Anda di halaman 1dari 24

Hello!

Assalamu’alaiku
m
We are group 3 :
1) Rada Butinanda
2) Tasyafia Chania
3) Trianda gustiwahyu

1
kegiatan belajar 1
sifat termal zat
1.
Temperatur
Temperatur adalah ukuran
seberapa panas atau seberapa
dingin suatu benda.
Alat yang di rancang untuk mengukur temperatur
disebut Termometer. Cara kerjanya adalah untuk
pemuaian zat karena kenaikan temperatur. Termometer
logam dirancang berdasarkan pemuaian 2 logam
tergandeng yang mempunyai laju pemuaian berbeda.
Untuk mengukur temperatur benda secara kuantitatif,
diperlukan skala numerik. Sebagian besar skala yang
digunakan saat ini adalah skala Celcius, yang kadang –
kadang disebut skala centigrade. Skala lain yang di
gunakan di Amerika Serikat adalah skala Fahrenheit.
Dalam pekerjaan ilmiah, skala yang paling banyak
digunakan adalah skala Kelvin/ skala Absolut.

4
Skala celsius, titik beku = 0 ̊ c , titik didih = 100 ̊ c
Skala Fahrenheit , titik beku =32 ̊ f , titik didih =
212 ̊ f
Skala Kelvin, titik beku = 273 ̊ k, titik didih = 373 ̊
k

5
termometer gas volume konstan
dipilih sebagai termometer baku,
termometer ini terdiri dari bola yang
berisi gas cair yang di hubungkan
dengan manometer air raksa. Tabung
kanan manometer bisa
dinaikturunkan agar permukaan air
raksa pada tabung kiri berimpit
dengan tanda yang di pakai sebgaai
acuan.
Dengan demikian, volume gas
dapat dipertahankan konstan.
Termometer ini dapat dikalibrasi
danakan memberikan hasil yang
sama untuk semua gas dalam batas –
batas penurunan tekanan gas menuju
nol.
skala yang dihasilkan termometer
ini disebut skala temperatur baku.
6
2.
pemuaian zat
Zat akan memuai jika
temperaturnya di naikkan
sepanjang tidak terjadi
perubahan fase. Namun
demikian, hal ini tidak selalu
benar untuk air. Jika air
dipanaskan, air akan
berkurang volumenya sampai
temperaturnya mencapai 4 ̊c,
kejadian ini disebut Anomali
air. di atas 4 ̊ c, air
berperangai menjadi zat lain,
yaitu memuai jika
temperaturnya di naikkan.

8
3.
hukum boyle
Menyatakan bahwa volume suatu gas
berbanding terbalik dengan tekanannya
pada temperatur konstan.
perilaku termal gas berbeda dengan
zat padat dan zat cair karena gas
selalu mengembang mengisi ruang
yang di tempatinya. Satu – satunya
cara untuk mengubah kapasitas ruang
yang ditempati. Meskipun volume
gas bersifat konstan, sifat lain untuk
gas yang terkurung bervariasi
terhadap temperatur, tekanan gas
akan mendesak pada dinding –
dinding ruang yang ditempati.
Jika temperatur suatu gas di
pertahankan konstan, tekanan absolut
yang bekerja pada ruang yang
ditempati kira – kira berbanding
terbalik dengan volumenya.

10
4.
hukum charles dan
gay lussac
Jacques Charles ( 1746 – 1823 ) menemukan bahwa pada tekanan
konstan yang tidak teralu tinggi, volume suatu gas bertambah terhdapa
pada laju yang hampir konstan.
Charles mengungkapkan bahwa volume sejumlah gas tertentu
berbanding lansung dengan temperatur absolut apabila tekanan
dipertahankan konstan.
hukum gas lainnya dikenal sebagai hukum Gay Lussac. Menurut
Joseph Gay-Lussac (1778 – 1850 ). Volume konstan gas berbanding
lurus dengan temperatur absolutnya.
hukum Boyle, Charles, dan Gay Lussac dapat digabungkan menjadi
rumus tunggal yang disebut Hukum Gas Ideal.
kegiatan
belajar 2
panas
Panas adalah energi internal yang
sedang dalam perpindahan dari
suatu benda ke benda lain karena
perbedaan temperatur antara dua
benda itu.
Panas dan Energi Internal
Panas mengalir secara spontan dari benda dengan temperatur tinggi ke benda
temperatur rendah. Aliran gerak bahan fluida disebut dengan caloric.
Secara kuantitatif, 1 Kal = 4,186 J atau
4,186 Joule = 1 Kalori
4,186103 J = 1 Kkal
Jumlah total energi panas dari semua molekul dalam suatu benda disebut energi
termal atau energi internal.
Panas dapat dinyatakan dengan:
U = N (Zmv-2) atau U = 3/2 NkT atau U =  3/2 nRT (gas ideal monotomik)
Ket:
> n = jumlah mol gas
> U = energi internal 

15
Panas dan Jenis Kalorimeter
Eksperimen yang dilakukan sejak abad ke-18 menunjukan bahwa
jumlah panas Q yang diperlukan untuk mengubah temperatur suatu zat
sebanding dengan massa zat dan perubahan ∆T. Hal ini dinyatakan
dalam persamaan:
Q = mc∆T
Ket:
c = karakteristik besaran zat / panas jenis (J/Kg 0C)
m = massa zat (Kg)
∆T = perubahan temperatur (J)

16
Panas jenis suatu zat adalah jumlah
panas yang harus ditambahkan pada
(atau dihilangkan dari) satu satuan
massa zat itu untuk mengubar
temperaturnya 10.
Hukum kekekalan energi yaitu, panas
yang dilepaskan  =  panas yang diterima
Dalam hal ini terjadi pertukaran energi.
Pengukuran panas ini disebut
kalorimetri.
mscs (Ts – T) =maca (T - Ta) + mkck (T –
Tk)
Ket:
ms, ma, mk  = massa jenis (Kg)
cs, ca, ck      = panas jenis (J/Kg0C)
Ts, Ta, Tk       = Temperatur mula-mula
(0C)
T                 = Temperatur akhir (0C)
17
Perubahan wujud zat
Panas yang diperlukan oleh satu
satuan massa suatu zat untuk
mengubah fasenya disebut fase
laten.
Q = mL
Ket:
Q = panas yang diperlukan /
dilepaskan (Kkal atau Joule)
m = massa (Kg)
L  = panas laten (Kkal/Kg atau
J/Kg)

Perubahan fase zat juga


dipengaruhi oleh tekanan.

18
Perpindahan Panas

Panas dapat
dipindahkan dari
suatu tempat (atau
benda) ke tempat
(atau benda) lain
melalui tiga cara,
yaitu konduksi,
konveksi, dan radiasi.

19
1.      Konduksi adalah perpindahan panas/kalor yang tidak
diikuti partikel-partikrl mediumnya.
Laju aliran panas secara konduksi melalui suatu lempeng
bahan tergantung pada empat besaran berikut:
a.       perbedaan temperatur (∆T)
b.      ketebalan lempeng (d)
c.       luas penampang batang (A)
d.      konduktivitas termal bahan (k)

Jumlah energi panas (Q) yang melewati lempeng bahan


dalam periode waktu, ditentukan oleh:
 Q/t= kA∆T
      d
Dengan ∆T =T1 – T2

20
2.      Konveksi adalah
perpindahan kalor yang diikuti
perpindahan partikel-partikel
zatnya.
Laju Q/t dimana benda
memindahkan fluida ke
sekitarnya kira-kira sebanding
dengan luas A benda
bersentuhan dengan fluida dan
perbedaan temperaturnya ∆T
antara keduanya.
Q/t = hA∆T
Ket: h = koefisien konveksi.

21
Radiasi adalah perpindahan Laju netto aliran energi
radian ditentujan oleh
kalor secara langsung tanpa  Q/t= eσA (T14-T24)
Ket: mediumnya / zat perantara. atau laju energi per satuan
σ = 5,67 x 10-8 W/m2 Laju energi Q/t (dalam W) luas (laju radiasi R)
R = eσ (T14-T24)
K4 yang dipancarkan oleh
e  = emisivitas sebuah benda dengan luas
A = luas permukaan
permukaan A dan
temperatur absolut (T)
T = temperatur
ditentukan hukum Stefan
absolut
Boltzmann sebagai berikut:
Q/t = eσAT4

R =Daya  = eσAT4
      A

22
Penerapan Konsep Perpindahan Panas
Dalam perpindahan panas terdapat contoh seperti:
a)      termos, digunakan untuk menyimpan air panas. Kehilangan panasnya
dilalui dengan konduksi, konveksi dan radiasi harus dikurangi seminimum
mungkin
b)      efek rumah kaca.  
Rumah kaca digunakan untuk membantu tanaman tertentu agar mudah tumbuh
lebih baik dengan memberikan temperatur udara yang lebih hangat.
c)      temograf adalah piranti yang mengukur jumlah radiasi inframerah yang
dipancarkan oleh setiap bagian kecil kulit manusia.
Presentase perbedaan radiasi dapat dinyatakan dengan:
R2-R1 = T2 -T1
4 4
=  (308 K) – (307 kK )
4 4

R1               T14            (307 k4)

23
Thanks!
Any questions?

24

Anda mungkin juga menyukai