Anda di halaman 1dari 16

MATERIAL BARU DAN PENGGUNAANNYA DALAM TRANSPORTASI DAN

BANGUNAN

Dosen : Irfandi,S.Pd.,M.Si

Mata kuliah : Sains Teknologi dan Masyarakat

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

Kristina 4181240008
Rio Andika Syaputra 4183240004
Nabila Syafa Fattiya 4183240007

FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapatmenyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Dampak Teknologi Terhadap
Lingkungan.Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan di Universitas
Negeri Medan.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisanmaupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semuapihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnyakepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosenkami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikantugas ini.

Medan, 1 September 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang ......................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................1

C. Tujuan .....................................................................................................1

D. Manfaat ...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3

A. Pengertian Material............................................................................................. 3

B. Jenis – jenis Material ........................................................................................ 4

C. Aplikasi Material Baru dalam Transportasi ....................................................... 8

D. Aplikasi Material Baru dalam Bangunan ........................................................... 9


BAB III PENUTUP .............................................................................................11

A. Kesimpulan ............................................................................................11

B.Saran .....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini terdapat berbagai jenis bahan yang dapat digunakan sebagai bahan baku
industri. Jenis-jenis yang beragam kadang-kadang menyulitkan pemilihan yang tepat. Bahan
yang satu mempunyai keunggulan ditinjau dari segi keuletan, lainnya terhadap korosi, mulur
atau suhu kerja yang tinggi namun cukup mahal. Oleh karena itu pemilihan sering tidak
semata-mata berdasarkan pertimbangan teknis tetapi pertimbangan ekonomis juga memegang
peranan yang sangat penting pula. (Putu. 2020)
Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini menjadikan sebuah tantangan dalam
menciptakan material baru yang lebih ramah lingkungan salah satunya dalam bidang
manufaktur perkeretaapian. (Willy, dkk. 2019)
Material bangunan merupakan bahan dasar sebuah bangunan. Material mampu
menghasilkan estetika pada fasade melalui warna, tekstur, irama, dan dimensi. Arsitektur
modern muncul karena adanya efek dari revolusi industri, perkembangan teknologi berupa
kaca, beton, Stainless Steel Cladding, dan Alumunium Composite Panel Cladding. Material
tersebut merupakan ciri khas dari gaya arsitektur modern. (Hilmi, dkk. 2015)

B. Rumusan Masalah

Dalam makalah ini kami akan membahas beberapa masalah yaitu:

1. Bagaimana Pengertian dari Material Baru ?
2. Apa saja jenis – jenis material baru ?
3. Bagaimana aplikasi material baru dalamtransportasi ?
4. Bagaimana aplikasi material baru dalambangunan?
C. Tujuan
1
1. Mengetahui Pengertian material baru
2. Mengetahui jenis – jenis material baru
3. Mengetahui aplikasi material baru dalamtransportasi
4. Mengetahui aplikasi material baru dalam bangunan

D. Manfaat

Dengan penulisan Makalah ini, wawasan kitaakan semakin luas, semakin banyak pemahamanyan
g kita dapatkan dalam materi ini. Selain itu juga, kita dapat mengetahui bagaimana peran penting
dengan kehadiran material baru dalam bidangtransportasi dan bangunan. Dan suatu saat menjadi
bahan referensi kita untuk mengembangkanmaterial baru itu sendiri.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Material dengan jenisnya yang bermacam-macam telah menjadi bagian dari peradaban
manusia sejak dahulu. Manusia memerlukan material untuk dapat menghasilkan sesuatu yang
dapat difungsikan untuk membantu berbagai macam aktivitas manusia seperti menebang kayu,
mambajak sawah, memasak, dll. Beberapa jenis material telah lama dikenal oleh manusia sejak
lama. Logam telah dipergunakan oleh manusia sejak 3000 SM, manusia telah mengenal beberapa
jenis logam yang telah dijadikan berbagai macam alat/perkakas untuk membantu dan
memudahkan aktivitas manusia. Tembaga telah dipergunakan sejak 3200-2300 SM, oleh
karenanya disebut Zaman Tembaga. Perunggu pada kisaran waktu 2300-700 SM dan zaman ini
disebut sebagai Zaman Perunggu. Penggunaan logam kemudian lebih meluas ke berbagai aspek
kehidupan manusia setelah ditemukannya besi sebagai materi logam yang lebih kuat daripada
temaga dan perunggu, zaman ini kemudian disebut sebagai Zaman Besi dan dimulai pada kisaran
tahun 700-1 SM. Zaman sekarang ini telah terdapat banyak jenis material logam yang
dikembangkan dengan cara memadukan berbagai jenis logam berbeda.
Keramik juga telah dipergunakan manusia sejak lama. Keramik yang banyak ditemukan
sebagai artefak-artefak peninggalan kebudayaan yang telah lampau banyak dipergunakan sebagai
benda hiasan, wadah, dan tempat untuk sesuatu dan terbuat dari tanah liat yang dibakar (clay).
Pada abad 20, istilah keramik kemudian dipergunakan untuk berbagai mecam aplikasi-aplikasi
keteknikan/rekayasa (engineering). Material keramik untuk bidang rekayasa adalah material
yang mampu menahan suhu yang tinggi yang tidak mampu ditahan oleh logam.

A. Pengertian Material
Material adalah sesuatu yang disusun/dibuat oleh bahan. Material digunakan
untuk transportasi hingga makanan. Dalam mempelajari material teknik terdapat

3
dua istilah yang sering digunakan, yaitu ilmu material (material science) dan
rekayasa material (material engineering). Ilmu material (material science) adalah
ilmu pengetahuan yang mempelajari eksplorasi (karakteristik, pengetahuan tentang
struktur) dari suatu material sehingga bisa diketahui sifatnya (mekanik, elektrik,
fisik, dll.). Sedangkan rekayasa material (material engineering) mempelajari dasar
hubungan antara struktur dan sifat bahan, kemudian memanfaatkannya untuk
mendesain struktur bahan yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan. (Putu.2020)
Bahan teknik adalah bahan-bahan yang memiliki sifat atau ciri-ciri khas
yang dapat dimanfaatkan oleh para ahli teknik dalam memperlancar melaksanakan
tugas dan rekayasa keteknikannya. (Suarsana. 2017)

B. Jenis – jenis Material


Material pada dewasa ini diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis yakni; (1)
Logam, (2) Keramik, (3) Polimer, (4) Komposit. Secara garis besar bahan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Logam
Terdiri dari elemen logam murni atau kombinasi dari elemen-elemen logam
(alloy). Logam memiliki sifat kuat, ulet, mudah dibentuk dan bersifat
sebagai penghantar panas dan listrik yang baik. Logam terbagi lagi menjadi
dua bagian, yaitu:
a. Ferrous (contoh: besi cor, baja).
b. Non-Ferrous (contoh: tembaga, aluminium, perunggu, dll.

4
Gambar 1. Klasifikasi Logam

1) Non-logam
a. Keramik
 Molekul-molekulnya berdasarkan pada ikatan antara elemen logam dan non-logam
(termasuk oksida, nitrida, karbida).
 Biasanya terisolasi dan tahan api.
 Keras, getas dan penghantar panas dan listrik yang buruk.
a. Polimer
 Polimer adalah molekul besar yang tersusun atas unit terkecil yang berulang dan
teratur
 Kebanyakan merupakan senyawa organik. 7
 Secara kimiawi mengandung C, H, atau unsur logam lainnya.
 Memiliki struktur molekul yang luas.
 Kerapatan rendah, penghantar panas dan listrik yang buruk, namun mudah
dibentuk.
Polimer dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu (1) polimer alam dan
(2) polimer sintetis. Polimer alam adalah molekul besar yang terjadi secara
alami dan terdapat
di alam, sebagai
contoh adalah
shellac, amber, karet
alam, protein,
DNA, dan juga
selulosa.
Sedangkan
polimer sintetis
banyak sekali

5
jumlahnya. Pada umumnya polimer sintetis merupakan molekul besar yang
monomernya merupakan turunan rantai karbon dari minyak bumi meskipun ada
juga yang bukan berupa rantai karbon, sebagai contoh adalah karet sintetis,
Bakelite, neoprene, nylon, PVC, polystyrene, polyethylene, polypropylene,
polyacrylonitrile, PVB, silicone, dll.

1) Komposit
Komposit merupakan gabungan atau kombinasi dari dua bahan atau lebih
yang masing-masing sifatnya tetap.
Komposi merupakan material yang tersusun atas dua atau lebih material
sebagai konstituen dan memiliki sifat gabungan dari kedua material
konstituen tersebut.
Komposit terdiri atas matriks dan penguat (reinforce/filler) yang menjadi
definisi khususnya. Matriks pada komposit berfungsi sebagai distributor
tegangan yang diterima oleh penguat yang jenisnya dapat bermacam-
macam.

Gambar 2. Klasifikasi Komposit berdasarkan jenis matriks

6
2) Material Mutahir
Material mutakhir adalah jenis-jenis material yang dirancang khusus
untuk aplikasi-aplikasi teknologi tinggi (high-tech) yang memerlukan
material dengan sifat- sifat yang spesifik. Tidak ada domain ataupun batasan
yang jelas untuk material mutakhir. Material mutakhir dapat berasal dari
polimer sintetis, logam, keramik, komposit yang masing-masing difabrikasi
dan dimanufaktur dengan teknologi khusus.
Beberapa contoh dari jenis material mutakhir adalah liquidcrystal
(LCs), semiconductor, superconductor, mesoporous materials, shape
memory alloys, sel bahan bakar (fuel cell), nanomaterial, biomaterial,
biodegradable polymer.

Material terbarukan juga merupakan bagian dari definisi material


mutakhir karena diproses dengan teknologi canggih dan difungsikan untuk
proses yang spesifik dan rumit. Material terbarukan berasalh dari sumber
yang dapat terus beregenerasi, contohnya berasal dari tumbuhan, binatang
atau ekosistem sehingga produksinya dapat dilakukan berulang kali.
Beberapa contoh untuk jenis material mutakhir adalah sebagai berikut ini;

a) Logam

 Shape memory alloys

 Biomaterials

 Amorphous metal (metallic glass)

a) Keramik

 Mesoporous materials

 Solar cell

 Geopolymers
7
 Biomaterials

a) Polimer

 Biodegradable polymer

 Biomaterials

a) Komposit

 Clay composite

A. Penggunaan Material Baru dalam Transportasi


Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini menjadikan sebuah tantangan
dalam menciptakan material baru yang lebih ramah lingkungan salah satunya dalam
bidang manufaktur perkeretaapian. Biomposit merupakan salah satu inovasi dalam
menciptakan material yang ramah lingkungan karena menggunakan bahan serat natural
(natural fiber reinforced) namun bukan berartu meninggalkan komposit yang
menggunkan bahan sintetis secara keseluruhan.
Biokomposit sangat cocok dan berpotensi dikembangkan di negara indonesia hal
ini di dukung dengan jumlah serat alam yang melimpah serta sebagai isu dalam
mendukung pemanfaatan serat alam sebagai material baru. Material yang dihasilkan dari
bahan serat alam ini memiliki perbandingan kekuatan dengan densitas yang lebih tinggi
8
sehingga lebih ringan. Berbagai serat berbasis natural sebagai bahan reinforcement
biokomposit telah banyak dikembangkan antara lain penggunaan serat knaf, serat rami,
serat nanas dan serat sisal. Namun dari beberapa penggunaan serat tersebut masih
mempunyai nilai kekuatan tarik yang sangat rendah.
Kehandalan serat natural telah diteliti oleh Wirawan & Widodo (2018). Pada
penelitianya dapat ditemukan bahwa kekuatan tarik tunggal dengan menggunakan serat
kulit waru yang telah dilakukan proses alkali silane mempunyai kekuatan tarik yang
hampir menyerupai kekuatan serat karbon yaitu sebesar 207,30 Mpa sehingga memiliki
potensi besar untuk dikembangkan sebagai salah satu penunjang material baru pada
infrakstruktur perkeretaapian. (willy. 2019)

B. Penggunaan Material Baru dalam Bangunan


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang konstruksi
terkait material bangunan mengalami kemajuan yang signifikan. Banyak ditemukan
inovasi terbaru mengenai material bangunan yang unik. Banyak para peneliti
maupun ilmuwan mengeksplorasi pengetahuan dibidang material bangunan. Salah
satu yang aktif memberikan sumbangsih dalam perkembangan teknologi bidang
material bangunan ini yaitu PUSKIM ( Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perumahan dan Permukiman).
Konsep bahan bangunan yang dikembangkan oleh PUSKIM menggunakan
bahan – bahan yang tidak biasa, yaitu dengan memanfaatkan sesuatu yang sudah
dianggap tidak penting. Contohnya, limbah hingga lumpur. Melalui inovasi
tersebut, bahan bangunan yang diciptakan mampu mengurangi pemakaian sumber
daya alam yang berlebih. Beberapa konsep yang dipaparkan yaitu
1) Bata Betin dari Residual Cracking Catalist (RCC),
2) Limbah Batu Bara (Fly – Ash) untuk komponen bangunan
3) Pemanfaatan Lumpur Sidoarjo (Lusi) untuk bahan bangunan
4) Semen Pozolan Kapur (SPK)
5) Bambu Laminasi

9
6) Bambu Sarang Tawon (BUSARON)
7) Bambu Zephyr
8) Sirap Inovasi dari Bambu
9) Bebak Laminasi dari Gewang

SISTIM OPERASIONAL BANGUNAN

Untuk mencapai kenyamanan thermal maupun visual dalam bangunan, kondisi lingkungan
internal (temperatur, kelembaban, tingkat iluminasi) dapat diatur tanpa ataupun dengan
menggunakan peralatan teknologi mekanikal elektrikal yang menggunakan energi dari
sumber yang tidak dapat diperbarui, yaitu pembangkit listrik dari tenaga uap (minyak bumi,
batu bara, gas alam yang merupakan sisa sisa fosil yang telah punah). Terdapat beberapa
tingkat sistim opera- sional yang digunakan dalam bangunan dengan kategori berikut
(menurut Worthington, J, 1997 yang dikutip dari Yeang, Ken, 1999) : • Sistim Pasif ( passive
mode ) Tingkat konsumsi energi paling rendah, tanpa ataupun minimal penggunaan peralatan
ME (mekanikal elektrikal) dari sumber daya yang tidak dapat diperbarui (non renewable
resources) • Sistim Hybrid ( mixed mode) Sebagian tergantung dari energi (energy
dependent) atau sebagian dibantu dengan penggunaan ME.

Sistim Aktif (active mode/ full mode) Seluruhnya menggunakan peralatan ME yang
bersumber dari energi yang tidak dapat diperbarui (energy dependent)

• Sistim Produktif (productive mode)

Sistim yang dapat mengadakan/ membangkit- kan energi nya sendiri (on-site energy) dari
sumber daya yang dapat diperbarui (renewable resources) misalnya pada sistim sel surya
(fotovoltaik) maupun kolektor surya (termosiphoning)

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Material adalah sesuatu yang disusun/dibuat oleh bahan. Material digunakan untuk
transportasi hingga makanan. Dalam mempelajari material teknik terdapat dua istilah yang
sering digunakan, yaitu ilmu material (material science) dan rekayasa material (material
engineering).
Material dengan jenisnya yang bermacam-macam telah menjadi bagian dari peradaban
manusia sejak dahulu. Manusia memerlukan material untuk dapat menghasilkan sesuatu
yang dapat difungsikan untuk membantu berbagai macam aktivitas manusia seperti
menebang kayu, mambajak sawah, memasak, dll.

11
B. Saran

Terima kasih kepada teman-teman yang membantu menyelesaikan makalah ini,sehingga


makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Dalam penulisan makalah ini kami sangat
membutuhkan masukan dari dosen maupun teman-teman semua demi kesempurnaan makalah
ini.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniawan, Putu Herdy. 2020. Material Teknik. Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang

Wirawan, Willy Artha, dkk. 2019. Inovasi Teknologi Material Ramah Lingkungan dalam
Mendukung Perkembangan Infrastruktur Transportasi Kereta Api. Jurnal Penelitian dan
Kajian Teknik Sipil. ISSN: 2477 – 4863
12
FURQON, Hilmi M,. 2015. Aplikasi Material pada Bangunan Modern Ditinjau dari Estetika
Fasade. Jurnal Reka Karsa. Vol.3 No.3

13

Anda mungkin juga menyukai