A T
E H L
E S M A
A K E R
I K TH
I
F BS IO 8
: K
O
H P
E M
L O
O L
E
K
Daftar Isi :
ISU
PEMBAHASAN
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
ISU
Bayi lahir normal di Puskesmas dengan Umur Kehamilan 40 mgg. Warna air
ketuban pada saat persalinan hijau kental. Bayi lahir tidak langsung menangis, nilai
APGAR Score 1 menit pertama adalah 5 dan nilai pada 5 menit kedua adalah 7.
Kemudian dilakukan Lan gkah Awal resusitasi secara HAIKAP dan berhasil, bayi
menangis kuat.
Dari hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan BB 3000 gram, PB 48 cm, Suhu
35,5C, Respirasi 52 x/menit, Denyut Jantung 132 x/menit. Tidak ada retraksi pada
dinding dada. Bayi dimasukkan dalam incubator untuk menstabilkan suhu bayi
dengan suhu incubator pada awal 34 C.
Setelah 1 jam dalam incubator dilakukan pemantauan tanda vital Kembali,
Suhu 36,7 C, Denyut jantung 140 x/menit, Respirasi 42 x/menit. Suhu incubator
masih tetap dipertahankan.
RUMUSAN MASALAH
T
J q K L [kalori /
cm2 .s]
K = koefisien konduktivitas termal bahan, L = panjang bahan
dan DT adalah perbedaan suhu.
Tanda negatif artinya panas berpindah dari suhu tinggi ke
randah
Bahan penghantar panas yang baik adalah logam, sedangkan
udara merupakan penghantar panas yang jelek.
PERPINDAHAN PANAS DARI KULIT KE
UDARA
kulit udara
Jq
x x
Ti = suhu di permukaan kulit
T1 = suhu di dalam kulit
T2 = suhu udara
Ti
T1 T2
Perpindahan panas dari dalam kulit ke permukaan kulit
(T T ) (T
J qs s
T11) i Ks i
K x x
Perpindahan panas dari permukaan kulit ke udara
(Ti
J qa a
T2 )x
K
Perpindahan panas di permukaan kulit harus kontinu (Jqa = Jqs),
sehingga perpindahan panas dari dalam kulit ke udara, menjadi :
K s K a (T2
Jq
KTs 1) K a x
Contoh : Bayi di
timbang diatas
timbangan, meja, atau
tempat tidur yang
tidak diberi alas
3. KONVEKSI
Konveksi adalah perpindahan panas dalam fluida.
Perpindahan panas terjadi karena fluida menerima panas,
sehingga kerapatannya semakin kecil dan kemudian menguap.
Akibatnya fluida yang lebih dingin akan menggantikannya.
Laju perpindahan panas bergantung pada besar laju alir
fluida, dan perbedaan temperatur.
Contoh : perpindahan panas antara kulit dengan udara
cm .s]
v = laju/kecepatan udara, 8,3 = konstanta dimana seseorang
yang berdiri berhadapan dengan angin, Ts = suhu kulit dan
Ta = suhu udara.
PENERAPAN KASUS KONVEKSI PADA BBL
Contoh : Bayi
terkena udara
dingin dari AC,
Kipas. Bayi
diletakkan di dekat
jendela yang
terbuka
4. RADIASI
Radiasi adalah perpindahan panas melalui
pancaran gelombang elektromagnetik atau foton.
Foton adalah energi yang dipancarkan berupa cahaya :
E = nhf
n = bilangan bulat, h = konstanta Planck (6,62 x 10-35 J/s), f
= frekuensi foton/cahaya.
Laju perpindahan panas untuk radiasi :
J q (radiasi) eT [Joule/ cm .s]
4
2
J q (radiasi)
Ar T T4
w s
4
e
A = luas permukaan tubuh (1,8 m2 untuk
laki-laki dewasa normal)
r = 0,85 dan Tw adalah suhu dinding atau
sekeliling
PENERAPAN RADIASI PADA KASUS BBL :
Contoh : Bayi di
letakkan dekat dinding
keramik atau besi
kepala/kaki tempat
tidur.
Penerapan nergi panas dalam pengobatan
ada 3 metode :
1. Metode konduksi : seperti, metode Kangguru ,
menempelkan k antong air panas, handuk panas, mandi
uap, dll. Metode ini tergantung pada luas daerah kontak,
perbedaan suhu, lama kontak.
2. Metode Radiasi, misalnya dengan menyinari dengan
cahaya lampu seperti radiant warmer
3. Metode elektomagnetik : menggunakan alat eletrik pad,
inkubator
KESIMPULAN
Semua bayi mempunyai risiko untuk terjadinya hipotermia terutama pada
jam-jam pertama kehidupannya, risiko meninggi pada keadaan-keadaan
tertentu
Non-shiveing thermogensis merupakan mekanisme utama bayi untuk
mempertahankan panas tubuh
Proses kehilangan panas terrutama melalui 4 jalur : Konduksi, konveksi,
evavorasi dan radiasi
Hipotermi sering merupakan tanda awal dari suatu penyakit
Tanpa penanganan yang tepat akan terjadi komplikasi yang berat
Penanganan pada bayi hipotermia bisa dengan metode konduksi, radiasi dan
elektromagnetik
Jika energi panas mengenai salah satu bagian tubuh maka suhu pada bagian
tersebut akan meningkat.
DAFTAR PUSTAKA