pembentukan ideologi pancasila.
1. Aspek Ontologi
Ontologi menurut Runes adalah teori tentang adanya keberadaan atau eksistensi.
Sedangkan menurut Aristoteles, sebagai filsafat pertama, ontologi adalah ilmu yang
menyelidiki hakikat sesuatu dan disamakan artinya metafisika. Jadi, ontologi adalah bidang
yang menyelidiki makna yang ada (eksistensi dan keberadaannya), sumber ada, jenis ada dan
hakikat ada, termasuk ada alam, manusia, metafisika, dan kesemestaan dan kosmologi.

2. Aspek Epistemologi
Epistemologi menurut Runes adalah bidang atau cabang filsafat yang menyelidik asal,
syarat, susunan, metode, dan validitas ilmu pengetahuan. Kajian epistimologi filsafat
pancasila dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari hakikat pancasila sebagai suatu sistem
pengetahuannya. Epistimologi Pancasila sebagai suatu obyek kajian pengetahuan pada
hakikatnya meliputi masalah sumber pengetahuan Pancasila dan susunan pengetahuan
pancasila.

3. Aspek Aksiologi
Aksiologi menurut Runes Berasal dari istilah Yunani, aksios yang berarti nilai, manfaat,
pikiran atau ilmu/ teori. Dalam pengertian yang modern disamakan dengan teori nilai yakni
sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik, bidang yang menyelidiki hakikat nilai,
kriteria, dan kedudukan metafisika suatu nilai. Kajian aksiologi filsafat Pancasila pada
hakikatnya membahas tentang nilai praksis atau manfaat suatu pengetahuan tentang
pancasila.

- Karakteristik Filsafat Pancasila


Apabila memahami nilai-nilai dan sila-sila pancasila akan terkandung beberapa
hubungan manusia yang melahirkan keseimbangan antara hak dan kewajiban antara
hubungan tersebut, yaitu :

1. Hubungan Vertikal
Hubungan vertical adalah hubungan manusia dengan Tuhan YME sebagai penjelmaan dari
nilai-nilai ketuhanan YME.

2. Hubungan Horizontal
Hubungan Horizontal adalah hubungan manusia dengan sesamanya baik dalam fungsinya
sebagai warga masyarakat, warga bangsa, dan warga negara.

3. Hubungan Alamiah
Hubungan alamiah adalah hubungan manusia dengan alam sekitar yang meliputi hewan,
tumbuh-tumbuhan dan alam dengan segala kekayaanya. Pancasila adalah pandangan
hidup atau ideologi yang mengatur hunungan manusia dengan tuhan, antar manusia
dengan masyarakat atau bangsanya, dan manusia dengan lingkungannya. Alasan
prinsipil pancasila sebagai pandangan hidup dengan fungsinya tersebut diatas adalah
sebagai berikut :
a. Mengakui adanya kekuatan gaib yang ada diluar diri manusia menjadi pencipta serta
penguasa alam semesta.
b. Keseimbangan dalam hubungan, keserasian-keserasian dan untuk menciptakannya perlu
pengendalian
c. Dalam mengatur hubungan, peranan dan kedudukan bangsa sangat penting . persatuan
dan kesatuan sebagai bangsa merupakan nilai sentral.
d. Kekeluargaan, gotong royong, kebersamaan, serta musyawarah untuk mufakat dijadikan
sendi kehidupan bersama.
e. Kesejahteraan bersama menjadi tujuan hidup bersama.

Pancasila Sebagai Ideologi Nasional

Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata Yunani idein yang berarti melihat, atau idea yang berarti raut
muka, perawakan, gagasan, buah pikiran. dan kata logika yang berarti ajaran.

Ideologi adalah : ajaran atau ilmu tentang gagasan atau buah pikiran atau science des idea.
( Al Marsudi, 2001 :57 )

Secara umum ideologi adalah suatu kumpulan atau gagasan, ide, keyakinan serta kepercayaan
yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berbagai bidang
kehidupan, seperti :
- Bidang politik, termasuk bidang hukum, pertahanan dan keamanan
- Bidang sosial
- Bidang keamanan
- Bidang keagamaan

Makna Ideologi Bagi Negara

- Ideologi negara dalam arti adalah cita -cita negara


- Mempunyai derajat yang tinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
- Mewujudkan suatu akses kerohanian pandangan dunia, padangan hidup yang harus
dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi penerus bangsa.
- Diperjuangkan dan dipertahankan.

Keunggulan Ideologi Bangsa Indonesia dengan Ideologi Bangsa Lain

Pancasila adalah ideologi bangsa indonesia yang digali atau bersumber dari tata nilai
sosial budaya bangsa yang merupakan nilai luhur kepribadian bangsa , yang inti sarinya nilai
praktik moralnya sudah dilaksanakan sejak dulu dalam kehidupan sehari hari.

Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Liberalisme

Liberal artinya bebas, isme artinya : faham atau ajaran. Berarti liberalisme adalah faham
atau ajaran yang lebih mengutamakan kebebasan, khususnya kebebasan pribadi dengan
alasan setiap orang dilahirkan bebas merdeka.
Dampak Negatif di Bidang Ekonomi dan Politik
Persaingan bebas antara individu atau kelompok dalam usaha (free fight liberalism ).
Kebebasan individu yang terlalu diutamakan mengakibatkan setiap warga negara akan bebas
berbuat kepada atau bisnis akan mengakibatkan pihak yang kuat selalu pemerintah negara
termasuk berbuat negatif dengan bertindak memenangkan persaingan , sehingga yang kuat
semakin kuat dan yang lemah selamanya akan semakin tertindas. Sebagai oposisi ( lawan )
untuk menjatuhkan pemerintah yang ada dan tidak demi kepentingan atau ambisi meningkat.

Di Bidang Kehidupan Sosial


Kehidupan individualistis atau hanya memperhatikan kepentingan hidup sendiri dalam tata
kehidupan sosial masyarakat bertentangan dengan pola hidup kekeluargaan dan
kegotongroyongan.

Di Bidang Kehidupan Beragama


Urusan agama ialah urusan pribadi setiap negara. Negara tidak ikut campur dalam
kehidupan beragama dalam arti negara memisahkan urusan kegiatan kehidupan bernegara
dengan ketentuan agama ( negara sekuler ).

Ideologi Komunis
Penyebab timbulnya ialah sebagai reaksi dari ketidakadilan / ketimpangan yang
ditimbulkan dalam bidang ekonomi sistem liberal, yaitu tidak menjamin kesejahteraan rakyat
banyak. Kekurangan faham ini adalah : tidak menghormati hak hak asasi pribadi manusia.

Kelemahan di Bidang Politik


Tidak demokratis, karena negara berkuasa penuh untuk menentukan kebijaksanaan politik

Di Bidang Ekonomi
Menganut sistem etatisme, yaitu sistem ekonomi dimana negara menguasai / memonopoli
seluruh sektor kegiatan ekonomi sehingga mematikan kreatifitas rakyat atau warga negara
dalam bidang usaha ekonomi.

Di Bidang Sosial Budaya


Bercita cita kearah kehidupan sosial masyarakat yang sama rasa.

Di Bidang Kehidupan Beragama


Komunisme berpaham atheis atau tidak percaya adanya tuhan yang maha esa. Secara
terselubung negara menekankan kehidupan keagamaan warga negaranya.
Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar negara RI berarti pancasila itu dijadikan dasar dari berdirinya
NKRI dan mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara. Sebagai dasar negara maka
pancasila mempunyai sifat imperative, atau bersifat mengikat, artinya sebagai norma- norma
hukum yang tidak boleh dikesampingkan atau dilanggar, sedangkan jika melanggar dapat
berakibat hukum dikenakan suatu sangsi. Perundang-undangan, yang memuat ketentuan yang
menegaskan antara lain :
1. Sumber hukum dasar nasional adalah pancasila sebagaimana yang ditulis dalam
pembukaan UUD 1945.
2. Tata urutan perundang-undangan merupakan pedoman dalam pembuatan aturan
hukum dibawahnya. Tata urutan peraturan perundang-undangan RI adalah : (1) UUD
1945
a. Ketetapan MPR RI c. Perpu e. Kepres
b. Undang-undang d. PP f. Perda

Namun berdasarkan UU Nomor 10/2002, urutan peraturan perundang-undangan yang berlaku


adalah :

a.UUD 1945
b.UU (undang-undang)
c.Perpu (peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang)
d.PP (peraturan pemerintah)
e.Perpres (peraturan presiden)
f. Perda (peraturan daerah)

Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda satu sama lain. Melalui kepribadian inilah
setiap pribadi seseorang memiliki ciri khas masing-masing. Begitu pula dengan sebuah
negara. Setiap negara juga memiliki kepribadian masing-masing.Melalui kepribadian tersebut
sebuah negara dikenal luas. Kepribadian tersebut tidak akan lepas dari sejarah negara
tersebut.

Indonesia sendiri memiliki sebuah kepribadian yang menjadi ciri khas dari Indonesia itu
sendiri yaitu Pancasila. Sebagai dasar negara, Pancasila justru telah dibicarakan bahkan
sebelum Indonesia menyatakan kemerdekaannya melalui pembacaan proklamasi oleh Ir.
Soekarno dan Hatta. Membutuhkan proses pembahasan yang panjang sebelum akhirnya
memperoleh keputusan final seperti teks Pancasila yang kita kenal saat ini.

Bangsa Indonesia dan juga dasar negara yaitu Pancasila, terbentuk berdasarkan perbedaan.
Pancasila sendiri hadir sebagai penengah adanya perbedaan yang ada. Dan sebagai bentuk
kepribadian bangsa Pancasila membuat Indonesia hadir dengan ciri khas yang
membedakannya dengan negara lain.
Ciri khas tersebut dapat dicermati dari setiap sila dari Pancasila itu sendiri, yaitu :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa, sejak zaman dahulu bangsa Indonesia bisa dikatakan
sebagai bangsa yang sudah mengenal konsep ‘Tuhan’ yang dilakukan dengan
berbagai cara oleh setiap lapisan masyarakat. Misalnya dengan menyembah batu
besar, pohon besar, meletakkan sesajian pada sungai dan lainnya. Hingga akhirnya
masuklah agama Hindu, Budha, Kristen, Katholik, Islam, Konghucu dan berbagai
kepercayaan lainnya. Adanya kepercayaan tersebut membuat masing-masing individu
memperoleh ketenangan dan berusaha melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi
larangan Tuhan sesuai petunjuk agama maupun kepercayaan masing-masing.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, sila kedua ini bisa dilihat dari masyarakat
Indonesia yang terkenal dengan keramahannya. Bahkan sifat ramah ini dikenal dan
diakui oleh bangsa lain. Sifat ramah merupakan bagian dari sikap kemanusiaan
dimana masyarakat Indonesia ingin hidup berdampingan dengan siapapun secara
damai. Maka tidak heran jika di Indonesia bisa melihat gereja dan masjid
berdampingan begitu pula dengan pura maupun tempat ibadah lainnya. Di berbagai
kampung meskipun memiliki agama atau kepercayaan berbeda namun ketika tetangga
sakit tetap menjenguk begitu pula saat ada keluarga tetangga meninggal juga ikut
berbelasungkawa.
3. Persatuan Indonesia, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwasanya
Indonesia lahir dari perbedaan. Perbedaan pendapat, suku, agama, bahasa, budaya dan
lainnya. Tradisi persatuan telah mengakar di Indonesia bakan sejak zaman kerajaan.
Adanya jiwa persatuan mendorong adanya kekuatan untuk melawan penjajah. Dan
tentu tidak akan lupa dengan peristiwa ‘Sumpah Pemuda’ pada 28 Oktober 1928.
Dimana saat itu pemuda pemudi dari berbagai suku, pulau berkumpul dan
mengikrarkan sumpah yang antara lain mengaku berbangsa satu bangsa Indonesia,
bertanah air satu tanah air Indonesia serta menjunjung bahasa persatuan Bahasa
Indonesia. Selain itu yang juga perlu diingat bahwasanya Indonesia juga memiliki
semboyan ‘Bhineka Tunggal Ika’ yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, jika dipahami maka sila keempat ini sebenarnya
mencerminkan pengertian demokrasi namun demokrasi yang ada di Indonesia tidak
menganut sistem demokrasi negara barat. Sistem demokrasi yang dianut Indonesia
adalah sistem demokrasi Pancasila yang mengutamakan musyawarah untuk mufakat
dalam menyelesaikan segala permasalahan yang ada. Dasar sistem ini bisa dilihat di
kampung-kampung atau dusun yang selalu memusyawarahkan berbagai persoalan
yang ada di kampung misalnya penentuan jadwal ronda, kerja bakti, ajakan
menjenguk tetangga sakit, membantu pembangunan rumah tetangga, pemilihan ketua
RT, kepala dusun, kepala kampung, menyelesaikan konflik antar tetangga dan
lainnya.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, sila terakhir ini jika diresapi
merupakan perwujudan apabila dari sila-sila sebelumnya yaitu sila pertama, kedua,
ketiga dan keempat benar-benar dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Dimana akhirnya benar-benar terwujud rasa adil lahir maupun batin.

Sederhananya adalah apabila setiap individu menerapkan kelima sila tersebut yaitu sila
pertama dengan benar-benar menerapkan anjuran Tuhan dan menjauhi larangan Tuhan maka
tidak akan ada korupsi, pembunuhan dan kejahatan lainnya. Begitu pula dengan sila kedua
maka tidak akan ada perpecahan maupun perselisihan antar sesamanya dan lebih
mengedepankan toleransi dan saling membantu. Dan hal ini diperkuat dengan adanya jiwa
yang ada di sila ketiga. Sementara perwujudan sila keempat apabila dilaksanakan para
pemimpin maupun pemerintahan maka akan benar-benar melahirkan sebuah kebijakan yang
tidak mewakili golongan apapun namun akhirnya benar-benar bisa memujudkan sila kelima,
keadilan sosial lahir dan batin bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila bisa dikatakan sebagai identitas bangsa Indonesia dan apabila setiap generasi
memahami tidak hanya sekedar mengetahui kelima sila tersebut maka berbagai dampak yang
kurang baik yang muncul dari budaya luar sebagai efek globalisasi bisa dibentengi. Budaya
barat tidak selalu memiliki efek buruk. Karena pada dasarnya budaya tidak akan berhenti
namun akan terus berkembang maka mencegah budaya luar ke Indonesia tentu tidak bisa
dilakukan.

Namun bisa tetap diterima dengan tetap tidak meninggalkan identitas bangsa. Mungkin bisa
dipahami sebagai bagian dari proses akulturasi. Misalnya dalam musik dangdut merupakan
seni budaya asli Indonesia sedangkan musik jazz merupakan seni budaya dari luar dan ketika
digabungkan bisa menjadi seni budaya baru yang mengagumkan dan bisa diterima.

Kemudian budaya teknologi seperti telepon seluler, PC, dan lainnya. Seperti yang kita
ketahui budaya teknologi merupakan budaya yang cepat dalam perkembangannya. Telepon
seluler yang mempercepat proses komunikasi dulunya hanya bisa digunakan untuk telepon
kemudian dalam perkembangannya bisa digunakan untuk saling mengirim pesan, bisa
digunakan untuk mendengakan musik, mengambil foto, bahkan terkoneksi dengan internet.
Begitu pula dengan PC yang selalu berkembang dari monitor tabung hingga LCD. Dan tentu
saja teknologi internet yang juga terus berkembang. Tentu adanya budaya tersebut tidak bisa
dicegah namun bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal yang bermanfaat.

Misalnya dengan PC tersebut membuat tulisan mengenai budaya bangsa, menyampaikan


pemikiran kita tentang berbagai hal yang bermanfaat bagi orang lain. Kemudian melalui
internet tulisan tersebut bisa dipublikasikan sehingga lebih banyak orang yang bisa
membacanya. Apabila jiwa atau kepribadian bangsa yaitu Pancasila benar-benar dihayati dan
dipahami maka hal-hal yang ditulis atau dipublikasikan misalnya video juga bukan hal-hal
yang negatif seperti pornografi, ajakan menggunakan narkoba, dan lainnya.

Begitu pula perkembangan internet dengan hadirnya jejaring sosial seperti twitter, facebook
kemudian blog maupun berbagai situs informasi. Kita tidak mencegah hadirnya teknologi
tersebut. Namun setidak tetap menggunakan teknologi tersebut dengan bijak tanpa
meninggalkan identitas bangsa. Misalnya menyampaikan hal baik, share gambar yang baik
dan lainnya.

Bahkan gaya hidup seperti makan di restoran mewah atau cepat saji bisa juga ditiru
bagaimana restoran cepat saji tersebut dalam melayani. Akhirnya bukan tidak mungkin akan
hadir angkringan, warung makan Padang, warteg tetapi dengan pelayanan ramah, pelayan
yang mampu berbahasa Inggris, dan lainnya. Akhirnya tetap mempertahan budaya yaitu
masakan khas Indonesia seperti nasi Padang, nasi kucing, wedang jahe, dan lainnya dengan
ciri khas Indonesia yaitu keramahan didukung budaya luar yaitu penguasaan bahasa asing
misalnya bahasa Inggris.

Indonesia lahir dari banyaknya perbedaan. Setiap perbedaan tidak harus selalu disamakan.
Namun bisa dicari solusi meskipun berbeda bisa berjalan berdampingan menuju tujuan yang
sama yaitu kedamaian yang melingkupi berbagai aspek. Begitu pula berbagai budaya yang
lahir dari komunitas global yang melibatkan berbagi negara juga tidak bisa dicegah. Seperti
yang disampaikan Umar Khayam bahwa kebudayaan tidak bisa dilihat sebagai produk yang
selesai (Umar Khayam dalam Slamet, 1983 : 4). Artinya akan terus adanya perkembangan
kebudayaan yang tidak hanya terdiri dari seni namun juga teknologi, bahasa, fashion maupun
hasil pemikiran lainnya.
Akhirnya Pancasila tidak hanya sekedar diketahui isinya namun juga dipahami apa
maksudnya. Bahkan hal ini perlu diberikan sejak dini. Tidak hanya sekedar pembacaan teks
Pancasila setiap upacara bendera hari Senin. Namun dalam pelaksanaan kehidupan sehari-
hari perlu benar-benar diberikan agar benar-benar bisa dipahami dan akhirnya benar-benar
diterapkan. Karena inilah Pancasila yang benar-benar membedakan Indonesia dengan negara
lain.

Daftar Pustaka :
alhada-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-42607-Makalah-
Cara%20Mengembalikan%20Jati%20Diri%20bangsa%20Indonesia.html
pancasila-sebagai-kepribadian-bangsa.html
file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032-
ELLY_MALIHAH/Silabi,_SAp,_Bahan_Kuliah_PKN,_Elly_Malihah/BAB_2.pdf

Anda mungkin juga menyukai