Dwi Velidatur M.1*, M.Qonang Bahrurosyid.1, Herninda Ayu M.1, Ahmad Kurniawan.1, Bambang.1
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember,
Jl.Kalimantan No. 37, Kampus Tegalboto, Sumbersari, Jember, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121
Email: *ddvelly61@gmail.com
ABSTRAK
Fluida merupakan zat yang tidak mempunyai bentuk dan volume yang permanen, melainkan sesuai bentuk
tempat yang ditempatinya serta memiliki kemampuan untuk mengalir [1]. Pada paper ini bertujuan untuk
menganalisa aliran fluida turbulen dan laminar pada lingkaran dan membandingkan nilai Cp yang dihasilkan dari
perhitungan manual dengan Cp yang dihasilkan pada CFD. CFD merupakan metode perhitungan dengan sebuah
control dimensi, luas, dan volume dengan memanfaatkan batuan komputasi komputer untuk melakukan
perhitungan pada tiap-tiap elemen pembaginya [3]. Untuk memodelkan bentuk lingkaran dan domain fluida
menggunakan software ANSYS, kemudian untuk mendapatkan nilai tekanan dari masing-masing koordinat dari
lingkaran di setiap sudut menggunakan metode CFD. Sudut tersebut meliputi sudut 0o, 45o, 90o, 135o, dan 180o,.
Hasil yang didapat, dapat dibandingkan nilai tekanan dan Cp untuk perhitungan analitik dan perhitungan CFD
untuk aliran turbulen maupun laminar. Diskritisasi second order menurut teori hasilnya lebih bagus/baik
dibandingkan dengan first order. Tetapi dalam simulasi ini hal tersebut tidak sesuai karena pada diskritisasi second
order dalam simulasinya belum mencapai konvergen. Nilai Cp pada grafik dari hasil simulasi mengikuti pola pada
nilai Cp ideal flow terutama pada aliran invicid. Nilai Cd yang dihasilkan masih belum sesuai dengan teori.
Kata Kunci: CFD, Turbulen dan Laminar, viscous dan invicid.
2. DASAR TEORI
2. 1 Fluida
Fluida merupakan zat yang berdeformasi terus menerus
selama dipengaruhi suatu tegangan geser. Sebuah tegangan
geser terbentuk apabila sebuah gaya tangensial bekerja
pada sebuah permukaan. Apabila benda-benda pada
biasanya seperti baja atau logam-logam lainnya dikenai
oleh suatu tegangan geser mula-mula benda itu akan Gambar 2.Aliran pada circular cylider turbulen[4]
terdeformasi, tetapi tidak akan terus menrus berdeformasi
(mengalir) [3]. 2. Aliran Laminar
2. 2 Aliran Fluida Aliran laminar didefinisikan sebagai aliran dengan fluida
Mekanika Fluida adalah ilmu yang mempelajari tentang yang bergerak dalam lapisan-lapisan, atau lamina-lamina
tipe-tipe aliran fluida dalam medium yang berbeda-beda. dengan satu lapisan meluncur secara merata. Dalam aliran
laminar ini viskositas berfungsi untuk meredam boleh dilakukan. Untuk aliran fluida dimana
kecenderungan-kecenderungan terjadinya gerakan relatif viskositas sangat penting atau diperhatikan maka
antara lapisan. Sehingga aliran laminar memenuhi pasti aliran itu disebut aliran viscous.
hukum viskositas Newton, yaitu [3]:
𝑑𝑢
𝜏=𝜇
𝑑𝑦
dimana:
𝜏 = tegangan geser pada fluida
𝜇 = viskositas dinamik fluida
du/dy = gradien kecepatan
𝑝 − 𝑝∞
𝑐𝑝 = = 1 − 4𝑠𝑖𝑛2 𝜃
1⁄ 𝜌𝑉 2
2
di mana ρ dan V adalah tekanan dan kecepatan, masing-
masing, dalam aliran bebas. Distribusi tekanan lapisan
boundary laminar dan turbulen ditunjukkan pada gambar
Gambar 4.Aliran pada circular cylider laminar[4] 3 yang berbeda dari yang diprediksi oleh teori. Aliran
laminar sangat rentan terhadap gradien negatif pada bagian
Aliran fluida berdasarkan viskositasnya aliran lapisan batas turbulen memiliki energi kinetik yang
dibagi menjadi dua bagian yaitu aliran invicid dan lebih besar dan momentum yang berkaitan dengannya.
viscous. Pada aliran invicid efek dari viskositas Seperti yang ditunjukkan pada gambar 5, lapisan batas
(kekentalan) fluida diabaikan (µ = 0). Sebenarnya turbulen dapat mengalir lebih jauh disekeliling silinder
aliran fluida dengan viskositas sama dengan nol ini
(lebih jauh mendaki bukit tekanan) sebelum mengalami
tidak ada. Namun untuk menyederhanakananalisa
separasi dibandingkan dengan lapisan batas laminar[6].
beberapa fenomena aliran mengabaikan viskositas
komputer untuk memecahkan persamaan-persamaan
pengatur pada medan aliran) telah memberikan hasil-hasil
yang menjanjikan untuk bentuk-bentuk yang lebih
komplek. Namun demikian, masih banyak usaha yang
harus dilakukan di bidang ini.
Sebagian besar informasi yang tersedia mengenai
drag pada sebuah benda adalah hasil eksperimen yang
banyak sekali dilakukan dengan terowongan angin,
terowongan air, tangki towing, dan peralatan-peralatan
lainnya yang digunakan untuk mengukur drag model-
model yang diskala. Data-data ini dapat dinyatakan dalam
Gambar 6. Distribusi tekanan permukaan yang bentuk tak berdimensi dan hasilnya dapat diperbandingkan
sebenarnya dan teoritis[4]. dengan tepat untuk perhitungan prototipe. Biasanya, hasil
2. 4 Reynold Number untuk benda berbentuk tertentu adalah sebuah koefisien
Reynold number untuk aliran turbulen dan laminar drag, Cd, dimana,
berbeda, dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 𝐷
𝐶𝑑 =
1⁄ 𝑝𝑉 2 𝐴
Tabel 1. Reynold Number 2
Re < 1000 Laminer flow Dan CD adalah fungsi dari parameter tak berdimensi
1000≤Re ≤ 10000 Low Reynold numberk - ϵ model lainnya seperti bilangan Reynolds, Re, bilangan Froude,
Re> 10000 k - ϵ model Fr, dan kekasaran relative[7]
Langkah-langkah simulasi dapat dilihat pada digunakan sebagai input. Selain itu, studi literatur
digunakan untuk mengetahui teori dan konsep dari
skema berikut:
perhitungan yang digunakan dalam menyelesaikan
Mulai laporan ini serta untuk lebih memahami permasalahan
yang akan dibahas dalam laporan ini. Referensi-referensi
untuk mengerjakan laporan ini didapatkan dari buku,
Studi Literatur
jurnal ilmiah, laporan-laporan sebelumnya yang masih
berkaitan dan internet.
Order 45, 90, 135, dan 180. Dari data nilai Cp didapatkan grafik
Gambar 28. Kontur tekanan aliran turbulen Invicid First coefficient pressure terhadap sudut seperti di tunjukkan
Order pada gambar ,,. Untuk grafik ideal flow nilai Cpnya
Gambar 29. Konturtekanan aliran turbulen Viscous First berbentuk seperti lembah dan berbentuk simentri. Pada
Dilihat dari gambar diatas nilai tekanan dan koefisien 0) dan distribusi tekanan untuk aliran invicid yang
tekanan yang dihasilkan yaitu pada daerah pada sudut melewati sebuah lingkaran, sehingga jelas bahwa drag
0omemiliki nilai koefisien tekanan paling tinggi dan nilai pada lingkaran adalah nol. Dapat ditunjukkan bahwa drag
tekanan pada daerah atau sudut 90o memiliki nilai paling adalah nol untuk setiap benda yang tidak menghasilkan lift
kecil. dalam sebuah aliran fluida invicid. Dalam hal ini, tidak
2. Second Order Upwind ada fluida yang yang benar-benar invicid, alasan dari drag
Gambar 30. Kontur tekanan aliran Invicid Second Order yang teramai pasti disebabkan oleh efek viskos.
Gambar 31. Kontur tekanan aliran laminar Invicid Second Aliran laminar dan turbulen pola grafiknya sama baik,
Gambar 32. Kontur tekanan aliran laminar ViscousSecond dengan nilai Cp pada aliran ideal flow. Niali Cp pada
Gambar 33. Kontur Tekanan aliran turbulen Invicid karena adanya efek viscous yang menyebabkan drag
Gambar 34. Kontur tekanan aliran turbulen Viscous lingkaran. Ini terlihat pada aliran laminar viscous dimana
Second Order slop-nya sangat kecil akibat drag yang dihasilkan oleh
sama yaitu karena pada simulasi second order belum Tabel 2. Nilai Koefisien Drag berbagai Aliran
ρ = massa jenis air (kg/m3) Setelah dilakukan analisa aliran fluida pada lingkaran
K = keliling lingkaran (m) dengan menggunakan metode CFD maka dapat diambil
Sama dengan dalam simulasi ini hal tersebut tidak sesuai karena
𝐹 pada diskritisasi second order dalam simulasinya
𝑚 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑥 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛/ 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
= belum mencapai konvergen.
1
𝜌. 𝐾. 𝑣 2 𝜌 𝑥 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝑥 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
2 2. Nilai Cp pada grafik dari hasil simulasi mengikuti
−1 −1
𝑀. 𝐿. 𝑇 . 𝐿 pola pada nilai Cp ideal flow terutama pada aliran
= = 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑖𝑚𝑒𝑛𝑠𝑖
𝑀. 𝐿−3 . 𝐿. 𝐿2 . 𝑇 −2
invicid.
Pada Tabel diatas didapatkan nilai Cd dari setiap aliran.
3. Nilai Cd yang dihasilkan masih belum sesuai dengan
Dalam teori nilai Cd untuk aliran turbulen pada lingkaran
teori.