Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BIOKIMIA DAN FISIKA KESEHATAN

RINGKASAN MATERI TRANSFER PANAS DAN PENERAPAN ENERGI


UNTUK PENGOBATAN

Di Susun Oleh :
Shela Rahayu Putri P00340421021

Dosen Pembimbing : Kiki Lucky Novalia

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
PRODI DIV KEBIDANAN ALIH JENJANG KELAS CURUP
T.A 2021/2022
A. Perpindahan Panas

1. Pengertian

Perpindahan panas merupakan ilmu untuk meramalkan perpindahan

energi dalam bentuk panas yang terjadi karena adanya perbedaan suhu di

antara benda atau material. Dalam proses perpindahan energi tersebut

tentu ada kecepatan perpindahan panas yang terjadi, atau yang lebih

dikenal dengan laju perpindahan panas. Maka ilmu perpindahan panas

juga merupakan ilmu untuk meramalkan laju perpindahan panas yang

terjadi pada kondisi-kondisi tertentu. Perpindahan kalor dapat

didefinisikan sebagai suatu proses berpindahnya suatu energi (kalor) dari

satu daerah ke daerah lain akibat adanya perbedaan temperatur pada

daerah tersebut. Ada tiga bentuk mekanisme perpindahan panas yang

diketahui, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.

2. Jenis jenis perpindahan panas

a. Perpindahan Panas Dengan Cara Konduksi

Yang dimaksud dengan konduksi ialah pengangkutan kalor

melalui satu jenis zat. Sehingga perpindahan kalor secara

hantaran/konduksi merupakan satu proses pendalaman karena proses

perpindahan kalor ini hanya terjadi di dalam bahan. Arah aliran energi

kalor, adalah dari titik bersuhu tinggi ke titik bersuhu rendah.

Perpindahan panas konduksi dan difusi energi akibat aktivitas

molekul Sudah diketahui bahwa tidak semua bahan dapat menghantar

kalor sama sempurnanya. Dengan demikian, umpamanya seorang


tukang hembus kaca dapat memegang suatu barang kaca, yang

beberapa cm lebih jauh dari tempat pegangan itu adalah demikian

panasnya, sehingga bentuknya dapat berubah. Akan tetapi seorang

pandai tempa harus memegang benda yang akan ditempa dengan

sebuah tang. Bahan yang dapat menghantar kalor dengan baik

dinamakan konduktor. Penghantar yang buruk disebut isolator. Sifat

bahan yang digunakan untuk menyatakan bahwa bahan tersebut

merupakan suatu isolator atau konduktor ialah koefisien konduksi

terma. Apabila nilai koefisien ini tinggi, maka bahan mempunyai

kemampuan mengalirkan kalor dengan cepat. Untuk bahan isolator,

koefisien ini bernilai kecil.

b. Perpindahan Panas Dengan Cara Konveksi


Yang dimaksud dengan konveksi ialah pengangkutan ka1or oleh

gerak dari zat yang dipanaskan. Proses perpindahan ka1or secara

aliran/konveksi merupakan satu fenomena permukaan. Proses

konveksi hanya terjadi di permukaan bahan. Jadi dalam proses ini

struktur bagian dalam bahan kurang penting. Keadaan permukaan dan

keadaan sekelilingnya serta kedudukan permukaan itu adalah yang

utama. Lazimnya, keadaan keseirnbangan termodinamik di dalam

bahan akibat proses konduksi, suhu permukaan bahan akan berbeda

dari suhu sekelilingnya. Dalam hal ini dikatakan suhu permukaan

adalah T1 dan suhu udara sekeliling adalah T2 dengan Tl>T2. Kini


terdapat keadaan suhu tidak seimbang diantara bahan dengan

sekelilingnya.Perpindahan kalor dengan jalan aliran dalam industri

kimia merupakan cara pengangkutan kalor yang paling banyak

dipakai. Oleh karena konveksi hanya dapat terjadi melalui zat yang

mengalir, maka bentuk pengangkutan ka1or ini hanya terdapat pada

zat cair dan gas. Pada pemanasan zat ini terjadi aliran, karena masa

yang akan dipanaskan tidak sekaligus di bawa kesuhu yang sama

tinggi. Oleh karena itu bagian yang paling banyak atau yang pertama

dipanaskan memperoleh masa jenis yang lebih kecil daripada bagian

masa yang lebih dingin. Sebagai akibatnya terjad sirkulasi, sehingga

kalor akhimya tersebar pada seluruh zat.

c. Perpindahan Panas Dengan Cara Radiasi

Yang dimaksud dengan pancaran (radiasi) ialah perpindahan

kalor melalui gelombang dari suatu zat ke zat yang lain. Semua benda

memancarkan kalor. Keadaan ini baru terbukti setelah suhu

meningkat. Pada hakekatnya proses perpindahan kalor radiasi terjadi

dengan perantaraan foton dan juga gelombang elektromagnet.

Terdapat dua teori yang berbeda untuk menerangkan bagaimana

proses radiasi itu terjadi. Semua bahan pada suhu mutlak tertentu akan

menyinari

sejumlah energi kalor tertentu. Semakin tinggi suhu bahan tadi

maka semakin tinggi pula energi kalor yang disinarkan. Proses radiasi

adalah fenomena permukaan. Proses radiasi tidak terjadi pada bagian


dalam suatu bahan. Tetapi suatu bahan apabila menerima sinar, maka

banyak hal yang boleh terjadi. Apabila sejumlah energi kalor

menimpa suatu permukaan, sebagian akan dipantulkan, sebagian akan

diserap ke dalam bahan, dan sebagian akan menembusi bahan dan

terus ke luar. Jadi dalam mempelajari perpindahan kalor radiasi akan

dilibatkan suatu fisik permukaan.

B. Penerapan energy dalam pengobatan

Fisika Medik dibagi menjadi tiga bidang diantaranya Radioterapi,

Radiologi, dan Kedokteran Nuklir. Radioterapi sendiri merupakan salah satu

ilmu kedokteran untuk melihat bagian tubuh manusia menggunakan pancaran

atau radiasi gelombang. Radioterapi merupakan terapi menggunakan radiasi

yang bersumber dari energi radioaktif. Sedangkan Kedokteran Nuklir

menggunakan isotop radioaktif dalam pengobatannya. 

Anda mungkin juga menyukai